laporan praktikum biologi mengenal ekosi (1)
I.
II.
JUDUL
: MENGENAL EKOSISTEM
TUJUAN
:
Untuk mengenal komponen-komponen yang erdapat di dalam ekosistem dan
kedudukannya dalam ekosistem
III. DASAR TEORI
Anatomi Ekosistem
Unit ekologis adalah ekosistem, yang merupakan sebuah kelompok yang
terdiri atas beragam populasi yang berinteraksi dalam suatu daerah tertentu.
Daerah tersebut (habitat) bisa jadi hanya sekecil kolam local ataupun seluas gurun
sahara. Berbagai populasi yang berinteraksi dalam suatu ekosistem disebut
komunitas, yakni komponen-komponen hidup dari suatu ekosistem . sejumlah ahli
ekologi memusatkan perhatian secara nyaris ekslusif pada organisme-organisme
hidup dari suatu ekosistem, sedangkan ahli-ahli ekologi lain mempelajari cara
karakteristik-karakteristik fisik di derah tersebut membatasi dan mengatur
ekosistem.
Walaupun ekosistem bervariasi mulai dari kolam pasang-surut dan terumbu
penghalang sampai bentangan padang rumput yang kering, semua ekosistem
memiliki ciri-ciri yang telah ditemukan seiring semakin bergeraknya ekologi,
yang tadinya merupakan cabang biologi yang nyaris sepenuhnya deskriptif, kea
rah cabang ilmu eksperimental. Ciri-ciri tersebut adalah
1. Aliran energy
2. Pendauran nutrient
3. Pengatur ukuran populasi (jumlah individu) (Fried,2006:297).
Ekosistem adalah suatu sistem di alam dimana di dalamnya terjadi hubungan
timbal balik antara organisme dengan organisme yang lainnya, serta kondisi
lingkungannya. Ekosistem sifatnya tidak tergantung kepada ukuran, tetapi lebih
ditekankan kepada kelengkapan komponennya. Ekosistem lengkap terdiri atas
komponen abiotik dan biotik (Joko Waluyo, 2013:23).
Satuan Makhluk Hidup dalam Ekosistem
a. Individu
Individu adalah satu makhluk hidup, misalnya seekor semut, seekor
burung dan sebuah pohon.
b. Populasi
Populasi
adalah
kumpulan
individu
sejenis
yang
dapat
berkembangbiak serta berada pada tempat yang sama dan dalam kurun
waktu yang sama. Contoh populasi adalah sekelompok semut di atas meja.
c. Komunitas
Komunitas adalah kumpulan beberapa macam populasi yang
menempati daerah yang sama pada waktu yang sama, contohnya komunitas
hutan jati, padang rumput dan hutan pinus.
d. Ekosistem
Ekosistem adalah kesatuan komunitas dan lingkungannya yang
membentuk suatu hubungan timbal balik di antara komponen-komponennya.
Komponen suatu ekosistem mencakup seluruh makhluk hidup dan makhluk
tidak hidup yang terdapat di dalamnya.
e. Bioma
Bioma adalah suatu ekosistem darat yang khas dan luas cakupannya.
f. Biosfer
Biosfer adalah berbagai bioma di permukaan bumi yang saling
berhubungan dan membentuk sistem yang lebih besar lagi.
Berdasarkan proses terbentuknya, ekosistem dibedakan menjadi ekosistem
buatan dan ekosistem alami. Ekosistem alami adalah ekosistem yang terbentuk
secara alamiah, tanpa campur tangan manusia. Contohnya rawa, sungai dan laut.
Jika suatu ekosistem sengaja dibuat manusia maka disebut ekosistem buatan.
Contohnya
ekosistem
sawah,
kebun,
kolam,
waduk
dan
akuarium
(Anonim,2013[online]).
Dua komponen biotik utama yang menyusun ekosistem, adalah:
1. Komponen autotroph, merupakan organisme yang mampu menggunakan
energy sinar matahari dan substansi anorganik sederhana untuk diubah
menjadi substansi kompleks.
