TUGAS DRAFTING AND DETAIL CONSTRUCTION D

TUGAS DRAFTING
AND DETAIL
CONSTRUCTION

DISUSUN OLEH :
NAMA : WILLY HARFALAS SUBANDI
NIM : 201634501
KELAS : LA35

MATA KULIAH :

DRAFTING AND DETAIL CONSTRUCTION
I.

Standar Gambar Kerja Arsitektur dan Interior

II.

STRUKTUR BANGUNAN SEDERHANA

STRUKTUR BANGUNAN

Seni bangunan atau arsitektur adalah seni sejak adanya manusia dan disebut seni
terikat, karena bangunan gedung dipakai oleh manusia dan bahan-bahan bangunan yang
sifatnya dibatasi kemampuannya. Seni bangunan adalah seni dan teknik dengan
mengikutsertakan faktor-faktor falsafah, religi, tradisi, seni dan ilmu pengetahuan.
Struktur bangunan adalah komponen penting dalam arsitektur. Maka fungsi dari
struktur ialah untuk melindungi suatu ruang tertentu terhadap iklim, bahaya-bahaya yang
ditimbulkan alam dan menyalurkannya semua macam beban ke tanah.
Struktur Bangunan Gedung adalah oganisasi daripada elemen-elemen ataupun
komponen-komponen bangunan yang mendukung dapat berfungsinya bangunan gedung
dengan baik.
Sistem struktur adalah bentuk organisasi daripada elemen-elemen struktur yang
ditujukan untuk menyalurkan beban secara karakteristik. Menurut sistem penyaluran
bebannya struktur bangunan gedung dibagi sebagai berikut:


Struktur Utama adalah organisasi dari elemen-elemen ataupun komponen- komponen
bangunan yang menyalurkan beban ketanah dan tanpa adanya struktur ini bangunan tidak




dapat berfungsi dengan baik
Struktur pendukung adalah susunan elemen-elemen ataupun komponen bangunan yang
mendukung struktur utama supaya dapat melaksanakan fungsinya dengan baik
1. PONDASI BANGUNAN
Pondasi merupakan komponen/ struktur paling bawah dari sebuah bangunan, meski
tidak terlihat secara langsung saat bangunan sudah selesai, namun secara fungsi struktur,
keberadaan pondasi tidak boleh terabaikan. Perlu perencanaan yang matang, karena salah
satu faktor yang mempengaruhi keawetan atau keamanan bangunan adalah pondasi.
Dalam menentukan jenis, ukuran, dan konstruksi pondasi harus memperhatikan jenis
bangunan, beban bangunan, kondisi tanah, dan faktor-faktor lain yang berpengaruh secara
langsung maupun tidak langsung. Karena fungsi pondasi adalah sebagai perantara untuk
meneruskan beban struktur yang ada di atas muka tanah dan gaya-gaya lain yang bekerja ke
tanah pendukung bangunan tersebut. Dengan demikian, sebaiknya perlu perhitungan matang
dan tidak hanya berdasar kebiasaan setempat. Karena sering ditemui, banyak yang membuat
rumah hanya didasari dari kebiasaan masyarakat.
Pondasi yang digunakan pada bangunan sederhana adalah pondasi dangkal.

Jenis pondasi dangkal kedalaman masuknya ke tanah relatif dangkal, hanya beberapa
meter masuknya ke dalam tanah. Salah satu tipe yang sering digunakan ialah pondasi
menerus yang biasa pada rumah-rumah,dibuat dari beton atau pasangan batu, meneruskan

beban dari dinding dan kolom bangunan ke tanah keras. Berikut yang termasuk pondasi
dangkal diantaranya:
 Pondasi Umpak. Biasanya jenis pondasi ini digunakan pada rumah adat, rumah kayu,


atau rumah tradisional jaman dulu.
Pondasi Batu Kali. Jenis pondasi yang bahan dasarnya batu kali. Pondasi batu kali
sering kita temuin pada bangunan – bangunan rumah tinggal.Pondasi ini masih



digunakan, karena selain kuat, pondasi ini pun masih termasuk murah.
Pondasi bor mini (Strauss Pile). Pondasi bor mini atau strauss pile ini digunakan pada
kondisi tanah yang jelek, seperti bekas empang atau rawa yang lapisan tanah kerasnya
berada jauh dari permukaan tanah. Pondasi ini bisa digunakan untuk rumah tinggal



sederhna atau bangunan dua lantai..
Dll


Contoh pondasi dangkal :

2. Sloof
Sloof adalah struktur bangunan yang terletak di atas pondasi bangunan. Sloof
berfungsi mendistribusikan beban dari bangunan atas ke pondasi, sehingga beban yang
tersalurkan setiap titik di pondasi tersebar merata. Selain itu sloof juga berfungsi sebagai
pengunci dinding dan kolom agar tidak roboh apabila terjadi pergerakan tanah.

