TINJAUAN YURIDIS TANGGUNG JAWAB PERUSAHAAN JASA PENILAI (Studi Kantor Jasa Penilai Publik Kota Palu) | CH NGANTUNG | Legal Opinion 9298 30385 1 PB
TINJAUAN YURIDIS TANGGUNG JAWAB PERUSAHAAN JASA PENILAI
(Studi Kantor Jasa Penilai Publik Kota Palu)
GABRIEL CH NGANTUNG/D 101 11 156
Pembimbing:
1. Dr. H.Sahlan,S.H.,S.E.,M.S.
2. Syamsu Thamrin,S.H.,M.H.
ABSTRAK
Perusahaan jasa penilai independen sebagai perusahaan yang berbadan
hukum mempunyai hak dan kewajiban hukum.Perusahaan jasa penilai independen
haruslah bertanggung jawab atas segala tindakan yang dilakukannya dalam
melaksanakan kegiatan usahanya. Dalam melakukan kegiatannya, penilaian
dilakukan dengan memperhatikan Standar Penilaian Indonesia, Kode Etik Penilai
Indonesia, Kode Etik Perusahaan Penilai Indonesia, dan aturan hukum yang
berhubungan dengan objek penilaian.Penilaian yang dilakukan secara objektif tanpa
ada maksud dan tujuan yang negatif inilah yang harus dilakukan oleh perusahaan
jasa penilai agar hasilnya bisa diterima pemakai jasa dan pihak ketiga. Sebagai
badan hukum, perusahaan jasa penilai mempunyai tanggung jawab hukum atas hasil
penilaian yang dilakukan oleh penilai yang ditunjuknya baik kepada kliennya
maupun kepada pihak ketiga yang bersangkutan yang akan memberikan
perlindungan hukum atas atas para pihak yang melakukan perjanjian tersebut hal ini
sesuai dengan peraturan hukum yang berlaku.Isu hukum yang akan dibahas adalah
Bagaimanakah tanggung jawab perusahaan jasa penilai dalam melaksanakan
penilaian aktiva tetap?dan Bagaimanakah perlindungan hukum bagi perusahaan
jasa penilai, pemakai jasa, dan pihak ketiga dalam pelaksanaan perjanjian penilaian
aktiva tetap?. Metode yang digunakan untuk menjawab masalah tersebut adalah
Metode Yuridis Normatif.
Kata kunci :Jasa Penilai, Perjanjian, Perlindungan hukum
1
I. PENDAHULUAN
A. Latar belakang masalah
Pada
tahun
2000
sampai
6. Penilaian
dengan sekarang ini, jasa penilai
berkembang
dengan
pesat
seiring
dan
Konsultasi
dan
Teknologi
Investasi .
7. Penilaian
dengan pertumbuhan sektor properti
Informasi di Bidang Properti .
dan pengadaan infrastruktur kota yang
8. Penilaian Konsultasi Properti
semakin modern. Perusahaan jasa
Termasuk Kegiatan Konsultasi
penilai
Keuangan Properti.
independen
yang
dulunya
hanya menilai agunan kredit kemudian
9. Pengelolaan Harta Benda.
memperluas kegiatan-kegiatan usaha
Kegiatan
jasa
penilaian
di
seperti yang tercantum dalam Pasal 2
Indonesia dilakukan oleh pihak swasta
Keputusan Menteri Perindustrian dan
(perusahaan
Perdagangan
No.
pemerintah.Lembaga pemerintah yang
tentang
berwenang melakukan jasa penilaian
594/MPP/Kep/VII/2002
Ketentuan
Perizinan
Usaha
Jasa
Penilaian yang meliputi kegiatan:
penilai)
dan
yaitu
pihak
Departemen
Keuangan.Perusahaan penilai dari luar
1. Penilaian untuk menentukan
negeri dapat juga melakukan jasa
nilai ekonomis terhadap harta
penilaian asalkan mempunyai izin
benda berwujud maupun yang
yang dikeluarkan oleh Departemen
tidak berwujud yaitu Penilaian
Keuangan.
Aktiva Tetap dan Penilaian
usaha.
Perusahaan
jasa
penilai
independen sebagai perusahaan yang
2. Penilaian Proyek.
berbadan hukum mempunyai hak dan
3. Penilaian Kelayakan Teknis
kewajiban
hukum.Perusahaan
4. Penilaian
Konsultasi
penilai
independen
Termasuk
bertanggung
dan
Pengembangan
Study Kelayakan Proyek.
5. Penilaian
Proyek .
dan
Pengawasan
jawab
jasa
haruslah
atas
segala
tindakan yang dilakukannya dalam
melaksanakan
Dalam
penilaian
kegiatan
melakukan
dilakukan
usahanya.
kegiatannya,
dengan
2
memperhatikan
Indonesia,
Standar
Kode
Penilaian
Etik
Penilai
dan bangunan. Nilai Jual Objek Pajak
pada
dasarnya
digunakan
sebagai
Perusahaan
patokan dalam kegiatan pelelangan
Penilai Indonesia, dan aturan hukum
dan transaksi jual beli, sebagaimana
yang
yang diatur dalam UU no.12/1985 dan
Indonesia,
Kode
Etik
berhubungan
dengan
objek
disempurnakan oleh UU no.12/1994
penilaian.
Dalam perkembangan ekonomi
tentang perubahan pajak bumi dan
dewasa ini, penilaian aset properti
bangunan.Selain itu, penilaian aset
dalam hal ini tanah dan bangunan
tanah
banyak
memperhatikan
semua
factor-faktor,
kapasitas
dengan
dilakukan
penilaian
dibandingkan
harta
kekayaan
dan
bangunan
juga
keterangan,
lokasi,
lainnya. Penilaian aset tanah dan
Iingkungan dan pemanfaatan tertinggi
1
bangunan sebagai aset yang berwujud
dan terbaik dari tanah dan aset di
digunakan sebagai dasar untuk menilai
atasnya yang dikuasai secara fisik oleh
harga pasar dari agunan kredit atau
perusahaan.
memberi pendapat atas harga dasar
Penilaian
yang
dilakukan
aset tersebut untuk dijual kepada pihak
secara objektif tanpa ada maksud dan
lain.
tujuan yang negatif inilah yang harus
Metode penilaian atas tanah
dilakukan oleh perusahaan jasa penilai
dan bangunan menggunakan metode
agar hasilnya bisa diterima pemakai
pendekatan
jasa dan pihak ketiga. Sebagai badan
pendekatan
data
pasar,
kalkulasi
metode
biaya
hukum,
perusahaan
jasa
penilai
penyusutan, dan metode kapitalisasi
mempunyai tanggung jawab hukum
pendapatan. Metode pendekatan data
atas hasil penilaian yang dilakukan
pasar
bangunan
oleh penilai yang ditunjuknya baik
dilakukan dengan cara mengambilnya
kepada kliennya maupun kepada pihak
dan Nilai Jual Objek Pasar yang
ketiga yang bersangkutan yang akan
merupakan tax base dari pajak bumi
memberikan perlindungan hukum atas
atas
tanah
dan
atas para pihak yang melakukan
1
Ibrahim, Johanes.Hukum Bisnis Dalam
Persepsi Manusia Modem.Refika Aditama.
Jakarta: 2003. hlm 3
perjanjian tersebut hal ini sesuai
3
dengan
peraturan
hukum
yang
berlaku.2
masing-masing
pihak
yang
yang
memakai jasa penilaian aset tersebut.
Alatkekayaan negara, daerah,
atau swasta yang biasa dilakukan
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimanakah
tanggung
penilaian adalah aset tetap atau yang
jawab perusahaan jasa penilai
biasa disebut dengan aktiva tetap.
dalam melaksanakan penilaian
sebagai benda berwujud, aktiva tetap
aktiva tetap?
