B1J010115 8.

RINGKASAN

Sirip merupakan perluasan integument (pembungkus tubuh) yang tipis yang
disokong oleh jari-jari sirip. Fungsi sirip adalah sebagai alat gerak yang vital bagi
ikan. Kronologi pembentukan sirip serta faktor-faktor yang mempengaruhinya dapat
diketahui pada saat ikan memulai perkembangannya sebagai larva. Hal tersebut
mendorong perlunya dilakukan penelitian mengenai perkembangan morfologi sirip
ikan nilem dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Faktor yang mempengaruhi
pertumbuhan dan perkembangan ikan nilem diantaranya adalah temperatur dan
hormon. Temperatur mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan hewan
poikiloterm, salah satunya ikan. Hormon yang berpengaruh dalam perkembangan
sirip yang telah diketahui adalah metiltestosteron yang memberikan pengaruh
terhadap pertumbuhan dan perkembangan sirip anal pada ikan Gambussia affinis.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengevaluasi pengaruh temperatur dan hormon
terhadap perkembangan morfologi sirip ikan nilem serta mengetahui temperatur dan
konsentrasi hormon metiltestosteron yang mempengaruhi perkembangan morfologi
sirip ikan nilem (Osteochilus hasselti). Penelitian ini menggunakan metode
eksperimental dengan rancangan acak lengkap (RAL) pola split-plot. sebagai petak
utama (Main plot) adalah temperatur terdiri dari temperatur ruang (T1), 27±1oC (T2),
dan 30±1oC (T3). Anak Petak (Sub plot) berupa konsentrasi metiltestosteron dalam
medium terdiri dari kontrol (M1), 1,6 nM (M2), 16 nM (M3), dan 32 nM (M4),

dengan demikian terdapat 12 kombinasi perlakuan, setiap perlakuan diulang 3 kali.
Data penelitian meliputi morfologi yang dianalisis secara deskriptif. Data panjang
sirip, luas sirip, dan panjang tubuh dianalisis menggunakan ANOVA dua arah. Hasil
penelitian menunjukan bahwa perkembangan morfologi sirip berturut-turut terjadi
pada sirip dada, ekor, punggung, anal, dan abdominal. Terdapat interaksi yang secara
signifikan (p