TUGAS AKHIR SISTEM PEMANTAUAN KEAMANAN RUMAH MENGGUNAKAN APLIKASI VIDEO CALL PADA JARINGAN GSM 3G

  

TUGAS AKHIR

SISTEM PEMANTAUAN KEAMANAN RUMAH MENGGUNAKAN

APLIKASI VIDEO CALL PADA JARINGAN GSM 3G

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Teknik

  

Program Studi Teknik Elektro

Oleh :

YOHANIS MANGGAU

  

NIM : 075114012

PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

  

2011

  

FINAL PROJECT

HOME SECURITY MONITORING SYSTEM BY USING VIDEO CALL

APPLICATION ON THE GSM 3G NETWORKING

Presented as Partial Fulfillment of the Requirements

To Obtain the Sarjana Teknik Degree

  

In Electrical Engineering Study Program

YOHANIS MANGGAU

NIM : 075114012

  

ELECTRICAL ENGINEERING STUDY PROGRAM

SCIENCE AND TECHNOLOGY FACULTY

SANATA DHARMA UNIVERSITY

YOGYAKARTA

2011

HALAMAN PERSEMBAHAN DAN MOTTO HIDUP

  

MOTTO :

1.

JANGAN PERNAH MENYERAH DALAM MENGHADAPI

2. HIDUP HANYA SEKALI, JALANI DENGAN OPTIMIS.

  Kupersembahkan skripsi ini kepada : Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria, Bapakku tersayang, Ibuku tersayang,

  Kakakku dan adikku, Lystiani Karatika Sari, Dosen dan Almamater Teknik Elektro USD

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

  

“Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa tugas akhir yang saya tulis ini tidak memuat

karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar

pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.”

Yogyakarta, 13 September 2011

  Yohanis Manggau

  

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma : Nama : Yohanis Manggau

  Nomor Mahasiswa : 075114012

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas

Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul :

  

SISTEM PEMANTAUAN KEAMANAN RUMAH MENGGUNAKAN

APLIKASI VIDEO CALL PADA JARINGAN GSM 3G

beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan kepada

Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk

media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan

mempublikasikannya di Internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu

meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan

nama saya sebagai penulis.

  Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya. Yogyakarta, 13 September 2011 (Yohanis Manggau)

  

INTISARI

Sistem komunikasi bergerak diyakini akan memegang peranan yang semakin penting

dalam memenuhi kebutuhan telekomunikasi. Sistem komunikasi bergerak generasi ketiga

  

(3G), seperti Universal Mobile Telecommunication System menyediakan berbagai macam

fasilitas dan layanan bagi para pelanggannya. Aplikasi dan layanan tersebut antara lain adalah

aplikasi multimedia, akses internet, transfer data kecepatan tinggi, serta aplikasi interaktif

yang bersifat real time, seperti video call dan mobile tv. Dengan sistem pemantauan

kemananan rumah yang menggunakan aplikasi video call pada jaringan 3G ini, pengamanan

terhadap rumah diharapkan dapat ditingkatkan. Pemilik rumah dapat mengecek situasi rumah

secara real setiap saat melalui ponsel.

  Sistem ini bekerja hanya satu arah saja yaitu dari sisi ponsel user yang bertindak

sebagai pengendali dari jarak jauh. Sistem ini akan bekerja apabila ponsel user melakukan

pemanggilan video call ke ponsel sistem. Ponsel sistem akan menerima panggilan tersebut

secara otomatis karena berada pada mode auto answer yaitu penerimaan panggilan secara

otomatis. Pada saat terjadi komunikasi antara ponsel user dengan ponsel sistem, DTMF juga

dapat dikirimkan. Data yang dikirim berupa frekuensi dari nada-nada tone keypad yang

diterima oleh DTMF decoder untuk diterjemahkan ke dalam data biner. Kemudian data yang

telah diterjemahkan tersebut dikirim ke mikrokontroler. Mikrokontroler akan mengolah

interupsi tersebut untuk menggerakkan beban/motor servo sesuai dengan data yang

dikirimkan.

  Hasil sistem pemantauan keamanan rumah menggunakan aplikasi video call pada

jaringan GSM 3G sudah berhasil dibuat, namun sistem membutuhkan sebuah perangkat

tambahan berupa encoder DTMF. Encoder DTMF berupa software yang menyerupai tone

ponsel yang dikirimkan oleh komputer melalui speaker ke ponsel user untuk mengendalikan

motor saat video call berlangsung.

    Kata kunci : video call, DTMF, 3G, motor servo.

