Pengenaan Pph Final Dan Bphtb Terhadap Permohonan Hak Baru Atas Tanah Dan Atau Bangunan Yang Belum Bersertipikat Yang Dialihkan Setelah Bersertipikat Di Kota Binjai

PENGENAAN PPh FINAL DAN BPHTB TERHADAP
PERMOHONAN HAK BARU ATAS TANAH DAN/ATAU
BANGUNAN YANG BELUM BERSERTIPIKAT YANG DIALIH
SETELAH BERSERTIPIKAT DI KOTA BINJAI

TESIS

Oleh

YUSNIAMAN HAREFA
137011091/M.Kn

FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2015

PENGENAAN PPh FINAL DAN BPHTB TERHADAP
PERMOHONAN HAK BARU ATAS TANAH DAN/ATAU
BANGUNAN YANG BELUM BERSERTIPIKAT YANG DIALIH
SETELAH BERSERTIPIKAT DI KOTA BINJAI


TESIS

Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Magister Kenotariatan Pada
Program Studi Magister Kenotariatan Fakultas Hukum
Universitas Sumatera Utara

Oleh

YUSNIAMAN HAREFA
137011091/M.Kn

FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2015

Judul Tesis

Nama Mahasiswa

Nomor Pokok
Program Studi

: PENGENAAN
PPh
FINAL
DAN
BPHTB
TERHADAP PERMOHONAN HAK BARU ATAS
TANAH DAN/ATAU BANGUNAN YANG BELUM
BERSERTIPIKAT YANG DIALIH SETELAH
BERSERTIPIKAT DI KOTA BINJAI
: YUSNIAMAN HAREFA
: 137011091
: MAGISTER KENOTARIATAN

Menyetujui
Komisi Pembimbing

(Prof. Dr. Muhammad Yamin, SH, MS, CN)


Pembimbing

(Prof. Dr. Budiman Ginting, SH, MHum)

Ketua Program Studi,

(Prof. Dr. Muhammad Yamin, SH, MS, CN)

Tanggal lulus : 22 Oktober 2015

Pembimbing

(Dr. Bastari, MM)

Dekan,

(Prof. Dr. Runtung, SH, MHum)

Telah diuji pada

Tanggal : 22 Oktober 2015

PANITIA PENGUJI TESIS
Ketua

: Prof. Dr. Muhammad Yamin, SH, MS, CN

Anggota

: 1. Prof. Dr. Budiman Ginting, SH, MHum
2. Dr. Bastari, MM
3. Dr. T. Keizerina Devi A, SH, CN, MHum
4. Dr. Mahmul Siregar, SH, MHum

SURAT PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan dibawah ini :
Nama

: YUSNIAMAN HAREFA


Nim

: 137011091

Program Studi

: Magister Kenotariatan FH USU

Judul Tesis

: PENGENAAN PPh FINAL DAN BPHTB TERHADAP
PERMOHONAN HAK BARU ATAS TANAH DAN/ATAU
BANGUNAN YANG BELUM BERSERTIPIKAT YANG
DIALIH SETELAH BERSERTIPIKAT DI KOTA BINJAI

Dengan ini menyatakan bahwa Tesis yang saya buat adalah asli karya saya sendiri
bukan Plagiat, apabila dikemudian hari diketahui Tesis saya tersebut Plagiat karena
kesalahan saya sendiri, maka saya bersedia diberi sanksi apapun oleh Program Studi
Magister Kenotariatan FH USU dan saya tidak akan menuntut pihak manapun atas

perbuatan saya tersebut.

Demikianlah surat pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya dan dalam keadaan
sehat.

