Analisis Spasial Potensi Banjir pada DAS Belawan dengan Menggunakan Sistem Informasi Geografis (SIG)

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Banjir merupakan salah satu peristiwa bencana alam yang sering melanda
sejumlah negara termasuk Indonesia, yang mempunyai iklim tropis dan memiliki curah
hujan yang tinggi di musim penghujan sehingga kemungkinan yang terjadi akibat
tingginya curah hujan mengakibatkan banjir serta meluapnya air di sepanjang Daerah
Aliran Sungai (DAS), salah satunya pada DAS Belawan yang terdapat sungai terbesar
di wilayah kota Medan maupun Kabupaten Deli Serdang.
DAS Belawan terbentang pada 3° 15' 49,83'' s/d 3° 50' 38,89'' garis Lintang
Utara dan meridian 98° 29' 58,56''

s/d

98° 43' 21,76'' Bujur Timur, sungai yang

terdapat pada DAS Belawan hampir setiap tahunnya mengalami banjir. Banjir pada
umumnya terjadi pada bulan Desember - Februari, yaitu pada saat curah hujan tertinggi
pada setiap tahunnya. Banjir yang terjadi di antaranya adalah banjir Rob yaitu banjir
yang diakibatkan oleh pasang surutnya air laut dimuara sungai belawan dan banjir yang
diakibatkan meluapnya air pada penampang sungai yang tidak mampu menampung

curah hujan yang tinggi, Banjir yang terjadi dibeberapa tahun terakhir ini yang hampir
melanda seluruh wilayah DAS Belawan.
Di dalam studi yang disponsori oleh JICA (1992), luas daerah genangan yang
terjadi saat banjir tahunan di Kota Medan mencapai + 9000 2 Ha. Daerah genangan
banjir ini meliputi daerah pemukiman, industri dan areal transportasi. Laporan JICA
tersebut menyebutkan bahwa banjir disebabkan oleh mengecilnya penampang sungai
dan anak sungai.

Universitas Sumatera Utara

Kejadian banjir merupakan suatu masalah bagi masyarakat karena menimbulkan
kerugian jiwa dan harta benda, munculnya wabah penyakit/gangguan kesehatan,
kerusakan bangunan dan tempat tinggal, kerusakan sarana prasarana infrastruktur, dan
lain-lain. Hingga saat ini kejadian banjir pun masih sulit dideteksi kemunculannya dan
sulit dihindari atau dicegah kejadiannya.
Oleh karena itu, untuk mengurangi kerugian-kerugian akibat banjir diperlukan
suatu analisis potensi banjir, yang melibatkan berbagai komponen sistem dan
mengidentifikasi hubungan antara curah hujan dan tinggi genangan air sehingga
diperoleh zonasi seta penyusunan masterplan pemetaan daerah rawan banjir dan tinggi
banjir, yang merupakan bagian dari sistem peringatan dini (early warning system) dari

bahaya dan resiko banjir sehingga akibat dari bencana banjir dapat diperkirakan dan
pada akhimya dapat diminimalkan. Peta potensi banjir yang baik adalah peta yang
memiliki tingkat akurasi yang tinggi. Peta tersebut diperoleh dengan menggunakan
Teknik SIG (Sistem Informasi Geografis) berdasarkan metode penilaian, pembobotan
dan proses tumpangsusun (overlay) berdasarkan faktor Hidrologi dan karakteristik
Daerah Aliran Sungai (DAS) yang berpengaruh terhadap terjadinya banjir.

1.2 Rumusan Masalah
Dari latar belakang diatas perumusan masalah yang diidentifikasikan adalah :
1. Potensi banjir yang terjadi pada saat tingginya curah hujan yaitu tinggi banjir
dan dataran banjir pada DAS Belawan.
2. Menganalisa daerah genangan banjir yang terjadi akibat potensi banjir pada DAS
Belawan dengan menggunakan Sistem Informasi Geografis (GIS).

Universitas Sumatera Utara

3. Mengestimasi kerugian yang diakibatkan banjir pada DAS Belawan.

1.3 Tujuan Penelitian
Untuk dapat menganalisa potensi banjir dan mengestimasi kerugiannya di DAS

Belawan diwilayah Kota Medan, maka penelitian ini mempunyai tujuan sebagai berikut:
1. Mengetahui debit banjir kala ulang 25, 50 dan 100 tahun di DAS Belawan
2. Melakukan analisa potensi genangan banjir dengan menggunakan software
HEC-RAS (Hydrologic Engineering Center River Analysis System).
3. Mengevaluasi daerah genangan banjir menggunakan SIG (Sistem Informasi
Geografis) dengan melakukan analisa spasial menggunakan Sofware ArcGIS.
4. Mengestimasi kerugiannya akibat banjir di DAS Belawan.

1.4 Manfaat Penelitian
Manfaat yang dapat diambil dari studi ini adalah:
1. Menjadi dasar pertimbangan bagi pemerintah maupun swasta dalam mengambil suatu
keputusan untuk merencanakan langkah mitigasi banjir di Kota Medan.
2. Menjadi bahan masukan bagi pemerintah maupun swasta dalam upaya perlindungan
DAS Belawan.
3. Memberi gambaran informasi akademis mengenai potensi banjir terjadi.

1.5 Pembatasan Masalah

Universitas Sumatera Utara


Adapun pembatasan masalah yang diambil dalam pengerjaan tugas akhir ini
adalah :
1. Lokasi yang di ambil pada DAS belawan saja.
2. Penelitian ini hjjanya membahas masalah luapan banjir di sungai utama dan anakanak sungai yang berada DAS Belawan.

1.6 Sistematika Penulisan
Bab I Pendahuluan
Merupakan bingkaian Studi atau rancangan yang akan dilakukan meliputi
gambaran umum, latar belakang tentang keadaan DAS Belawan, rumusan masalah,
tujuan, manfaat dan batasan masalah.
Bab II Dasar Teori
Bab ini membahas mengenai teori-teori yang berkaitan dengan penyelesaian
Penelitian, yang didapatkan dari berbagai macam buku serta sumber-sumber terkait
lainnya yang berhubungan dalam menanalisa masalah.
Bab III Metodologi Penelitian
Menjelaskan tentang keadaan di lapangan (lokasi studi), metode yang digunakan
dalam analisa dan langkah-langkah dalam analisa penelitian.
Bab IV Analisa dan Pembahasan
Menganalisa hasil pemodelan banjir di DAS Belawan dengan menggunakan
software HEC-RAS versi 4.0, juga memuat penggambaran hidrograf banjir dengan

meggunakan Metode Hidrograf Satuan Sintetik Nakayasu. Kemudian menyajikan hasil

Universitas Sumatera Utara

prediksi tersebut kedalam Sistem Informasi Geografis (SIG) dengan software ArcGIS
dan mengestimasi resiko kerugian banjir.
BAB V Kesimpulan dan Saran
Berisi poin-poin kesimpulan yang dapat dirangkum dari simulasi dan analisa
yang dilakukan dalam penelitian.

Universitas Sumatera Utara