IMPLEMENTASI SIG UNTUK PENDATAAN TATA RUANG WILAYAH RT (Studi Kasus : DPU Pemerintah Kota Madiun) Skripsi
IMPLEMENTASI SIG UNTUK PENDATAAN
TATA RUANG WILAYAH RT
(Studi Kasus : DPU Pemerintah Kota Madiun)
Skripsi
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik Program Studi Teknik Informatika
Oleh :
Mario Candra
NIM : 015314085
PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA
JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
GIS IMPLEMENTATION FOR
DATA PLANNING SPATIAL OF RT AREA
(Case study in DPU Pemerintah Kota Madiun)
Final Project
Presented as Partial of the Requirements to Obtain the Sarjana Teknik Degree
In Informatics Engineering By :
Mario Candra
NIM : 015314085
STUDY PROGRAM INFORMATICS ENGINEERING
DEPARTEMENT OF INFORMATICS ENGINEERING
FACULTY OF ENGINEERING
SANATA DHARMA UNIVERSITY
HALAMAN MOTTO
Kamu mendengar, kamu melupakannya
Kamu melihat, kamu mempercayainya
Kamu mengerjakan, kamu memahaminya
HALAMAN PERSEMBAHAN
Skripsi ini kupersembahkan untuk :
My Lord Jesus Christ. Kedua orang tuaku yang terrcinta. Kakak dan adikku. Lia (Malang-Madiun)
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi dengan judul :
IMPLEMENTASI SIG UNTUK PENDATAAN
TATA RUANG WILAYAH RT
(Studi Kasus : DPU Pemerintah Kota Madiun)
yang dibuat untuk melengkapi sebagian persyaratan menjadi Sarjana Teknik pada Program Studi Teknik Informatika, Fakultas Teknik Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, sejauh yang saya ketahui bukan merupakan tiruan atau duplikasi dari skripsi yang sudah dipublikasikan dan atau pernah dipakai untuk mendapatkan gelar kesarjanaan di lingkungan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta maupun di Perguruan Tinggi atau Instansi manapun, kecuali bagian yang sumber informasinya dicantumkan sebagaimana mestinya.
Yogyakarta, Oktober 2007 Penulis
Mario Candra NIM 015314085
ABSTRAK
Wilayah Rukun Tetangga secara tidak langsung merupakan bagian dari wilayah administrasi pemerintahan Indonesia. Keterkaitan inilah yang berhubungan dengan tata ruang kota, dimana dalam setiap pengaturan bangunan atau lahan mengacu pada zoning sesuai surat Ijin Mendirikan Bangunan (IMB) yang diajukan oleh warga pemilik bangunan atau lahan. Hal ini diperlukan untuk membantu Dinas Pekerjaan Umum Pemerintah Kota Madiun dalam pengaturan bangunan atau lahan berdasarkan ketentuan Peraturan Daerah. Sangat diperlukan penggunaan teknologi Sistem Informasi Geografis untuk inventarisasi, pemantauan, evaluasi dan pembuatan model pengelolaan suatu wilayah secara cepat, akurat dan efektif dalam pendataan dan penyajian pemetaan sehingga dapat mengantisipasi kecepatan perubahan yang terjadi. Sampai saat ini Dinas Pekerjaan Umum Pemerintah Kota Madiun belum menerapkan pemakaian dan pengembangan Sistem Informasi Geografis pada proses pendataan bangunan atau lahan dalam lingkup wilayah Rukun Tetangga.
Implementasi Sistem Informasi Geografis dengan menggunakan ArcView 3.3 untuk mengolah data peta dijital dan Microsoft Access untuk menangani database non atribut mendukung dalam pembuatan sistem yang dibutuhkan oleh Dinas Pekerjaan Umum Pemerintah Kota Madiun. Terutama dalam membantu menyelesaikan permasalahan zoning penggunaan bangunan atau lahan lingkup wilayah Rukun Tetangga. Sistem ini dapat melakukan penghapusan dan pencarian data IMB berdasarkan obyek peta yang terpilih serta penambahan dan pengubahan peta dijital berdasarkan kriteria zoning IMB.