Medan,
Yang membuat Pernyataan

Nama
Nim

: YUSNIAMAN HAREFA
: 137011091

ABSTRAK
Permohonan hak baru atas tanah dan/atau bangunan yang belum bersertipikat
(Pendaftaran Tanah untuk Pertama kali), pada saat melakukan pendaftaran pada
Kantor Pertanahan Kota Binjai, sebelum sertipikat diterbitkan kepada pemohon
dikenakan/diwajibkan membayar terlebih dahulu PPh Final PHTB dan juga BPHTB.
PPh Final PHTB dikenakan berdasarkan UU PPh No. 36 Tahun 2008 jo. PP No. 71

Tahun 2008 Tentang Pembayaran Pajak Penghasilan atas Penghasilan dari
Pengalihan Hak atas tanah dan/atau Bangunan. BPHTB dikenakan berdasarkan UU
PDRD No. 28 Tahun 2009 jo. Perda Kota Binjai Nomor 2 Tahun 2011 Tentang
BPHTB. Setelah tanah yang dimohon tersebut bersertipikat dialihkan, dalam
transaksi (jual-beli) dikenakan/diwajibkan membayar PPh Final PHTB kepada
penjual dan BPHTB kepada pembeli, sehingga pemilik tanah membayar PPh Final
PHTB dua kali dan membayar BPHTB sekali. “logikanya, karena tidak mungkin
pemilik tanah menjual tanahnya dua kali atau lebih sehingga baginya
dibebankan/dikenakan PPh Final PHTB dua kali atau lebih”. Hal inilah yang
mendasari penelitian dengan judul “Pengenaan PPh Final dan BPHTB Terhadap
Permohonan Hak Baru atas Tanah dan/atau Bangunan yang Belum
Bersertipikat yang Dialihkan Setelah Bersertipikat di Kota Binjai”.
Teori utama yang digunakan sebagai pisau analitis dalam penelitian ini
adalah Teori Keadilan, yaitu Teori Keadilan menurut Hukum maupun teori keadilan
menurut Hukum Pajak. Jenis penelitian ini menggunakan metode pendekatan yuridis
empiris/hukum sosiologis, yang bersifat deskriptif analitis, yakni yang berupaya
menggambarkan, menjelaskan serta menganalisis peraturan-peraturan yang
berhubungan dengan PPh Final PHTB dan BPHTB, pelaksanaan pemungutan
terhadap objek dan pengenaan terhadap permohonan hak baru (pendaftaran tanah
untuk pertama kali) pada Kantor Pertanahan Kota Binjai. Dari hasil penelitian

yang dilakukan, maka dapat diambil kesimpulan bahwa berdasarkan ketentuan Pasal
4 ayat (2) huruf d, UU PPh jo PP No. 71 Tahun 2008 Tentang Pembayaran Pajak
Pengasilan atas Penghasilan dari Pengalihan Hak atas Tanah dan/atau Bangunan,
permohonan hak baru atas tanah dan/atau bangunan yang belum bersertipikat adalah
bukan objek pajak, karena pemohon tidak mendapat keuntungan secara ekonomis
(penghasilan). Pengenaan PPh Final PHTB tersebut tidak memenuhi syarat subjektif
maupun syarat objektif, sehingga bertentangan dengan azas kepastian hukum
(certainty), azas kenyamanan (convinience of payment) dan azas keadilan (equity)
dalam perpajakan.
Sedangkan Pengenaan BPHTB terhadap Permohonan Hak Baru atas Tanah
dan/atau Bangunan yang belum bersertipikat, berdasarkan ketentuan yang tersebut
pada Pasal 85 ayat (2) huruf b UU PDRD jo. Pasal 2 ayat (3) huruf b Perda Kota
Binjai Nomor 2 Tahun 2011 Tentang BPHTB, permohonan hak baru (pendaftaran
tanah untuk pertama kali) adalah merupakan objek pajak.

i

Untuk memenuhi aspek keadilan, maka seharusnya Permohonan hak baru
(pendaftaran tanah untuk pertama kali) PPh Final PHTB tidak dikenakan, karena
bukan objek pajak. pengenaan BPHTB telah memenuhi aspek keadilan karena

merupakan objek pajak. Setelah memperoleh sertipikat, tanah dan bangunan tersebut
dialihkan, penjual dikenakan PPh Final PHTB dan pembeli dikenakan BPHTB,
sehingga tidak terjadi pembebanan PPh Final PHTB dua kali bayar kepada pemohon
(pemilik tanah).
Karena pengenaan PPh F PHTB terhadap permohonan hak baru (pendaftaran
tanah untuk pertama kali) bukan objek pajak, dan pengenaan tersebut tidak
memenuhi aspek keadilan, hendaknya Badan Pertanahan / Kantor Pertanahan Kota
Binjai sebagai instansi pemerintah yang mengatur mengenai pendaftaran tanah, tidak
lagi menjadikan pembayaran PPh F PHTB sebagai syarat permohonan hak baru atas
tanah dan/atau bangunan yang belum bersertipikat (pendaftaran tanah untuk pertama
kali).