Iebih
2. Bagaimanakah
mudah
dinilai
nhlai
perlindungan
ekonomisnyadi banding dengan jenis-
hukum bagi perusahaan jasa
jenis aset lainnya,Aktiva tetap juga
penilai, pemakai jasa, dan
menjadi tolak ukur dari nilai kekayaan
pihak
negara,
ketiga
pelaksanaan
dalam
perjanjian
penilaian aktiva tetap?
daerah,
maupun
swasta
meskipun jenis-jenis asetlainnya juga
mempunyai
nilai
yangsama
pentingnya.
Perusahaan jasa penilai dalam
II. PEMBAHASAN
A. Tanggung Jawab Perusahaan
Jasa
Penilai
Melaksanakan
Dalam
Penilaiaan
Aktiva Tetap.
melakukan
penilaian
aktiva
tetap
berpedoman pada Standar penilaian
Indonesia,
Kode
Indonesia,
Kode
Penilai
Indonesia,
Etik
etik
Penilaian
Perusahaan
dan
peraturan
Dalam kegiatan ekonomi di
perundang-undangan yang berkaitan
Indonesia sekarang ini, penilaian aset
dengan penilaian aktiva tetap. Standar
kekayaan negara, daerah, maupun
Penilaian Indonesia adalah pedoman
swasta merupakan hal yang sangat
dasar
penting untuk mengetahui nilai pasar
penilaian untuk menghasilkan laporan
suatu aset yang tujuan tergantung dari
hasil penilaian yang objektif dan
dalam
pelaksanaan
tugas
akurat. Kode etik Penilaian Indonesia
2
Ibrahim, Johanes. Hukum Bisnis Dalam
Persepsi Manusia Modem. Refika Aditama.
Jakarta: 2003.hlm 5
adalah pedoman moral bagi penilai
sebagai tenaga ahil yang ditunjuk
perusahaan
jasa
penilai
untuk
4
melakukan penilaian aktiva tetap, kode
mengganti
Etik Perusahaan Penilai Indonesia
kesalahannya.
adalah pedoman moral perusahaan
Dalam
kerugian
akibat
melakukan
kegiatan
penilal dalam menjalankan usaha jasa
usaha jasa penilaian, perusahaan jasa
penilalan
penilai
aktiva
tetap,
sedangkan
dan
penilai
bersama-sama
ketentuan perundang-undangan yang
bertanggung jawab terhadap mutu dan
berkaitan dengan penilaian aktiva tetap
kebenaran dan laporan hasil penilaian
didasarkan atas status hukum dan
yang dibuat oleh penilai yang ditunjuk
aktiva tetap dan peraturan lainnya
oleh perusahaan jasa penilai.Meskipun
mengenai objek aktiva tetap yang
mempunyai kesamaan dalam tanggung
dinilai. Contohnya seperti penilaian
jawab
bangunan
laporan hasil penilaian, tetapi tangung
hanya
di
sehingga
suatu
perusahaan
sewa
oleh
status
yang
perusahaan
hukumnya
bukan
atas
jawab
mutu
perusahaan
mempunyai
dan
kebenaran
jasa
penilai
perbedaan-perbedaan
menjadi hak milik dari perusahaan
dalam asumsi dan syarat pembatasan
tersebut.
penilaian
Perusahaan jasa penilai yang
yang
menjadi
dasar
pembatasan tanggung jawab penilai
melakukan penilaian aktiva tetap tidak
dan
sesuai
Penilaian
tanggung jawab perusahaan penilai
Penilai
dan penilai juga terdapat tanggung
Perusahaan
jawab moral dan tanggung jawab
dengan
Indonesia,
Indonesia,
Standar
Kode
Kode
Etik
Etik
Penilaian Indonesia dan aturan hukum
tetap
akan
mengakibatkan
laporan
hasil
penilai.Perbedaan
hukum.
yang berhubungan dengan penilaian
aktiva
perusahaan
Tanggung jawab perusahaan
penilai dapat dilihat dari asumsi dan
syarat
pembatasan
penilaian
yang
penilaian menjadi subjektif dan tidak
menjadi dasar pembatasan tanggung
akurat. Laporan hasil penilalan yang
jawab penilai.Seorang penilai yang
akurat dan subjektif akan merugikan
melanggar asumsi dan syarat-syarat
pemakai jasa dan pihak ketiga dan
pembatasan penilaian secara otomatis
Perusahaan
melanggar Kode Etik Penilai Indonesia
jasa
peniIai
harus
dan melakukan perbuatan melanggar
5
hukum yang dapat digugat secara
menanggung sendiri ganti kerugian
pidana dan perdata.
yang
akibat
tindakan
Tanggung jawab moral penilai
melawan hukumnya.
didasarkan atas Kode Etik Penilai
Syarat-syarat
perbuatan
pembatasan
Indonesia yang hanya mengikat penilai
penilaian yang terdapat dalam laporan
yang masuk dalam asosiasi Profesi
akhir penilai sebagai acuan untuk
penilai
melihat tanggung jawab perusahaan
yang bernama Masyarakat
Propfesi Penilai Indonesia.Kode etik
jasa
penilai Indonesia tidak mempunyai
perusahaan jasa penilai juga dapat
kekuatan hukum yang tetap sehingga
dilihat darikewajiban perusahaan jasa
apabila seorang penilai melakukan
penilai yang tercantum dalam isi
pelanggaran kode etik maka sanksinya
perjanjian penilaian aktiva tetap yang
hanya berupa denda atau dikeluarkan
telah dibuat.
dari
asosiasi.Sedangkan
tanggung
tetap
apabila
jawab
perbuatan
tanggung
jawab
Isi perjanjian penilaian aktiva
jawab hukum seorang penilai adalah
melakukan
penilai,
yang
menetapkan
masing-masing
tanggung
pihak,
baik
melanggar hukum yang secara pribadi
perusahaan penilai atau pemakai jasa
ditanggung
haruslah ditepati agar tidak terjadi
oleh
penilai
tersebut.
Apabila seorang penilai melanggar
wanprestasi
hukum dalam melakukan penilaian
kerugian
akan
citra
Sebagai perusahaan jasa penilai yang
perusahaan tempat ia bekerja dan
menunjuk penilai yang berkompeten
dirinya secara pribadi selaku seorang
dalam melakukan penilaian aktiva
penilai dan dapat dikenakan hukuman
tetap, PT. Aquila Terminal Palu dan
pidana berdasarkan Pasal 1378 Kitab
PT.
Undang-undangHukum
bertanggung jawab atas laporan hasil
berakibat
mengenai
rusaknya
perbuatan
Pidana
curang
dan
yang
bagi
mengakibatkan
salah
satu
Pembangunan
penilaian
yang
dibuat
pihak.
Sulteng
oleh
penipuan dan apabila tindakannya
karyawannya
tersebut
oleh
dalam laporan hasil penilaian yang
persetujuan dari pimpinan perusahaan
dibuat oleh penilai yang menyebabkan
maka
kerugian pada pemakai jasa atau
tanpa
penilai
didasari
tersebut
yang
(penilai).Kesalahan
6
pihak3 ketiga menjadi tanggung jawab
kekuatan
Perusahaan
untuk
sehingga apabila terjadi pelanggaran
mengganti kerugian tersebut.Hal ini
tanggung jawab yang sesuai dengan
sesuai
Kitab
kode etik perusahaan jasa penilai
Undang-undang Hukum Perdata Ayat
hanya akan dikenai sanksi, yang
3 di mana majikan (perusahaan jasa
terbesar dikeluarkan dari asosiasi.
jasa
dengan
penilai
Pasal
1367
hukum
yang
mengikat
penilai) yang menunjuk bawahan atau
karyawan (penilai).Untuk mewakili
urusan-urusan
mereka,
B. Perlindungan
adalah
Perusahaan
Hukum
Jasa
Penilai,
bertanggung jawab tentang kerugian
Pemakai Jasa, Pihak Ketiga
yang terbit oleh pelayan-pelayannya
Dalam
atau
Perjanjian
bawahan-bawahan
di
dalam
melakukan pekerjaan.
Melaksanakan
Penilaian
Aktiva
Tetap.
