Pengaruh karakteristik dan Kompetensi Wirausaha Terhadap Kinerja Bisnis UMKM Pemuda Binaaan Dispora kabupaten Asahan Sumatera Utara

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1

Pengertian Wirausaha
Wirausaha adalah ilmu yang mempelajari tentang nilai, kemampuan, dan

perilaku seseorang dalam menghadapi tantangan hidup atau usaha (R.Heru
Kristanto,2009). Wirausaha merupakan ilmu yang memiliki obyek kemampuan
menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda (Zimmerer, and Scarborough,2005).
Konsep wirausaha merupakan kemampuan kreatif dan inovatif yang dijadikan
dasar untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda (creat new and diffrent)
melalui berpikir kreatif dan bertindak inovatif untuk menciptakan peluang melalui
suatu proses, pembentukan atau pertumbuhan suatu bisnis baru yang beriorentasi
memperoleh keuntungan, penciptaan nilai dan pembentukan produk atau jasa baru
yang unik dan inovatif (Suryana,2010). Dalam bidang tertentu seperti
perdagangan

dan


jasa,

kewirausahaan

dijadikan

kompetensi

inti

guna

meningkatkan kemampuan bersaing, perubahan inovasi, pertumbuhan dan daya
tahan usaha, perusahaan. Kewirausahaan dapat digunakan untuk kiat bisnis jangka
panjang sebagai kiat kehidupan secara umum

2.2

Karakteristik Wirausahawan
Wirausahawan atau wiraswastawan mempunyai karakteristik umum serta


berasal dari kelas yang sama, Schumpeter menulis bahwa wiraswastawan tidak
membentuk suatu kelas sosial tetapi berasal dari semua kelas. Wiraswastawan
umumnya mempunyai sifat yang sama. Mereka adalah orang yang mempunyai

7
Universitas Sumatera Utara

8

tenaga,
menerima

keinginan untuk terlibat dalam peualangan inovatif, kemauan untuk
tanggung jawab pribadi dalam mewujudkan suatu peristiwa dengan

cara yang mereka pilih, dan keinginann untuk berprestasi yang sangat tinggi.
Menurut McClelland, yang dikutip (Sumarsono,2010) dalam bukunya yang
berjudul kewirausahaan menyatakan bahwa


karakteristik

wirausaha adalah

sebagai berikut:
1.

Keinginan untuk berprestasi
Kebutuhan ini didefinisikan sebagai keinginan ataudorongan dalam diri
orang yang memotivasi perilaku kearah pencapaian tujuan. Pencapaian
tujuan merupakan tantangan dari bagi individu.

2.

Keinginan untuk bertanggung jawab.
Wiraswastawan menginginkan tanggung jawab pribadi bagai pencapaian
tujuan. Mereka memilih menggunakan sumber daya sendiri dengan cara
bekerja sendiri untuk mencapai tujuan dan bertanggung jawab sendiri

3.


Preferensi kepada risiko-risiko menengah.
Wiraswastawan bukanlah penjudi, mereka memilih menetapkan tujuantujuan yang membutuhkan tingkat kinerja yang tinggi, suatu tingkatan
yang mereka percaya akan menuntut usaha keras tetapi yang dipercaya bisa
mereka penuhi.

4.

Persepsi pada kemungkinan berhasil.
Keyakinan pada kemampuan untuk mencapai keberhasilan adalah kualitas
kepribadian wiraswastawan yang penting. Ketika semua fakta tidak
sepenuhnya tersedia, mereka berpaling pada sikap percaya diri mereka yang
tinggi dan melanjutkan tugas-tugas tersebut.

Universitas Sumatera Utara

9

5.


Rangsangan oleh umpan balik
Wiraswastawan

ingin

mengetahui

bagaimana

hal

mereka

kerjakan,apakah umpan baliknya baik atau buruk. Mereka dirangsang
untuk mencapai hasil kerja yang lebih tinggi dengan mempelajari seberapa
efektif usaha mereka.
6.

Aktivitas energik
Wiraswastawan menunjukan energi yang jauh lebih tinggi dibandingkan

rata-rata orang. Mereka bersifat aktif mempunyai proporsi waktu yang
besar dalam mengerjakan tugas dengan cara baru. Mereka sangat
menyadari perjalanan waktu.

Kesadaran ini merangsang mereka untuk

terlibat secara mendalam pada kerja yang mereka lakukan.
7.

Orientasi ke masa depan
Wiraswastawan melakukan perencanaan dan berpikir kedepan , mencari
dan mengantisipasi kemungkin an yang terjadi jauh di masa depan.

8.

Ketrampilan dalam pengorganisasian.
Wiraswastawan menunjukan ketrampilan dalam mengorganisasi kerja dan
orang-orang dalam mencapai tujuan. Mereka sangat obyektif didalam
memilih individu-individu untuk tugas tertentu. Mereka akan memilih yang
ahli dan bukannya teman agar pekerjaan bisa dilakukan dengan efisien.


