Tanggung Jawab Perusahaan Penjaminan Kredit Sebagai Penjamin Untuk Menanggulangi Risiko Kredit Macet Pada Kredit Usaha Rakyat (Studi Perum Jamkrindo Cabang Medan)
117
WAWANCARA DENGAN Perum. JAMKRINDO MEDAN
1. Apakah yang dimaksud dengan Kredit Usaha Rakyat?
Jawaban:
KUR adalah skema kredit/pembiayaan modal kerja dan atau investasi yang
khusus diperuntukkan bagi Usaha Mikro Kecil Menengah dan Koperasi di
bidang usaha produktif dan
layak (feasible), namun mempunyai
keterbatasan dalam pemenuhan persyaratan yang ditetapkan Perbankan
(belum bankable).
2.
Siapa saja piha-pihak yang terkait dalam penjaminan KUR, dan bagaimana
kedudukan para pihak?
Jawaban:
para pihak dalam KUR terdiri atas3 pihak, yakni kreditur, debitur dan
penjamin. Sementara itu sebagai kreditur berhak atas hak tagih dan
kewajiban menyalurkan dana kredit kepada debitur. Sementara itu debitur
berhak atas dana kredit dan premi free dari pemerintah. Kewajiban debitur
antara lain membayar kredit pada kreditur hingga lunas dan memberi
agunan ketika memohonkan kredit. Ketika krdit sudah selesai, maka
agunan itu akan dikembalikan kembali kepada debitur. Hak dari penjamin
adalah menerima pembayaran atas klaim yang diberikan kepada bank
secara bertahap pada pemerintah yang disebut dengan Imbal Jasa
Penjaminan (IJP). Kewajiban penjamin adalah meng-cover kredit yang
dimintakan oleh bank dan menalangi bank jika terkena dampak dari kredit
macet yang dijamin oleh penjamin.
3.
Bagaimana pertanggung jawaban
jamkrindo sebagai pihak penjamin dalam
menanggulangi kredit macet pada KUR, dan dalam bentuk apa saja pertanggung
jawaban tersebut?
118
Jawaban:
Perum Jamkrindo bertanggung jawab terhadap bank penyalur
Kredit Usaha Rakyat dengan cara menutupi kredit macet dengan
prinsip seperti memberikan dana talangan sembari pihak bank
menunggu agunan debitur terjual ataupun terlelang. Penalangan
dana kepada bank dilakukan untuk menekan Non Performance
Loan bank agar kinerja bank tidak mundur dikarenakan kredit
macet. Pemberian klaim atas kredit macet pada bank penyalur
dilakukan secara langsung oleh Perum Jamkrindo kepada bank
tanpa harus menunggu terjual atau terlelangnya agunan. Hal ini
dikarenakan telah diberikannya dana jaminan kepada Perum
Jamkrindo dari pemerintah guna pemberian klaim tersebut. Namun
hal ini tidak membuat debitur lepas tanggung jawab karena kredit
tersebut telah dijamin. Debitur tetap harus melunasi kreditnya. Jika
tidak maka agunan debitur akan dijual atau dilelang oleh kreditur.
Pertanggungjawaban Perum Jamkrindo dalam menanggulangi
risiko kredit macet pada Kredit Usaha Rakyat disesuaikan dengan
bidang usaha yang dijamin. Untuk bidang usaha sektor agribisnis,
kelautan,
perikanan,
dan
bertanggung jawab 80%
perindustrian
Perum
Jamkrindo
sesuai dengan outstanding terakhir
tunggakan pokok yang tidak boleh melebihi platfond kredit. 20%
sisanya ditanggung oleh bank penyalur kredit. Untuk bidang usaha
perdagangan Perum Jamkrindo bertanggung jawab 70%
sesuai
dengan outstanding terakhir tunggakan pokok yang tidak boleh
119
melebihi platfond kredit. 30% sisanya ditanggung oleh bank
penyalur kredit.
4.
Apakah ada kredit macet yang tidak dapat diklaim di jamkrindo?
Jawaban :
Ada. Perum Jamkrindo tidak dapat mengklai kredit macet bila :
4.
Jika debitur ternyata sedang menikmati fasilitas kredit
produktif ataupun kredit program pemerintah lainnya disaat
yang sama menikmati Kredit Usaha Rakyat.
5.
Dalam 1 (satu) keluarga terdapat lebih dari 1 (satu) orang
yang menikmati fasilitas Kredit Usaha Rakyat.
6.
Usaha yang tidak sesuai dengan yang terdapat dalam
permohonan kredit dengan yang dijalankan di lapangan.
5.
Bagaimana prosedur pengajuan klaim atas kredit macet di jamkrindo?
Jawaban:
Kreditur sudah dapat berjaga-jaga terhadap kemungkina terjadinya kredit
macet ketika status kredit Kol 3 (kolektibilitas 3). Kredit berstatus Kol 3
adalah kredit yang terdapat tunggakan pembayaran pokok dan atau bunga
sampai dengan 120 hari. Pengajuan permohonan klaim oleh kreditur
kepada penjamin dalam hal ini adalah Perum Jamkrindo sudah dapat
dilakukan jika status kredit Kol 4 (kolektibilitas 4). Kredit berstatus Kol 4
adalah kredit yang terdapat tunggakan pembayaran pokok dan atau bunga
sampai dengan 180 hari.
