PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG KETERSEDIAAN SARANA DAN PRASARANA DALAM PEMBELAJARAN TERHADAP PRESTASI BELAJAR PAI
PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG KETERSEDIAAN
SARANA DAN PRASARANA DALAM PEMBELAJARAN TERHADAP
PRESTASI BELAJAR PAI
(Studi Kasus pada Siswa SDN Sidorejo Lor 06 Kecamatan Sidorejo Kota Salatiga
Tahun 2010)
S K R I P S I
Diajukan untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan Islam
Oleh:
WANHARI
NIM: 11408006
JURUSAN TARBIYAH
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI
KEMENTERIAN AGAMA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN)
SALATIGA Jl. Tentara Pelajar 02 Telp. (0298) 323706, 323433 Fax 323433
Salatiga 50721
Website: Ema\l:administrasi(a)stamsalativa.ac.id
NOTA PEMBIMBING Lamp : 3 Eks Hal : Naskah Skripsi
Saudara Wanhari
Kepada Yth: Ketua STAIN Salatiga Di - Salatiga
ASSALAMUALAIKUM, WR. WB
Setelah kami meneliti dan mengadakan perbaikan, maka bersama ini kami kirimkan naskah skripsi saudara: Nama : Wanhari NIM : 11408006 Jurusan : Tarbiyah/Pendidikan Agama Islam Judul : PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG
KETERSEDIAAN SARANA DAN PRASARANA DALAM PEMBELAJARAN TERHADAP PRESTASI BELAJAR PAI (STUDI KASUS PADA SISWA SD N SIDOREJO LOR 06 KEC. SIDOREJO SALATIGA TAHUN 2010) Dengan ini mohon agar skripsi saudara tersebut diatas segera dimunaqosyahkan.
Demikian agar menjadi perhatian.
WASSALAMU’ALAIKUM, WR.WB
NIP 19561202 198003 1 005 KEMENTERIAN AGAMA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN)
SALATIGA Jl. Tentara Pelajar 02 Telp. (0298) 323706, 323433 Fax 323433 v v h w Salatiga 50721
Website: ’ . stainsalauza.ac.id EmaiI:administrasi(a)stainsalatiea.ac.id
PENGESAHAN KELULUSAN
i' Skripsi Saudara : WANHARI dengan Nomor Induk Mahasiswa: 1 1408006 yang berjudul: PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG KETERSEDIAAN SARANA DAN PRASARANA DALAM PEMBELAJARAN TERHADAP PRESTASI BELAJAR PAI (STUDI KASUS PADA SISWA SD N SIDOREJO LOR 06 KEC. SIDOREJO SALATIGA TAHUN 2010) Telah dimunaqasahkan dalam sidang panitia ujian Jurusan Tarbiyah Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga dan telah diterima sebagai bagian dari syarat-syarat untuk memperoleh gelar Sarjana dalam Ilmu Tarbiyah.
28 Agustus 2010 M Salatiga,
18 Ramadhan 1431 I I Panitia Ujian
^ Sekretaris Sidang
31 Df?/lmam Sutomo. M.Ag s? 7^ DH Rahm at Harivadi, M.Pd
M B '19580827 198303 1 001M& p- 19670112 199203 1 005 Abdul Aziz N.P. S.Ag/KlM
Dra. Hi. Woro Retnaningsih, M.Pd NIP. 19681017 199303 2 002 NIP. 19701028 200003 1 001 empimbing
b
Drs. Badwan. M.Ag NIP. 19561202 198003 1 005 PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : WANHARI NIM : 11408006 Judul Skripsi : PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG
KETERSEDIAAN SARANA DAN PRASARANA DALAM PEMBELAJARAN TERHADAP PRESTASI BELAJAR PAI (STUDI KASUS PADA SISWA SD N
SIDOREJO LOR 06 KEC. SIDOREJO SALATIGA TAHUN 2010)
Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak ada karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat ditulis atau diterbitkan oleh orang lain kecuali secara tertulis di dalam naskah ini dan disebut dalam daftar pustaka.
Salatiga, 28 Agustus 2010 Yang Menyatakan
W A N H A R I MOTTO DAN PERSEMBAHAN MOTTO
C ../..4 = a JlLA ( j <3 y a ijjll
I Jl LL j flJI liXJp e - ^ i £ jA fC?3) ^ » JsiAlxJ I
Kami m enceritakan kepadamu kisah yang paling baik dengan
mewahyukan A i Qur'an in i kepadamu, dan sesungguhnya kam u sebelum
nya adalah term asuk orang-orang yang belum m engetahui.(QS Yusuf:3)
PERSEMBAHAN Skripsi ini penulis persem bahkan untuk:
1. Istri, Sum am ingsih d an anak-anak tercinta, C andra A ditya Permana, A priliana N u r Fitriani, d an Lutfiantha K um iaw an S, yang selalu m em bim bing, m endo'akan d an m em berikan segalanya baik m oral m au p u n spritual bagi kelancaran studyku, sem oga Allah m engabulkan harapannya.
A lm am aterku 2. KATA PENGANTAR Puji syukur Alhamdulillah penulis ucapkan ke hadirat Allah SWT, yang telah memberikan rahmat dan hidayahnya-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan lancar. Skripsi ini merupakan salah satu persyaratan guna meraih gelar Strata Satu (S-l) dalam Program Ilmu Tarbiyah.
