Pengaruh Jam Kerja Dan Jaminan Keamanan Kerja Terhadap Stres Kerja Karyawan Pada Pt Kuala Jaya Samudera Kuala Tanjung Chapter III V

BAB III
METODE PENELITIAN

3.1

Jenis penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian assosiatif
yakni, penelitian yang menghubungkan dua variabel atau lebih dan hasil penelitian
asosiatif berfungsi untuk menjelaskan , meramalkan, dan mengontrol suatu gejala.
(Rochaety, 2009:17). Dalam penelitian ini peneliti ingin melihat pengaruh jam kerja
dan jaminan keamanan kerja terhadap stres kerja karyawan pada PT Kuala Jaya
Samudera Smelter Site Inalum Kuala Tanjung.
3.2

Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Kantor PT Kuala Jaya Samudera Kuala Tanjung,

berlokasi di Jalan. Smelter Site Inalum Kuala Tanjung - Batu Bara. Sedangkan waktu
penelitian dilaksanakan pada bulan Mei 2013 - Juli 2013.


3.3

Batasan Operasional
a. Variabel Independen (Variabel X) terdiri dari jam kerja (X 1 ) dan jaminan
keamanan kerja (X 2 ).
b. Variabel Dependen (Variabel Y) terdiri dari stres kerja karyawan PT Kuala
Jaya Samudera Kuala Tanjung.

Universitas Sumatera Utara

3.4

Definisi Operasional
Defenisi operasional adalah penentuan construct sehingga menjadi variabel

yang dapat di ukur. Difinisi operasional digunakan untuk mengoprasionalkan
construct sehingga memungkinkan bagi peneliti untuk melakukan replikasi
pengukuran dengan cara yang sama atau mengembangkan cara pengukuran construct
yang lebih baik. Definisi operasional bertujuan untuk melihat keterkaitan antara
variabel dari suatu faktor dengan variabel faktor lainnya. Defenisi operasional

merupakan petunjuk bagaimana suatu variabel diukur untuk mengetahui baik
buruknya pengukuran dalam sebuah penelitian didalam penelitian. Pada penelitian ini
yang menjadi objek penelitian adalah:
a. Jam Kerja (X 1 )
Jam Kerja adalah waktu yang ditentukan untuk melakukan pekerjaan.
b. Jaminan keamanan kerja (X 2 )
Jaminan Keamanan Kerja adalah jaminan kesehatan dan keselamatan kerja
yang diberikan kepada karyawan sehingga karyawan merasa aman secara
fisik .
c. Stres Kerja Karyawan (Y)
Stres kerja adalah suatu kondisi ketegangan yang menciptakan adanya
ketidakseimbangan fisik dan psikis, yang mempengaruhi emosi, proses
berfikir dan kondisi seorang karyawan.

Universitas Sumatera Utara

Pengaruh Stres kerja dapat merugikan bagi karyawan, stres kerja menyebabkan
kuantitas kerja karyawan menjadi buruk yaitu karyawan bekerja tidak sesuai dengan target
dan kurang berkompetensi dalam bekerja. Selain itu kualitas karyawan yang mengalami
stres kerja juga mengakibatkan kurangnya ketelitian, ketuntasan, dan kerapian dalam

melaksanakan pekerjaan.

Tabel 3.1
Operasionalisasi Variabel
Variabel
Jam Kerja
(X 1 )

Jaminan
keamanan
kerja
(X 2 )

Stres
Kerja
(Y)

Definisi Variabel
Jam kerja adalah waktu yang
ditentukan untuk melakukan

pekerjaan.

Indikator
a. waktu kerja
shift
b. waktu kerja ideal
c. waktu kerja
efektif

Jaminan keamanan kerja adalah
jaminan kesehatan dan jaminan
keselamatan kerja yang diberikan
kepada karyawan sehingga
karyawan merasa aman secara
fisik.

a. Biaya Perobatan
b. Peralatan Kerja
c. Sanksi


Stres kerja adalah suatu kondisi
ketegangan yang menciptakan
adanya ketidakseimbangan fisik
dan psikis, yang mempengaruhi
emosi, proses berpikir dan kondisi
seorang karyawan.

a. Emosi
b. Tersinggung
c. Konsentrasi
menurun

Skala
Pengukuran

Likert

Likert

Likert


Universitas Sumatera Utara

3.5

Skala Pengukuran Variabel
Pengukuran yang digunakan oleh penulis untuk mengetahui masing-masing

variabel adalah dengan menggunakan skala likert. Skala Likert digunakan untuk
mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau kelompok orang tentang
fenomena sosial. Skala Likert, maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi
indikator variabel. Kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk
menyusun item-item instrument yang dapat berupa pernyataan atau pertanyaan
(Sugiyono, 2005:86).

No

Tabel 3.2
Instrumen Skala Likert
Skala


1
Sangat setuju
2
Setuju
3
Kurang setuju
4
Tidak setuju
5
Sangat tidak setuju
Sumber : Sugiyono (2005:86)

3.6

Skor
5
4
3
2

1

Populasi dan Sampel
a. Populasi
Populasi adalah kelompok elemen yang lengkap, yang biasanya berupa orang,
objek, transaksi atau kejadian dimana kita tertarik untuk mempelajarinya atau
menjadi objek penelitian ( Kuncoro, 2001: 118). Populasi dalam penelitian ini
adalah seluruh karyawan bagian operasional PT Kuala Jaya Samudera yang
berjumlah 91 orang.

Universitas Sumatera Utara

b. Sampel
Sampel adalah suatu himpunan bagian (subset) dari unit populasi (Kuncoro,
2003:103). Teknik yang digunakan untuk sampel dalam penelitian ini adalah
teknik sampling jenuh (sensus) dimana semua anggota populasi digunakan
sebagai sampel karena jumlah populasinya relatif kecil. (Sugiyono, 2005:78).
Dalam penelitian ini jumlah sampel sebanyak 91 responden.

3.7


Jenis Sumber Data
a. Data Primer
Data primer adalah data yang diperoleh dari responden secara langsung dari
sumber asli (tidak melalui media perantara) lokasi penelitian melalui
kuesioner dan wawancara.
b. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh peneliti secara tidak langsung
melalui media perantara, dan umumnya data ini berisikan informasi dan teoriteori yang digunakan untuk mendukung penelitian yang dilakukan, berupa
dokumen, buku-buku, internet, dan jurnal yang berhubungan dengan variabel
penelitian.

Universitas Sumatera Utara

3.8

Metode Pengumpulan Data
1. Daftar pertanyaan (questionnaire)
Pengumpulan data dengan cara mengajukan pertanyaan melalui daftar
pertanyaan pada responden yakni kepada karyawan.

2. Wawancara (interview)
Wawancara secara langsung dengan responden terpilih di lokasi penelitian
dengan pihak- pihak terkait.
3

Studi Dokumentasi
Studi dokumentasi dilakukan dengan mengumpulkan dan mempelajari datadata yang diperoleh dari buku - buku literatur, jurnal, dan situs internet yang
berhubungan dengan penelitian ini.