2. Komponen
heterotroph,
yaitu
organisme
yang
tidak
mampu
menggunakan energy sinar matahari dan yang menggunakan substansi
kompleks yang dibuat oleh organisme autotroph tersebut.
Komponen-komponen penyusun ekosistem adalah:
1. Substansi anorganik (missal C, N, CO2 dan sebagainya)
2. Senyawa-senyawa organic (protein, karbohidrat, lemak, dan lain-lain)
3. Iklim (suhu, curah hujan, angina, dan sebagainya)
Ketiga komponen diatas merupakan komponen abiotic
4. Produser/penghasil, merupakan organisme autotroph
5. Makrokonsumer atau phatotroph (organisme pemakan organisme yang
lain), merupakan organisme heterotroph
6. Mikrokonsumer, organisme saprotroph (oraganisme yang mampu
merombak senyawa organic, misalnya bakteri, jamur) atau organisme
osmotroph (organisme yang mampu menembus membrane sel).
Ketiga komponen yang disebut terakhir merupakan komponen biotik
(Soesilo,1986:9.4).
Fungsi ekosistem
Suatu ekosistem adalah suatu sistem lingkungan diskrep, secara struktural
maupun fungsional berperan sebagai penunjang kehidupan.
Dari segi fungsional, ekosistem dapat dianalisa menurut:
Lingkaran energi
Sesuai dengan azas pertama dari azas dasar ilmu lingkungan, yaitu semuaenergi
yang memasuki sebuah organisme hidup atau populasi atau ekosistem dapat
dianggap sebagai energi yang tersimpan atau terlepaskan. Energi dapat diubah
dari suatu bentuk ke bentuk yang lainnya tetapi tidak dapat hilang,dihancurkan,
atau diciptakan.
Rantai makanan
Rantai makanan merupakan perpindahan energi makanan dari sumber daya
tumbuhan
melalui
seri
organisme
atau
melalui
jenjang
makan
(tumbuhanherbivora- carnivora). Pada setiap tahap pemindahan energi, 80 – 90%
energi potensial hilang sebagai panas, karena itu langkah-langkah dalam rantai
makanan terbatas 4-5 langkah saja. Dengan perkataan lain, semakin pendek rantai
makanan semakin besar pula energi yang tersedia.
Ada dua tipe dasar rantai makanan:
1.
Rantai makanan rerumputan / perumput (grazing food chain) Misal,
tumbuhan-herbivora-carnivora
2.
Rantai makanan sisa (detritus food chain) Bahan mati misal mikroorganisme
(detrivora = organisme pemakan sisa) - predator.
Pola keanekaragaman dalam waktu dan ruang
Merupakan azas ketiga dari azas dasar ilmu lingkungan yaitu materi,energi, ruang,
waktu dan keanekaragaman, semuanya termasuk kategori sumber alam.
Perkembangan dan evolusi
Dapat didekati dengan azas ketiga belas dari azas dasar ilmu lingkungan, yaitu
lingkungan yang secara fisik mantap memungkinkan terjadinya penimbunan
keanekaragaman biologi dalam ekosistem yang mantap, yang kemudian dapat
menggalakkan kemantapan populasi lebih jauh lagi.
Pengendalian (cybernetics)
Organisme menyesuaikan diri dengan lingkungan fisik, akan tetapi organisme
juga dapat embuat lingkungannya menyesuaikan terhadap kebutuhan biologisnya,
misalnya
tumbuhan
dapat
mempengaruhi
tanah
tempat
tumbuhnya
(Pugadhy,2013[online]).
IV.
METODE
IV.1 Alat
a. Plot
b. Higrometer
c. Anemometer
d. Alat tulis
e. Pasak
f. Tali rafia
IV.2 Bahan
Ekosistem daratan (derah sekitar kampus)
IV.3 Cara kerja
Menentukan ekosistem daratan yang akan diamati
Menentukan daerah pengamatan dengan membuat kuadran 1x1 m2
pada daerah pengamatan
Melakukan inventarisasi mengenai komponen abiotik dan biotik
yang terdapat didalamnya
Mengukur dan mencatat pula kelembapan dan suhu udara, serta
kecepatan angin dengan alat yang telah disediakan
Membuat diagram yang menghubungkan komponen-komponen
dalam ekosistem tersebut beserta daur energy yang ada didalamnya
V.