Tanggung jawab moral perusahaan
jasa penilai terbagi atas 4 macam,
yaitu
tanggung
jawab
integritas perusahaan
terhadap
jasa penilai,
Dalam
melaksanakan
perjanjian penilaian aktiva tetap, tiaptiap
pihak
yang
terikat
dalam
pelanggan, masayarakat, dan kepada
perjanjian tersebut yang dalam halini
sesama perusahaan penilai.Menurut
perusahaan
wawancara dengan penilai sewaktu
pemakai jasa berkewajiban tunduk
melakukan penelitian, tanggung jawab
pada kesepakatan yang telah dibuat
moral perusahaan jasa penilai terdapat
bersama.
dalam kode etik perusahaan jasa
jasapenilai
Perjanjian
penilaian
dengan
aktiva
penilai yang dibuat oleh asosiasi
tetap diadakan untuk memberikan jasa
perusahaan jasa penilai di Indonesia
bagi pemakai jasa aktiva tetap dengan
yang bernama Gabungan Perusahaan
memperoleh imbalan pembayaran atas
Penilaian Indonesia (GAPPI). Namun,
jasa
kode etik tersebut tidak mempunyai
perusahaan
3
tersebut melahirkan suatu perikatan
Jusuf, AL Haryono. Dasar-dasar
Akuntansi.
BagianPenerbitan
STIE
YKPN,Yokyakarta. 1994. hlm 25
yang
dilakukan
jasa
oleh
pihak
penilai.Perjanjian
yang sesuai Pasal 1313 Kitab Undangundang Hukum Perdata di mana para
7
baik4
pihak mengikatkan diri dalam suatu
karena
persetujuan
perusahaan jasa penilai atau pemakai
dan
berkewajiban
salah
satu
melakukan prestasi sesuai dengan isi
jasa
perjanjian yang telah disepakati.
kewajibannya sesuai dengan perjanjian
Perjanjian
penilaian
aktiva
yang
pihak,
tidak
memenuhi
yang telah di buat atau karena suatu
tetap termasuk dalam perjanjian tidak
keadaan
yang
memaksa
bernama, namun dengan mengacu
bencana alam,kerusuhan, dan lain-lain.
Wanprestasi
pada Pasal 1319 Kitab Undang-undang
seperti
dan
pihak
perjanjian
perusahaan jasa penilai terjadi apabila
tersebut akan berlaku sesuai dengan
melakukan hal-hal yang tersebut di
ketentuan
bawah ini:
Hukum
Perdata
umum
maka
perikatan
(Bab
1. Sama
Pertama Dan Kedua Buku III KUH
sekali
melakukan,
Perdata).
Perjanjian
penilaian
tidak
penilaian
aktiva tetap;
aktiva
tetap memberikan sejumlah hak dan
2. Terlambat
meyelesaikan
kewajiban kepada kedua belah pihak,
laporan
oleh karena itu perjanjian penilaian
aktiva tetap tepat waktu;
hasil
3. Penilaian
aktiva tetap masuk dalam kategori
penilaian
aktiva
tetap
perjanjian yang bersifat timbal balik
bukan dilakuan oleh tenaga
dan telah memenuhi persyaratan dalam
ahli
Pasal 1320 Kitab Undang-undang
berkompeten dan peralatan
Hukum Perdata yaitu dengan adanya
yang
kesepakatan untuk saling mengikatkan
kurang memadai atau tidak
diri yang di tuangkan dalam perjanjian
ada
tertulis maupun tidak tertulis.
dan mutu pekerjaan tidak
Dalam
praktik
saja
kemungkinan
diperlukan
sehingga
tidak
kebenaran
akurat dan subjektif;
pelaksanaan
4. Tidak bertanggung jawab
perjanjian penilaian aktiva tetap, selalu
ada
yang
penuh
terjadinya
atas
mutu
dan
Wanprestasi dan Perbuatan Melanggar
Hukum.Wanprestasi dalam perjanjian
penilaian aktiva tetap dapat saja terjadi
4
Simatupang, Richard Burton. Aspek hukum
dalam Bisnis. Jakarta: Rineka Cipta. 2003. hlm
29
8
kebenaran
laporan
hasil
aktiva
tetap
perusahaan
yangakan
dinilai dan memeriksa kebenaran data-
penilaian;
data yang diberikan oleh pemakai
Dari
wanprestasi
terjadi
bentuk
jasa.Mengenai waktu yang diberikan
yang kadang
untuk melakukan penilaian aktiva tetap
keterlambatan
yang singkat karena keperluan yang
keempat
tersebut
adalah
penyelesaian
laporan
hasil
mendesak
dari
pemakai
jasa,
penilaian.Hal ini biasanya diakibatkan
perusahaan penilai menanggulanginya
oleh sulitnya melakukan pengumpulan
dengan usaha memenuhi penyelesaian
data karena kurangnya data atau
penilaian sesuai dengan batas waktu
kesalahan5 data yang diberikan oleh
yang telah ditentukan.
yang
Perbuatan melanggar hukum
diberikan oleh perusahaan jasa penilai
yang dilakukan oleh perusahaan jasa
terkadang sangat singkat.Contohnya
penilai atau penilai yang menyebabkan
seperti pemberian data aktiva tetap
kerugian kepada pihak pemakai jasa
berupa bangunan-bangunan tidak jelas
atau pihak ketiga haruslah disesuaikan
adalah hak milik dari pemakai jasa
dengan tanggung jawab perusahaan
atau hanya di sewa oleh pemakai jasa
penilai dan penilai. Pemakai jasa dan
karena
pihak ketiga yang merasa dirugikan
pemakai
jasa
dan
informasi
waktu
yang
diberikan
oleh perusaan jasa penilai dan penilai
kurang atau salah.
Dalam kasus seperti ini, pihak
haruslah membuktikan kesalahan dari
perusahaan jasa penilai menanggulangi
perusahaan jasa penilai atau penilai
keterlambatan
dengan
tersebut adalah perbuatan melawan
mengambil Iangkah kebijakan dengan
hukum yang menimbulkan kerugian
meminta kelengkapan data-data yang
bagi
lengkap kepada pemakai jasa untuk
perbuataan melawan hukum dengan
melakukan
kerugian mempunyai hubungan kausal.
tersebut
penilaian
sebelum
melakukan penilaian objek-objek dan
orang
Perlindungan
lain
dimana
hukum
antara
terhadap
perbuatan melanggar hukum yang
5
Subekti. R. Dan R. Tjinsudibio. Kitab
undang-undang hukum perdata.Rineka Cipta.
Jakarta: 2001. hlm 35
ditanggung oleh perusahaan penilai
kepada pemakai jasa dan pihak ke tiga
9
didasarkan
atas
tanggung
perusahaan
penilai
jawab
yang
terdapat
wanprestasi
terlambat
yaitu
melaksanakan
kewajiban
dalam Kode Etik Perusahaan Penilai
pembayaran jasa penilaian karena
Indonesia dan Pasal 19 Undang-
kekurangan
undangPerlindungan
masalah
Konsumen.Penyelesaian
biaya.
Penyelesaian
tersebut
yaitu
dengan
terhadap
menyicil biaya jasa penilaian dengan
hukum
persetujuan dan pihak perusahaan jasa
yang
penilai.Perbuatan melanggar hukum
menimbulkan kerugian yaitu dengan
yang dilakukan oleh pemakai jasa
mengganti kerugian pemakai jasa dan
seperti
pihak ketiga.
perusahaan
perbuatan
melanggar
perusahaan
penilaian
Bentuk
wanprestasi
yang
bersama-sama
penilal
dengan
melakukan
tindakan mark-up terhadap nilai wajar
dilakukan oleh pemakai jasa adalah:
objek penilaian aktiva tetap sehingga
1. Tidak
merugikan pihak ketiga atau tindakan
membayar
biaya
jasa
penilaian terhadap perusahaan jasa
menyembunyikan
penilai
diperlukan dalam penilaian sehingga
2. Terlambat membayar biaya jasa
data
yang
mempengaruhi hasil penilaian yang
penilai terhadap perusahaan jasa
akan
penilai.
