MODEL PENGATURAN HAK MASYARAKAT HUKUM ADAT PASCA KELUARNYA PUTUSAN MAHKAMAH KONSTITUSI NOMOR 35/PUU-X/2012 (Studi Hutan Adat Tembawang Kabupaten Melawi, Provinsi Kalimantan Barat) - UNS Institutional Repository

  

MODEL PENGATURAN HAK MASYARAKAT HUKUM

ADAT PASCA KELUARNYA PUTUSAN MAHKAMAH

KONSTITUSI NOMOR 35/PUU-X/2012

  (Studi Hutan Adat Tembawang Kabupaten Melawi, Provinsi Kalimantan Barat)

  

TESIS

  Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Magister Program Magister Kenotariatan

  Oleh :

REANDA NELIS

  NIM : S351602037

  

PROGRAM MAGISTER KENOTARIATAN

FAKULTAS HUKUM

UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

2017

  

MODEL PENGATURAN HAK MASYARAKAT HUKUM

ADAT PASCA KELUARNYA PUTUSAN MAHKAMAH

KONSTITUSI NOMOR 35/PUU-X/2012

  (Studi Hutan Adat Tembawang Kabupaten Melawi, Provinsi Kalimantan Barat)

  

DISUSUN OLEH :

REANDA NELIS

  NIM : S351602037

  

Telah disetujui oleh Pembimbing :

Dosen Pembimbing

Jabatan Nama Tanda Tangan

Pembimbing Dr. Lego Karjoko, SH.,MH . ...……………

  NIP : 196305191988031001 Mengetahui,

  Ketua Program Magister Kenotariatan,

  

Burhanuddin Harahap, SH.,MH.M.Si.,Ph.D

  NIP : 196007161985031004

  HALAMAN PENGESAHAN MODEL PENGATURAN HAK MASYARAKAT HUKUM ADAT PASCA KELUARNYA PUTUSAN MAHKAMAH KONSTITUSI NOMOR 35/PUU-X/2012

  (Studi Hutan Adat Tembawang Kabupaten Melawi, Provinsi Kalimantan Barat)

  DISUSUN OLEH : REANDA NELIS NIM: S351602037 Telah Disetujui oleh Tim Penguji : Jabatan Nama Tanda Tangan Tanggal

  Ketua Dr. Hari Purwadi, S.H., M.Hum.

  NIP. 19641201 200501 1 001

  …………… ……………

  Sekretaris Dr. Lego Karjoko, SH., MH NIP. 19630519 198803 1 001

  …………… ……………

  Anggota Dr. Djoko Wahyu Winarno S.H., MS.

  NIP. 19520511 198003 1 002

  …………… …………… Dr. Muhammad Irnawan Darori, S.H., M.M. …………… ……………

  Mengetahui : Direktur Program Pascasarjana Kepala Program Studi Magister Kenotariatan Prof. Dr. M. Furqon Hidayatullah, M.Pd.

  NIP. 19600727 1987021 001 Burhanudin Harahap, S.H., M.H., M.Si., Ph.D.

  NIP. 19600716 198503 1 004

  

PERNYATAAN

  NAMA : REANDA NELIS NIM : S351602037 Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa penulisan hukum (Tesis) berjudul: “MODEL PENGATURAN HAK MASYARAKAT HUKUM ADAT PASCA KELUARNYA PUTUSAN MAHKAMAH KONSTITUSI NOMOR 35/PUU- X/2012 (Studi Hutan Adat Tembawang Kabupaten Melawi, Provinsi Kalimantan Barat) ” adalah betul-betul karya sendiri. Hal-hal yang bukan karya saya dalam penulisan hukum (tesis) ini diberi tanda citasi dan ditunjukan dalam daftar pustaka. Apabila di kemudian hari terbukti pernyataan saya tidak benar, maka saya bersedia menerima sanksi akademik berupa pencabutan penulisan hukum (tesis) dan gelar yang saya peroleh dari penulisan hukum (tesis) ini.

  Surakarta, Desember 2017 Yang membuat pernyataan

  Reanda Nelis NIM. S351602037

  

MOTTO

“… Dan sebaik-baik manusia adalah orang yang paling bermanfaat bagi

manusia.”

  

(HR. Thabrani dan Daruquthni)

“Idealisme tanpa realitas menjadikan seseorang sebagai pemimpi sekaligus

pembohong. Realisme tanpa diiringi nilai-nilai ideal menjadikan seseorang hidup

tanpa martabat”

(Th. Sumartana)

  PERSEMBAHAN

  Dengan segala kerendahan hati, tesis ini penulis persembahkan sebagai wujud syukur, cinta dan terima kasih kepada:

  1. Allah SWT yang senantiasa memberikan rahmat dan hidayah-Nya kepada Penulis sehingga dapat menyelesaikan Penulisan Hukum ini.