9.

Sikap terhadap uang
Keuntungan finansial adalah nomor dua dibandingkan arti penting dari
prestasi kerja mereka. Mereka hanya memandang uang sebagai lambang
kongkret dari tercapainya tujuan sebagai pembuktian bagi kompetensi
mereka.

Universitas Sumatera Utara

10

Tugas wirausaha melakukan sesuatu dengan cara yang berbeda bukan
hanya sekedar dengan cara yang lebih baik. Sifat kepribadian wirausaha dipelajari
guna mengetahui karakteristik perorangan yang membedakan seorang wirausaha.
Mc Cleland mengindikasikan ada korelasi positif antara tingkah laku
orang yang memiliki motif prestasi tinggi dengan tingkah laku wirausaha.
Karakteristik orang-orang yang mempunyai motif prestasi tinggi adalah :
1.


Memilih resiko “moderate” dalam tindakannya dia memilih melakukan
sesuatu yang ada tantangannya, namun dengan cukup kemungkinan untuk
berhasil.

2.

Mengambil tanggung jawab pribadi atas perbuatan-perbuatan. Artinya kecil
sekali kecendrungan untuk mencari “kambing hitam” atas kegagalan atau
kesalahan yang dilakukan

3.

Mencari umpan balik (feed back) tentang perbuatan-perbuatannya

4.

Berusaha melakukan sesuatu dengan cara-cara baru

Upaya untuk mengungkapkan karakteristik utama wirausaha juga

dilakukan oleh para ahli dengan menggunakan teori letak kendali (locus of
control). Teori letak kendali menggambarkan bagaimana meletakkan sebab dari

suatu kejadian dalam

hidupnya. Apakah sebab kejadian tersebut oleh faktor

dalam dirinya dan dalam lingkup kendalinya atau faktor diluar kendalinya (J.B.
Rotter).
Management Systems International menyebutkan karakteristik pribadi

wirausaha (personal entrepreneurial characteristics) sebagai berikut:
1.

Mencari peluang

Universitas Sumatera Utara

11


2.

Keuletan

3.

Tanggungjawab terhadap pekerjaan

4.

Tuntutan atas kualitas dan efisiensi

5.

Pengambilan resiko

6.

Menetapkan sasaran


7.

Mencari informasi

8.

Perencanaan yang sistematis dan pengawasannya

9.

Persuasi dan jejaring/koneksi

10. Percaya diri
Karakteristik wirausaha dapat dilihat dari locus of control atau
pengendalian diri atas dimensi internal dan eksternal. Pengaruh dimensi eksternal
atau internal seseorang akan menentukan bagaimana seorang wirausaha
mengelolah perusahaannya.
Pengaruh internal antara lain keyakinanan bahwa keputusan harus diambil
oleh diri sendiri, kemauan untuk mencoba yang baru walaupun ada kekhawatiran
beratnya konsekwensi yang akan diterima, kepuasan akan keberhasilan pekerjaan,
dan berupaya segera memperoleh sesuatu yang diinginkan.
Secara internal locus of control dapat dilihat dari sudut, sejauh mana
seseorang memiliki keteguhan hati untuk mengatasi kemandekan dalam
membentuk usaha baru, juga sejauh mana seseorang memiliki keinginan yang
kuat untuk mengelolah usaha baru dan menumbuhkannya. Dimensi eksternal dan
internal tidaklah menjadi patokan seseorang akan berhasil, kombinasi yang
optimal diantara keduanya dapat membantu pengelolaan usaha dengan berhasil.

Universitas Sumatera Utara

12

Selain locus of control, kebebasan, kemauan mengambil resiko dan
kebutuhan akan berprestasi (need for achiement) merupakan karakteristik lain dari
wirausa. Umumnya, ketiga sifat terakhir sangat menonjol dalam watak seseorang
wirausaha berhasil.
Latar belakang wirausaha dapat dilihat dari lingkungan keluarga semasa
kanak-kanak, riwayat pendidikan, nilai pribadi (personal value), usia, sejarah
pekerjaan dan motivasi. Urutan kelahiran akan mempengaruhi kemungkinana
seseorang menjadi wirausaha, umumnya anak tertua menjadi pengambil tanggung
jawab, karena itu anaka tertua lebih dapat menjadi wirausaha.
Pendidikan dalam banyak penelitian menunjukkan berperan secara positif
dalam mengembangkan usaha. Nilai kepribadian seperti pendukung, agresif,
pemurah, penyesuaian diri, kreatif, kejujuran dan pencari sumberdaya, sangat
memberikan pola pada usaha yang dikelolah. Usia umumnya berkisar 20-50 tahun
sebagai usia produktif dalam mengelolah usaha. Pengalam kerja akan
memberikan dukungan pada usaha yang dikembangkan sepanjang itu relevan.
Motivasi utama seseorang yang mengembangkan usaha baru adalah independensi
dalam mengelolah usaha.
Wirausahawan yang unggul yang mampu menciptakan kreativitas dan
inovasi sebagai dasar untuk hidup, tumbuh dan berkembang umumnya memiliki
karakteristik atau ciri-ciri yang merupakan proses jangka panjang berdasarkan
pengalaman dan pendidikan (R.Heru Kristanto,2009).
Beberapa karakteristik yang melekat pada diri wirausahawan (Zimmerer,
and Scarborough,2005; Kuratko & Hoodgets, 2007) sebagai berikut:
1.

