Pengertian Tarekat dan Macam Macamnya

Pengertian Tarekat dan Macam-Macamnya
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas :
Mata kuliah : Ilmu Akhlak Tasawuf
Dosen pengampu : Abdul Basith, M. Pd.

Disusun oleh:
Nawang arum (20222116021)
Sobikhatul ruqoyah
Mei khasanatun nisa’
Devi dhof riyani
Ariyani Fikrimatul Azizah

INSTITUT AGAMA ISLAM (IAIN)
PEKALONGAN
2016/2017

BAB 1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang masalah
Sufisme dan tarekat merupakan wacana dan praktik keagamaan yang cukup populer
di indonesia. Bahkan akhir-akhir ini kecenderungan sufistik telah menjangkau
kehidupan masyarakat kelas menengan maupun masyarakat kelas atas (elite). Dengan

angka yang cukup signifikan terutama didaerah perkotaan.
Rupanya gejala gaya hidup yang ala sufistik mulai digenderungi sebagian orang
yang

selama

ini

dianggap

bertentangan

dengan

kondisi

dan

gaya


hidup

mereka( perkotaan). Gejala ini bisa jadi sebagai bentuk pemenuhan unsur spirituan yang
belom juga terpenuhi oleh ibadah rutin.
Menguatnya gejala sufistik yang terjadi pada semua lapisan masyarakat,
mengidenkasikan bahwa nilai-nilai yang terkandung dalam sufisme dan tarekat secra
psikologi mampu membawa amak ini menuju masyarakat yang lebih bermartabat dan
manusiawi, sehingga tarekat dapat mengatasi sebagian persoalan hidup terutama dalam
bidang moralitas.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas dapat di rumuskan beberapa masalah
sebagai berikut :
1. Bagaima pengertian dan tujuan tarekat?
2. Apa saja macam-macam tarekat di indonesia?
3. Bagaimana tata cara pelaksanaan tarekat?
1.3 Tujuan Masalah
Adapun tujuan penulisan dari makalah ini yaitu untuk memaparkan pemahaman
1.
2.
3.


tentang :
pengertian tarekat dan tujuan tarekat
macam-macam tarekat
taata cara pelaksanaan tarekat

BAB II. PEMBAHASAN
1. Pengertian Tarekat

Tarekat adalah sebuah kata bentukan dari bahasa Arab, dari
kata Thariq atau Thariqah dan bentuk jamaknya adalah thara’iq atau

thuruq yang artinya adalah jalan, tempat lalu lintas, aliran, mazhab,
haluan, cara (al-kayfiyah), metode, mode, atau sistem, 1 Tiang tempat
berteduh, pohon kurma yang tinggi (an-nakhlah at-tawilah), tongkat
payung (amut al-mizallah), yang mulia, terkemuka dari kaum (syarif
alqaum), dan goresan atau garis pada sesuatu (al-khatt fi asy’syay).2
Dalam tasawuf, istilah tarekat ini sampai abad ke-11 M/5 H
dipakai dengan pengertian jalan yang lurus yang dipakai oleh setiap
calon sufi untuk mencapai tujuannya, yaitu berada sedekat mungkin

dengan Allah atau dengan kata lain berada di hadirat-Nya, tanpa
dibatasi oleh dinding atau hijab. 3 Dengan kata lain, tarekat adalah
perjalanan seorang salik (pengikut tarekat) menuju Tuhan dengan
cara

menyucikan

atau

perjalanan

yang

harus

ditempuh

oleh

seseorang untuk mendekatkan diri sedekat mungkin kepada Tuhan.

Menurut Asy-Syeikh Muhammad Amin Al-Kurdiy mengemukakan
definisi tarekat berturut-turut:
a) Tarekat adalah pengamalan syari’at, melaksanakan beban
ibadah

(dengan

tekun),

dan

menjauhkan

diri

dari

sikap

mempermudah (ibadah), yang sebenarnya memang tidak boleh

dipermudah.
b) Tarekat adalah menjauhi larangan dan mengikuti perintah Tuhan
sesuai dengan kesanggupan.4