3.9

Uji Validitas dan Uji Reliabilitas
Instrumen penelitian yang valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan

untuk mengukur apa yang hendak diukur. Sedangkan instrumen yang reliabel adalah
jika instrumen digunakan beberapa kali untuk mengukur objek yang sama akan
menghasilkan data yang sama. (Sugiyono, 2004: 267).
Instrumen penelitian yang valid dan reliabel merupakan syarat mutlak untuk
mendapatkan hasil penelitian yang valid dan reliabel. Uji validitas dan reliabilitas
dilakukan untuk menguji apakan kuesioner layak digunakan sebagai instrumen

penelitian atau tidak. Valid artinya data yang diperoleh melalui kuesioner dapat

Universitas Sumatera Utara

menjawab tujuan penelitian. Reliabel artinya data yang diperoleh melalui kuesioner
hasilnya konsisten bila digunakan untuk penelitian lain.
a. Uji validitas
Validitas menunjukkan seberapa nyata pengujian mengukur apa yang
harusnya diukur. Validitas berhubungan dengan ketepatan alat ukur
melakukan tugasnya dalam mencapai sasarannya. Menurut Situmorang
(2010:69), validitas menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur itu
mengukur apa yang ingin diukur. Suatu skala pengukur dikatakan valid
apabila skala tersebut digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur.
Dalam penelitian ini disebar kuesioner sebagai alat pengumpulan data yang
berisi 20 pertanyaan yang menyangkut analisa jam kerja dan jaminan
keamann kerja terhadap stres kerja karyawan. Pengujian validitas dilakukan
diluar dari jumlah sampel, dalam hal ini diambil sebanyak 30 orang karyawan
di luar dari karyawan PT Kuala Jaya Samudera sebagai sampel untuk uji
validitas dengan menggunakan Software SPSS (Statistic Package for The
Social Science) 16.0 dengan kriteria sebagai berikut :
1. Jika nilai Corrected Item-Total Correlation > r tabel , maka pernyataan
tersebut dinyatakan valid.
2. Jika nilai Corrected Item-Total Correlation < r tabel , maka pernyataan
tersebut dinyatakan tidak valid.

Universitas Sumatera Utara

Tabel 3.3
Hasil Uji Validitas
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item Scale Variance if
Deleted

Item Deleted

Corrected Item-

Cronbach's Alpha if

Total Correlation

Item Deleted

VAR00001

76.3333

177.609

.582

.955

VAR00002

76.6333

175.757

.498

.956

VAR00003

76.6333

173.689

.497

.956

VAR00004

76.3667

174.309

.678

.953

VAR00005

76.6333

166.378

.756

.952

VAR00006

76.7000

174.148

.480

.956

VAR00007

76.7000

168.355

.704

.953

VAR00008

76.6333

170.240

.630

.954

VAR00009

76.6333

170.240

.630

.954

VAR00010

76.7000

166.976

.853

.951

VAR00011

76.6333

173.689

.497

.956

VAR00012

76.6667

169.609

.832

.951

VAR00013

76.6333

166.378

.756

.952

VAR00014

76.7000

166.976

.853

.951

VAR00015

76.6333

172.309

.767

.952

VAR00016

76.7000

166.976

.853

.951

VAR00017

76.6667

169.609

.832

.951

VAR00018

76.7000

166.976

.853

.951

VAR00019

76.6667

169.609

.832

.951

VAR00020

76.7000

166.976

.853

.951

Sumber : Pengolahan Data Primer (Kuesioner) dengan SPSS 16.00, 2013
Berdasarkan data Tabel 3.3 diketahui bahwa r-hitung untuk seluruh butir
pertanyaan dari variabel jam kerja, jaminan keamanan kerja dan stres kerja adalah
positif dan nilainya diatas 0,361 (r-tabel). Karena r-hitung > r-tabel maka
disimpulkan semua pertanyaan dari variabel jam kerja, jaminan keamanan kerja dan

Universitas Sumatera Utara

stres kerja karyawan adalah valid sehingga dapat digunakan untuk memperoleh data
penelitian.
b. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas dilakukan dengan menguji butir pertanyaan yang telah
dinyatakan valid dalam uji validitas akan ditentukan reliabilitasnya dengan
bantuan program SPSS 16.0 for windows. Menurut Nunnally (Ghozali 2005:
42) suatu konstruk atau variabel dinyatakan reliabel dengan kriteria sebagai
berikut:
1. Jika nilai Cronbach’s Alpha > 0,60 maka variabel atau konstruk tersebut
dinyatakan reliabel.
2. Jika nilai Cronbach’s Alpha < 0,60 maka variabel atau konstruk tersebut
dinyatakan tidak reliabel.
Tabel 3.4
Hasil Uji Reliabilitas
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha

N of Items
.955

20

Sumber : Pengolahan Data Primer (Kuesioner) dengan SPSS 16.00, 2013

Tabel 3.4 menunjukkan bahwa hasil pengujian reliabilitas pada instrumen jam
kerja, jaminan keamanan kerja dan stres kerja dengan nilai Cronbach Alpha atau ralpha sebesar 0,955. Hal ini membuktikan bahwa instrumen jam kerja, jaminan
keamanan kerja dan stres kerja karyawan adalah reliabel karena r-alpha bernilai 0,955

Universitas Sumatera Utara

lebih besar dan positif dari r-tabel yang bernilai 0,60. Reliabilitas suatu konstruk
variabel dikatakan baik jika memiliki Cronbach Alpha > dari 0,60. Ini menunjukkan
semua butir pertanyaan dari variabel jam kerja, jaminan keamanan kerja dan stres
kerja karyawan tersebut dapat digunakan untuk memperoleh data penelitian.

3.10

Teknik Analisis Data
Teknik analisa data yang digunakan adalah:
1.

Analisis Deskriptif
Analisis deskriptif merupakan suatu cara menganalisis dimanan data-data

yang ada dikumpul, diklasifikasikan, dianalisis,dan diinterpretasikan secara
objektif sehingga memberikan informasi dan gambaran mengenai topik yang
dibahas.
2.

Analisis Statistik
a. Analisis Regresi Linear Berganda
Analisis regresi linear berganda dilakukan untuk mengetahui pengaruh
Variabel bebas yaitu jam kerja (X1), Jaminan Keamanan Kerja (X2),
terhadap variabel terikat yaitu stres kerja sebagai variabel (Y).
Penelitian ini menggunakan bantuan program SPSS versi 16.00,
dengan rumus:

Dimana:

� = � + �1 �1 + �2 �2 + �

Universitas Sumatera Utara

Y

= Stres Kerja



= Konstan

�1 �2

= Koefisien regresi berganda

(�1 )

= Jam Kerja Kerja

(�2 )

= Jaminan Keamanan Kerja



= Standard error

�1,2

= Koefisien regresi

b. Pengujian Asumsi Klasik
Model regresi berganda harus memenuhi syarat asusmsi klasik
sebelum data tersebut dianalisis (Ghozali 2006: 91). Adapun syarat
asumsi klasik tersebut meliputi
1. Uji Normalitas Data
Uji normalitas bertujuan untuk menguji data dalam sebuah
model regresi, variabel pengganggu atau residual mempunyai
distribusi normal atau tidak ( Ghozali, 2006 : 110). Model yang
paling baik adalah distribusi data normal atau mendekati normal.
Uji ini di lakukan dengan pendekatan grafik dan pendekatan
Kolmogrov Smirnov.