Desire for Responsibility

Universitas Sumatera Utara

13

Wirausaha yang unggul merasa bertanggung jawab secara pribadi atas hasil
usaha yang dia lakukan. Mereka lebih dapat mengendalikan sumberdaya
yang dimiliki dan menggunakan sumberdaya tersebut untuk mencapai citacita. Wirausaha yang berhasil dalam jangka panjang haruslah memiliki rasa
tanggung jawab atas usaha yang dilakukan. Kemampuan untuk menanggung
resiko usaha seperti : resiko keuangan, resiko teknik ada kalanya muncul,
sehingga wirausaha harus mampu meminimalkan resiko.
2.

Tolerance For Ambiguity

Ketika kegiatan usaha dilakukan, mau tidak mau harus berhubungan dengan
orang lain, baik dengan karyawan, pelanggan, pemasok bahan,pemasok
barang, penyalur, masyarakat, maupun aturan legal formal. Wirausaha harus
mampu menjaga dan mempertahankan hubungan baik dengan stakeholder .
Keberagaman bagi wirausaha adalah sesuatu hal yang biasa. Kemampuan
untuk menerima keberagaman merupakan suatu ciri khas wirausaha guna
menjaga kelangsungan hidup bisnis atau perusahaan dalam jangka panjang.
3.

Vision

Wirausaha yang berhasil selalu memiliki cita-cita, tujuan yang jelas kedepan
yang harus dicapai secara terukur. Visi merupakan filosofi, cita-cita dan
motivasi mengapa perusahaan hidup, dan wirausaha akan menterjemahkan
kedalam tujuan, kebijakan, anggaran, dan prosedur kerja yang jelas.
Wirausaha yang tidak jelas visi kedepan ibarat orang yang berjalan tanpa
arah yang jelas, sehingga kecendrungan untuk gagal sangat tinggi.
4.

Tolerance for failure

Universitas Sumatera Utara

14

Usaha yang berhasil membutuhkan kerja keras, pengorbanan baik waktu
biaya dan tenaga. Wirausaha yang terbiasa dengan kreativitas dan inovasi
kadangkala atau bahkan sering mengalami ketidakberhasilan. Proses yang
cukup panjang dalam mencapai kesuksesan tersebut akan meningkatkan
kepribadian toleransi terhadap kegagalan usaha
5.

Internal locul of control

Didalam diri manusia ada kemampuan untuk mengendalikan diri yang
dipengaruhi oleh internal diri sendiri. Wirausaha yang unggul adalah yang
memiliki kemampuan untuk mengendalikan diri dari dalam dirinya sendiri.
Kerasnya tekanan kehidupan, persaingan bisnis, perubahan yang begitu
cepat dalam dunia bisnis akan meningkatkan tekanan kejiwaan baik mental,
maupun moral dalam kehidupan keseharian. Wirausaha yang mampu
mengendalikan dirinya sendiri akan mampu bertahan dalam dunia bisnis
yang makin komplek.
6.

Continuous Improvement

Wirausaha yang berhasil selalu bersikap positif, menganggap pengalaman
sebagai sesuatu yang berharga dan melakukan perbaikan terus-menerus.
Pengusaha selalu mencari hal-hal baru yang akan memberikan manfaat baik
dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Wirausaha memiliki tenaga,
keinginan untuk terlibat dalam petualangan inovatif yang akan membawa
konsekuensi menguntungkan dimasa depan.
7.

Preference for moderate risk.

Dalam kehidupan berusaha, wirausaha selalu berhadapan intensitas resiko.
Sifat wirausaha dalam menghadapi resiko dapat digolongkan kedalam 3

Universitas Sumatera Utara

15

macam sifat mengambil resiko, yaitu risk seeking (orang yang suka dengan
resiko tinggi), moderat risk (orang yang memiliki sifat suka mengambil
resiko sedang), dan risk averse (orang yang memiliki suka menghindari
resiko) pada umumnya wirausaha yang berhasil memiliki kemampuan untuk
memilih resiko yang moderate/sedang. Dimana ketika mengambil keputusan
memerlukan pertimbangan yang matang. Hal ini sejalan dengan resiko
wirausaha

yang apabila mengalami kegagalan ditanggung sendiri.

