Faktor yang Berhubungan dengan Usia Menarche pada Siswi SMP Negeri 3 Sumbul Tahun 2013

BAB 1
PENDAHULUAN
1.1.

Latar belakang
Setiap anak dalam perkembangannya akan mengalami perubahan fisik, psikis,

sosial, dan perilaku. Perubahan fisik yang dominan terjadi selama proses ini, diikuti
oleh perkembangan ciri-ciri seksual sekunder, perubahan komposisi tubuh serta
perubahan maturasi tulang yang cepat, dan diakhiri dengan penyatuan epifisis serta
terbentuknya perawakan dewasa.1
Anak perempuan biasanya mengalami perubahan fisik yang lebih dahulu
dibandingkan anak laki-laki. Salah satu perubahan fisik tersebut adalah proses
reproduksi (proses melanjutkan keturunan) yang erat hubungannya dengan perubahan
fisik yang lebih dikenal dengan istilah pubertas.2 Pubertas adalah masa peralihan dari
kanak-kanak menuju kedewasaan, yang terjadi karena adanya aktivasi hormon
gonadotropin pada hipofisis, dan juga hormon steroid terkait seks, yang menimbulkan
perubahan dan karakteristik seksual pada manusia, secara primer dan sekunder.3
Pada periode pubertas inilah akan terjadi percepatan pertumbuhan dan
perkembangan fisik serta mengalami kematangan organ reproduksi.4 Salah satu tanda
seorang perempuan telah memasuki usia pubertas adalah terjadinya menstruasi.

Menstruasi adalah pengeluaran darah secara berkala dari vagina selama usia
reproduksi.5 Dalam keadaan yang normal menstruasi berlangsung 3 – 7 hari.6

Menarche disebutkan juga sebagai kejadian yang penting dalam kehidupan seorang
wanita.2 Menarche adalah perdarahan pertama dari uterus yang terjadi pada

Universitas Sumatera Utara

seorang wanita. Usia yang mendapat menarche bervariasi yaitu antara usia 10-16
tahun, tetapi rata-rata 12,5 tahun.4 Statistik menunjukkan bahwa usia menarche
dipengaruhi faktor keturunan, keadaan gizi dan kesehatan umum, perbaikan
pelayanan kesehatan, lingkungan masyarakat.4,7
Menarche pada usia lebih awal menyebabkan alat-alat reproduksi belum berfungsi
secara optimal dan belum siap mengalami perubahan-perubahan sehingga timbul
nyeri ketika menstruasi. Usia menarche yang makin dini memungkinkan remaja
putri lebih cepat bersentuhan dengan kehidupan seksual sehingga kemungkinan
remaja untuk hamil dan menjadi seorang ibu di usia muda semakin besar. Hal ini
berkaitan dengan budaya nikah muda pada masyarakat.
Kesehatan remaja memiliki efek antargenerasi dan usia menarche dini merupakan
faktor risiko terjadinya kanker ovarium dan kanker payudara. Hal ini disebabkan

karena tingkat hormon esterogen dan progesteron dapat memicu beberapa tumor
yang bisa menjadi ganas.8
Penelitian yang dilakukan oleh Macsali tahun 2011 di European Community
Respiratory Health Survey II menunjukkan bahwa wanita dengan menarche dini
akan berisiko menderita gejala asma (Odds Ratio, 1.80; 95% CI, 1.90–2.97), asma
dengan hiperreaktif bronchial (Odds Ratio, 2.79; 95% CI, 1.06–7.34) dan rata-rata
menderita gejala asma yang tinggi sebesar (mean 1.58; 95% CI, 1.12–2.21).
Menarche dini akan menyebabkan wanita mengalami penurunan fungsi kerja paru
ketika dewasa disebabkan karena peranan metabolisme dan faktor hormonal pada
kesehatan pernapasan wanita.9

Universitas Sumatera Utara

Sebaliknya, menarche yang lambat juga berdampak terhadap lambatnya
kematangan fisik, baik hormon maupun organ tubuh yang dapat menyebabkan
kegagalan penimbunan mineral pada tulang dan menurunkan kepadatan mineral
tulang. Akibat keadaan ini resiko osteoporosis menjadi lebih besar dikemudian hari.10
Usia menarche pada wanita berbeda-beda pada semua suku bangsa. Dari
beberapa penelitian yang dilakukan selama 100 tahun terakhir menunjukkan ada
kecenderungan semakin cepatnya mengalami menarche. Pada tahun 1860 rata-rata

anak yang mengalami menarche adalah 26 tahun 8 bulan dan pada tahun 1975
umur 12 tahun 3 bulan. Di indonesia yang merupakan daerah tropis menarche
terjadi antara umur 12-16 tahun, sedangkan didaerah yang 4 musim haid pertama
ini lebih lambat, bisa mencapai 17-20 tahun.11 Di Inggris rata-rata menarche pada
usia 13 tahun, sedangkan pada suku Bundi di Papua Nugini menarche terjadi pada
usia 18 tahun.7,12
Di Amerika Serikat tahun 2009, sekitar 95% wanita remaja mempunyai
tanda-tanda pubertas dengan menarche pada umur 12 tahun dan umur rata-rata
12,5 tahun yang diiringi dengan pertumbuhan fisik saat menarche. Di Maharashtra,
India rata-rata usia menarche pada anak perempuan adalah 12,5 tahun, 24,92%
menarche dini (10-11 tahun) , 64,77% menarche ideal (12-13 tahun) dan 10,30%
menarche terlambat (14-15 tahun).13
Hasil riset kesehatan dasar tahun 2010 menunjukkan rata-rata usia
menarche di Indonesia adalah 13 tahun dengan usia menarche termuda di bawah 9
tahun dan tertua 20 tahun.14

Universitas Sumatera Utara

Survei nasional menunjukkan rata-rata usia menarche kebanyakan wanita
Indonesia adalah 12,96 tahun dengan penurunan 0,145 tahun per dekade.