Sloof adalah beton bertulang yang diletakkan secara horisontal di atas pondasi.
Sehingga setiap beban yang diterima suatu kolom, akan tersebar merata pada seluruh pondasi.
Selain itu, sloof berfungsi sebagai pengikat antara dinding pondasi dengan kolom.
Dimensi sloof yang sering digunakan pada bangunan rumah tinggal lantai satu ,
lebar 15 cm, tinggi 20 cm, besi beton tulangan utama menggunakan 4 buah diameter 10
mm (4 d 10 ) sedangkan untuk begel menggunakan diameter 8 mm berjarak 15 cm ( d 8
– 15).
Dibawah ini gamabar sloof untuk bangunan rumah tinggal lantai satu.

3.


Kolom
Kolom

rangka struktur yang memikul

adalah batang tekan vertikal dari
beban dari balok. Kolom merupakan suatu elemen

struktur tekan yang memegang peranan penting dari suatu bangunan, sehingga keruntuhan
pada suatu kolom merupakan lokasi kritis yang dapat menyebabkan runtuhnya (collapse)
lantai yang bersangkutan dan juga runtuh total (total collapse) seluruh struktur bangunan.
Fungsi kolom adalah sebagai penerus beban seluruh bangunan ke pondasi. Bila
diumpamakan, kolom itu seperti rangka tubuh manusia yang memastikan sebuah bangunan
berdiri. Kolom termasuk struktur utama untuk meneruskan berat bangunan dan beban lain
seperti beban hidup (manusia dan barang-barang), serta beban hembusan angin. Kolom
menerima beban dan meneruskannya ke pondasi,
Struktur dalam kolom dibuat dari besi dan beton. Keduanya merupakan gabungan
antara material yang tahan tarikan dan tekanan. Besi adalah material yang tahan tarikan,
sedangkan beton adalah material yang tahan tekanan. Gabungan kedua material ini dalam
struktur beton memungkinkan kolom atau bagian struktural lain seperti sloof dan balok bisa

menahan gaya tekan dan gaya tarik pada bangunan.
Kolom Utama adalah kolom yang fungsi utamanya menyanggah beban utama yang
berada diatasnya. Untuk rumah tinggal sederhana disarankan jarak kolom utama adalah
3.5 m, agar dimensi balok untuk menompang lantai tidak tidak begitu besar, dan

apabila jarak antara kolom dibuat lebih dari 3.5 meter, maka struktur bangunan harus
dihitung.
Kolom Praktis Adalah kolom yang berfungsi membantu kolom utama dan juga
sebagai pengikat dinding agar dinding stabil, jarak kolom maksimum 3,5 meter, atau pada
pertemuan pasangan bata, (sudut-sudut). Dimensi kolom praktis 15/15 dengan tulangan beton
4 d 10 begel d 8-20.
Contoh kolom pada rumah sederhana :

4. Dinding Bangunan
Dinding adalah suatu struktur padat yang membatasi dan kadang melindungi suatu
area. Umumnya, dinding membatasi suatu bangunan dan menyokong struktur lainnya,
membatasi ruang dalam bangunan menjadi ruangan-ruangan, atau melindungi atau
membatasi suatu ruang di alam terbuka. Tiga jenis utama dinding struktural adalah dinding
bangunan, dinding pembatas (boundary), serta dinding penahan (retaining).
Dinding bangunan memiliki dua fungsi utama, yaitu menyokong atap dan langitlangit, membagi ruangan, serta melindungi terhadap intrusi dan cuaca. Dinding pembatas

mencakup dinding privasi, dinding penanda batas, serta dinding kota. Dinding jenis ini
kadang sulit dibedakan dengan pagar. Dinding penahan berfungsi sebagai penghadang
gerakan tanah, batuan, atau air dan dapat berupa bagian eksternal ataupun internal suatu
bangunan.

Dinding dapat dibuat dari bermacam-macam material sesuai kebutuhannya, dibawah
ini adalah material untuk dinding rumah sederhana :
a. Dinding batu buatan : bata dan batako
b. Dinding batu alam/ batu kali
c. Dinding kayu: kayu log/ batang, papan dan sirap
Contoh dinding rumah sederhana :

5. Lantai
lantai adalah bagian dasar sebuah ruang, yang memiliki peran penting untuk
memperkuat eksistensi obyek yang berada di dalam ruang. Fungsi lantai secara umum adalah:
menunjang aktivitas dalam ruang dan membentuk karakter ruang.
Berikut ini adalah beberapa jenis material lantai dengan beragam karakteristiknya
yang biasa digunakan pada rumah sederhana :



Plester (concrete)

Jenis material ini tergolong paling sederhana dan paling murah, karena diperlakukan
seperti saat memplester dinding dan diaci hingga halus. Namun perbedaan dengan perlakuan
pada dinding adalah dilakukan langkah penggosokan lantai hingga halus dan mengkilap.
Warna yang ditimbulkan sama dengan warna semen-pasir dan cenderung lebih gelap.