Perlindungan hukum kepada pihak
merugikan
pihak
ketiga.
3. Menolak membayar jaminan biaya
ketiga terhadap perbuatan melanggar
jasa penilaian dalam hal perjanjian
hukum yang baik dilakukan oleh
penilaian
perusahaan penilai bersama pemakai
agunan
kredit
calon
debitur dengan pihak bank.
4. Kurang
memberikan
jasa atau hanya pemakai jasa saja yang
data-data
melakukannya yang mengakibatkan
yang lengkap yang dibutuhkan
kerugian kepada pihak ketiga maka
dalam penilaian aktiva tetap.
pemakai
kerugian
Dalam
wawancara
jasa
harus
tersebut.
mengganti
Perlindungan
penulis
hukum kepada perusahaan penilai
dengan pihak PT. Aquila Terminal
terhadap pemakai jasa yang melakukan
Palu dan
pihak PT. Pembangunan
perbuatan melanggar hukum adalah
Sulteng, pernah melakukan tindakan
perusahaan penilai dapat meminta
10
kerugian
terhadap
nama
baik
tercemar
akibat
perusahaan
yang
perbuatan
pemakai
menyembunyikan
memanipulasi
jasa
data
data
yang
mempunyai
pihak
ketiga
berusaha
agar
diselesaikan dengan cara musyawarah.
yang
Apabila
atau
musyawarah
akan
kesepakatan, maka para pihak memilih
mempengaruhi hasil penilaian.
Sebagai
dan
ternyata
berdasarkan
tetap
tidak
terjadi
jalur pengadilan.Tetapi selama penulis
pihak
yang
melakukan penelitian pada keempat
kepentingan
dengan
tempat penelitian, mereka tidak pernah
laporan basil penilaian yang di buat
membawa
atau
oleh perusahaan jasa penilai atas
perselisihan
sampai
permintaan dan pemakai jasa, pihak
pengadilan
ketiga dapat meminta ganti kerugian
hubungan baik dengan para pelaku
kepada perusahaan jasa penilai dan
usaha lainnya. Hak yang menyewakan
pemakai jasa atas perbuatan melanggar
adalah :
hukum yang dilakukan keduanya yang
1. Uang sewa harus dibayar oleh pihak
menyelesaikan
karena
pada
dapat
menimbulkan kerugian kepada pihak
penyewa
ketiga.
sesuai dengan perjanjian.
tepat
pada
jalur
merusak
waktunya
Banksebagai pihak ketiga yang
2. Pihak yang menyewakan berhak
mempunyai kepentingan atas hasil
untuk menuntut ganti rugi kepada
penilaian aktiva tetap yang dibuat oleh
pihak penyewa apabila barang yang
perusahaan penilai sebagai salah satu
disewakan rusak.
syarat bagi calon penerima kredit
untuk mendapatkan kredit dan bank
Pasal 1560 KUH Perdata mengatur
mempunyai hak untuk menerima ganti
mengenai
kerugian
penyewa, yaitu:
terhadap
perbuatan
melanggar hukum yang dilakukan
kewajiban
pokok
pihak
1. Untuk memakai barang sewaan
perusahaan penilai atau pemakai jasa.
secara
Dalam menindak lanjuti perselisihan
menurut tujuan dan maksud dari
yang
persetujuan sewa menyewa.
terjadi
dalam
perjanjian
penilaian aktiva tetap, baik pihak
perusahaan jasa penilai, pemakai jasa
sangat
berhati-hati
dan
2. Untuk membayar uang sewa pada
waktu-waktu yang ditentukan.
11
musyawarah. Atau perusahaan rent a
Hak dari pihak penyewa :
car
1. Penyerahan barang yang disewa
peringatan tertulis asal saja jangan
harus dalam keadaan terpelihara
sampai dengan mudah dipungkiri
sehingga dapat dipergunakan untuk
oleh si penyewa. Surat peringatan
keperluan yang dimaksud.
biasa
akan
tidak
memberikan
akan
surat
menimbulkan
masalah jika penyewa menyadari
2. Adanya jaminan dari pihak yang
menyewakan
dapat
kenikmatan,
ketentraman dan tidak adanya cacat
kewajibannya
dan
kewajibannya
tersebut.
memenuhi
Cara
ini
dilakukan karena pada hakekatnya
dari barang yang disewa.
perusahaan rent a car ingin selalu
Menurut
Abdulkadir
wanprestasi
kewajiban
atau
tidak
memenuhi
yang
telah
ditetapkan
mengandung
dua
menampilkan citra yang baik dan
Muhammad
penuh pengertian sehingga penyewa
dapat terus menjadi pelanggan yang
bisa memberi keuntungan kepada
kemungkinan
perusahaan.
alasannya yaitu:
a. Karena kesalahan penyewa, baik
karena kesengajaan maupun karena
kelalaian.
III
PENUTUP
A. Kesimpulan
b. Karena keadaan memaksa (force
majeure) jadi diluar kemampuan
penyewa,
penyewa
tidak
bersalah.Cara yang ditempuh oleh
perusahaan rent a car dalam hal
terjadinya
wanprestasi
akan
diupayakan
penyelesaian
secara
musyawarah dan mufakat di kantor
pusat perusahaan persewaan atau
1. Tanggung jawab perusahaan jasa
penilai dalam melakukan penilaian
aktiva tetap terdapat dalam syaratsyarat pembatasan penilaian yang
terdapat
dalam
laporan
hasil
penilalan dengan memperhatikan
tanggung jawab penilai dan kode
etik gabungan perusahaan penilai.
pertama,
Selain itu isi perjanjian penilaian
mengenai pembayaran dan jangka
aktiva tetap juga menjadi dasar
waktu
tanggung jawab perusahaan jasa
disebut
sebagai
tergantung
pihak
pada
hasil
12
penilai. Segala tindakan dan hasil
yang terdapat dalam Kode Etik
penilaian perusahaan jasa penilai
perusahaan penilai Indonesia dan
haruslah dipertanggung jawabkan
pasal
secara hukum seperti tanggung
perlindungan konsumen.
19
undang-undang
jawab perdata dan tanggung jawab
administrasi.
Tanggung
jawab
B. Saran
perusahaan jasa penilai selama ini
1. Hendaknya perusahaan jasa penilai
masih dituruti oleh perusahaan jasa
dalam melakukan perjanjian penilaian
penilai dalam melakukan penilaian
aktiva tetap selalu memperhatikan
aktiva tetap.
mutu dan kebenaran dan laporan hasil
2. Perlindungan
hukumterhadap
penilaian dan meningkatkan sumber
perbuatan melanggar hukum yang
daya perusahaan agar kualitas dan
di
laporan hasil penilaian semakin baik.
tanggung
oleh
perusahaan
penilai kepada pemakai jasa dan
pihak ke tiga di dasarkan atas
tanggung jawab perusahaan penilai
13
DAFTAR PUSTAKA
A. BUKU :
Badrulzaman, Mariam Dams. Kompilasi Hukum perikatan. Aditya Bakti. Bandung:
2001.
Ibrahim, Johanes.Hukum Bisnis Dalam Persepsi Manusia Modem.Refika Aditama.
Jakarta: 2003.
Jusuf, AL Haryono. Dasar-dasar Akuntansi. BagianPenerbitan STIE YKPN,Yokyakarta.
1994.
Simatupang, Richard Burton. Aspek hukum dalam Bisnis. Jakarta: Rineka Cipta.
2003.
Subekti. R. Dan R. Tjinsudibio. Kitab undang-undang hukum perdata.Rineka Cipta.
Jakarta: 2001.
B. PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN :
Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan No. 594/MPP/Kep/VII/2002
tentang Ketentuan Perizinan Usaha Jasa Penilaian.
