Faktor-Faktor Penyebab Wisatawan Memilih Daerah Kunjungan Wisata di Parapat dan Tuktuk Siadong Chapter III V

BAB III
METODE PENELITIAN

3.1. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan
penelitian kuantitatif dengan metode survey. Metode survey yaitu metode
penelitian yang berusaha mengungkap jawaban melalui pertanyaan apa,
bagaimana, dan berapa. Berbeda dengan sensus yang informasinya dikumpulkan
dari seluruh populasi, pada umumnya penelitian survey dibatasi pada penelitian
yang datanya dikumpulkan dari sampel yang mewakili seluruh populasi.Biasanya
penelitian survey hanya menggunakan kuesioner dan berkisar pada ruang lingkup
ciri-ciri demografis masyarakat, lingkungan sosial mereka, aktivitas mereka, serta
pendapat dan sikap mereka.Penelitian survey bertujuan untuk mengumpulkan
informasi tentang variabel dan bukan informasi tentang individu-individu.
3.2. Lokasi Penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan di Parapat dan Tuktuk Siadong. Adapun
alasan peneliti memilih lokasi ini sebagai tempat melakukan penelitian adalah
karena kedua daerah ini merupakan daerah wisata yang terkenal di Sumatera
Utara khususnya daerah disekitar Danau Toba, dan peneliti ingin melihat apa saja
yang menjadi faktor-faktor yang mempengaruhi wisatawan dalam pemilihan
daerah kunjungan wisata. Alasan lainnya peneliti memilih lokasi penelitian ini

adalah berdasarkan pertimbangan bahwa kedua daerah ini dapat dijangkau peneliti
yang bertempat tinggal di Kota Parapat.

16
Universitas Sumatera Utara

3.3. Populasi dan Teknik Penarikan Sampel
3.3.1. Populasi
Populasi adalah sekelompok orang, kejadian, atau benda, yang dijadikan
objek penelitian. Populasi dapat berupa organisme, orang atau sekelompok orang,
masyarakat, organisasi, benda, objek, peristiwa, atau laporan yang semuanya
memiliki ciri dan harus didefinisikan secara spesifik dan tidak secara mendua
(Ulber Silalahi, 2009 : 253). Populasi pada penelitian ini adalah seluruh
wisatawan yang datang ke Parapat dan Tuktuk Siadong, baik wisatawan asing
maupun wisatawan domestik. Jumlah populasi pada penelitian ini didasarkan dari
perhitungan tahun terakhir, yaitu tahun 2014 dengan jumlah 131.000 jiwa
(http://www.medanbisnisdaily.com)

3.3.2. Teknik pengambilan Besaran Sampel
Dari berbagai rumus yang ada, salah satu rumus yang dapat menentukan

besaran sampel yaitu rumus Slovin.

�=


1 + �� 2

n : besaran sampel
N : besaran populasi

17
Universitas Sumatera Utara

E : nilai kritis (batas ketelitian) yang diinginkan (persen kelonggara
ketidaktelitian karena kesalahan penarikan sampel), yaitu sebesar 10%.
Jadi untuk menentukan jumlah sampel yang dibutuhkan dalam penelitian
ini berdasarkan jumlah populasi diatas adalah:

�=
�=


131000
1 + 131000(10%)2
131000
1 + 131000 (0,01)

�=

131000
1 + 1310

�=

131000
1311

� = 99,9

Jadi, sampel yang dibutuhkan dalam penelitian ini ialah sebanyak 100
orang. Sampel tersebut akan dibagi dua, yaitu sebanyak 50 orang diambil dari

wisatawan yang berkunjung ke Parapat dan sebanyak 50 orang juga akan diambil
dari wisatawan yang berkunjung ke Tuktuk.
3.3.3. Teknik Penarikan Sampel
Teknik penarikan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah
teknik sampel aksidental dengan metode nonprobabilitas, yang bisa juga disebut
sebagai teknik pengambilan sampel “asal ambil atau asal pilih”.Pengambilan
sampel secara aksidental tidak memiliki pola tertentu.Pengambilan sampel hanya
didasarkan pada faktor kemudahan dan biaya.

18
Universitas Sumatera Utara

3.4. Teknik Pengumpulan Data
Kualitas data ditentukan oleh kualitas alat pengambil data atau alat
pengukurnya. Kalau alat pengambil datanya cukup reliabel dan valid maka
datanya juga akan cukup reliabel dan valid. Untuk memperoleh data yang
diperlukan oleh peneliti, maka teknik yang digunakan dalam pengumpulan data
ini adalah:
3.4.1. Data Primer
Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung di lapangan.

Adapun langkah-langkah dalam pengumpulan data primer ini adalah dengan cara;
a. Observasi yaitu studi yang disengaja dan sistematis tentang fenomena
sosial dan gekala-gejala alam dengan jalan pengamatan dan pencatatan
(Silalahi, 2009). Tujuan observasi adalah memahami ciri-ciri dan
luasnya signifikansi dan interrelasi elemen-elemen tingkah laku
manusia pada fenomena sosial yang serba kompleks dalam pola-pola
tertentu. Metode observasi tidak dilengkapi dengan adanya pertanyaanpertanyaan seperti yang terdapat pada metode wawancara. Pada metode
observasi ini biasanya kehadiran peneliti tidak disadari oleh subjek
yang sedang diteliti.
b. Kuesioner yaitu teknik pengumpulan data dengan cara menyebarkan
angket yang berisi sejumlah pertanyaan tertulis untuk memperoleh
informasi.
c. Wawancara yaitu proses memperoleh keterangan untuk tujuan
penelitian dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka antara

19
Universitas Sumatera Utara

pewawancara dengan responden atau orang yang diwawancara. Materi
wawancara adalah persoalan yang ditanyakan kepada responden,

berkisar antara masalah atau tujuan penelitian.
3.4.2. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh secara tidak langsung dari objek
penelitian atau sumber data lain, yaitu studi kepustakaan yaitu teknik
pengumpulan data atau informasi yang menyangkut masalah yang diteliti dengan
mempelajari dan menelaah buku, majalah atau surat kabar, dan tulisan lainnya
yang berkaitan dengan masalah yang diteliti.
3.5.

Teknik Analisa Data
Analisa data adalah proses penyederhanaan data ke dalam bentuk yang

lebih mudah untuk dibaca dan diinterpretasikan. Dalam menganalisis data ini,
peneliti menggunakan analisis statistik deskriptif.Statistik deskriptif merupakan
teknik analisis yang bertujuan untuk mengetahui status dan mendeskripsikan
fenomena berdasarkan data yang terkumpul (Ulber Silalahi, 2009).Hasil olahan
data dengan statistik ini hanya sampai pada tahap deskripsi, belum sampai pada
tahap generalisasi, yang dengan kata lain bahwa analisis statistik deskriptif ini
hanya bersifat memaparkan saja.Teknik analisis statistik deskriptif yang peneliti
gunakan adalah dengan menyajikan data dalam bentuk tabel atau distribusi

frekuensi (tabel tunggal).
3.6.

Keterbatasan Peneliti
Keterbatasan penelitian mencakup uraian tentang keterbatasan dan

hambatan yang ditemui dalam penelitian, baik yang berkaitan dengan metode dan

20
Universitas Sumatera Utara

teknik

penulisan

yang

digunakan,

maupun


keterbatasan

peneliti

sendiri.Keterbatasan dalam penelitian ini disebabkan karena terbatasnya
kemampuan dan pengalaman yang dimiliki oleh peneliti untuk melakukan
kegiatan penelitian ilmiah. Selain itu, peneliti juga belum menguasai secara penuh
teknik dan metode penelitian, sehingga dapat menjadi keterbatasan dalam
menyajikan dan mengolah data, akan tetapi kendala tersebut dapat diatasi melalui
proses bimbingan skripsi dan peneliti berusaha untuk mencari informasi dari
berbagai sumber yang mendukung proses penelitian ini. Walaupun terdapat
berbagai keterbatasan, peneliti tetap berusaha semaksimal mungkin dalam
mengumpulkan informasi dari responden, serta informasi yang diperoleh dapat
dipertanggung-jawabkan validitasnya.
Didalam menemukan data di lapangan, peneliti juga mengalami berbagai
hambatan.Hambatan tersebut dikarenakan penelitian ini dilakukan di 2 daerah
wisata yang berbeda.Untuk mendapatkan ijin dalam melakukan penelitian pada
kedua daerah ini bukanlah hal yang mudah.Masih ada staf pemerintahan daerah
yang berusaha memperumit proses pemberian ijin untuk melakukan penelitian di

daerah wisata tersebut. Adapun penelitian ini dilakukan di daerah wisata Parapat
dan Tuktuk Siadong.