1 Ali, Kamus Kontemporer, hlm. 1231 (Jakarta: Yayasan
Palingkar, 1973), Cet. 1: dalam Ni’am, Syamsun, Nasihat Tarekat Hadratus Syaikh
Hasyim Asy’ari, (Jakarta: Ar-ruzz Media), 2011, hlm. 84
2 Anwar, Rosihan, Akhlak Tasawuf, (Bandung: Pustaka Setia, 2010), hlm. 305
3 Rusli, Ris’an, Tasawuf dan Tarekat Studi Pemikiran dan Pengalaman Sufi, (Jakarta:
PT Raja Grafindo Persada, 2013), hlm. 184
4 Anwar, Rosihan, Akhlak Tasawuf, (Bandung: Pustaka Setia, 2010), hlm. 306

Tuj anTarekat

2. MACAM-MACAM TARIKAT YANG BERKEMBANG DI INDONESIA
Sebagai bentuk tasawuf yang melembaga, tarikat ini merupakan kelanjutan dari
pengikut-pengikut sufi terdahulu. Perubahan tasawuf kedalam tarikat sebagai lembaga
dapat dilihat dari perseoranngnya, yang kemudian berkembang menjadi tarikat yang
lengkap dengan simbol-simbol dan unsurnya sebagaimana disebutkan diatas.5
Terdapat sejumlah nama tarikat yang berkembang di indonesia. Namun yang

banyak mendapat simpati dan banyak pendukungnya adalah: (1) Tarekat Qadariyah (2)
Tarekat Syatariyah (3) khalwatiyah dan (4) Tarekat Alawiyah. Disamping itu tarikat
rifa’iyah, syadziliyyah, wahidiyyah, Naqsabandiyah, sammaniyah, tijaniyyah dan Al
haddad dan khalidiyah di kaitkan sebagai aliran yang berkembang di indonesia.6
1. Tarekat Qadariyah
Tarekat qadariyah didirikan oleh” Abdul Alqodir Aljaelani lahir (1077-1166 M).
dia terkenal dengan kekuatan ma’rifatnya. Dasar-dasar pokoknya adalah tinggi citacitannya, menjaga kehormatan, baik pelayanan, kuat pendirian, dan membesarkan
nikmat Tuhan.7
Tarekat ini banyak tersebar di dunia Timur, tiongkok, sampai ke pulau jawa.
Pengaruh tarekat ini cukup banyak melekat di hati masyarakat yang dituturkan lewat
bacaan manaqib pada acara-acara tertentu. Naskah asli manaqib ditulis dalam bahasa
Arab, berisi riwayat hidup dan pengalaman sufi syekh Abdul Qodir Aljaelani sebanyak
empat puluh episode.
Manaqib ini dibaca dengan tujuan agar mendapat berkah dengan sebab
keramatnya.Tarekat qodariyah dikenal luas, yaitu apabila sudah mencapai derajat syekh
murid tidak mempunyai keharusan untuk terus mengikuti tarekat gurunya. Bahkan dia
berhak melakukan modifikasi tarekat yang lain kedalam tarekatnya. Hal tersebut tampak
5 Abubuddin nata, AKHLAK TASAWUF(jakarta : PT RAJA GRAFINDO JAKARTA)hal273
6 M. Jamil, Cakrawala Tasawuf ( sejarah, pemikiran & kontekstualitas)
7 Moh. Toriqodin, SEKULARITAS TASAWUF, membumingkan tasawuf dalam dunia

modern( malang : UIN MALANG PRESS) hal, 127.

pada ungkapan syekh Abdul qadir al jaelani” bahwa murid yang sudah mencapai derajat
gurunya dia menjadi mandiri sebagai syekh dan Allah lah yang menjadi walinya untuk
seterusnya.
2. Tarekat Syatariyah
Tarekat ini didirkan oleh Syekh Abdullah al syatar di india. Ia wafat pada tahun
1429 M. Dari india tarekat ini menyebar ke mekah dan dibawa oleh syekh akhmad alQusosi dan syekh ibrahim Al-khurani dari kedua syekh ini tarekat syatariyah diajarkan
kepada syekh abdul al ro’uf singkel dari indonesia syekh abdul rouf as-singkel
menyebarkan tarekat syatariyah pertama kali di aceh dan kemudian menyebar ke selatan
sumatra ( minangkabau ) ke jawa barat melalui banten, jawa tengah dan jawa timur.
Penyebaran ke mingkabau dibawa oleh muridnya syeh burhanudin ulakan, dan
kemudian melalui murid-muridnya tarekat ini menyebar ke daerah daerah lain seperti
sumatra, kalimantan, sulawesi dan sekitarnya.
3.