HASIL PENELITIAN
No.
Jenis komponen
Jumlah
Abiotik :
1.
a. Tanah
b. Batu
c. Daun kering
173 buah
Biotik :
2.
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.
Rumput teki
Rumput A
Rumput B
Rumput C
Kumbang
Belalang
Semut
Lalat
Hewan kecil A
15 buah
44 buah
1 buah
2 buah
1 ekor
1 ekor
11 ekor
2 ekor
2 ekor
VI. PEMBAHASAN
Pada praktikum minggu lalu yaitu tentang mengenal ekosistem dimana kita
akan mengnal komponen-komponen penyusun ekosistem. Pengamatan yang
dilakukan yaitu mengatamati ekosistem daratan di sebelah gedung D fakultas
keguruan dan ilmu pendidikan dengan membuat kuadran 1 x 1 meter. Setelah
memilih tempat yang akan diamati, kita mengamati semua komponen yang berada
di dalam kotak tersebut. Berikut penjabaran dari hasil pengamatan.
Berdasarkan hasil pengamatan yang diperoleh, terdapat banyak sekali jenisjenis komponen abiotik dan biotik. Komponen abiotik yaitu komponen ekosistem
yang bukan makhluk hidup, pada pengamatan yang didapat komponen abiotik
terdiri dari tanah, batu, dan daun kering sebanyak 173 buah. Tidak terdapat cahaya
matahari dikarenakan tempat yang kami amati kurang mendapatkan banyak sinar
matahari. Sedangkan komponen biotik, yaitu komponen ekosistem yang
merupakan makhluk hidup. pada pengamatan kami komponen biotik terdiri atas
rumput teki sebanyak 15 buah, rumput jenis A sebanyak 44, rumput jenis B
sebanyak 1 buah, rumput jenis C sebanyak 2 buah, kumbang 1 ekor, belalang 1
ekor, semut 11 ekor, lalat 2 ekor, dan hewan kecil jenis A 2 ekor.
Dari kesemua komponen-komponen yang terdapat didalam ekosistem yang
kami amati, terdapat beberapa hubungan antara kedua komponen tersebut.
Hubungan kedua komponen ini terletak pada ketergantungan mereka terhadap
satu komponen dengan komponen yang lain. Keberadaan komponen abiotik
dalam ekosistem sangat mempengaruhi komponen biotik. Jika tidak ada
komponen abiotik, maka komponen biotik pun akan sulit dijumpai. Saling
ketergantungan antara komponen biotik dan abiotic. Tumbuhan hijau memerlukan
cahaya mathari untuk melakukan proses fotosintesis. Sebagai bahan fotosintesis
tumbuhan memerlukan karbon dioksida, air dan garam garam mineral. Sebaliknya
tumbuhan melepaskan oksigen ke udara sebagai salah satu hasil fotosintesis. Jadi
dalam hal ini berhubungan timbal balik dengan lingkungannya.
Di dalam ekosistem yang kami amati ditemukan adanya beberapa
keterkaitan rantai makanan. Tumbuhan merupakan makhluk hidup yang bersifat
autotroph (dapat membuat makanannya
disesbut fotosintesis) dan
sendiri melalaui sebuah proses yang
berperan sebagai produsen, karena tumbuhan
merupakan sumber makanan utama bagi semua makhluk hidup khususnya hewan
pemakan tumbuhan (herbivora). Dan di dalam ekosistem tersebut terdapat
belalang dan hewan kecil A yang merupakan konsumen tingkat I. karena belalang
dan hewan kecil A adalah hewan heterotroph (tidak bisa membuat makanan
sendiri), sehingga belalang dan hewan kecil A juga bergantung pada tumbuhan.