ABSTRACT
Rukun tetangga indirectly is a part of Indonesian administrative governmentand is related to city planning in which the buildings and lands are managed based on the zone division (zoning) of IMB (Izin Mendirikan Bangunan) letter proposed by the owner. This way to help Dinas Pekerjaan Umum Kota in order to manage buildings and lands according to Peraturan Daerah, and it needs System Information Geography for inventory, monitoring, evaluation and model design of managing an area both accurately and effectively to record and present a map so that it could anticipate fast change recently happen. Up to today, Dinas Pekerjaan
Umum, represented by Kotamadya Madiun have not implement and develop
System Information Geography in processing building and lands data of Rukun Tetangga area.
Implementing System Information Geography by using ArcView 3.3 to process digital map data and using Microsoft Access to handle non-attribute database in supporting system design needed by Dinas Pekerjaan Umum of Government Kotamadya Madiun, especially in solving zoning problem of building and land using in Rukun Tetangga area. This system could perform data
IMB eraser and searcher based on map object chosen and also map digital adding and change based on IMB zoning.
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada ALLAH BAPA sebagai pencipta atas segala kehidupan yang kita lihat, kita dengar dan kita rasa. Puji syukur kepada TUHAN YESUS atas kasih karunia dan keselamatan, serta kepada ROH KUDUS atas penyertaan, hikmat, akal dan budi sehingga saya dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul
“Implementasi SIG Untuk Pendataan Tata Ruang Wilayah RT”.
Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar sarjana teknik program studi teknik informatika. Skripsi ini diharapkan dapat menjadi suatu bahan bacaan dan pertimbangan bagi semua pihak yang memerlukan dan menggunakannya.
Penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu, membimbing, dan memberikan petunjuk selama proses pengerjaan skripsi, pembuatan naskah skripsi, hingga tersusunnya naskah skripsi ini. Tidak lupa, penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Romo Ir. Greg. Heliarko SJ, S.S., B.S.T., M.A., M.Sc., selaku Dekan Fakultas Teknik Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
2. Ibu Agnes Maria Polina, S.Kom., M.Sc., selaku Ketua Jurusan Teknik Informatika Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
3. Bapak Alb. Agung Hadhiatma, S.T., M.T., selaku dosen pembimbing yang telah dengan sabar memberikan petunjuk serta bimbingan, sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini.
4. Kedua orang tua saya, atas doa, kasih, kesabaran, dan perhatian yang telah diberikan sehingga saya dapat menyelesaikan skripsi ini.
5. Lusi dan Tia, terima kasih untuk perhatian, dukungan dan doamu.
6. Lia, atas segala dukungan semangatnya yang tak pernah lelah sampai saat ini.
7. Teman-teman Teknik Informatika angkatan 2001, Dami, Anan, Danu, Tyo, Sigit, Yakob, Tanto, Ony, Adri, Putra, Willy, Ucok, Narko, Andre, lain yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu, terima kasih atas dukungan dan bantuan yang diberikan, sehingga saya dapat menyelesaikan skripsi ini.
Karunia-Nya kepada semua pihak yang telah memberikan segala bantuan tersebut di atas. Skripsi ini tentu saja masih jauh dari sempurna, sehingga penulis dengan senang hati menerima kritik dan saran demi perbaikan. Kepada peneliti lain mungkin masih bisa mengembangkan hasil penelitian ini pada ruang lingkup yang lebih luas dan analisa yang lebih tajam. Akhirnya semoga skripsi ini dapat memberi manfaat bagi kita semua.
8. Teman
- – teman Geografi UGM, Desy, Rizky, Ervan dan Adit yang telah memberikan saran selama pengerjaan skripsi. Semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa memberikan Rahmat dan
Yogyakarta, Oktober 2007 Penulis,
(Mario Candra)
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ……………………………………………………………….i
HALAMAN PERSETUJUAN …………………………………………………….ii
HALAMAN PENGESAHAN ……………………………………………………iii
HALAMAN MOTTO …………………………………………………………….iv
HALAMAN PERSEMBAHAN …………………………………………………...v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ………………………………………….vi