Penulis menyadari bahwa tanpa adanya dukungan dan bimbingan dari berbagai pihak, penulis tidak akan mampu berbuat banyak dalam penyelesaian skripsi ini. Dengan selesainya skripsi ini, penulis menyampaikan rasa hormat dan ucapan terima kasih sebesar-besarnya kepada:
1. Bapak Dr. Imam Sutomo, M.Ag selaku Ketua STAIN Salatiga.
2. Bapak Drs. Joko Sutopo, M.Ag, selaku Ketua Program Studi Ekstensi.
3. Bapak Drs. Badwan, M.Ag, yang dengan keikhlasannya telah memberikan bimbingan hingga selesainya skripsi ini.
4. Ibu Hartati, selaku Kepala SD N Sidorejo Lor 06 Kota Salatiga yang telah memberi kesempatan kepada penulis menyelesaikan studi
5. Rekan-rekan mahasiswa STAIN yang selalu mendo'akan dan bekeijasama hingga terselesaikannya skripsi ini.
6. Segenap karyawan dan karyawati STAIN Salatiga, yang telah memberikan bantuan dalam penyusunan skripsi ini.
Atas segala hal tersebut, penulis hanya bisa berdo’a, semoga Allah SWT mencatatnya sebagai amal sholeh yang akan mendapat balasan yang berlipat ganda. Amin. Akhirnya penulis juga menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan atau bahkan jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu saran dan kritik yang membangun untuk kesempurnaan skripsi ini akan penulis terima dengan rasa senang hati dan terbuka. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi penulis pribadi dan bagi pembaca pada umumnya.
Amin - amin yarobbal ‘alamin
Salatiga, 12 Agustus 2010 Penulis
Wanhari ABSTRAK Dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) sarana pembelajaran sangat diperlukan sehingga dalam materi tertentu siswa dapat melakukan pemahaman dengan menggunakan sarana pembelajaran sehingga hasil belajar dapat dicapai dengan baik.
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana penggunaan sarana pembelajaran di SD N Sidorejo Lor 06 Salatiga? Bagaimana prestasi pembelajaran PAI siswa SD N Sidorejo Lor 06 Salatiga? Adakah pengaruh penggunaan sarana pembelajaran terhadap prestasi belajar siswa pada mata pelajaran PAI di SD Negeri Sidorejo Lor 06 Kecamatan Sidorejo Kota Salatiga?
Tujuan penelitian ini adalah Untuk mengetahui penggunaan sarana pembelajaran di SD N Sidorejo Lor 06 Salatiga, Untuk mengetahui prestasi pembelajaran PAI siswa SD N Sidorejo Lor 06 Salatiga, dan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh penggunaan sarana pembelajaran terhadap prestasi belajar siswa pada mata pelajaran PAI di SD Negeri Sidorejo Lor 06 Kecamatan Sidorejo Kota Salatiga.
Penelitian dilakukan di SD N Sidorejo Lor 06 dengan jumlah sampel sebanyak 29 orang siswa. Pengumpulan data dengan menggunakan angket. Sedangkan analisisnya menggunakan analisis data kuantitatif korelasional.
Hasil penelitian menunjukkan nilai r yang diperoleh yaitu 0,644 berada di atas batas signifikan, yaitu pada taraf signifikan 1% sebesar 0,470 atas dasar pernyataan ini maka nilai r yang telah diperoleh dapat dikatakan signifikan. Dengan demikian penulis menerima hipotesis yang berbunyi: Sarana pembelajaran berpengaruh signifikan terhadap prestasi belajar PAI siswa.
Saran yang disampaikan adalah sarana pembelajaran yang sudah baik perlu dipertahankan dan lebih ditingkatkan lagi, sehingga kualitas pembelajaran dapat lebih meningkat dan prestasi belajar dapat diraih dan prestasi belajar yang sudah baik perlu ditingkatkan lebih baik lagi, sehingga prestasi sekolah dapat terangkat
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
LAMPIRAN-LAMPIRAN
DAFTAR TABEL Tabel 1 Tabel II Tabel III Tabel IV Tabel V Tabel VI Tabel VII Tabel VIII Tabel IX Tabel X Tabel XI Tabel XII Tabel XIII Tabel XIV Tabel XV Tabel XVI
Daftar Guru SD N Sidorejo Lor 06 Sarana Prasarana SD N Sidorejo Lor 06 Jumlah Siswa SD N Sidorejo Lor 06 Prestasi Siswa SD N Sidorejo Lor 06 Daftar Nama Responden Jawaban Angket Sarana Pembelajaran Daftar Hasil belajar PAI Siswa Nilai Angket Sarana Pembelajaran Interval Nilai Sarana Pembelajaran Nilai Nominasi Sarana Pembelajaran Klasifikasi Sarana Pembelajaran Prestasi Belajar PAI siswa Interval Nilai Siswa Nilai Nominasi Prestasi Belajar PAI siswa Klasifikasi Prestasi Belajar Siswa Tabel Korelasi
DAFTAR LAMPIRAN
1. Kuesioner
2. Surat Ijin Penelitian
3. Surat Keterangan Penelitian
4. Daftar Riwayat Hidup 5. r tabel
BABI
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Penguasaan konsep setiap materi pelajaran selalu ditekankan oleh guru.. Melalui penguasaan konsep yang benar, guru akan lebih mudah untuk mengembangkan pembelajaran pada sisiwa ke materi yang lebih dalam. Meskipun dalam satu kelas yang sama masing-masing siswa akan memiliki penguasaan konsep yang berbeda. Ada beberapa faktor yang berperan dalam transfer belajar yang dapat menyebabkan perbedaan penguasaan konsep pada diri siswa. Salah satu faktor tersebut adalah input siswa. Input siswa yang rendah akan sulit menghasilkan output yang tinggi jika dalam proses pembelajarannya kurang maksimal. Siswa dengan input yang rendah akan sulit diterima di sekolah negeri, kebanyakan masuk ke sekolah swasta.
Pembelajaran dapat beijalan dengan baik karena beberapa faktor. Salah satu faktor adalah tergantung pada kesungguhan motivasi belajar dan konsentrasi siswa terhadap pembelajaran. Guru harus berusaha agar siswa konsentrasi, misalnya dengan menggunakan sarana dan metode yang berbeda dari biasanya.