Wirausaha akan melihat sebuah bisnis dengan tingkat pemahaman pribadi
yang

disesuaikan

dengan

perubahan

lingkungan

(Zimmerer,

and

Scarborough, 2005)
8.

Confidence in their ability to success.

Wirausaha umumnya memiliki keyakinan yang cukup tinggi atas
kemampuan diri untuk berhasil. Mereka memilki kepercayaan yang tinggi
untuk melakukan banyak hal dengan baik dan sukses. Mereka cendrung
untuk optimis terhadap peluang keberhasilan dan optimism, biasanya
berdasarkan kenyataan. Tanpa keyakinan kepercayaan untuk sukses dan
mampu menghadapi tantangan akan menurunkan semangat juang dalam
melakukan bisnis.
9.

Desire for immediate feedback

Perkembangan yang begitu cepat dalam kehidupan usaha menuntut
wirausaha untuk cepat mengantisipasi perubahan yang terjadi agar mampu
bertahan dan berkembang. Wirausaha pada umumnya memiliki keinginan
untuk mendapatkan respon atauumpan balik terhadap suatu permasalahan.
Persaingan yang begitu ketat dalam dunia usaha menuntut untuk berpikir

Universitas Sumatera Utara

16

cerdas, cepat dan menanggapi perubahan. Wirausaha memiliki kecenrungan
untuk mengetahui sebaik apa ia bekerja dan mencari pengakuan atas prestasi
secara terus-menerus.
10. High energy level
Wirausaha pada umumnya memiliki energi yang cukup tinggi dalam
melakukan kegiatan usaha sejalan dengan resiko yang ia tanggung.
Wirausaha memiliki semangat atau energi yang cukup tinggi disbanding
kebanyakan orang. Resiko yang harus ditanggung sendiri mendorong
wirausaha untuk bekerja keras dan dalam jangka waktu yang cukup lama.
Bergairah dan mampu menggunakan daya geraknya, ulet tekun dan tidak
mudah putus asa.
11. Future orientation
Keuntungan usaha yang tidak pasti mendorong wirausaha selalu melihat
peluang, menghargai waktu dan berorientasi kemasa depan. Wirausaha
memiliki kecenderungan melihat apa yang akan dilakukan sekarang dan
besok, tidak begitu mempersoalkan apa yang telah dilakukan kemarin.
Wirausaha yang unggul selalu berusaha memprediksi perubahan dimasa
depan guna meningkatkan kinerja usaha.
12. Skill at organizing
Membangun usaha dari awal memerlukan kemampuan mengorganisasi
sumberdaya yang dimilki berupa sumber-sumber ekonomi berujud maupun
sumber ekonomi tak berwujud untuk mendapatkanmanfaat maksimal.
Wirausaha memilki keahlian dalam melakukan organisasi baik orang
maupun barang. Wirausaha yang unggul ketika memilki kemampuan

Universitas Sumatera Utara

17

portofolio sumberdaya yang cukup tinggi untuk dapat bertahan dan
berkembang.
13. High commitment
Memunculkan usaha baru membutuhkan komitmen penuh yang tinggi agar
berhasil.

Disiplin

dalam

bekerja

dan

pada

umumnya

wirausaha

membenamkan diri dalam kegiatan tersebut guna keberhasilan cita-citanya.
(Scarborough,2005) mengungkapkan step, langkah terakhir seorang
wirausaha untuk meningkatkan kreativitas pendorong kewirausahaan adalah
“work, work, work,…”
14. Flexibility
Perubahan yang begitu cepat dalam dunia usaha mengharuskan wirausaha
untuk mampu menyesuaikan diri dengan perubahan apabila tetap ingin
berhasil. Kemampuan beradaptasi dengan perubahan lingkungan merupakan
modal dasar dalam berusaha, bertumbuh dan sukses. Fleksibilitas
berhubungan dengan kolega seperti kemampuan menyesuaikan diri dengan
prilaku

wirausaha

lain,

kemampuan

bernegosiasi

dengan

kolega

mencerminkan kompetensi wirausaha yang unggul.
Seorang wirausaha adalah pribadi yang mandiri dalam mengejar prestasi,
ia berani mengambil resiko untuk mulai mengelola bisnis demi mendapatkan laba.
Karena itu dia lebih memilih menjadi pemimpin daripada menjadi pengikut, untuk
itu seorang wirausahawan memiliki rasa percaya diri yang kuat dan
mempertahankan diri keteika menghadapi tantangan pada saat merintis usaha
bisnis. Dalam menghadapi berbagai permasalahan, seorang wirausahawan
senantiasa dituntut untuk kreatif.