ABSTRAK ……………………………………………………………………….vii
ABSTRACT …………………………………………………………………….viii
KATA PENGANTAR ……………………………………………………………ix
DAFTAR ISI ……………………………………………………………………..xi
DAFTAR TABEL ..……………………………………………………………...xvi
DAFTAR GAMBAR …………………………………………………………...xvii
BAB I PENDAHULUAN …………………………………………………………1
1.1 Latar Belakang Masalah …………..……………………………………....1
1.2 Rumusan Masalah …………………………………………………………3 1.3 Batasan Masalah..
……...…………………………………………………..3
1.4 Tujuan Penelitian ……….………………………………………………..4
1.5 Manfaat Penelitian ……….………………………………………………4
1.6 Metodologi Penelitian ………...……………………………………...……4
1.7 Sistematika Penulisan ………..……………………………………………6
2.1 Sistem Informasi Geografis (SIG) …………………...……………………7
2.1.1 Subsistem SIG ……...………………………………………………..8
2.1.2 Komponen SIG ……………………………………………………10
2.1.3 Pertanyaan Konseptual ……………………………………………..12
2.1.4 Data SIG ……………………………………………………………14
2.1.4.1 Data Spasial …………………………………………………..14
2.1.4.1.1 Model Data Spasial …………………………………….14
2.1.4.1.2 Sistem Koordinat ……………………………………….18
2.1.4.2 Data Non-Spasial …………………………………………….19
2.1.4.3 Sumber Data SIG …………………………………………….20
2.1.5 SIG Sebagai Ilmu Multi Disiplin …………………………………..21
2.1.6 Query dan Analisis Spasial ………………………………………...25
2.2 Peta ………..……………………………………………………………..26
2.3 Arcview ……………...…………………………………………………...27
2.3.1 Konsep layer data dan atribut ………………………………………28
2.3.2 Terminologi dan Fungsi …………….……………………………...29
2.3.3 User Interface ………………………………………………………31
2.3.4 Dynamic Data Exchange …………………………………………...32
2.3.5 Basisdata pada Arcview ……………………………………………33
2.3.6 Pemrograman Script Avenue ………………………………………35
2.3.6.1 Penulisan Pernyataan Script Avenue ………………………...35
2.3.6.2 Penulisan Komentar ………………………………………….36
2.3.6.3.1 String …………………………………………………...37
3.1 Analisis Sistem …………………………………………………………...48
3.1.5.3 Overview Diagram Level 0 Pada Staff Tata Ruang ………….52
3.1.5.2 Bagan Berjenjang …………………………………………….51
3.1.5.1 Diagram Konteks …………………………………………….50
3.1.5 Diagram Berjenjang ………………………………………………..50
3.1.4 Uses Case …………………………………………………………49
3.1.3 Gambaran Umum Sistem Yang Dianalisa …………………………49
3.1.2 Orang Yang Terlibat Dalam Sistem ………………………………48
3.1.1 Gambaran Umum Sistem Yang Lama ……………………………48
BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM ………………………...48
2.3.6.3.2 Angka …………………………………………………..37
2.9 Pengertian Rukun Tetangga (RT) ..............................................................46
2.8 Database.....................................................................................................44
2.7 ERD (Entity Relationship Diagram)..........................................................44
2.6.1 Simbol DFD ………………………………………………………..42
2.6 Data Flow Diagram …...………………………………………………….42
2.5 Use Case Diagram ……………………………...………………………...41
2.4 Microsoft Access …………….…………………………………………...40
2.3.6.4 Kontrol Alur Program ………………………………………..38
2.3.6.3.3 Logika ………………………………………………….37
3.1.5.3.1 Overview Diagram Level 0 Pada Staff Tata Ruang
3.1.5.3.2 Overview Diagram Level 0 Pada Staff Tata Ruang (Edit
3.2.1.1 Pendefinisian Entitas …………………………………………56
BAB IV IMPLEMENTASI ………………………………………………………63
3.2.2.4 Sub Menu Tampilan ………………………………………….62
3.2.2.3 Sub Menu Edit IMB ………………………………………….61
3.2.2.2 Sub Menu Informasi IMB ……………………………………60
3.2.2.1 Disain Menu Utama …………………………………………59
3.2.2 Perancangan Antarmuka …………………………………………59
3.2.1.3 Pembentukan Tabel ………………………………………….57
3.2.1.2 Hubungan Antar Entitas ……………………………………...57
3.2.1 Perancangan Database ……………………………………………56
IMB) ……………………………………………………52
3.2 Perancangan Sistem ……………………………………………………...56
3.1.5.3.7 Overview Diagram ……………………………………..55
3.1.5.3.6 Overview Diagram Level 1 Proses 6 …………………..54
………………………………………………….54
3.1.5.3.5 Overview Diagram Level 0 Pada Staff Tata Ruang (Cetak)
………………………………………53
3.1.5.3.4 Overview Diagram Level 0 Pada Staff Tata Ruang (Peta Bangunan/Lahan)
………………………………………53
3.1.5.3.3 Overview Diagram Level 0 Pada Staff Tata Ruang (Informasi IMB)