  

ABSTRACT

Mobile communication system is believed will be hold the important role in the fulfill

needs communication. Third-generation of Mobile Communication System (3G), such as

  

Universal Mobile Telecommunication System provides a variety of facilities and services for

its customers. Applications and services include multimedia applications, internet access, high

speed data transfers, as well as interactive applications that are real time, such as video calls

and mobile TV. With a home security monitoring system that uses video call applications on

  

3G networks, the safeguarding of the home is expected to be improved. Homeowners can

check on the situation in real house at all times through mobile phones.

  This system works only one direction, it can be from the user’s mobile phone which is

the mobile phone acts as the controller of the remote. This system will work if the user’s

phone makes call use video call to the phone system. This phone system will accept the call by

automatically because its position in the auto answer mode as the automatically recipient call.

When the communication is happen between the mobile phone users with the mobile system,

the DTMF can be also sent similar. The data sent in the form of the frequency of the tones

received by tone keypad DTMF decoder to translate into binary data. Then the data that has

been translated is sent to the microcontroller. Microcontroller will process the interruption to

drive the load or servo motor in accordance with the data that is sent.

  Home security monitoring system using video call applications on the GSM 3G

network has been created but the system can only work when voice communication.

Therefore, the mobile user needs an additional device as DTMF encoder. DTMF encoder as

software as mobile phones tone that sent by the computer’s speaker to the user phone.

  Keywords: video call, DTMF, 3G, motor servo.

  

KATA PENGANTAR

Puji syukur dan terima kasih kepada Tuhan Yesus Kristus atas segala karunia-Nya

sehingga tugas akhir dengan judul Sistem Pemantuan Keamanan Rumah Menggunakan

  Aplikasi Video Call Pada Jaringan GSM 3G” ini dapat diselesaikan dengan baik.

  Penelitian yang berupa tugas akhir ini merupakan salah satu syarat bagi mahasiswa

Program Studi Teknik Elektro untuk memperoleh gelar Sarjana Teknik di Universitas Sanata

Dharma Yogyakarta. Selama menulis tugas akhir ini, penulis menyadari bahwa ada begitu

banyak pihak yang telah memberikan bantuan dengan caranya masing-masing, sehingga tugas

akhir ini bisa diselesaikan. Oleh karena itu penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:

  1. Bapak Yosef Agung Cahyanta, S.T., M.T. selaku Dekan Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

  2. Bapak Damar Widjaja, S.T., M.T., selaku Dosen Pembimbing yang telah banyak meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan, pengetahuan, diskusi, arahan, kritik,

dan saran kepada peneliti sehingga penulisan tugas akhir ini dapat diselesaikan.

  3. Ibu Wiwien Widyastuti, S.T.,M.T., selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah banyak membantu selama ini.

  4. Bapak dan Ibu Dosen yang telah memberikan semangat, pengetahuan dan bimbingan kepada peneliti selama kuliah.

  5. Laboran Teknik Elektro yang telah banyak membantu selama ini.

  6. Ibuku dan bapakku, pahlawan dalam hidupku yang tak henti-hentinya memberikan doa dan selalu menguatkanku.

  7. Kakakku dan Adikku yang selalu memberikan doa dan semangat.

  

8. Lystiani Karatika Sari yang telah memberikan arti dan tujuan hidup, semangat dan doa.

  

9. Teman-teman Teknik Elektro angkatan 2007 untuk kebersamaan dan dukungannya.

  10. Teman-teman dan Pemilik Kos Banana 21 yang telah memberikan kekeluargaan selama di Yogyakarta

  11. Semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu atas bantuan, bimbingan, kritik dan saran.

  Penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang dapat membangun serta menyempurnakan tulisan. Semoga tugas akhir ini dapat dimanfaatkan dan dikembangkan lebih lanjut oleh peneliti lain sehingga tulisan ini dapat lebih bermanfaat bagi perkembangan Program Studi Teknik Elektro Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

  Yogyakarta, 13 September 2011 Penulis

  

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ............................................................................................................ i

HALAMAN PERSETUJUAN ........................................................................................... iii

HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................................... iv

HALAMAN PERSEMBAHAN DAN MOTTO HIDUP ................................................. v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ............................................................................. vi

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA

  

ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ........................................................ vii

  

INTISARI ......................................................................................................................... viii

ABSTRACT ....................................................................................................................... ix

KATA PENGANTAR ........................................................................................................ x

DAFTAR ISI ..................................................................................................................... xii

DAFTAR GAMBAR ........................................................................................................ xv

