Peramalan Jumlah Ekspor Provinsi Sumatera Utara Menurut Sektor Pertambangan Dan Penggalian Tahun 2018
1
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Ekspor adalah penjualan barang ke luar negeri dengan menggunakan sistem
pembayaran, kualitas, kuantitas dan syarat penjualan lainnya yang telah disetujui
oleh pihak eksportir dan importir. Proses ekspor pada umumnya adalah tindakan
untuk mengeluarkan barang atau komoditas dari dalam negeri untuk
memasukkannya ke negara lain. Ekspor barang secara besar umumnya
membutuhkan campur tangan dari bea cukai di negara pengirim maupun
penerima. Ekspor adalah bagian penting dari perdagangan internasional.
Penjualan barang oleh eksportir keluar negeri dikenai berbagai ketentuan
dan pembatasan serta syarat-syarat khusus pada jenis komoditas tertentu termasuk
cara penanganan dan pengamanannya. Setiap negara memiliki peraturan dan
ketentuan perdagangan yang berbeda-beda. Khusus ekspor komoditas pertanian
dan perikanan di Indonesia sebagian besar tidak memiliki ketentuan dan syarat
yang terlalu rumit bahkan pemerintah saat ini mempermudah setiap perusahaan
untuk mengekspor hasil pertanian dan perikanannya ke luar negeri.
Dalam
kehidupan
sehari-hari
kita
biasanya
mendengar
istilah
pertambangan dan penggalian. Misalnya pertambangan batu bara dan gambut,
pertambangan minyak dan gas bumi, pertambangan biji logam, pertambangan
pasir, dan pertambangan emas dan perak. Serta penggalian misalnya penggalian
batu-batuan, tanah liat dan pasir. Sektor pertambangan dan penggalian merupakan
sektor utama pembentuk ekonomi beberapa wilayah di Indonesia.
Ekspor hasil pertambangan dan penggalian Sumatera Utara pada Januari
hingga Maret 2014 sekitar 4,6 juta USD atau naik sekitar 126 persen
dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Peningkatan ini terjadi
karena meningkatkan sejumlah komoditi ekspor, antara lain produk pertambangan
dan penggalian serta industri. Jika dilihat secara komoditinya, ekspor alumanium
menempati urutan pertama dalam peningkatan nilai ekspor, yaitu meningkat 133
persen, selanjutnya ekspor kopi, teh dan rempah-rempah serta buah-buahan.
Universitas Sumatera Utara
2
Sumatera Utara merupakan salah satu dari 34 provinsi di Indonesia yang
di anugerahi kekayaan yang berlimpah. Provinsi ini adalah daerah agraris yang
menjadi pusat pengembangan perkebunan dan hortikultura di satu sisi, sekaligus
merupakan salah satu pusat perkembangan industri dan pintu gerbang pariwisata
di Indonesia melalui selat Malaka. Pertumbuhan ekonomi juga terjadi di beberapa
sektor potensial yang ada seperti sektor pertanian, perkebunan, perikanan,
kehutanan, dan peternakan. Selain itu juga, salah satu sektor yang mendukung laju
pertumbuhan ekonomi berasal dari sektor pertambangan.
Berdasarkan survei 2006 mencatat bahwa terdapat 27 jenis barang
tambang nonlogam (golongan C), 15 jenis barang tambang logam ada enam jenis
minyak, gas (migas) dan energi. Barang tambang nonlogam antara lain batu
gamping, dolomite, pasir kuarsa, belerang, kaolin, diatomea, dan bentonit. Sedang
barang tambang logam mencakup barang tambang emas, perak, tembaga, dan
timah hitam. Sementara potensi migas dan energi antara lain minyak bumi, gas
alam, dan panas bumi di Sumatera Utara, dengan hasil produksi pada 2006
mencapai 21.000 barel minyak bumi.
Dari pemaparan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa kegiatan ekspor
sangat mempengaruhi nilai perekonomian Provinsi Sumatera Utara. Dan judul
yang telah ditetapkan penulis adalah “PERAMALAN JUMLAH EKSPOR
PROVINSI SUMATERA UTARA MENURUT SEKTOR PERTAMBANGAN
DAN PENGGALIAN TAHUN 2018”.
1.2.Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang diuraikan, penulis merumuskan masalah sebagai
berikut:
1.