2. Uji Multikolinearitas

Universitas Sumatera Utara

Uji Multikolinearitas variabel independen yang satu dengan yang
lain dalam model regresi berganda tidak saling berhubungan
secara sempurna atau mendekati sempurna. Untuk mengetahui
ada tidaknya gejala multikolinearitas dapat dilihat dari besarnya
nilai Tolerance dan VIF (Variance Inflation Factor) melalui
program SPSS. Tolerance mengukur variabelitas variabel terpilih
yang tidak dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Nilai
umumnya yang biasa dipakai

adalah nilai Tolerance > 0,1 atau

nilai VIF < 5, maka tidak terjadi multikolinearitas (Situmorang
dkk, 2008: 104)
3. Uji Heterokedastisitas
Uji heterokedastisitas digunakan untuk menguji data dalam
model regresi ketidaksamaan varian dari residual suatu
pengamatan ke pengamatan lain. Jika suatu pengamatan ke
pengamatan lain sama, maka disebut homokedasitas. Cara
mendeteksinya dengan pendekatan grafik. Pendekatan grafik
dilakukan dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik
scatterplot yang disajikan, terlihat titik-titik menyebar secar acak
tidak membentuk suatu pola tertentu yang jelas serta tersebar
baik diatas maupun dibawah angka nol pada sumbu y.

Universitas Sumatera Utara

c. Pengujian Hipotesis
Pengujian hipotesis berdasarkan model regresi yang sudah memenuhi
syarat asumsi klasik, kemudian dianalisis dengan cara sebagai berikut:
1. Uji Signifikansi Simultan (uji-F)
Uji-F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel bebas
yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara
bersama-sama terhadap variabel terikat.
H 0 : b1 =b 2 = 0, artinya secara bersama-sama tidak terdapat pengaruh
yang positif dan signifikan dari variabel bebas (X 1 dan X 2 ) yaitu
jam kerja dan jaminan keamanan kerja stres kerja sebagai variabel
terikat (Y).
H 1 : b1 ≠b2 ≠ 0, artinya secara bersama-sama terdapat pengaruh yang
positif dan signifikan dari variabel bebas (X 1 dan X 2 ) yaitu berupa
jam kerja dan jaminan keamanan kerja terhadap stres kerja sebagai
variabel terikat (Y).
Kriteria pengambilan keputusan:
H 0 diterima jika F hitung < Ftabel pada α = 5%
H 1 diterima jika F hitung > Ftabel pada α = 5%

Universitas Sumatera Utara

2. Signifikansi Parsial (Uji-t)
Uji-t menunjukkan seberapa besar pengaruh variabel secara
individual terhadap variabel terikat.
H 0 : b1 = b2 = 0, artinya secara parsial tidak terdapat pengaruh yang
positif dan signifikan dari variabel bebas (X 1 dan X 2 ) yaitu berupa
jam kerja dan jamina keamanan kerja terhadap stres kerja sebagai
variabel terikat (Y).
H 0 : b1 ≠ b 2 ≠ 0, artinya secara parsial terdapat pengaruh yang
positif dan signifikan dari variabel bebas (X 1 dan X 2 ) yaitu berupa
jam kerja dan jaminan keaman kerja terhadap stres kerja sebagai
variabel terikat (Y).
Kriteria pengambilan keputusan:
H 0 diterima jika t hitung < t tabel pada α = 5%
H a diterima jika t hitung > t tabel pada α = 5%
3. Koefisien Determinasi (R²)
Koefisien determinasi (R²) pada intinya mengukur seberapa
kemampuan model dalam menerangkan variabel terikat. Jika R²
semakin besar (mendekati satu), maka dapat dikatakan bahwa
pengaruh variabel bebas (X 1 ,X 2 ) adalah besar terhadap variabel
terikat (Y). Hal ini berarti model yang digunakan semakin kuat
untuk menerangkan pengaruh variabel bebas yang diteliti terhadap
variabel terikat.

Universitas Sumatera Utara

BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1.

Deskripsi Objek Penelitian

4.1.1. Sejarah Singkat PT. Samudera Indonesia Kuala Tanjung
PT. Kuala Jaya Samudera Kuala Tanjung merupakan perusahaan yang
bergerak dibidang jasa bongkar muat barang. Atas izin pihak yang berwenang dan
pemerintah, perusahaan ini didirikan pada hari jum’at tanggal 13 november 1964
dengan nama PT Kuala Jaya Samudera Kuala Tanjung. PT Kuala Jaya Samudera
Kuala Tanjung dipimpin oleh seorang presiden direktur yang bernama Bapak
Soedarpo Sastro Satomo yang bertempat tinggal di jakarta. Dalam setiap keputusan
yang diambil oleh presiden direktur masih memerlukan persetujuan dan pengawasan
oleh dewan komisaris pendiri dari PT Kuala Jaya Samudera Kuala Tanjung.
PT Kuala Jaya Samudera Kuala Tanjung bekerja sama juga dengan PT.
Inalum yang bergerak dibidang perindustrian aluminium. Dalam bidang perindustrian
ini PT. Inalum sangat membutuhkan jasa dalam bidang bongkar muat untuk
mengekspor barang-barang mereka keluar negeri, maka tepatnya pada tanggal 09
oktober 1972 PT. Kuala Jaya Samudera Kuala Tanjung ini juga bergerak dibidang
peragenan kapal untuk mengangkut kapal melalui jalur pelayaran. PT Kuala Jaya
Samudera berlokasi di smelter site Kuala Tanjung. PT. Kuala Jaya Samudera
memiliki dermaga yang dibedakan dalam 3 golongan, diantaranya adalah:

Universitas Sumatera Utara

1. Dermaga A : Dermaga ini untuk membongkar bahan-bahan keperluan milik
PT Inalum
2. Dermaga B : Dermaga ini digunakan untuk memuat dan membongkar
barang-barang milik PT. Inalum.
3. Dermaga C : Dermaga ini disebut pelabuhan umum yang ditangani oleh
pemerintah dan hingga saat ini sebelum di tetapkan fungsinya.
Visi dan misi PT Kuala Jaya Samudera Kuala Tanjung
1. Visi PT Kuala Jaya Samudera Kuala Tanjung adalah:
Memperluas, mengembangkan dan menumbuh kebanggan bidang industi
transportasi untuk menjadikan lebih sehat, kuat dan menguntungkan semua pihak
2. Misi PT Kuala Jaya Samudera adalah:
Menyediakan pelayanan transportasi yang berkualitas bagi para costumer yang
terbaik

serta menumbuh kebangkan propit

dalam upaya meningkatkan

kesejahteraan pegawai dan para pemegang saham.
Perusahaan ini memiliki ruang lingkup yang terbagi dalam 4 kelompok, diantaranya
adalah sebagai berikut:
a. PBM (perusahaan bongkar muat barang)
b. Perkapalan
c. Keagenan
d. EMKL (ekspedisi muatan kapal laut)

Universitas Sumatera Utara

4.1.2 Struktur Organisasi
Struktur Organisasi PT. Kuala Jaya Samudera dapat dilihat pada Gambar 4.1
Koordinator

Kepala Operasi

Kepala Seksi
Transportasi

Kepala seksi
Long Shorage

Kepala Seksi
Werehousing

Kepala Seksi
Tally

Kepala Seksi
Stevedoring

Kepala Seksi
Traffic

Kepala Administrasi

Kasir

Umum

Data kontrol

Personalia

Billing

Maintenance /
Repair

Disbrusment

Sumber : Data Internal Perusahaan
Gambar 4.1 Struktur Organisasi PT Kuala Jaya Samudera Kuala Tanjung