Undang-Undang No.12/1985 dan disempurnakan oleh Undang-Undang Nomor12
Tahun 1994 tentang perubahan pajak bumi dan bangunan. ( Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 1994 Nomor 3569)
14
BIODATA
Nama
: Gabriel CH Ngantung
Tempat Tangal Lahir
: Palu 25 Juni 1993
Alamat Rumah
: Btn Baliase Blok P3 No 6
Alamat Email
: Gabrielngantung@Gmail.Com
No.Telp/HP
: 0822 9285 4560
15
(Studi Kantor Jasa Penilai Publik Kota Palu)
GABRIEL CH NGANTUNG/D 101 11 156
Pembimbing:
1. Dr. H.Sahlan,S.H.,S.E.,M.S.
2. Syamsu Thamrin,S.H.,M.H.
ABSTRAK
Perusahaan jasa penilai independen sebagai perusahaan yang berbadan
hukum mempunyai hak dan kewajiban hukum.Perusahaan jasa penilai independen
haruslah bertanggung jawab atas segala tindakan yang dilakukannya dalam
melaksanakan kegiatan usahanya. Dalam melakukan kegiatannya, penilaian
dilakukan dengan memperhatikan Standar Penilaian Indonesia, Kode Etik Penilai
Indonesia, Kode Etik Perusahaan Penilai Indonesia, dan aturan hukum yang
berhubungan dengan objek penilaian.Penilaian yang dilakukan secara objektif tanpa
ada maksud dan tujuan yang negatif inilah yang harus dilakukan oleh perusahaan
jasa penilai agar hasilnya bisa diterima pemakai jasa dan pihak ketiga. Sebagai
badan hukum, perusahaan jasa penilai mempunyai tanggung jawab hukum atas hasil
penilaian yang dilakukan oleh penilai yang ditunjuknya baik kepada kliennya
maupun kepada pihak ketiga yang bersangkutan yang akan memberikan
perlindungan hukum atas atas para pihak yang melakukan perjanjian tersebut hal ini
sesuai dengan peraturan hukum yang berlaku.Isu hukum yang akan dibahas adalah
Bagaimanakah tanggung jawab perusahaan jasa penilai dalam melaksanakan
penilaian aktiva tetap?dan Bagaimanakah perlindungan hukum bagi perusahaan
jasa penilai, pemakai jasa, dan pihak ketiga dalam pelaksanaan perjanjian penilaian
aktiva tetap?. Metode yang digunakan untuk menjawab masalah tersebut adalah
Metode Yuridis Normatif.
Kata kunci :Jasa Penilai, Perjanjian, Perlindungan hukum
1
I. PENDAHULUAN
A. Latar belakang masalah
Pada
tahun
2000
sampai
6. Penilaian
dengan sekarang ini, jasa penilai
berkembang
dengan
pesat
seiring
dan
Konsultasi
dan
Teknologi
Investasi .
7. Penilaian
dengan pertumbuhan sektor properti
Informasi di Bidang Properti .
dan pengadaan infrastruktur kota yang
8. Penilaian Konsultasi Properti
semakin modern. Perusahaan jasa
Termasuk Kegiatan Konsultasi
penilai
Keuangan Properti.
independen
yang
dulunya
hanya menilai agunan kredit kemudian
9. Pengelolaan Harta Benda.
memperluas kegiatan-kegiatan usaha
Kegiatan
jasa
penilaian
di
seperti yang tercantum dalam Pasal 2
Indonesia dilakukan oleh pihak swasta
Keputusan Menteri Perindustrian dan
(perusahaan
Perdagangan
No.
pemerintah.Lembaga pemerintah yang
tentang
berwenang melakukan jasa penilaian
594/MPP/Kep/VII/2002
Ketentuan
Perizinan
Usaha
Jasa
Penilaian yang meliputi kegiatan:
penilai)
dan
yaitu
pihak
Departemen
Keuangan.Perusahaan penilai dari luar
1. Penilaian untuk menentukan
negeri dapat juga melakukan jasa
nilai ekonomis terhadap harta
penilaian asalkan mempunyai izin
benda berwujud maupun yang
yang dikeluarkan oleh Departemen
tidak berwujud yaitu Penilaian
Keuangan.
Aktiva Tetap dan Penilaian
usaha.
Perusahaan
jasa
penilai
independen sebagai perusahaan yang
2. Penilaian Proyek.
berbadan hukum mempunyai hak dan
3. Penilaian Kelayakan Teknis
kewajiban
hukum.Perusahaan
4. Penilaian
Konsultasi
penilai
independen
Termasuk
bertanggung
dan
Pengembangan
Study Kelayakan Proyek.
5. Penilaian
Proyek .
dan
Pengawasan
jawab
jasa
haruslah
atas
segala
tindakan yang dilakukannya dalam
melaksanakan
Dalam
penilaian
kegiatan
melakukan
dilakukan
usahanya.
kegiatannya,
dengan
2
memperhatikan
Indonesia,
Standar
Kode
Penilaian
Etik
Penilai
dan bangunan. Nilai Jual Objek Pajak
pada
dasarnya
digunakan
sebagai
Perusahaan
patokan dalam kegiatan pelelangan
Penilai Indonesia, dan aturan hukum
dan transaksi jual beli, sebagaimana
yang
yang diatur dalam UU no.12/1985 dan
Indonesia,
Kode
Etik
berhubungan
dengan
objek
disempurnakan oleh UU no.12/1994
penilaian.
Dalam perkembangan ekonomi
tentang perubahan pajak bumi dan
dewasa ini, penilaian aset properti
bangunan.Selain itu, penilaian aset
dalam hal ini tanah dan bangunan
tanah
banyak
memperhatikan
semua
factor-faktor,
kapasitas
dengan
dilakukan
penilaian
dibandingkan
harta
kekayaan
dan
bangunan
juga
keterangan,
lokasi,
lainnya. Penilaian aset tanah dan
Iingkungan dan pemanfaatan tertinggi
1
bangunan sebagai aset yang berwujud
dan terbaik dari tanah dan aset di
digunakan sebagai dasar untuk menilai
atasnya yang dikuasai secara fisik oleh
harga pasar dari agunan kredit atau
perusahaan.
memberi pendapat atas harga dasar
Penilaian
yang
dilakukan
aset tersebut untuk dijual kepada pihak
secara objektif tanpa ada maksud dan
lain.
tujuan yang negatif inilah yang harus
Metode penilaian atas tanah
dilakukan oleh perusahaan jasa penilai
dan bangunan menggunakan metode
agar hasilnya bisa diterima pemakai
pendekatan
jasa dan pihak ketiga. Sebagai badan
pendekatan
data
pasar,
kalkulasi
metode
biaya
hukum,
perusahaan
jasa
penilai
penyusutan, dan metode kapitalisasi
mempunyai tanggung jawab hukum
pendapatan. Metode pendekatan data
atas hasil penilaian yang dilakukan
pasar
bangunan
oleh penilai yang ditunjuknya baik
dilakukan dengan cara mengambilnya
kepada kliennya maupun kepada pihak
dan Nilai Jual Objek Pasar yang
ketiga yang bersangkutan yang akan
merupakan tax base dari pajak bumi
memberikan perlindungan hukum atas
atas
tanah
dan
atas para pihak yang melakukan
1
Ibrahim, Johanes.Hukum Bisnis Dalam
Persepsi Manusia Modem.Refika Aditama.
Jakarta: 2003. hlm 3
perjanjian tersebut hal ini sesuai
3
dengan
peraturan
hukum
yang
berlaku.2
masing-masing
pihak
yang
yang
memakai jasa penilaian aset tersebut.
Alatkekayaan negara, daerah,
atau swasta yang biasa dilakukan
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimanakah
tanggung
penilaian adalah aset tetap atau yang
jawab perusahaan jasa penilai
biasa disebut dengan aktiva tetap.
dalam melaksanakan penilaian
sebagai benda berwujud, aktiva tetap
aktiva tetap?
Iebih
2. Bagaimanakah
mudah
dinilai
nhlai
perlindungan
ekonomisnyadi banding dengan jenis-
hukum bagi perusahaan jasa
jenis aset lainnya,Aktiva tetap juga
penilai, pemakai jasa, dan
menjadi tolak ukur dari nilai kekayaan
pihak
negara,
ketiga
pelaksanaan
dalam
perjanjian
penilaian aktiva tetap?
daerah,
maupun
swasta
meskipun jenis-jenis asetlainnya juga
mempunyai
nilai
yangsama
pentingnya.