Bagaimana penggunaan metode Smoothing Eksponensial Ganda dengan
metode Linier satu parameter dari Brown untuk meramalkan jumlah ekspor
provinsi Sumatera Utara menurut sektor Pertambangan dan Penggalian?
2.
Menentukan hasil ramalan jumlah ekspor provinsi Sumatera Utara menurut
Sektor Pertambangan dan Penggalian tahun 2018?
Universitas Sumatera Utara
3
1.3. Batasan Masalah
Agar pembahasan dalam tugas akhir ini lebih terarah maka dilakukan pembatasan
masalah yaitu peramalan jumlah ekspor provinsi Sumatera Utara menurut sektor
Pertambangan dan Penggalian tahun 2018 berdasarkan data tahun 2006-2015 dan
data diperoleh dari kantor Badan Pusat Statistik (BPS) Jl. Asrama No. 179, Dwi
Kora, Medan Helvetia.
1.4. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian yang dilakukan adalah:
1.
Untuk mengetahui penggunaan metode Smoothing Eksponensial Ganda
dengan metode Linier satu parameter dari Brown dalam meramalkan jumlah
ekspor provinsi Sumatera Utara menurut sektor Pertambangan dan
Penggalian tahun 2018.
2.
Untuk mengetahui hasil peramalan jumlah ekspor provinsi Sumatera Utara
menurut sektor Pertambangan dan Penggalian tahun 2018.
1.5. Lokasi Penelitian
Pengumpulan data dilakukan di Pusat Statistik (BPS) Jl. Asrama No. 179, Dwi
Kora, Medan Helvetia.
1.6. Metodologi Penelitian
1.
Penelitian Kepustakaan (Library Research)
Suatu cara penelitian yang digunakan untuk memperoleh data atau informasi
perpustakaan yaitu dengan membaca buku-buku, referensi, atau bahanbahan yang bersifat teoritis yang dapat membantu penulis dalam
menyelesaikan Tugas Akhir ini.
2.
Metode Pengumpulan Data
Universitas Sumatera Utara
4
Menggunakan data sekunder yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik
(BPS) mengenai jumlah ekspor provinsi Sumatera Utara menurut sektor
Pertambangan dan Penggalian tahun 2006-2015.
3.
Metode Pengolahan Data
Penelitian ini menggunakan metode Smoothing Eksponensial Ganda dengan
metode Linier satu parameter dari Brown untuk memprediksi jumlah ekspor
provinsi Sumatera Utara menurut sektor Pertambangan dan Penggalian
tahun 2018.
1.7. Tinjauan Pustaka
Peramalan (forecasting) adalah suatu kegiatan yang memperkirakan apa yang
akan terjadi pada masa yang akan datang. Metode peramalan merupakan cara
untuk memperkirakan secara kuantitatif apa yang terjadi pada masa yang akan
datang dengan dasar data yang relevan pada masa lalu. Untuk melakukan
peramalan tersebut diperlukan data yang akurat pada masa lampau sehingga dapat
melihat kondisi yang akan datang. Berbagai bidang pengetahuan baik itu
ekonomi, manajemen, keuangan, dan berbagai bidang riset selalu membutuhkan
peramalan. Peramalan sangat diperlukan untuk mengetahui nilai dari suatu
peristiwa berdasarkan waktu yang akan terjadi, sehingga tindakan yang tepat
dapat dilakukan. Kegunaan peramalan terlihat pada suatu pengambilan keputusan.
Jenis-jenis peramalan yaitu:
Pertama, ramalan ekonomi yang digunakan untuk kalangan bisnis dan
pemerintah dalam memprediksi tingkat inflasi, penawaran uang, tingkat
pengangguran, GNP, dan keuntungan perusahaan, model itu digunakan untuk
peramalan jangka menengah dan panjang.
Kedua, ramalan teknologi yang berhubungan dengan tingkat kemajuan
teknologi, ramalan itu menjadi penting pada industri teknologi tinggi seperti
industri pesawat terbang, pengeboran minyak dan komputer. Hasil perubahan
teknologi adalah munculnya produk-produk baru yang membutuhkan pabrik dan
peralatan baru.
Universitas Sumatera Utara
5
Ketiga, ramalan permintaan yang merupakan proyeksi penjualan perusahaan
dengan asumsi perusahaan memiliki permintaan yang sama setiap periode dalam
perencanaan horison. Ramalan itu mempengaruhi produksi perusahaan, kapasitas,
sistem penjadwalan, membantu merencanakan keunagan, pemasaran dan
personalia.