DAFTAR TABEL .......................................................................................................... xviii

BAB I. PENDAHULUAN …………………………………………………………….1

  1.1 Latar Belakang .............................................................................................. 1

  1.2 Tujuan dan Manfaat Penelitian ..................................................................... 2

  1.3 Batasan Masalah ........................................................................................... 2

  1.4 Metodologi Penelitian ................................................................................... 2

  

BAB II. LANDASAN TEORI .......................................................................................... 6

  2.1 Global System for Mobile Communications (GSM) …………………………… 6

  2.1.1 Mobile Station (MS) ......................................................................... 5

  2.1.2 Base Station Subsystem (BSS) ......................................................... 5

  2.1.3 Switching Subsystem (SS) ................................................................ 6

  2.1.4 Operation and Support Subsystem (OSS) ......................................... 6

  2.2 Teknologi 3G ....................................................................................................... 8

  2.2.1 Video Call ......................................................................................... 8

  2.3 Mikrokontroler AVR ATmega8535 ..................................................................... 9

  2.3.1 Arsitektur AVR ATmega8535 ......................................................... 9

  2.3.2 Deskripsi Mikrokontroler ATmega8535 ........................................ 10

  3.3 Perancangan Perangkat Keras (hardware) ......................................................... 24

  4.2 Hasil Data Pengujian Dan Pembahasan ............................................................. 40

  4.1 Bentuk Fisik Sistem Pemantauan Keamanan Rumah ........................................ 38

  

BAB IV. HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN .......................................... 38

  3.4.2.2 Diagram Alir Pergerakan Motor Servo Melalui Ponsel User .......................................................... 32

  3.4.2.1 Diagram Alir Konversi Sinyal DTMF Ponsel Menjadi Data Biner Oleh DTMF Decoder ....................... 31

  3.4.2 Diagram Alir Sub-Sistem ............................................................... 31

  3.4.1 Diagram Alir Main Sistem ............................................................. 30

  3.4 Perancangan Subsistem Perangkat Lunak .......................................................... 30

  3.3.3 Motor Servo .................................................................................... 29

  3.3.2 Perancangan Minimum Sistem ATmega8535 ................................. 26

  3.3.1 Perancangan DTMF Decoder ……………………………………. 24

  3.2 Identifikasi Kebutuhan Perangkat ...................................................................... 24

  2.3.3 Organisasi Memori ATmega8535 ................................................... 11 2.3.3.1 . Memori Program…………………………………………. 11

  3.1 Proses Kerja Sistem Pemantau Keamanan Rumah ............................................ 23

  

BAB III. RANCANGAN PENELITIAN ........................................................................ 23

  2.9 Home Security..................................................................................................... 22

  2.8.1 DTMF Decoder (IC CM8870) ……………………………………. 19

  2.8 Dual Tone Multi Frequency (DTMF) ................................................................ 17

  2.7 Motor Servo ....................................................................................................... 15

  2.6 Pulse Width Modulation (PWM) ....................................................................... 14

  2.5.1 Timer/Counter0 ............................................................................... 12

  2.5 Timer/Counter .................................................................................................... 12

  2.4 Interupsi ............................................................................................................. 12

  2.3.3.2 Memori Data……………………………………………... 11

  4.2.1 Pengujian Hasil Gambar Video Call Saat Pergerakan Motor Servo ................................................................. 40

  4.2.2 Analisa Keberhasilan Alat .............................................................. 42

  4.2.3 Pengujian Pergerakan Motor Servo Saat Video Call ...................... 44

  4.2.4 Pengujian Keluaran Sinyal DTMF Saat Video Call ....................... 45

  4.2.5 Pengujian Keluaran DTMF Decoder Saat Video Call .................... 46

  4.2.6 Pengamatan Pergerakan Motor Servo Saat Video Call .................. 49

  4.3 Perbandingan Antara Perancangan Dan Hasil Pengujian .................................. 50

  

BAB V. PENUTUP ........................................................................................................... 51

  5.1 Kesimpulan ........................................................................................................ 52

  5.2 Saran ................................................................................................................... 52

  

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................... 53

LAMPIRAN    

  