4.1 Implementasi Program …………………………………………………...63
4.1.2 Menu Edit IMB …………………………………………………….70
4.1.3 Menu Tampilan.................................................................................74
4.1.4 Toolbar Cetak Peta …………………………………………………76
4.1.4 Toolbar Lihat Denah………………………………………….……78
4.1.4 Toolbar Pilihan Tampil Peta…………………………………….…80 4.2 Analisa Hasil Implementasi.
………………...…………………………...81
4.2.1 Perbandingan Pemetaan Tata Ruang Tidak Berbasis SIG dengan Pemetaan Tata Ruang Berbasis SIG…………………………….....81
4.2.1.1 Pemetaan Tata Ruang Tidak Berbasis SIG…………….…..81
4.2.1.2 Pemetaa n Tata Ruang Berbasis SIG…………………….…82 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
………………………………………...83
5.1 Kesimpulan ………………………………………………………………83
5.2 Saran ……………………………………………………………………...83
DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………………85
58
22
3.2 Tabel Posisi Bangunan/Lahan
58
3.1 Tabel Data IMB
44
2.5 Simbol
24
2.4 Cakupan utama aplikasi SIG
2.3 Hubungan antara displin ilmu tradisional dengan SIG
DAFTAR TABEL
Tabel Keterangan Halaman
20
19 2.2c Tabel Atribut Poligon
19 2.2b Tabel Atribut Garis
16 2.2a Tabel Atribut Titik
16 2.1c Tabel Poligon
16 2.1b Tabel Line
2.1a Tabel Point
- – simbol ERD
- –subsistem SIG
DAFTAR GAMBAR
Gambar Keterangan Halaman
3.11 Entitiy Relationship
3.5 Diagram Level 0 Pada Staff Tata Ruang/Admin (Edit
IMB)
53
3.6 Diagram Level 0 Pada Staff Tata Ruang/Admin (Informasi IMB)
53
3.7 Diagram Level 0 Pada Staff Tata Ruang/Admin (Peta Bangunan/Lahan)
53
3.8 Diagram Level 0 Pada Staff Tata Ruang/Admin (Cetak Peta)
54
3.9 Level 0 Pada Staff Tata Ruang/Admin (Legenda)
54
3.10 Overview Diagram
55
57
3.4 Diagram Level 0 Pada Staff Tata Ruang/Admin (Zoom)
3.12 Disain Menu Utama
59
3.13 Disain Informasi IMB
60
3.14 Disain Edit IMB
61
3.15 Disain Sub Menu Tampilan
62
4.1 Menu Informasi IMB
64 4.2a Menu Edit IMB
70 4.2b Menu Edit IMB
70 4.3a Menu Tampilan
75 4.3b Menu Tampilan
52
51
2.1 Subsistem
2.8 Simbol Aktor
9
2.2 Subsistem SIG berdasarkan jenis masukan, proses dan jenis keluaran
10
2.3 Menjelaskan contoh pertanyaan konseptual yang harus dijawab SIG
13
2.4 Data vektor
15
2.5 Data raster
17
2.6 Konsep Layer
29
2.7 Simbol Use Case
41
41
3.3 Bagan Berjenjang
2.9 Simbol Proses menurut Gane dan Sarson
42
2.10 Simbol dari arus data
43
2.11 Simbol kesatuan luar menurut Gane dan Sarson
43
2.12 Simbol penyimpanan data menurut Gane dan Sarson
43
2.13 Pembagian administratif Indonesia
47
3.1 Use Case
49
3.2 Diagram Konteks
50
75
4.4c Toolbar cetak
77 4.4d Toolbar cetak
77 4.5a Toolbar lihat denah
79 4.5b Toolbar lihat denah
79 4.6a Toolbar pilihan tampil peta
80 4.6b Toolbar pilihan tampil peta
80
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Perencanaan dan pengelolaan suatu wilayah yang baik mutlak diperlukan untuk menjaga tata ruang kota terutama pada bagian lingkup terkecil yaitu Rukun Tetangga (RT). Untuk itu, diperlukan informasi yang memadai dalam merepresentasikan atau memodelkan data
- – data geografis, termasuk diantaranya informasi spasial dan basisdata spasial. Serta khususnya menyangkut suatu masalah peningkatan penggunaan lahan dan kebutuhan informasi wilayah perkotaan secara kuantitas maupun kualitas melalui lingkup terkecil yaitu RT. Informasi dalam Sistem Informasi Geografi bisa dilihat sebagai input dasar dari perumusan kebijakan, perencanaan, pelaksanaan, serta pengawasan dan evaluasi. Tidak adanya dan layaknya informasi bisa berakibat fatal pada program serta proyek perencanaan tata ruang suatu wilayah. Memperbaiki kekurangan dalam penggunaan dan pengelolaan informasi seharusnya menjadi prioritas utama untuk mengumpulkan serta memproses data yang relevan. Karena kebanyakan data yang relevan untuk perencanaan dan pengelolaan tata ruang wilayah kota merujuk kepada penyebaran spasial, Sistem Informasi Geografis (SIG) merupakan teknologi yang tepat untuk melakukan inventori dan monitoring dalam pengelolaan wilayah yang didukung oleh basisdata spasial.
