Kawasan Pusaka Bukittinggi Sebagai Identitas Kota
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Bukittinggi memiliki topografi alam yang berbukit-bukit dan berlembah, beberapa bukit
tersebut tersebar dalam wilayah perkotaan, di antaranya Bukit Ambacang, Bukit
Tambun Tulang, Bukit Mandiangin, Bukit Campago, Bukit Kubangankabau, Bukit Pinang
Nan Sabatang, Bukit Canggang, Bukit Paninjauan,
dan
sebagainya.
Pada tepi Barat
perbatasan wilayah kota terdapat lembah yang dikenal dengan Ngarai Sianok yang
memiliki kedalaman bervariasi yaitu antara 75–110 m, yang di dasarnya mengalir sebuah
sungai yang disebut dengan Batang Masang. Di samping itu, terdapat dua gunung yang
terkenal, yaitu Gunung Marapi dan Gunung Singgalang. Pemandangan dengan latar belakang
gunung-gunung ini bisa dilihat dari setiap sudut Kota Bukittinggi.
Seiring berjalannya waktu Bukittinggi terus memperlihatkan perkembangannya sebagai
sebuah kota. Mulai dari zaman sebelum Belanda menginjakan kakinya di tanah Minangkabau
hingga saat ini. Bukittinggi di awal pembentukannya merupakan sebuah pasar yang dikelola
oleh seorang penghulu nagari. Pasar atau lebih dikenal dengan sebutan
Pakan oleh
masyarakatnya dibuka setiap hari Sabtu, setelah pengunjungnya semakin ramai yang datang
maka Pakan juga beroperasi pada hari Sabtu dan Rabu. Pakan ini terletak di daerah yang
bukit, letaknya lebih tinggi dari daerah lainnya yang kemudian berubahlah namanya menjadi
Bukik nan tatinggi dan disederhanakan dengan sebutan Bukittinggi.
Berdasarkan sejarah yang ada, Bukittinggi merupakan salah satu kota yang penting di
Indonesia. Hal ini dibuktikan dengan pernah Bukittinggi menjadi ibukota darurat Indonesia
pada saat Pemerintahan Darurat Republik Indonesia (PDRI), kemudian menjadi ibukota
Sumatera Tengah. Sejak zaman Belanda hingga berganti kekuasaan kepada Jepang, Kota
1
Universitas Sumatera Utara
Bukittinggi menjadi kawasan pertahanan bagi kedua pemerintahan yang pernah berkuasa di
sini. Sejak tahun 1918 Kota Bukittinggi telah berstatus GemeenteFort De Kock dan kemudian
menjadi StaadgementeFort De Kock, sebagaimana diatur dalam Staadblad No. 358 tahun
1938 yang luas wilayahnya sama dengan wilayah Kota Bukittinggi sekarang dan juga
berfungsi sebagai ibu kota Afdeeling Padangsche Bovenlanden dan Onderafdeeling Oud
Agam.(ANRI: Binnenlandsch Bestuur No. 1523)
Selain sebagai tempat pertahanan Bukittinggi juga menjadi daerah peristirahatan para
opsir Belanda kala itu.Hal ini disebabkan oleh kondisi dan bentukan alam Bukittinggi yang
memiliki panorama indah serta udara yang sejuk.Sehingga banyak terdapat bangunanbangunan peninggalan khususnya Belanda yang secara otomatis memiliki gaya arsitektur
yang berkembang pada zaman itu. Hal tersebut menjadi daya tarik tersendiri bagi Bukittinggi
yang sangat perlu untuk dilestarikan serta dikembangkan dengan bijak keberadaannya pada
zaman sekarang sebagai warisan budaya zaman dahulu atau lebih dikenal dengan sebutan
heritage.
Oleh karena itu kekayaan heritage yang meliputi alam dan bangunan dengan latar
belakang sejarah penting di Bukittinggi sangat menarik untuk dikaji keberadaaan dan
perannya sebagai identitas kota.
1.2. Perumusan Masalah
1. bagaimana awal mula terbentuknya Bukittinggi sehingga terbentuk menjadi sebuah
kota?
2. apa saja komponen pembentuk kawasan pusaka Bukittinggi?
3. bagaimana kawasan pusaka Bukittinggi membentuk identitas kota?
1.3. Tujuan Penelitan
2
Universitas Sumatera Utara
Dilihat dari latar belakang dan rumusan masalah dapat diketahui tujuan penelitian
sebagai berikut :
1. mengetahui perkembangan sejarah awal mula terbentuknya Bukittinggi menjadi
sebuah kota.
