Masyarakat Hukum Adat Dalam Pengelolaan Hutan Adat Pasca Putusan Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia Nomor 35 PUUX 2012
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Kesehatan masyarakat merupakan salah satu modal pokok dalam rangka
pertumbuhan dan kehidupan bangsa. Untuk mewujudkan hal ini secara optimal,
diselenggarakan upaya kesehatan. Upaya kesehatan adalah setiap kegiatan untuk
memelihara dan meningkatkan kesehatan, yang bertujuan untuk mewujudkan
derajat kesehatan yang optimal bagi masyarakat. Salah satu upaya yang dilakukan
pemerintah adalah dengan meningkatkan mutu pelayanan kesehatan rumah sakit.
Hal
tersebut
diperjelas
dalam
Keputusan
Menteri
Kesehatan
Nomor
1197/MenKes/SK/X/2004 tentang Standar Pelayanan Rumah Sakit, yang
menyebutkan bahwa pelayanan farmasi rumah sakit adalah bagian yang tidak
terpisahkan dari sistem pelayanan rumah sakit yang utuh dan berorientasi kepada
pelayanan pasien, penyediaan obat yang bermutu, termasuk pelayanan farmasi
klinik yang terjangkau bagi semua lapisan masyarakat.
Praktek pelayanan kefarmasian merupakan kegiatan yang terpadu dengan
tujuan mengidentifikasi, mencegah dan menyelesaikan masalah obat dan masalah
yang berhubungan dengan kesehatan. Kegiatan pelayanan kefarmasian di rumah
sakit meliputi pengkajian dan pelayanan resep, penelusuran riwayat penggunaan
obat, pelayanan informasi obat, konseling, visite, pemantauan terapi obat,
monitoring efek samping obat, evaluasi penggunaan obat dan dispensing sediaan
khusus (Depkes RI, 2004).
Universitas Sumatera Utara
Apoteker merupakan tenaga kesehatan yang memiliki dasar pendidikan dan
keterampilan di bidang farmasi serta diberi wewenang dan tanggung jawab untuk
melaksanakan
pekerjaan
kefarmasian.
Seiring
profesionalisme apoteker semakin diperlukan, karena
perkembangan
zaman,
pekerjaan kefarmasian
tidak lagi berorientasi pada produk semata (product oriented), tetapi cenderung
berorientasi pada pasien (patient oriented). Perubahan
orientasi pekerjaan
tersebut menuntut apoteker untuk memiliki pengetahuan yang luas dalam
melaksanakan pelayanan kefarmasian, baik pengelolaan perbekalan farmasi
maupun pelayanan farmasi klinik.
Perwujudan profesionalisme apoteker dalam menjalankan profesinya
dilaksanakan melalui peningkatan sumber daya manusia sehingga apoteker dapat
menjalankan fungsinya yaitu sesuai dengan konsep The Seven Star Pharmacist
meliputi sikap apoteker sebagai pemberi pelayanan (care giver), pembuat
keputusan (decision maker), communicator, manager, pembelajaran jangka
panjang (long life learner), guru (teacher), pemimpin (leader) dan researcher
(ISFI, 2007).
Dalam rangka meningkatkan wawasan, pengetahuan, keterampilan, dan
kemampuan bekerja sama dengan tenaga kesehatan lainnya di rumah sakit maka
Fakultas Farmasi Universitas Sumatera Utara menyelenggarakan Praktik Kerja
Profesi bagi mahasiswa Program Studi Pendidikan Profesi Apoteker yang bekerja
sama dengan RSUD dr. Pirngadi Kota Medan.
Praktik Kerja Profesi ini meliputi:
1. Menerima materi tentang Instalasi Farmasi di RSUD dr. Pirngadi Kota Medan.
Universitas Sumatera Utara
2. Melihat langsung aktivitas dan peranan apoteker secara umum di rumah sakit,
khususnya di Instalasi Farmasi RSUD dr. Pirngadi Kota Medan.
3. Melakukan pemberian obat dan informasi terhadap pasien di pelayanan
farmasi rawat jalan.
4. Melakukan wawancara dan konseling terhadap pasien kemoterapi sitostatika.
5. Mengetahui peran dan tugas CSSD di rumah sakit.
1.2
Tujuan Kegiatan
Tujuan umum dilaksanakannya Praktik Kerja Profesi di RSUD dr. Pirngadi
Kota Medan adalah untuk mendidik calon apoteker agar mampu mengelola
kegiatan kefarmasian di rumah sakit sesuai dengan etika dan ketentuan yang
berlaku di dalam sistem pelayanan rumah sakit.