DAFTAR GAMBAR

  Halaman

Gambar 1.1. Blok model perancangan ................................................................................. 5Gambar 2.1. Elemen jaringan GSM……………………………………….........................6Gambar 2.2. Konfigurasi pin mikrokontroler ATmega8535..............................................10Gambar 2.3. Mode phase correct PWM.............................................................................13Gambar 2.4. Mode fast PWM……………………............................................................14Gambar 2.5. Prinsip dasar kerja PWM………...................................................................15Gambar 2.6. Motor servo...................................................................................................15Gambar 2.7. Konfigurasi pin motor servo..........................................................................16Gambar 2.8. Sinyal untuk mengendalikan motor servo......................................................16Gambar 2.9. Lebar pulsa dan posisi motor servo...............................................................17Gambar 2.10. Spektrum frekuensi nada DTMF.................................................................18Gambar 2.11. Susunan kombinasi nada DTMF pada tombol……………………………18Gambar 2.12. Konfigurasi pin IC CM8870.......................................................................19Gambar 2.13. Penerapan Sistem Home Security…………………………………………22Gambar 3.1. Diagram blok sistem pengawasan keamanan rumah menggunakan aplikasi video call……………………………………………24Gambar 3.2. Rangkaian DTMF decoder…………………………………………………25Gambar 3.3. Rangkaian oscillator ATmega8535…………………………………………26Gambar 3.4. Rangkaian reset ATmega8535………………………………………………27Gambar 3.5. Rangkaian Keseluruhan Sistem…………………………………………….28Gambar 3.6. Flow chart main sistem……………………………………………………..31Gambar 3.7. Flow chart konversi sinyal DTMF menjadi data biner ……………………..32Gambar 3.8. Motor servo bergerak ke arah kanan dengan nilai OCR 47.08 ( posisi 0 ) …………………………………………………33Gambar 3.9. Motor servo bergerak ke arah tengah dengan nilai OCR 70.62 ( posisi 45 ) ........................................................................34Gambar 3.10. Motor servo bergerak ke arah kiri dengan nilai OCR 94.141 ( posisi 90 ) ……………………………………….…….34Gambar 3.11. Flow chart pergerakan motor servo melalui ponsel user……..…………….36Gambar 4.1. Diagram Blok Sistem Pemantaun Keamanan Rumah Dengan

  Menggunakan Perangkat Tambahan DTMF Encoder ...……………………39

Gambar 4.1. Hasil Implementasi Sistem Pemantaun Keamanan Rumah

  Menggunakan Aplikasi Video Call Pada Jaringan GSM

  3G (Sisi Penerima)……………………………………..…………………..40

Gambar 4.2 Hasil Implementasi Sistem Pemantaun Keamanan Rumah

  Menggunakan Aplikasi Video Call Pada Jaringan GSM

  3G (Sisi Pemancar)…………………………………………………………40

Gambar 4.3 Hasil Video Call Saat Motor Bergerak Ke Arah Kiri………………………41Gambar 4.4 Hasil Video Call Saat Motor Bergerak Ke Arah Tengah……………….…41Gambar 4.5 Hasil Video Call Saat Motor Bergerak Ke Arah Kanan…………………… 41Gambar 4.6 Diagram Blok Mekanisme Pengujian Sistem Saat Menggunakan

  DTMF Encoder…………………………………………………………….44

Gambar 4.7 Ouput DTMF 1 Saat Video Call……………………………………………45Gambar 4.8 Output Saat Tone 1 Ditekan…………………………………………………48Gambar 4.9 Output Saat Tone 2 Ditekan…………………………………………………48Gambar 4.10 Output Saat Tone 3 Ditekan………………………………………………..48Gambar 4.11 Output Saat Tone 4 Ditekan……………………………………………….48Gambar 4.12 Output Saat Tone 5 Ditekan……………………………………………….48Gambar 4.13 Output Saat Tone 6 Ditekan……………………………………………….48Gambar 4.14 Output Saat Tone 7 Ditekan……………………………………………….49Gambar 4.15 Output Saat Tone 8 Ditekan……………………………………………….49Gambar 4.16 Output Saat Tone 9 Ditekan……………………………………………….49Gambar 4.17 Input Tone 1 Motor Bergerak Ke Arah Kanan……………………………..49Gambar 4.18 Input Tone 2 Motor Bergerak Ke Arah Tengah……………………………49Gambar 4.19 Input Tone 3 Motor Bergerak Ke Arah Kiri…………………………….....50

  

DAFTAR TABEL

  Halaman

Tabel 2.1. Hubungan pin dan interupsi...............................................................................12Tabel 2.2. Kode yang dihasilkan CM8870 terhadap nada tombol…………………..........21Tabel 3.1. Konfigurasi port mikrokontroler.......................................................................30Tabel 3.2. Perhitungan derajat putaran motor servo……………………………………....31Tabel 3.3. Data pengukuran motor servo………………………………………………….32Tabel 4.1. Data Hasil Pengujian Pergerakan Motor Servo Saat Video Call………………42Tabel 4.2. Perbandingan Hasil Pengujian Dan Perancangan Pergerakan