Uraian tugas (job description) setiap bagian adalah sebagai berikut
1. Koordinator
a. Mengkoordinir, mengawasi serta bertanggung jawab penuh terhadap segala
sesuatu yang menyangkut perusahaan PT. Kuala Jaya Samudera Kuala Tanjung

Universitas Sumatera Utara

2. Kepala Operasi
a. Mengurus kegiatan kapal, pemuatan atau pembongkaran barang-barang dari
kapal tiba sampai kapal berangkat ke pelabuhan
a. Membuat penawaran biaya-biaya dalam melaksanakan kegiatan perkapalan
b. Mengurusi pemberangkatan dan penyampaian kapal ke pelabuhan
c. Menyiapkan dokumen-dokumen pemuatan barang
d. Membuat nota setelah selesai melaksanankan kegiatan kapal
3. Kepala Seksi Transportasi
a, Mengangkat barang, baik dalam pembongkaran maupun pemuatan barang ke
kapal
b. Menyediakan Truck, Trailer dan Forklift pada saat kapal tiba atau berangkat
4. Kepala Seksi Werehousing
a. Mengeluarkan barang dari gudang berdasarkan dokumen permintaan barang
5. Kepala Seksi Stevedoring
a. Mengatur dan menyusun barang di dalam kapal
6. Kepala Seksi Long Shorage
a. Mengatur barang di pelabuhan
7. Kepala Seksi Tally
a. Mencatat dan membuat dokumen keluar masuknya barang
8. Kepala Seksi Traffic
a, Membuat dokumen kapal

Universitas Sumatera Utara

9. Kepala Administrasi
a. Mengurusi segala administrasi PT Kuala Jaya Samudera Kuala Tnjung
b. Menciptakan dan mengelola pembelanjaan perusahaan yang efisien
10. Kasir
a. Melakukan pembayaran dan penerimaan uang atau cek
11. Data Kontrol
a. Mengontrol data keuangan PT. Kuala Jaya Samudera Kuala Tanjung
12. Billing
a. Melakukan penagihan uang kepada mitra PT. Kuala Jaya Samudera Kuala
Tanjung
13. Disbursment
a. Menagih kembali biaya yang telah dikeluarkan untuk keperluan kapal dan
ditagih kepada pemilik kapal
14. Umum
a. Mengurus semua keperluan rumah tangga perusahaan karyawan
15. Personalia
a. Mencatat, mengurusi rumah tangga perusahaan dan membuat administrasi
karyawan yang bekerja di PT Kuala Jaya Samudera Kuala Tanjung
16. Maintenance / Repair
a. Mengurus alat- alat transportasi mulai dari alat angkutan karyawan, barang,
memperbaikinya sampai dengan merawat alat transportasi.

Universitas Sumatera Utara

4.2

Hasil Penelitian

4.2.1 Deskriptif Penelitian
Penelitian ini menggunakan analisis deskriptif kuantitatif. Data diperoleh dari
jawaban atas pertanyaan atau kuesioner yang diajukan pada responden. Data
Dideskripsikan, digambarkan,diuraikan, dengan menggunakan angka mulai dari
pengumpulan data, penafsiran terhadap angka tersebut, serta penampilan hasil yang
diteliti, dalam hal ini mengenai jam kerja dan jaminan keamanan kerja (variabel
independent) terhadap stres kerja (variabel dependent) pada PT Kuala Jaya Samudera
Kuala Tanjung. Penelitian yang dilakukan menggunakan program bantuan SPSS versi
16.00. Jumlah responden penelitian sebanyak 91 orang.
Analisis deskriptif pada data penelitian ini dapat dilihat pada tabel 4.1

Tabel 4.1
Hasil Analisis Instrumen Metode Deskriptif
Descriptive Statistics
N

Minimum

Maximum

Mean

Std. Deviation

Jam Kerja

91

26.00

50.00

38.4176

5.93870

Jaminan Keamanan Kerja

91

12.00

20.00

16.3187

2.33276

Stres Kerja

91

16.00

30.00

23.7692

3.62423

Valid N (listwise)

91

Sumber : Pengolahan Data Primer (Kuesioner) dengan SPSS 16.00, 2013.
Tabel 4.1 menyatakan bahwa ada sebanyak 91 sampel. Nilai minimum (paling
kecil) adalah 12,00 pada variabel jaminan keamanan kerja. Nilai maksimum (paling
besar) adalah 50.00 terdapat pada variabel jam kerja. Nilai mean (tengah) pada
variabel jam kerja dengan nilai sebesar 38,4176, Nilai mean (tengah) pada variabel
jaminan keamanan kerja sebesar 16,3187 dan Nilai mean (tengah) pada variabel stres

Universitas Sumatera Utara

kerja dengan nilai sebesar 23,7692. Ketiga nilai ini termasuk kategori sedang untuk
item pernyataan pada kuesioner penelitian ini. Standar Deviasi terendah terdapat pada
variabel jaminan keamanan kerja 2.33276, dan Standar deviasi tertinggi terdapat pada
variabel jam kerja 5.93870.
Penelitian ini dilakukan dengan cara membagi kuesioner kepada responden
dan studi dokumentasi kepada 91 sampel pada PT Kuala Jaya Samudera divisi
operasional. Jumlah seluruh pertanyaan adalah 20 butir, yang terdiri dari 10 butir
pertanyaan untuk variabel X1 pada Jam Kerja, 4 butir pertanyaan untuk variabel X2
pada jaminan keamanan kerja dan 6 butir pertanyaan untuk variabel Y pada Stres
kerja. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis mengenai
adanya pengaruh antara jam kerja dan jaminan keamanan kerja terhadap stres kerja
karyawan. Karakteristik responden pada penelitian ini dibagi berdasarkan usia, jenis
kelamin, tingkat pendidikan, dan lama bekerja.

a. Karakteristik Berdasarkan Usia Responden
Tabel 4.2
Usia Responden
Usia
Frekuensi
21 – 30 tahun
38
31 – 40 tahun
25
41 – 50 tahun
19
51 – 55 tahun
9
Jumlah
91
Sumber : PT Kuala Jaya Samudera, 2013 (Data diolah)

Persentase
41,76
27,47
20,88
9,89
100

Tabel 4.2 menunjukkan usia responden dapat diketahui sebanyak 41,76 %
berusia antara 21-30 tahun, 27,47 % berusia antara 31-40 tahun, 20,88 % berusia 41-

Universitas Sumatera Utara

50, dan sisanya sebanyak 9,89 % berada pada rentang usia 51-55. Pada tabel tersebut
di atas dapat diketahui bahwa karyawan responden yang berusia 21-30 tahun
memiliki frekuensi tertinggi yaitu sebesar 38 orang dengan persentase 41,76 %.
b. Karakteristik Berdasarkan Jenis Kelamin Responden
Tabel 4.3
Jenis Kelamin Responden
Jenis Kelamin
Jumlah Karyawan
Laki – laki
91
Perempuan
Total
91
Sumber: PT Kuala Jaya Samudera, 2013 (Data diolah)

Persentase
100
100

Tabel 4.3 menunjukkan bahwa dari 91 responden, sebanyak 91 orang adalah
laki – laki dengan persentase 100% dan karyawan perempuan 0 %. artinya seluruh
karyawan operasional berjenis kelamin laki-laki karena PT Kuala Jaya Samudera
Kuala Tanjung adalah perusahaan jasa transportasi bongkar muat barang sehingga
lebih di minati laki-laki, dan banyak menggunakan tenaga kerja laki-laki.
c. Karakteristik Berdasarkan Tingkat Pendidikan Responden
Tabel 4.4
Tingkat Pendidikan Responden
Pendidikan
Frekuensi
SD
8
SMP
8
SMA
71
Diploma
3
S1
1
Jumlah
91
Sumber : PT Kuala Jaya Samudera, 2013 (Data diolah)