Universitas Sumatera Utara
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Kesehatan masyarakat merupakan salah satu modal pokok dalam rangka
pertumbuhan dan kehidupan bangsa. Untuk mewujudkan hal ini secara optimal,
diselenggarakan upaya kesehatan. Upaya kesehatan adalah setiap kegiatan untuk
memelihara dan meningkatkan kesehatan, yang bertujuan untuk mewujudkan
derajat kesehatan yang optimal bagi masyarakat. Salah satu upaya yang dilakukan
pemerintah adalah dengan meningkatkan mutu pelayanan kesehatan rumah sakit.
Hal
tersebut
diperjelas
dalam
Keputusan
Menteri
Kesehatan
Nomor
1197/MenKes/SK/X/2004 tentang Standar Pelayanan Rumah Sakit, yang
menyebutkan bahwa pelayanan farmasi rumah sakit adalah bagian yang tidak
terpisahkan dari sistem pelayanan rumah sakit yang utuh dan berorientasi kepada
pelayanan pasien, penyediaan obat yang bermutu, termasuk pelayanan farmasi
klinik yang terjangkau bagi semua lapisan masyarakat.
Praktek pelayanan kefarmasian merupakan kegiatan yang terpadu dengan
tujuan mengidentifikasi, mencegah dan menyelesaikan masalah obat dan masalah
yang berhubungan dengan kesehatan. Kegiatan pelayanan kefarmasian di rumah
sakit meliputi pengkajian dan pelayanan resep, penelusuran riwayat penggunaan
obat, pelayanan informasi obat, konseling, visite, pemantauan terapi obat,
monitoring efek samping obat, evaluasi penggunaan obat dan dispensing sediaan
khusus (Depkes RI, 2004).
Universitas Sumatera Utara
Apoteker merupakan tenaga kesehatan yang memiliki dasar pendidikan dan
keterampilan di bidang farmasi serta diberi wewenang dan tanggung jawab untuk
melaksanakan
pekerjaan
kefarmasian.
Seiring
profesionalisme apoteker semakin diperlukan, karena
perkembangan
zaman,
pekerjaan kefarmasian
tidak lagi berorientasi pada produk semata (product oriented), tetapi cenderung
berorientasi pada pasien (patient oriented). Perubahan
orientasi pekerjaan
tersebut menuntut apoteker untuk memiliki pengetahuan yang luas dalam
melaksanakan pelayanan kefarmasian, baik pengelolaan perbekalan farmasi
maupun pelayanan farmasi klinik.
Perwujudan profesionalisme apoteker dalam menjalankan profesinya
dilaksanakan melalui peningkatan sumber daya manusia sehingga apoteker dapat
menjalankan fungsinya yaitu sesuai dengan konsep The Seven Star Pharmacist
meliputi sikap apoteker sebagai pemberi pelayanan (care giver), pembuat
keputusan (decision maker), communicator, manager, pembelajaran jangka
panjang (long life learner), guru (teacher), pemimpin (leader) dan researcher
(ISFI, 2007).
Dalam rangka meningkatkan wawasan, pengetahuan, keterampilan, dan
kemampuan bekerja sama dengan tenaga kesehatan lainnya di rumah sakit maka
Fakultas Farmasi Universitas Sumatera Utara menyelenggarakan Praktik Kerja
Profesi bagi mahasiswa Program Studi Pendidikan Profesi Apoteker yang bekerja
sama dengan RSUD dr. Pirngadi Kota Medan.
Praktik Kerja Profesi ini meliputi:
1. Menerima materi tentang Instalasi Farmasi di RSUD dr. Pirngadi Kota Medan.
Universitas Sumatera Utara
2. Melihat langsung aktivitas dan peranan apoteker secara umum di rumah sakit,
khususnya di Instalasi Farmasi RSUD dr. Pirngadi Kota Medan.
3. Melakukan pemberian obat dan informasi terhadap pasien di pelayanan
farmasi rawat jalan.
4. Melakukan wawancara dan konseling terhadap pasien kemoterapi sitostatika.
5. Mengetahui peran dan tugas CSSD di rumah sakit.
1.2
Tujuan Kegiatan
Tujuan umum dilaksanakannya Praktik Kerja Profesi di RSUD dr. Pirngadi
Kota Medan adalah untuk mendidik calon apoteker agar mampu mengelola
kegiatan kefarmasian di rumah sakit sesuai dengan etika dan ketentuan yang
berlaku di dalam sistem pelayanan rumah sakit.
Universitas Sumatera Utara