  Motor Servo…………………………………………………………………..45

Tabel 4.3. Menunjukkan Data Hasil Pengujian DTMF Decoder…………………………47Tabel 4.4. Perbandingan Hasil Pengujian Dan Perancangan DTMF Decoder…………….50

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sistem komunikasi bergerak diyakini akan memegang peranan yang semakin

  penting dalam memenuhi kebutuhan telekomunikasi. Sistem komunikasi bergerak generasi ketiga (3G), seperti Universal Mobile Telecommunication System menyediakan berbagai macam fasilitas dan layanan bagi para pelanggannya. Hal ini disebabkan semakin meningkatnya kebutuhan masyarakat untuk berkomunikasi secara bergerak[1]. Aplikasi dan layanan tersebut antara lain adalah aplikasi multimedia, akses internet, transfer data kecepatan tinggi, serta aplikasi interaktif yang bersifat real time, seperti video call dan

  mobile tv.

  Aplikasi video call dapat digunakan sebagai sarana komunikasi real time khususnya untuk dunia bisnis, kesehatan, dan pendidikan[2]. Aplikasi video call untuk dunia bisnis, biasanya disebut video conference, yaitu semacam video call tetapi dalam skala besar. Dalam dunia kesehatan, aplikasi ini diterapkan untuk penanganan medis dari jarak jauh untuk komunikasi tatap muka dengan pasien. Untuk dunia pendidikan, aplikasi ini digunakan untuk tatap muka dengan siswa, untuk berdiskusi, bereksperimen,

  video call dan bereksplorasi, baik dalam maupun luar negeri tanpa adanya batasan waktu dan tempat.

  Dengan dimungkinkannya pengiriman data berupa video dan suara (voice) secara bersamaan, layanan multimedia dapat juga digunakan sebagai CCTV (Closed Circuit

  

Television) yang dapat dilakukan dari jarak jauh untuk memonitor suatu lokasi. Proses

  monitor dilakukan menggunakan aplikasi video call dari telepon seluler (ponsel) pada jaringan GSM 3G. Berdasarkan pemikiran di atas, penulis ingin sekali dapat membuat suatu sistem pemantauan keamanan, khususnya keamanan rumah.

  Pada penelitian terdahulu sudah ada yang mengembangkan sistem pengawasan keamanan rumah menggunakan robot berkaki[3]. Robot berkaki tersebut bekerja dengan berkeliling ruangan rumah serta memberikan informasi visual melalui video streaming ponsel kepada user secara otomatis dan realtime.

  Dengan sistem pemantauan kemananan rumah yang menggunakan aplikasi video

call pada jaringan 3G ini, pengamanan terhadap rumah diharapkan dapat ditingkatkan.

Pemilik rumah dapat mengecek situasi rumah secara real setiap saat melalui ponsel.

  Sistem yang dibuat akan bekerja apabila user ingin mengecek kondisi rumah dengan melakukan pengendalian jarak jauh ke ponsel sistem dengan cara melakukan pemanggilan video call ke ponsel sistem. Ponsel sistem yang terhubung dengan motor servo dapat dikendalikan untuk bergerak ke kanan dan ke kiri. Proses pengendalian pergerakan ponsel sistem dilakukan melalui keypad ponsel user dengan menggunakan teknik DTMF (Dual Tone Multiple Frequency). Minimum system akan bertindak untuk mengolah data sesuai interupsi yang diperintahkan oleh ponsel user (pemilik rumah). Sistem yang akan dibuat diberi judul ‘Sistem Pemantauan Keamanan Rumah

  Menggunakan Aplikasi Video Call Pada Jaringan GSM 3G ‘ 1.2.

   Tujuan dan Manfaat Penelitian

  Tujuan penelitian ini adalah menghasilkan suatu sistem pemantauan keamanan rumah menggunakan aplikasi video call pada jaringan GSM 3G. Manfaat dari penelitian ini adalah user (pemilik rumah) dapat memantau kondisi rumah secara langsung dari ponsel setiap saat melalui sistem video call. Penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai sumber referensi untuk penelitian lebih lanjut tentang aplikasi teknologi video call.