Sedangkan semut hanya mengambil beberapa nutrisi pada tumbuhan karena dia
tidak bergantung sepenuhnya terhadap tumbuhan yang tumbuh di tempat
pengamatan. Dalam pengamatan kami, juga terdapat kumbang dan lalat.
Meskipun mereka heterotroph, tetapi mereka tidak bergantung pada tumbuhan.
Karena mereka lebih menyukai makanan yang sudah busuk dan kotor serta
kotoran hewan dan lainnya. Rantai makanan antar hewan tidak terjadi pada
ekosistem tersebut karena belalang dan hewan kecil A mengambil nutrisi pada
tumbuhan, dan semut yang hanya mengambil beberapa nutrisi dari tumbuhan
yang tumbuh. Sedangkan lalat dan kumbang masih tergolong hewan yang belum
diketahui tergolong hewan pemakan apa.
Dari komponen-komponen yang terdapat di dalam ekosistem yang kami
amati, jelas sekali sangat berhubungan dengan piramida ekologi. Karena terdapat
trofik yang terdiri atas produsen dan konsumen. Tumbuhan
sebagai trofik
pertama karena merupakan produsen, belalang, semut dan hewan kecil A sebagai
trofik I karena merupakan konsumen pertama senagai hewan herbivora.
Karena dalam ekosistem tersebut adanya saling keterkaitan dan saling
ketergantungan, maka pasti makhluk hidup itu akan hidup bersama makhluk hidup
lain yang membentuk suatu simbiosis. Pada pengamatan kami, terdapat sisbiosis
antara tumbuhan
dengan lalat dan kumbang yang membentuk simbiosis
komensalisme. Karena lalat dan kumbang hanya mencari makanan berupa kotoran
hewan dan makan yang busuk maka kedua hewan ini tidak merugikan tumbuhan
walaupun harus mencari pada tumbuhan itu sendiri. Sedangkan antara rumput
yang tumbuh di tempat tersebut dengan belalang dan hewan kecil A terjadi
simbiosis parasitisme, karena mereka merupakan konsumen tingkat pertama yang
menggantungkan hidupnya pada tumbuhan. Belalang dan hewan kecil A
mendapatkan nutrisi mereka pada tumbuhan sedangkan tumbuhan kehilangan
nutrisinya sendiri.
VII. PENUTUP
VII.1 Kesimpulan
Ekosistem merupakan luasan daerah yang didalamnya terdapat
komponen biotik dan abiotik dimana antara kedua komponen tersebut saling
terjadi keterkaitan. Komponen biotik adalah makhluk hidup yang ada di
dalam sebuah ekosistem yang meliputi tumbuhan, hewan bahkan manusia .
Sedangkan komponen abiotik adalah benda mati yang menunjang
keberadaan ekosistem. Komponen biotik meliputi tumbuhan dan hewan. Di
dalam ekosistem, tumbuhan berperan sebagai produsen dan hewan sebagai
konsumen (II,III,IV dan seterusnya ). Komponen abiotik meliputi tanah,
udara, suhu, kecepatan angin, air, kelembaban, dan intensitas cahaya.
VII.2 Saran
Dalam pengamatan yang akan dilakukan pada hendaknya praktikan
dan asisten lebih sabar dan teliti agar kita dapat menghasilkan pengamatan
yang baik yang sesuai dengan apa yang kehendaki.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim.2013. http://www.pusatbiologi.com/2013/03/komponen-ekosistem.html.
(akses:16-4-2014,18.43 WIB)
Fried Ph.D,George H. dan George J. Hademenos, Ph.D.2006.Schaum’s Outlines
of Theory and Problems of BIOLOGI Second Edition.Penerbit:Erlangga
Soesilo.1986.Biologi.Penerbit:Karunia.Jakarta
Thimipabishells,Pugadhy.2013.
https://www.academia.edu/4727366/STRUKTUR_DAN_FUNGSI_EKOSISTEM
(akses:16-4-2014,19.03 WIB)
Waluyo, Joko.2013.Petunjuk Praktikum Biologi Umum.Jember:Jember University
Press.
