Pemanfaatan Augmented Reality Pada Aplikasi Home Seekers 3D Sebagai Strategi Marketing Penjualan Rumah

BAB 2
LANDASAN TEORI

2.1. Augmented Reality
Ronald T. Azuma mendefinisikan Augmented Reality sebagai penggabungan
benda-benda nyata dan maya di lingkungan nyata, berjalan secara interaktif dalam
waktu nyata, dan terdapat integrasi antar benda dalam tiga dimensi, yaitu benda
maya terintegrasi dalam dunia nyata. Penggabungan benda nyata dan maya
dimungkinkan

dengan

teknologi

tampilan

yang

sesuai,

interaktivitas


dimungkinkan melalui perangkat-perangkat input tertentu, dan integrasi yang baik
memerlukan penjejakan yang efektif.
Menurut Bimber dan Raskar (2005), Augmented Reality (AR) berarti
mengintegrasikan informasi sintetis ke dalam lingkungan nyata. Menurut
penjelasan Haller, Billinghurst, dan Thomas (2007), riset Augmented Reality
bertujuan untuk mengembangkan teknologi yang memperbolehkan penggabungan
secara real-time terhadap digital content yang dibuat oleh komputer dengan dunia
nyata.
Sedangkan menurut penjelasan Haller, Billinghurst, dan Thomas (2007),
riset Augmented Reality bertujuan untuk mengembangkan teknologi yang
memperbolehkan penggabungan secara real-time terhadap digital content yang
dibuat oleh komputer dengan dunia nyata. Augmented Reality memperbolehkan
pengguna melihat objek maya dua dimensi atau tiga dimensi yang diproyeksikan

Universitas Sumatera Utara

7

terhadap dunia nyata. (Emerging Technologies of Augmented Reality: Interfaces

and Design).
Teknologi Augmented Reality ini dapat menyisipkan suatu informasi
tertentu ke dalam dunia maya dan menampilkannya di dunia nyata dengan
bantuan perlengkapan seperti webcam, komputer, HP Android, maupun kacamata
khusus. User ataupun pengguna didalam dunia nyata tidak dapat melihat objek
maya dengan mata telanjang, untuk mengidentifikasi objek dibutuhkan perantara
berupa komputer dan kamera yang nantinya akan menyisipkan objek maya ke
dalam dunia nyata.

2.1.1. Sejarah Augmented Reality
Sejarah tentang Augmented Reality dimulai dari tahun 1957-1962, ketika seorang
penemu yang bernama Morton Heilig, seorang sinematografer, menciptakan dan
memapatenkan sebuah simulator yang disebut Sensorama dengan visual, getaran
dan bau. Pada tahun 1966, Ivan Sutherland menemukan head-mounted display
yang dia claim adalah, jendela ke dunia virtual. Tahun 1975 seorang ilmuwan
bernama Myron Krueger menemukan Videoplace yang memungkinkan pengguna,
dapat berinteraksi dengan objek virtual untuk pertama kalinya. Tahun 1989, Jaron
Lanier memeperkenalkan Virtual Reality dan menciptakan bisnis komersial
pertama kali di dunia maya, Tahun 1992 mengembangkan Augmented Reality
untuk melakukan perbaikan pada pesawat boeing, dan pada tahun yang sama, LB

Rosenberg mengembangkan salah satu fungsi sistem Augmented Reality, yang
disebut Virtual Fixtures, yang digunakan di Angkatan Udara AS Armstrong Labs,
dan menunjukan manfaatnya pada manusia, dan pada tahun 1992 juga, Steven

Universitas Sumatera Utara

8

Feiner, Blair Maclntyre dan dorée Seligmann, memperkenalkan untuk pertama
kalinya Major Paper untuk perkembangan Prototype Augmented Reality.
Pada tahun 1999, Hirokazu Kato, mengembangkan ARToolkit di HITLab
dan didemonstrasikan di SIGGRAPH, pada tahun 2000, Bruce.H.Thomas,
mengembangkan ARQuake, sebuah Mobile Game AR yang ditunjukan di
International Symposium on Wearable Computers.
Pada tahun 2008, Wikitude AR Travel Guide, memperkenalkan Android
G1 Telephone yang berteknologi AR. tahun 2009, Saqoosha memperkenalkan
FLARToolkit yang merupakan perkembangan dari ARToolkit. FLARToolkit
memungkinkan kita memasang teknologi Augmented Reality di sebuah website,
karena output yang dihasilkan FLARToolkit berbentuk Flash. Ditahun yang sama,
Wikitude Drive meluncurkan sistem navigasi berteknologi Augmented Reality di

Platform Android. Tahun 2010, Acrossair menggunakan teknologi AR pada
iPhone 3GS.