Persentase
8,79
8,79
78,0
3,30
1,10
100

Universitas Sumatera Utara

Berdasarkan Tabel 4.4 menunjukkan bahwa pendidikan tingkat pendidikan
responden menunjukkan bahwa jumlah terbesar responden adalah lulusan SMA /
Sederajat yaitu sebanyak 71 orang atau 78 %, untuk lulusan SD / sederajat sebanyak 8
orang atau 8,79%, SMP / sederajat sebanyak 8 orang atau 8,79%, lulusan Diploma
(D3) sebanyak 3 orang atau 3,30%, lulusan Sarjana (S1) sebanyak 1 orang atau 1,10
% Dari data yang tersaji pada Tabel 4.3 di simpulkan bahwa lebih dari separuh
karyawan yang bekerja di PT Kuala Jaya Samudera mengenyam pendidikan sampai
dengan SMA / Sederajat dengan demikian dapat di katakan bahwa secara umum
karyawan yang bekerja masuk dalam kategori pendidikan rendah
d.

Karakteristik Berdasarkan Lama Bekerja

Tabel 4.5
Lama Bekerja Responden
Masa Kerja
Frekuensi
< 10 tahun
40
11 – 25 tahun
28
26 – 35 tahun
18
Jumlah
91
Sumber: PT Kuala Jaya Samudera, 2013 (Data diolah)

Persentase
49
31
20
100

Tabel 4.5 menunjukkan bahwa lama bekerja responden < 10 tahun sebesar 49 %,
11 – 25 tahun sebesar 31 % dan 26 – 35 tahun sebesar 20 %. Pada tabel ini
menunjukkan bahwa mayoritas karywan PT. Kuala Jaya Samudera Kuala Tanjung
memiliki masa kerja < dari 10 tahun yaitu dengan frekuensi 45 orang atau 49 %.
Setelah penulis mengetahui karakteristik dari responden penelitian, berikut ini
akan ditampilkan hasil olahan data primer yang merupakan deskriptif penelitian
berdasarkan pengaruh Jam kerja (X 1 ) dan jaminan keamanan kerja (X 2 ) terhadap

Universitas Sumatera Utara

stres kerja (Y). Berikut merupakan tanggapan responden untuk pernyataan dari setiap
variabel.
4.2.2 Deskriptif Variabel Penelitian
Setelah mengetahui karakteristik dari seluruh responden penelitian, berikut ini
akan ditampilkan hasil olahan data primer yang merupakan deskriptif penelitian
berdasarkan pendapat responden dari kuesioner yang telah disebar oleh peneliti.
Secara

deskriptif

persentase

hasil

penelitian

setiap

dimensi

factor

yang

mempengaruhi stres kerja karyawan bagian operasional PT Kuala Jaya Samudera
Kuala Tanjung yaitu sebagai berikut:
1. Deskriptif Penilaian Terhadap Variabel Jam Kerja (X 1 )
Tabel 4.6
Pendapat Responden Terhadap Variabel Jam kerja (X 1 )
Butir
Frekuensi
STS
%
TS
%
KS
%
S
%
SS
1
0
0
1
1,1
45
49,5
35
38,5
10
2
0
0
1
1,1
43
47,3
28
30,8
19
3
0
0
1
1,1
23
25,3
54
59,3
13
4
0
0
1
1,1
41
45,1
23
25,3
26
5
0
0
1
1,1
30
33
42
46,2
18
6
0
0
1
1,1
36
39,6
25
27,5
29
7
0
0
1
1,1
20
22
50
54,9
20
8
3
3,3
6
6,6
5
5,5
41
45,1
36
9
0
0
1
1,1
28
30,8
42
46,2
20
10
0
0
1
1,1
46
50,5
23
25,3
21
Sumber : Pengolahan Data Primer (Kuesioner) dengan SPSS 16.00, 2013

%
11
20,9
14,3
28,6
19,8
31,9
22
39,6
22
23,1

Hasil jawaban kuesioner yang di peroleh dari 91 (sembilan puluh satu)
responden untuk variabel jam kerja pada Tabel 4.6 yaitu :
a. Pada butir pertama mengenai waktu yang disediakan cukup untuk
menyelesaikan pekerjaan shift satu dan dua, terdapat 1,1% karyawan

Universitas Sumatera Utara

menjawab tidak setuju, 49,5% karyawan menjawab kurang setuju, 27,5%
karyawan menjawab setuju, dan 2,2% karyawan menjawab sangat setuju.
b. Pada butir kedua mengenai tidak lembur di hari libur, terdapat 1,1% karyawan
menjawab tidak setuju, 47,3% karyawan menjawab kurang setuju, 30,8%
karyawan menjawab setuju, dan 20,9% karyawan menjawab setuju.
c. Pada butir ketiga mengenai tidak pernah mengalami kendala waktu kerja
lembur, terdapat 1,1% karyawan menjawab tidak setuju, 25,3% karyawan
menjawab kurang setuju, 59,3% karyawan menjawab setuju, dan 14,3%
karyawan menjawab sangat setuju.
d. Pada butir keempat mengenai perusahaan memberikan waktu kerja ideal
untuk menyelesaikan pekerjaan terdapat 1,1% karyawan menjawab tidak
setuju, 45,1% karyawan menjawab kurang setuju, 25,3% karyawan menjawab
setuju, dan 28,6% karyawan menjawab sangat setuju.
e. Pada butir kelima mengenai bekerja dengan waktu kerja ideal, terdapat 1,1%
karyawan menjawab tidak setuju, 33% karyawan menjawab kurang setuju,
46,2% karyawan menjawab setuju, dan 19,8% karyawan menjawab setuju.
f. Pada butir keenam mengenai datang ke kantor tepat waktu saat bekerja shift
dua, terdapat 1,1% karyawan menjawab tidak setuju, 39,6% karyawan
menjawab kurang setuju, 27,5% karyawan menjawab setuju, dan 31,9%
karyawan menjawab sangat setuju.
g. Pada butir ketujuh mengenai tidak ada pemborosan waktu dalam
menyelesaikan pekerjaan, terdapat 1,1% karyawan menjawab tidak setuju,

Universitas Sumatera Utara

22% karyawan menjawab kurang setuju, 54,9% karyawan menjawab setuju
dan 22% karyawan menjawab sangat setuju.
h.

Pada butir kedelapan mengenai karyawan shift dua tidak menunda-nunda
pekerjaan dan bekerja dengan waktu kerja efektif ,terdapat 3,3 karyawan
menjawab sangat tidak setuju 6,6% karyawan menjawab tidak setuju, 5,5%
karyawan menjawab kurang setuju, 45,1% karyawan menjawab setuju, dan
39,6% karyawan menjawab setuju.

i.

Pada butir kesembilan mengenai pekerjaan yang diselesaikan tidak memakan
waktu istirahat kerja, terdapat 1,1% karyawan menjawab tidak setuju 30,8%
karyawan menjawab kurang setuju, 46,2% karyawan menjawab setuju, dan
22% karyawan menjawab setuju.

j.