21
Universitas Sumatera Utara

BAB IV
TEMUAN DAN ANALISIS DATA

4.1. Deskripsi Lokasi Penelitian
4.1.1. Parapat
4.1.1.1. Deskripsi Wilayah
Secara administratif, Kelurahan Parapat termasuk ke dalam kecamatan
Girsang Sipangan Bolon, Kabupaten Simalungun dengan batas-batas wilayah
terdiri dari:
1. Sebelah Utara berbatasan dengan Kecaman Dolok Panribuan
2. Sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Toba Samosir
3. Sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Samosir
4. Sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Hatonduhan
Kelurahan Parapat berada pada ketinggian 920 m diatas permukaan laut

dengan luas wilayah sebesar 120,38��2 .Parapat terletak antara 02036’-03017’
Lintang Utara dan 98032’-99035’ Bujur Timur. Luas wilayah Kecamatan Girsang
Sipanganbolon 123 km2 dengan ratio terhadap luas wilayah kabupaten
Simalungun 0,03, memiliki 3 kelerengan 2- 15% = 1.745; kelerengan 15-40% =
6.090; kelerengan >40% = 22.120, dan berada antara 751 mdpl – 1400 mdpl.
Jumlah penduduk 14.102 (pada tahun 2000) dengan kepadatan 114,65 jiwa/km,
tingkat pertumbuhan penduduk tahun 2000 sebesar 0,43 dan memiliki 11 lokasi
wisata alam dan 1 lokasi agrowisata.

22
Universitas Sumatera Utara

4.1.1.2.Sarana dan Prasarana di Daerah Wisata
Ketersediaan sarana dan prasarana yang menunjang kegiatan pariwisata
merupakan hal yang sangat penting.Sarana dan prasarana tersebut meliputi adanya
penginapan, rumah makan, took souvenir, transportasi umum, dan lain-lain.
Adapun sarana dan prasarana yang terdapat di daerah tujuan wisata Parapat dapat
kita lihat sebagai berikut:
Tabel 4.1. Jumlah Rumah Makan Menurut Nagori (Desa)/Kelurahan Di
Kecamatan Girsang Sipangan Bolon Tahun 2011

Restoran
Berbadan Hukum
1.
Sipangan Bolon
2.
Girsang
3.
Parapat
5
4.
Tigaraja
1
5.
Sibaganding
6
Jumlah
Sumber Data:BPS SIMALUNGUN
No.

Nagori/Kelurahan

Rumah Makan

Jumlah
2
4
12
4
1
23

2
4
17
5
1
29

23
Universitas Sumatera Utara

Tabel 4.2. Objek Wisata dan Jenisnya Menurut Nagori (Desa)/Kelurahan Di
Kecamatan Girsang Sipangan Bolon Tahun 2011
No
1.

Nagori/Kelurahan
Sipangan Bolon

Nama Obyek Wisata

Jenis Obyek
Wisata

Jarak Dari Ibukota
Kabupaten (km)

Tanaman Nenas

Wisata Agro

54

Dolok Sae-sae

Wisata Alam

54

Liang Majontik

Wisata Alam

54

Liang Bolon

Wisata Alam

54

Mual Bolon

Wisata Alam

54
53

2.

Girsang

3.

Parapat

Air
Terjun Wisata Alam
Halimbingan
Danau Toba
Wisata Alam

4.

Tigaraja

Air Terjun
Wisata Alam
Binangalom
Rumah Pengasingan
Bung Karno
Bukit
Wisata Alam
Simarjarunjung
Danau Toba
Wisata Alam

48

5.

Sibaganding

Batu Gantung

Wisata Alam

46

Huta Sibatu Loting Wisata Alam
Parherekan
Batu Lubang
Wisata Alam
Sumber Data: BPS SIMALUNGUN

47

48

47

Tabel 4.3.Jumlah Wartel /Kios Pon dan Salon Kecantikan Menurut Nagori
(Desa)/Kelurahan Girsang Sipangan Bolon Tahun 2011
No Nagori/Kelurahan
Wartel/Kios Pon
1. Sipangan Bolon
1
2. Girsang
1
3. Parapat
7
4. Tigaraja
2
5. Sibaganding
1
Jumlah
12
Sumber Data: BPS SIMALUNGUN

Salon Kecantikan
2
2
9
5
18

24
Universitas Sumatera Utara

Tabel 4.4.Daftar Hotel-hotel Berbintang, Melati dan Penginapan Di
Kecamatan Girsang Sipangan Bolon Tahun 2011
Nama Hotel
No
1
Aek Sere Bungalow
2
Andilo
3
4
5
6
7

Kelas
Melati
Melati

Atsari
Hotel
& Bintang 2
Bungalow
Baringin Tua Inn Hotel
Budi Mulia Hotel
Melati

10
11
12
13

Charlie Inn
Melati
Cendrawasih Hotel & Melati
Restaurant
Danau Toba Int Cottage Bintang 2
Darma Agung Beach
Hotel
Dolly Bungalow
Elly Bungalow
GM Panggabean Hotel
Hermina Hotel

14
15

I And You Hotel
Inna Parapat Hotel

16
17
18

Karona Bungalow
Mars Family Hotel
Nanggarjati Bungalow

19

Niagara Hotel

Bintang 4

20
21
22

Oliberi Hotel
Pandu Lake Side
Parapat View Hotel

Melati

23

Patra Jasa Parapat Hotel Bintang 2

24
25
26
27

Pekan Baru Hotel
Pelangi Hotel
Penginapan Happy
Quality Siantar Hotel

Melati

28
29

Riris Inn
Romeos

Melati
Melati

8
9

Melati
Bintang 3

Bintang 2

Bintang 2

Alamat

Telepon

Jl. Kebudayaan 1 Parapat
41605
Jl. Terminal Sosor Saba 41548
Parapat
Jl. P. Samosir No.9 Parapat
41219
Jl. Pekan Tigaraja 43 Parapat
Jl. Kol Tpl Sinaga 19 Parapat
Jl. Pekan Tigaraja Parapat
Jl. P. Samosir 29

41058
41216
41485
41277
41589

Jl. Nelson Purba No.4 Parapat 41172
Jl. Ikan Pora-pora
41089
Jl. Talun Sungkit 17
Jl. Pulau Samosir Parapat
Jl. Bukit Barisan 2 Parapat
Jl. Talun Sungkit 17 Parapat

41253
41379
41315
41119
41586
41613
Jl. Farel Pasaribu 28 Parapat
41696
Jl. Marihat No.1 Parapat
41012
41018
Jl. Talun Sungkit Parapat
41512
Jl. Kebudayaan 1 Parapat
41459
Jl. Bukit Barisan Gg. Gn 41166
Parapat
Jl. Pembangunan No.1
41028
Parapat
41233
Jl. Talun Sungkit 19 Parapat
41350
Jl. Kol. TPR Sinaga Parapat
41290
Jl. Sidaha Pintu 7 Parapat
41375
41822
Jl. Siuhan, Pertamina, Parapat 41196
41186
Jl. Terminal Sosor Saba
41466
Jl. Sisingamangaraja Parapat 41058
Jl. Pora-pora Parapat
41236
Jl. Sisingamangaraja, Parapat 41564
41565
Jl. Haranggaol Parapat
41392
Jl. Josep Sinaga Parapat
41237