Perusahaan jasa penilai dalam
II. PEMBAHASAN
A. Tanggung Jawab Perusahaan
Jasa
Penilai
Melaksanakan
Dalam
Penilaiaan
Aktiva Tetap.
melakukan
penilaian
aktiva
tetap
berpedoman pada Standar penilaian
Indonesia,
Kode
Indonesia,
Kode
Penilai
Indonesia,
Etik
etik
Penilaian
Perusahaan
dan
peraturan
Dalam kegiatan ekonomi di
perundang-undangan yang berkaitan
Indonesia sekarang ini, penilaian aset
dengan penilaian aktiva tetap. Standar
kekayaan negara, daerah, maupun
Penilaian Indonesia adalah pedoman
swasta merupakan hal yang sangat
dasar
penting untuk mengetahui nilai pasar
penilaian untuk menghasilkan laporan
suatu aset yang tujuan tergantung dari
hasil penilaian yang objektif dan
dalam
pelaksanaan
tugas
akurat. Kode etik Penilaian Indonesia
2
Ibrahim, Johanes. Hukum Bisnis Dalam
Persepsi Manusia Modem. Refika Aditama.
Jakarta: 2003.hlm 5
adalah pedoman moral bagi penilai
sebagai tenaga ahil yang ditunjuk
perusahaan
jasa
penilai
untuk
4
melakukan penilaian aktiva tetap, kode
mengganti
Etik Perusahaan Penilai Indonesia
kesalahannya.
adalah pedoman moral perusahaan
Dalam
kerugian
akibat
melakukan
kegiatan
penilal dalam menjalankan usaha jasa
usaha jasa penilaian, perusahaan jasa
penilalan
penilai
aktiva
tetap,
sedangkan
dan
penilai
bersama-sama
ketentuan perundang-undangan yang
bertanggung jawab terhadap mutu dan
berkaitan dengan penilaian aktiva tetap
kebenaran dan laporan hasil penilaian
didasarkan atas status hukum dan
yang dibuat oleh penilai yang ditunjuk
aktiva tetap dan peraturan lainnya
oleh perusahaan jasa penilai.Meskipun
mengenai objek aktiva tetap yang
mempunyai kesamaan dalam tanggung
dinilai. Contohnya seperti penilaian
jawab
bangunan
laporan hasil penilaian, tetapi tangung
hanya
di
sehingga
suatu
perusahaan
sewa
oleh
status
yang
perusahaan
hukumnya
bukan
atas
jawab
mutu
perusahaan
mempunyai
dan
kebenaran
jasa
penilai
perbedaan-perbedaan
menjadi hak milik dari perusahaan
dalam asumsi dan syarat pembatasan
tersebut.
penilaian
Perusahaan jasa penilai yang
yang
menjadi
dasar
pembatasan tanggung jawab penilai
melakukan penilaian aktiva tetap tidak
dan
sesuai
Penilaian
tanggung jawab perusahaan penilai
Penilai
dan penilai juga terdapat tanggung
Perusahaan
jawab moral dan tanggung jawab
dengan
Indonesia,
Indonesia,
Standar
Kode
Kode
Etik
Etik
Penilaian Indonesia dan aturan hukum
tetap
akan
mengakibatkan
laporan
hasil
penilai.Perbedaan
hukum.
yang berhubungan dengan penilaian
aktiva
perusahaan
Tanggung jawab perusahaan
penilai dapat dilihat dari asumsi dan
syarat
pembatasan
penilaian
yang
penilaian menjadi subjektif dan tidak
menjadi dasar pembatasan tanggung
akurat. Laporan hasil penilalan yang
jawab penilai.Seorang penilai yang
akurat dan subjektif akan merugikan
melanggar asumsi dan syarat-syarat
pemakai jasa dan pihak ketiga dan
pembatasan penilaian secara otomatis
Perusahaan
melanggar Kode Etik Penilai Indonesia
jasa
peniIai
harus
dan melakukan perbuatan melanggar
5
hukum yang dapat digugat secara
menanggung sendiri ganti kerugian
pidana dan perdata.
yang
akibat
tindakan
Tanggung jawab moral penilai
melawan hukumnya.
didasarkan atas Kode Etik Penilai
Syarat-syarat
perbuatan
pembatasan
Indonesia yang hanya mengikat penilai
penilaian yang terdapat dalam laporan
yang masuk dalam asosiasi Profesi
akhir penilai sebagai acuan untuk
penilai
melihat tanggung jawab perusahaan
yang bernama Masyarakat
Propfesi Penilai Indonesia.Kode etik
jasa
penilai Indonesia tidak mempunyai
perusahaan jasa penilai juga dapat
kekuatan hukum yang tetap sehingga
dilihat darikewajiban perusahaan jasa
apabila seorang penilai melakukan
penilai yang tercantum dalam isi
pelanggaran kode etik maka sanksinya
perjanjian penilaian aktiva tetap yang
hanya berupa denda atau dikeluarkan
telah dibuat.
dari
asosiasi.Sedangkan
tanggung
tetap
apabila
jawab
perbuatan
tanggung
jawab
Isi perjanjian penilaian aktiva
jawab hukum seorang penilai adalah
melakukan
penilai,
yang
menetapkan
masing-masing
tanggung
pihak,
baik
melanggar hukum yang secara pribadi
perusahaan penilai atau pemakai jasa
ditanggung
haruslah ditepati agar tidak terjadi
oleh
penilai
tersebut.
Apabila seorang penilai melanggar
wanprestasi
hukum dalam melakukan penilaian
kerugian
akan
citra
Sebagai perusahaan jasa penilai yang
perusahaan tempat ia bekerja dan
menunjuk penilai yang berkompeten
dirinya secara pribadi selaku seorang
dalam melakukan penilaian aktiva
penilai dan dapat dikenakan hukuman
tetap, PT. Aquila Terminal Palu dan
pidana berdasarkan Pasal 1378 Kitab
PT.
Undang-undangHukum
bertanggung jawab atas laporan hasil
berakibat
mengenai
rusaknya
perbuatan
Pidana
curang
dan
yang
bagi
mengakibatkan
salah
satu
Pembangunan
penilaian
yang
dibuat
pihak.
Sulteng
oleh
penipuan dan apabila tindakannya
karyawannya
tersebut
oleh
dalam laporan hasil penilaian yang
persetujuan dari pimpinan perusahaan
dibuat oleh penilai yang menyebabkan
maka
kerugian pada pemakai jasa atau
tanpa
penilai
didasari
tersebut
yang
(penilai).Kesalahan
6
pihak3 ketiga menjadi tanggung jawab
kekuatan
Perusahaan
untuk
sehingga apabila terjadi pelanggaran
mengganti kerugian tersebut.Hal ini
tanggung jawab yang sesuai dengan
sesuai
Kitab
kode etik perusahaan jasa penilai
Undang-undang Hukum Perdata Ayat
hanya akan dikenai sanksi, yang
3 di mana majikan (perusahaan jasa
terbesar dikeluarkan dari asosiasi.
jasa
dengan
penilai
Pasal
1367
hukum
yang
mengikat
penilai) yang menunjuk bawahan atau
karyawan (penilai).Untuk mewakili
urusan-urusan
mereka,
B. Perlindungan
adalah
Perusahaan
Hukum
Jasa
Penilai,
bertanggung jawab tentang kerugian
Pemakai Jasa, Pihak Ketiga
yang terbit oleh pelayan-pelayannya
Dalam
atau
Perjanjian
bawahan-bawahan
di
dalam
melakukan pekerjaan.
Melaksanakan
Penilaian
Aktiva
Tetap.