  2. Nabi Muhammad SAW, sebagai uswatun hasanah yang telah memberi suri tauladan yang baik bagi umatnya.

  3. Kedua orang tua saya tercinta, Bapak Abdul Muis, dan Ibu Nelmawarni, Kakak saya tercinta Nela Sari dan Adik saya tercinta Annisa Fadyawati sertas seluruh keluarga besarku yang selama ini telah memberikan doa serta dukungannya.

  4. Masyarakat Hukum Adat, Khususnya di Kabupaten Melawi Provinsi Kalimantan Barat 5. Sahabat-sahabatku dimanapun kalian berada.

KATA PENGANTAR

  Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih dan Penyayang, puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas rahmat dan karuniaNya penulis bisa menyelesaiakan penulisan tesis yang berjudul Model Pengaturan Hak Masyarakat Hukum Adat Pasca Keluarnya Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor : 35/PUU-X/2012 (Studi Hutan Adat Tembawang Kabupaten Melawi, Provinsi Kalimantan Barat) guna memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat magister program magister kenotariatan Universitas Sebelas Maret Surakarta. Penulis tertarik mengambil

  Selesaianya penyusunan tesis ini bukan merupakan hasil pemikiran penulis sendiri, ada banyak pihak yang telah berjasa menyumbangkan gagasan, bantuan serta dorongan semangat selama penulis mengerjakannya. Oleh karena itu penulis menyampaikan rasa terima kasih yang setulus-tulusnya kepada yang terhormat :

  1. Bapak Prof. Dr. Ravik Karsidi, M.S., selaku Rektor Universitas Sebelas Maret Surakarta.

  2. Bapak Prof. Dr. M. Furqon Hidayatullah, M.Pd., selaku Direktur Program Pascasarjana Universitas Sebelas Maret Surakarta.

  3. Bapak Prof. Dr. Supanto, S.H., M.Hum selaku Dekan Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret Surakarta, yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk menuntut ilmu pada Fakultas Hukum Program Kenotariatan Universitas Sebelas Maret Surakarta 4. Bapak Burhanudin Harahap.SH.,MH.,MSI.,Ph.D., selaku Ketua Program

  Magister Kenotariatan Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah memberikan izin dalam penelitian tesis dan juga sebagai Ketua tim penguji

  5. Bapak

  Dr. Lego Karjoko,SH.,MH selaku Dosen Pembimbing dalam

  penulisan tesis yang telah banyak meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan, arahan, pencerahan, saran, dan masukan serta catatan-catatan kritis yang sangat berguna sehingga tesis ini dapat selesai dengan baik.

  6. Bapak dan Ibu Dosen Program Magister Kenotariatan Universitas Sebelas Maret, atas ilmu yang diberikan yang sangat berguna bagi masa depan penulis.

  7. Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN) Kalimantan Barat, yang telah memberikan informasi dan bantuan yang sangat berguna untuk penyelesaian tesis ini.

  8. Kementerian Agraria dan Tata Ruang / Kepala Badan Pertanahan Nasional Kantor Wilayah Kalimantan Barat, yang telah memberikan informasi dan bantuan yang sangat berguna untuk penyelesaian tesis ini.

  9. Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Barat, yang telah memberikan informasi dan bantuan yang sangat berguna untuk penyelesaian tesis ini.

  10. Staf Administrasi Program Magister Kenotariatan yang telah banyak membantu penulis dalam hal pengurusan administrasi.

  11. Yara Ananda Anggraini yang selalu memberikan dorongan, semangat, serta doa yang tak ada putusnya.

  12. Seluruh teman-teman Program Magister Kenotariatan Universitas Sebelas Maret Surakarta Angkatan Delapan, dan semua teman-teman kelas A dan kelas B (atas segala bantuan, dorongan, semangat, serta kebersamaan yang kita jalani bersama).

  13. Serta kepada semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu atas segala support, perhatian dan bantuannya yang telah diberikan kepada penulis hingga selesainya penulisan tesis ini.

  Surakarta, Desember 2017 Penulis Reanda Nelis

  NIM S351602037

  

DAFTAR ISI

  Halaman HALAMAN JUDUL .................................................................................. i HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING ......................................... ii HALAMAN PE iii

  NGESAHAN TESIS …………………………………… HALAMAN P iv ERNYATAAN …………………………………………... MOTTO ..................................................................................................... v HALAMAN PERSEMBAHAN ................................................................ vi KATA PENGANTAR ............................................................................... vii DAFTAR ISI .............................................................................................. ix ABSTR xiv AK ………………………………………………………………..