25
Universitas Sumatera Utara

30
31
32

Jl. Sisingamangaraja Parapat
Jl. Sibaganding
Jl. Josep Sinaga Parapat

33
34
35
36

Samosir Pakpahan
Melati
Santai
Sapadia
Hotel
&
Cottage
Saur Losmen
Sedayu Hotel
Siantar Parapat Hotel
Bintang 3
Singgalang Hotel
Melati

37
38
39
40
41
42
43
44

Socfindo Bungalow
Solo Jaya Losmen
Sondang Penginapan
Star Inn
Tarabunga Hotel
Tarabunga Sibigo Hotel
Toba Beach PT Hotel
Toba Hotel

Jl. Sidao-dao Parapat
Jl. Haranggaol Parapat
Jl. Pulau Samosir Parapat
Jl. Haranggaol Parapat
Jl. Kol TPR Sinaga Parapat
Jl. Sibigo Parapat
Jl. Tomok Samosir Parapat
Jl. Pulau Samosir Parapat

45
46
47

Toba Nauli Hotel
Toba Cave Bungalow
Wisata Bahari Hotel

Melati

Bintang 2
Bintang 2
Bintang 1
Melati
Melati
Bintang 2

48 Wisma Budi
49 Wisma Danau Toba
50 Wisma Gurning
51 Wisma Jangkar
52 Wisma Methodis
53 Wisma Namara
54 Wisma Retta
55 Wisma Riatur
Sumber Data: BPS SIMALUNGUN

Jl. Pulau Samosir Parapat
Jl. Sisingamangaraja Parapat
Jl. Sisingamangaraja Parapat
Jl. Sisingamangaraja Parapat

Jl. Haranggaol Parapat
Jl. Pulau Samosir Parapat
Jl. Pulau Samosir Parapat
Jl. Pulau Samosir Parapat
Jl. Pulau Samosir Parapat
Jl. Nelson Purba Parapat
Jl. Wisma Jangkar Parapat
Jl. Bangun Dolok Parapat
Jl. Pulau Samosir Parapat
Jl. Kebudayaan Parapat
Jl. Pora-pora Parapat

41077
41673
41335
41336
42010
41564
41260
41261
41287
41617
41104
41655
41700
41666
41275
41073
41086
41156
41367
41302
41303
41290
41302
41165
41296
41654
41314
41071
41686

26
Universitas Sumatera Utara

Tabel 4.5. Jumlah Kunjungan Wisatawan Pada Tahun 2014
No

Bulan

Asing

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12

Januari
Februari
Maret
April
Mei
Juni
Juli
Agustus
September
Oktober
November
Desember
Jumlah
Sumber : BPS Simalungun

Jumlah Tamu
Domestik
1,942
9,807
2,412
9,185
2,817
9,625
1,866
7,743
3,119
11,782
2,593
10,720
1,177
11,058
1,544
9,458
3,226
9,507
3,301
11,593
1,586
6,061
5,479
14,222
31,062
120,761

Tabel 4.6. Transportasi di Daerah Wisata Parapat
No
1

Nama
Usaha
CV.
Sejahtera

Tipe
Kendaraan

Kapasitas
Penumpang

Bus

60

2

Sentosa

Bus

45

3

TTI

Mini Bus

11

4

KBT

Mini Bus

11

Trayek
MedanParapat
MedanDolok
Sanggul
MedanTarutung
MedanTarutung

Jadwal
Keberangkatan
Tiap jam dari pukul
05.00 s/d 17.00
Tiap jam dari pukul
07.00 s/d 17.00
Tiap 15 menit selama
24 jam
Tiap 15 menit selama
24 jam

4.1.2. Tuktuk Siadong
4.1.2.1.Deskripsi Wilayah
Secara Administratif Kelurahan Tuktuk Siadong termasuk ke dalam
Kecamatan Simanindo Kabupaten Samosir dengan batas-batas wilayah terdiri
dari:
1. Sebelah Timur berbatasan dengan Danau Toba

27
Universitas Sumatera Utara

2. Sebelah Selatan berbatasan dengan Danau Toba
3. Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Garoga
4. Sebelah Utara berbatasan dengan Desa Sialagan
Kelurahan Tuktuk Siadong terbagi atas 3 lingkungan yakni lingkungan
pertama Huta Irnga, Lumban Holbung, Sibolopian, Jalan Gereja Atas, Lumban
Nangka, dan Lumban Bakkara. Lingkungan Dua terdiri dari Jalan Gereja Bawah,
Pandan, Lumban Manurung dan Kompleks Ambaroba.Lingkungan Tiga terdiri
dari Tuktuk Pulo, Sosor Galung, dan Lumban Bakara.Kelurahan Tuktuk Siadong
berada pada ketinggian 904 - 2.157 m diatas permukaan laut. Suhu rata-ratanya
berkisar antara 18°- 24°C dan luas daratan Kelurahan Tuktuk Siadong 340 Ha dan
luas perairan (danau) adalah 410 Ha.
Ketika kita pertama kali masuk ke Kelurahan Tuktuk Siadong maka akan
disambut dengan gapura besar yang bermotif gorga dan bentang alam yang indah.
Sebelah kanan Tuktuk Siadong langsung berbatasan dengan Danau Toba,
jalanannya sedikit mendaki dan berbelok-belok ketika memasuki kelurahan ini.
Setelah itu kita langsung disuguhkan tempat-tempat penginapan, tempat penjual
souvenir, restoran, sewa sepeda dan sepeda motor yang menjadi khas tempat
pariwisata.

28
Universitas Sumatera Utara

4.1.2.2.Sarana dan Prasarana di Daerah Wisata
Tabel 4.7.Transportasi Darat Dalam Kabupaten di Samosir
No Nama Usaha

Trayek

1

Tipe
Kapasitas
Kendaraan Penumpang
Samosir Tour Mini Bus- 14
(STT)
Kijang

PangururanTomok PP

2

Po. Sumber Mini Bus- 8
Sari
Kijang

PangururanTomok PP

3

Pulo Samosir Mini Bus 18
Nauli (PSN)
– Kijang

PangururanTomok PP

4

Harian
Transport
Nainggolan
(HTN)

PangururanNainggolan
PP

Mini Bus 18
– Kijang

Jadwal
Keberangkatan
Tiap jam dari
pukul07.00 s/d
17.00
Tiap jam dari
pukul 07.00 s/d
17.00
Tiap jam dari
pukul 07.00 s/d
17.00
Tiap 2 jam dari
pukul 07.00 s/d
17.00

Tabel 4.8.Transportasi Darat Antar Kabupaten di Samosir
No Nama Usaha
1

2

3

4

Samosir
Pribumi
(SAMPRI)
Samosir
Pribumi

Tipe
Kapasitas
Kendaraan Penumpang
Minibus
18

Trayek

Minibus

PangururanSidikalang
PP
PangururanMedan PP

Pulau
Mini Bus
Samosir
Nauli (PSN)
Pulo Samosir Mini Bus
Nauli (PSN)

18

8

8

PangururanMedan PP

PangururanBalige PP

Jadwal
Keberangkatan
Tiap jam dari
pukul 00.70 s/d
17.30
Tiap jam dari
pukul 07.00 s/d
14.00
Tiap jam dari
pukul 07.00 s/d
17.00
Tiap
hari
berangkat pukul
08.00

29
Universitas Sumatera Utara

Daftar Transportasi Penyeberangan Danau

a. Trayek Kapal Penumpang Umum


Onan Runggu – Balige : 1 x sehari



Onan Runggu – Ajibata : 5 x sehari



Nainggolan – Balige : 1 x sehari



Nainggolan – Ajibata : 1 x sehari (pada hari Senin (pekan) ditambah lagi
1 x pelayaran)



Mogang – Balige : 1 x sehari



Mogang – Ajibata : 1 x sehari



Simanindo – Haranggaol : 1 x sehari



Pangururan – Haranggaol : 1 x sehari



Tomok, Lopo Parindo – Tiga Raja : 10 x sehari

b. Trayek Kapal Wisata


Tomok Tour – Ajibata : 14 x sehari



Tuktuk – Tiga Raja : 8 x sehari

c. Trayek Kapal Penyeberangan Fery:

KMP TAO TOBA ( Tomok – Ajibata )
Setiap Hari : 5 x sehari

30
Universitas Sumatera Utara

Disamping ketersediaan sarana dan prasarana transportasi yang lengkap di
wilayah destinasi wisata, fasilitas penunjang lainnya juga sangat vital untuk
disediakan.Sebagai contohnya adalah ketersediaan rumah makan konvensional
sampai kelas restoran. Berikut daftar rumah makan dan restoran di tempat wisata
Kabupaten Samosir dan Tuktuk Siadong

Tabel 4.9.Daftar Restaurant/Rumah Makan Di Kabupaten Samosir
No Nama Usaha

Alamat/Telepon

Jenis Usaha

1

Abadi

Jl. Ring Road Tuktuk, (0625) 451195

Restoran

2

Aman ACC

Jl. Ring Road Tuktuk/ (0625) 451179

Restoran

3

Anju Cottage

Jl. Ring Road Tuktuk/ (0625) 451265

Restoran

4

Asido Star Hotel

Jl. D.R FL Tobing/ 081264487933

Restoran

5

Bagus Bay

Jl. Ring Road Tuktuk/ (0625) 451287

Restoran

6

Barbara

Unjur, Ambarita/ (0625) 7000230

Restoran

7

Bernard ACC

Jl. Ring Road Tuktuk/ (0625) 451328

Restoran

8

Christina ACC

Jl. Ring Road Tuktuk/ (0625) 451027

Restoran

9

Carolina Hotel

Jl. Ring Road Tuktuk/ (0625) 451210

Restoran

10

Elsina ACC

Jl. Ring Road Tuktuk/

Restoran

11

Ebikel ACC

Jl. Ring Road Tuktuk/ (0625) 451050

Restoran

12

Hariara ACC

Jl. Ring Road Tuktuk/ (0625) 451182

Restoran

13

Ambaroba Ressort

Jl. Ring Road Tuktuk/ (0625) 451351

Restoran

14

Hotel Agape

Desa Siharbangan Tomok

Restoran

15

Hotel Gorat

Palipi/ 081376108300

Restoran

16

Hotel Silintong

Jl. Ring Road Tuktuk/ (0625) 451242

Restoran

17

Horas ACC

Jl. Ring Road Tuktuk

Restoran

18

Judita ACC

Jl. Ring Road Tuktuk/ (0625) 451302

Restoran

19

King’s Hotel

Desa Martoba / (0625) 70865

Restoran

20

Lyberta Guest House

Jl. Ring Road Tuktuk/ (0625) 451035

Restoran

21

Lekjon Cottage

Jl. Ring Road Tuktuk/ (0625) 451259

Restoran

22

Mas Cottage

Jl. Ring Road Tuktuk/ (0625) 451051

Restoran

31
Universitas Sumatera Utara

23

Marroan ACC

Jl. Ring Road Tuktuk/ (0625) 451380

Restoran

24

Melanies

Jl. Ring Road Tuktuk/ (0625) 451016

Restoran

25

Merlyn Guest House

Jl. Ring Road Tuktuk/ (0625) 451057

Restoran

26

Parna’s ACC

Jl. Ring Road Tuktuk/ (0625) 451167

Restoran

27

Pondok Ganda

Jl. Ring Road Tuktuk/ (0625) 451021

Restoran

28

Poppy’s

Jl. Ring Road Tuktuk

Restoran

29

Rodeo ACC

Jl. Ring Road Tuktuk/ 081361365828

Restoran

30

Samosir Cottage

Jl. Ring Road Tuktuk/ (0625) 451170

Restoran

31

Sibayak Guest House

Jl. Ring Road Tuktuk/ (0625) 451186

Restoran

32

Sopo Toba Hotel

Ambarita, Simanindo/(0625)70000009

Restoran

33

Tabo Cottages

Jl. Ring Road Tuktuk/ (0625) 451318

Restoran

34

Tony’s Guest House

Jl. Ring Road Tuktuk/ (0625) 451209

Restoran

35

Toledo Inn

Jl. Ring Road Tuktuk/ (0625) 451006

Restoran

36

Thysza Guest House

Unjur Ambarita/ (0625) 7000443

Restoran

37

Vanesha Hotel

Desa Martoba/ (0625) 41138

Restoran

38

Vandu View Hotel

Jl. Ring Road Tuktuk/ (0625) 451082

Restoran

39

Yogy’s ACC

Jl. Ring Road Tuktuk/ (0625) 451 231

Restoran

40

Sumber Pulo Mas

Jl. Ring Road Tuktuk/ (0625) 451300

Restoran

41

Dumasari Hotel

Jl. Ring Road Tuktuk/ (0625) 451121

Restoran

42

Toba Beach Hotel

Tomok/ (0625) 7000275

Restoran

43

Sanggam Beach Hotel

Ambarita/ (0626) 7000498

Restoran

44

Hotel Wisata

Jl. Kejaksaan,Pangururan,(0626)20050

Restoran

45

Hotel Dainang

Jl. P. Lopian,Pangururan,(0626)20225

Restoran

46

Hotel Tiga Besar

Jl. L Lintong,Pangururan,(0626)20222

Restoran

47

Pandu Lake Side

Jl. Ring Road Tuktuk/ (0625) 451118

Restoran

48

Samosir Villa

Jl. Ring Road Tuktuk

Restoran

49

Saulina Ressort

AekRangat,Pangururan,081375077530

Restoran

50

Linda Guest House

Jl. Ring Road Tuktuk/ (0625)451223

Restoran

51

Sugari Guest House

Jl. Ring Road Tuktuk/ 081375130703

Restoran

52

Hisar Guest House

Jl. Ring Road Tuktuk/ (0625) 451361

Restoran

53

Romlan ACC

Jl. Ring Road Tuktuk/ (0625) 451386

Restoran

32
Universitas Sumatera Utara

54

Laguna Villa

Jl. Ring Road Tuktuk/ (0625) 451295

Restoran

55

Hariara Guest House

Jl. Ring Road Tuktuk/ (0625) 451183

Restoran

56

Rege Guest House

Jl. Ring Road Tuktuk/ (0625) 451040

Restoran

57

Bamboo Guest House

Jl. Ring Road Tuktuk/ (0625) 451236

Restoran

58

Sony Guest House

Jl. Ring Road Tuktuk/ (0625) 700492

Restoran

59

Tuktuk Timbul

Jl. Ring Road Tuktuk

Restoran

60

Gita Uli

Jl. Ring Road Tuktuk

Restoran

61

Sibigo

Jl. Ring Road Tuktuk/ 081375130703

Restoran

62

Villa Lylla

Tolping Desa Martoba

Restoran

63

Pzzeria

Desa Martoba

Restoran

64

RM. Rian Samosir

Jl. Danau Toba, Pangururan

Rumah Makan

65

RM. Artama

Jl. Simanindo, Buhit – Pangururan

Rumah Makan

Sumber : Dinas Pariwisata, Seni Dan Budaya Kabupaten Samosir

Peneliti juga menyajikan data kunjungan dan jumlah wisatwan yang
datang ke tempat tujuan wisata yang terdapat di Kabupaten Samosir.Berikut data
yang dapat disajikan peneliti.

Tabel 4.10.Jumlah Kunjungan Wisatawan Nusantara/Mancanegara di
Samosir Januari s/d Agustus Tahun 2014
NO. NAMA OBJEK

WISATAWAN
NUSANTARA

1.

Kawasan Wisata Tomok

2.

Batu

WISATAWAN

JUMLAH

MANCANEGARA

14.789

270

15.059

Persidangan

2.493

2.751

5.244

Hutabolon

488

1.426

1.914

2.656

87

2.743

Siallagan
3.

Museum
Simanindo

4.

Pantai

Pasir

Putih

Parbaba

33
Universitas Sumatera Utara

5.

Aek Rangat Pangururan

5.433

43

5.476

6.

Menara Pandang Tele

6.693

222

6.915

7.

Perkampungan

1.345

9

1.354

Sigullati

& Ruma Si Raja Batak
8.

Batu Hobon

0

0

0

9.

Batu Sawan

2.209

0

2.209

10.

Aek Sipitu Dai

1.317

78

1.395

11.