2.2. Unity 3D
Unity 3D adalah sebuah game developing software dengan lisensi gratis. Adapun
versi berbayarnya akan mendapatkan beberapa tambahan-tambahan fitur. Unity
selain dapat membangun game PC, juga dapat digunakan untuk membangun game
console seperti Nintendo Wii, PS3, Xbox 360, iPad, iPhone & Android. Namun
masing-masing membutuhkan biaya lisensinya sendiri. Bahasa pemrograman
yang dapat diterima UNITY adalah Java Script, CS Script (C#) dan BOO Script.
Dalam pembuatan Augmented Reality, Unity memerlukan tool tambahan, seperti :
ARToolKit, Vuforia SDK. Unity di sini sebagai pembangun AR. Ekstensi yang

Universitas Sumatera Utara

9

ingin dihasilkan adalah .apk (ekstensi apllikasi berbasis android). Objek nyata
(marker) dan objek maya akan diproses di Unity untuk kemudian dijadikan
sebuah aplikasi yang dapat dijalankan pada smartphone.

Unity adalah game engine yang banyak digunakan. Dengan software ini,
membuat game sendiri dapat dilakukan dengan lebih mudah dan cepat. Hebatnya
lagi, Unity 3D mendukung pembuatan game dalam berbagai platform, misal Unity
Web, Windows, Mac, Android, iOS, XBox, Playstation 3 dan Wii. Pada Unity 3D
terdapat beberapa hal penting untuk membuat atau membangun suatu karya,
diantaranya yaitu:
1. Project
Project merupakan kumpulan dari komponen-komponen yang dikemas
menjadi satu dalam sebuah software agar bisa di build menjadi sebuah
aplikasi. Pada Unity 3D, project berisi identitas aplikasi yang meliputi
nama project, platform building. Kemudian package apa saja yang akan
digunakan, satu atau beberapa scene aplikasi, asset, dan lain–lain.
2. Scene
Scene dapat disebut juga dengan layar atau tempat untuk membuat layar
aplikasi. Scene dapat dianalogikan sebagai level permainan, meskipun
tidak selamanya scene adalah level permainan. Misal, level 1 anda
letakkan pada scene 1, level 2 pada scene 2 dan seterusnya. Namun scene
tidak selamanya berupa level, bisa jadi lebih dari satu level anda letakkan
dalam satu scene. Game menu biasanya juga diletakkan pada satu scene
tersendiri. Suatu scene dapat berisi beberapa game object. Antara satu

scene dengan scene lainnya bisa memiliki game object yang berbeda.

Universitas Sumatera Utara

10

3. Asset dan Package
Asset dan package adalah mirip, suatu asset dapat terdiri dari beberapa
package. Asset atau package adalah sekumpulan objek yang disimpan.
Objek dapat berupa game object, terrain, dan lain sebagainya. Dengan
adanya asset dan package anda tidak perlu susah-susah membuat objek
lagi jika anda telah membuatnya sebelumnya. Anda dapat mengimportnya
dari project lama anda.
4. Vuforia SDK
Vuforia adalah Augmented Reality Software Development Kit ( SDK )
untuk perangkat bergerak yang memungkinkan pembuatan aplikasi
Augmented Reality. Vuforia menggunakan teknologi computer vision
untuk mengenali dan melacak marker atau image target dan objek 3D
sederhana , seperti kotak , secara real-time


2.3. Vuforia SDK
Teknologi Augmented Reality (AR) telah banyak diimplementasikan dalam
berbagai kebutuhan maupun aktivitas baik untuk media pembelajaran interaktif,
hiburan, berita, informasi, dan masih banyak lagi di berbagai negara termasuk
Indonesia. Beberapa pengembang aplikasi maupun game lokal juga telah banyak
mengembangkan aplikasi menggunakan teknologi Augmented Reality ini. Untuk
mengembangkan aplikasi maupun game dengan teknologi ini pembaca dapat
mencobanya menggunakan Vuforia SDK.
Vuforia ini sendiri merupakan SDK yang dikembangkan oleh Qualcomm
untuk membantu pengembang dalam menciptakan aplikasi atau game yang

Universitas Sumatera Utara

11

memiliki teknologi Augmented Reality. Tentunya aplikasi maupun game yang
dibuat dengan teknologi ini akan terlihat lebih interaktif dan hidup.
Contohnya saja ketika pembaca mendapatkan sebuah penanda yang hanya
berupa kertas dan secara tiba-tiba akan muncul objek virtual 3 dimensi ketika
ponsel pintar atau tablet diarahkan ke kertas penanda tersebut.