Tarekat Khalwatiyah
Tarekat khalwatiyah didirikan oleh Zahiruddin di Khurusan, dan merupakan

cabang dari tarekat suhrawadi yang didirikan oleh abdul qadir suhrawadi (wafat 1167).

Tarekat ini mula-mula tersiar di banten oleh syekh yusuf al khalwati al makasari pada
masa pemerintahan sultan agung tirtayasa. tarekat ini sangat banyak pengikutnya di
Indonesia, dimungkinkan karena suluk dari tarekat ini sangat sederhana dalam
pelaksanaannya. Untuk membawa jiwa ketingkat yang lebih tinggi melalui tujuh tingkat
yaitu peningkatan dari nafsu amarah, lawwamah, mutmainah, rodiah, mardiah dan nafsu
kamilah8.
Dalam perkembangannya dii indonesia tarikat inii meempunyai dua cabang.
Keduanya dikenal dengan tarekat khalwatiyah yusuf dan tarekat khalwatiyah samman.
Kedua tarekat ini banyak di anut masyarakat bugis dan makassar di sulawesi selatan.
Menurut statistik yang disusun leh departemen agama pada tahun 2973, pengikut tarekat
8 M. Jamil, Cakrawala Tasawuf, op. Cit. Hal 125

khalwatiyah yussuf berjumlah 250.000 orang, sedangkan pengikut tarekat khalwatiyah
samman berjumlah 117.435 orang.
4.

Tarekat Alawiyah
Tarekat Alawiyah tersebar di indonesia melalui keturunan alawiyin dan murid-

muridnya syekh araniri adalah salah seorang yang diisyaratkan sendiri dalam karya –

karyannya.
5.

Tarekat sammaniyah
Tarekat sammaniyah di dirikan oleh syekh abdul al-karim as-saamman di

madinah. Tarekat ini di sebarkan di indonesia oleh syekh abdul

as-samand Al-

Palimbany. Ia memperoleh pengajaran tarekaat ini langsung dari pendirinya di madinah.
syekh abdul as-samand Al-Palimbany menyebarkan tarekat ini ke palembang sampai ke
aceh.
Para pengikut tarekat samaniyah biasa berdzikir dengan suara keras dan
melengking. Sewaktu melantunkan dzikir la illa ha illallah dalam intensitas yang
semakin cepat sehingga yang terdengar dari mulut hanya lafadz”hu” yang artinya” Dia
Allah”. Tarekat samaniyah mengajar para pengikutnya untuk memperbanyak sholat dan
dzikir, menolong orang miskin, tidak di perbudak oleh kesenangan duniawi, menukar
akal basyariyyah dengan rabbaniyah, dan beriman secara tulus hanya kepada Allah.9
6.


Tarekat syadziliyyah
Pendiri tarekat syadziliyyah adalah abu al-hasan as-sydzili yang terkenal dengan

wirid dan kekuatan ilmunya. Menurut tarekat syadziliyah, takwa bisa di capai dengan
tindakan wara’ dan istiqomah. Seorang bisa berpaling dari dunia dengan jalan i’tibar
dan bertawakal. Seorang bisa mencapai sikap ridho kepaada Allah qona’ah, pasrah pada
waktu senang atau susah.
7. Tarekat rifa’iyyah
Tarekat rifa’iyah di dirikan di irak pada abad ke-6 H oleh Ahmad bin Ali
Abdul Abbas Ar-Rifa’i, seorang tokoh sufi besar yang saleh, ahli hukum islam (faqih),
dan penganut mahdzab syaifi’i. Ia hidup sezaman denagn Syekh Abdul Qadir Al9 Ibid., hal 129

