Formuliasi Sediaan Pewarna Rambut Menggunakan Ekstrak Buah Rumbia (Metroxylon sagu Rottb.) sebagai Pewarna

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Rambut adalah sesuatu yang tumbuh dari akar rambut yang ada dalam
lapisan dermis kulit dan melalui saluran folikel rambut keluar dari kulit.Bagian
rambut yang keluar dari kulit dinamakan batang rambut. Batang-batang rambut
merupakan penempatan sel-sel tanduk yang berbeda dalampanjang, tebal, dan
warnanya. Batang rambut ini tidak mempunyai saraf perasa sehingga tidak terasa
sakit bila dipangkas (Muliyawan dan Suriana, 2013).
Peranan rambut sangat penting untuk diperhatikan, karena rambut bukan
hanya sebagai pelindung kepala dari berbagai hal seperti bahaya benturan/pukulan
benda keras, sengatan sinar matahari, dan sebagainya, tetapi ia juga merupakan
“perhiasan” yang berharga. Rambut yang tebal, panjang, hitam/berwarna,
berkilau, sehat dan mudah diatur memberikan daya pesona tersendiri bagi
pemiliknya (Rostamailis, dkk., 2008).
Warna rambut ditentukan oleh pigmen melanin yang ada pada korteks
rambut, baik jumlah maupun besarnya melanosit. Pigmen yang mempengaruhi
warna rambut adalah eumelanin yang menyebabkan warna hitam atau coklat dan
pyomelanin yang menyebabkan warna merah atau pirang. Di samping itu, jumlah
dan ukuran granula pigmen dan ada-tidaknya gelembung udara dalam korteks

juga menentukan warna rambut seseorang (Muliyawan dan Suriana, 2013).
Bila sudah mencapai usia lanjut, warna rambut berubah menjadi putih
yang sering kurang disukai keberadaannya (Wasitaatmadja, 1997). Warna

Universitas Sumatera Utara

1

rambutdapatdiubah-ubah secara buatan dengan menggunakan cat rambut,
di Indonesia disebut juga dengan semir rambut (Tranggono dan Latifah, 2007).
Pewarna rambut adalah sediaan kosmetik yang digunakan dalam tata rias
rambut baik untuk mengembalikan warna asalnya/menutupi uban atau untuk
membuat warna lain (BPOM, 2008).
Sebagian besar zat warna dapat diperoleh dari tumbuhan. Golongan
pigmen tumbuhan dapat berbentuk klorofil, flavonoid, dan tannin. Proses
eksplorasi dilakukan dengan teknik ekstraksi dengan pelarut. Pembuatan larutan
zat warna alam adalah proses untuk mengambil pigmen-pigmen warna yang
berada dalam tumbuhan baik terdapat pada daun, batang, buah ataupun akar
(Lemmens dan Wulijarni, 1999).
Buah rumbia merupakan salah satu tanaman yang mengandung tannin,

sebagai salah satu komponen yang sudah banyak digunakan dan diteliti sebagai
zat warna. Rumbia sudah dimanfaatkan oleh masyarakat terutama daunnya
sebagai atap, dan buahnya sebagai anti diare serta sumber karbohidrat sebagai
pakan ternak.
Berdasarkan hal di atas, peneliti tertarik untuk mengolah dan
memanfaatkan buah rumbia(Metroxylon sagu Rottb.) sebagai pewarna rambut.

1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian di atas perumusanmasalahnya adalah:
a. apakah ekstrak buah rumbia dapat mengubah warna rambut uban?

Universitas Sumatera Utara

2

b. apakah ekstrak buah rumbia dapat diformulasikan ke dalam sediaan pewarna
rambut?
c. berapakah konsentrasi ekstrak buah rumbia yang menghasilkan warna terbaik?
1.3 Hipotesis
Hipotesis dari penelitian ini adalah:

a. ekstrak buah rumbia diduga dapat mengubah warna rambut uban menjadi
lebih gelap.
b. ekstrak buah rumbia diduga dapat diformulasikan dalam formula pewarna
rambut.
c. ekstrak buah rumbia dapat memberikan warna terbaik pada formula pewarna
rambut tertentu.
1.4 Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah:
a.

untuk mengetahui ekstrak buah rumbia dapat diformulasi sebagai sediaan
pewarna rambut dengan penambahan bahan pembangkit warna pirogalol dan
tembaga (II) sulfat.

b.

untuk mengetahui konsentrasi ekstrak buah rumbia yang menghasilkan warna
terbaik dalam formulasi pewarna rambut

1.5 Manfaat Penelitian


Adapun manfaat penelitian ini adalah untuk meningkatkan daya dan hasil
guna dari tumbuhan rumbia. Penelitian ini juga dapat memberikan informasi
bahwa buah rumbia dapat diformulasikan sebagai pewarna rambut.

Universitas Sumatera Utara

3