Apabila dilihat dari penyusunannya, maka peramalan dapat dibedakan
menjadi dua jenis yaitu:
1. Peramalan Subjektif, yaitu peramalan yang didasarkan pada perasaan
atau intuisi dari pribadi penulis tersebut.
2. Permalan Objektif, yaitu peramalan yang didasarkan atas data yang
relevan dari masa lalu dengan menggunakan metode-metode dan teknikteknik dalam pengolahan data tersebut.
Metode-metode peramalan dengan analisi deret waktu dibagi tiga yaitu:
1. Metode Pemulusan Eksponensial dan Rata-rata Bergerak
Metode ini sering digunakan untuk ramalan jangka pendek dan jarang
dipakai untuk ramalan jangka panjang.
2. Metode Regresi
Metode ini biasanya digunakan untuk ramalan jangka menengah dan
jangka panjang.
3. Metode Box-Jenkins
Metode ini jarang dipakai, tetapi baik untuk ramalan jangka pendek,
menengah, dan panjang.
1.7.1. PEMILIHAN METODE PERAMALAN
Dalam memilih metode peramalan, perlu diketahui terlebih dahulu ciri-ciri
penting
dalam
pengambilan
keputusan
dan
analisis
keadaan
dalam
mempersiapkan peramalan. Ada 6 faktor utama yang dididentifikasikan sebagai
teknik dan metode peramalan, yaitu:
Universitas Sumatera Utara
6
a. Horizon waktu
Ada dua aspek dari horizon waktu yang berhubungan dengan masingmasing metode peramalan, yaitu cakupan waktu dimana yang akan
datang dan jumlah periode untuk peramalan yang diinginkan.
b. Pola data
Dasar utama dari metode peramalan adalah anggapan bahwa macam
pola yang didapati didalam data yang diramalkan akan berkelanjutan.
c. Jenis dan model
Model-model merupakan suatu deret dimana waktu digambarkan
sebagai unsur yang penting untuk menentukan perubahan-perubahan
dalam pola. Model-model perlu diperhatikan karena masing-masing
model mempunyai kemampuan yang berbeda dalam analisis keadaan
untuk pengambilan keputusan.
d. Biaya yang dibutuhkan
Umumnya ada 4 unsur biaya yang tercakup dalam penggunaan suatu
prosedur peramalan, yaitu biaya-biaya penyimpangan data, operasi
pelaksanaan dan kesempatan dalam penggunaan teknik-teknik dan
metode peramalan.
e. Ketepatan peramalan
Tingkat ketepatan yang dibutuhkan sangat erat dengan tingkat perincian
yang dibutuhkan dalam suatu peramalan.
f. Kemudahan dan penerapan
Metode-metode yang dapat dimengerti dan mudah diaplikasikan sudah
merupakan suatu prinsip umum bagi pengambilan keputusan.
1.7.2. Metode Pemulusan (Smoothing)
Metode pemulusan (smoothing) adalah metode peramalan dengan mengadakan
penghalusan terhadap masa lalu, yaitu dengan mengambil rata-rata dari nilai
Universitas Sumatera Utara
7
beberapa tahun untuk menaksir nilai pada beberapa tahun ke depan. Metode
smoothing banyak digunakan untuk menghilangkan atau mengurangi keteracakan
dari data deret berkala. Secara umum, metode smoothing diklarifikasikan menjadi
dua bagian, yaitu:
a.
Metode Rata-rata
Metode rata-rata dibagi atas empat bagian, yaitu:
1. Nilai tengah (mean)
2. Rata-rata bergerak tunggal (single moving average)
3. Rata-rata bergerak ganda (double moving average)
4. Kombinasi rata-rata bergerak lainnya.
Metode rata-rata tujuannya adalah untuk memanfaatkan data masa lalu
dalam mengembangkan suatu sistem peramalan pada periode
mendatang.
b.