Keramik

Jenis material ini sangat lazim digunakan. Keramik punya fleksibilitas pakai tinggi dan
dapat diaplikasikan pada hampir seluruh bagian rumah. Selain kuat, lantai rumah dari bahan

keramik juga tidak membutuhkan pemolesan dan mudah dalam perawatannya. Kesan
material keramik adalah hangat. Saat ini beragam tekstur keramik yang dijual di pasaran,
yang secara visual mirip dengan jenis material lain. Misalnya: keramik bertekstur marmer,
granit, kayu, batu, bata dan sebagainya
Contoh lantai yang biasa digunakan di rumah sederhana :
Plester – keramik


6. Pelat Lantai
Plat lantai adalah lantai yang tidak
terletak di atas tanah langsung, merupakan lantai tingkat pembatas antara tingkat yang satu
dengan tingkat yang lain. Plat lantai didukung oleh balok-balok yang bertumpu pada kolomkolom bangunan.
Fungsi plat lantai adalah sebagai berikut
1.

Sebagai pemisah ruang bawah dan ruang atas

2.

Sebagai tempat berpijak penghuni di lantai atas

3.

Untuk menempatkan kabel listrik dan lampu pada ruang bawah

4.

Meredam suara dari ruang atas maupun dari ruang bawah


5.

Menambah kekakuan bangunan pada arah horizontal

Ukuran plat lantai untuk rumah sederhana :
·

Ukuran umum

a.

Lebar papan

: 20-30cm

b.

Tebal papan


: 2-3cm

c.

Jarak balok-balok pendukung

: 60-80cm

d.

Ukuran balok

: 8/12, 8/14, 10/14

e.

Bentangan

: 3-3,5 m

7. Rangka Atap Bangunan
Atap adalah bagian dari suatu bangunan yang berfungsi sebagai penutup seluruh
ruangan yang ada di bawahnya terhadap pengaruh panas, debu, hujan, angin atau untuk
keperluan perlindungan.
Konstruksi rangka atap yang digunakan adalah rangka atap kuda-kuda. Rangka atap
atau kuda–kuda adalah suatu susunan rangka batang yang berfungsi untuk mendukung beban
atap termasuk juga berat sendiri dan sekaligus memberikan bentuk pada atap. Pada dasarnya
konstruksi kuda–kuda terdiri dari rangkaian batang yang membentuk segitiga. Dengan
mempertimbangkan berat atap serta bahan penutup atap, maka konstruksi kuda–kuda akan
berbeda satu sama lain. Setiap susunan rangka batang haruslah merupakan satu kesatuan
bentuk yang kokoh yang nantinya mampu memikul beban yang bekerja padanya tanpa
mengalami perubahan.
Contoh rangka atap kuda kuda :

Pada
bagian

konstruksi

atap terdapat berbagai bagian penting sebagai pendukung utama berdirinya konstruksi atap
tersebut, seperti berikut :
a.

Gording

Gording membagi bentangan atap dalam jarak-jarak yang lebih kecil pada
proyeksi horisontal. Gording meneruskan beban dari penutup atap, reng, usuk, orang, beban
angin, beban air hujan pada titik-titik buhul kuda-kuda.
b.

Jurai

Pada pertemuan sudut atap terdapat batang baja atau kayu atau framework

yang

disebut jurai. Jurai dibedakan menjadi jurai dalam dan jurai luar.
c.

Sagrod

Sagrod adalah batang besi bulat terbuat dari tulangan polos dengan kedua ujungnya
memiliki ulir dan baut sehingga posisi bisa digeser (diperpanjang/diperpendek).
d.
Usuk / kaso
Usuk berfungsi menerima beban dari penutup atap dan reng dan meneruskannya ke
gording.

Usuk terbuat dari kayu dengan ukuran 5/7 cm dan panjang maksimal 4 m. Usuk

dipasang dengan jarak 40 s.d. 50 cm antara satu dengan lainnya pada arah tegak lurus
gording.
e.

Reng

Reng berupa batang kayu berukuran 2/3 cm atau 3/5 cm dengan panjang sekitar 3 m.
Reng menjadi tumpuan langsung penutup atap dan meneruskannya ke usuk/kaso. Pada atap
dengan penutup dari asbes, seng atau sirap reng tidak digunakan. Reng akan digunakan pada
atap dengan penutup dari genteng. Reng akan dipasang pada arah tegak lurus usuk dengan
jarak menyesuaikan dengan panjang dari penutup atapnya (genteng).
f.

Penutup Atap

Penutup atap adalah elemen paling luar dari struktur

atap. Penutup atap harus

mempunyai sifat kedap air, bisa mencegah terjadinya rembesan air selama kejadian hujan.
Sifat tidak rembes ini diuji dengan pengujian serapan air dan rembesan. Struktur penutup atap
merupakan struktur yang langsung berhubungan dengan beban-beban
sehingga harus dipilih dari bahan-bahan yang kedap air, tahan terhadap

kerja

(cuaca)

perubahan cuaca.

Struktur penutup yang sering digunakan antara lain; genteng, asbes, kayu (sirap), seng,
polycarbonat, plat beton, dan lain-lain.