Belum adanya pemakaian dan pengembangan SIG pada proses pendataan bangunan atau lahan akan menimbulkan kesulitan dalam penyajian pemetaan perencanaan tata ruang suatu wilayah terutama lingkup RT. Khususnya jika pada penyajian tersebut membutuhkan pemetaan, inventarisasi, pemantauan, evaluasi dan pembuatan model pengelolaan suatu wilayah secara cepat, akurat dan efektif serta mengantisipasi kecepatan perubahan yang terjadi.
Dengan latar belakang inilah, maka salah satu alternatif yang dilakukan adalah membangun suatu aplikasi SIG dengan mengimplementasikan teknologi SIG menggunakan bahasa Script Avenue yang terintegrasi dengan
ArcView sehingga diharapkan mampu memberikan kemudahan dan membantu
penyajian pemetaan wilayah kota lingkup RT serta pendataan tata ruang dengan baik dan tepat. Integrasi teknologi tersebut ke dalam aplikasi SIG di bidang perencanaan memungkinkan data IMB serta letak bangunan atau lahan tersebut dapat divisualisasikan menjadi kesatuan informasi peta dijital.
1.2 Rumusan Masalah
Rumusan masalahnya adalah bagaimana data-data IMB yang telah diproses dapat ditampilkan melalui aplikasi SIG berupa obyek peta sehingga data informasi tersebut ditampilkan berdasarkan letak bangunan atau lahan dalam suatu wilayah RT serta dapat melakukan pengelolaan data IMB dan wilayah zoning pada obyek peta tersebut.
1.3 Batasan Masalah
Sistem aplikasi yang akan dibuat ini dibatasi hanya beberapa hal, yaitu : 1. Data yang diproses dari suatu bangunan atau lahan adalah data IMB.
2. Data model berupa vektor dengan representasi grafis garis dan poligon.
3. Wilayah yang digunakan dalam pemetaan adalah RT 31 / RW 07 Lingkungan Madiun Lor.
4. Sistem ini hanya digunakan untuk mengetahui posisi dan data IMB suatu bangunan atau lahan dalam lingkup salah satu RT pada wilayah kota berdasarkan zoning atau daerah yang meliputi Ruko (Rumah Toko), Hunian, Kantor, Jalur Hijau dan Fasilitas Umum.
5. Dalam sistem ini fasilitas update, tambah dan hapus data langsung dilakukan pada basisdata atribut obyek peta tersebut.
1.4 Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian adalah membangun aplikasi SIG yang dapat menyajikan pemetaan tata ruang kota lingkup RT beserta attribut informasinya untuk keperluan pendataan IMB serta pengelolaan tata ruang kota berdasarkan
kriteria zoning (fasilitas umum, kantor, ruko, jalur hijau, hunian dan ruang
industri) pada bagian Tata Ruang DPU menggunakan Arcview 3.3 sebagai pengolah data spasial (peta) dan Ms. Access 2000 untuk membangun basisdata atribut.
1.5 Manfaat Penelitian
Manfaat dari pembuatan program ini adalah : 1. Memudahkan Tata Ruang DPU dalam pendataan IMB.