1.3. Batasan Masalah

  Batasan masalah dalam penelitian ini adalah:

  a. Mikrokontroler yang digunakan adalah AVR ATMega8535 dan diprogram dengan menggunakan bahasa C.

  b. Ponsel menggunakan ponsel Nokia N70 c. Pengendali jarak jauh menggunakan ponsel 3G melalui jaringan GSM.

  d. Pengendalian sistem oleh user melalui video call dan pengiriman Dual Tone Multiple Frequency (DTMF).

  e. Motor servo sebagai beban penggerak ponsel sistem untuk bergerak ke kanan dan ke kiri.

  f. Sistem ini bekerja hanya satu arah saja yaitu dari sisi user sebagai pengendali sistem.

1.4. Metode Penelitian

  Penulis menggunakan prosedur penelitian sebagai berikut: a. Pengumpulan bahan-bahan referensi berupa buku-buku dan jurnal-jurnal.

  b. Perancangan subsistem hardware dan software.

  Tahap ini bertujuan untuk merancang bentuk model yang optimal dari sistem yang akan dibuat. Gambar 1.1 memperlihatkan diagram blok model yang dirancang.

  c. Pembuatan subsistem hardware dan software.

  Berdasarkan Gambar 1.1, sistem bekerja hanya satu arah saja yaitu dari sisi ponsel

  user yang bertindak sebagai pengendali dari jarak jauh. Sistem ini akan bekerja

  apabila ponsel user melakukan pemanggilan video call ke ponsel sistem. Ponsel sistem akan menerima panggilan tersebut secara otomatis karena berada pada mode

  auto answer . Pada saat terjadi komunikasi antara ponsel user dengan ponsel sistem,

  juga terjadi proses pengiriman data DTMF. Kemudian data DTMF tersebut diterima oleh DTMF decoder untuk diterjemahkan ke dalam data biner. Selanjutnya data yang telah diterjemahkan tersebut dikirim ke mikrokontroler. Mikrokontroler akan mengolah interupsi tersebut untuk menggerakkan beban/motor servo.

  Ponsel sistem Ponsel user Motor servo CM 8870 ATMega 8535 DTMF Decoder

Gambar 1.1. Blok model perancangan d. Pengujian Alat.

  Teknik pengujian alat dilakukan dengan cara pemanggilan video call ke ponsel sistem oleh ponsel user, ponsel pada sistem akan menjawab sendiri panggilan tersebut secara otomatis. Pengiriman data DTMF dilakukan dengan cara penekanan tombol keypad ponsel oleh user untuk mengendalikan motor servo.

  e. Pengambilan Data.

  Teknik pengambilan data dilakukan dengan melihat tanggapan mikrokontroler untuk menggerakkan motor servo ke kanan dan ke kiri. Proses pengambilan data terjadi pada keluaran port mikrokontroler. Data yang diambil berupa data biner oleh mikrokontroler. Pengujian kebenaran data dilakukan dengan melihat tingkat keberhasilan ponsel sistem dalam menjawab panggilan video call secara otomatis dan pergerakkan motor servo untuk bergerak ke kanan dan ke kiri.

  f. Analisis dan Penyimpulan Hasil Percobaan.

  Analisa data dilakukan dengan melihat kesesuaian antara data yang diperoleh saat perancangan dan teori. Jika terjadi perbedaan data saat pengujian, maka analisis dilakukan dengan mengecek kesesuaian nilai-nilai komponen yang digunakan pada perancangan dan penggunaan logika saat perancangan perangkat lunak. Untuk mengkonfirmasi error yang terjadi, maka hasil perancangan dibuktikan dengan teori. Pengambilan kesimpulan dapat dilakukan dengan merangkum hasil pembahasan/analisis.

1.5. Sistematika Penulisan

  Sistematika penulisan tugas akhir ini adalah sebagai berikut:

  BAB I: PENDAHULUAN Bab ini berisi latar belakang masalah, tujuan dan manfaat, batasan masalah, metodologi penelitian dan sistematika penulisan. BAB II : DASAR TEORI Bab ini berisi teori-teori yang mendukung kerja sistem dan teori yang digunakan dalam perancangan. BAB III: PERANCANGAN DAN PENELITIAN Bab ini berisi penjelasan alur perancangan sistem keamanan pemantauan keamanan rumah menggunakan aplikasi video call pada jaringan 3G GSM.

  BAB IV : HASIL DAN PEMBAHASAN Bab ini berisi hasil perancangan dan pembahasan data yang diperoleh. BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN Bab ini berisi ringkasan hasil penelitian yang telah dilakukan dan usulan yang berupa ide-ide untuk perbaikan atau pengembangan terhadap penelitian yang telah dilakukan.

