Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak N-Heksana, Etil Asetat Dan Etanol Teripang(Holothuria Scabra Jaeger) Terhadap Staphylococcus Aureus Dan Pseudomonas Aeruginosa
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perairan laut Indonesia memiliki keanekaragaman biota laut sangat banyak
yang dapat dimanfaatkan untuk kehidupan.Pemanfaatan biota laut saat ini, bukan
hanya sekedar untuk konsumtif saja, tetapi mengarah kepada penelitian yang lebih
maju, seperti penemuan obat-obatan berbahan dasar biota laut.Salah satu biota
laut yang berpotensi menghasilkan senyawa bioaktif yang dapat digunakan
sebagai bahan baru obat-obatan adalah teripang, disebut juga mentimun laut
(Rasyid, 2012).
Senyawa yang bermanfaat diketahui banyak terkandung dalam teripang.
Senyawa yang terkandung dalam teripang pada umumnya sama, hanya
persentasenya berbeda antara satu spesies dengan spesies yang lain (Trubus,
2006). Berdasarkan hasil penelitian, senyawa yang terkandung dalam teripang
adalah lektin (Mojica, dkk), sterol, saponin/triterpen glikosida (Stonik, 1986),
protein, kolagen, mukopolisakarida, glikoaminoglikan, vitamin, mineral (besi,
magnesium, kalsium, zinc, kromium) (Trubus, 2006), asam amino (Rodriguez,
dkk., 2000), polifenol, flavonoid (Mamelona, dkk., 2007).
Bahan aktif yang terkandung dalam teripang bermanfaat sebagai
antibakteri, antifungi (antijamur), antitumor dan antikoagulan. Kemampuan
beberapa jenis teripang yang memiliki aktivitas antibakteri terhadap bakteri
patogen menunjukkan bahwa teripang memiliki potensi untuk dikembangkan
1
sebagai salah satu sumber bahan antibakteri.Pemanfaatan teripang sebagai sumber
bahan antibakteri memberi nilai tambah ada teripang (Roihanah, 2012).
Penelitian Ridzwan Hashim menemukan bahwa teripang spesies
Holothuria artha, Holothuria scabra, dan Bohadsia argus memiliki efek
antibakteri.Ridzwan
Hashim
dalam
penelitiannya
menggunakan
bakteri
Streptococcus faecalis (penyebab pembengkakan lapisan dalam jantung),
Streptococcus viridans (perusak katup jantung), Staphylococcus pneumoniae
(penyebab radang paru-paru dan sinusitis akut), Staphylococcus aureus (penyebab
meningitis), dan Proteous mirabilis (penginfeksi luka).Hasilnya bakteri-bakteri
tersebut terhambat pertumbuhannya setelah diberi ekstrak teripang (Trubus,
2006).
Menurut kepercayaan masyarakat pesisir, teripang digunakan nelayan
sebagai obat luka agar lukanya cepat sembuh di daerah Langkawi, Malaysia.Obat
ini disebut “gamat” yang berasal dari beberapa jenis mentimun laut yang
digunakan, terutama Holothuria scabra, Stichopus hermanii, dan Stichopus
horrens (Roihanah, 2012).
Penelitian Hassan Yacob membuktikan bahwa teripang merupakan
penyembuh luka yang sangat baik. Teripang mengandung CGF (cell growth
factor) yang dapat menstimulasi regenerasi sel dan mempercepat penyembuhan
luka, seperti luka cedera, sayatan akibat terkena benda tajam, dan luka gangren
akibat diabetes(Trubus, 2006).
Meningkatnya
penggunaan
antibiotik
dalam
mengatasi
berbagai
penyakityangdisebabkan bakteri mulai menimbulkan masalah baru, terutama
karena sebagian besar bahan antibakteri yang digunakan merupakanzat kimia
2
yang berbahaya dan sifatnya tidak aman bagi kesehatan Hal ini menimbulkan
kekuatiran akan munculnya strain bakteri baru yang resisten (Nimah, dkk., 2012).
