Posisi Geopolitik SelatMalaka Bagi Kepentingan Nasional Indonesia. (Studi Analisis: Ekonomi Politik Indonesia Pada Masa Pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono)

Departemen Ilmu Politik
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Sumatera Utara
Nama
Nim
Judul

Rincian

: Ira Purnamasari Tambunan
: 100906016
: Posisi Geopolitik Selat Malaka Bagi Kepentingan Nasional
Indonesia (Studi Analisis : Ekonomi Politik Indonesia Pada
Masa Pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono)
: isi Skripsi xviii + 144 halaman, 5 tabel, 5 gambar, 22 buku, 6
jurnal, 3 koran, 1 tesis, 21 situs internet dengan berbagai berita,
laporan dan artikel.

ABSTRAK
Penelitian ini dilatarbelakangi adanya peluang ekonomi terhadap letak
strategis yang dimiliki Selat Malaka dan merupakan salah satu jalur pelayaran

terpenting di dunia, sama pentingnya seperti Terusan Suez atau Terusan Panama.
Selat Malaka adalah salah satu jalur pelayaran penting dari tiga Alur Laut
Kepulauan Indonesia (ALKI) yang dimiliki Indonesia serta merupakan jalur laut
terpendek yang menghubungkan antara dua samudera penting dunia, yaitu
Samudera India dan Samudera Pasifik di era perdagangan Trans-Pasifik. Selain
itu, menjadi salah satu dari kemacetan lalu lintas pelayaran terpenting di dunia.
Keberadaan Selat Malaka pada jalur strategis menjadikannya target pembajakan,
kemungkinan target terorisme, dan rapuh terhadap praktik perompakan.
Penggunaan Selat Malaka oleh negara-negara lain, seperti Singapura membawa
ancaman dan menimbulkan dampak negatif pada eksistensi Negara Indonesia
sebagai negara yang memiliki kedaulatan atas Selat Malaka. Oleh karenanya,
persoalan pemanfaatan Selat Malaka oleh negara-negara lain tersebut menjadi
menarik untuk diteliti.
Penelitian ini berfokus pada posisi Geopolitik Selat Malaka bagi
Kepentingan Ekonomi Nasional Indonesia pada masa pemerintahan Susilo
Bambang Yudhoyono dan membagi permasalahan di Selat Malaka kedalam dua
sisi, yaitu sisi eksternal dan sisi internal. Rangkaian permasalahan disisi eksternal
meliputi penggunaan rezim lintas damai (innocent passage) vs perairan
internasional (free transit), kerjasama antar negara tepi yaitu Indonesia, Malaysia
dan Singapura, dan masalah kerjasama keamanan Republik Indonesia dengan

Singapura. Sedangkan disisi internal yaitu meliputi Wawasan Nusantara :
pemikiran Geopolitik Indonesia yang menekankan pada dua hal, yaitu: nilai
strategis lokasi geografi Indonesia, karakter Indonesia sebagai Negara Kepulauan.
Selanjutnya, dalam sisi internal membahas ketentuan hukum berdasarkan
pengertian UNCLOS 82 dan prinsip rezim lintas, permasalahan Selat Malaka
yaitu : kecelakaan pelayaran menyebabkan pencemaran air Selat Malaka dan

Universitas Sumatera Utara

masalah perompakan, hingga sampai pada pembahasan inti dari kajian penelitian,
yaitu tantangan pengelolaan Selat Malaka bagi Kepentingan Negara Indonesia
dengan pendekatan konsepsi Geopolitik dan Kepentingan Nasional Indonesia
secara eksternal dan internal.
Sebagai pijakan teoritis, penelitian ini menggunakan Teori Geopolitik
Rudolf Kjellen, Teori Kepentingan Nasional Hans J. Morgenthau, jenis-jenis
Kepentingan Nasional Padelford dan Lincoln, Teori Ekonomi Politik Antoyne de
Montchetien, ketetapan UNCLOS 1982 dan tentang Negara Kepulauan
(Archipelagic State). Sedangkan pendekatan dalam penelitian ini berjenis
kualitatif, dengan teknik kualitatif deskriptif. Teknik pengumpulan data dalam
penelitian ini menggunakan data sekunder saja yang menjadi sumber utama yang

mana data sekunder yang dimaksud adalah berupa buku-buku, perundangundangan, artikel, jurnal, berita ataupun majalah yang berkaitan dengan persoalan
kepentingan ekonomi nasional Indonesia di Selat Malaka.
Setelah dilakukan analisis, posisi Geopolitik Selat Malaka ternyata tidak
membawa dampak positif bagi ekonomi nasional Indonesia. Hal ini dikarenakan
ketidakberdayaan Indonesia di Selat Malaka karena tidak adanya kecanggihan
dibidang teknologi yang dimiliki oleh Indonesia, perlunya pembenahan birokrasi
Indonesia yang tumpang tindih, memperbaiki kualitas Pelabuhan Belawan sebagai
pelabuhan utama yang langsung berhadapan dengan Selat Malaka dan
menyelesaikan masalah pandu kapal. Bangsa Indonesia masih perlu dibingkai dan
dilandasi oleh ideologi yang kuat. Dengan memiliki ideologi yang kuat inilah
seharusnya menjadi titik awal pemikiran sebagai bentuk ketegasan secara
konsisten dalam masalah pengelolaan Selat Malaka.
Kata Kunci:
Wawasan Nusantara, Geopolitik Selat Malaka, Ekonomi Nasional

Universitas Sumatera Utara

Departemen Ilmu Politik
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Sumatera Utara

Nama
Nim
Title

Details

: Ira Purnamasari Tambunan
: 100906016
: The Geopolitical Position of The Strait of Malacca For
Indonesia’s National Interest (The Study Of Analysis: Political
Economy of Indonesia in The Reign of Susilo Bambang
Yudhoyono)
: The Thesis xviii +, 144 pages, 5 tables, 5 image, 22 books, 6
journals, 3 newspapers, 1 theses, 21 websites with various
news, reports and articles.