Sarana yang paling mudah menarik perhatian siswa adalah sarana pembelajaran visual. Seiring dengan perkembangan teknologi, sarana visual yang digunakan tidak hanya sekedar gambar atau charta, tetapi dapat memanfaatkan komputer dalam proses pembuatannya, sehingga kemasannya
2 lebih menarik. Sarana yang menarik perhatian saja tidak cukup, karena siswa umumnya tertarik untuk belajar saat itu juga, tapi setelah pembelajaran di kelas dengan sarana menarik usai, siswa akan kembali kurang termotivasi.
Untuk itu, guru perlu mengembangkan metode mengajar yang membuat siswa aktif. Metode yang dikembangkan juga harus mempertimbangkan keadaan siswa.
Dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) sarana pembelajaran sangat diperlukan sehingga dalam materi tertentu siswa dapat melakukan pemahaman dengan menggunakan sarana pembelajaran sehingga hasil belajar dapat dicapai dengan baik.
Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik untuk menyusun tugas dengan judul “PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG KETERSEDIAAN SARANA DAN PRASARANA DALAM PEMBELAJARAN TERHADAP PRESTASI BELAJAR PAI (STUDI KASUS PADA SISWA SD N SIDOREJO LOR 06 KEC. SIDOREJO SALATIGA TAHUN 2010)”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian di atas maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:
1. Bagaimana penggunaan sarana pembelajaran di SD N Sidorejo Lor 06 Salatiga?
3
2. Bagaimana prestasi pembelajaran PAI siswa SD N Sidorejo Lor 06 Salatiga?
3. Adakah pengaruh persepsi siswa tentang ketersediaan sarana dan prasarana pembelajaran terhadap prestasi belajar siswa pada mata pelajaran PAI di SD Negeri Sidorejo Lor 06 Kecamatan Sidorejo Kota
Salatiga?
C. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui penggunaan sarana pembelajaran di SD N Sidorejo Lor 06 Salatiga.
2. Untuk mengetahui prestasi pembelajaran PAI siswa SD N Sidorejo Lor 06 Salatiga.
3. Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh persepsi siswa tentang ketersediaan sarana dan prasarana pembelajaran terhadap prestasi belajar siswa pada mata pelajaran PAI di SD Negeri Sidorejo Lor 06 Kecamatan Sidorejo Kota Salatiga.
D. Hipotesis
Hipotesis merupakan jawaban sementara yang harus dibuktikan kebenarannya melalui penelitian1.
Sugiyono, 2008. Metode Penelitian Pendidikan, Bandung: Alfabeta, him. 4
4 Adapun hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah "Ada pengaruh persepsi siswa tentang ketersediaan sarana dan prasarana pembelajaran terhadap prestasi belajar siswa pada mata pelajaran PAI di SD Negeri Sidorejo Lor 06 Kecamatan Sidorejo Kota Salatiga".
E. Kegunaan Penelitian
Manfaat penelitian ini adalah untuk memberikan gambaran yang jelas guna menjawab permasalahan yang ada. Dalam penelitian ini ada dua manfaat, yaitu manfaat teoritis dan manfaat praktis. Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi berbagai pihak antara lain:
1. Manfaat Teoritis a. Untuk menambah dan memperluas cakrawala pengetahuan.
b. Mendukung teori-teori yang telah ada, pada penelitian selanjutnya.
c. Sebagai salah satu sumber acuan bagi peneliti lain yang akan mengadakan penelitian masalah ini lebih lanjut.
d. Bagi para pengembang pengetahuan, hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai acuan untuk penelitian lebih lanjut.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi siswa dapat mendorong untuk aktif, mengembangkan kemampuan dan ketrampilan dalam proses pembelajaran.
b. Bagi guru sebagai bahan kajian dan acuan dalam meningkatkan kualitas pembelajaran dan mengembangkan sarana pembelajaran yang sesuai dengan kondisi siswa.
5
c. Bagi sekolah, sebagai masukan dan dapat dikembangkan dalam pembelajaran pada mata pelajaran yang lain.
F. Definisi Operasional Untuk memudahkan memahami judul akan dijelaskan penegasan istilah sebagai berikut:
1. Pengaruh Pengaruh didefinisikan sebagai daya yang ada atau timbul dari sesuatu yang ikut membentuk watak, kepercayaan atau perbuatan seseorang2.
2. Persepsi Persepsi adalah proses yang menyangkut masuknya pesan atau informasi ke dalam otak manusia3. Melalui persepsi manusia terus- menerus mengadakan hubungan dengan lingkungannya.
3. Sarana Pembelajaran Pada intinya sarana pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan berupa informasi dari pengirim atau sumber ke penerima. Sarana pembelajaran dapat dikatakan sebagai sarana pembelajaran ketika membawa pesan dengan tujuan pembelajaran.
Dengan demikian tujuan penggunaan sarana adalah memfasilitasi komunikasi.
2 Poerwadarminto, 1986. Kamus Umum Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, him. 424
3 Slameto, 2003. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka
6 Sarana pembelajaran dapat digunakan untuk mengatasi suatu permasalahan. Dengan sifat yang unik pada tiap siswa ditambah lagi dengan lingkungan dan pengalaman yang berbeda, sedangkan kurikulum dan materi pendidikan ditentukan sama untuk setiap siswa, maka guru akan banyak mengalami kesullitan bilamana semuanya itu harus diatasi sendiri. Apalagi bila latar belakang lingkungan guru dengan siswa juga berbeda. Masalah ini dapat diatasi dengan sarana pembelajaran4. Adapun indikator sarana pembelajaran adalah: a. Jumlah sarana yang ada
b. Jenis sarana yang ada
c. Kondisi sarana
d. Ketepatan penggunaan sarana
4. Prestasi Belajar Prestasi belajar adalah hasil yang dicapai siswa sebagai hasil dari kegiatan belajar yang dilakukan5. Hasil belajar biasanya berupa nilai-nilai dari mata pelajaran yang dicapai seseorang dalam suatu kegiatan pembelajaran. Jadi indikator prestasi belajar adalah Nilai hasil belajar baik tes formatif maupun tes semester.