Kata Kunci : PPh Final PHTB, BPHTB, Permohonan Hak Baru (Pendaftaran
Tanah untuk Pertama Kali), dan Aspek Keadilan.

ii

ABSTRACT

An applicant who requests for a new right of uncertified land and/or building

(the first land registration) to the Land Office, Binjai, is required to pay PPh Final
PHTB and BPHTB. The levying on PPh Final PHTB is based on UU PPh No.
36/2008 in conjunction with PP No. 71/2008 on the Levying on Income Tax of the
Income from the Transfer of Title on Land and/or Building. The levying on BPHTB is
based on UU PDRB No. 28/2009 in conjunction with the Regional Regulation of
Binjai No. 2/2011 on BPHTB. After the land is certified and transferred, the seller is
required to pay for PPh Final PHTB and the buyer is required to pay for BPHTB so
the land owner pays for PPh Final PHTB twice and pays for BPHTB once.
Logically, it is impossible for the land owner to sell his land twice or more, and thus
he has to pay for PPH twice or more. This is the reason why the title of the research
is “The Levying on PPh Final PHTB and BPHTB of the applicant who Requests
for a New Right on Uncertified Land and/or Building Transferred and after it is
certified at Binjai.”
The theory used in the research was the theory of justice according to law
and to tax law. The type of the research was judicial empirical/sociological law and
descriptive analytic approaches which was aimed to describe, explain, and analyze
regulations concerning PPh Final PHTB and BPHTB, the implementation of levying
on object and requirement for paying by the applicant who requested for a new right
(the first land registration) in the Land Office, Binjai. The result of the research
shows that, based on Article 2, paragraph 2, letter d of UU PPH, in conjunction with

PP No. 71/2008 on the Levying on Income Tax of the Income from the Transfer of
Title on Land and/or Building, a request for a new right on uncertified land and/or
building is not a taxable item since the applicant does not get profit economically
(income). The levying on PPh Final PHTB does not meet subjective and objective
requirements so that it is contrary to the principles of legal certainty, convenience of
payment, and equity in tax.
Meanwhile, the levying on BPHTB of the request for a new right on
uncertified land and/or building (the first land registration), based on Article 85,
paragraph 2, letter b of UU PDRB in conjunction with Article 2, paragraph 3, letter
b of Regional Regulation of Binjai No. 2/2011 on BPHTB, is a taxable item.
In order to fulfill the aspect of justice, PPh Final PHTB should not be levied
in the request for a new right (the first land registration) because it is not a taxable
item since levying on BPHTB has fulfilled the aspect of justice, for it is a taxable
item. After the land is certified and transferred, PPh Final PHTB is imposed on the
seller and PHTB is imposed on the buyer so that the applicant (land owner) does
not pay for PPh Final PHTB twice.
Since PPh Final PHTB is levied on the applicant who requests for a new
right (the first land registration) which is not a taxable item and it does not fulfill the
aspect of justice, the Land Board/the Land Office at Binjai as the government agency
iii

that regulates land registration should not use levying on PPh Final PHTB as the
requirement for requesting a new right on uncertified land and/or building (the first
land registration).

