BAB I PENDAHULUAN - PENERAPAN MODEL BELAJAR SAINS (CHILDREN LEARNING IN SAINS) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS III SDN 2 KEKERI TAHUN AJARAN 2009/2010 - Repository UNRAM

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

  hanya dilihat dari segi hasil. Pembelajaran yang baik adalah bersifat menyeluruh dalam pelaksanaannya dan mencakup berbagai aspek, baik aspek kognitif, afektif maupun psikomotorik, sehingga dalam pengukuran tingkat keberhasilannya selain dilihat dari segi kuantitas juga dari kualitas yang telah dilakukan di sekolah – sekolah.

  Berdasarkan dari uraian tersebut, maka pembelajaran yang aktif ditandai adanya rangkaian kegiatan terencana yang melibatkan siswa secara langsung, komprehensif baik fisik, mental maupun emosi. Hal semacam ini sering diabaikan oleh guru karena guru lebih mementingkan pada pencapaian tujuan dan target kurikulum. Salah satu upaya guru dalam menciptakan suasana kelas yang aktif, efektif dan menyenangkan dalam pembelajaran yakni dengan menggunakan alat peraga. Hal ini dapat membantu guru dalam menggerakkan, menjelaskan gambaran ide dari suatu materi.

  Tujuan utama pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) adalah agar siswa memahami konsep – konsep IPA secara sederhana dan mampu menggunakan metode ilmiah, bersikap ilmiah untuk memecahkan masalah – masalah yang dihadapi dengan lebih menyadari kebesaran dan kekuasaan pencipta alam (Depdikbud, 1997:2). Pembelajaran IPA memiliki fungsi yang fundamental dalam menimbulkan serta mengembangkan kemampuan berpikir kritis, kreatif dan inovatif. Agar tujuan tersebut dapat tercapai, maka IPA perlu diajarkan dengan cara yang tepat dan dapat melibatkan siswa secara aktif yaitu melalui proses dan sikap ilmiah. menunjukkan bahwa dalam pembelajaran IPA, guru masih kurang kreatif dalam mencari dan menemukan model pembelajaran yang dapat merangsang motivasi belajar siswa. Selain itu interaksi antara siswa dengan siswa masih kurang kondusif. Siswa masih bersifat pasif, sering hanya mendengarkan penjelasan guru dan tidak mempersiapkan diri dengan baik sebelum pelajaran dimulai. Hal ini disebabkan karena model pembelajaran yang digunakan oleh guru dalam proses belajar mengajar di kelas hanya menerapkan metode ceramah, dimana dalam proses pembelajaran lebih didominasi oleh guru.

  Sehingga pada saat kegiatan pembelajaran berlangsung terutama pada pembelajaran IPA sebagian besar siswa tidak memperhatikan penjelasan guru, mereka terlihat bosan dan mengantuk. Hal tersebut berdampak pada rendahnya hasil belajar siswa.

  Hal ini dibuktikan dengan nilai rata – rata ulangan harian cenderung rendah. Dengan jumlah siswa 23 siswa yang terdiri dari 10 siswa laki – laki dan 13 siswa perempuan, hanya 9 siswa yang mendapat nilai diatas 66 atau sekitar 39,13 %. Siswa yang mendapat nilai dibawah 66 sebanyak 14 siswa atau sekitar 60,86%. Dengan demikian tujuan pembelajaran tidak sesuai dengan apa yang diharapkan.

  Hal tersebut tidak sesuai dengan Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) yaitu 66 dengan ketuntasan klasikal 80% pada mata pelajaran IPA yang telah ditetapkan di SDN 2 Kekeri. Untuk mengatasi masalah tersebut maka perlu adanya suatu tindakan yang sesuai dengan kondisi tersebut dalam upaya Salah satu upaya yang dapat ditempuh untuk mengatasi masalah tersebut adalah menerapkan model pembelajaran yang sesuai dengan materi pelajaran yang sedang dipelajari sehingga siswa termotivasi lebih aktif melibatkan diri dalam proses pelajaran dan diharapkan konsep – konsep yang sedang disajikan oleh guru akan meningkatkan hasil belajar siswa.

  Untuk itu dalam pembelajaran diperlukan model yang sesuai dengan tingkat perkembangan siswa. Dengan demikian pemilihan model yang tepat dan efektif sangat diperlukan. Sebagaimana pendapat Sudjana (1987:76), bahwa peranan model pembelajaran sebagai alat untuk menciptakan proses belajar mengajar.