4 Loekmono, 2006. Psikologi Pendidikan, Salatiga: Widya Sarana, him. 28
5 Umar Hamalik, 2003. Strategi Belajar Mengajar, Jakarta: Rineka Cipta, him 5
7 G. Metode Penelitian
1. Pendekatan Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif yaitu penelitian yang menjelaskan pengaruh antar variabel bebas dengan variabel terikat serta menguji hipotesis yang diajukan6
2. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian dilaksanakan di kelas V SD N Sidorejo Lor 06 Kota Salatiga. Waktu penelitian akan dimulai bulan Mei 2010 sampai dengan selesai
3. Populasi dan sampel
Populasi adalah jumlah keseluruhan dari individu yang memiliki karakteristik yang sama dan mendiami suatu wilayah7.
Adapun yang menjadi subyek penelitian ini adalah siswa SD Negeri Sidorejo Lor 06 Kecamatan Sidorejo Kota Salatiga yang berjumlah 164 orang siswa, b. Sampel
Yang dimaksud sampel adalah sejumlah individu yang diambil dari populasi untuk mewakilinya8. Dalam proposal ini yang menjadi sampel adalah siswa kelas V sebanyak 29 siswa. Pemilihan sampel tersebut didasarkan pada alasan karena siswa kelas V belum banyak kegiatan menjelang ujian nasional.
6 Sugiyono, 2008. Statistik untuk Penelitian, Bandung: Alfabeta, him. 56
7 Sutrisno Hadi, 1981. Metodologi Research Jilid I, Yogyakarta: Andi Offset, him 70
8 Ibid him. 71
8
4. Metode Pengumpulan Data dengan Angket Angket adalah alat pengumpulan data secara tertulis yang berisi daftar pertanyaan (question) atau pernyataan (statement) yang disusun secara khusus dan digunakan untuk menggali dan menghimpun keterangan dan1 atau informasi sebagaimana dibutuhkan dan cocok untuk dianalisis9.
Metode angket diberikan kepada responden dan bertujuan untuk mengetahui sejauhmana pengaruh sarana pembelajaran terhadap prestasi belajar siswa pada mata pelajaran PAI di SD Negeri Sidorejo Lor 06 Kecamatan Sidorejo Kota Salatiga.
5. Metode Analisis Data Analisis data untuk mengetahui pengaruh variabel bebas dalam hal ini penggunaan media pembelajaran terhadap variabel terikat (prestasi belajar) digunakan rumus korelasi Product Moment sebagai berikut:
Keterangan: : Koefisien Korelasi Product moment x : frekuensi variabel X (penggunaan media pembelajaran) y : frekuensi variabel Y (prestasi belajar PAI)
9 Djudju Sudjana, 2001. Evaluasi Program Pendidikan Luar Sekolah, Bandung: Remaja Rosdakarya, him. 177
9 N : Jumlah responden Sedangkan untuk mengetahui kuat lemahnya pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat digunakan dengan kriteria sebagai berikut:
a. antara 0,800 sampai dengan 1,00
b. antara 0,600 sampai dengan 0,799
c. antara 0,400 sampai dengan 0,599
d. antara 0,200 sampai dengan 0,399
e. antara 0,000 sampai dengan 0,200 penafsiran koefisien korelasi = sangat tinggi
= tinggi = cukup = rendah = sangat rendah
H. Sistematika Penulisan
Sistematika dalam penulisan skripsi ini dipakai sebagai aturan yang saling terkait dan saling melengkapi, adapun sistematika penulisan sebagai berikut:
BAB I Pendahuluan A. Latar Belakang Masalah B. Penegasan Istilah C. Rumusan Masalah D. Tujuan Penelitian E. Hipotesis F. Metode Penelitian G. Sistematika Penulisan BAB II Landasan Teori berisi tentang sarana pembelajaran, pembelajaran PAI, belajar dan faktor yang mempengaruhinya dan prestasi belajar
10 BAB
III Laporan Hasil Penelitian berisi tentang Gambaran umum lokasi penelitian dan keadaan responden BAB
IV Analisis Data dan Pembahasan
A. Analisis Data
B. Analisis Pengolahan Data
C. Analisis Uji Hipotesis BAB
V Penutup Dalam bab ini akan disampaikan tentang:
A. Kesimpulan
B. Saran Diakhiri dengan daftar pustaka, serta lampiran-lampiran yang dapat mendukung laporan penelitian ini.
BAB n LANDASAN TEORI
A. Sarana Pembelajaran Pembelajaran yang teijadi di dalam kelas merupakan sebuah proses komunikasi. Komunikasi sering diartikan sebagai proses penyampaian pesan dari pembawa pesan atau komunikator kepada penerima pesan atau komunikan. Dalam sebuah kelas, komunikasi umumnya terjadi antara guru dengan siswa. Guru sebagai komunikator berusaha menyampaikan pesan berupa materi pelajaran kepada siswa sebagai komunikan.
Komunikasi membutuhkan alat komunikasi, demikian pula yang teijadi di antara siswa dengan guru. Guru memerlukan alat yang dapat membantunya mentransfer pengetahuan kepada siswa. Alat yang digunkan tersebut dapat diistilahkan sebagi sarana, sebagai contohnya sarana dalam pembelajaran antara lain papan tulis, televisi, CD, Komputer, OHP dan sebagainya.