Universitas Sumatera Utara

18

Mengetahui cara mencapai tujuan yang direncanakan, dan mampu
berkosentrasi serta berinisiatif memanfaatkan pengetahuan dan pengalaman untuk
mengatur langkah sesuai dengan rencana yang telah dibuat menuju target.
Wirausaha perlu mempunyai desain produk, startegi pemasaran, dan solusi
dalam mengatasi problem menajerial yang kreatif untuk bersaing dengan
perusahaan yang lebih besar. Seorang wirausahawan adalah seorang pembaru
yang mengorganisir, mengelola, dan mengasumsikan segala resiko pada saat dia
memulai usahanya untuk mendapatkan keuntungan.
Selain sifat-sifat wirausaha seperti tersebut diatas, diperlukan kemampuan
manajerial untuk mengorganisir sebuah perusahaan, mengembangkan strategi
operasi, mendapatkan dana untuk modal usaha, dan mengelolah aktivitas bisnis.
Pengetahuan teknis juga diperlukan untuk mewujudkan ide. Misalnya, seorang
wirausahawan mempunyai ide yang baik tentang program komputer tetapi dia
tidak memilki pengetahuan yang rinci tentang hal itu, idenya tidak mungkin akan
terwujud.

2.3

Pengetahuan dan Kapabilitas Wirausaha
Proses menggapai bisnis yang berhasil tidaklah mudah, penuh resiko dan

dibutuhkan pengetahuan sesuai dengan jenis usaha yang dilakukan. Pengetahuan
dan kapabilitas berusaha bagi wirausaha dapat diperoleh dari: pengalaman,
mengamati kehidupan wirausaha, belajar kepada wirausaha yang berhasil.
Pengetahuan dan kapabilitas dapat pula diperoleh dari belajar membaca buku dan
pendidikan kewirausahaan atau bidang ilmu yang berhubungan dengan
kewirausahaan. Pengetahuan, kapabilitas, pengalaman dan pendidikan yang

Universitas Sumatera Utara

19

diperoleh wirausaha selama beberapa periode akan memunculkan apa yang
disebut dengan kompetensi wirausaha.
Beberapa pengetahuan dan kapabilitas yang sangat diperlukan wirausaha
agar unggul, sebagai berikut (scarborough,2006) :
1.

Knowing your business

Kata konsultan “ jika anda masuk dalam kegiatan yang tidak benar-benar
ketahui dengan jelas, maka anda akan gagal. Wirausaha dalam melakukan
kegiatan usaha harus mengetahui dengan jelas apa bisnis yang dilakukan
sekarang dan prospek dimasa depan. Beberapa pertanyaan yang harus
mampu dijawab wirausaha yang berhubungan dengan bisnisnya :
a.

Apa produk kita sekarang dan masa mendatang ?

b.

Siapa dan bagaimana konsumen kita ?

c.

Siapa pesaing kita, dan apa yang ia lakukan ?

d.

Berada dimana produk, usaha kita dibandingkan perusahaan lain yang
sejenisnya ?

e.

Kapabilitas, kompetensi apa yang kitapunya sekarang, dan bagaimana
membangunnya dimasa depan ?

2.

Knowing the basic business management

Pengetahuan dasar manajemen bisnis merupakan pengetahuan yang harus
benar-benar dimilki wirausaha agar unggul. Wirausaha yang unggul
membutuhkan pengetahuan manajemen, seperti: bagaimana melakukan
perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, staffing, pengkoordinasian,
evaluasi serta pengendalian. Disamping pengetahuan manajemen, wirausaha
sangat

membutuhkan

pengetahuan

operasional

perusahaan,

seperti:

Universitas Sumatera Utara

20

keuangan, pemasaran produk, pengelolaan tenaga kerja, berproduksi, serta
pencatatan akuntansi dan informasi
3.

Having the proper attitude

Sifat, sikap yang baik harus dimiliki oleh wirausaha. Wirausaha dalam
melakukan kegiatan selalu berhubungan dengan pihak lain dimana pihak
lain tersebut memiliki kepentingan terhadap kelangsungan usaha. Pada masa
kini dan masa depan wirausaha harus mau dan mampu berprilaku etis dan
memiliki rasa tanggung jawab sosial guna kelangsungan hidup usaha dimasa
depan.
4.

Having adequate capital

Wirausaha adalah manajer dalam arti memiliki kemampuan dalam
mengelola keuangan merupakan hal sangat penting guna kelangsungan
hidup usaha. Kemampuan mendatangkan modal sangat ditentukan keahlian
wirausaha dalam mengevaluasi sumber-sumber pendanaan dan juga
pengalaman dibidang keuangan.
5.