  Children Learning In Sains (Clis) merupakan salah satu model

  pembelajaran yang dikembangkan oleh Driver (dalam Adey, 1989). Model pembelajaran ini dilandasi pandangan konstruktivisme dari piaget, dimana pandangan ini berpendapat bahwa memperoleh pengetahuannya diluar sekolah Dahar (dalam Handayani, 2002:5).

  Dengan melaksanakan Children Learning In Sains, maka dalam mengusahakan pembelajaran yang menyenangkan bagi siswa dan meningkatkan hasil belajar pada mata pelajaran IPA di pendidikan dasar dapat tercapai. Seperti yang telah diutarakan di atas pada saat pembelajaran

  IPA disebutkan bahwa fungsi model pembelajaran dalam keseluruhan sistem pengajaran adalah sebagai alat untuk mencapai tujuan pengajaran. Model pembelajaran Children Learning In Sains sebagai salah satu alternatif dalam nyaman dan menyenangkan. Siswa akan lebih bebas dalam mengungkapkan gagasannya, dalam kegiatan belajar guru berperan sebagai penggerak atau pembimbing, sedangkan siswa berperan sebagai penerima atau yang dibimbing (Bobby dan Herrnacki, 2001: 14). Proses interaksi ini akan berjalan baik apabila siswa banyak aktif dibandingkan guru.

  Berdasarkan uraian diatas, maka penulis merasa perlu melakukan penelitian tindakan kelas dengan judul : “Penerapan Model Belajar Sains (Children Learning In Sains) untuk Meningkatkan Hasil Belajar Pada Mata Pelajaran IPA Kelas III SDN 2 Kekeri Tahun Ajaran 2009/2010”.

1.2 Rumusan masalah

  Berdasarkan uraian pada latar belakang diatas, maka dapat dirumuskan masalah penelitian sebagai berikut : (1) Bagaimana menerapan model belajar sains (Children Learning in Sains) pada mata pelajaran IPA kelas III SDN 2 Kekeri tahun ajaran 2009/2010? (2) Bagaimana model belajar sains (Children Learning In Sains) dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA kelas III SDN 2

  Kekeri tahun ajaran 2009/2010?

  1.3 Tujuan penelitian

  Tujuan yang diharapkan dari penelitian ini adalah

  1. Menerapkan model belajar sains (Children Learning In Sains) pada mata pelajaran IPA kelas III SDN 2 Kekeri tahun ajaran 2009/2010. penerapan model belajar sains (Children Learning In Sains).

  1.4 Manfaat penelitian Penelitian tindakan kelas ini diharapkan akan memberikan manfaat.

  1. Manfaat Teoritis Penelitian ini diharapkan dapat menjadi suatu sumbangan bagi pelaku pendidikan dan dapat member gambaran tentang model balajar sains (Children Learning In Sains) dalam meningkatkan hasil belajar.

  2. Manfaat praktis

  a. Bagi siswa Meningkatkan hasil belajar siswa dengan penerapan model belajar sains Model pembelajaran ini dilandasi pandangan konstruktivisme dari piaget, dimana pandangan ini berpendapat bahwa memperoleh pengetahuannya diluar sekolah Dahar pada mata pelajran IPA kelas III SDN 2 Kekeri tahun ajaran 2009/2010.

  b. Bagi guru 1. Meningkatkan keprofesional guru dalam pembelajaran IPA .

  2. Meningkatkan pengembangan model pembelajaran.

  3. Meningkatkan keterampilan merencanakan, mengelola, dan mengevaluasi proses pembelajaran.

  c. Bagi kepala sekolah

  1. Sebagai bahan evaluasi dalam penyusunan dan pengembangan kebijakan sekolah.

  2. hasil penelitian ini akan dapat memberikan manfaat dalam rangka meningkatkan perbaikan pembelajaran di dalam kelas yang tentunya berupa peningkatan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA.

  3. Sebagai bahan informasi bagi kepala sekolah yang bersangkutan tentang hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA.

1.5 Difinisi Operasional

  1. Model belajar sains (Children Learning In Sains) merupakan model

  pembelajaran yang berusaha mengembangkan idea tau gagasan siswa tentang suatu masalah tertentu dalam pembelajaran serta merekostruksi idea atau gagasan berdasarkan hasil pegamatan atau percobaan, dalam (http://marselinaportofolio.blogspot.com).

  2. Hasil belajar adalah suatu puncak proses belajar yang dinyatakan dalam bentuk angka atau nilai (widyastantyo, 2007: 42).

