Nanoteknologi Robot Di Dalam Tubuh Man

Nanoteknologi - Robot Di Dalam
Tubuh Manusia?
(FoodieDroodie) - Bayangkan segerombolan robot mikroskopis, sangat kecil, yang
bahkan satu sendok teh dapat menahan miliaran dari mereka. Namun mereka siap
untuk disuntikkan ke dalam daerah yang paling halus dari tubuh manusia - hati dan
otak - untuk memberikan obat dengan presisi yang ekstrim atau bekerja seperti tentara
ahli bedah nano, yang beroperasi dari dalam.

Jika itu semua terdengar seperti fiksi ilmiah, maka hal tersebut mirip dengan salah
satu film yaitu: plot 1966 sci-fi Fantastic Voyage dan mungkin film tersebutlah yang
menginsprasi sebagian besar dari konsep yang sedang dikembangkan ini.
Dalam film tersebut, empat orang naik kapal selam miniatur untuk memasuki aliran
darah dari seorang ilmuwan Amerika yang mengalami koma sebagai akibat dari
pertengkaran Perang Dingin atas teknologi. Mereka hanya punya waktu satu jam
untuk menghilangkan bekuan darah yang mengancam jiwa sebelum mereka kembali
ke ukuran manusia. Anda bisa membayangkan jika ketika sedang berada di dalam

pembuluh darah mereka kembali ke ukuran semula. Namun para kru berhasil
melarikan diri tubuh di saat yang tepat melalui tetesan air mata.
Tetapi kenyataannya tidak sesuai dengan fantasi dan film-film sci-fi tersebut,
nanoteknologi dan bidang ilmu lain belum bisa mewujudkan fantasi tersebut.

Di Swiss Federal Institute of Technology di Zurich, insinyur mekanik Brad Nelson
dan timnya telah bekerja pada nanobots selama satu dekade, dan kini siap untuk
berpikir keras: "Kami membuat robot mikroskopis yang dipandu oleh medan magnet
eksternal yang dihasilkan untuk digunakan dalam tubuh manusia, "katanya seperti
dilansir CNN.
Si Pisau Kecil Richard Feynman
Adalah seorang fisikawan ternama dan pemenang Hadiah Nobel Richard Feynman
yang dianggap sebagai pencetus konsep nanoteknologi untuk pertama kalinya. Dia
menciptakan ide tersebut dalam sebuah Provocative Talk tahun 1959, "There is A
Plenty of Room at The Bottom", yang secara luas dianggap sebagai argumen
konseptual pertama untuk nanoteknologi.
"Anda menempatkan ahli bedah mekanik di dalam pembuluh darah dan masuk ke
dalam hati dan melihat sekitarnya," Feynman berkata, "ia akan mencari tahu mana
katup yang rusak dan mengambil pisau kecil lantas mengirisnya."
Microrobots Nelson mungkin belum memiliki pisau kecil, tapi mereka pasti memiliki
sesuatu yang istimewa: bentuknya terinspirasi oleh bakteri E.coli dan didorong oleh
'ekor' berputar yang disebut flagel.
"Bakteri memiliki motor rotary," ia menjelaskan, "Sekarang, kita tidak bisa membuat
motor itu, kita tidak memiliki teknologi untuk itu, tapi kita bisa menggunakan magnet
untuk memindahkan hal-hal ini, jadi kita benar-benar mengambil flagella ini dan

membuatnya menjadi magnetik, sehingga memungkinkan mereka untuk berenang. "
Para nanobots telah diuji "in vivo" di lingkungan yang sangat halus, yaitu mata.
Mereka dapat berenang melalui humor vitreous - gel bening yang mengisi bola mata dan memberikan obat di daerah retina untuk mengobati penyakit yang berkaitan
dengan usia seperti degenerasi makula, yang dapat menyebabkan kebutaan.
Mengatasi Permasalahan Jantung dengan Nanobots

Robot dibuat dalam lingkungan yang bersih untuk menjaga mereka steril, seperi
halnya chip komputer.
Nelson mengatakan bahwa tes yang dilakukan dengan mata telah menginspirasi
aplikasi potensial lainnya, seperti pengobatan kondisi jantung. Dalam hal
ini nanobots akan dipandu melalui kateter yang berdiameter antara 2 sampai 3
milimeter - untuk mencapai bagian tertentu dari jaringan yang perlu diobati.
Teknik kateter juga dapat digunakan untuk mencapai otak, dan area target lainnya
termasuk usus kecil dan jalur kemih. Untuk alasan itu, nanoteknologi telah lama
disebut-sebut sebagai senjata masa depan yang terbaik melawan kanker.
Tapi bagaimana ahli bedah akan beroperasi dengan nanobots?
"Mereka akan membutuhkan pelatihan untuk belajar bagaimana menggunakannya,"
kata Nelson, "tapi itu jenis antarmuka yang intuitif, dan nanobots akan dipandu
dengan joystick."
Teknologi ini siap untuk uji klinis pertama pada pasien manusia, yang akan mulai

berlangsung tahun ini, menurut Nelson.
Manfaat Nanobots di Luar Kebutuhan Medis
"Baru-baru ini orang-orang di lapangan telah melihat aplikasi lain seperti pengolahan
air atau pembersihan lingkungan, di mana Anda mungkin dapat mengoperasikan
ratusan, ribuan, jutaan perangkat ini dan mereka berenang melalui air yang tercemar,
mengkatalisasi polutan, dan kemudian mengumpulkan mereka kembali, "katanya.
Hal ini dapat diterapkan misalnya untuk tumpahan minyak: "Ada beberapa publikasi
terbaru yang telah menunjukkan bagaimana mereka benar-benar dapat mengikatkan
diri mereka ke tetesan minyak dan memindahkan mereka ke lokasi lain."
Namun prediksi yang paling aneh tentang penggunaan nanoteknologi berasal dari
guru digital MIT Nicholas Negroponte, yang percaya bahwa di masa depan kita akan
menerima informasi dan pengetahuan langsung dari nanobots yang akan berenang ke
otak kita dari dalam aliran darah kita.
Jika memang teknologi tersebut menjadi kenyataan, maka disamping bermanfaat bagi
dunia medis, nanobots akan mengambil alih peran seorang dokter yang sejatinya
adalah seorang yang sangat penting keberadaannya bagi manusia. Dengan segala

keterbatasan yang dimiliki oleh seorang dokter, pada akhirnya nanoteknologi akan
menjawab semua keterbatasan tersebut.
Akankah hal tersebut menjadi kenyataan? Kita tunggu saja.

Sumber : http://foodiedroodie.blogspot.com/2015/01/nanoteknologi-robot-di-dalamtubuh-manusia.html