Kebanyakan anak perempuan Indonesia mendapatkan menstruasi pertamanya pada
usia 12 tahun (31,33%), 13 tahun (31,30%), dan 14 tahun (18,24%). Rata-rata usia
menarche terendah berada di Yogyakarta (12,45 tahun) dan yang paling tinggi
terdapat di Kupang (13,86).15
Berdasarkan penelitian Nurillah Amaliah tahun 2012, dari 13.550
responden di Indonesia sebesar 48,2 persen sudah mengalami menarche pada usia
rata-rata 12,39±1,08 tahun.16
Hasil penelitian Karis Amalia tahun 2011 menunjukkan rata-rata usia
menarche remaja putri di SMPN 155 Jakarta adalah 11,72 ± 0,79 tahun. Usia
menarche termuda adalah 10 tahun dan usia menarche tertua adalah 14 tahun.17
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan Burhanuddin tahun 2005 dari
400 orang pelajar putri Bugis Kota dan Desa di Sulawesi Selatan yang sudah
menarhe berusia antara 10.62 tahun sampai 15.71 tahun. Hal ini meliputi
kelompok Kota 200 orang dengan usia rata rata 12,93 tahun dan kelompok Desa
200 orang dengan usia rata rata 13,18 tahun pada pelajar putri Bugis, yang berasal
dari 4 Kabupaten, yaitu Kabupaten Maros, Soppeng, Sidenreng Rappang, dan
Enrekang di Sulawesi Selatan.18
Hasil penelitian yang dilakukan Sarah Stevany dkk tahun 2012
menunjukkan rata-rata usia menarche di SD adalah 10,63 ± 0,72 dan SMP adalah
11,34 ± 1,35.19


Universitas Sumatera Utara

Penelitian yang dilakukan oleh Toanubun tahun 2009 terhadap 58 orang siswi
SMP di Kabupaten Deli Serdang menemukan rata-rata usia menarche adalah12,7
tahun.20
Hasil penelitian yang dilakukan Hilna Khairunisa Shaliha menunjukkan rata
– rata usia menarche di Kecamatan Secanggang, Kabupaten Langkat adalah 12,3 ±
0,95 tahun. Rata-rata tinggi badan adalah 149 ± 0,7 cm. Berat badan rata-rata sebesar
42,9 ± 0,72 kg.21
Berdasarkan latar belakang diatas, terlihat bahwa sebagian besar siswi SMP
yang berusia 12-15 tahun sudah mengalami menstruasi, hal itu yang menjadi alasan
bagi penulis untuk mengadakan penelitian pada siswi SMP.
Dari Survey Pendahuluan yang dilakukan pada Maret 2014 terhadap 10 orang
siswi di SMP Negeri 3 Sumbul terdapat 3 siswi yang mengalami menarche pada usia
≤12 tahun, 4 siswi pada usia 12-14 tahun, 2 siswi pada usia > 14 tahun, dan 1 siswi
belum mengalami menarche.
1.2.

Rumusan Masalah

Belum diketahui faktor yang berhubungan dengan menarche pada siswi di SMP
Negeri 3 Sumbul tahun 2014.

1.3

Tujuan Penelitian

1.3.1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui faktor yang berhubungan dengan kejadian menarche pada
siswi di SMP Negeri 3 Sumbul tahun 2014.

Universitas Sumatera Utara

1.3.2.
a.

Tujuan Khusus

Mengetahui distribusi proporsi usia menarche pada siswi SMP Negeri 3
Sumbul tahun 2014.


b.

Mengetahui usia rata-rata menarche pada siswi SMP Negeri 3 Sumbul tahun
2014.

c.

Mengetahui distribusi proporsi status gizi siswi SMP Negeri 3 Sumbul tahun
2014.

d.

Mengetahui distribusi proposi usia menarche ibu pada siswi SMP Negeri 3
Sumbul tahun 2014.

e.

Mengetahui distribusi proporsi aktivitas fisik siswi SMP Negeri 3 Sumbul
tahun 2014.


f.

Mengetahui hubungan antara status gizi dengan usia menarche pada siswi
SMP Negeri 3 Sumbul tahun 2014.

g.

Mengetahui hubungan antara usia menarche ibu dengan usia menarche pada
siswi SMP Negeri 3 Sumbul tahun 2014.

h.

Mengetahui hubungan antara aktivitas fisik dengan usia menarche pada siswi
SMP Negeri 3 Sumbul tahun 2014.

Universitas Sumatera Utara

1.4.


Manfaat Penelitian

1.4.1. Untuk Peneliti
Untuk menambah wawasan mengenai permasalahan pada masyarakat yang
berhubungan dengan reproduksi wanita khususnya mengenai menarche dan sebagai
salah satu syarat dalam menyelesaikan studi di Fakultas Kesehatan Masyarakat
Universitas Sumatera Utara.
1.4.2. Untuk Instansi
Memberikan informasi dan masukan kepada pihak sekolah untuk merencanakan
sosialisasi yang tepat dalam memberikan penyuluhan kesehatan reproduksi
terutama tentang menstruasi.
1.4.3. Untuk Institusi Pendidikan
Penelitian ini dapat menjadi bahan referensi atau sumber informasi untuk
penelitian selanjutnya.

Universitas Sumatera Utara