Pengembang dapat membuat objek virtual 3 dimensi itu dapat berinteraksi dengan
pengguna aplikasinya baik itu berupa game, aplikasi pembelajaran, video, aplikasi
dongeng, dan masih banyak lagi.
Dengan adanya Vuforia SDK ini akan memudahkan dan mempercepat
pengembangnya dalam membuat aplikasi yang mempunyai teknologi Augmented
Reality karena library dan fungsi-fungsi intinya sudah dibuat oleh Qualcomm
sehingga pengembang tinggal berimajinasi dan mengembangkan aplikasi menarik
menggunakan SDK ini. SDK ini sendiri memiliki berbagai fitur menarik seperti
memindai objek, memindai teks, mengenali bingkai penanda, tombol virtual,
mengidentifikasi permukaan objek secara pintar, memindai dengan berbasis awan,
mengenali target gambar, mengenali target benda silinder, dan mengenali objek
target yang telah ditetapkan.
Vuforia SDK sendiri telah mendukung pengembangan aplikasi untuk
perangkat yang berbasis iOS dan Android. Selain itu, Unity game engine telah
didukung Vuforia SDK sehingga lebih mempermudah untuk mengembangkan
game Augmented Reality langsung dengan game engine ini.

Universitas Sumatera Utara

12


2.4. Metode Augmented Reality
Metode yang dikembangkan pada Augmented Reality saat ini terbagi menjadi dua
metode, yaitu Marker Based Tracking dan Markless Augmented Reality.
1. Metode Marker Based Tracking
Marker biasanya merupakan ilustrasi hitam dan putih persegi dengan batas
hitam tebal dan latar belakang putih. Komputer akan mengenali posisi dan
orientasi marker dan menciptakan dunia virtual 3D yaitu titik (0,0,0) dan tiga
sumbu yaitu X, Y, dan Z. Marker Based Tracking ini sudah lama
dikembangkan sejak 1980-an dan pada awal 1990-an mulai dikembangkan
untuk penggunaan Augmented Reality.
2. Metode Markerless Augmented Reality
Salah satu metode Augmented Reality yang saat ini sedang berkembang
adalah metode “Markerless Augmented Reality”, dengan metode ini pengguna
tidak perlu lagi menggunakan sebuah marker untuk menampilkan elemenelemen digital, dengan tool yang disediakan Qualcomm untuk pengembangan
Augmented Reality berbasis mobile device, mempermudah pengembang untuk
membuat aplikasi yang markerless (Qualcomm, 2012).
Seperti yang saat ini dikembangkan oleh perusahaan Augmented
Reality terbesar di dunia Total Immersion dan Qualcomm, mereka telah
membuat berbagai macam teknik Markerless Tracking sebagai teknologi

andalan mereka, seperti Face Tracking, 3D Object Tracking, dan Motion
Tracking.

Universitas Sumatera Utara

13

a) Face Tracking
Algoritma pada komputer terus dikembangkan, hal ini membuat
komputer dapat mengenali wajah manusia secara umum dengan cara
mengenali posisi mata, hidung, dan mulut manusia, kemudian akan
mengabaikan objek-objek lain di sekitarnya seperti pohon, rumah, dan
lain–lain. Teknik ini pernah digunakan di Indonesia pada Pekan Raya
Jakarta 2010 dan Toy Story 3 Event (Widiansyah, Firman, 2014).
b) 3D Object Tracking
Berbeda dengan Face Tracking yang hanya mengenali wajah manusia
secara umum, teknik 3D Object Tracking dapat mengenali semua
bentuk benda yang ada disekitar, seperti mobil, meja, televisi, dan
lain-lain.
c) Motion Tracking

Komputer dapat menangkap gerakan, Motion Tracking telah mulai
digunakan secara ekstensif untuk memproduksi film-film yang
mencoba mensimulasikan gerakan.
d) GPS Based Tracking
Teknik GPS Based Tracking saat ini mulai populer dan banyak
dikembangkan pada aplikasi smartphone (iPhone dan Android),
dengan memanfaatkan fitur GPS dan kompas yang ada didalam
smartphone, aplikasi akan mengambil data dari GPS dan kompas
kemudian menampilkannya dalam bentuk arah yang kita inginkan
secara realtime, bahkan ada beberapa aplikasi menampikannya dalam
bentuk 3D.

Universitas Sumatera Utara