Sarana adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim ke penerima pesan. Sarana adalah berbagai jenis komponen dalam lingkungan siswa yang dapat berlangsungnya untuk belajar1. Sarana adalah segala alat fisik yang dapat menyajikan pesan serta merangsang siswa untuk belajar2.
Pada intinya sarana adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan berupa informasi dari pengirim atau sumber ke
1 Martinis Yamin, 2007. Strategi Belajar Mengajar, Yogyakarta: Yrama Widya, him. 54
2 Oemar Hamalik, 2008. Belajar dan Pembelajaran, Jakarta: Graha Ilmu, him. 14
12 penerima. Sarana dapat dikatakan sebagai sarana pembelajaran ketika membawa pesan dengan tujuan pembelajaran. Dengan demikian tujuan penggunaan sarana adalah memfasilitasi komunikasi.
Sarana pembelajaran dapat digunakan untuk mengatasi suatu permasalahan. Dengan sifat yang unik pada tiap siswa ditambah lagi dengan lingkungan dan pengalaman yang berbeda, sedangkan kurikulum dan materi pendidikan ditentukan sama untuk setiap siswa, maka guru akan banyak mengalami kesullitan bilamana semuanya itu harus diatasi sendiri. Apalagi bila latar belakang lingkungan guru dengan siswa juga berbeda. Masalah ini dapat diatasi dengan sarana pembelajaran.
1. Fungsi Sarana Pembelajaran
Kemampuan sarana pembelajaran dalam mengatasi permasalahan di atas misalnya: (1) Memberikan perangsang yang sama; (2) Mempersamakan pengalaman; dan (3) Menimbulkan persepsi yang sama3. Jadi sarana pembelajaran dapat dimanfaatkan untuk memberi rangsang yang sama termasuk untuk menarik perhatian siswa terhadap materi yang akan di ajarkan. Pengalaman yang sama akan diperoleh siswa karena mereka menggunakan sarana yang sama, misalnya melihat tayangan film. Selain itu, sarana dapat menimbulkan persepsi yang sama, dapat diartikan pula sebagai penanaman konsep yang benar pada setiap siswa. Melalui penanaman konsep yang benar tersebut, guru dapat
3 Ibid, him. 56
13 memaksimalkannya dengan terus meningkatkan penguasaan konsep siswa.
Keberadaan sarana pembelajaran akan memberikan manfaat jika sarana pembelajaran itu memenuhi kriteria sebagai berikut4 5 : a. Jumlahnya memadai
b. Kondisinya terawat dengan baik
c. Pengggunanya mampu mengoperasikan
d. Penggunaan sarana yang tepat
e. Pengaturan penggunaan yang baik
2. Macam-macam Sarana Pembelajaran
Sarana pembelajaran dapat dikelompokkan sebagai berikut3:
a. Sarana Nonproyeksi seperti foto, diagram, display dan model
b. Sarana Proyeksi seperti slide, filmstrip, overhead, transparansi dan komputer proyeksi/ LCD.
c. Sarana audio seperti kaset dan CD
d. Sarana Bergerak seperti video dan film
e. Pembelajaran melalui Komputer
f. Multimedia dan Hipermedia
g. Sarana seperti radio dan televisi yang digunakan dalam belajar jarak jauh.
4 Roestiyah NK, 2007. Strategi Belajar Mengajar, Jakarta: Rineka Cipta, him. 154
5 Arsyad Azhar, 2007. Media Pembelajaran, Jakarta: Rajawali Press, him. 48
14 Dari beberapa kelompok sarana pembelajaran tersebut, yang banyak digunakan sekarang adalah komputer dan CD. Penggunaan komputer dalam pembelajaran merupakan hal yang umum dilakukan di sekolah- sekolah.
Sarana elektronik adalah salah satu sarana interaktif yang bisa terbilang baru. Sarana ini sebenarnya merupakan pengembangan dari teknologi internet yang akhir-akhir ini berkembang pesat. Sebagaimana dimaklumi bahwa teknologi internet saat ini menjadi salah satu tolok ukur majunya suatu perusahaan. Dari data disebutkan bahwa lebih dari 200 juta orang menggunakan sarana ini, termasuk di antaranya penduduk Indonesia.
AC Nielsen menyatakan bahwa 3% dari penduduk Indonesia juga merupakan pengguna aktif internet6. Data ini juga memungkinkan perubahan yang semakin besar seiring semakin merakyatnya teknologi ini di masyarakat. Hal yang sebenarnya tidak mengherankan, mengingat internet memiliki keunggulan-keunggulan dibandingkan dengan sarana lain. Sarana ini demikian mudah digunakan, memiliki kecepatan tinggi, dan yang paling penting bahwa internet memiliki jaringan yang mendunia.
Bahkan, dengan kenyataan tersebut kini setiap perusahaan atau lembaga yang bergerak dalam bidang apapun merasa “berkewajiban” untuk memiliki situs sendiri yang berfungsi menyampaikan informasi
6 Ibid, him. 24
15 seputar eksistensi keberadaan dirinya kepada masyarakat di seluruh dunia. Berkembangnya internet ini tidak lepas dari perkembangan teknologi PC {Personal Computer) dan software yang dari tahun ke tahun semakin canggih. Terlebih lagi setelah diperkenalkannya teknologi multisarana pada era tahun 80-an.
Versi online (aktif di jaringan) internet ini kemudian diadopsi dalam versi offline (tanpa jaringan) dalam bentuk CD Interaktif dengan tampilan yang tetap menarik walau terbatas penggunaannya pada lokal satu unit PC saja. Hal ini yang menjadikan adanya korelasi antara internet dan CD Interaktif.