Indonesia merupakan salah satu negara yang kaya akan biota laut, salah
satunya teripang tetapi pemanfaatan teripang sebagai produk obat dan makanan
kesehatan belum banyak dilakukan.Hal ini disebabkan masih terbatasnya
informasi senyawa bioaktif dari teripang.Oleh karena itu penulis tertarik
melakukan penelitian uji antibakteri ekstrak dari teripang (Holothuria scabra
Jaeger) yang diharapkan dapat memberikan informasi dan bukti ilmiah untuk
mengembangkan obat baru dari bahan alam bahari.
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian di atas, maka perumusan masalah pada penelitian ini
adalah :
1. Apakah karakterisasi serbuk simplisia teripang (Holothuria scabra Jaeger)
dapat diketahui ?
2. Golongan senyawa kimia apa yang terdapat dalam teripang (Holothuria
scabra Jaeger) ?
3. Apakah ekstrak teripang (Holothuria scabra Jaeger) mempunyai aktivitas
antibakteri terhadap bakteri Staphylococcus aureus dan Pseudomonas
aeruginosa ?
1.3 Hipotesis
Berdasarkan perumusan masalah di atas, maka hipotesis pada penelitian ini
adalah :
3
1. Karakteristik simplisia teripang (Holothuria scabra Jaeger) dapat
diperoleh dengan menggunakan prosedur yang terdapat dalam Materia
Medika Indonesia.
2. Golongan senyawa kimia yang terdapat dalam teripang (Holothuria scabra
Jaeger) adalahsaponin, steroid/triterpenoid dan alkaloid.
3. Ekstrakteripang
(Holothuria
scabra
Jaeger)
mempunyai
aktivitas
antibakteri terhadap bakteri Staphylococcus aureus dan Pseudomonas
aeruginosa.
1.4
Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian adalah :
1. Untuk mengetahui hasil karakterisasi dari serbuk simplisia teripang
(Holothuria scabra Jaeger).
2. Untuk mengetahui golongan senyawa kimia yang terdapat dalam teripang
(Holothuria scabra Jaeger).
3. Untuk mengetahui adanya aktivitas antibakteri pada ekstrak teripang
(Holothuria scabra Jaeger) terhadap Staphylococcus dan Pseudomonas
aeruginosa.
1.5
Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi ilmiah tentang
aktivitas antibakteri dari ekstrak teripang (Holothuria scabra Jaeger) terhadap
bakteriStaphylococcus aureus dan Pseudomonas aeruginosa.
4
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perairan laut Indonesia memiliki keanekaragaman biota laut sangat banyak
yang dapat dimanfaatkan untuk kehidupan.Pemanfaatan biota laut saat ini, bukan
hanya sekedar untuk konsumtif saja, tetapi mengarah kepada penelitian yang lebih
maju, seperti penemuan obat-obatan berbahan dasar biota laut.Salah satu biota
laut yang berpotensi menghasilkan senyawa bioaktif yang dapat digunakan
sebagai bahan baru obat-obatan adalah teripang, disebut juga mentimun laut
(Rasyid, 2012).
Senyawa yang bermanfaat diketahui banyak terkandung dalam teripang.
Senyawa yang terkandung dalam teripang pada umumnya sama, hanya
persentasenya berbeda antara satu spesies dengan spesies yang lain (Trubus,
2006). Berdasarkan hasil penelitian, senyawa yang terkandung dalam teripang
adalah lektin (Mojica, dkk), sterol, saponin/triterpen glikosida (Stonik, 1986),
protein, kolagen, mukopolisakarida, glikoaminoglikan, vitamin, mineral (besi,
magnesium, kalsium, zinc, kromium) (Trubus, 2006), asam amino (Rodriguez,
dkk., 2000), polifenol, flavonoid (Mamelona, dkk., 2007).
Bahan aktif yang terkandung dalam teripang bermanfaat sebagai
antibakteri, antifungi (antijamur), antitumor dan antikoagulan. Kemampuan
beberapa jenis teripang yang memiliki aktivitas antibakteri terhadap bakteri
patogen menunjukkan bahwa teripang memiliki potensi untuk dikembangkan
1
sebagai salah satu sumber bahan antibakteri.Pemanfaatan teripang sebagai sumber
bahan antibakteri memberi nilai tambah ada teripang (Roihanah, 2012).