Keywords: PPH Final PHTB, BPHTB, Request for New Right (the First Land
Registration), Aspect of Justice

iv

KATA PENGANTAR

Segala pujian, hormat, kemuliaan dan ucapan syukur hanya-lah bagiNya,
dalam nama YESUS KRISTUS, karena Anugerah dan Kasih SetiaNya, penulis
dapat menyelesaikan Tesis dengan judul “PENGENAAN PPh FINAL DAN
BPHTB

TERHADAP

DAN/ATAU

PERMOHONAN

BANGUNAN

YANG

HAK

BELUM

BARU

ATAS

BERSERTIPIKAT

TANAH
YANG

DIALIHKAN SETELAH BERSERTIPIKAT DI KOTA BINJAI”, sebagai salah
satu syarat untuk memperoleh gelar Magister Kenotariatan (M.Kn) pada
Pascasarjana Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara, Medan.
Ucapan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya penulis
sampaikan kepada Bapak Prof. Dr. Muhammad Yamin, SH, MS, CN, Bapak
Prof. Dr. Budiman Ginting, SH, MHum, dan Bapak Dr. Bastari, MM, selaku
Dosen/Komisi Pembimbing yang dengan tulus ikhlas memberikan bimbingan, ilmu
pengetahuan, petunjuk, arahan dan motivasi, sehingga dapat diperoleh hasil yang
maksimal dalam penyempurnaan tesis ini.
Ucapan terima kasih juga penulis sampaikan kepada Ibu Dr. T. Keizerina
Devi Azwar, SH, CN, MHum, dan Bapak Dr. Mahmul Siregar, SH, MHum
selaku dosen Penguji yang telah memberikan masukan dan arahan untuk
kesempurnaan tesis ini.
Selanjutnya ucapan terima kasih juga penulis sampaikan kepada :
1. Bapak Prof. Subhilhar, Ph.D, selaku Pejabat Rektor Universitas Sumatera
Utara.
2. Bapak Prof. Dr. Runtung, SH, MHum, selaku Dekan Fakultas Hukum
Universitas Sumatera Utara.
3. Bapak Prof. Dr. Muhammad Yamin, SH, MS, CN, selaku Ketua Program
Studi Magister Kenotariatan Fakultas Hukum Sumatera Utara.

v

4. Ibu Dr. T. Keizerina Devi Azwar, SH, CN, MHum, selaku Sekretaris
Program Studi Magister Kenotariatan Fakultas Hukum Universitas Sumatera
Utara.
5. Bapak dan Ibu para Dosen pada Program Studi Magister Kenotariatan
Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara.
6. Pegawai, Staf / Karyawan pada Program Studi Magister Kenotariatan
Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara.
7. Kepada semua rekan-rekan mahasiswa se-angkatan penulis di Program Studi
Magister Kenotariatan Fakultas Hukum Universitas Sumtarea Utara.
Teristimewa, ucapan terima kasih kepada istri dan anak-anak yang penulis
cintai Mutiara Ardiani, Arya Edric Gallen Harefa, Kezia Nathania Harefa, serta
orang tua penulis Bapak Foarota Harefa sebagai inspirator bagi masa depan penulis,
sehingga menjadi motivator penulis dalam penyelesaian tesis ini.
Akhir kata kepada semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu,
penulis ucapkan terima kasih atas dukungan, kebaikan dan ketulusan yang telah
diberikan dalam penyelesaian tesis ini. Semoga tesis ini bermanfaat bagi kita semua.

Medan, 22 Oktober 2015
Penulis,

YUSNIAMAN HAREFA

vi

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

I.

IDENTITAS PRIBADI
Nama

:

YUSNIAMAN HAREFA.

Tempat / Tanggal Lahir

:

Lolofaoso-Nias, 20 Januari 1974.

Alamat

:

Jl. St. Hasanuddin No. 7 Kelurahan Kartini,
Kecamatan Binjai Kota, Kota Binjai.

II.

Jenis Kelamin

:

Laki-laki.

Umur

:

41 Tahun.

Kewarganegaraan

:

Indonesia.

Nama Istri

:

Mutiara Ardiani.

Anak I

:

Arya Edrick Gallen Harefa.

Anak II

:

Kezia Nathania Harefa.

Nama orang tua / Bapak

:

Foarota Harefa.

Nama orang tua / Ibu

:

Alm. Nur amin Lase.

Tahun 1986

:

Lulus Sekolah Dasar (SD) Negeri 070981
Fodo, Gunung Sitoli, Nias.

Tahun 1989

:

Lulus Sekolah Menengah Pertama (SMP)
Negeri I Gunung Sitoli, Nias.

