Pengamatan Oncobasidium theobromae secara Makroskopis dan Mikroskopis, serta Gejala Serangan Sebagai penyebab Penyakit Vascular Streak Dieback (VSD) pada Tanaman Kakao di Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah | Ardianti | Biocelebes 9314 30443 1 PB

Biocelebes, Desember 2017,
ISSN-p: 1978-6417
ISSN-e : 2580 – 5991

Vol. 12 No. 2

Pengamatan Oncobasidium theobromae secara Makroskopis dan Mikroskopis, serta
Gejala Serangan Sebagai penyebab Penyakit Vascular Streak Dieback (VSD) pada
Tanaman Kakao di Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah
Sitti Ardianti1, Umrah1 dan Asrul2
1)

Jurusan Biologi FMIPA Untad; 2)Jurusan Agrotek Faperta Untad
Corresponding author : Umrah, E-mail : [email protected]
ABSTRACT
Oncobasidium theobromae are fungi that causes disease Vascular Streak Dieback
(VSD) on the cocoa plants which can causes a totaly death, because the mechanism
attack which systemic. The purpose of this study was to observe the morphology of O.
theobromae macroscopically and microscopically, as well as symptoms of VSD attack
on the cacao plants. This research was conducted from March to August 2016 in the
Laboratory of Biotechnology Department of Biology, Faculty of Mathematics and Natural

Sciences, Tadulako University (FMIPA UNTAD). The result of macroscopic observation
showed that O. theobromae have white mycelium on the early growth, then the color
change to cream and texture like cotton. In microscopic observation, it has branched
mycelium and irregular septate. VSD attack symptoms characterized with the leaf has
necrosis, the former sitting leaf and the leaf base has three dots, twigs become
toothless and the ends of twigs become dry.
Keywords : Oncobasidium theobromae, Vascular Streak Dieback (VSD)

PENDAHULUAN
Kakao merupakan salah satu
komoditas

andalan

perkebunan

penyakit.

Penyakit


tanaman

kakao

Vascular

Streak

utama

adalah

pada

penyakit
(VSD)

Dieback

(Guest dan Keane, 2007).


Indonesia yang peranannya cukup

Vascular Streak Dieback (VSD)

penting bagi perekonomian nasional

pertama kali ditemukan di Papua New

setelah karet dan kelapa sawit. Salah

Guinea

satu provinsi yang mengembangkan

Kemudian

tanaman

Sulawesi


negara Asia lainnya seperti India

Tengah. Pada tahun 2013, luas areal

Selatan, China, Pulau Hainan, Burma,

kakao mencapai 284.125 ha dengan

Thailand,

produksi

ton

Indonesia. Di Indonesia penyakit VSD

Perkebunan,

pertama kali ditemukan pada tahun


kakao

mencapai

(Direktoral
2014).

adalah

149.071

Jendral

Pengembangan

kakao

di


pada

tahun

menyebar

Malaysia,

ke

1930-an.
negara-

Filipina,

dan

1982 di Pulau Sebatik (Kalimantan

daerah ini, tidak lepas dari berbagai


Timur)

hambatan. Salah satu hambatan yang

Pengembangan Perkebunan, 2013).

ada

Penyakit ini disebabkan oleh jamur

adalah

masalah

gangguan

(Pusat

Jurnal Biocelebes, Vol. 11 No.2, Desember, 2017, ISSN-p: 1978-6417 ISSN-e : 2580 – 5991


Penelitian

dan

Page | 60

Ardianti, dkk.

Biocelebes, Vol. 12 No. 2

Oncobasidium

Theobromae

yang

terdapat pada pucuk dan cabang
tanaman


kakao

jaringan

yang

xilem (Rosmana,

2005;

Penelitian ini dilaksanakan
pada bulan Maret sampai Agustus
2016

Gejala serangan VSD dimulai
dengan menguningnya daun ke 2
atau ke 3 dari ujung ranting yang
permukaan

a. Waktu dan Tempat


menyerang

Guest dan Keane, 2007).

pada

METODE PENELITIAN

daun

di

Laboratorium

Jurusan

Biologi Unit Bioteknologi FMIPA
Untad.
b. Bahan dan Alat


terdapat

Bahan

yang

digunakan

bercak-bercak hijau. Kemudian gejala

dalam penelitian ini adalah ranting

berkembang

tanaman kakao

sehingga

seluruh

permukaan daun berwarna kuning

jamur

kecoklatan

O.

yang terinfeksi

Theobromae

yang

dan

akhirnya

gugur.

diperoleh dari perkebunan Rakyat

daun

sehingga

ranting

Desa Makmur, Kecamatan Palolo,

terlihat seperti ompong (Harni dan

Kabupaten Sigi, Propinsi Sulawesi

Baharuddin,

berkas

Tengah, media Potato Sukrosa

noktah

Agar (PSA), aquades steril, alkohol

berwarna coklat kehitaman, dan pada

70%, kertas tissue, dan methylene

ranting yang sakit apabila dibelah

blue.