Managing finances effectively

Wirausahawan yang unggul ketika mampu mengelolakeuangan dengan
efektif. Wirausaha mampu mencari sumber pendanaan yang paling murah
(cost of capital rendah), mampu melakukan investasi terhadap dana yang
tersedia (rate of return lebih besar dari cost of capital), mampu membuat
penganggaran, serta mampu memanfaatkan keuntungan usaha dengan tepat.
Tidak

kalah

pentingnya

adalah

kemampuan

untuk

mencatat

kegiatanoperasioanal setiap hari secara akuntansi, sehingga setiap aktivitas
bisa dipertanggungjawabkan secara otentik.

Universitas Sumatera Utara

21

6.

Managing time efficiently

Ada pepatah klasik “time is money”, waktu adalah uang. Wirausahawan
mampu mengelolah waktu dengan baik. Adakalanya produk, pesanan, job
dan kegiatan diluar kegiatan bisnis cukup tinggi sejalan dengan banyaknya
kolega. Kemampuan membuat time schedule dan menepati merupakan hal
yang sangat dibutuhkan untuk menjaga hubungan baik dengan kolega.
7.

Managing people

Ada

sebuah

filosofi

bisnis

yang

mengungkapkan

“bisnis

adalah

memperbanyak relasi”. Sejalan dengan meningkatkan bisnis, hubungan
karyawan, dengan orang lain, pihak luar, masyarakat semakin tinggi.
Kompleksitas

prilaku

karyawan,

tuntutan

kebutuhan,

gaya

hidup

membutuhkan kemampuan untuk mengelolah orang dengan lebih baik.
Landasan bisnis adalah kemampuan karyawan yang terlatih baik dan
termotivasi. Perhatian terhadap penempatan tenaga kerja, penggajian, bonus,
promosi, kesejahteraan karyawan dan keluarga sangat dibutuhkan untuk
menjaga rendahnya perputaran karyawan.
8.

Satisfying customer by providing high quality product

Aktivitas perusahaan harus mampu menghasilkan produk dengan kualitas
tinggi. Wirausahawan yang unggul mengajarkan bahwa barang dan jasa
yang berkualitas tinggi sangat penting dalam mempertahankan persaingan.
Manfaat yang didapat dengan menghasilkan produk yang berkualitas tinggi
tidak hanya dalam bentuk mengurangi kerusakan, tetapi juga meningkatkan
produktivitas, meningkatkan kepuasan konsumen,semakin rendahnya biaya,
menjaga citra baik perusahaan.

Universitas Sumatera Utara

22

9.

Knowing how to compete

Persaingan yang sehat, mampu menjaga kemitraan sangat dibutuhkan bagi
kelangsungan bisnis dimasa depan. Wirausaha harus mengetahui siapa
pesaingnya, memiliki kemampuan dan kemampuan untuk bagaimana
berkompetisi dengan lebih baik, berdasarkan norma etika dan tanggung
jawab sosial. Ahli pemasaran keegan (1996) mengungkapkan bahwa
pemasaran kedepan akan berorientasi kepemasaran strategi, dimasa pesaing
bukan lagi sebagai lawan yang harus dimatikan tetapi sebagai mitra dalam
berlomba memberikan kepuasan konsumen
10. Copying with regulation and paper work
Aturan yang jelas danformal sangat dibutuhkan bagi pertanggungjawaban
kegiatan dan kelangsungan hidup bisnis. Aturan-aturan pekerjaan, aturan
ketenagakerjaan, skedul kerja, jalur atau rantai pekerjaan harus jelas dan
konsisten

2.4

Kompetensi Wirausaha
Selain pengetahuan dan kapabilitas umum tersebut, wirausaha yang

unggul membutuhkan keterampilan dasar manajemen (basic management skill)
guna mencapai kompetensi yang unggul (R.Heru Kristianto,2009). Kompetensi
yang dibutuhkan wirausaha adalah sebagai berikut :
1.

Human relation competence

Kompetensi wirausahawan yang berhubungan dengan kemampuan menjaga,
membangun, mengembangkan, hubungan baik dengan orang, serta pihak
yang berkepentingan dengan aktivitas perusahaan, seperti dengan : rekan

Universitas Sumatera Utara

23

kerja, karyawan, penyalur barang, pemasok bahan, investor, kreditur,
masyarakat
2.

Technical competence

Kompetensi wirausahawan yang berhubungan dengan teknik, cara, bahan
serta tenaga kerja yang menghasilkan barang dan jasa yang dihasilkan
perusahaan
3.

Marketing competence

Kompetensi wirausahawan yang berkaitan dengan kemampuan wirausaha
dibidang pemasaran produk. Kemampuan ini mencakup keahlian melakukan
riset pasar, memilih strategi pemasaran, mengkombinasikan bauran
pemasaran yang menguntungkan.
4.