Tahun 1993

:

Lulus Sekolah Menengah Atas (SMA)
Katolik Banda Aceh, Nangroe Aceh
Darusalam (NAD).

Tahun 2012

:

Lulus Sarjana Hukum (SH) Universitas
Pembangunan Panca Budi, Medan, Sumatera
Utara.

Tahun 2015

:

Lulus Program Studi Magister Kenotariatan
Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara

PENDIDIKAN

vii

DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK ...........................................................................................................
i
ABSTRACT ...........................................................................................................

iii

KATA PENGANTAR ..........................................................................................

v

DAFTAR RIWAYAT HIDUP ............................................................................. vii
DAFTAR ISI ......................................................................................................... viii
DAFTAR SINGKATAN.......................................................................................

x

DAFTAR ISTILAH ASING................................................................................. xiii
DAFTAR TABEL ................................................................................................. xvii
DAFTAR BAGAN................................................................................................. xviii
BAB I

PENDAHULUAN ..............................................................................

1

A. Latar Belakang .............................................................................

1

B. Perumusan Masalah ...................................................................... 10
C. Tujuan Penelitian .......................................................................... 10
D. Manfaat Penelitian ....................................................................... 11
E. Keaslian Penelitian ....................................................................... 11
F. Kerangka Teori dan Konsepsi ...................................................... 13
1.

Kerangka Teori ..................................................................... 13

2.

Konsepsi................................................................................. 22

G. Metode Peneltian .......................................................................... 24
BAB II

PENGENAAN PPh Final PHTB DAN BPHTB TERHADAP
PERMOHONAN HAK BARU ATAS TANAH DAN/ATAU
BANGUNAN YANG BELUM BERSERTIPIKAT DI KOTA
BINJAI................................................................................................. 32
A. Permohonan Hak Baru .................................................................. 32
B. Pengenaan PPh Final PHTB terhadap Permohonan Hak Baru
atas Tanah dan/atau Bangunan yang Belum Bersertipikat di
Kota Binjai ................................................................................... 40

viii

C. Pengenaan BPHTB Terhadap Permohonan Hak Baru atas Tanah
dan/atau Bangunan yang Belum Bersertipikat di Kota Binjai ..... 46
D. Pengenaan PPh Final PHTB dan BPHTB terhadap Pengalihan
Hak atas Tanah dan/atau Bangunan di Kota Binjai ...................... 52
BAB III

KEPASTIAN
HUKUM
TENTANG
KETENTUAN
PENGENAAN PPh Final PHTB DAN BPHTB TERHADAP
PERMOHONAN HAK BARU ATAS TANAH DAN/ATAU
BANGUNAN YANG BELUM BERSETIPIKAT DI KOTA
BINJAI ................................................................................................ 63
A. Pajak dan Hukum Pajak ............................................................... 63
B. Kepastian Hukum Pengenaan PPh Final PHTB............................ 71
C. Kepastian Hukum Pengenaan BPHTB ......................................... 83

BAB IV

PEMENUHAN ASPEK KEADILAN DALAM PENGENAAN
PPh Final PHTB DAN BPHTB TERHADAP PERMOHONAN
HAK BARU ATAS TANAH DAN/ATAU BANGUNAN YANG
BELUM BERSERTIFIKAT, YANG DIALIHKAN SETELAH
BERSERTIPIKAT DI KOTA BINJAI.............................................. 92
A. Keadilan Menurut Hukum ............................................................ 92
B. Keadilan menurut Hukum Pajak ................................................. 96
C. Teori dan azas Pemungutan Pajak ............................................... 97
D. Tinjauan Hukum Peralihan Hak atas Tanah dan/atau Bangunan . 102
E. Pemenuhan Aspek Keadilan dalam Pengenaan PPh Final PHTB
dan BPHTB Terhadap Permohonan Hak Baru atas Tanah
dan/atau Bangunan yang Belum Bersertipikat.............................. 119
F. Pemenuhan Aspek Keadilan dalam Pengenaan PPh Final PHTB
dan BPHTB Terhadap Permohonan Hak Baru atas Tanah
dan/atau Bangunan yang Belum Bersertipikat, yang dialihkan
Setelah Bersertipikat ..................................................................... 126

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN .......................................................... 127
A. Kesimpulan .................................................................................. 127
B. Saran.............................................................................................. 128

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 129
LAMPIRAN
ix

DAFTAR SINGKATAN
AJB

:

Akta Jual Beli.