Gugurnya

duduk

2014).

daun

Pada

terdapat

3

membujur akan terlihat adanya garisgaris

coklat

pada

xilem

penelitian ini adalah pisau, gunting

(Keane et al., 1972). Pada serangan

stek, cawan petri, jarum inokulasi,

selanjutnya, kematian jaringan akan

gelas ukur, plastik, termos es,

menjalar sampai cabang atau ke

lampu bunsen, autoclave, laminar

batang utama sehingga tanaman mati

air flow (LAF), pinset, erlenmeyer,

(Guest dan Keane, 2007). Menurut

inkubator, mikroskop, hot plate,

Dhana et al. (2013), jamur penyebab

neraca analitik, kamera dan alat

VSD

tulis menulis.

mempunyai

berwarna

putih

bentuknya

tebal

jaringan

Alat yang digunakan dalam

miselium

yang

cream,

yang

seperti

kapas,

b. Cara Kerja
Ranting tanaman kakao yang

hifanya berdinding tipis, hialin dengan

terdapat

sekat (septa) kurang teratur, dan

dengan gunting stek kemudian

diujungnya

hifa

dibersihkan dengan aquades steril,

basidium.

Basidium

akan

terbentuk

VSD

dipotong

akan

lalu di potong kembali dengan

yang

panjang 2 cm (Herman et al., 2014;

berbentuk bulat telur dan salah satu

Mulyatni et al., 2011). Kemudian

sisinya rata, yang memiliki panjang 10

potongan dibungkus dengan kertas

– 15 µm dan lebar 8-10 µm.

tissue steril yang dibasahi dengan

menghasilkan

ini

gejala

basidiospora

Jurnal Biocelebes, Vol. 11 No.2, Desember, 2017, ISSN-p: 1978-6417 ISSN-e : 2580 – 5991

Page | 61

Ardianti, dkk.

Biocelebes, Vol. 12 No. 2

aquades

steril.

Selanjutnya

Sigi Propinsi Sulawesi Tengah

dibungkus dengan plastik hitam

dengan

dan di inkubasi selama 24 jam.

permukaan daun, jumlah noktah

Setelah

pada bekas duduk daun, dan

diinkubasi

ditumbuhkan
Sukrosa

di

potongan

media
dan

Agar

Potato

warna

ujung ranting yang kering.

diinkubasi

HASIL DAN PEMBAHASAN
a. Hasil

kembali selama 3x24 jam.
d. Pengamatan

Pengamatan

Jamur

Theobromae

1. Morfologi jamur O. Theobromae
secara

melihat

makroskopis

O.

secara

Makroskopis
Hasil pengamatan jamur O.

dan

theobromae secara makroskopis

Mikroskopis
Pengamatan

jamur

O.

terlihat

bahwa

miselium

jamur

secara

muncul dari ujung ranting dan

makroskopis dilakukan dengan

permukaan ranting yang terinfeksi.

cara mengamati secara visual

Jamur O. theobromae memiliki

karakteristik

yakni

warna koloni putih cream dan

warna koloni dan tekstur koloni.

teksturnya seperti kapas (Gambar

Sedangkan, pengamatan secara

1).

mikroskopis dilakukan dengan

dilaporkan oleh Keane et al. (1972)

cara

dan Dhana et al. (2013), miselium

Theobromae

morfologi,

mengamati

dibawah

mikroskop struktur hifa.

penyakit

VSD

serupa

sesuai

yang

akan keluar dari ujung batang yang

2. Gejala serangan VSD
Pengamatan

Hasil

terinfeksi dan membentuk tubuh
gejala

dilakukan

buah jamur. Miselium yang keluar

di

berwarna putih cream.

perkebunan kakao Kabupaten

a

b

Gambar 1. Ranting yang terinfeksi jamur O. theobromae pasca inkubasi: a. Miselium O.
theobromae terlihat muncul dari ujung

potongan ranting dan b. pada

permukaan ranting yang berwarna putih cream seperti kapas.

b. Pengamatan

jamur

O.