Pada butir kesepuluh mengenai karyawan Shift satu dan dua bekerja dengan
waktu kerja efektif, terdapat 1,1% karyawan menjawab tidak setuju, 50,5%
karyawan menjawab kurang setuju, 25,3% karyawan menjawab setuju, dan
23,1% karyawan menjawab setuju.

2.

Deskriptif Penilaian Terhadap Variabel Jaminan Keamanan Kerja (X 2 )
Tabel 4.7

Pendapat Responden Terhadap Variabel Jaminan Keamanan Kerja (X 2 )
Butir
Frekuensi
STS
%
TS
%
KS
%
S
%
SS
%
11
0
0
0
0
21
23,1 50 54,9
20
22
12
1
1,1
0
0
15
16,5 41 45,1
34
37,4
13
1
1,1
0
0
10
11
53 58,2
27
39,7
14
0
0
0
0
29
31,9 33 36,3
29
31,9
Sumber : Pengolahan Data Primer (Kuesioner) dengan SPSS 16.00, 2013

Universitas Sumatera Utara

Hasil jawaban kuesioner yang di peroleh dari 91 (sembilan puluh satu)
responden untuk jaminan keamanan kerja pada Tabel 4.7 yaitu :
a. Pada butir kesebelas mengenai perusahaan menyediakan biaya perobatan
untuk karyawan, terdapat 23,1% karyawan menjawab kurang setuju, 54,9%
karyawan menjawab setuju dan 22% karyawan menjawab sangat setuju.
b. Pada butir kedua belas Asuransi kesehatan termasuk atensi perusahaan
terhadap aspek kesehatan karyawan, perusahaan tidak terdapat 1,1%
karyawan menjawab sangat tidak setuju, 16,5% karyawan menjawab kurang
setuju 45,1% karyawan menjawab setuju dan 37,4% karyawan menjawab
sangat setuju
c. Pada butir ketiga belas mengenai Peralatan Kerja harus dipakai pada saat
melakukan pekerjaan, terdapat 1,1% karyawan menjawab sanagat tidak setuju,
11% karyawan menjawab kurang setuju 58,2% karyawan menjawab setuju
dan 39,7% karyawan menjawab sangat setuju.
d. Pada butir keempat belas mengenai tidak pernah dikenakan sanksi
pelanggaran kerja, terdapat 31,9% karyawan menjawab kurang setuju 36,3%
karyawan menjawab setuju dan 31,9% karyawan menjawab sangat setuju.

Universitas Sumatera Utara

3.

Deskriptif Penilaian Terhadap Variabel Stres Kerja(Y)

Tabel 4.8
Pendapat Responden Terhadap Variabel Stres Kerja (Y)
Butir
Frekuensi
STS
%
TS
%
KS
%
S
%
SS
15
0
0
1
1,1
31
34,1
41 45,1 18
16
1
1,1
2
2,2
12
13,2
47 51,6 29
17
0
0
2
2,2
22
24,2
45 49,5 22
18
0
0
2
2,2
30
33
41 45,1 18
19
1
1,1
2
2,2
13
14,3
38 41,8 37
20
0
0
2
2,2
22
24,2
54 59,3 13
Sumber : Pengolahan Data Primer (Kuesioner) dengan SPSS 16.00, 2013

%
19,8
31,9
24,2
19,8
40,7
14,3

Hasil jawaban kuesioner yang di peroleh dari 91 (sembilan puluh satu)
responden untuk variabel stres kerja pada Tabel 4.8 yaitu :
a. Pada butir kelima belas mengenai tidak emosi saat bekerja lembur, terdapat
1,1% karyawan menjawab tidak setuju, 34,1% karyawan menjawab kurang
setuju 45,1% karyawan menjawab setuju dan 19,8% karyawan menjawab
sangat setuju.
b. Pada butir keenam belas mengenai tidak emosi dalam menyelesaikan
pekerjaan yang diberikan oleh atasan, terdapat 1,1% karyawan menjawab
sangat tidak setuju, 2,2% karyawan menjawab tidak setuju 13,2% karyawan
menjawab kurang setuju 51,6% karyawan menjawab setuju dan 31,9%
karyawan menjawab sangat setuju.
c. Pada butir ketujuh belas mengenai tidak tersinggung saat di perintah atasan
untuk menggantikan pekerjaan karyawan shift dua terdapat 2,2% karyawan

Universitas Sumatera Utara

menjawab tidak setuju, 24,2% karyawan menjawab kurang setuju, 49,5%
karyawan menjawab setuju dan 24,2% karyawan menjawab sangat setuju.
d. Pada butir kedelapan belas mengenai tidak tersinggung terhadap peraturan
memakai peralatan kerja terdapat 2,2% karyawan menjawab tidak setuju, 33%
karyawan menjawab kurang setuju 45,1% karyawan menjawab setuju dan
19,8% karyawan menjawab sangat setuju.
e. Pada butir kesembilan belas mengenai Peralatan kerja tidak membuat
konsentrasi menurun terdapat 1,1% karyawan menjawab sangat tidak setuju,
2,2% karyawan menjawab tidak setuju 14,3% karyawan menjawab kurang
setuju 41,8% karyawan menjawab setuju dan 40,7% karyawan menjawab
sangat setuju.
f.

Pada butir kedua puluh mengenai Konsentrasi kerja karyawan tidak menurun
saat bekerja shift satu dan dua, terdapat 2,2% karyawan menjawab tidak
setuju, 24,2% karyawan menjawab kurang setuju 41,8% karyawan menjawab
setuju dan 40,7% karyawan menjawab sangat setuju.

4.3

Analisis Statistik Penelitian
1. Uji Asumsi Klasik.
Uji Asumsi Klasik digunakan untuk melihat apakah suatu model layak
atau tidak layak digunakan dalam penelitian. Pada penelitian ini uji asumsi
klasik terdiri dari uji Normalitas, Heterokedastisitas dan Multikolinearitas.

Universitas Sumatera Utara

a. Uji Normalitas data.
Uji normalitas data dapat dilihat dari output SPSS melalui gambar kurva
normal p-p plot untuk menunjukkan sebaran data penelitian. Gambar
kurva normal p-p plot berikut ini dapat disimpulkan bahwa data
mempunyai distribusi normal, karena sebaran data yang ada menyebar
kesemua daerah kurva normal. Uji normalitas pada penelitian ini dapat
dilihat pada gambar 4.2.

Sumber : Pengolahan Data Primer dengan SPSS 16.00, 2013
Gambar 4.2 Normal P-P plot
Gambar 4.2 menggambarkan distribusi frekuensi dari stres kerja, Jika titik-titik
distribusi berada disekitar garis lurus diagonal maka distribusi frekuensi pengamatan
sama dengan distribusi uji yang berarti data terdistribusi secara normal. Dari grafik
terlihat titk-titik distribusi terletak disekitar garis lurus diagonal, sehingga dapat
disimpulkan bahwa distribusi frekuensi stres kerja sesuai dengan distribusi uji.
Dengan kondisi demikian dapat disimpulkan yang diperoleh adalah bahwa

Universitas Sumatera Utara

penyebaran stres kerja mengikuti distribusi normal. Uji normalitas dapat dilihat juga
pada One Sample Kolmogrov- Smirnov Test.
Tabel 4.9
Hasil Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual
N

91
a

Normal Parameters

Mean

.0000000

Std.