II.
JUDUL
: MENGENAL EKOSISTEM
TUJUAN
:
Untuk mengenal komponen-komponen yang erdapat di dalam ekosistem dan
kedudukannya dalam ekosistem
III. DASAR TEORI
Anatomi Ekosistem
Unit ekologis adalah ekosistem, yang merupakan sebuah kelompok yang
terdiri atas beragam populasi yang berinteraksi dalam suatu daerah tertentu.
Daerah tersebut (habitat) bisa jadi hanya sekecil kolam local ataupun seluas gurun
sahara. Berbagai populasi yang berinteraksi dalam suatu ekosistem disebut
komunitas, yakni komponen-komponen hidup dari suatu ekosistem . sejumlah ahli
ekologi memusatkan perhatian secara nyaris ekslusif pada organisme-organisme
hidup dari suatu ekosistem, sedangkan ahli-ahli ekologi lain mempelajari cara
karakteristik-karakteristik fisik di derah tersebut membatasi dan mengatur
ekosistem.
Walaupun ekosistem bervariasi mulai dari kolam pasang-surut dan terumbu
penghalang sampai bentangan padang rumput yang kering, semua ekosistem
memiliki ciri-ciri yang telah ditemukan seiring semakin bergeraknya ekologi,
yang tadinya merupakan cabang biologi yang nyaris sepenuhnya deskriptif, kea
rah cabang ilmu eksperimental. Ciri-ciri tersebut adalah
1. Aliran energy
2. Pendauran nutrient
3. Pengatur ukuran populasi (jumlah individu) (Fried,2006:297).
Ekosistem adalah suatu sistem di alam dimana di dalamnya terjadi hubungan
timbal balik antara organisme dengan organisme yang lainnya, serta kondisi
lingkungannya. Ekosistem sifatnya tidak tergantung kepada ukuran, tetapi lebih
ditekankan kepada kelengkapan komponennya. Ekosistem lengkap terdiri atas
komponen abiotik dan biotik (Joko Waluyo, 2013:23).
Satuan Makhluk Hidup dalam Ekosistem
a. Individu
Individu adalah satu makhluk hidup, misalnya seekor semut, seekor
burung dan sebuah pohon.
b. Populasi
Populasi
adalah
kumpulan
individu
sejenis
yang
dapat
berkembangbiak serta berada pada tempat yang sama dan dalam kurun
waktu yang sama. Contoh populasi adalah sekelompok semut di atas meja.
c. Komunitas
Komunitas adalah kumpulan beberapa macam populasi yang
menempati daerah yang sama pada waktu yang sama, contohnya komunitas
hutan jati, padang rumput dan hutan pinus.
d. Ekosistem
Ekosistem adalah kesatuan komunitas dan lingkungannya yang
membentuk suatu hubungan timbal balik di antara komponen-komponennya.
Komponen suatu ekosistem mencakup seluruh makhluk hidup dan makhluk
tidak hidup yang terdapat di dalamnya.
e. Bioma
Bioma adalah suatu ekosistem darat yang khas dan luas cakupannya.
f. Biosfer
Biosfer adalah berbagai bioma di permukaan bumi yang saling
berhubungan dan membentuk sistem yang lebih besar lagi.
Berdasarkan proses terbentuknya, ekosistem dibedakan menjadi ekosistem
buatan dan ekosistem alami. Ekosistem alami adalah ekosistem yang terbentuk
secara alamiah, tanpa campur tangan manusia. Contohnya rawa, sungai dan laut.
Jika suatu ekosistem sengaja dibuat manusia maka disebut ekosistem buatan.
Contohnya
ekosistem
sawah,
kebun,
kolam,
waduk
dan
akuarium
(Anonim,2013[online]).
Dua komponen biotik utama yang menyusun ekosistem, adalah:
1. Komponen autotroph, merupakan organisme yang mampu menggunakan
energy sinar matahari dan substansi anorganik sederhana untuk diubah
menjadi substansi kompleks.