Theobromae secara mikroskopis

Dari hasil pengamatan jamur
O.

theobromae

Jurnal Biocelebes, Vol. 11 No.2, Desember, 2017, ISSN-p: 1978-6417 ISSN-e : 2580 – 5991

secara
Page | 62

Ardianti, dkk.

Biocelebes, Vol. 12 No. 2

makroskopis terlihat bahwa jamur

sesuai dengan yang dijelaskan

O. theobromae memiliki hifa yang

Dhana, et al. (2013), bahwa jamur

bercabang

septa

O. Theobromae memiliki hifa yang

(sekat) yang tidak teratur pada

bercabang, dan septa yang tidak

hifanya

teratur pada hifa.

dan

terdapat

(Gambar

2).

Hasil

ini

a

b

Gambar 2. Morfologi mikroskopis jamur O. Theobromae:
a. Hifa bercabang dan b. Hifa memiliki septa.

Pada pengamatan ini tidak terlihat

kakao adalah daun mengalami

spora

theobromae,

nekrosis yang biasanya terletak

karena kemungkinan spora tidak

pada daun kedua atau ketiga dari

bisa dihasilkan oleh basidium pada

ujung

lingkungan secara in vitro.

setelah mengalami nekrosis daun

jamur

O.

c. Gejala Serangan VSD
Gejala

penyakit

ranting.

Beberapa

hari

gugur. Pada daun yang mengalami
VSD

di

nekrosis

apabila

disayat

akan

perkebunan kakao ditandai dengan

terlihat 3 noktah di pangkal daun

adanya

warna

dan bekas duduk daun. Pada

permukaan daun dari berwarna

gejala selanjutnya, ujung ranting

hijau menjadi kuning kecoklatan

menjadi kering sehingga terlihat

atau mengalami nekrosis. Pada

seperti sapu.

perubahan

bekas duduk daun dan pangkal
daun terdapat 3 noktah.
Hasil
diperoleh

pengamatan
sesuai

dengan

yang
yang

dilaporkan Harni dan Baharuddin,
(2014), Guest dan Keane (2007),
bahwa gejala penyakit VSD pada
Jurnal Biocelebes, Vol. 11 No.2, Desember, 2017, ISSN-p: 1978-6417 ISSN-e : 2580 – 5991

Page | 63

Ardianti, dkk.

Biocelebes, Vol. 12 No. 2

b

a

d

c

Gambar 3. Gejala penyakit VSD di perkebunan kakao: a. Permukaan daun berwarna kuning
kecoklatan, b. Terdapat 3 noktah pada bekas duduk daun, c. Ranting ompong dan
d. Ujung ranting kering.
daun dan pangkal daun terdapat 3 noktah,

KESIMPULAN
Hasil

pengamatan

Jamur

O.

Theobromae pada Kabupaten Sigi, secara
makroskopis

menunjukkan

Theobromae

memiliki

pertumbuhan

awal

jamur

miselium
berwarna

O.

pada
putih,

kemudian berubah menjadi warna cream
dan

bertekstur

pengamatan

seperti

kapas.

mikroskopis,

Pada
hifanya

bercabang dan bersepta tidak beraturan.
Gejala serangan VSD ditandai dengan
daun mengalami nekrosis, bekas duduk

ranting menjadi ompong dan ujung ranting
menjadi kering.
DAFTAR PUSTAKA
Dhana, N., P., Lubis, L., dan Lisnawati.
(2013). Isolasi jamur Oncobasidium
theobromae P.H.B Talbot & Keane
penyebab penyakit Vascular Streak
Dieback pada tanaman kakao di
Laboratorium.
Jurnal
Online
Agroekoteknologi, 1(1), 288-293.
Direktoral Jendral Perkebunan (2014)
Statistik
Perkebunan
Indonesia
Komoditas
Kakao
2013-2015.
Jakarta:
Direktoral
Jendral
Perkebunan.

Jurnal Biocelebes, Vol. 11 No.2, Desember, 2017, ISSN-p: 1978-6417 ISSN-e : 2580 – 5991

Page | 64

Ardianti, dkk.