2.18282583

Deviation
Most Extreme Differences

Absolute

.134

Positive

.105

Negative

-.134

Kolmogorov-Smirnov Z

1.276

Asymp. Sig. (2-tailed)

.077

a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.

Sumber : Pengolahan Data Primer (kuesioner) dengan SPSS 1600, 2013.
Berdasarkan Tabel 4.9 dapat diketahui bahwa nilai Asymp. Sig. (2-tailed) adalah
0,77, ini berarti di atas nilai signifikan 0.05 atau 5%. Oleh karena itu, sesuai dengan
analisis grafik, analisis statistik dengan dengan uji statistik non-parametrik
Kolmogorov-Smirnov (K-S) juga karyawan menjawab bahwa variabel residual
berdistribusi normal. Dari kedua uji normalitas (Pendekatan Grafik dan Pendekatan
Kolmogorv-Smirnov) di atas terbukti bahwa variabel berdistribusi normal.

Universitas Sumatera Utara

b.

Uji Heterokedastisitas.
Uji heterokedastisitas dilakukan dengan menggunakan kurva scatterplot nilai

residual variabel dependen. Pengambilan kesimpulan diketahui dari memperlihatkan
sebaran plot data. Penulis menggunakan pendekatan grafik scatter plot untuk
mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas, yaitu:
1.

Pendekatan Grafik (Grafik Scatterplot)
Dasar analisis adalah jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar

baik di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi
heteroskedastisitas

Sumber : Pengolahan Data Primer (Kuesioner) dengan SPSS 16.00, 2013
Gambar 4.3 Scatterplot
Grafik scatterplot adalah grafik penyebaran dari residual regresi. Grafik ini
digunakan untuk memeriksa lineritas dari hubungan antara variabel independent dan
variabel dependent. Untuk melihat apa yang sesuai, yaitu membuat diagram pencar
antara stres kerja (Y) dengan jam kerja (X 1 ) dan jaminan keamanan kerja (X 2 ).

Universitas Sumatera Utara

Berdasarkan gambar 4.4, plot data yang diproses dari hasil perhitungan SPSS
pada gambar terlihat bahwa sebaran data tidak mengumpul pada satu sudut/bagian
saja melainkan sebaran data menyebar pada keseluruhan bagian. Maka dapat
disimpulkan bahwa tidak terjadi heterokedastisitas pada data, sehingga dapat
dikatakan bahwa data penelitian ini homogen.
c.

Uji Multikolinearitas.
Uji multikolinearitas digunakan untuk mengetahui ada tidaknya gejala

multikolinearitas dapat dilihat dari besarnya nilai Tolerance dan VIF (Variance
Inflation Factor) melalui program SPSS. Tolerance mengukur variabilitas variabel
terpilih yang tidak dijelaskan oleh variabel independen lainnya.
a. Nilai VIF dari jam kerja dan jaminan keamanan kerja lebih kecil dari 5 (VIF < 5),
ini berarti tidak terdapat multikolinearitas antara variable independen dalam
model regresi.
b. Nilai Tolerance dari jam kerja dan jaminan keamanan kerja lebih besar dari 0,1,
ini berarti tidak terdapat multikolinearitas antara variabel independen dalam
model regresi.

Universitas Sumatera Utara

Tabel 4.10
Hasil Analisis Instrumen Multikolinearitas
a

Coefficients
Unstandardized
Coefficients
Model
1

B

Std. Error

Standardized
Coefficients
Beta

Collinearity
Statistics
T

Sig. Tolerance

VIF

(Constant)

3.537

1.668

2.121 .037

Jam Kerja

.293

.070

.481 4.201 .000

.315

3.174

Jaminan Keamanan Kerja

.549

.178

.354 3.092 .003

.315

3.174

a. Dependent Variable: Stres Kerja

Sumber : Pengolahan Data Primer (Kuesioner) dengan SPSS 16.00, 2013
Berdasarkan Tabel 4.10 dapat terlihat bahwa:
a.

Nilai VIF dari jam kerja, dan jaminan keamanan kerja, lebih kecil dari 5 (VIF <
5), ini berarti tidak terdapat multikolinearitas antara variable independen dalam
model regresi

b.

Nilai Tolerance dari jam kerja, dan jaminan keamanan kerja lebih besar dari 0,1
ini berarti tidak terdapat multikolinearitas antara variable independen dalam
model regresi.

3.

Analisis Regresi Linier Berganda
Teknik analisis statistik yang digunakan pada penelitian ini adalah regresi

linear berganda, yang digunakan untuk mengetahuai dan menganalisis seberapa besar
pengaruh variabel independent terhadap variabel dependent, antara pengaruh jam
kerja dan jaminan keamanan kerja terhadap stres kerja karyawan. Hasil analisis
regresi linear berganda ini dapat dilihat pada Tabel 4.11

Universitas Sumatera Utara

Tabel 4.11.
Hasil Analisis Instrumen Regresi Linear Berganda
b

Variables Entered/Removed
Model

Variables Entered

1

Variables Removed

Jaminan Keamanan

Method
. Enter

Kerja, Jam Kerjaa
a. All requested variables entered.
b. Dependent Variable: Stres Kerja

Sumber : Pengolahan Data Primer (Kuesioner) dengan SPSS 16.00, 2013
Tabel 4.11 dapat dilihat bahwa variabel-variabel yang dimasukan (entered)
adalah jam kerja dan jaminan keamanan kerja terhadap stres kerja karyawan pada
PT.Kuala Jaya Samudera sehingga diperoleh persamaan:
� = � + �1 �1 + �2 �2 + �

Dimana:
Y

= Stres Kerja



= Konstan

�1 �2

= Koefisien regresi berganda

(�1 )

= Jam Kerja Kerja

(�2 )

= Jaminan Keamanan Kerja



= Standard error

�1,2

= Koefisien regresi

Universitas Sumatera Utara

4.

Pengujian Hipotesis
a. Uji Signifikansi Simutlan (uji-F)
Uji-F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel bebas yang

dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap
variabel terikat.
H 0 :b1 =b 2 =0, artinya secara bersama-sama tidak terdapat pengaruh yang positif
dan signifikan dari variabel bebas (X 1 dan X 2 ) yaitu jam kerja dan jaminan
keamanan kerja terhadap stres kerja sebagai variabel terikat (Y)
H a :b1 ≠b2 ≠0, artinya secara bersama-sama terdapat pengaruh yang positif dan
signifikan dari variabel bebas (X 1 dan X 2 ) yaitu jam kerja dan jaminan
keamanan kerja terhadap stres kerja variabel terikat (Y).
F tabel dapat dilihat pada α = 5%
Dengan derajat pembilang = k-1=2-1=1
Dengan derajat penyebut = n-k =91-1 =90
Kriteria pengambilan keputusan:
H 0 diterima jika F hitung < Ftabel pada α = 5%
H a diterima jika F hitung > F tabel pada α = 5%

Universitas Sumatera Utara

Tabel 4.12
Hasil Analisis Instrumen uji F
b

ANOVA
Model
1

Sum of Squares

Df

Mean Square

Regression

753.328

2

376.664

Residual

428.826

88

4.873

1182.154

90

Total

F

Sig.

77.296

a

.000

a. Predictors: (Constant), Jaminan Keamanan Kerja, Jam Kerja
b. Dependent Variable: Stres Kerja

Sumber : Pengolahan Data Primer (Kuesioner) dengan SPSS 16.00, 2013
Berdasarkan Tabel 4.12 dapat dijelaskan bahwa :
1.