BAB II DASAR TEORI

2.1 Global System for Mobile Communications

  Global System for Mobile Communications (GSM ) muncul pada pertengahan 1991

  dan dijadikan standar telekomunikasi seluler untuk seluruh Eropa oleh European

  

Telecomunication Standard Institute (ETSI)[4]. Pengoperasian GSM secara komersil

  dimulai pada awal kuartal terakhir 1992. GSM merupakan teknologi yang kompleks dan butuh pengkajian yang mendalam untuk bisa dijadikan standar. Standar type approval untuk ponsel disepakati dengan mempertimbangkan dan memasukkan puluhan item pengujian dalam memproduksi GSM.

  GSM telah mengantisipasi perkembangan jumlah penggunanya yang sangat maju dan arah layanan per area yang tinggi. GSM mengatasi perkembangan tersebut dengan

  

Digital Cellular System (DCS) pada alokasi frekuensi 1800 MHz. Pada frekuensi tersebut,

  kapasitas pelanggan yang semakin besar per satuan sel akan dicapai. Selain itu, DCS akan dapat menurunkan kekuatan daya pancar ponsel dengan luas sel yang semakin kecil, sehingga bahaya radiasi yang timbul dapat dikurangi. Sel merupakan unit dasar sistem

  

seluler . Setiap sel memiliki sebuah base station yang terdiri dari tower dan bangunan kecil

berisi perangkat radio.

  Pemakaian GSM kemudian meluas ke Asia dan Amerika, termasuk Indonesia. Indonesia awalnya menggunakan sistem ponsel analog yang bernama Advances Mobile

  

Phone System (AMPS ) dan Nordic Mobile Telephone (NMT). Namun dengan hadir dan

  dijadikan standar sistem komunikasi seluler membuat sistem analog perlahan menghilang, tidak hanya di Indonesia, tetapi juga di Eropa. Pengguna GSM pun semakin lama semakin bertambah. Akhirnya GSM tumbuh dan berkembang sebagai sistem telekomunikasi seluler yang paling banyak digunakan di seluruh dunia.

  Jaringan GSM dibagi menjadi 4 subsistem utama: Mobile Station (MS), Switching

  

Subsystem (SS), Base Station Subsystem (BSS), dan Operation and Support Subsystem

(OSS). Secara umum, network element dalam jaringan GSM ditunjukkan pada Gambar 2.1.

Gambar 2.1. Elemen Jaringan GSM[4]

  2.1.1 Mobile Station Mobile Station (MS) merupakan perangkat yang digunakan oleh pelanggan untuk

  melakukan proses komunikasi. MS terdiri atas : a.

   Mobile Equipment Mobile Equipment (ME) atau telepon seluler (ponsel) merupakan perangkat GSM

  yang berada di sisi pengguna atau user yang berfungsi sebagai terminal transceiver (pengirim dan penerima sinyal) untuk berkomunikasi dengan perangkat GSM lainnya. ME diidentifikasikan dengan International Mobile Equipment Identity (IMEI) tertentu. IMEI merupakan nomor seri perangkat dengan tipe kode tertentu.

  b. Subscriber Identity Module

   Subscriber Identity Module (SIM) atau SIM Card atau smart card merupakan

  kartu yang berisi seluruh informasi pelanggan dan beberapa informasi pelayanan. ME tidak dapat digunakan tanpa SIM di dalamnya.

  2.1.2 Base Station Subsystem Base Station Subsystem (BSS) terdiri dari :

  a. Base Transceiver Station

  Base Transceiver Station (BTS) merupakan perangkat pemancar dan penerima

  yang memberikan layanan radio kepada mobile station (MS). BTS juga terdapat kanal trafik yang digunakan untuk komunikasi.

  b. Base Station Controller

  Base Station Controller (BSC) membawahi satu atau lebih BTS serta mengatur

  trafik yang datang dan pergi dari BSC menuju sentral atau BTS. BSC mengatur sumber radio dalam pemberian frekuensi untuk setiap BTS dan mengatur handover ketika MS melewati batas antar sel

  2.1.3 Switching Subsystem

  (SS) bertanggung jawab untuk melakukan pemrosesan

  Switching Subsystem

  panggilan dan fungsi yang berhubungan dengan pelanggan. SS meliputi unit fungsional yang terdiri atas: a. Mobile Switching Center

  Mobile Switching Center (MSC) didesain sebagai switch Integrated Service Digital

Networ (ISDN) yang dimodifikasi agar berfungsi untuk jaringan seluler. MSC juga dapat

  menghubungkan jaringan seluler dengan jaringan fixed.