APBN

:

Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara.

APBD

:

Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah.

BPHTB

:

Bea Perolehan Hak atas Tanah dan/atau Bangunan.

BW

:

Burgerlijk Wetboek.

BN

;

Balik Nama.

DISPENDA

:

Dinas Pendapatan Daerah.

DJP

:

Direktorat Jenderal Pajak.

DPP

:

Dasar Pengenaan Pajak.

INI

:

Ikatan Notaris Indonesia.

IPPAT

:

Ikatan Pejabat Pembuat Akta Tanah.

JBNPHTB

:

Jumlah Bruto Nilai Pengalihan Hak atas Tanah
dan/atau Bangunan.

KUP

:

Ketentuan Umum Pajak.

KMK

:

Keputusan Menteri Keuangan.

KUHPer

:

Kitab Undang-Undang Hukum Perdata.

LD

:

Lembaran Daerah.

LNRI

:

Lembaran Negara Republik Indonessia.

MPO

:

Menghitung Pajak Orang.

MPS

:

Menghitung Pajak Sendiri.

NJOP

:

Nilai Jual Objek Pajak.

NPOP

:

Nilai Perolehan Objek Pajak.

NPOPTKP

:

Nilai Perolehan Onjek Pajak Tidak Kenak Pajak.

NJOPTB

:

Nilai Jual Objek Pajak Tanah dan Bangunan.

NPWP

:

Nomor Pokok Wajib Pajak.

PBB

:

Pajak Bumi dan Bangunan.

PPh

:

Pajak Penghasilan.

x

PPh F

:

Pajak Penghasilan bersifat Final.

PHTB

:

Pengalihan Hak atas Tanah dan/atau Bangunan.

PPh F PHTB

:

Pajak Penghasilan Final
Tanah dan/atau Bangunan.

PMK

:

Peraturan Menteri Keuangan.

PNBP

:

Penerimaan Negara Bukan Pajak.

PP

:

Peraturan Pemerintah.

PERDA

:

Peraturan Daerah.

PDRD

:

Peraturan Daerah dan Restribusi Daerah.

PHGR

:

Pelepasan Hak Dengan Ganti Rugi.

PPAT

:

Pejabat Pembuat Akta Tanah.

PENGDA

:

Pengurus Daerah

SK

:

Surat Keputusan.

SPTPD

:

Surat Pemberitahuan Pajak Daerah.

SPPT

:

Surat Pemberitahuan Pajak Terutang.

SPOP

:

Surat Pemberitahuan Objek Pajak.

STPD

:

Surat Tagihan Pajak Daerah.

SSP

:

Surat Setoran Pajak.

SSPD

:

Surat Setoran Pajak Daerah.

SKPD

:

Surat Ketepan Pajak Daerah.

SKNJOP

:

Surat Keterangan Nilai Jual Objek Pajak.

SKPDKB

:

Surat Ketetapan Pajak Daerah Kurang Bayar.

SKPDKBT

:

Surat Ketetapan
Tambahan.

SKPDN

:

Surat Ketepan Pajak Nihil.

SE

:

Surat Edaran.

Stb.

:

Staatsblad.

SHM

:

Sertipikat Hak Milik.

UU

:

Undang-Undang.

xi

Pajak

Pengalihan

Daerah

Hak

Kurang

atas

Bayar

UUD

:

Undang-Undang Dasar.

UUPA

:

Undang-Undang Pokok Agraria.

UUPPh

:

Undang-Undang Pajak Penghasilan.

UUPDRD

:

Undang-Undang
Daerah.