Hasil pengujian ANOVA dengan menggunakan uji F pada Tabel diatas
memperlihatkan nilai F-hitung sebesar 77,296 dengan Sig adalah 0,000. Dengan
mencari pada Tabel F, dengan dfl=2 dan df2=88, diperoleh nilai F-tabel 3,15.
Dengan kondisi dimana F-hitung lebih besar daripada F-tabel (77,296 >3,15)
dengan nilai Sig yang lebih kecil dari alpha (0,000 t tabel

(1,662)

artinya jika ditingkatkan variabel jam kerja sebesar satu

satuan maka stres kerja karyawan akan meningkat sebesar 0,293
b. Variabel jaminan keamanan kerja berpengaruh secara positif dan signifikan
terhadap stres kerja , hal ini terlihat dari nilai signifikansi 0,03 lebih kecil dari
0,05. Nilai t hitung (3,092) > t tabel (1,662) artinya jika ditingkatkan variabel jaminan
keamanan kerja sebesar satu satuan maka stres kerja akan meningkat sebesar
0,549

Universitas Sumatera Utara

c. Konstanta sebesar 3,537, artinya walaupun variabel bebas bernilai nol maka
stres kerja tetap sebesar 3,537
d. Berdasarkan hasil uji t maka rumus persamaan regresinya adalah :
Y = a + b1 X 1 + b2 X 2 + e
Y = 3,537+0,293X 1 +0,549X 2 + e
C.

Uji Koefisien Determinasi (R2)
Koefisien determinan digunakan untuk mengukur seberapa besar kontribusi

variabel bebas (jam kerja dan jaminan keaman kerja) terhadap variabel terikat (stres
kerja). Koefisien determinasi berkisar nol sampai satu (0 < R² > 1). Jika R² semakin
besar (mendekati satu), maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas (X 1 )
yaitu jam kerja, (X 2 ) yaitu jaminan keamanan kerja adalah besar terhadap variabel
terikat (Y) yaitu stres kerja karyawan. Hal ini berarti model yang digunakan semakin
kuat untuk menerangkan pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Hasil
koefisien determinasi menggunakan SPSS Statistic 16.00 for windows dapat dilihat
pada tabel 4.13
Tabel 4.13
Pengujian Koefisien Determinasi
b

Model Summary

Model
1

R

R Square

.798a

.637

Adjusted R

Std. Error of the

Square

Estimate
.629

2.20749

a. Predictors: (Constant), Jaminan Keamanan Kerja, Jam Kerja
b. Dependent Variable: Stres Kerja

Sumber : Hasil Pengujian SPSS 16.00, 2013

Universitas Sumatera Utara

Tabel 4.14
Hubungan Antar Variabel
Nilai
Interpretasi
0.0 – 0.19
Sangat Tidak Erat
0,2 – 0.39
Tidak Erat
0.4 – 0.59
Cukup Erat
0.6 – 0.79
Erat
0.8 – 0.99
Sangat Erat
Sumber : Syafrizal dkk (2010:145)
Berdasarkan Tabel 4.13 dapat terlihat bahwa:
1.

Nilai R sebesar 0.789 berarti pengaruh antara jam kerja (X 1 ) dan jaminan
keamanan kerja (X 2 ,) terhadap stres kerja karyawan bagian operasional (Y),
pada PT Kuala Jaya Samudera Kuala Tanjung sebesar 78,9% artinya
hubungannya erat

2.

Adjusted R Square sebesar 0.629 berarti 62,9 variabel stres kerja dapat
dijelaskan oleh variabel jam kerja dan jaminan keamanan kerja sedangkan
sisanya sebesar 37,1% dapat dijelaskan oleh variabel lain yang tidak diteliti
dalam penelitian ini seperti konflik kerja, beban kerja, gaya kepemimpinan,
sikap pimpinan dan sebagainya

3.

Standard Error of Estimated (Standar Deviasi) artinya mengukur variasi dari
nilai yang diprediksi. Dalam penelitian ini standar deviasinya sebesar 2.20749.
Semakin kecil standar deviasi berarti model semakin baik.

Universitas Sumatera Utara

4.4

Pembahasan

4.4.1 Pengaruh Variabel Jam Kerja (X 1 ) terhadap Stres Karyawan (Y)
Hasil Penelitian menunjukkan bahwa jam kerja positif dan signifikan
berhubungan terhadap stres kerja karyawan PT Kuala Jaya Samudera Kuala Tanjung.
Hal ini terlihat dari nilai signifikansi 0,000 lebih besar dari 0,005. Nilai t hitung (4,201) >
t tabel (1,662) yang artinya walaupun ditingkatkan variabel jam kerja sebesar satu satuan
maka stres kerja (Y) akan meningkat sebesar 0,293 satuan.
Berdasarkan distribusi jawaban responden terhadap variabel jam kerja
diketahui bahwa dominan setuju pada pertanyaan 3 sebesar 59,3%, (Bapak/ Ibu tidak
pernah mengalami waktu kerja lembur. Selain itu pertanyaan setuju juga terdapat
pada pertanyaan ke 7 sebesar 54,9% (tidak ada pemborosan waktu dalam
menyelesaikan pekerjaan). Dari keterangan tersebut dapat dijelaskan bahwa variabel
jam kerja yakni waktu kerja shift dan waktu kerja efektif karyawan pada PT Kuala
Jaya Samudera Kuala Tanjung sudah diterapkan cukup baik tetapi belum maksimal
hal ini terlihat dari distribusi jawaban responden bahwa dominan kurang setuju pada
pertanyaan 10 sebesar 50,5 % (Karyawan Shift satu dan dua bekerja dengan waktu
kerja efektif) dan pertanyaan 1 sebesar 49,5 % (Waktu yang disediakan cukup untuk
menyelesaikan pekerjaan shift satu dan dua) dalam hal ini dapat menjadi pemicu stres
kerja yang dilihat dari indikator waktu waktu kerja shift dan waktu kerja efektif
sehingga dalam hal ini dapat mempengaruhi target perusahaan. Oleh karena itu waktu
kerja shift dan waktu kerja efektif harus dilaksanakan secara optimal agar kinerja
karyawan lebih meningkat dan perusahaan harus selalu mengupakan untuk

Universitas Sumatera Utara

meningkatkan kinerja karyawan dan menurunkan stres kerja karyawan agar karyawan
memperoleh hasil yang maksimal dan memiliki kualitas kerja. Hal ini terlihat pada
pendahuluan sebelumnya yaitu Jam kerja merupakan bagian dari empat faktor
organisasi yang merupakan sumber potensial dari stres para karyawan di tempat kerja
(Robbins, 2006:796).
Fathoni (2006:176) menyatakan bahwa terdapat enam faktor penyebab stres
kerja karyawan antara lain beban kerja yang sulit dan berlebihan, tekanan dan sikap
pimpinan yang kurang adil dan tidak wajar, waktu dan peralatan yang kurang, konflik
antara pribadi dengan pimpinan atau kelompok kerja, balas jasa yang terlalu rendah,
masalah-masalah kerluarga. Jam kerja merupakan bagian paling umum yang harus
ada pada sebuah perusahaan. Jam kerja karyawan umumnya ditentukan oleh
pemimpin perusahaan berdasarkan kebutuhan perusahaan, peraturan