2. Memudahkan pengembangan wilayah kota lingkup RT berdasarkan zoning yang telah ditentukan oleh Tata Ruang DPU.
3. Mengetahui data IMB dan posisi obyek bangunan atau lahan pada salah satu lingkup RT.
4. Memudahkan mengelola data
- – data IMB yang terdapat dalam basisdata spasial.
1.6 Metodologi Penelitian
Metodologi penelitian yang digunakan untuk penulisan dari Implementasi
SIG untuk Pendataan Tata Ruang Wilayah RT di Dinas Pekerjaan Umum
Pemerintah Kota Madiun adalah metodologi pendekatan terstruktur. Pada pendekatan terstruktur ini, alat-alat dan teknik-teknik yang digunakan adalah :
1. Wawancara Melakukan wawancara dengan pihak yang bersangkutan dalam hal ini bagian staff Tata Ruang DPU untuk memperoleh informasi yang akurat berkaitan dengan masalah yang ada.
2. Studi pustaka Mempelajari buku-buku, laporan-laporan, karya ilmiah maupun makalah dari internet yang dapat dijadikan sebagai bahasan masukkan informasi dalam memahami aplikasi SIG di bidang perencanaan beserta perangkat lunak dan perangkat keras yang mendukung pembangunan aplikasi tersebut.
3. Analisa Analisis kebutuhan dan kondisi dari aplikasi yang akan dibangun baik pada tingkat perangkat lunak (menggunakan diagram relasi entitas dalam perancangan sistem) maupun perangkat keras.
4. Disain Perancangan sistem dan aplikasi yang akan dibangun (disain database dan user interface).
5. Penulisan program Implementasi hasil perancangan ke dalam bahasa pemrograman (coding).
6. Implementasi perancangan
Melakukan pengimplementasian program untuk menguji program berjalan dengan baik atau terjadi kekurangan.
1.7 Sistematika Penulisan
BAB I PENDAHULUAN Bab ini berisi tentang latar belakang masalah, batasan masalah, tujuan dan
manfaat penelitian, rumusan masalah, dan metodologi penelitian yang digunakan serta sistematika isi penulisan laporan.
BAB II LANDASAN TEORI Bab ini menjelaskan konsep dan teori dasar yang mendukung penulisan tugas akhir ini. BAB III ANALISIS dan PERANCANGAN SISTEM Bab ini berisi pembahasan mengenai analisis dan perancangan terhadap aplikasi SIG dan sistem secara keseluruhan. BAB IV IMPLEMENTASI dan ANALISA HASIL Bab ini berisi implementasi dari hasil perancangan pada Bab III dan analisis terhadap hasil pengujian dari aplikasi yang telah dibangun. BAB V KESIMPULAN dan SARAN Bab ini berisi tentang kesimpulan dan saran dari penulisan tugas akhir yang
disusun
BAB II LANDASAN TEORI
2.1 Sistem Informasi Geografis (SIG) Sistem Informasi Geografis (SIG) mulai dikenal pada awal 1980-an.
Sejalan dengan berkembangnya perangkat komputer, baik perangkat lunak maupun perangkat keras maka SIG berkembang dengan pesat pada era 1990- an.
Secara harafiah, SIG dapat diartikan sebagai :
“suatu komponen yang terdiri dari perangkat keras, perangkat lunak, data geografis dan sumberdaya manusia yang bekerja secara efektif untuk menangkap, menyimpan, memperbaiki, memperbaharui, mengelola, memanipulasi, mengintegrasikan, menganalisa, dan menampilkan data dalam suatu informasi berbasis geografis“
Informasi spasial memakai lokasi, dalam suatu sistem koordinat tertentu, sebagai dasar referensinya. Karenanya SIG mempunyai kemampuan untuk menghubungkan berbagai data pada suatu titik tertentu di bumi, menggabungkannya, menganalisa dan akhirnya memetakan hasilnya. Aplikasi SIG menjawab beberapa pertanyaan seperti : lokasi, kondisi, trend, pola dan pemodelan. Kemampuan inilah yang membedakan SIG dari sistem informasi lainnya.
Dilihat dari definisinya, SIG adalah suatu sistem yang terdiri dari berbagai komputer beserta dengan perangkat lunaknya belum berarti bahwa kita sudah memiliki SIG apabila data geografis dan sumberdaya manusia yang mengoperasikan belum ada. Sebagaimana sistem komputer pada umumnya, SIG hanyalah sebuah “alat” yang mempunyai kemampuan khusus.