Jailani, Pendiri Tarekat Qadariyah. Ajaran dasar Tarekat Rifai’ah ada tiga, yaitu tidak
meminta sesuatu, tidak menolak, dan tidak menunggu.
Di Indonesia, Tarekat Rifa’ terkenal dengan permainan debus dan rebana
yang dikenal di Aceh dengan nama Rapa’i dan di Sumatra Barat dengan nama Bada
Bu’ih.
8. Tarekat Tijaniyah
Tarekat tijaniyyah di dirikan oleh syekh abu al abbas ahmad ibn muhammad ibn
mukhtar at-Tijani dari al-jazair. Tarekat ini dibawa ke indonesia olehk. Anas buntet
cirebon pada tahun 1921. Ia mendapatkan tarekat ini dari syekh alfa hasyim dan syekh
ali ibn abd Allah Al-Tayyib di madinah. 10
Kehadiran tarekat tijaniyyah mendapatkan perlawanan yang cukup keras dari
para penganut tarekat lainnya. Pertentangan ini terutama menyangkut ajaran-ajaran dan
ucapan para guru tarekat ini dianggap menyimpang. Namun akhirnya pada muktamar
NU ke-6 dicerebon pada tahun 1931 tarekat tersebut dinyatakan mu’tabar.
9. Tarekat wahidiyyah
Tarekat ini di dirikan oleh K. Majid Ma’ruf di Kedunglo, Kediri pada tahun
1936. Secara teoritis tarekat ini sifatnya terbuka. Untuk menjadi anggota tidak perlu
berbaiat, cukup dengan mengamalkan zikir” sholawat wahidiyyah”, maka ia sudah di
anggap sebagai anggota.11

10. Tarekat Naqsyabandiyah
Tarekat naqsyabandiyah didirikan oleh Muhammad bin Bahaudin Al-Uwais AlBukhari (727-791 H). ia biasa disebut Naqsyabandi karena keahliannya memberikan
lukisan kehidupan yang ghaib-ghaib sesuai dengan arti kata tersebut yaitu lukisan.
10 Rusli, Ris’an, Tasawuf dan Tarekat Studi Pemikiran dan Pengalaman Sufi,
(Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2013).hal 218
11 Moh. Toriqodin, SEKULARITAS TASAWUF, membumingkan tasawuf dalam dunia
modern( malang : UIN MALANG PRESS) hal130

Tarekat ini banyak tersebar disumatra, jawa maupun sulawesi. ke daerah sumatra barat,
tepatnya daerah minangkabau, tarekat ini dibawa oleh Syekh Ismail Al-Khalidi Al-kurdi
sehingga fikenal dengan sebutan tarekat Naqsyabandiyah Al-Khalidiyah. 12
11. Tarekat Al-Haddad
Tarekat al-Hadad didirikan oleh Sayid Abdullah bin Alwi bin Muhammad AlHaddad. Dia lahir di Tarim, sebuah kota yang terletak di Hadralmaut, tanggal 5 Safar
tahun 144 H. Dia adalah pencipta ratib haddad yang dianggap sebagai salah seorang ahli
kutub yang arifin dalam ilmu tasawuf. Dia banyak mengarang kitab dalam ilmu tasawuf,
diantaranya: Nasa’i al-Dinniyah (Nasehat-nasehat agama), dan Al-Mu’awanah fi Suluk
Tariq al-Akhiroh (Pandangan Mencapai Hidup di Akherat).
4.TATA CARA PELAKSANAAN TAREKAT
Berikut adalah tata cara pelaksanan tarekat:
a. Dzikir
Dzikir adalah

ingat yang terus-menerus kepada Allah dalam

hati serta menyebutkan namanya dengan lisan. 13 Dzikir ini berguna
sebagai alat kontrol bagi hati, ucapan dan perbuatan agar tidak
menyimpang dari garis yang sudah ditetapkan Allah.
Di dalam tarekat Naqsyabandiyah dikenal dengan dzikir yang
disebut dengan dzikir latha'if, mengerjakan dzikir pada tujuh lathifah
dengan

membaca

Allah,

Allah,

Allah.

Untuk

tiap-tiap

lathaif

mempunyai ketentuan bilangan yang berbeda. Untuk Lathifah Qalbi,
dzikir sebanyak lima ribu kali. Untuk Lathifatur Ruh, dzikir sebanyak
seribu kali. Untuk Lathifatus Sirri, dzikir sebanyak seribu kali. Untuk
Lathifatul Khafi, dzikir sebanyak seribu kali. Untuk Lathifatul Akhfa,
dzikir

sebanyak

seribu

kali.