2. Komponen
heterotroph,
yaitu
organisme
yang
tidak
mampu
menggunakan energy sinar matahari dan yang menggunakan substansi
kompleks yang dibuat oleh organisme autotroph tersebut.
Komponen-komponen penyusun ekosistem adalah:
1. Substansi anorganik (missal C, N, CO2 dan sebagainya)
2. Senyawa-senyawa organic (protein, karbohidrat, lemak, dan lain-lain)
3. Iklim (suhu, curah hujan, angina, dan sebagainya)
Ketiga komponen diatas merupakan komponen abiotic
4. Produser/penghasil, merupakan organisme autotroph
5. Makrokonsumer atau phatotroph (organisme pemakan organisme yang
lain), merupakan organisme heterotroph
6. Mikrokonsumer, organisme saprotroph (oraganisme yang mampu
merombak senyawa organic, misalnya bakteri, jamur) atau organisme
osmotroph (organisme yang mampu menembus membrane sel).
Ketiga komponen yang disebut terakhir merupakan komponen biotik
(Soesilo,1986:9.4).
Fungsi ekosistem
Suatu ekosistem adalah suatu sistem lingkungan diskrep, secara struktural
maupun fungsional berperan sebagai penunjang kehidupan.
Dari segi fungsional, ekosistem dapat dianalisa menurut:
Lingkaran energi
Sesuai dengan azas pertama dari azas dasar ilmu lingkungan, yaitu semuaenergi
yang memasuki sebuah organisme hidup atau populasi atau ekosistem dapat
dianggap sebagai energi yang tersimpan atau terlepaskan. Energi dapat diubah
dari suatu bentuk ke bentuk yang lainnya tetapi tidak dapat hilang,dihancurkan,
atau diciptakan.
Rantai makanan
Rantai makanan merupakan perpindahan energi makanan dari sumber daya
tumbuhan
melalui
seri
organisme
atau
melalui
jenjang
makan
(tumbuhanherbivora- carnivora). Pada setiap tahap pemindahan energi, 80 – 90%
energi potensial hilang sebagai panas, karena itu langkah-langkah dalam rantai
makanan terbatas 4-5 langkah saja. Dengan perkataan lain, semakin pendek rantai
makanan semakin besar pula energi yang tersedia.
Ada dua tipe dasar rantai makanan:
1.
Rantai makanan rerumputan / perumput (grazing food chain) Misal,
tumbuhan-herbivora-carnivora
2.
Rantai makanan sisa (detritus food chain) Bahan mati misal mikroorganisme
(detrivora = organisme pemakan sisa) - predator.
Pola keanekaragaman dalam waktu dan ruang
Merupakan azas ketiga dari azas dasar ilmu lingkungan yaitu materi,energi, ruang,
waktu dan keanekaragaman, semuanya termasuk kategori sumber alam.
Perkembangan dan evolusi
Dapat didekati dengan azas ketiga belas dari azas dasar ilmu lingkungan, yaitu
lingkungan yang secara fisik mantap memungkinkan terjadinya penimbunan
keanekaragaman biologi dalam ekosistem yang mantap, yang kemudian dapat
menggalakkan kemantapan populasi lebih jauh lagi.
Pengendalian (cybernetics)
Organisme menyesuaikan diri dengan lingkungan fisik, akan tetapi organisme
juga dapat embuat lingkungannya menyesuaikan terhadap kebutuhan biologisnya,
misalnya
tumbuhan
dapat
mempengaruhi
tanah
tempat
tumbuhnya
(Pugadhy,2013[online]).
IV.
METODE
IV.1 Alat
a. Plot
b. Higrometer
c. Anemometer
d. Alat tulis
e. Pasak
f. Tali rafia
IV.2 Bahan
Ekosistem daratan (derah sekitar kampus)
IV.3 Cara kerja
Menentukan ekosistem daratan yang akan diamati
Menentukan daerah pengamatan dengan membuat kuadran 1x1 m2
pada daerah pengamatan
Melakukan inventarisasi mengenai komponen abiotik dan biotik
yang terdapat didalamnya
Mengukur dan mencatat pula kelembapan dan suhu udara, serta
kecepatan angin dengan alat yang telah disediakan
Membuat diagram yang menghubungkan komponen-komponen
dalam ekosistem tersebut beserta daur energy yang ada didalamnya
V.
