Audit Siklus Penjualan dan Penggajian

Nama : Ratna Monika Pricillia
NIM : 2014017062
Kelas : 4A3

AUDIT SIKLUS PENJUALAN DAN PENAGIHAN
1. TRANSAKSI, DOKUMEN DAN CATATAN YANG TERMASUK DALAM SIKLUS
PENJUALAN DAN PENAGIHAN
Tujuan dalam audit siklus penjualan dan penagihan adalah untuk mengevaluasi
apakah saldo-saldo akun yang dipengaruhi oleh siklus tersebut telah disajikan secara wajar
sesuai dengan SAK. Terdapat lima kelompok transaksi dalam siklus penjualan dan
penagihan: penjualan baik secara tunai maupun kredit, penerimaan kas, retur penjualan dan
pengurangan harga, penghapusan piutang tak tertagih, dan estimasi beban piutang tak
tertagih.
Siklus penjualan dan penagihan melibatkan keputusan-keputusan dan proses-proses
yang diperlukan untuk memindahkan kepemilikan barang dan jasa kepada pelanggan setelah
barang dan jasa tersebut tersedia untuk dijual.
Jenis-jenis fungsi bisnis:
a. Pemrosesan pesanan pelanggan: secara hukum, permintaan pesanan pelanggan
merupakan penawaran untuk membeli barang dalam kondisi tertentu yang disepakati.
Dokumen dalam pemrosesan pesanan pelanggan yaitu permintaan pelanggan dan pesanan
penjualan.

b. Pemberian kredit: sebelum barang dikirim, orang yang memiliki otorisasi yang sah
harus menyetujui permohonan kredit dari seorang pelanggan.
c. Pengiriman barang: sebuah dokumen pengiriman barang disiapkan pada saat
pengirima yang dapat dilakukan secara otomatis oleh computer berdasarkan pada informasi
pesanan pesanan pelanggan dan disiapkan dokumen pengiriman untuk memulai pengiriman
barang.
d. Penagihan pelanggan dan pencatatan penjualan: penagihan dengan jumlah yang
tepat bergantung pada tagihan pada pelanggan untuk jumlah yang dikirim pada harga yang
disahkan. Dokumen-dokumen dalam penagihan pelanggan dan pencatatan penjualan: faktur
penjualan, arsip transaksi penjualan, jurnal atau daftar penjualan, arsip utama akun piutang
dagang, neraca saldo akun piutang, dan laporan penagihan bulanan.

e. Memproses dan mencatat penerimaan kas: termasuk penerimaan, penyetoran, dan
pencatatan kas. Dokumen-dokumen pendukung dalam kegiatan ini antara lain slip
pembayaran, daftar awal penerimaan kas, arsip transaksi penerimaan kas, dan jurnal atau
daftar penerimaan kas.
f. Pemrosesan pencatatan retur penjualan dan pengurangan harga: dokumen yang
digunakan dalam proses ini adalah memo kredit serta jurnal retur penjualan dan pengurangan
harga.
g. Menghapus piutang tak tertagih: setelah menyimpulkan bahwa suatu jumlah tidak

dapat ditagih maka perusahaan harus menghapuskannya dan penghapusan itu dapat ditandai
dalam formulir otorisasi piutang tak tertagih.
h. Beban piutang tak tertagih: prinsip akuntansi mengharuskan perusahaan untuk
mencatat beban piutan tak tertagih sejumlah nilai tagihan yang diperkirakan tidak dapat
ditagih.
2. MERANCANG DAN MELAKSANAKAN TEST PENGENDALIAN DAN TEST
TRANSAKSI SIKLUS PENJUALAN DAN PENAGIHAN
Ada beberapa metode untuk merancang dan melaksanakan test pengendalian dan test
transaksi siklus penjualan dan penagihan, yaitu:
a. Memahami pengendalian internal—penjualan: auditor mempelajari bagan arus
klien, menyusun kuesioner, dan pengujian penelusuran.
b. Mengukur resiko pengendalian yang direncanakan—penjualan meliputi: pemisahan
tugas yang tepat, otorisasi yang tepat, dokumen dan catatan yang memadai, dokumen yang
telah diberi nomor terlebih dahulu, laporan tagihan bulanan, dan prosedur verifikasi internal.
c. Menentukan keluasan pengujian pengendalian.
d. Merancang pengujian pengendalian untuk penjualan.
e. Merancang pengujian substantive transaksi penjualan dapat dilakukan ketika
kondisi penjualan yang dicatat benar-benar terjadi, penjualan yang dicatat adalah untuk
barang yang tidak pernah dikirimkan ke pelanggan, penjualan dicatat lebih dari sekali,
pengiriman dilakukan kepada pelanggan fiktif, transaksi penjualan yang ada telah dicatat,

arah pengujian, penjualan telah dicatat dengan akurat, transaksi penjualan telah dimasukkan
pada arsip utama dan telah diikhtisarkan dengan benar, penjualan yang dicatat telah
diklasifikasikan dengan benar, penjualan dicatat pada tanggal yang benar.
Pengubahan dari suatu susunan rancangan program audit pada susunan pelaksanaan
program audit, prosedurnya harus digabungkan. Hal ini bertujuan untuk: menghilangkan

duplikasi prosedur, meyakinkan pada saat sebuah dokumen tertentu diperiksa semua prosedur
telah dilaksanakan, dan memungkinkan auditor untuk melakukan prosedur seefektif mungkin.
3. RETUR PENJUALAN DAN PENGURANGAN HARGA
Auditor biasanya menekankan pengujian pengendalian yang membongkar setiap
pencurian kas dari penagihan piutang dagang yang ditutupi oleh retur penjualan dan
pengurangan harga yang fiktif.
4. METODOLOGI UNTUK MERANCANG PENGUJIAN PENGENDALIAN DAN
PENGUJIAN SUBSTANTIF TRANSAKSI PENERIMAAN KAS
Auditor harus mengikuti proses: menentukan pengendalian internal kunci untuk setiap
tujuan audit, merancang pengujian pengendalian, dan merancang pengujian substantive
transaksi. Langkah-langkah metodologi ini: menentukan apakah kas yang diterima telah
dicatat, menyiapkan pembuktian penerimaan kas, dan melakukan pengujian untuk
mengungkap lapping dan dalam piutang dagang.
5. PENGUJIAN AUDIT UNTUK PENGHAPUSAN PIUTANG TAK TERTAGIH

Auditor mencegah kecurangan dengan melakukan otorisasi penghapusan piutang yang
tepat oleh manajemen yang berwenang setelah penyelidikan secara menyeluruh atas alasan
pelanggan yang tidak mampu membayar piutang.
4. PENGENDALIAN INTERNAL TAMBAHAN TERHADAP SALDO AKUN SERTA
PENYAJIAN PENGUNGKAPAN
a. Penyusunan neraca saldo umur piutang dagang untuk dikaji ulang dan
ditindaklanjuti.
b. Kebijakan penghapusan piutang.
Dampak paling signifikan dari pengujian pengendalian dan pengujian substantif
transaksi terletak pada konfirmasi piutang dagang.