CD Interaktif merupakan sebuah sarana yang menegaskan sebuah format multisarana dapat dikemas dalam sebuah CD {Compact
Disk) dengan tujuan aplikasi interaktif di dalamnya. CD ROM {Read
Only Memory) merupakan satu-satunya dari beberapa kemungkinan
yang dapat menyatukan suara, video, teks, dan program dalam CD (Arsyad, 2009). Dari sini jelas bahwa sistem interaktif yang dipakai CD Interaktif sama persis dengan sistem navigasi pada internet, hanya yang berbeda di sini adalah sarana yang dipakai keduanya. CD Interaktif memakai sarana off line berupa CD sementara Internet memakai sarana on line.
Sarana pembelajaran saat ini sudah semakin beragam, mulai dari sarana konvensional seperti buku dan alat peraga tradisional sampai dengan sarana modem audio visual berupa kaset tape, VCD
16
( Video Compact Disk), maupun alat paraga modem lainnya. Dengan
beragam sarana tersebut, maka suatu sistem pembelajaran yang dapat menghadirkan suasana menyenangkan mutlak diperlukan. Oleh karena itu tidak salah jika CD Interaktif merupakan salah satu alternatif sarana yang dapat menjawab kebutuhan tersebut.
Kelebihan CD bagi penggunanya bisa berinteraksi dengan komputer adalah bahwa dalam CD Interaktif terdapat menu-menu khusus yang dapat diklik oleh user untuk memunculkan informasi berupa audio, visual maupun fitur lain yang diinginkan oleh pengguna.
Kemudian adalah menambah pengetahuan. Pengetahuan di sini adalah materi pembelajaran yang dirancang kemudahannya dalam CD Interaktif bagi pengguna. Kelebihan ketiga adalah tampilan audio visual yang menarik. Menarik di sini tentu saja jika dibandingkan dengan sarana konvensional seperti buku atau sarana dua dimensi lainnya. Kemenarikan di sini utamanya karena sistem interaksi yang tidak dimiliki oleh sarana cetak (buku) maupun sarana elektronik lain (film TV, audio).
Dari beberapa keunggulan CD Interaktif, dapat diketahui bahwa CD Interaktif dapat membantu mempertajam pesan yang disampaikan dengan kelebihannya menarik indera dan menarik minat, karena merupakan gabungan antara pandangan, suara, dan gerakan.
Saat ini di Indonesia banyak sekali dijual CD Interaktif. CD tersebut ada yang buatan asing dan ada pula yang buatan lokal (dalam negeri).
17 Ada CD Interaktif untuk anak-anak balita, yang tujuannya merangsang aspek kognitif anak. Ada juga untuk pelajar SD, yang isinya antara lain mengenal huruf, belajar membaca dan berhitung, dan yang berisi aneka gambar. Sedangkan untuk sekolah menengah ada CD Interaktif berbagai mata pelajaran, seperti mengenal organ tubuh. Kemudian disebutkan bahwa
Sebagai sebuah produk, CD Interaktif merupakan hasil pemecahan suatu masalah berdasarkan pendekatan komunikasi visual.
Rancangan sebuah CD Interaktf adalah sebuah desain komunikasi visual yang ditayangkan melalui monitor yang dapat dihadirkan pada saat tertentu. Layar monitor berfungsi sebagai sarana komunikasi visual yang tampilannya tidak berbeda dengan desain sebuah majalah atau sebuah surat kabar sehingga kaidah-kaidah perancangan CD Interaktif adalah kaidah-kaidah yang berkaitan dengan desain komunikasi visual.
B. Pembelajaran Pendidikan Agama Islam
Islam adalah agama yang diturunkan oleh Allah SWT kepada hamba-Nya melalui para Rasul. Dalam Islam memuat sejumlah ajaran, yang tidak sebatas pada aspek ritual, tetapi juga mencakup aspek peradaban.
Dengan misi utamanya adalah sebagai rahmatan lil ‘alamin, Islam hadir dengan menyuguhkan tata nilai yang bersifat plural dan inklusif yang merambah ke dalam semua ranah kehidupan.
18 Berikut beberapa pengertian pendidikan agama Islam adalah:
1. Pendidikan Agama Islam adalah upaya sadara dan terencana dalam menyiapkan peserta didik untuk mengenal, memahami, menghayati, mengimani, bertaqwa berakhlak mulia, mengamalkan ajaran agama Islam dari sumber utamanya kitab suci Al-Qur’an dan Hadits, melalui kegiatan bimbingan, pengajaran latihan, serta penggunaan pengalaman7.
2. “Pendidikan Agama Islam adalah usaha yang lebih khusus dan ditekankan pada pengembangan fitrah keberagamaan dan sumber daya insani lainnya agar lebih mampu memahami, menghayati dan mengajarkan ajaran Islam”8.
3. Pendidikan Agama Islam diartikan sebagai usaha mengubah tingkah laku individu dalam kehidupan pribadinya atau kehidupan kemasyarakatannya dan kehidupan dalam alam sekitarnya melalui proses kependidikan perubahan itu ditandai dengan nilai-nilai Islami.
Definisi lain menjelaskan pembelajaran adalah seperangkat kejadian yang mempengaruhi siswa dalam situasi belajar. Sedangkan pengertian pembelajaran pendidikan agama Islam adalah suatu proses yang bertujuan untuk membantu siswa dalam belajar agama Islam. Dalam pembelajaran PAI harus di dasarkan pada pengetahuan siswa yang belajar dan lebih sering difokuskan bagi suatu materi ada kepentingan antara panjangnya materi pelajaran yang tercampur atau tidak tercampur dengan spesifikasi apa yang harus dimunculkan.
7 Beni Ahmad Saebani,2009. Ilmu Pendidikan Islam, Bandung: Pustaka Setia, him. 30
8 Abdul Hamid, 2001. Studi Islam 3, Surakarta: UMS Press, him. 14
19 Pembelajaran PAI ini juga harus menjadi sesuatu yang direncanakan dari pada hanya sekedar asal jadi. Pembelajaran PAI ini akan lebih membantu siswa dalam memaksimalkan kecerdasan yang siswa miliki, menikmati kehidupan, serta kemampuan untuk berinteraksi secara fisik dan sosial terhadap lingkungan.