WP

:

Wajib Pajak.

xii

Pajak

Daerah

dan

Restribusi

DAFTAR ISTILAH ASING
Analitis
Ability to pay principle
Administratively Simple

:
:
:

Advanced rulling
Ability To Pay Principle Approach

:
:

Benefits received principle

:

Benefit Prinsiple Approach

:

Burgerlijk Wetboek

:

Budgetair
Certainty
Convenience

:
:
:

Certainty Principle
Comprenhensive income
Convenience of payment
Dikaiosune
Deskriptif analitis

:
:
:
:
:

Essential

:

Equity
Economic
Economically efficient

:
:
:

Equal treatment for the equals
Ease of administration
Eigendom
Ex oficio
Expenditur
Economic Of Collection
Frame of thinking
Foundation of Behaviour Reasearch

:
:
:
:
:
:
:
:

Flexible
Fair

:
:
xiii

Analisis, analisa.
Azas kemampuan bayar
Admitratif
yang
sederhana,
administrasi
mudah.
Keterangan,penjelasan, petunjuk.
Pendekatan azas kemampuan
bayar.
Azas
keuntungan,
azas
penghasilan.
Pendekatan azas keuntungan,
penghasilan.
Kitab Undang-Undang Hukum
Perdata.
Anggaran belanja.
Terang, pasti.
Hal yang menyenagkan, perasaan
senang, gembira.
Azas kepastian
Seluruh Pendapatan, penghasilan.
Perasaan senang untuk membayar.
Moralitas individu dan sosial.
Menguraiakan,
menggambar
sesuatu/peristiwa.
Hal yang pokok, utama, terpenting,
dasar.
Keadilan
Ekonomi.
Penghematan
ekonomi,
cara
mudah untuk
menghemat.
Tindakan sama, azas kesamaan.
Kemudahan dalam administrasi.
Hak milik.
Karena jabatan, kedudukan.
Pengeluaran, belanja.
Pungutan,
Kerangka berpikir, pola piker.
Dasar-dasar
penelitian,
sifat
penelitian.
Luwes, mudah disesuaikan.
Adil, berlaku adil.

Fiscus
Fiat jutitia bereat mundus

:
:

Global tax system

:

Global taxation

:

Horizontal equity
Human welfare
Interview
Inbreng

:
:
:
:

Initial registration

:

Legalitas

:

Lex duraset tamen scipta

:

Library research
Law enforcement
Maintanence

:
:
:

Option
Offiicial Assessment System

:
:

Policy
Practice
Politically Accountable

:
:
:

Privaatrecht
Public saving

:
:

Public investment

:

Policy option
Quality of sacrifice
Real estate
Rechtgerechtigheid
Rechtsuilititeit
Rechtszekerheid

:
:
:
:
:
:

xiv

Tukang pajak, orang pajak.
Memberikan kepada setiap orang
apa
yang menjadi haknya.
Sistem pemajakan atas seluruh
pendapatan, penghasilan.
Pemajakan
atas
seluruh
pendapatan,
pengasilan.
Keadilan horizontal.
Kesejahteraan umat manusia.
Wawancara.
Pemasukan
modal
dalam
perseroan.
Pendaftaran tanah untuk pertama
kali,
pemberian status awal
dalam pendaftaran
tanah.
Keabsahan
menurut
hukum,
pembuktian
secara hukum.
Undang-Undang itu kejam, tetapi
demikian bunyinya.
Penelitian kepustakaan.
Penegakkan hukum.
Pemeliharaan, pemeliharaan data
dalam pendaftaran tanah.
Pilihan.
Sistem
perhitungan
pajak
ditentukan/dihitung oleh fiscus.
Kebijakan.
Praktis, mudah, gampang.
Dapat
dipertanggungjawabkan,
tindakan,
kebijakan yang
dapat
dipertanggungjawabkan.
Hukum perdata.
Pemasukan,
pendapatan
negara/pemerintah.
Investasi pemerintah, pembiayaan
negara/pemerintah.
Kebijakan yang dipilih.
Pengorbanan yang berharga.
Perumahan, hunian.
Keadilan hukum.
Manfaat hukum.
Kepastian hukum.