Metode Pemulusan Eksponensial
Bentuk umum dari pemulusan eksponensial adalah:
Ft+1= ΑXt +(1-α)Ft
Dengan:
Ft+1
= ramalan satu periode ke depan
Xt
= data aktual pada periode ke-t
Ft
= ramalan pada periode ke-t
α
= parameter smoothing
Metode smoothing eksponensial terdiri atas:
1. Smoothing eksponensial tunggal
2. Smoothing eksponensial ganda, yang terdiri atas:
a. Metode linier satu parameter dari Brown
b. Metode dua parameter dari Holt
Universitas Sumatera Utara
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Ekspor adalah penjualan barang ke luar negeri dengan menggunakan sistem
pembayaran, kualitas, kuantitas dan syarat penjualan lainnya yang telah disetujui
oleh pihak eksportir dan importir. Proses ekspor pada umumnya adalah tindakan
untuk mengeluarkan barang atau komoditas dari dalam negeri untuk
memasukkannya ke negara lain. Ekspor barang secara besar umumnya
membutuhkan campur tangan dari bea cukai di negara pengirim maupun
penerima. Ekspor adalah bagian penting dari perdagangan internasional.
Penjualan barang oleh eksportir keluar negeri dikenai berbagai ketentuan
dan pembatasan serta syarat-syarat khusus pada jenis komoditas tertentu termasuk
cara penanganan dan pengamanannya. Setiap negara memiliki peraturan dan
ketentuan perdagangan yang berbeda-beda. Khusus ekspor komoditas pertanian
dan perikanan di Indonesia sebagian besar tidak memiliki ketentuan dan syarat
yang terlalu rumit bahkan pemerintah saat ini mempermudah setiap perusahaan
untuk mengekspor hasil pertanian dan perikanannya ke luar negeri.
Dalam
kehidupan
sehari-hari
kita
biasanya
mendengar
istilah
pertambangan dan penggalian. Misalnya pertambangan batu bara dan gambut,
pertambangan minyak dan gas bumi, pertambangan biji logam, pertambangan
pasir, dan pertambangan emas dan perak. Serta penggalian misalnya penggalian
batu-batuan, tanah liat dan pasir. Sektor pertambangan dan penggalian merupakan
sektor utama pembentuk ekonomi beberapa wilayah di Indonesia.
Ekspor hasil pertambangan dan penggalian Sumatera Utara pada Januari
hingga Maret 2014 sekitar 4,6 juta USD atau naik sekitar 126 persen
dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Peningkatan ini terjadi
karena meningkatkan sejumlah komoditi ekspor, antara lain produk pertambangan
dan penggalian serta industri. Jika dilihat secara komoditinya, ekspor alumanium
menempati urutan pertama dalam peningkatan nilai ekspor, yaitu meningkat 133
persen, selanjutnya ekspor kopi, teh dan rempah-rempah serta buah-buahan.
Universitas Sumatera Utara
2
Sumatera Utara merupakan salah satu dari 34 provinsi di Indonesia yang
di anugerahi kekayaan yang berlimpah. Provinsi ini adalah daerah agraris yang
menjadi pusat pengembangan perkebunan dan hortikultura di satu sisi, sekaligus
merupakan salah satu pusat perkembangan industri dan pintu gerbang pariwisata
di Indonesia melalui selat Malaka. Pertumbuhan ekonomi juga terjadi di beberapa
sektor potensial yang ada seperti sektor pertanian, perkebunan, perikanan,
kehutanan, dan peternakan. Selain itu juga, salah satu sektor yang mendukung laju
pertumbuhan ekonomi berasal dari sektor pertambangan.
Berdasarkan survei 2006 mencatat bahwa terdapat 27 jenis barang
tambang nonlogam (golongan C), 15 jenis barang tambang logam ada enam jenis
minyak, gas (migas) dan energi. Barang tambang nonlogam antara lain batu
gamping, dolomite, pasir kuarsa, belerang, kaolin, diatomea, dan bentonit. Sedang
barang tambang logam mencakup barang tambang emas, perak, tembaga, dan
timah hitam. Sementara potensi migas dan energi antara lain minyak bumi, gas
alam, dan panas bumi di Sumatera Utara, dengan hasil produksi pada 2006
mencapai 21.000 barel minyak bumi.
Dari pemaparan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa kegiatan ekspor
sangat mempengaruhi nilai perekonomian Provinsi Sumatera Utara. Dan judul
yang telah ditetapkan penulis adalah “PERAMALAN JUMLAH EKSPOR
PROVINSI SUMATERA UTARA MENURUT SEKTOR PERTAMBANGAN
DAN PENGGALIAN TAHUN 2018”.
1.2.Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang diuraikan, penulis merumuskan masalah sebagai
berikut:
1.
Bagaimana penggunaan metode Smoothing Eksponensial Ganda dengan
metode Linier satu parameter dari Brown untuk meramalkan jumlah ekspor
provinsi Sumatera Utara menurut sektor Pertambangan dan Penggalian?