Tujuan pembelajaran PAI adalah untuk meningkatkan keimanan, pemahaman, penghayatan dan pengamalan peserta didik tentang agama Islam sehingga menjadi manusia muslim yang beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT serta berakhlak mulia dalam kehidupan pribadi, bermsyarakat, berbangsa dan bernegara. Firman Allah dalam surat Al
Mujadilah ayat 11:
Hai orang-orang beriman apabila kamu dikatakan kepadamu: "Berlapang- lapanglah dalam majlis", Maka lapangkanlah niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu, dan apabila dikatakan: "Berdirilah kamu", Maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat, dan Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakah.
Tujuan pendidikan Islam dapat dilasifikasikan menjadi empat dimensi yaitu: a) Tujuan pendidikan jasmani (al-ahdaf al jismiyah), b) tujuan pendidikan rohani (al-ahdaf al-ruhaniyah), c) Tujuan pendidikan
9 Depag RI, 2005. Al Qur'an dan Terjemahnya, Jakarta: Depag RI, him. 528
- 20 akal (al-ahdaf al-akliyah, dan d) tujuan pendidikan sosial (al-ahdaf al- ijtimaiyah)'0. Sedangkan pendidikan Agama Islam disekolah bertujuan untuk meningatkan keyakinan, pemahaman, penghayatan dan pengamalan siswa tentang agama Islam sehingga menjadi manusia muslim yang beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT serta berakhlak mulia dalam kehidupan pribadi, bermsyarakat, berbangsa dan bernegara serta untuk melanjutkan pendidikan pada jenjang yang lebih tinggi.
Jadi, tujuan pembelajaran PAI disini akan mampu memprediksikan kebutuhan-kebutuhan dan kesiapan pendidikan Agama Islam dalam menyiapkan sumberdaya yang diperlukan selaras dengan kebutuhan siswa, orang tua, maupun masyarakat.
Ruang lingkup pendidkan agama Islam meliputi keserasian, keselarasan dan keseimbangan antara1 11:
1. Hubungan manusia dengan Allah SWT
2. Hubungan manusia dengan sesama manusia
3. Hubungan manusia dengan dirinya sendiri 4. Hubungan manusia dengan mahluk lain dan lingkungannya.
Adapun ruang lingkup bahan pelajaran pendidikan agama Islam meliputi lima unsur pokok yaitu: Al-Qur’an, Aqidah, Syari’ah, Akhlak, dan Tarikh (sejarah). Ruang lingkup ajaran Islam mencakup tiga domain yaitu12:
10 Hendra Akhdiyat, op.cit, him. 24
11 Ibid, him. 26
12 Ibid him. 32
21
1. Kepercayaan {i’tiqadiyah), yang berhubnungan dengan rukun iman, sepert inam kepada Allah SWT, malaikat, kiabullah, Rasulullah, hari kebangkitan dan takdir;
2. Perbuatan ( ‘amaliyah), yangterbagi dalam dua bagian: (1) masalah Ibadah, berkaitan dengan rukun Islam, seperti syahadat, shalat, zakat, puasa, haji, dan ibadah-ibadah lain yang mengatur hubungan manusai dengan Allah SWT.; (2) masalah Mu’amalah, berkaitan dengan intraksi manusia dengan sesamanya, baik perseorangan maupun kelompok seperti akad, pembelajaran, hukuman, hukumjinayah (hukum pidana dan perdaa);
3. Etika (khulukiyah), berkaitan dengan kesusilaan, budi pekerti, adab atau sopan santun yang menjadi perhiasan bagi seseorang dalam rangka mencapai kutamaan. Nilai-nilai seperti jujur (siddiq), terpercaya (amanah), adil, sabar, syukur, pemaaf, tidak tergantung pada materi
(zuhud ), menerima apa adanya (qana’ah), berserah diri kepada Allah
(tawakal), malu berbuat buruk (haya), persaudaraan (ukhuah), toleransi (tasamuh), tolong menolong (ta’awun), dan saling menanggung (akaful), adalah serangkaian bentuk dar budi pekerti yang luhur (akhlaq al karimah).
Materi merupakan komponen kedua dalam sistem pembelajaran. Dalam konteks tertentu, materi merupakan inti dalam proses pembelajaran. Artinya, sering teijadi proses pembelajaran diartikan sebagai proses penyampaian materi. Hal ini bisa dibenarkan manakala tujuan utama
22
pembelajaran adalah penguasaan materi pelajaran (subject centered
teaching). Dalam kondisi semacam ini, maka penguasaan materi pelajaran
oleh guru mutlak diperlukan. Guru perlu memahami secara detail isi materi pelajaran yang harus dikuasai siswa, sebab peran dan tugas guru adalah sebagai sumber belajar.
Inti pokok ajaran agama Islam meliputi akidah (masalah keimanan) syari’ah (masalah keislaman), dan ihsan (masalah akhlak), maka desain kurikulum pendidikan agama Islam selayaknya juga diarahkan kepada tiga aspek tersebut. Dalam penerapannya, penentuan materi pendidikan agama Islam yang mengandung tiga ajaran pokok harus memperhitungkan kesesuaiannya dengan tingkat perkembangan siswa. Pada tingkatan sekolah dasar, siswa yang belajar pendidikan Agama Islam harus memiliki karakteristik tertentu yang diharapkan setelah ia lulus dari sekolah tersebut antara lain13:
1. Siswa dapat mengetahui bentuk dan tata cara pelaksanaan ibadah salat secara baik dan benar.
2. Mengenal adab sopan santun baik dalam berbicara, berpakaian aupun bertindak sesuai dengan ajaran agama Islam.
3. Memiliki sifat setia kawan, bekeija sama dan berpikir positif.
4. Peka terhadap lingkungan rumah, sekolah dan masyarakat.
5. Memiliki kesadaran beragama yang kuat.
13 Ibid, him. 34
23
6. Mampu membedakan nilai-nilai kehidupan yang baik yang harus diikuti, dan menjauhi nilai-nilai yang tidak baik, melalui kisah-kisah teladan Nabi dan Rasul dan kisah-kisah kesesatan dari para pembangkang agama.