Revenue productivity

:

Rasioneele aanvaarding

:

Registration of rights
Registration of deeds
Regulerend
Realtivitas
Revenue
Rechtspersoon
Resident

:
:
:
:
:
:
:

Self Assessment System

:

Semi Assessment System

:

Schedular taxation

:

Schedullar taxation system

:

Suum jus,Summa injuria

:

Taxation
Tax reform
Transfer of resources
The Revenue Adequacy Principle
The Equity Principle
Taxation without representation is robbery

:
:
:
:
:
:

Unitary tax system
Value judgement
Vertical equit
Withholding System

:
:
:
:

xv

Sektor pendapatan, pengahasilan,
sumber-sumber penghasilan.
Peraturan yang rasional, masuk
akal.
Pendaftaran hak baru
Pendaftaran hak.
Pengaturan.
Kenyataannya, hasilnya.
Pendapatan, penghasilan.
Orang hukum, penegak hukum.
Penduduk,
kediaman,
tempat
tinggal.
Sistem pemungutan pajak yang
didasarkan
pada kepercayaan
yang diberikan kepada Wajib
Pajak, jumlah pajak terutang
dihitung sendiri oleh Wajib
Pajak.
Sistem pemungutan pajak dimana
wewenag untuk menentukan
besarnya utang pajak berada pada
dua belah pihak yakni fiscus dan
Wajib Pajak.
Pemajakan
khusus,
tertentu,
tersendiri,
pajak final.
Sistem pemajakan tertentu, khusus,
pajak
final
Summa lex, Summa crux : Hukum
yang
keras dapat melukai
kecuali keadilan menolongnya.
Pajak, pemajakan.
Reformasi pajak.
Sumber-sumber penghasilan.
Azas pnghasilan.
Azas keadilan.
Pemajakan tanpa peraturan sama
dengan perampokkan, perampasan.
Sistem pemajakan.
Nilai-nilai dalam pertimbangan.
Azas keadilan vertikal.
Sistem pemungutan pajak dimana
pihak ketiga memungut dan

World-wide income concept

:

Yuridis-Dogmatis
Yuridis empiris

:
:

xvi

menyetorkan pajak ke kas negara
atas nama Wajib Pajak.
Penghasilan yang diperoleh di luar
negeri.
Prinsip hukum, kepastian hukum.
Hukum sosial.

DAFTAR TABEL

Tabel

Judul

Halaman

Tabel II-1

Notaris/PPAT yang menangani Permohonan Hak Baru atas Tanah
dan/atau Bangunan yang Belum Bersertipikat di Kota Binjai ........ 41

Tabel II-2

PPh F PHTB Terhadap Permohonan Hak Baru atas Tanah
dan/atau Bangunan yang Belum Bersertipikat di Kota Binjai ........ 41

Tabel II-3

Dasar Hukum Pengenaan PPh F PHTB Terhadap Permohonan
Hak Baru atas Tanah dan/atau Bangunan yang Belum
Bersertipikat di Kota Binjai ............................................................ 42

Tabel II-4

Dasar Pengenaan Pajak PPh F PHTB ............................................. 43

Tabel II-5

BPHTB Terhadap Permohonan Hak Baru atas Tanah dan/atau
Bangunan yang Belum Bersertipikat di Kota Binjai ...................... 46

Tabel II-6

Dasar Hukum Pengenaan Pajak BPHTB Terhadap Permohonan
Hak Baru atas Tanah dan/atau Bangunan yang Belum
Bersertipikat di Kota Binjai ............................................................ 47

Tabel II-7

Dasar Pengenaan Pajak BPHTB....................................................... 47

Tabel II-8

Pengenaan PPh F PHTB dan BPHTB Terhadap Pengalihan Hak
atas Tanah dan/atau Bangunan Bersertipikat di Kota Binjai .......... 54

Tabel II-9

Pengenaan PPh F PHTB dan BPHTB Terhadap Pengalihan Hak
atas Tanah dan/atau Bangunan yang Belum Bersertipikat di Kota
Binjai ............................................................................................... 57

xvii

DAFTAR BAGAN

Bagan 1

Alur Prosedur Pembayaran BPHTB oleh Wajib Pajak di Kota
Binjai ............................................................................................. 50

Bagan 2

Alur Prosedur Permohonan hak baru (pendaftaran tanah untuk
pertama kali)................................................................................... 51

xviii