Pondok Remaja Lagundi

0

0

0

12.

Kawasan Obyek wisata

2.034

823

2.857

39.457

5.709

45.166

Tuktuk
Jumlah

Sumber : Dinas Pariwisata, Seni Dan Budaya Kabupaten Samosir

Tabel 4.11. Kantor Pos
1

Kecamatan Harian***

Lokasi : Harian Boho
*

2

Kecamatan Nainggolan

Lokasi : Nainggolan

3

Kecamatan Palipi***

Lokasi : Mogang

4

Kecamatan Pangururan**

Lokasi : Pangururan

Jl. Pulo Samosir No. 3 Telp.(0625)
20096
5

Kecamatan Simanindo

Lokasi : Ambarita

Catatan/Notes :
*

Onan Runggu dilayani oleh Kantor Pos Nainggolan / Onan Runggu is
served by Nainggolan’s post Office

**

Sianjur Mulamula dan Ronggurnihuta dilayani oleh Kantor Pos Pangururan
/ Sianjur Mulamula and Ronggur Nihuta is served by Pangururan Post
Office

***

Sitiotio dilayani oleh Kantor Pos Harian dan Palipi / Sitiotio is served by
Harian’s and Palipi’s Post Office

Sumber : Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kab. Samosir

34
Universitas Sumatera Utara

4.2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perjalanan Wisata
Keputusan seseorang untuk melakukan perjalanan wisata dipengaruhi oleh
faktor-faktor

yang

memotivasi

wisatawan

dalam

melakukan

perjalanan

wisata.Faktor-faktor yang termasuk didalamnya antara lain yaitu profil wisatawan,
pengetahuan untuk melakukan perjalanan wisata, karakteristik perjalanan, serta
sumber daya dan karakteristik daerah tujuan. Wisatawan yang mengunjungi
daerah wisata memiliki motivasi yang berbeda-beda. Hal ini dapat dilihat dari
data-data yang akan diuraikan pada bab ini.
Pada bab ini, penulis akan menganalisis data-data yang telah diperoleh dari
hasil penelitian dengan menyebarkan angket (kuesioner) kepada para wisatawan
yang berkunjung ke daerah wisata Parapat dan Tuktuk Siadong. Jumlah
wisatawan

yang

orang.Menganalisis

menjadi
data

responden
merupakan

dalam
suatu

penelitian
upaya

ini

untuk

yaitu

100

menata

dan

mengelompokkan data menjadi satu bagian-bagian tertentu berdasarkan jawaban
responden.Analisis data yang dimaksud adalah interpretasi langsung berdasarkan
data dan informasi yang diperoleh dilapangan secara deskriptif.

4.2.1. Karakteristik Responden
Tabel 4.12. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
No Jenis Kelamin
Frekuensi
Persentasi
1

Laki-laki

40 orang

40%

2

Perempuan

60 orang

60%

100 orang

100%

Jumlah
Sumber : Kuesioner Desember 2015

35
Universitas Sumatera Utara

Tabel 4.12.memperlihatkan karakteristik responden berdasarkan jenis
kelamin. Dari 2 daerah tujuan wisata yang menjadi lokasi penelitian, peneliti
menemukan ada sebanyak 40 orang responden laki-laki (40%) dan sebanyak 60
orang responden perempuan (60%). Perbedaan jumlah sampel antara laki-laki dan
perempuan tidaklah menjadi kriteria utama yang menjadi fokus penelitian ini,
akan tetapi sebagai penjelasan lebih lanjut mengenai identitas responden yang
termasuk dalam penelitian ini dibutuhkan karakteristik reponden berdasarkan jenis
kelamin.
Tabel 4.13. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia
No Usia
Frekuensi
Persentasi
1
15 – 24 tahun
51 orang
51%
2
25 – 34 tahun
34 orang
34%
3
35 – 44 tahun
15 orang
15%
Jumlah
100 orang
100%
Sumber : Kuesioner Desember 2015
Tabel

4.13.diatas

menjelaskan

mengenai

karakteristik

responden

berdasarkan usia para wisatawan. Dari 100 responden, diperoleh data bahwa
mayoritas wisatawan yang berkunjung merupakan anak-anak muda yang berusia
sekitar 15-24 tahun, yaitu sebanyak 51 orang (51%), sedangkan responden yang
berusia sekitar 25-34 tahun sebanyak 34 orang (34%), dan disusul dengan
responden dengan usia berkisar 35-44 tahun sebanyak 15 orang (15%). Dari tabel
dapat kita lihat bahwa ada perbedaan besar jumlah responden berdasarkan usia.
Hal ini menjelaskan bahwa anak-anak muda memiliki semangat yang besar dalam
melakukan perjalanan wisata.

36
Universitas Sumatera Utara

Tabel 4.14. Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan
No Jenis Pekerjaan
Frekuensi
Persentasi
1
Pelajar/mahasiswa
35 orang
2
PNS (Pegawai Negeri Sipil)
8 orang
3
Wiraswasta
17 orang
4
Pedagang
1 orang
5
Lainnya
39 orang
Jumlah
100 orang
Sumber : Kuesioner Desember 2015

35%
8%
17%
1%
39%
100%

Tabel 4.14.menjelaskan tentang karakteristik responden berdasarkan
pekerjaan para wisatawan. Dari tabel diatas dapat kita lihat bahwa mayoritas
wisatawan yang berkunjung adalah dari berbagai profesi yaitu sebanyak 39 orang
(39%).Adapun profesi yang termasuk didalamnya adalah petani, buruh, karyawan,
pegawai

swasta,

dan

guru.Kemudian

wisatawan

yang

merupakan

pelajar/mahasiswa ada sebanyak 35 orang (35%), PNS (Pegawai Negeri Sipil ada
sebanyak 8 orang (8%), wiraswasta sebanyak 17 orang (17%), dan pedagang
hanya ada 1 orang (1%). Tabel diatas menjelaskan bahwa para pelajar/mahasiswa
lebih mendominasi daerah wisata dibandingkan dengan profesi lainnya.

Tabel 4.15. Karakteristik Responden Berdasarkan Pendapatan
No
Jumlah Pendapatan
Frekuensi
Persentasi
1
Rp.10.000.000,00
1 orang
1%
Jumlah
100 orang
100%
Sumber : Kuesioner Desember 2015
Tabel

4.15.diatas

menjelaskan

mengenai

karakteristik

responden

berdasarkan tingkat pendapatan mereka. Dari tabel diatas, dapat dilihat bahwa
wisatawan

yang

paling

banyak

berkunjung

memiliki

pendapatan

Rp.10.000.000,00 adalah sebanyak 3
orang (3%).

38
Universitas Sumatera Utara

Tabel 4.16. Karakteristik Responden Berdasarkan Tujuan Berkunjung
No
Tujuan Berkunjung
Frekuensi
Persentasi
1 Berlibur
33 orang
33%
2 Perjalanan Dinas
2 orang
2%
3 Mengunjungi Saudara
29 orang
29%
4 Mengunjungi Kerabat
16 orang
16%
5 Lainnya
20 orang
20%
Total
100 orang
100%
Sumber : Kuesioner Desember 2015
Tabel 4.16.diatas menunjukkan data karakteristik responden berdasarkan
tujuan berkunjung.Pada tabel diatas dapat dijelaskan bahwa wisatawan yang
berkunjung ke daerah wisata dengan tujuan untuk berlibur lebih banyak yaitu ada
33 orang (33%). Reponden lainnya berkunjung ke daerah wisata dengan tujuan
untuk mengunjungi saudara ada sebanyak 29 orang (29%), diikuti dengan 20
orang (20%) dengan tujuan yang lainnya, seperti tujuan studi, penelitian, dll.
Sebanyak 16 orang (16%) menyatakan tujuan mereka berkunjung adalah untuk
mengunjungi kerabat mereka yag ada di daerah wisata, sedangkan responden
lainnya sebanyak 2 orang (2%) menyatakan alasanya berkunjung ke daerah wisata
adalah perjalanan dinas atau dalam rangka urusan pekerjaan.Pada dasarnya, tidak
semua orang yang datang berkunjung ke daerah Parapat dan Tuktuk Siadong
untuk berwisata.Masih ada beberapa orang yang datang untuk berkunjung ke
rumah keluarga ataupun kerabat mereka.Bahkan ada juga yang melakukan
kunjungan karena adanya pekerjaan/dinas.Akan tetapi, dalam melakukan
kunjungan masing-masing mereka menyempatkan diri untuk melakukan aktivitas
wisata di daerah tersebut.