Kemampuan sumberdaya manusia untuk memformulasikan persoalan dan menganalisa hasil akhir sangat berperan dalam keberhasilan sistem SIG.
2.1.1 Subsistem SIG
Sistem dapat didefinisikan sebagai sekumpulan objek, ide, berikut saling keterhubungannya (inter-relasi) dalam mencapai tujuan atau sasaran tertentu.
Subsistem adalah hubungan yang terjadi di antara masing
- – masing komponen sistem, dimana terdapat keterkaitan antara suatu komponen dengan komponen lainnya. Berdasarkan pengertian tersebut, SIG dapat diuraikan menjadi beberapa subsistem (Demers, 1997) berikut ini : 1. Data Input.
Subsistem ini bertugas untuk mengumpulkan dan mempersiapkan data spasial dan atribut dari berbagai sumber. Subsistem ini pula yang bertanggungjawab dalam mengkonversikan atau mentransformasikan format
- – format data aslinya ke dalam format yang dapat digunakan oleh SIG.
2. Data Output.
Subsistem ini menampilkan atau menghasilkan keluaran seluruh atau sebagain basisdata baik dalam bentuk softcopy maupun bentuk hardcopy seperti : tabel, grafik, peta, dan lain – lain.
3. Data Management.
Subsistem ini mengorganisasikan baik data spasial maupun atribut ke dalam sebuah basisdata sedemikian rupa sehingga mudah dipanggil, di-
update, dan di-edit.
4. Data Manipulation and Analysis.
Subsistem ini menentukan informasi
- – informasi yang dapat dihasilkan oleh SIG. Selain itu, subsistem ini juga melakukan manipulasi dan pemodelan data untuk menghasilkan informasi yang diharapkan.
Data Manipulation and Analysis Data Ouput
Data Input SIG Data Management
Gambar 2.1: Subsistem
- –subsistem SIG
SIG merupakan sistem kompleks yang biasanya terintegrasi dengan lingkungan sistem
- – sistem komputer yang lain di tingkat fungsional dan jaringan. Sistem SIG terdiri dari beberapa komponen berikut (Gistut, 1994): 1. Perangkat keras.
SIG tersedia untuk berbagai platform perangkat keras mulai dari PC
desktop, workstation, hingga multiuser host yang dapat digunakan oleh
Tabel Laporan Pengukuran Laporan Data dijital lain Peta (tematik, Topografi, dll) Citra Satelit Foto Udara Data lainnya DATA INPUT Input Retrival Processing Storage (database) Output Peta Tabel Laporan Informasi dijital (softcopy) DATA MANAGEMENT & MANIPULATION OUTPUTGambar 2.2 : Subsistem SIG berdasarkan jenis masukan, proses dan jenis keluaran2.1.2 Komponen SIG
berkemampuan tinggi, memiliki ruang penyimpanan (harddisk) yang besar dan mempunyai kapasitas memori (RAM) yang besar. Walaupun demikian, fungsionalitas SIG tidak terikat secara ketat terhadap karakteristik
- – karakteristik fisik perangkat keras ini sehingga keterbatasan memori pada PC pun dapat diatasi. Adapun perangkat keras yang sering digunakan untuk SIG adalah komputer (PC), digitizer, printer, plotter dan scanner.
2. Perangkat lunak.
SIG merupakan perangkat sistem perangkat lunak yang tersusun secara modular dimana basisdata memegang peranan kunci. Setiap subsistem diimplementasikan dengan menggunakan perangkat lunak yang terdiri dari beberapa modul, hingga tidak mengherankan jika ada perangkat SIG yang terdiri dari ratusan modul program.
3. Data dan informasi geografis.
SIG dapat mengumpulkan dan menyimpan data serta informasi yang diperlukan baik secara tidak langsung dengan cara meng-import-nya dari perangkat
- – perangkat lunak SIG yang lain maupun secara langsung dengan cara mendijitasi data spasialnya dari peta dan memasukkan data attributnya dari tabel – tabel dan laporan melalui perangkat SIG.