2.
Menentukan hasil ramalan jumlah ekspor provinsi Sumatera Utara menurut
Sektor Pertambangan dan Penggalian tahun 2018?
Universitas Sumatera Utara
3
1.3. Batasan Masalah
Agar pembahasan dalam tugas akhir ini lebih terarah maka dilakukan pembatasan
masalah yaitu peramalan jumlah ekspor provinsi Sumatera Utara menurut sektor
Pertambangan dan Penggalian tahun 2018 berdasarkan data tahun 2006-2015 dan
data diperoleh dari kantor Badan Pusat Statistik (BPS) Jl. Asrama No. 179, Dwi
Kora, Medan Helvetia.
1.4. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian yang dilakukan adalah:
1.
Untuk mengetahui penggunaan metode Smoothing Eksponensial Ganda
dengan metode Linier satu parameter dari Brown dalam meramalkan jumlah
ekspor provinsi Sumatera Utara menurut sektor Pertambangan dan
Penggalian tahun 2018.
2.
Untuk mengetahui hasil peramalan jumlah ekspor provinsi Sumatera Utara
menurut sektor Pertambangan dan Penggalian tahun 2018.
1.5. Lokasi Penelitian
Pengumpulan data dilakukan di Pusat Statistik (BPS) Jl. Asrama No. 179, Dwi
Kora, Medan Helvetia.
1.6. Metodologi Penelitian
1.
Penelitian Kepustakaan (Library Research)
Suatu cara penelitian yang digunakan untuk memperoleh data atau informasi
perpustakaan yaitu dengan membaca buku-buku, referensi, atau bahanbahan yang bersifat teoritis yang dapat membantu penulis dalam
menyelesaikan Tugas Akhir ini.
2.
Metode Pengumpulan Data
Universitas Sumatera Utara
4
Menggunakan data sekunder yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik
(BPS) mengenai jumlah ekspor provinsi Sumatera Utara menurut sektor
Pertambangan dan Penggalian tahun 2006-2015.
3.
Metode Pengolahan Data
Penelitian ini menggunakan metode Smoothing Eksponensial Ganda dengan
metode Linier satu parameter dari Brown untuk memprediksi jumlah ekspor
provinsi Sumatera Utara menurut sektor Pertambangan dan Penggalian
tahun 2018.
1.7. Tinjauan Pustaka
Peramalan (forecasting) adalah suatu kegiatan yang memperkirakan apa yang
akan terjadi pada masa yang akan datang. Metode peramalan merupakan cara
untuk memperkirakan secara kuantitatif apa yang terjadi pada masa yang akan
datang dengan dasar data yang relevan pada masa lalu. Untuk melakukan
peramalan tersebut diperlukan data yang akurat pada masa lampau sehingga dapat
melihat kondisi yang akan datang. Berbagai bidang pengetahuan baik itu
ekonomi, manajemen, keuangan, dan berbagai bidang riset selalu membutuhkan
peramalan. Peramalan sangat diperlukan untuk mengetahui nilai dari suatu
peristiwa berdasarkan waktu yang akan terjadi, sehingga tindakan yang tepat
dapat dilakukan. Kegunaan peramalan terlihat pada suatu pengambilan keputusan.
Jenis-jenis peramalan yaitu:
Pertama, ramalan ekonomi yang digunakan untuk kalangan bisnis dan
pemerintah dalam memprediksi tingkat inflasi, penawaran uang, tingkat
pengangguran, GNP, dan keuntungan perusahaan, model itu digunakan untuk
peramalan jangka menengah dan panjang.
Kedua, ramalan teknologi yang berhubungan dengan tingkat kemajuan
teknologi, ramalan itu menjadi penting pada industri teknologi tinggi seperti
industri pesawat terbang, pengeboran minyak dan komputer. Hasil perubahan
teknologi adalah munculnya produk-produk baru yang membutuhkan pabrik dan
peralatan baru.
Universitas Sumatera Utara
5
Ketiga, ramalan permintaan yang merupakan proyeksi penjualan perusahaan
dengan asumsi perusahaan memiliki permintaan yang sama setiap periode dalam
perencanaan horison. Ramalan itu mempengaruhi produksi perusahaan, kapasitas,
sistem penjadwalan, membantu merencanakan keunagan, pemasaran dan
personalia.