2. mengetahui komponen pembentuk kawasan pusaka Bukittinggi
3. mengetahui bagaimana kawasan pusaka Bukittinggi membentuk identitas kota.
1.4. Manfaat Penelitan
1. sebagai salah satu sumber informasi bahwasanya Bukittinggi memiliki kawasan
pusaka yang mampu membentuk identitas kota.
2. sebagai
referensi
untuk
pengembangan
penelitian
ini
mendatang.
3
Universitas Sumatera Utara
1.5.Kerangka Berfikir
LATAR BELAKANG
1.
2.
untuk dikaji karena memiliki sejarah pembentukan3.yang sangat unik dibandingkan
4. identitas tersendiri bagi kota
dengan kota kolonial lainnya sehingga mampu menjadi
5.
Bukittinggi.
6.
Bukittinggi dengan keindahan alam dan bangunan sejarahnya sangat menarik
RUMUSAN MASALAH
1. bagaimana awal mula terbentuknya Bukittinggi sehingga terbentuk menjadi
sebuah kota?
2. seperti apakah bentuk kawasan pusaka Bukittinggi?
3. bagaimana kawasan pusaka Bukittinggi membentuk identitas kota?
MANFAAT PENELITIAN
TUJUAN PENELITIAN
1. mengetahui
perkembangan
sejarah
awal
mula
terbentuknya
Bukittinggi
menjadi sebuah kota.
2. mengetahui bentuk kawasan
pusaka Bukittinggi
3. mengetahui
bagaimana
kawasan pusaka Bukittinggi
membentuk identitas kota.
STUDI LITERATUR
METODE
PENELITIAN
1. sebagai salah satu sumber informasi
bahwasanya Bukittinggi memiliki
kawasan pusaka yang mampu
membentuk identitas kota.
2. sebagai
referensi
untuk
pengembangan
penelitian
ini
HASIL DAN PEMBAHASAN
1. menjelaskan hubungan antara
kondisi alam dan sejarah
terbentuknya Bukittinggi serta
bangunan bersejarahnya
2. menjelaskan bagian-bagian
Kawasan Pusaka Bukittinggi
3. menjelaskan Kawasan Pusaka
Bukittinggi membentuk identita kota
Jenis Penelitian
Penelitian Deskriptif
Metode Pengumpulan Data
Kualitatif
4
Universitas Sumatera Utara
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Bukittinggi memiliki topografi alam yang berbukit-bukit dan berlembah, beberapa bukit
tersebut tersebar dalam wilayah perkotaan, di antaranya Bukit Ambacang, Bukit
Tambun Tulang, Bukit Mandiangin, Bukit Campago, Bukit Kubangankabau, Bukit Pinang
Nan Sabatang, Bukit Canggang, Bukit Paninjauan,
dan
sebagainya.
Pada tepi Barat
perbatasan wilayah kota terdapat lembah yang dikenal dengan Ngarai Sianok yang
memiliki kedalaman bervariasi yaitu antara 75–110 m, yang di dasarnya mengalir sebuah
sungai yang disebut dengan Batang Masang. Di samping itu, terdapat dua gunung yang
terkenal, yaitu Gunung Marapi dan Gunung Singgalang. Pemandangan dengan latar belakang
gunung-gunung ini bisa dilihat dari setiap sudut Kota Bukittinggi.
Seiring berjalannya waktu Bukittinggi terus memperlihatkan perkembangannya sebagai
sebuah kota. Mulai dari zaman sebelum Belanda menginjakan kakinya di tanah Minangkabau
hingga saat ini. Bukittinggi di awal pembentukannya merupakan sebuah pasar yang dikelola
oleh seorang penghulu nagari. Pasar atau lebih dikenal dengan sebutan
Pakan oleh
masyarakatnya dibuka setiap hari Sabtu, setelah pengunjungnya semakin ramai yang datang
maka Pakan juga beroperasi pada hari Sabtu dan Rabu. Pakan ini terletak di daerah yang
bukit, letaknya lebih tinggi dari daerah lainnya yang kemudian berubahlah namanya menjadi
Bukik nan tatinggi dan disederhanakan dengan sebutan Bukittinggi.