Tanggung jawab moral perusahaan
jasa penilai terbagi atas 4 macam,
yaitu
tanggung
jawab
integritas perusahaan
terhadap
jasa penilai,
Dalam
melaksanakan
perjanjian penilaian aktiva tetap, tiaptiap
pihak
yang
terikat
dalam
pelanggan, masayarakat, dan kepada
perjanjian tersebut yang dalam halini
sesama perusahaan penilai.Menurut
perusahaan
wawancara dengan penilai sewaktu
pemakai jasa berkewajiban tunduk
melakukan penelitian, tanggung jawab
pada kesepakatan yang telah dibuat
moral perusahaan jasa penilai terdapat
bersama.
dalam kode etik perusahaan jasa
jasapenilai
Perjanjian
penilaian
dengan
aktiva
penilai yang dibuat oleh asosiasi
tetap diadakan untuk memberikan jasa
perusahaan jasa penilai di Indonesia
bagi pemakai jasa aktiva tetap dengan
yang bernama Gabungan Perusahaan
memperoleh imbalan pembayaran atas
Penilaian Indonesia (GAPPI). Namun,
jasa
kode etik tersebut tidak mempunyai
perusahaan
3
tersebut melahirkan suatu perikatan
Jusuf, AL Haryono. Dasar-dasar
Akuntansi.
BagianPenerbitan
STIE
YKPN,Yokyakarta. 1994. hlm 25
yang
dilakukan
jasa
oleh
pihak
penilai.Perjanjian
yang sesuai Pasal 1313 Kitab Undangundang Hukum Perdata di mana para
7
baik4
pihak mengikatkan diri dalam suatu
karena
persetujuan
perusahaan jasa penilai atau pemakai
dan
berkewajiban
salah
satu
melakukan prestasi sesuai dengan isi
jasa
perjanjian yang telah disepakati.
kewajibannya sesuai dengan perjanjian
Perjanjian
penilaian
aktiva
yang
pihak,
tidak
memenuhi
yang telah di buat atau karena suatu
tetap termasuk dalam perjanjian tidak
keadaan
yang
memaksa
bernama, namun dengan mengacu
bencana alam,kerusuhan, dan lain-lain.
Wanprestasi
pada Pasal 1319 Kitab Undang-undang
seperti
dan
pihak
perjanjian
perusahaan jasa penilai terjadi apabila
tersebut akan berlaku sesuai dengan
melakukan hal-hal yang tersebut di
ketentuan
bawah ini:
Hukum
Perdata
umum
maka
perikatan
(Bab
1. Sama
Pertama Dan Kedua Buku III KUH
sekali
melakukan,
Perdata).
Perjanjian
penilaian
tidak
penilaian
aktiva tetap;
aktiva
tetap memberikan sejumlah hak dan
2. Terlambat
meyelesaikan
kewajiban kepada kedua belah pihak,
laporan
oleh karena itu perjanjian penilaian
aktiva tetap tepat waktu;
hasil
3. Penilaian
aktiva tetap masuk dalam kategori
penilaian
aktiva
tetap
perjanjian yang bersifat timbal balik
bukan dilakuan oleh tenaga
dan telah memenuhi persyaratan dalam
ahli
Pasal 1320 Kitab Undang-undang
berkompeten dan peralatan
Hukum Perdata yaitu dengan adanya
yang
kesepakatan untuk saling mengikatkan
kurang memadai atau tidak
diri yang di tuangkan dalam perjanjian
ada
tertulis maupun tidak tertulis.
dan mutu pekerjaan tidak
Dalam
praktik
saja
kemungkinan
diperlukan
sehingga
tidak
kebenaran
akurat dan subjektif;
pelaksanaan
4. Tidak bertanggung jawab
perjanjian penilaian aktiva tetap, selalu
ada
yang
penuh
terjadinya
atas
mutu
dan
Wanprestasi dan Perbuatan Melanggar
Hukum.Wanprestasi dalam perjanjian
penilaian aktiva tetap dapat saja terjadi
4
Simatupang, Richard Burton. Aspek hukum
dalam Bisnis. Jakarta: Rineka Cipta. 2003. hlm
29
8
kebenaran
laporan
hasil
aktiva
tetap
perusahaan
yangakan
dinilai dan memeriksa kebenaran data-
penilaian;
data yang diberikan oleh pemakai
Dari
wanprestasi
terjadi
bentuk
jasa.Mengenai waktu yang diberikan
yang kadang
untuk melakukan penilaian aktiva tetap
keterlambatan
yang singkat karena keperluan yang
keempat
tersebut
adalah
penyelesaian
laporan
hasil
mendesak
dari
pemakai
jasa,
penilaian.Hal ini biasanya diakibatkan
perusahaan penilai menanggulanginya
oleh sulitnya melakukan pengumpulan
dengan usaha memenuhi penyelesaian
data karena kurangnya data atau
penilaian sesuai dengan batas waktu
kesalahan5 data yang diberikan oleh
yang telah ditentukan.
yang
Perbuatan melanggar hukum
diberikan oleh perusahaan jasa penilai
yang dilakukan oleh perusahaan jasa
terkadang sangat singkat.Contohnya
penilai atau penilai yang menyebabkan
seperti pemberian data aktiva tetap
kerugian kepada pihak pemakai jasa
berupa bangunan-bangunan tidak jelas
atau pihak ketiga haruslah disesuaikan
adalah hak milik dari pemakai jasa
dengan tanggung jawab perusahaan
atau hanya di sewa oleh pemakai jasa
penilai dan penilai. Pemakai jasa dan
karena
pihak ketiga yang merasa dirugikan
pemakai
jasa
dan
informasi
waktu
yang
diberikan
oleh perusaan jasa penilai dan penilai
kurang atau salah.
Dalam kasus seperti ini, pihak
haruslah membuktikan kesalahan dari
perusahaan jasa penilai menanggulangi
perusahaan jasa penilai atau penilai
keterlambatan
dengan
tersebut adalah perbuatan melawan
mengambil Iangkah kebijakan dengan
hukum yang menimbulkan kerugian
meminta kelengkapan data-data yang
bagi
lengkap kepada pemakai jasa untuk
perbuataan melawan hukum dengan
melakukan
kerugian mempunyai hubungan kausal.
tersebut
penilaian
sebelum
melakukan penilaian objek-objek dan
orang
Perlindungan
lain
dimana
hukum
antara
terhadap
perbuatan melanggar hukum yang
5
Subekti. R. Dan R. Tjinsudibio. Kitab
undang-undang hukum perdata.Rineka Cipta.
Jakarta: 2001. hlm 35
ditanggung oleh perusahaan penilai
kepada pemakai jasa dan pihak ke tiga
9
didasarkan
atas
tanggung
perusahaan
penilai
jawab
yang
terdapat
wanprestasi
terlambat
yaitu
melaksanakan
kewajiban
dalam Kode Etik Perusahaan Penilai
pembayaran jasa penilaian karena
Indonesia dan Pasal 19 Undang-
kekurangan
undangPerlindungan
masalah
Konsumen.Penyelesaian
biaya.
Penyelesaian
tersebut
yaitu
dengan
terhadap
menyicil biaya jasa penilaian dengan
hukum
persetujuan dan pihak perusahaan jasa
yang
penilai.Perbuatan melanggar hukum
menimbulkan kerugian yaitu dengan
yang dilakukan oleh pemakai jasa
mengganti kerugian pemakai jasa dan
seperti
pihak ketiga.
perusahaan
perbuatan
melanggar
perusahaan
penilaian
Bentuk
wanprestasi
yang
bersama-sama
penilal
dengan
melakukan
tindakan mark-up terhadap nilai wajar
dilakukan oleh pemakai jasa adalah:
objek penilaian aktiva tetap sehingga
1. Tidak
merugikan pihak ketiga atau tindakan
membayar
biaya
jasa
penilaian terhadap perusahaan jasa
menyembunyikan
penilai
diperlukan dalam penilaian sehingga
2. Terlambat membayar biaya jasa
data
yang
mempengaruhi hasil penilaian yang
penilai terhadap perusahaan jasa
akan
penilai.
Perlindungan hukum kepada pihak
merugikan
pihak
ketiga.