Penelitian Ridzwan Hashim menemukan bahwa teripang spesies
Holothuria artha, Holothuria scabra, dan Bohadsia argus memiliki efek
antibakteri.Ridzwan
Hashim
dalam
penelitiannya
menggunakan
bakteri
Streptococcus faecalis (penyebab pembengkakan lapisan dalam jantung),
Streptococcus viridans (perusak katup jantung), Staphylococcus pneumoniae
(penyebab radang paru-paru dan sinusitis akut), Staphylococcus aureus (penyebab
meningitis), dan Proteous mirabilis (penginfeksi luka).Hasilnya bakteri-bakteri
tersebut terhambat pertumbuhannya setelah diberi ekstrak teripang (Trubus,
2006).
Menurut kepercayaan masyarakat pesisir, teripang digunakan nelayan
sebagai obat luka agar lukanya cepat sembuh di daerah Langkawi, Malaysia.Obat
ini disebut “gamat” yang berasal dari beberapa jenis mentimun laut yang
digunakan, terutama Holothuria scabra, Stichopus hermanii, dan Stichopus
horrens (Roihanah, 2012).
Penelitian Hassan Yacob membuktikan bahwa teripang merupakan
penyembuh luka yang sangat baik. Teripang mengandung CGF (cell growth
factor) yang dapat menstimulasi regenerasi sel dan mempercepat penyembuhan
luka, seperti luka cedera, sayatan akibat terkena benda tajam, dan luka gangren
akibat diabetes(Trubus, 2006).
Meningkatnya
penggunaan
antibiotik
dalam
mengatasi
berbagai
penyakityangdisebabkan bakteri mulai menimbulkan masalah baru, terutama
karena sebagian besar bahan antibakteri yang digunakan merupakanzat kimia
2
yang berbahaya dan sifatnya tidak aman bagi kesehatan Hal ini menimbulkan
kekuatiran akan munculnya strain bakteri baru yang resisten (Nimah, dkk., 2012).
Indonesia merupakan salah satu negara yang kaya akan biota laut, salah
satunya teripang tetapi pemanfaatan teripang sebagai produk obat dan makanan
kesehatan belum banyak dilakukan.Hal ini disebabkan masih terbatasnya
informasi senyawa bioaktif dari teripang.Oleh karena itu penulis tertarik
melakukan penelitian uji antibakteri ekstrak dari teripang (Holothuria scabra
Jaeger) yang diharapkan dapat memberikan informasi dan bukti ilmiah untuk
mengembangkan obat baru dari bahan alam bahari.
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian di atas, maka perumusan masalah pada penelitian ini
adalah :
1. Apakah karakterisasi serbuk simplisia teripang (Holothuria scabra Jaeger)
dapat diketahui ?
2. Golongan senyawa kimia apa yang terdapat dalam teripang (Holothuria
scabra Jaeger) ?
3. Apakah ekstrak teripang (Holothuria scabra Jaeger) mempunyai aktivitas
antibakteri terhadap bakteri Staphylococcus aureus dan Pseudomonas
aeruginosa ?
1.3 Hipotesis
Berdasarkan perumusan masalah di atas, maka hipotesis pada penelitian ini
adalah :
3
1. Karakteristik simplisia teripang (Holothuria scabra Jaeger) dapat
diperoleh dengan menggunakan prosedur yang terdapat dalam Materia
Medika Indonesia.
2. Golongan senyawa kimia yang terdapat dalam teripang (Holothuria scabra
Jaeger) adalahsaponin, steroid/triterpenoid dan alkaloid.
3. Ekstrakteripang
(Holothuria
scabra
Jaeger)
mempunyai
aktivitas
antibakteri terhadap bakteri Staphylococcus aureus dan Pseudomonas
aeruginosa.
1.4
Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian adalah :
1. Untuk mengetahui hasil karakterisasi dari serbuk simplisia teripang
(Holothuria scabra Jaeger).
2. Untuk mengetahui golongan senyawa kimia yang terdapat dalam teripang
(Holothuria scabra Jaeger).
3. Untuk mengetahui adanya aktivitas antibakteri pada ekstrak teripang
(Holothuria scabra Jaeger) terhadap Staphylococcus dan Pseudomonas
aeruginosa.
1.5
Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi ilmiah tentang
aktivitas antibakteri dari ekstrak teripang (Holothuria scabra Jaeger) terhadap
bakteriStaphylococcus aureus dan Pseudomonas aeruginosa.
4