Berdasarkan sejarah yang ada, Bukittinggi merupakan salah satu kota yang penting di
Indonesia. Hal ini dibuktikan dengan pernah Bukittinggi menjadi ibukota darurat Indonesia
pada saat Pemerintahan Darurat Republik Indonesia (PDRI), kemudian menjadi ibukota
Sumatera Tengah. Sejak zaman Belanda hingga berganti kekuasaan kepada Jepang, Kota
1
Universitas Sumatera Utara
Bukittinggi menjadi kawasan pertahanan bagi kedua pemerintahan yang pernah berkuasa di
sini. Sejak tahun 1918 Kota Bukittinggi telah berstatus GemeenteFort De Kock dan kemudian
menjadi StaadgementeFort De Kock, sebagaimana diatur dalam Staadblad No. 358 tahun
1938 yang luas wilayahnya sama dengan wilayah Kota Bukittinggi sekarang dan juga
berfungsi sebagai ibu kota Afdeeling Padangsche Bovenlanden dan Onderafdeeling Oud
Agam.(ANRI: Binnenlandsch Bestuur No. 1523)
Selain sebagai tempat pertahanan Bukittinggi juga menjadi daerah peristirahatan para
opsir Belanda kala itu.Hal ini disebabkan oleh kondisi dan bentukan alam Bukittinggi yang
memiliki panorama indah serta udara yang sejuk.Sehingga banyak terdapat bangunanbangunan peninggalan khususnya Belanda yang secara otomatis memiliki gaya arsitektur
yang berkembang pada zaman itu. Hal tersebut menjadi daya tarik tersendiri bagi Bukittinggi
yang sangat perlu untuk dilestarikan serta dikembangkan dengan bijak keberadaannya pada
zaman sekarang sebagai warisan budaya zaman dahulu atau lebih dikenal dengan sebutan
heritage.
Oleh karena itu kekayaan heritage yang meliputi alam dan bangunan dengan latar
belakang sejarah penting di Bukittinggi sangat menarik untuk dikaji keberadaaan dan
perannya sebagai identitas kota.
1.2. Perumusan Masalah
1. bagaimana awal mula terbentuknya Bukittinggi sehingga terbentuk menjadi sebuah
kota?
2. apa saja komponen pembentuk kawasan pusaka Bukittinggi?
3. bagaimana kawasan pusaka Bukittinggi membentuk identitas kota?
1.3. Tujuan Penelitan
2
Universitas Sumatera Utara
Dilihat dari latar belakang dan rumusan masalah dapat diketahui tujuan penelitian
sebagai berikut :
1. mengetahui perkembangan sejarah awal mula terbentuknya Bukittinggi menjadi
sebuah kota.
2. mengetahui komponen pembentuk kawasan pusaka Bukittinggi
3. mengetahui bagaimana kawasan pusaka Bukittinggi membentuk identitas kota.
1.4. Manfaat Penelitan
1. sebagai salah satu sumber informasi bahwasanya Bukittinggi memiliki kawasan
pusaka yang mampu membentuk identitas kota.
2. sebagai
referensi
untuk
pengembangan
penelitian
ini
mendatang.
3
Universitas Sumatera Utara
1.5.Kerangka Berfikir
LATAR BELAKANG
1.
2.
untuk dikaji karena memiliki sejarah pembentukan3.yang sangat unik dibandingkan
4. identitas tersendiri bagi kota
dengan kota kolonial lainnya sehingga mampu menjadi
5.
Bukittinggi.
6.
Bukittinggi dengan keindahan alam dan bangunan sejarahnya sangat menarik
RUMUSAN MASALAH
1. bagaimana awal mula terbentuknya Bukittinggi sehingga terbentuk menjadi
sebuah kota?
2. seperti apakah bentuk kawasan pusaka Bukittinggi?
3. bagaimana kawasan pusaka Bukittinggi membentuk identitas kota?
MANFAAT PENELITIAN
TUJUAN PENELITIAN
1. mengetahui
perkembangan
sejarah
awal
mula
terbentuknya
Bukittinggi
menjadi sebuah kota.
2. mengetahui bentuk kawasan
pusaka Bukittinggi
3. mengetahui
bagaimana
kawasan pusaka Bukittinggi
membentuk identitas kota.
STUDI LITERATUR
METODE
PENELITIAN
1. sebagai salah satu sumber informasi
bahwasanya Bukittinggi memiliki
kawasan pusaka yang mampu
membentuk identitas kota.
2. sebagai
referensi
untuk
pengembangan
penelitian
ini
HASIL DAN PEMBAHASAN
1. menjelaskan hubungan antara
kondisi alam dan sejarah
terbentuknya Bukittinggi serta
bangunan bersejarahnya
2. menjelaskan bagian-bagian
Kawasan Pusaka Bukittinggi
3. menjelaskan Kawasan Pusaka
Bukittinggi membentuk identita kota
Jenis Penelitian
Penelitian Deskriptif
Metode Pengumpulan Data
Kualitatif
4
Universitas Sumatera Utara