ABSTRACT
Research was triggered of economic opportunities of the strategic layout
of owned by the Strait of Malacca and is one of the most important shipping lane
in the world, is as important as the Suez Canal or Panama Canal. The Malacca

Strait is one of the important shipping lanes from three Islands Indonesia Sea
Groove (ALKI) owned by Indonesia and is the shortest sea route that connects
between two important world oceans, namely India and the Pacific Ocean in the
era of Trans-Pacific trade. In addition, being one of the most important shipping
traffic jams in the world. The existence of the Strait of Malacca on a strategic line
makes it a targer of piracy, possible targets of terrorism, and brittle against the
practice of piracy. The use of the Strait of Malacca by the others countries, such as
Singapore carry the threat of causing a negative impact on the existence of the
State of Indonesia as a country that has sovereignty over the Strait of Mallaca.
Therefore, the question of the utilization of the Malacca Strait by these other
countries became attractive to researched.
This research focuses on the Geopolitical Position of the Strait of Malacca
for Indonesia’s National Economic Interest during the Reign of Susilo Bambang
Yudhoyono, and devides problems in teh Straits of Malacca into two sides,
namely external and internal side to side. A series of decisions and external
problems includes the use of a cross of peace regime (Innocent Passage) vs
international waters (Free Transit), cooperation between countries i.e. Indonesia
Banck, Malaysia and Singapore, and the issue of security of the Republic of
Indonesia in cooperation with Singapore. While the internal decisions and that
includes insight into the archipelago: Geopolitical thought Indonesia emphasized

two things, namely: strategic value of geographic location, the character of
Indoneisa as Indonesia Archipelago. Furthermore, within the sides of internal
discuss the legal based on the meaning UNCLOS 82 and the principle of traffic
regime the issue of Malacca Strait namely: an accident shipping cause water

Universitas Sumatera Utara

pollution Malacca Strait and the problem of piracy, and go at a discussion of the
core of assessment research, that is a challenge the management of Malacca Strait
for the good of Indonesia with the approach conception of geopolitics and national
interests Indonesia in external and internal.
As theoretical footing, this research uses Theories of Geopolitics Rudolf
Kjellen, Theory of National Interest of Hans J. Morgenthau, The Kinds of
National Interest Padelford and Linclon, The Theory of Political Economy
Antoyne de Montchetien, Provision of UNCLOS 1982 and of the Archipelago
(Archipelagi State). While the approach in this study was a qualitative, descriptive
qualitative technique. The technique of collecting data in this reseacrh using
secondary data have become a major source of that which data secondary referred
to is in the form of books, legislation, articles, the journal, or news magazine
pertaining to the problem of the economic interests of the Indonesian National on

the Strait of Malacca.
After kinds of analysese of the Geopolitical Position of the Malacca Strait,
it didn’t bring a positive impact to the national economy of Indonesia. This is due
to the powerlessness of the Malacca Strait in Indonesia because of the lack of
sophistication in the field of technology which is owned by Indonesia, the need
for revamping the bureaucratic Indonesia which overlap, improving the quality of
the main port of Belawan as being directly confronted with the Strait of Malacca
and solve the problem together. People of Indonesia still needs to be framed and
grounded by a strong ideology. By having a strong ideology that should be the
strating poiny of thought as a form of firmness consistently in problem
management of the Malacca Strait.
Keywords:
Archipelagic, Geopolitics Malacca Strait, National Economy

Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Ekonomi Cina Dan Politik Luar Negeri Indonesia (Studi Kasus : Pengaruh Kebangkitan Ekonomi Cina Terhadap Orientasi Kebijakan Luar Negeri Indonesia Pada Era Pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono)

4 86 151

Posisi Geopolitik SelatMalaka Bagi Kepentingan Nasional Indonesia. (Studi Analisis: Ekonomi Politik Indonesia Pada Masa Pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono)

5 81 167

PERUBAHAN KEBIJAKAN INDONESIA TERHADAP IMF PADA MASA PEMERINTAHAN MEGAWATI SOEKARNO PUTRI HINGGA SUSILO BAMBANG YUDHOYONO

1 4 1

KONSISTENSI INDONESIA DALAM MENDUKUNG UPAYA KEMERDEKAAN PALESTINA PADA MASA PEMERINTAHAN SUSILO BAMBANG YUDHOYONO (2004-2009)

1 4 91

PENGARUH BANTUAN USAID DALAM KEBIJAKAN EKONOMI INDONESIA ERA PEMERINTAHAN SUSILO BAMBANG YUDHOYONO

0 2 99

Posisi Geopolitik SelatMalaka Bagi Kepentingan Nasional Indonesia. (Studi Analisis: Ekonomi Politik Indonesia Pada Masa Pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono)

0 9 19

Posisi Geopolitik SelatMalaka Bagi Kepentingan Nasional Indonesia. (Studi Analisis: Ekonomi Politik Indonesia Pada Masa Pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono)

0 2 31

Posisi Geopolitik SelatMalaka Bagi Kepentingan Nasional Indonesia. (Studi Analisis: Ekonomi Politik Indonesia Pada Masa Pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono)

0 2 32

Posisi Geopolitik SelatMalaka Bagi Kepentingan Nasional Indonesia. (Studi Analisis: Ekonomi Politik Indonesia Pada Masa Pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono)

0 2 5

POLITIK LUAR NEGERI INDONESIA DIBAWAH SUSILO BAMBANG YUDHOYONO Tahun 2009-2011

0 0 15