3. Menolak membayar jaminan biaya
ketiga terhadap perbuatan melanggar
jasa penilaian dalam hal perjanjian
hukum yang baik dilakukan oleh
penilaian
perusahaan penilai bersama pemakai
agunan
kredit
calon
debitur dengan pihak bank.
4. Kurang
memberikan
jasa atau hanya pemakai jasa saja yang
data-data
melakukannya yang mengakibatkan
yang lengkap yang dibutuhkan
kerugian kepada pihak ketiga maka
dalam penilaian aktiva tetap.
pemakai
kerugian
Dalam
wawancara
jasa
harus
tersebut.
mengganti
Perlindungan
penulis
hukum kepada perusahaan penilai
dengan pihak PT. Aquila Terminal
terhadap pemakai jasa yang melakukan
Palu dan
pihak PT. Pembangunan
perbuatan melanggar hukum adalah
Sulteng, pernah melakukan tindakan
perusahaan penilai dapat meminta
10
kerugian
terhadap
nama
baik
tercemar
akibat
perusahaan
yang
perbuatan
pemakai
menyembunyikan
memanipulasi
jasa
data
data
yang
mempunyai
pihak
ketiga
berusaha
agar
diselesaikan dengan cara musyawarah.
yang
Apabila
atau
musyawarah
akan
kesepakatan, maka para pihak memilih
mempengaruhi hasil penilaian.
Sebagai
dan
ternyata
berdasarkan
tetap
tidak
terjadi
jalur pengadilan.Tetapi selama penulis
pihak
yang
melakukan penelitian pada keempat
kepentingan
dengan
tempat penelitian, mereka tidak pernah
laporan basil penilaian yang di buat
membawa
atau
oleh perusahaan jasa penilai atas
perselisihan
sampai
permintaan dan pemakai jasa, pihak
pengadilan
ketiga dapat meminta ganti kerugian
hubungan baik dengan para pelaku
kepada perusahaan jasa penilai dan
usaha lainnya. Hak yang menyewakan
pemakai jasa atas perbuatan melanggar
adalah :
hukum yang dilakukan keduanya yang
1. Uang sewa harus dibayar oleh pihak
menyelesaikan
karena
pada
dapat
menimbulkan kerugian kepada pihak
penyewa
ketiga.
sesuai dengan perjanjian.
tepat
pada
jalur
merusak
waktunya
Banksebagai pihak ketiga yang
2. Pihak yang menyewakan berhak
mempunyai kepentingan atas hasil
untuk menuntut ganti rugi kepada
penilaian aktiva tetap yang dibuat oleh
pihak penyewa apabila barang yang
perusahaan penilai sebagai salah satu
disewakan rusak.
syarat bagi calon penerima kredit
untuk mendapatkan kredit dan bank
Pasal 1560 KUH Perdata mengatur
mempunyai hak untuk menerima ganti
mengenai
kerugian
penyewa, yaitu:
terhadap
perbuatan
melanggar hukum yang dilakukan
kewajiban
pokok
pihak
1. Untuk memakai barang sewaan
perusahaan penilai atau pemakai jasa.
secara
Dalam menindak lanjuti perselisihan
menurut tujuan dan maksud dari
yang
persetujuan sewa menyewa.
terjadi
dalam
perjanjian
penilaian aktiva tetap, baik pihak
perusahaan jasa penilai, pemakai jasa
sangat
berhati-hati
dan
2. Untuk membayar uang sewa pada
waktu-waktu yang ditentukan.
11
musyawarah. Atau perusahaan rent a
Hak dari pihak penyewa :
car
1. Penyerahan barang yang disewa
peringatan tertulis asal saja jangan
harus dalam keadaan terpelihara
sampai dengan mudah dipungkiri
sehingga dapat dipergunakan untuk
oleh si penyewa. Surat peringatan
keperluan yang dimaksud.
biasa
akan
tidak
memberikan
akan
surat
menimbulkan
masalah jika penyewa menyadari
2. Adanya jaminan dari pihak yang
menyewakan
dapat
kenikmatan,
ketentraman dan tidak adanya cacat
kewajibannya
dan
kewajibannya
tersebut.
memenuhi
Cara
ini
dilakukan karena pada hakekatnya
dari barang yang disewa.
perusahaan rent a car ingin selalu
Menurut
Abdulkadir
wanprestasi
kewajiban
atau
tidak
memenuhi
yang
telah
ditetapkan
mengandung
dua
menampilkan citra yang baik dan
Muhammad
penuh pengertian sehingga penyewa
dapat terus menjadi pelanggan yang
bisa memberi keuntungan kepada
kemungkinan
perusahaan.
alasannya yaitu:
a. Karena kesalahan penyewa, baik
karena kesengajaan maupun karena
kelalaian.
III
PENUTUP
A. Kesimpulan
b. Karena keadaan memaksa (force
majeure) jadi diluar kemampuan
penyewa,
penyewa
tidak
bersalah.Cara yang ditempuh oleh
perusahaan rent a car dalam hal
terjadinya
wanprestasi
akan
diupayakan
penyelesaian
secara
musyawarah dan mufakat di kantor
pusat perusahaan persewaan atau
1. Tanggung jawab perusahaan jasa
penilai dalam melakukan penilaian
aktiva tetap terdapat dalam syaratsyarat pembatasan penilaian yang
terdapat
dalam
laporan
hasil
penilalan dengan memperhatikan
tanggung jawab penilai dan kode
etik gabungan perusahaan penilai.
pertama,
Selain itu isi perjanjian penilaian
mengenai pembayaran dan jangka
aktiva tetap juga menjadi dasar
waktu
tanggung jawab perusahaan jasa
disebut
sebagai
tergantung
pihak
pada
hasil
12
penilai. Segala tindakan dan hasil
yang terdapat dalam Kode Etik
penilaian perusahaan jasa penilai
perusahaan penilai Indonesia dan
haruslah dipertanggung jawabkan
pasal
secara hukum seperti tanggung
perlindungan konsumen.
19
undang-undang
jawab perdata dan tanggung jawab
administrasi.
Tanggung
jawab
B. Saran
perusahaan jasa penilai selama ini
1. Hendaknya perusahaan jasa penilai
masih dituruti oleh perusahaan jasa
dalam melakukan perjanjian penilaian
penilai dalam melakukan penilaian
aktiva tetap selalu memperhatikan
aktiva tetap.
mutu dan kebenaran dan laporan hasil
2. Perlindungan
hukumterhadap
penilaian dan meningkatkan sumber
perbuatan melanggar hukum yang
daya perusahaan agar kualitas dan
di
laporan hasil penilaian semakin baik.
tanggung
oleh
perusahaan
penilai kepada pemakai jasa dan
pihak ke tiga di dasarkan atas
tanggung jawab perusahaan penilai
13
DAFTAR PUSTAKA
A. BUKU :
Badrulzaman, Mariam Dams. Kompilasi Hukum perikatan. Aditya Bakti. Bandung:
2001.
Ibrahim, Johanes.Hukum Bisnis Dalam Persepsi Manusia Modem.Refika Aditama.
Jakarta: 2003.
Jusuf, AL Haryono. Dasar-dasar Akuntansi. BagianPenerbitan STIE YKPN,Yokyakarta.
1994.
Simatupang, Richard Burton. Aspek hukum dalam Bisnis. Jakarta: Rineka Cipta.
2003.
Subekti. R. Dan R. Tjinsudibio. Kitab undang-undang hukum perdata.Rineka Cipta.
Jakarta: 2001.
B. PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN :
Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan No. 594/MPP/Kep/VII/2002
tentang Ketentuan Perizinan Usaha Jasa Penilaian.
Undang-Undang No.12/1985 dan disempurnakan oleh Undang-Undang Nomor12
Tahun 1994 tentang perubahan pajak bumi dan bangunan. ( Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 1994 Nomor 3569)
14
BIODATA
Nama
: Gabriel CH Ngantung
Tempat Tangal Lahir
: Palu 25 Juni 1993
Alamat Rumah
: Btn Baliase Blok P3 No 6
Alamat Email
: Gabrielngantung@Gmail.Com
No.Telp/HP
: 0822 9285 4560
15