Guest, D., and Keane, P.J. (2007).
Vascular-streak dieback: A new
encounter disease of cacao in Papua
New Guinea and Southeast Asia
caused
by
the
obligate
basidiomycete
Oncobasidium
theobromae. Phytopathology, 97(12),
1654-1657.
Harni, R., dan Baharuddin. (2014).
Keefektifan minyak cengkeh, serai
wangi, dan ekstrak bawang putih
terhadap penyakit Vascular Streak
Dieback
(Ceratobasidium
theobromae) pada Kakao. J. TIDP,
1(3), 167-174.
Keane, P. J, Flentje, T., and Lamb, K. P.
(1972). Investigation of VascularStreak Dieback of cocoa in Papua
New Guinea. Aust. J. Biol. Sci., 25,
553-564.
Mulyatni, A. S., Priyatmojo, A., dan
Purwantara, A. (2011). Sekuen
internal spacer (ITS) DNA ribosomal
Oncobasidium
theobromae
dan

Biocelebes, Vol. 12 No. 2

jamur
sekerabat
pembanding.
Menara Perkebunan, 79(1), 1-5.
Pusat Penelitian dan Pengembangan
Perkebunan. (2013). Vascular Streak
Dieback penyakit mematikan pada
tanaman kakao. Diperoleh dari
website
Pusat
Penelitian
dan
Pengembangan
Perkebunan:
http://perkebunan.litbang.pertanian.g
o.id/wpcontent/uploads/2014/01//perkebuna
n_Infotek5_8_2013-31.pdf.
Rosmana, A. (2005). Vascular Streak
Dieback (VSD): Penyakit baru pada
tanaman
kakao
di
Sulawesi.
Prosiding Seminar Ilmiah dan
Pertemuan Tahunan PEI dan PFI
XVI Komda Sulawesi Selatan.
http://repository.unhas.ac.id/bitstrea
m/handle/123456789/19157/Publikas
i%2022%20(VSDsulsel).pdf?sequence=1.

Jurnal Biocelebes, Vol. 11 No.2, Desember, 2017, ISSN-p: 1978-6417 ISSN-e : 2580 – 5991

Page | 65

Dokumen yang terkait

Faktor Ekologi Dan Teknik Budidaya Yang Berkaitan Dengan Epidemi Penyakit Vascular Streak Dieback (Vsd) Pada Tanaman Kakao

0 6 50

Persepsi Dan Partisipasi Petani Dalam Pelaksanaan Kegiatan Rehabilitasi Tanaman Kakao Di Kabupaten Sigi Provinsi Sulawesi Tengah

0 13 76

POTENSI Trichoderma sp. DALAM MENGENDALIKAN PENYAKIT VASCULAR STREAK DIEBACK (Oncobasidium theobroma) PADA TANAMAN KAKAO (Theobroma cacao) | H. | AGROTEKBIS 3665 11569 1 PB

0 0 6

INTENSITAS SERANGAN PENYAKIT VASCUAR STREAK VSD PADA BEBERAPA KLON KAKAO DI DESA SIDONDO III | N.Hi.Topae, Irwan Lakani, Johanis Panggeso | AGROTEKBIS 7046 23559 1 PB

0 0 8

IDENTIFIKASI PENYAKIT VASCULAR STREAK DIEBACK (VSD) DAN TINGKAT SERANGAN SERTA PENGARUHNYA PADA PERTUMBUHAN KAKAO DI TIGA DESA KEC. PALOLO KAB. SIGI | Syarif | JSTT 6972 23289 1 PB

0 1 13

Skrining Aspergillus Antagonis Terhadap Phythophthora palmivora Butler. Penyebab Penyakit Busuk Buah Kakao di Sulawesi Tengah | Husain | Biocelebes 3891 12381 1 PB

0 0 10

STUDI ETNOBOTANI TUMBUHAN OBAT PADA SUKU SEKO DI DESA TANAH HARAPAN, KABUPATEN SIGI, SULAWESI TENGAH | Tapundu | Biocelebes 5125 16735 1 PB

0 0 21

STUDI ETNOBOTANI TUMBUHAN OBAT PADA MASYARAKAT SUKU KAILI IJA DI DESA BORA KECAMATAN SIGI BIROMARU KABUPATEN SIGI SULAWESI TENGAH | Megawati | Biocelebes 6282 20769 1 PB

1 11 15

STUDI ETNOBOTANI TUMBUHAN PANGAN SUKU KAILI IJA DI DESA BORA KECAMATAN SIGI BIROMARU KABUPATEN SIGI SULAWESI TENGAH | Payung | Biocelebes 6279 20753 1 PB

0 0 18

Metode Inokulasi dan Pengamatan Perkembangan Phytophthora palmivora Serta Gejalanya Sebagai Penyebab Penyakit Busuk Buah Kakao (Theobroma cacao L.) | Anugrah | Biocelebes 9312 30435 1 PB

0 2 10