39
Universitas Sumatera Utara

Tabel 4.17. Karakteristik Responden Berdasarkan Jumlah
Kunjungan
No
Frekuensi Berkunjung
Frekuensi
Persentasi
1
1 kali
21 orang
21%
2
2 kali
30 orang
30%
3
3 kali
23 orang
23%
4
4 kali
16 orang
16%
5
≥ 5 kali
10 orang
10%
Jumlah
100 orang
100%
Sumber : Kuesioner Desember 2015

Tabel

4.17.diatas

menjelaskan

mengenai

karakteristik

responden

berdasarkan frekuensi mengunjungi daerah wisata.Dari tabel dapat kita lihat
bahwa wisatawan yang baru sekali berkunjung ke daerah wisata Parapat dan
Tuktuk Siadong ada sebanyak 21 orang (21%).Wisatawan yang sudah berkunjung
selama 2 kali lebih mendominasi, yaitu sebanyak 30 orang (30%).Responden yang
datang selama 3 kali ada sebanyak 23 orang (23%), sedangkan wisatawan yang
sudah berkunjung selama 4 kali ada sebanyak 16 orang (16%), dan yang sudah
berkunjung selama 5 kali atau lebih ada sebanyak 10 orang (10%). Beberapa
wisatawan, walaupun sudah pernah berkunjung lebih dari 5 kali, akan tetapi
mereka tetap memilih kunjungan ke daerah wisata tersebut. Banyak alasan yang
mendasari keputusan mereka, seperti salah satu yang diungkapkan okeh seorang
wisatawan kepada penulis bahwa ia merasa sudah jatuh cinta dan merasa nyaman
berada di daerah wisata tersebut dan menganggapnya sebagai kampung sendiri:
“….bisa dibilang udah jatuh cinta. Nyaman juga disini, udah kayak
kampung sendiri lah…”

40
Universitas Sumatera Utara

Tabel 4.18. Karakteristik Responden Berdasarkan Daerah Domisili
No
Daerah Domisili
Frekuensi
Persentasi
1
Aceh
1 orang
1%
2
Balige
5 orang
5%
3
Berastagi
2 orang
2%
4
Dolok Sanggul
1 orang
1%
5
Jakarta
5 orang
5%
6
Jawa Timur
1 orang
1%
7
Kabanjahe
1 orang
1%
8
Kisaran
1 orang
1%
9
Lubuk Pakam
2 orang
2%
10 Medan
22 orang
22%
11 Pardagangan
1 orang
1%
12 Pardomuan
1 orang
1%
13 Pematang Raya
2 orang
2%
14 Pematang Siantar
11 orang
11%
15 Porsea
5 orang
5%
16 Rantau Prapat
1 orang
1%
17 Siantar
21 orang
21%
18 Sibolga
2 orang
2%
19 Siborong-borong
2 orang
2%
20 Tanah Jawa
1 orang
1%
21 Tanjung Dolok
1 orang
1%
22 Tanjung Morawa
2 orang
2%
23 Tarutung
1 orang
1%
24 Tebing
3 orang
3%
25 Tiga Balata
1 orang
1%
26 Tiga Dolok
4 orang
4%
Total
100 orang
100%
Sumber : Kuesioner Desember 2015
Tabel

4.18.diatas

menjelaskan

mengenai

karakterisik

responden

berdasarkan daerah domisili. Pada tabel diatas dapat kita lihat bahwa wisatawan
yang datang ke daerah wisata Parapat dan Tuktuk Siadong berasal dari daerah
yang berbeda-beda.Lokasi penelitian yang berada di 2 lokasi penelitian yaitu
Parapat dan Tuktuk Siadong memperoleh data sebanyak 26 daerah yang menjadi
daerah domisili dari 100 responden yang datang berkunjung ke daerah wisata
tersebut. Responden terbanyak dalam penelitian ini berasal dari daerah Medan

41
Universitas Sumatera Utara

yaitu 22 responden (22%), kemudian diikuti dengan daerah Siantar sebanyak 21
responden (21%), daerah Pematang Siantar sebanyak 11 responden (11%).
Responden lainnya dengan jumlah responden masing-masing 5 responden
(5%) berasal dari daerah Balige, Jakarta, dan Pematang Siantar. Untuk jumlah
responden terendah, dengan masing-masing 1 responden (1%) berasal dari daerah
Aceh, Dolok Sanggul, Jawa Timur, Kabanjahe, Kisaran, Pardagangan,
Pardomuan, Rantau Prapat, Tanah Jawa, Tanjung Dolok, Tarutung dan Tiga
Balata.

4.2.2. Faktor Pengetahuan wisatawan
Pengetahuan yang dimaksud disini adalah hal-hal yang meliputi
informasitentang daerah tujuan wisata.Setiap melakukan perjalanan wisata,
wisatawan sedikit banyaknya telah mengetahui informasi –informasi yang
berkaitan dengan daerah wisata, seperti atraksi wisata, fasilitas yang memadai,
kemudahan akomodasi, dan lain-lain.Informasi-informasi tersebut diperoleh dari
berbagai sumber. Pada tabel di bawah ini, kita akan melihat darimana saja sumber
informasi yang diperoleh para wisatawan yang berkunjung ke daerah wisata
Parapat dan Tuktuk Siadong.

42
Universitas Sumatera Utara

Tabel 4.19. Sumber Informasi yang Diperoleh Wisatawan
No

Pernyataan
Saya memperoleh informasi tentang
1 daerah wisata dari keluarga, teman,
orang terdekat, dll.
Saya memperoleh informasi dari media
2
massa (buku, internet, tv, dll)
Saya memperoleh informasi tending
3
daerah wisata dari biro perjalanan
Saya memperoleh informasi tentang
4
daerah wisata dari pameran wisata
Sumber : Kuesioner Desember 2015

Ya

Tidak

Total

90 (90%)

10 (10%)

100
(100%)

60 (60%)

40 (40%)

7 (7%)

93 (93%)

7 (7%)

93 (93%)

100
(100%)
100
(100%)
100
(100%)

Dari tabel 4.19.diatas dapat kita lihat bahwa mayoritas wisatawan
memperoleh informasi tentang daerah wisata dari orang-orang disekitarnya,
seperti keluarga, teman, sahabat, kekasih, dan sebagainya. Dari 100 orang
responden,sebanyak 90 orang (90%) memperoleh informasi tentang daerah wisata
dari orang-orang disekitar mereka. Pernyataan ini menunjukkan bahwa sebelum
memilih daerah tujuan wisata, responden terlebih dahulu bertanya pada orangorang yang berada disekitar mereka.Ada sebanyak 10 orang (10%) responden
menyatakan bahwa mereka memperoleh informasi mengenai daerah tujuan wisata
bukan dari orang-orang disekitar mereka, melainkan dari sumber lainnya.
Informasi mengenai daerah tujuan wisata tidak hanya diperoleh dari orangorang yang berada disekitar kita saja. Media massa juga berperan penting sebagai
sumber informasi. Dari 100 orang responden, sebanyak 60 orang (60%)
menyatakan bahwa mereka memperoleh informasi tentang daerah wisata dari
media massa. Pernyataan ini menjelaskan bahwa selain memperoleh informasi
dari orang-orang disekitar mereka, mereka juga memanfaatkan media massa untuk
memperoleh informasi. Hal ini dapat dilakukan dengan membaca buku, internet
televisi, dan lain-lain.Responden lainnya sebanyak 40 orang (40%) menyatakan
43
Universitas Sumatera Utara

bahwa mereka tidak memanfaatkan media massa untuk memperoleh informasi
mengenai daerah tujuan wisata.
Biro perjalanan merupakan salah satu sumber untuk memperoleh informasi
mengenai daerah tujuan wisata.Dari 100 responden, hanya ada sebanyak 7 orang
(7%) yang memanfaatkan agen biro perjalanan untuk mendapatkan informasi
mengenai daerah tujuan wisata.Responden lainnya sebanyak 93 orang (93%)
menyatakan tidak memanfaatkan agen biro perjalanan untuk mendapatkan
informasi mengenai daerah tujuan wisata.
Pameran wisata merupakan hal yang sangat penting dilakukan untuk
meningkatkan eksistensi daerah tujuan wisata.Pameran wisata dilakukan untuk
memperkenalkan daerah tujuan wisata yang dipadukan dengan kebudayaan daerah
setempat. Akan tetapi, dari 100 orang responden hanya ada sebanyak 7 orang
(7%) yang memperoleh daerah tujuan wisata dari kegiatan pameran wisata.
Responden lainnya sebanyak 93 orang (93%) menyatakan tidak memperoleh
informasi mengenai daerah tujuan wisata dari pameran wisata.