Financial competence

Kompetensi wirausahawan dalam mengelolakeuangan, terutama mencari
sumber pendanaan yang paling murah, menggunakan dan menginvestasikan
dana yang menguntungkan, membuat anggraran dengan tepat dan membagi
laba atas keuntungan usaha dengan memuaskan semua pihak yang
berkepentingan
5.

Conceptual competence

Kompetensi memiliki wirausahawan yang berhubungan dengan kemampuan
untuk membuat konsep kegiatan, event, produk yang baik. Konsep tersebut
apabila dijalankan dapat berhasil
6.

Decision making competence

Kompetensi

yang

dimiliki

wirausahawan

yang

berkaitan

dengan

kemampuan untuk mengambil keputusan dengan tepat. Wirausaha selalu

Universitas Sumatera Utara

24

berhubungan dengan aktivitas yang berisiko, ketidakpastian lingkungan,
maka dibutuhkan keahlian dalam pengambilan keputusan yang tepat,
terukur, dan menguntungkan.
7.

Time management competence

Kompetensi yang miliki wirausahawan yang berhubungan dengan
kemampuan mengatur waktu dengan efisiensi.

2.5

Kinerja Usaha
Kinerja Usaha adalah hasil yang diperoleh oleh suatu organisasi baik

organisasi tersebut bersifat profit oriented atau non oriented yang dihasilkan
selama satu periode waktu. Pengertian performance atau kinerja adalah hasil kerja
yang dapat dicapai oleh seseorang atau kelompok orang dalam suatu perusahaan
sesuai dengan wewenang dan tanggung jawab masing-masing dalam upaya
pencapaian tujuan perusahaan secara legal, tidak melanggar hukum dan tidak
bertentangan dengan moral dan etika. (Rivai & Basri, 2004:16). Performance atau
kinerja merupakan hasil atau keluaran dari suatu proses (Nurlaila, 2010:71).
Menurut pendekatan perilaku dalam manajemen, kinerja usaha adalah kuantitas
atau kualitas sesuatu yang dihasilkan atau jasa yang diberikan oleh seseorang
yang melakukan pekerjaan (Luthans, 2005:165).

2.5.1

Penilaian Kinerja
Terdapat kurang lebih dua syarat utama yang diperlukan guna melakukan

penilaian kinerja yang efektif (Gomes,2003), yaitu :
1.

Adanya kriteria kinerja yang dapat diukur secara objektif.

Universitas Sumatera Utara

25

2.

Adanya objektivitas dalam proses evaluasi.
Penilaian kinerja merupakan metode mengevaluasi dan menghargai

kinerja yang paling umum digunakan. Penilaian kinerja menitikberatkan pada
penilaian sebagai suatu proses pengukuran sejauh mana kerja dari orang atau
sekelompok orang dapat bermanfaat untuk mencapai tujuan yang ada. Sedangkan
bagi organisasi, hasil penilaian kinerja sangat penting dalam kaitannya dengan
pengambilan keputusan tentang berbagai hal seperti identifikasi kebutuhan
program pendidikan dan pelatihan, rekrutmen, seleksi, program pengenalan,
penempatan, promosi, sistem balas jasa, serta berbagai aspek lain dalam proses
manajemen sumber daya manusia (Gomes,2003). Berdasarkan kegunaan tersebut,
maka penilaian yang baik harus dilakukan secara formal berdasarkan serangkaian
kriteria yang ditetapkan secara rasional serta diterapkan secara objektif serta
didokumentasikan secara sistematik.

2.5.2 Tujuan Penilaian Kinerja
Schuler dan jackson dalam bukunya yang berjudul Manajemen sumber
daya manusia edisi keenam, menjelaskan bahwa sebuah studi yang dilakukan
akhir-akhir ini mengidentifikasi ada dua puluh macam tujuan penilaian kinerja
yang berbeda-beda, yang dapat dikelompokkan dalam empat macam kategori,
yaitu:
1.

Evaluasi yang menekankan perbandingan antar-orang.

2.

Pengembangan

yang

menekankan

perubahan-perubahan

dalam

diri

seseorang dengan berjalannya waktu.
3.

Pemeliharaan sistem.

Universitas Sumatera Utara

26

4.

Dokumentasi keputusan-keputusan sumber daya manusia bila terjadi
peningkatan.
Efektifitas dari penilaian kinerja diatas yang dikategorikan dari dua puluh

macam tujuan penilaian kinerja ini tergantung dalam sasaran bisnis strategis yang
ingin dicapai. Oleh sebab itu penilaian kinerja diintegrasikan dengan sasaransasaran strategis karena berbagai alasan, yaitu:
1.

Mensejajarkan tugas individu dengan tujuan organisasi yaitu, menambahkan
deskripsi tindakan yang harus diperlihatkan karyawan dan hasil-hasil yang
harus mereka capai agar suatu strategi dapat hidup.