HASIL PENELITIAN
No.
Jenis komponen
Jumlah
Abiotik :
1.
a. Tanah
b. Batu
c. Daun kering
173 buah
Biotik :
2.
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.
Rumput teki
Rumput A
Rumput B
Rumput C
Kumbang
Belalang
Semut
Lalat
Hewan kecil A
15 buah
44 buah
1 buah
2 buah
1 ekor
1 ekor
11 ekor
2 ekor
2 ekor
VI. PEMBAHASAN
Pada praktikum minggu lalu yaitu tentang mengenal ekosistem dimana kita
akan mengnal komponen-komponen penyusun ekosistem. Pengamatan yang
dilakukan yaitu mengatamati ekosistem daratan di sebelah gedung D fakultas
keguruan dan ilmu pendidikan dengan membuat kuadran 1 x 1 meter. Setelah
memilih tempat yang akan diamati, kita mengamati semua komponen yang berada
di dalam kotak tersebut. Berikut penjabaran dari hasil pengamatan.
Berdasarkan hasil pengamatan yang diperoleh, terdapat banyak sekali jenisjenis komponen abiotik dan biotik. Komponen abiotik yaitu komponen ekosistem
yang bukan makhluk hidup, pada pengamatan yang didapat komponen abiotik
terdiri dari tanah, batu, dan daun kering sebanyak 173 buah. Tidak terdapat cahaya
matahari dikarenakan tempat yang kami amati kurang mendapatkan banyak sinar
matahari. Sedangkan komponen biotik, yaitu komponen ekosistem yang
merupakan makhluk hidup. pada pengamatan kami komponen biotik terdiri atas
rumput teki sebanyak 15 buah, rumput jenis A sebanyak 44, rumput jenis B
sebanyak 1 buah, rumput jenis C sebanyak 2 buah, kumbang 1 ekor, belalang 1
ekor, semut 11 ekor, lalat 2 ekor, dan hewan kecil jenis A 2 ekor.
Dari kesemua komponen-komponen yang terdapat didalam ekosistem yang
kami amati, terdapat beberapa hubungan antara kedua komponen tersebut.
Hubungan kedua komponen ini terletak pada ketergantungan mereka terhadap
satu komponen dengan komponen yang lain. Keberadaan komponen abiotik
dalam ekosistem sangat mempengaruhi komponen biotik. Jika tidak ada
komponen abiotik, maka komponen biotik pun akan sulit dijumpai. Saling
ketergantungan antara komponen biotik dan abiotic. Tumbuhan hijau memerlukan
cahaya mathari untuk melakukan proses fotosintesis. Sebagai bahan fotosintesis
tumbuhan memerlukan karbon dioksida, air dan garam garam mineral. Sebaliknya
tumbuhan melepaskan oksigen ke udara sebagai salah satu hasil fotosintesis. Jadi
dalam hal ini berhubungan timbal balik dengan lingkungannya.
Di dalam ekosistem yang kami amati ditemukan adanya beberapa
keterkaitan rantai makanan. Tumbuhan merupakan makhluk hidup yang bersifat
autotroph (dapat membuat makanannya
disesbut fotosintesis) dan
sendiri melalaui sebuah proses yang
berperan sebagai produsen, karena tumbuhan
merupakan sumber makanan utama bagi semua makhluk hidup khususnya hewan
pemakan tumbuhan (herbivora). Dan di dalam ekosistem tersebut terdapat
belalang dan hewan kecil A yang merupakan konsumen tingkat I. karena belalang
dan hewan kecil A adalah hewan heterotroph (tidak bisa membuat makanan
sendiri), sehingga belalang dan hewan kecil A juga bergantung pada tumbuhan.