C. Belajar dan Faktor yang Mempengaruhinya Pada hakekatnya belajar adalah hasil dari proses interaksi antara individu dengan lingkungan sekitar. Belajar dilakukan melalui berbagai kegiatan seperti mengalami, mengeijakan, memahami, dan sebagainya. Sehingga berhasil atau gagalnya pencapaian tujuan pendidikan tergantung pada proses belajar yang di alami siswa. Maka pemahaman yang benar mengenai belajar mutlak diperlukan oleh pendidik.
Belajar merupakan aktivitas mental atau psikis yang berlangsung dalam interaksi dalam lingkungan yang menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengetahuan, pemahaman, ketrampilan, dan nilai sikap. Perubahan bersifat relatif konstan dan berbekas14. Belajar adalah perubahan tingkah laku yang relatif mantap berkat latihan dan pengalaman”15.
Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil dari pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya”16. Belajar merupakan suatu aktivitas yang menimbulkan
14 WS Winkel, 2006. Psikologi Pembelajaran, Yogyakarta: Kanisius, him. 53
15 Oemar Hamalik, Op.Cil, him. 47
16 Slameto, 2003. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya, Jakarta: Rineka
Cipta, him. 224 perubahan yang relatif permanen sebagai akibat dari upaya-upaya yang dilakukannya.
Dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa belajar adalah proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh perubahan tingkah laku sebagai hasil pengalaman individu dalam interaksi dengan lingkungan yang relatif menetap.
Belajar sebagai proses atau aktivitas dipengaruhi oleh banyak faktor. Keberhasilan dalam proses belajar mengajar dipengaruhi oleh dua faktor yaitu17:
1. Faktor internal Faktor internal merupakan faktor yang berasal dari diri individu.
Faktor internal meliputi dua faktor yaitu: (a) faktor fisiologis, yang menyangkut keadaan jasmani atau fisik individu, yang dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu keadaan jasmani pada umumnya dan keadaan fungsi-fungsi jasmani tertentu terutama panca indera. Kondisi umum jasmani yang menandai tingkat kebugaran organ-organ tubuh dan sendi- sendinya dapat mempengaruhi semangat dan intensitas siswa dalam mengikuti pelajaran. Kondisi tubuh yang lemah dan letih dapat menurunkan konsentrasi siswa dalam menerima pelajaran sebagai materi yang dipelajari kurang atau tidak berbekas. Kondisi organ-organ khusus siswa seperti tingkat kesehatan indera penglihatan dan pendengaran juga sangat mempengaruhi kemampuan siswa dalam
17
25 menyerap informasi dan pengetahuan yang disajikan di kelas; dan (b) faktor psikologis, yang meliputi tingkat kecerdasan atau intelegensi, sikap, bakat, minat dan motivasi. Jadi faktor internal yang mempengaruhi belajar adalah faktor fisiologi dan faktor psikologi.
2. Faktor eksternal Faktor eksternal merupakan faktor yang ada di luar diri siswa.
Faktor eksternal siswa terdiri atas dua macam yaitu: (a) faktor sosial yang meliputi lingkungan sekolah, teman, masyarakat, dan keluarga.
Faktor sosial menyangkut hubungan antar manusia yang teijadi dalam berbagai situasi sosial. Lingkungan sekolah terdiri dari siswa, guru, para staf administrasi. Lingkungan masyarakat terdiri dari kegiatan siswa dalam masyarakat, sarana massa, teman bergaul, dan bentuk kehidupan masyarakat. Lingkungan sosial yang banyak mempengaruhi kegiatan belajar adalah orang tua dan keluarga; dan (b) faktor non-sosial. Faktor non-sosial adalah faktor lingkungan yang bukan sosial, seperti keadaan rumah, ruang belajar, fasilitas belajar, alat-alat belajar, keadaan cuaca, dan waktu belajar yang digunakan siswa. Waktu yang lama bukanlah jaminan prestasi belajar yang dihasilkan akan maksimal, sebab bukan waktu yang penting dalam belajar melainkan kesiapan sistem memori siswa dalam menyerap, mengelola, dan menyimpan informasi dan pengetahuan yang dipelajari siswa. Jadi faktor eksternal yang mempengaruhi belajar adalah faktor sosial dan non-sosial.
26 D. Prestasi Belajar Belajar dan mengajar sebagai aktivitas utama di sekolah meliputi tiga unsur, yaitu tujuan pengajaran, pengalaman belajar mengajar dan hasil belajar. Hasil belajar adalah hasil yang dicapai siswa setelah mengalami proses belajar dalam waktu tertentu untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. “Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya18”.
Semua bentuk kegiatan yang dilakukan untuk mencapai tujuan tertentu, pada akhirnya selalu ingin diketahui hasilnya. Hasil dari kegiatan belajar dimaksud sebagai prestasi belajar. Prestasi belajar adalah penguasaan pengetahuan dan ketrampilan yang dikembangkan oleh mata pelajaran, lazimnya ditunjukkan dengan nilai tes atau angka nilai yang diberikan oleh guru19. Biasanya hasil belajar diukur dari tes evaluasi pada akhir pelajaran, tes formatif, ulangan tengah semester maupun ulangan semester.