4. Manajemen.
Suatu proyek SIG akan berhasil jika di-manage dengan baik dan dikerjakan oleh orang
- – orang yang memiliki keahlian yang tepat pada
2.1.3 Pertanyaan konseptual
Kemampuan SIG dapat dilihat dari penyelesaiannya dalam menjawab pertanyaan
- – pertanyaan (yang bersifat) konseptual sebagai berikut (Pu, 1992):
1. What is at......? Pertanyaan lokasional ; apa yang terdapat pada lokasi tertentu.
2. Where is it.....? Pertanyaan kondisional ; lokasi apa yang mendukung untuk kondisif atau fenomena tertentu.
3. How has it changed........? Pertanyaan kecenderungan ; mengidentifikasi kecenderungan atau peristiwa yang terjadi.
4. Which data are related ........? Pertanyaan hubungan ; menganalisis hubungan keruangan antar objek dalam kenampakan geografis.
5. What if.......? Pertanyaan berbasiskan model ; komputer dan monitor dalam kondisi optimal, kecocokan lahan, resiko terhadap bencana, dan lain
- – lain (berdasar pada model).
Untuk menjawab pertanyaan
- – pertanyaan tersebut melalui fungsi dasar SIG yang harus dipenuhi sebagai berikut : 1. Akuisisi data dan proses awal.
Tahap pengambilan data dan pra-pengolahan dengan subfungsinya, yaitu : digitasi, penyuntingan atau editing, pembangunan topologi, transformasi proyeksi, konversi format data, pemberian atribut, dan lain - lain.
2. Pengelolaan database.
Tahap manajemen basisdata, penyimpanan dan pengambilan data dengan subfungsinya, yaitu : pengarsipan data, permodelan bertingkat, pemodelan jaringan, pemodelan relasional, pencarian atribut, database berorientasi obyek, dan lain - lain.
3. Pengukuran keruangan dan analisis.
Tahap pengukuran dan analisis keruangan spatial (jenis data mengenai daerah penyangga atau buffering, analisis tumpang tindih atau overlay, operasi konetivitas, dan lain - lain.
4. Penayangan grafis dan visualisasi.
Tahap output grafis dan visualisasi dengan subfungsinya, yaitu : transformasi skala, generalisasi, peta topografi, peta statistik, tampilan perspektif, dan lain - lain.
2.1.4 Data SIG
Secara umum, terdapat dua jenis data yang dapat digunakan untuk merepresentasikan atau memodelkan fenomena
- – fenomena yang terdapat di dunia nyata, yaitu : data spasial dan data non-spasial.
2.1.4.1 Data Spasial
Data spasial adalah jenis data yang merepresentasikan aspek
- – aspek keruangan dari fenomena yang bersangkutan. Contoh yang umum adalah informasi lintang dan bujur, termasuk diantaranya informasi datum dan proyeksi. Contoh lain dari informasi spasial yang bisa digunakan untuk mengidentifikasikan lokasi misalnya adalah Kode Pos.
2.1.4.1.1 Model Data Spasial
Dalam SIG, data spasial dapat direpresentasikan dalam dua model, yaitu : 1. Model data vektor.
Dalam data format vektor, bumi kita direpresentasikan sebagai suatu mosaik dari garis (arc atau line), yaitu : polygon (daerah yang dibatasi oleh garis yang berawal dan berakhir pada titik yang sama), titik atau point (node yang mempunyai label), dan nodes (merupakan titik perpotongan antara dua buah garis).
Gambar 2.4 : Data vektorDalam penjelasan diatas maka informasi grafis dapat dibedakan menjadi :
1. Titik atau point adalah representasi grafis yang paling sederhana untuk suatu objek. Representasi ini tidak memiliki dimensi tetapi dapat diidentifikasikan diatas peta dan dapat ditampilkan pada layar monitor dengan menggunakan symbol
- – symbol. Entiy titik meliputi semua objek grafis dan geografis dengan pasangan koordinat (x,y).
2. Garis atau line adalah bentuk linear yang akan menghubungkan paling sedikit dua titik dan digunakan untuk mempresentasikan objek
- – objek satu dimensi. Entity garis yang paling sederhana memerlukan ruang untuk menyimpan titik awal dan titik akhir (dua pasangan koordinat
x,y) beserta informasi lain mengenai symbol yang digunakan untuk
3. Poligon digunakan untuk mempresentasikan objek
- – objek dua dimensi. Entity poligon dapat direpresentasikan dengan berbagai cara di dalam model data vector. Cara yang paling sederhana mempresentasikan setiap poligon sebagai kumpulan koordinat (x,y).