Sedangkan semut hanya mengambil beberapa nutrisi pada tumbuhan karena dia
tidak bergantung sepenuhnya terhadap tumbuhan yang tumbuh di tempat
pengamatan. Dalam pengamatan kami, juga terdapat kumbang dan lalat.
Meskipun mereka heterotroph, tetapi mereka tidak bergantung pada tumbuhan.
Karena mereka lebih menyukai makanan yang sudah busuk dan kotor serta
kotoran hewan dan lainnya. Rantai makanan antar hewan tidak terjadi pada
ekosistem tersebut karena belalang dan hewan kecil A mengambil nutrisi pada
tumbuhan, dan semut yang hanya mengambil beberapa nutrisi dari tumbuhan
yang tumbuh. Sedangkan lalat dan kumbang masih tergolong hewan yang belum
diketahui tergolong hewan pemakan apa.
Dari komponen-komponen yang terdapat di dalam ekosistem yang kami
amati, jelas sekali sangat berhubungan dengan piramida ekologi. Karena terdapat
trofik yang terdiri atas produsen dan konsumen. Tumbuhan
sebagai trofik
pertama karena merupakan produsen, belalang, semut dan hewan kecil A sebagai
trofik I karena merupakan konsumen pertama senagai hewan herbivora.
Karena dalam ekosistem tersebut adanya saling keterkaitan dan saling
ketergantungan, maka pasti makhluk hidup itu akan hidup bersama makhluk hidup
lain yang membentuk suatu simbiosis. Pada pengamatan kami, terdapat sisbiosis
antara tumbuhan
dengan lalat dan kumbang yang membentuk simbiosis
komensalisme. Karena lalat dan kumbang hanya mencari makanan berupa kotoran
hewan dan makan yang busuk maka kedua hewan ini tidak merugikan tumbuhan
walaupun harus mencari pada tumbuhan itu sendiri. Sedangkan antara rumput
yang tumbuh di tempat tersebut dengan belalang dan hewan kecil A terjadi
simbiosis parasitisme, karena mereka merupakan konsumen tingkat pertama yang
menggantungkan hidupnya pada tumbuhan. Belalang dan hewan kecil A
mendapatkan nutrisi mereka pada tumbuhan sedangkan tumbuhan kehilangan
nutrisinya sendiri.
VII. PENUTUP
VII.1 Kesimpulan
Ekosistem merupakan luasan daerah yang didalamnya terdapat
komponen biotik dan abiotik dimana antara kedua komponen tersebut saling
terjadi keterkaitan. Komponen biotik adalah makhluk hidup yang ada di
dalam sebuah ekosistem yang meliputi tumbuhan, hewan bahkan manusia .
Sedangkan komponen abiotik adalah benda mati yang menunjang
keberadaan ekosistem. Komponen biotik meliputi tumbuhan dan hewan. Di
dalam ekosistem, tumbuhan berperan sebagai produsen dan hewan sebagai
konsumen (II,III,IV dan seterusnya ). Komponen abiotik meliputi tanah,
udara, suhu, kecepatan angin, air, kelembaban, dan intensitas cahaya.
VII.2 Saran
Dalam pengamatan yang akan dilakukan pada hendaknya praktikan
dan asisten lebih sabar dan teliti agar kita dapat menghasilkan pengamatan
yang baik yang sesuai dengan apa yang kehendaki.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim.2013. http://www.pusatbiologi.com/2013/03/komponen-ekosistem.html.
(akses:16-4-2014,18.43 WIB)
Fried Ph.D,George H. dan George J. Hademenos, Ph.D.2006.Schaum’s Outlines
of Theory and Problems of BIOLOGI Second Edition.Penerbit:Erlangga
Soesilo.1986.Biologi.Penerbit:Karunia.Jakarta
Thimipabishells,Pugadhy.2013.
https://www.academia.edu/4727366/STRUKTUR_DAN_FUNGSI_EKOSISTEM
(akses:16-4-2014,19.03 WIB)
Waluyo, Joko.2013.Petunjuk Praktikum Biologi Umum.Jember:Jember University
Press.