  

ABSTRACT ……………………………………………………………….. xv

  BAB I. PENDAHULUAN A.

  1 Latar Belakang ..........................................................................

  B.

  6 Rumusan Masalah ........................................................................

  C.

  6 Tujuan Penelitian .........................................................................

  D.

  7 Manfaat Penelitian .......................................................................

  BAB II. TINJAUAN PUSTAKA A.

  8 Kajian Sistem Hukum Masyarakat Adat ...................................

  1.

  8 Hukum Sebagai Sistem .......................................................

  2.

  12 Hak Masyarakat Hukum Adat ...............................................

  B.

  17 Kajian Hak Menguasai Negara Atas Hutan .............................

  1.

  19 Penguasaan Sumber Daya Alam oleh Negara ....................

  2.

  24 Teritorialisasi ......................................................................

  C.

  31 Demokrasi Negara Hukum .......................................................

  1.

  31 Norma Dasar Eksistensi Masyarakat Hukum Adat ............

  2.

  35 Kedaulatan Rakyat .............................................................

  D.

  50 BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A.

  Mahkamah Konstitusi yang Mengakui Masyarakat Hukum Adat sebagai Subyek Hak Atas Hutan ..............................

  Konflik hutan adat di kabupaten melawi ........................... 72 B. Pengaturan Hutan Adat Tembawang setelah Putusan

  61 3. Faktor Pelemahan eksistensi masyarakat hukum adat ...... 68 4.

  b. Pengakuan Hak Masyarakat Hukum Adat di Kabupaten Melawi ..........................................................................

  58

  58 a. Tolak Ukur Eksistensi Hak Masyarakat Hukum Adat ..

  52 1. Kajian eksistensi hak masyarakat hukum adat .................. 52 2. Pengakuan terhadap Hak Masyarakat Adat atas Hutan Adat Tembawang di Kabupaten Melawi............................

  Eksistensi Hak Masyarakat Adat atas Hutan Adat Tembawang, Kabupaten Melawi Provinsi Kalimantan Barat setelah Berlakunya Putusan Mahkamah Konstitusi No 35/PUU-X/2012 ......................................................................

  50 F. Teknik Analisa Bahan Hukum......................................................

  Kajian Penguasaan Lahan Hutan .............................................

  48 E. Teknik Pengumpulan Bahan Hukum ........................................

  48 D. Jenis dan Sumber Bahan Hukum .................................................

  47 C. Pendekatan Penelitian ...............................................................

  47 B. Sifat Penelitian ..........................................................................

  Jenis Penelitian .........................................................................

  44 BAB III. METODE PENELITIAN A.

  42 F. Penelitian yang Relevan ...........................................................

  37 E. Kerangka Berpikir ....................................................................

  37 1. Hak Tenurial .......................................................................

  77

  1. Pengaturan Hak Masyarakat Hukum Adat dalam Peraturan Perundang-undangan ................................................................

  77 2. Model Pengaturan Perlindungan Hak Masyarakat Adat di Wilayah Lain (Kabupaten Malinau) ....................................

  84 3. Pengaturan Perlindungan Hak Masyarakat Hukum Adat di Kabupaten Melawi ...................................................................

  91 4. Pengakuan Hak Masyarakat Hukum Adat Melalui Pelepasan Hutan Adat dari Kawasan Hutan Negara .............................

  95 a. Tahap pelepasan hutan adat .................................................

  96 b. Pengakuan Hak Masyarakat Hukum Adat ..........................

  98 BAB V. PENUTUP A. Kesimpulan ..............................................................................

  101 B. Implikasi ...................................................................................

  102 C. Saran .........................................................................................

  102

  DAFTAR PUSTAKA

  

DAFTAR TABEL

1.

  Hasil Penelitian HuMa tentang Pengakuan Hak Masyarakat Hukum Adat

  …………………………………

  65

  

DAFTAR GAMBAR

1.

  Posisi Hutan Adat ……………………………………………..... 78 2. Mekanisme Pelepasan Hutan Adat dari Kawasan Hutan Negara …………………………………… 97

3. Mekanisme Pengakuan Hak Masyarakat Adat ………………… 98 4.

  Mekanisme Permohonan Penetapan Hutan Adat ……………… 99

  

ABSTRAK

REANDA NELIS. S351602037. MODEL PENGATURAN HAK

MASYARAKAT HUKUM ADAT PASCA KELUARNYA PUTUSAN

MAHKAMAH KONSTITUSI NOMOR 35/PUU-X/2012. (Studi Hutan Adat

Tembawang Kabupaten Melawi, Provinsi Kalimantan Barat). 2017. Program

Studi Magister Kenotariatan Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret.

  Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis eksistensi hak masyarakat adat atas Hutan Adat Tembawang, Kabupaten Melawi Provinsi Kalimantan Barat setelah berlakunya Putusan Mahkamah Konstitusi No 35/PUU- X/2012 dan pengaturan Hutan Adat Tembawang setelah Putusan Mahkamah Konstitusi yang mengakui masyarakat hukum adat sebagai subyek hak atas hutan.

  Pendekatan penelitian ini adalah pendekatan undang-undang. Bahan hukum yang dipergunakan adalah bahan hukum primer dan bahan hukum sekunder. Teknik analisa bahan hukum menggunakan deduksi dengan metode silogisme.

  Hasil penelitian menunjukkan bahwa1) Kabupaten Melawi belum memiliki hak ulayat sehingga Kabupaten Melawi belum memberikan pengakuan terhadap eksistensi masyarakat hukum adat. Hal tersebut ditunjukkan dengan belum adanya produk hukum yang mengatur keberadaan masyarakat hukum adat baik secara umum maupun spesifik. Dikarenakan belum ada produk hukum yang mengatur maka di Kabupaten Melawi rawan terjadinya konflik agraria dengan masyarakat hukum adat; 2) Pengaturan Hutan Adat Tembawang setelah Putusan Mahkamah Konstitusi adalah dengan adanya pengakuan terhadap hak ulayat terlebih dahulu mengingat di Kabupaten Melawi belum memiliki hak ulayat. Selanjutnya dapat ditindaklanjuti dengan pengakuan Desa Adat sehingga dapat mengajukan permohonan hutan desa melalui proses pengajuan perhutanan sosial.Untuk perlindungan hukum dalam jangka pendek Kabupaten Melawi dapat menetapkan SK (Surat Keputusan) Kepala Daerah yaitu SK Bupati.

  Seyognyanya ke depan Pemerintah Kabupaten Melawi diharapkan membuat produk hukum daerah yang mengakui masyarakat hukum adat sehingga dapat berlanjut ke tahapan pelepasan hutan adat dari kawasan hutan negara. Produk hukum dapat bersifat umum atau khusus yang menyatakan penetapan terhadap masyarakat hukum adat.

  

Kata Kunci : Eksistensi Hak Masyarakat Adat, Pengaturan Hak Masyarakat

  Hukum Adat, Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 35/PUU- X/2012

  

ABSTRACT

REANDA NELIS. S351602037. A MODEL OF CUSTOMARY LAW SOCIETY’S RIGHT REGULATION AFTER THE ISSUANCE OF CONSTITUTION COURT’S VERDICT NUMBER: 35/PUU-X/2012 (A Study on Customary Forest of Tembawang, Melawi Regency, West

Kalimantan Province). 2017. Master of Notary Study Program of Faculty of

Law of Sebelas Maret University.

  The objective of research was to find out and to analyze the existence of customary society’s right to Tembawang Customary Forest, in Melawi Regency of West Kalimantan Province after the ena ctment of Constitution Court’s Verdict No. 35/PUU-X/2012 and the regulation of Tembawang Customary Forest after the Constitution Court’s Verdict recognizes customary law society as the subject of right to forest.

  This research employed statute approach. The law materials used were primary and secondary ones. Technique of analyzing law material used was deductive one with syllogism method.

  The results of research were as follows. 1) Melawi Regency has not had right so that Melawi Regency has not recognized yet the existence of

  ulayat

  customary law society. It was indicated with no legal product governing the existence of customary law society, either generally or specifically. Because there has been no legal product governing, Melawi Regency is vulnerable to agrarian conflict with customary law society. 2) The regulation of Tembawang Customary Forest after Constitution Court’s Verdict was indicated with the recognition of ulayat right first recalling that Melawi Regency has not had ulayat right.

  Furthermore, it could be followed up by the recognition of Customary Village so that it could apply for village forest through the process of applying for social forestry. For short-term law protection, Melawi Regency could issue a decree (Surat Keputusan = SK) of Local Leader, SK Bupati.

  In the future, Melawi Regency Government is expected to develop a local legal product recognizing customary law society thereby can continue to the next stage of liberating customary forest from the state forest area. Legal product can be general or specific stating the assignment of customary law society.

  Keywords:

  Existence of Customary Society’s Right, Regulation of Customary Law Society’s Right, Constitution Court’s Verdict Number 35/PUU- X/2012.