Apabila dilihat dari penyusunannya, maka peramalan dapat dibedakan
menjadi dua jenis yaitu:
1. Peramalan Subjektif, yaitu peramalan yang didasarkan pada perasaan
atau intuisi dari pribadi penulis tersebut.
2. Permalan Objektif, yaitu peramalan yang didasarkan atas data yang
relevan dari masa lalu dengan menggunakan metode-metode dan teknikteknik dalam pengolahan data tersebut.
Metode-metode peramalan dengan analisi deret waktu dibagi tiga yaitu:
1. Metode Pemulusan Eksponensial dan Rata-rata Bergerak
Metode ini sering digunakan untuk ramalan jangka pendek dan jarang
dipakai untuk ramalan jangka panjang.
2. Metode Regresi
Metode ini biasanya digunakan untuk ramalan jangka menengah dan
jangka panjang.
3. Metode Box-Jenkins
Metode ini jarang dipakai, tetapi baik untuk ramalan jangka pendek,
menengah, dan panjang.
1.7.1. PEMILIHAN METODE PERAMALAN
Dalam memilih metode peramalan, perlu diketahui terlebih dahulu ciri-ciri
penting
dalam
pengambilan
keputusan
dan
analisis
keadaan
dalam
mempersiapkan peramalan. Ada 6 faktor utama yang dididentifikasikan sebagai
teknik dan metode peramalan, yaitu:
Universitas Sumatera Utara
6
a. Horizon waktu
Ada dua aspek dari horizon waktu yang berhubungan dengan masingmasing metode peramalan, yaitu cakupan waktu dimana yang akan
datang dan jumlah periode untuk peramalan yang diinginkan.
b. Pola data
Dasar utama dari metode peramalan adalah anggapan bahwa macam
pola yang didapati didalam data yang diramalkan akan berkelanjutan.
c. Jenis dan model
Model-model merupakan suatu deret dimana waktu digambarkan
sebagai unsur yang penting untuk menentukan perubahan-perubahan
dalam pola. Model-model perlu diperhatikan karena masing-masing
model mempunyai kemampuan yang berbeda dalam analisis keadaan
untuk pengambilan keputusan.
d. Biaya yang dibutuhkan
Umumnya ada 4 unsur biaya yang tercakup dalam penggunaan suatu
prosedur peramalan, yaitu biaya-biaya penyimpangan data, operasi
pelaksanaan dan kesempatan dalam penggunaan teknik-teknik dan
metode peramalan.
e. Ketepatan peramalan
Tingkat ketepatan yang dibutuhkan sangat erat dengan tingkat perincian
yang dibutuhkan dalam suatu peramalan.
f. Kemudahan dan penerapan
Metode-metode yang dapat dimengerti dan mudah diaplikasikan sudah
merupakan suatu prinsip umum bagi pengambilan keputusan.
1.7.2. Metode Pemulusan (Smoothing)
Metode pemulusan (smoothing) adalah metode peramalan dengan mengadakan
penghalusan terhadap masa lalu, yaitu dengan mengambil rata-rata dari nilai
Universitas Sumatera Utara
7
beberapa tahun untuk menaksir nilai pada beberapa tahun ke depan. Metode
smoothing banyak digunakan untuk menghilangkan atau mengurangi keteracakan
dari data deret berkala. Secara umum, metode smoothing diklarifikasikan menjadi
dua bagian, yaitu:
a.
Metode Rata-rata
Metode rata-rata dibagi atas empat bagian, yaitu:
1. Nilai tengah (mean)
2. Rata-rata bergerak tunggal (single moving average)
3. Rata-rata bergerak ganda (double moving average)
4. Kombinasi rata-rata bergerak lainnya.
Metode rata-rata tujuannya adalah untuk memanfaatkan data masa lalu
dalam mengembangkan suatu sistem peramalan pada periode
mendatang.
b.
Metode Pemulusan Eksponensial
Bentuk umum dari pemulusan eksponensial adalah:
Ft+1= ΑXt +(1-α)Ft
Dengan:
Ft+1
= ramalan satu periode ke depan
Xt
= data aktual pada periode ke-t
Ft
= ramalan pada periode ke-t
α
= parameter smoothing
Metode smoothing eksponensial terdiri atas:
1. Smoothing eksponensial tunggal
2. Smoothing eksponensial ganda, yang terdiri atas:
a. Metode linier satu parameter dari Brown
b. Metode dua parameter dari Holt
Universitas Sumatera Utara