  b. Home Location Register

  Home Location Register (HLR) merupakan database yang berisi data pelanggan

  yang tetap. Data tersebut antara lain, layanan pelanggan, layanan tambahan, serta informasi mengenai lokasi pelanggan yang paling akhir (update).

  c. Visitor Location Register

  Visitor Location Register (VLR) merupakan database yang berisi informasi

  sementara mengenai pelanggan, terutama mengenai lokasi dari pelanggan pada cakupan area jaringan.

  d. Authentication Center

  Authentication Center (AuC ) merupakan database informasi rahasia yang disimpan

  dalam bentuk format kode. AuC digunakan untuk mengontrol penggunaan jaringan yang sah dan mencegah semua pelanggan yang melakukan kecurangan.

  e. Equipment Identity Registration

   Equipment Identity Registration (EIR) merupakan register penyimpan data seluruh MS. EIR berisi IMEIs (international Mobile Equipment Identities).

  2.1.4 Operation and Support Subsystem Operation and Support Subsystem (OSS) berfungsi sebagai pusat pengendalian, di

  antaranya fault management, configuration management, performance management, dan inventory management.

2.2 Teknologi

  3G

  Perkembangan teknologi telekomunikasi di dunia berkembang sangat maju dikarenakan kebutuhan untuk berkomunikasi dan bertukar data dengan cepat, mudah dan

  

mobile . Pada awal pembahasan dimulai dengan Global System for Mobile Communications

).

  (GSM GSM merupakan teknologi generasi kedua. Sesudah GSM perkembangan teknologi menuju generasi ketiga yaitu 3G.

  Teknologi 3G atau Third Generation Technology adalah istilah untuk generasi dari perkembangan teknologi dan standar telekomunikasi mobile yang didasarkan pada standar yang dikeluarkan oleh lembaga International Telecommunication Union (ITU)[5]. Penggunaan teknologi tersebut menghasilkan peningkatan kecepatan data dibandingkan dengan teknologi sebelumnya. Kecepatan transmisi data pada teknologi 2G hanya mencapai 9,6 Kbps (Kilo bit per detik) hingga 14,4 Kbps. Sedangkan teknologi 3G memungkinkan kecepatan transmisi data meningkat menjadi 144 Kbps, jika pengguna bergerak kecepatan sangat tinggi. Jika pengguna teknologi 3G bergerak dengan kecepatan rendah, maka kecepatan transmisi datanya mencapai 384 kbps. Kecepatan transmisi data tertinggi sebesar 2 Mbps (Mega bit per detik) dapat dicapai jika pengguna dalam keadaan diam.

  Peningkatan kecepatan transmisi data tersebut, memungkinkan layanan yang sebelumnya tidak dapat dilakukan karena keterbatasan kecepatan, misalnya layanan video

  

call [5]. Teknologi 3G juga mendukung akses mobile TV untuk menonton tayangan televisi

  melalui telepon seluler yang kita gunakan. Selain jenis layanan yang bertambah, teknologi

  3G juga meningkatkan kemampuan layanan akses internet sehingga memudahkan para pengguna untuk mendapatkan informasi yang mereka butuhkan dalam waktu yang singkat.

  Sejak September 2006, Indonesia sudah mulai mengenal layanan 3G[6]. Jenis layanan dasar teknologi 3G dari para operator seluler di Indonesia adalah video call, , video streaming, akses internet, dan beragam konten yang dapat diunduh.

  mobile TV

  Secara umum penggunaan 3G di Indonesia belum meluas dan merata. Layanan-layanan 3G belum bisa menggeser short message service (SMS) dan voice call sebagai layanan unggulan dari para operator telepon seluler.

2.2.1 Video Call

  Layanan video pada teknologi 3G yang saat ini dikenal oleh masyarakat antara lain

  

video streaming , video call, video conference, dan video on demand yang menggunakan

  

streaming video [7]. Video call merupakan layanan yang berbasis informasi gambar

  bergerak (video) dan suara[8]. Layanan video call dapat membuat penggunanya bertatap muka langsung dan berkomunikasi melalui layar ponsel.

  Layanan video call pada teknologi 3G membutuhkan transfer data berkecepatan tinggi mencapai 2 Mbps untuk user yang sedang diam, kecepatan 384 Kbps untuk user yang sedang berjalan, dan 144 Kbps untuk kecepatan orang berkendaraan[7]. Layanan