44
Universitas Sumatera Utara

4.2.3. FaktorSumber Daya dan Obyek Wisata
Sumber daya dan obyek wisata meliputi jenis atraksi, akomodasi, waktu
tinggal di daerah tujuan wisata, ketersediaan dan kualitas fasilitas pelayanan,
kondisilingkungan dan sebagainya.
Tabel 4.20. Waktu yang Dihabiskan Wisatawan di Daerah Wisata
No
Lama Menginap
Frekuensi
Persentasi
1
2 hari 1 malam
50 orang
50%
2
3 hari 2 malam
25 orang
25%
3
4 hari 3 malam
6 orang
6%
4
1 mingu
7 orang
7%
5
Lainnya
12 orang
12%
Jumlah
100 orang
100%
Sumber : Kuesioner Desember 2015
Tabel 4.20.diatas menjelaskan mengenai seberapa lama waktu yang
dihabiskan wisatawan di daerah tujuan wisata. Dari tabel diatas dapat kita lihat
bahwa mayoritas wisatawan menginap di daerah wisata adalah selama 2 hari 1
malam, yaitu sebayak 50 orang (50%).Biasanya para wisatawan ini datang pada
akhir pekan (weekend).Ada juga wisatawan yang menginap lebih lama, yaitu
selama 3 hari 2 malam sebanyak 25 orang (25%).Wisatawan yang menginap
selama 4 hari 3 malam ada sebanyak 6 orang (6%).Ada juga wisatawan yang
menginap selama 1 minggu, yaitu sebanyak 7 orang.Sedangkan lainnya, yaitu
lamanya wisatawan yang menginap di daerah wisata selama lebih dari seminggu
atau bisa jadi selama sebulan ada sebanyak 12 orang (12%).Para wisatawan ini
adalah orang-orang yang melakukan perjalanan wisata sekaligus mengunjungi
teman atau sanak saudara di daerah tujuan wisata atau dikarenakan adanya
urusan/acara keluarga (pesta).

45
Universitas Sumatera Utara

Tabel 4.21. Tempat Wisatawan Menginap
No
Tempat Menginap
Frekuensi
1
Hotel
48 orang
2
Motel
19 orang
3
Wisma
6 orang
4
Villa
11 orang
5
Lainnya
16 orang
Total
100 orang
Sumber : Kuesioner Desember 2015

Persentasi
48%
19%
6%
11%
16%
100%

Tabel 4.21.diatas menjelaskan mengenai tempat wisatawan menginap
selama berada di daerah tujuan wisata. Dari tabel diatas dapat dijelaskan bahwa
wisatawan yang memilih untuk menginap di hotel lebih banyak, yaitu dengan
jumlah 48 orang (48%).Wisatawan yang memilih menginap di motel ada
sebanyak 19 orang (19%). Sebanyak 6 orang (6%) adalah wisatawan yang
memilih untuk menginap di wisma, dan sebanyak 16 orang (16%) merupakan
wisatawan yang memilih untuk tinggal di villa. Sedangkan 16 orang (16%)
wisatawan lainnya lebih memilih untuk tinggal di rumah sanak saudara, di rumah
teman, dan lain-lain.Selain untuk menghemat biaya, hal tersebut juga mereka
lakukan untuk menjalin dan mempererat tali silaturahmi dengan masyarakat
sekitar. Seperti yang disampaikan oleh salah seorang responden sebagai berikut;
“….Selain hemat biaya, ya, kita juga sekalian mempererat tali
silaturahmi. Tidak hanya dengan saudara kita, tapi juga dengan
teman-teman yang tinggal disini dan juga masyarakat disini….”

46
Universitas Sumatera Utara

Tabel 4.22.Faktor Sumber Daya dan Obyek Wisata
No
Pernyataan
SS
S
KS
TS
STS Total
1
Saya
memilih
mengunjungi
daerah
wisata karena kemudahan
29
52
12
5
2
100
aksesibilitas di daerah
(29%) (52%) (12%) (5%) (2%) (100%)
wisata ( ketersediaan dan
kemudahan
mengakses
transportasi)
2
Saya mengunjungi daerah
wisata karena akomodasi
20
41
21
9
9
100
yang lengkap (hotel,
(20%) (41%) (21%) (9%) (9%) (100%)
wisma, motel, villa, dan
lain-lain)
3
Saya
memengunjungi
daerah wisata karena
adanya atraksi wisata
21
46
12
16
5
100
yang beragam (pantai, (21%) (46%) (12%) (16%) (5%) (100%)
museum,
tempat
bersejarah, dan lain-lain)
4
Saya mengunjungi daerah
wisata karena aktivitas
wisata
yang
dapat
dilakukan di daerah ini
29
46
14
7
4
100
beragam
(berenang, (29%) (46%) (14%) (7%) (4%) (100%)
mengelilingi Danau Toba,
mengunjungi
situs
bersejarah, dan lain-lain)
5
Saya
memilih
mengunjungi
daerah
wisata ini karena adanya
fasilitas yang memadai
27
42
16
10
5
100
(ATM, rumah makan, (27%) (42%) (16%) (10%) (5%) (100%)
toko souvenir, kantor pos,
pasar, toilet umum, dan
lain-lain)
6
Saya mengunjungi daerah
32
43
8
11
6
100
ini karena lingkungan di
sekitar daerah wisata (32%) (43%) (8%) (11%) (6%) (100%)
bersih dan indah
7
Saya mengunjungi daerah
wisata karena masyarakat
16
42
29
8
5
100
di daerah wisata terkenal (16%) (42%) (29%) (8%) (5%) (100%)
dengan keramahannya
Sumber : Kuesioner Desember 2015

47
Universitas Sumatera Utara

Pemilihan daerah wisata pada tabel diatas didasarkan pada obyek
wisata.Obyek

wisata

terdiri

dari

aksesibilitas,

kelengkapan

akomodasi,

keberagaman atraksi wisata, aktifitas wisata, fasilitas yang memadai, kebersihan
lingkungan sekitar dan keramahan penduduk lokal.
Salah satu yang menjadi pertimbangan responden dalam memilih daerah
wisata adalah kemudahan aksesibilitas (transportasi).Dari 100 responden dalam
penelitian ini ditemukan jawaban yang bervariasi terhadap pernyataan
tersebut.Responden dengan jawaban terbanyak menyebutkan mereka setuju
bahwa kemudahan aksesibilitas merupakan alasan responden dalam memilih
daerah tujuan wisata.Jumlah responden dengan jawaban tersebut adalah sebanyak
52 orang (52%).Hal ini juga didukung oleh 29 orang (29%) responden lainnya
yang menyatakan mereka sangat setuju bahwa kemudahan aksesibilitas
mempengaruhi mereka dalam memilih daerah wisata.Responden dengan jumlah
12 orang (12%) memberikan jawaban kurang setuju, bahwa kemudahan
aksesibilitas bukan merupakan alasan responden dalam memilih daerah tujuan
wisata. Tidak setuju menjadi pilihan jawaban dari 5 orang responden (5%) dan
sangat tidak setuju oleh 2 orang responden (2%) bahwa kemudahan aksesibilitas
di daerah tujuan wisata tidak mempengaruhi pilihan responden.
Akomodasi (hotel, wisma, motel, dan lain-lain) yang lengkap merupakan
salah satu faktor yang sangat penting di daerah tujuan wisata.Adanya akomodasi
sangat mendukung wisatawan untuk tinggal beberapa waktu di daerah wisata.
Dari hasil kuesioner yang telah disebarkan sebelumnya kepada 100 responden,
maka diperoleh data sebagai berikut: sebanyak 41 responden (41%) menyatakan
setuju dan sangat setuju oleh 20 responden (20%). Hal ini menunjukkan bahwa
48
Universitas Sumatera Utara