WAWANCARA DENGAN Perum. JAMKRINDO MEDAN
1. Apakah yang dimaksud dengan Kredit Usaha Rakyat?
Jawaban:
KUR adalah skema kredit/pembiayaan modal kerja dan atau investasi yang
khusus diperuntukkan bagi Usaha Mikro Kecil Menengah dan Koperasi di
bidang usaha produktif dan
layak (feasible), namun mempunyai
keterbatasan dalam pemenuhan persyaratan yang ditetapkan Perbankan
(belum bankable).
2.
Siapa saja piha-pihak yang terkait dalam penjaminan KUR, dan bagaimana
kedudukan para pihak?
Jawaban:
para pihak dalam KUR terdiri atas3 pihak, yakni kreditur, debitur dan
penjamin. Sementara itu sebagai kreditur berhak atas hak tagih dan
kewajiban menyalurkan dana kredit kepada debitur. Sementara itu debitur
berhak atas dana kredit dan premi free dari pemerintah. Kewajiban debitur
antara lain membayar kredit pada kreditur hingga lunas dan memberi
agunan ketika memohonkan kredit. Ketika krdit sudah selesai, maka
agunan itu akan dikembalikan kembali kepada debitur. Hak dari penjamin
adalah menerima pembayaran atas klaim yang diberikan kepada bank
secara bertahap pada pemerintah yang disebut dengan Imbal Jasa
Penjaminan (IJP). Kewajiban penjamin adalah meng-cover kredit yang
dimintakan oleh bank dan menalangi bank jika terkena dampak dari kredit
macet yang dijamin oleh penjamin.
3.
Bagaimana pertanggung jawaban
jamkrindo sebagai pihak penjamin dalam
menanggulangi kredit macet pada KUR, dan dalam bentuk apa saja pertanggung
jawaban tersebut?
118
Jawaban:
Perum Jamkrindo bertanggung jawab terhadap bank penyalur
Kredit Usaha Rakyat dengan cara menutupi kredit macet dengan
prinsip seperti memberikan dana talangan sembari pihak bank
menunggu agunan debitur terjual ataupun terlelang. Penalangan
dana kepada bank dilakukan untuk menekan Non Performance
Loan bank agar kinerja bank tidak mundur dikarenakan kredit
macet. Pemberian klaim atas kredit macet pada bank penyalur
dilakukan secara langsung oleh Perum Jamkrindo kepada bank
tanpa harus menunggu terjual atau terlelangnya agunan. Hal ini
dikarenakan telah diberikannya dana jaminan kepada Perum
Jamkrindo dari pemerintah guna pemberian klaim tersebut. Namun
hal ini tidak membuat debitur lepas tanggung jawab karena kredit
tersebut telah dijamin. Debitur tetap harus melunasi kreditnya. Jika
tidak maka agunan debitur akan dijual atau dilelang oleh kreditur.
Pertanggungjawaban Perum Jamkrindo dalam menanggulangi
risiko kredit macet pada Kredit Usaha Rakyat disesuaikan dengan
bidang usaha yang dijamin. Untuk bidang usaha sektor agribisnis,
kelautan,
perikanan,
dan
bertanggung jawab 80%
perindustrian
Perum
Jamkrindo
sesuai dengan outstanding terakhir
tunggakan pokok yang tidak boleh melebihi platfond kredit. 20%
sisanya ditanggung oleh bank penyalur kredit. Untuk bidang usaha
perdagangan Perum Jamkrindo bertanggung jawab 70%
sesuai
dengan outstanding terakhir tunggakan pokok yang tidak boleh
119
melebihi platfond kredit. 30% sisanya ditanggung oleh bank
penyalur kredit.
4.
Apakah ada kredit macet yang tidak dapat diklaim di jamkrindo?
Jawaban :
Ada. Perum Jamkrindo tidak dapat mengklai kredit macet bila :
4.
Jika debitur ternyata sedang menikmati fasilitas kredit
produktif ataupun kredit program pemerintah lainnya disaat
yang sama menikmati Kredit Usaha Rakyat.
5.
Dalam 1 (satu) keluarga terdapat lebih dari 1 (satu) orang
yang menikmati fasilitas Kredit Usaha Rakyat.
6.
Usaha yang tidak sesuai dengan yang terdapat dalam
permohonan kredit dengan yang dijalankan di lapangan.
5.
Bagaimana prosedur pengajuan klaim atas kredit macet di jamkrindo?
Jawaban:
Kreditur sudah dapat berjaga-jaga terhadap kemungkina terjadinya kredit
macet ketika status kredit Kol 3 (kolektibilitas 3). Kredit berstatus Kol 3
adalah kredit yang terdapat tunggakan pembayaran pokok dan atau bunga
sampai dengan 120 hari. Pengajuan permohonan klaim oleh kreditur
kepada penjamin dalam hal ini adalah Perum Jamkrindo sudah dapat
dilakukan jika status kredit Kol 4 (kolektibilitas 4). Kredit berstatus Kol 4
adalah kredit yang terdapat tunggakan pembayaran pokok dan atau bunga
sampai dengan 180 hari.