Untuk

Lathifatun

Nathiqah,

dzikir

sebanyak seribu kali. Untuk Lathifatu Kulli Jasad, dzikir sebanyak

12
13 Abuddin Nata, Akhlak Tasawuf, Rajawali Press, Jakarta 2011, hlm 276

seribu kali.14 Jadi, jumlah dzikir Allah, Allah, Allah, dari semua tingkat
Lathifah sebanyak sebelas ribu kali.
b. Ratib
Ratib ialah mengucap lafal Laa Ilaaha Illallah dengan gaya,
gerak dan irama tertentu.
c. Muzik
Dalam membacakan wirid-wirid dan syair-syair tertentu diiringi
dengan bunyi-bunyian (Instrumentalia) seperti memukul rebana.
d. Menari
Menari yaitu gerak yang dilakukan mengiringi wirid-wirid dan bacaan
tertentu untuk menimbulkan kekhidmatan.
e. Bernafas
Bernafas yaitu mengatur cara bernafas pada waktu melakukan
zikir yang tertentu.
Selain itu Mustafa Zahri mengatakan bahwa untuk mencapai
tujuan tarekat sebagaimana disebutkan di atas, perlu mengadakan
latihan batin, riadah, dan mujahadah (perjuangan kerohanian).
Perjuangan

seperti

itu

dinamakan

pula

suluk

dan

mengerjakannya disebut salik.

14 M.Jamil, Cakrawala Tasawuf: Sejarah, Pemikiran dan Kontekstualitas, Gaung
Persada Press, Jakarta 2007, hlm
126-127

yang

BAB III.
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN


tarekat adalah perjalanan seorang salik (pengikut tarekat)
menuju Tuhan dengan cara menyucikan atau perjalanan yang
harus ditempuh oleh seseorang untuk mendekatkan diri sedekat



mungkin kepada
Tujuan bertarekat yaitu,
1. tujuan untuk pembinaan aspek moral.
2. Untuk ma’rifatullah melalui penyikapan langsung atau
metode al qasyf al-hijab
3. Membahas mengenai bagaimana sistem pekenalan dan

pendekatan diri kepada Allah secara mistis filosofis.
 Terdapat sejumlah nama tarikat yang berkembang di indonesia. Namun yang
banyak mendapat simpati dan banyak pendukungnya adalah: (1) Tarekat Qadariyah
(2) Tarekat Syatariyah (3) khalwatiyah dan (4) Tarekat Alawiyah. Disamping itu
tarikat

rifa’iyah,

syadziliyyah,

wahidiyyah,

Naqsabandiyah,

sammaniyah,

tijaniyyah dan Al haddad dan khalidiyah di kaitkan sebagai aliran yang berkembang


di indonesia.
Berikut adalah tata cara pelaksanan tarekat:
- Dziki
- Muzik
- Ratib
- bernafas
- Menari
3.2 SARAN
4. Kritik dan Saran

Sebagai penyusun makalah ini, kelompok sangat memerlukan
kritikan dan saran demi kesempurnaan makalah yang kami buat.

DAFTAR PUSTAKA
Mulyati Sri.2004. Mengenal Dan Memahami Tarekat-Tarekat

Mukhtabarah Di Indonesia. Jakarta: Prenada Media.
Jamil.2007. Cakrawala Tasawuf (Sejarah Pemikiran Dan
Kontekstualitas).
Jakarta: Tim Gaung Persada Press.
Nata, Abuddin. 2011. Akhlaq Tasawuf. Jakarta: PT Raja
Grafindo Persada.
Rusli,Ris’an. 2013. Tasawuf dan Tarekat. Jakarta: PT Raja
Grafindo Persada.
Ni’am, Syamsun.2011. Wasiat Tarekat Hadratus Syaikh

Hasyim As’ari. Yogyakarta:Arruzz Media.
Toriqodin. 2008. SEKULARITAS TASAWUF, Membumingkan Tasawuf
Dalam Dunia Modern. malang : UIN MALANG PRESS.



DAFTAR PUSTAKA