1.6 Kerangka Pemecahan Masalah

  Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka permasalahan utama yang perlu dicarikan permasalahannya dalam penelitian ini adalah perlunya lmodel pembelajaran yang tepat dalam penyampaian mata pelajaran IPA. Guru sebagai tenaga profesional harus memiliki sejumlah kemampuan mengaplikasikan berbagai teori belajar dalam bidang pengajaran. Kemampuan memilih dan menerapkan teknik yang sesuai dengan mata pelajran IPAyang aktif, dan kemampuan membuat suasana belajar yang menunjang tercapainya hasil belajar yang diinginkan. Masalah tentang bagaimana meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA kelas III SDN 2 kekeri akan disolusikan dengan melaksanakan model pembelajaran Children Learning In

  Sains (Siswa Belajar Sains).

  Dengan model ini, diharapkan lebih meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA. dengan memperhatikan proses pembelajaran IPA pada materi energi dan pengaruhnya model pembelajaran Clis mengajak siswa untuk berani mengungkapkan gagasan dalam menyelesaikan percobaan.

  Melalui model pembelajaran Children Learning In Sains siswa ikut serta berperan aktif dalam proses pembelajaran. Sehingga pembelajaran lebih bermakna dengan melibatkan siswa secara langsung dan lebih diingat oleh siswa karena mereka belajar sambil menerapkannya secara langsung proses

  IPA yakni penggunaan energi dan pengaruhnya yang terdapat diilingkungan sekitarnya.

  Berkaitan dengan penelitian ini, untuk mencapai hasil yang diharapkan maka pemecahan masalah dilakukan dengan tahapan-tahapan berikut ini.

  Sumber (PTK model john Elliot)

1. Perencanaan

  Tahapan persiapan dan perencanaan dalam penelitian ini dilakukan kegiatan-kegiatan. Kegiatan-kegiatan yang dimaksud adalah sebagai berikut: a. Mempelajari kurikulum

  b. Mempelajari kompetensi dasar dan silabus mata pelajaran IPA kelas III semester II c. Membuat Rencana PenerapanPembelajaran (RPP) dengan menggunakan model Children Learning In Sains.

  d. Menyiapkan media pendukung dalam proses pembelajaran e. Menyiapkan lembar kegiatan siswa.

  f. Menyusun evaluasi pembelajaran.

  2. Penerapan Kegiatan

  Tahapan pembelajaran, guru atau peneliti melaksanakan model pembelajaran

  Children Learning In Sains sesuai dengan Rencana PenerapanPembelajaran ( RPP ) yang telah disusun.

  3. Pengamatan dan Evaluasi

  Pengamatan dan evaluasi dilakukan untuk mengetahui sejauh mana pelaksanaan tindakan sesuai dengan rencana yang telah disusun sebelumnya

  4. Refleksi

  Tahapan ini peneliti akan melakukan refleksi terhadap hasil yang diperoleh pada saat melakukan tindakan. Tahap refleksi ini akan dilakukan setelah pengumpulan semua data yang diperoleh dalam tahap pelaksanaan tindakan dan observasi.

Dokumen yang terkait

PENERAPAN MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING PADA MATA PELAJARAN IPA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV SD 1 KARANGBENER

0 0 22

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA

0 0 10

PENERAPAN MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA PADA SISWA KELAS IV SD 6 HADIPOLO JEKULO KUDUS TAHUN PELAJARAN 20132014

0 0 23

BAB II KAJIAN TEORI - PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS III PADA MATA PELAJARAN IPS DI SDN KELAPA DUA 06 PAGI JAKARTA

0 0 9

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah - PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS III PADA MATA PELAJARAN IPS DI SDN KELAPA DUA 06 PAGI JAKARTA

0 10 13

PENERAPAN METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA DI KELAS V TAHUN PELAJARAN 20122013 Erha Guru SDN 012 Lebuh Lurus Kecamatan Inuman erha372gmail.com ABSTRAK - PENERAPAN METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN HASIL B

0 2 12

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE (TTW) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IV SDN 2 GRABAGAN - Repository Universitas Muhammadiyah Sidoarjo

0 0 6

PENERAPAN MODEL SCRAMBLE UNTUK MENINGKATKAN MINAT BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA KELAS III SDN SEKARDANGAN - Repository Universitas Muhammadiyah Sidoarjo

0 0 7

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING (SFAE) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN IPA PADA PESERTA DIDIK KELAS IV SDN 1 SUKARAME DUA TAHUN PELAJARAN 2017/2018 - Raden Intan Repository

0 0 134

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THE LEARNING CELL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN SOSIOLOGI KELAS X IIS 2 SMA NEGERI GONDANGREJO TAHUN PELAJARAN 20162017

0 0 17