2.

Mengukur kontribusi masing-masing unut kerja dan masing-masing
karyawan.

3.

Evaluasi kinerja memberi kontribusi kepada tindakan dan keputusankeputusan administratif yang mempetinggi dan mempermudah strategi.

4.

Penilaian kinerja dapat menimbulkan potensi untuk mengidentifikasi
kebutuhan bagi strategi dan program-program baru.

2.6

Pengertian UMKM
Usaha Mikro Berdasarkan Undang Undang Nomor 20 Tahun 2008 tentang

UMKM (Usaha Menengah Kecil dan Mikro) adalah usaha produktif milik orang
perorangan dan / atau badan usaha perorangan yang memenuhi kriteria Usaha
Mikro sebagaimana diatur dalam Undang-Undang ini.
Usaha Kecil adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang
dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak
perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi

Universitas Sumatera Utara

27

bagian baik langsung maupun tidak langsung dari usaha menengah atau usaha
besar yang memenuhi kriteria Usaha Kecil sebagaimana dimaksud dalam
Undang-Undang ini.
Usaha Menengah adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri,
yang dilakukan oleh orang perseorangan atau badan usaha yang bukan merupakan
anak perusahaan atau cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi
bagian baik langsung maupun tidak langsung dengan Usaha Kecil atau usaha
besar dengan jumlah kekayaan bersih atau hasil penjualan tahunan sebagaimana
diatur dalam Undang-Undang ini.
Usaha Mikro merupakan kegiatan usaha yang dapat memperluas lapangan
pekerjaan serta memberikan pelayanan ekonomi secara luas kepada masyarakat
dan dapat berperan dalam proses pemerataan dan peningkatan pendapatan
masyarakat, mendorong pertumbuhan ekonomi, serta berperan mewujudkan
stabilitas nasional. Selain itu, usaha mikro adalah salah satu pilar utama ekonomi
nasional yang medapatkan kesempatan utama, dukungan, perlindungan serta
pengembangan yang secara luas sebagai wujud pihak yang tegas kepada
kelompok usaha ekonomi rakyat, tanpa harus mengabaikan peranan usaha besar
dan badan usaha milik pemerintah.
Ciri-ciri usaha mikro kecil dan menengah yaitu :
1.

Jenis barang usahanya tidak tetap, dapat berganti pada periode tertentu

2.

Tempat usahanya tidak selalu menetap, dapat berubah sewaktu-waktu

3.

Belum melaksanakan administrasi keuangan yang sederhana dan tidak
memisahkan antara keuangan keluarga dengan keuangan usaha. Sumber

Universitas Sumatera Utara

28

daya manusia (pengusaha) belum memiliki jiwa enterpreuner yang
memadai.
4.

Tingkat pendidikan rata-rata relatif rendah.

5.

Pada umumnya belum akses ke perbankan, namun sebagian dari mereka
sudah akses ke lembaga keuangan non bank.

6.

Umumnya tidak mempunyai izin usaha atau prasyaratan legalitas lainnya
termasuk Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP).

2.7

Kerangka Berpikir
Kerangka berpikir adalah suatu rancangan pikiran dalam melakukan

penelitian yang teratur dan terarah. Kerangka berpikir menguraikan konsep
berpikir sebagai pendekatan dan memecahkan masalah dalam bentuk diagaram
yang memperhatikan hubungan antar variabel keputusan sehingga dapat
dianalisis. Kerangka berpikir dari penelitian ini secara umum dapat dilihat pada
gambar 2.1

Karakteristik
Wirausaha

----------------------Kinerja bisnis
UMKM pemuda
binaan Dispora
kabupaten Asahan

(X1)

(Y)
Kompetensi
Wirausaha
(X2)

----------------------

Gambar 2.1 Kerangka Berpikir

Universitas Sumatera Utara

29

2.8

Hipotesis
Hipotesis yang baik harus menyatakan hubungan yang jelas dan tegas

antara dua atau lebih variabel dan juga membenarkan, bahkan memerlukan
pengujian atas kebenaranpernyataan yang di rumuskan.
Adapun hipotesis dalam penelitian ini adalah:
H1 :

Ada pengaruh karakteristik dan kompetensi wirausaha secara serempak
terhadap kinerja bisnis UMKM pemuda binaan Dispora kabupaten
Asahan.

H2 :

Ada pengaruh karakeristik wirausaha secara parsial terhadap kinerja bisnis
UMKM pemuda binaan Dispora kabupaten Asahan

H3 :

Ada pengaruh kompetensi wirausaha secara parsial terhadap kinerja bisnis
UMKM pemuda binaan Dispora kabupaten Asahan.

Universitas Sumatera Utara

7
Universitas Sumatera Utara