kelengkapan akomodasi di daerah wisata mempengaruhi responden dalam
memilih daerah tujuan wisata yang akan mereka kunjungi. Berbeda dengan 21
responden (21%) lainnya yang memberikan pernyataan kurang setuju, bahwa
kelengkapan akomodasi di daerah wisata bukan menjadi alasan mereka memilih
daerah tujuan wisata.Responden lainnya yaitu 9 orang (9%) menjawab tidak
setuju dan 9 orang (9%) dengan jawaban sangat tidak setuju.
Setiap daerah wisata memiliki atraksi wisata yang berbeda-beda, seperti
pantai, gunung, museum, tempat bersejarah, dan lain-lain.Keberagaman atraksi
wisata merupakan faktor utama yang menjadi pertimbangan bagi wisatawan
dalam memilih daerah tujuan wisata.Dengan 100 responden yang tersedia sebagai
sampel yang telah ditetapkan sebelumnya dalam penelitian ini maka ditemukan
data sebagai berikut: sebanyak 46 responden (46%) menyatakan setuju dan sangat
setuju oleh 21 responden (21%). Hal ini menjelaskan bahwa keberagaman atraksi
wisata merupakan faktor penting bagi wisatawan dalam memilih daerah tujuan
wisata.Responden lainnya dengan jumlah 12 orang (12%) memberikan jawaban
kurang setuju. Berbeda dengan 16 responden (16%) yang menyatakan tidak setuju
dan 5 responden (5%) menyatakan sangat tidak setuju menunjukkan bahwa atraksi
wisata yang tidak beragam bukan menjadi hal yang utama dalam menentukan
daerah tujuan wisata.
Berbagai aktivitas wisata (berenang, olahraga air, mengunjungi situs
bersejarah, museum, dan lain-lain) yang dapat dilakukan di daerah wisata
merupakan salah satu faktor yang menjadi pertimbangan responden dalam
memilih daerah wisata. Dari 100 orang yang menjadi responden dalam penelitian
ini diperoleh data bahwa sebanyak 46 responden (46%) setuju dan sangat setuju
49
Universitas Sumatera Utara

dengan jumlah 29 responden (29%), bahwa aktivitas wisata yang beragam
menjadi pertimbangan bagi mereka dalam memilih daerah wisata.Seperti yang
dikatakan oleh responden yang dijumpai peneliti di lapangan menyatakan:
“…pasti jadi pertimbangan. Kalau gak banyak aktifitas yang bisa
dilakukan pasti gak seru. Kalau hanya sekedar berenang kan bisa
di kolam renang…”
Responden lainnya dengan jumlah 14 orang (14%) memberikan jawaban kurang
setuju. Berbeda dengan 7 responden (7%) yang menyatakan tidak setuju dan 4
responden (4%) menyatakan sangat tidak setuju bahwa aktivitas yang tidak
beragam mempengaruhi mereka dalam memilih daerah tujuan wisata. Aktivitas
wisata yang paling diminati adalah mengelilingi pulau samosir dengan menyewa
sepeda motor yang disediakan di daerah wisata. Seperti yang dikatakan salah satu
responden yang peneliti jumpai di lapangan sebagai berikut:
“…kita (bersama teman-teman) sih lebih suka nyewa kereta
(sepeda motor). Jadi kita bisa jalan-jalan keliling pulau samosir.
Kan bosan juga kalo cuma disitu-situ aja…”
Responden lainnya mengatakan bahwa walaupun bukan daerah wisata
satu-satunya yang menjadi penyedia sewa sepeda motor, akan tetapi hal ini baik
untuk perkembangan daerah wisata.
“…gak cuma disini memang yang ada sewa sepeda motor,kayak di Bali
sama Jogja kan juga ada, tapi itu kan jadi bahan pertimbangan juga. Itu
juga mendukung perkembangan daerah wisata. Jadi banyak yang minat
untuk datang ke daerah wisata…”
Ketersediaan fasilitas (bank, ATM, rumah makan, toko souvenir, dan lainlain) yang memadai tidak luput dari pertimbangan wisatawan dalam memilih
daerah wisata. Dari 100 responden dalam penelitian ini diperoleh data bahwa

50
Universitas Sumatera Utara

sebanyak 42 responden (42%) menyatakan setuju dan sebanyak 27 responden
(27%) menyatakan sangat setuju bahwa ketersediaan fasilitas yang memadai
berpengaruh terhadap keputusan mereka dalam memilih daerah tujuan wisata.
Berbeda 16 responden (16%) yang menyatakan mereka kurang setuju bahwa
fasilitas yang memadai bukan menjadi alasan mereka dalam pemilihan daerah
wisata.Responden lainnya sebanyak 10 orang (10%) menyatakan tidak setuju dan
sangat tidak setuju oleh 5 orang (5%).
Pernyataan lainnya yang menjadi pertimbangan bagi wisatawan dalam
memilih daerah wisata adalah kebersihan lingkungan sekitar.Pada tabel diatas
dapat kita lihat bahwa dari 100 responden dalam penelitian ini ada sebanyak 43
orang (43%) menyatakan setuju dan sangat setuju dengan jumlah sebanyak 32
orang(32%) bahwa kebersihan lingkungan sekitar daerah wisata menjadi
pertimbangan bagi wisatawan dalam memilih daerah tujuan wisata. Responden
lainnya dengan jumlah 8 orang (8%) menyatakan kurang setuju. Berbeda dengan
11 responden (11%) menyatakan tidak setuju dan sangat tidak setuju dengan
jumlah 6 responden (6%) bahwa kebersihan lingkungan bukan menjadi
pertimbangan penting dalam memilih daerah wisata. Bahkan bukan hanya
kebersihan daerah wisata, beberapa responden yang penulis jumpai dilapangan
mengatakan bahwa suasana desa yang masih terasa kental di daerah wisata juga
menambah kenyamanan bagi wisatawan, sehingga mereka bisa merasa rileks
seperti yang dikatakan salah satu responden:
“…suasananya masih kampung kali. Kalo malam masih bisa kita
dengar suara jangkrik sama suara ombak. Gak sama kayak di kota
yang bisingnya minta ampun. Jadi betul-betul bisa rileks lah
disini…”

51
Universitas Sumatera Utara

Keramahan penduduk lokal merupakan salah satu faktor yang menjadi
pertimbangan wisatawan dalam memilih daerah wisata. Dari 100 responden yang
ditetapkan, dapat diperoleh data sebagai berikut: sebanyak 42 orang (42%)
menyatakan setuju dan 16 orang (16%) menyatakan sangat setuju bahwa
keramahan penduduk mempengaruhi keputusan mereka dalam memilih daerah
wisata. Responden lainnya yaitu sebanyak 29 orang (29%) menyatakan kurang
setuju. Berbeda dengan 8 responden (8%) lainnya yang menyatakan jawaban tidak
setuju dan sebanyak 5 responden (5%) menyatakan sangat tidak setuju bahwa
keramahan penduduk menjadi pertimbangan mereka dalam memilih daerah
wisata.Beberapa responden yang penulis jumpai dilapangan menyatakan bahwa
tidak semua penduduk lokal bersikap ramah pada mereka:
“….gak semuanya ramah. Ada lah beberapa yang jutek, bahkan
cuek kalau ditanya.Tapi gak ambil pusing lah. Kita nikmati aja
yang berlibur ini…”
Masyarakat Parapat memang diken