TUGAS KEAMANAN JARINGAN KEAMANAN DAN KON

TUGAS KEAMANAN JARINGAN
KEAMANAN DAN KONTROL SISTEM INFORMASI

Dibuat oleh :
Roni Sukmana (11220025)

PRODI :
Teknik Informatika

UNIVERSITAS RESPATI YOGYAKARTA
2013 / 2014

KEAMANAN DAN KONTROL SISTEM INFORMASI
Pengendalian yang dimaksud dalam pembahasan ini adalah sejauh mana pengendalian aplikasi
mempunyai peran dalam mencegah dan mendeteksi adanya kesalahan-kesalahan . Sebuah
pengendalian dikatakan berhasil ketika kesalahan-kesalahan dapat diminimalisir.
Betapa pentingnya informasi dalam kehidupan manusia, sehingga informasi yang datang tidak
boleh terlambat , tidak boleh bias(berat sebelah) harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan
relevan dengan penggunanya,sehingga informasi tersebut menjadi informasi yang berkualitas
dan berguna bagi pemakainya. Untuk mendapatkan informasi yang berkualitas perlu dibangun
sebuah sistem informasi sebagai media pembangkitnya. Sistem informasi merupakan cara

menghasilkan informasi yang berguna . informasi yang berguna akan mendukung sebuah
keputusan bagi pemakainya.
Pendekatan sistem adalah suatu prosedur langkah demi langkah yang digunakan dalam
memecahkan masalah. Tiap langkah mencakup satu keputusan atau lebih, dan untuk tiap
keputusan diperlukan informasi.
I. Pengendalian dalam sistem
Pengendalian dalam sebuah sistem pada dasarnya berarti menjaga agar sistem beroperasi dalam
batas prestasi tertentu. Sebuah sistem yang berada dalam kendali akan beroperasi dalam batas
toleransi yang telah ditentukan.
Keluaran dari sebuah sistem kadang-kadang tidak sesuai dengan keluaran yang semestinya
(standar), hal ini membutuhkan pengendalian melalui sistem umpan balik untuk mencari
gangguan-gangguan yang menghambat, sehingga terjadi hal seperti itu.
Agar sistem umpan balik itu dapat berjalan baik maka sistem harus memiliki standar keterukuran
keluaran, sensor yang dapat menangkap kondisi setiap keluaran, alat yang dapat membandingkan
keluaran yang terjadi dengan keluaran standar, serta alat yang bergerak mengoreksi masukan.
Oleh karena sistem keorganisasian mempunyai sifat terbuka, berbagai kemungkinan gangguan
bisa terjadi dan tidak terduga. Mengingat hal itu manajer harus mampu dan siap menghadapi
segala kemungkinan gangguan dalam hal inilah berlaku “hukum variasi kebutuhan
pengendalian”. Tentu saja tidak seluruh tanggapan korektif dari sistem umpan balik harus
diterima, hal ini akan tergantung kepada kepentingan organisasi, karena itu berlaku fungsi

penyaringan. Artinya hal-hal yang tidak prinsipil dan tidak terlalu mengganggu jalannya
organisasi tanggapan korektif bisa diabaikan.

Adapun beberapa unsur pengendalian adalah sebagai berikut :
1.

suatu standar yang memmemperincikan prestasi yang diharap.hal ini besa berupa
anggaran prosedur pengoperasian,atau suatu algoritma keputusan.

2.

suatu ukuran prestasi aktual.

3.

suatu perbandingan antara prestasi yang diharapkan dan nyata.

4.

suatu laporan penyimpangan pada sebuah unit pengendalian, misalnya seorang manajer


5.

suatu rangkaian tindakan yang diambil unit pengendalian untuk mengubah prestasi
mendatang kalau saat ini ada keadaan yang kurang menguntungkan disertai serangkaian aturan
keputusan untuk pemilihan jawaban yang tepat.
II. Pengertian Sistem
Sistem informasi dengan pendekatan sistem manusia/mesin akan memadukan dua unsur, yaitu
unsur manusia dengan unsur mesin. Sistem manusia merupakan sistem terbuka dan probabilistik,
sedangkan sistem mesin atau komputer merupakan sistem relatif tertutup dan deterministik.
Dengan memadukan dua sistem dengan karakter yang berbeda; maka akan terjadi saling mengisi
dan saling melengkapi, sehingga bila salah satu sistem tidak ada, sistem informasi tidak akan
jalan; meskipun dalam pelaksanaannya terdapat berbagai jenis kombinasi dari kedua unsur
tersebut.
Untuk lebih memahami karakteristik sistem dengan segala seluk-beluk yang terdapat di
dalamnya, dilakukan dengan pengunsuran (factoring), dengan demikian akan dapat diketahui
sampai bagian-bagian yang sekecil-kecilnya. Dalam menganalisis sistem yang besar dengan
jumlah subsistem dan interface yang sangat banyak, akan sangat rumit dilakukan, Untuk
menyederhanakan sistem yang besar itu biasa dilaksanakan dengan simplifikasi dan pemisahan.
Sebuah sistem terdiri atas bagian-bagian yang bergabung untuk satu tujuan. Model dasarnya

adalah masukan, pengolahan, dan keluaran, tetapi dapat pula dikembangkan hingga menyertakan
pula penyimpanan. Sistem dapat terbuka atau tertutup, tetapi sistem informasi biasanya adalah
sistem terbuka, berarti menerima beberapa masukan tak terkendali dari lingkunganya.
Beberapa jenis sistem adalah :
1. Sistem Deterministik dan Probabilistik
Disebut deterministik jika sebuah sistem beroperasi dalam cara yang dapat diramalkan secara
tepat.

Disebut probabilistik jika sistem masih ada kemungkinan-kemungkinan dan ada sedikit
kesalahan atas ramalan terhadap jalannya sistem.
2. Sistem Tertutup dan Terbuka
·

Sistem tertutup tidak bertukar materi, informasi atau energi dengan lingkungannya.

·

Sistem terbuka mengadakan penukaran informasi, materi atau energi dengan lingkungannya.
3. Sistem Manusia/ Mesin
Ada berbagai kemungkinan untuk mengadakan kombinasi antara manusia dan mesin . sistem

manusia/mesin dapat mengandalkan mesin dan memakai manusia hanya sebagai monitor atau
operasi mesin. Atau pada ekstrim lain, sebuah sistem dapat menekankan pada manusia sehingga
mesin hanya melaksanakan peran pendukung seperti menyediakan perhitungan atau mencari
data.
III. Pengertian Informasi
Terdapat perbedaan tentang pengertian informasi dalam percakapan sehari-hari dengan yang
digunakan pada sistem informasi manajemen. Pada sistem informasi, istilah informasi
mempunyai karakter tersendiri, diantaranya memiliki nilai dalam prosses pengambilan
keputusan. Sehubungan dengan itu informasi dapat diartikan sebagai data mentah, data tersusun,
atau kapasitas sebuah saluran komunikasi. Selain itu informasi dapat memperkaya penyajian,
atau mempunyai nilai kejutan, yaitu mengungkapkan sesuatu yang penerimanya tidak tahu atau
tidak menyangka sebelumnya.
Informasi dapat mengurangi ketidakpastian, karena informasi dapat mengubah kemungkinankemungkinan hasil yang diharapkan melalui sebuah keputusan. Berdasar-kan pada hal-hal
tersebut di atas, maka informasi dalam SIM dapat didefinisikan sebagai berikut: Informasi adalah
data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang berarti bagi penerimanya, dan bermanfaat
dalam mengambil keputusan saat ini atau yang akan datang.
Suatu informasi bisa merupakan bahan jadi bagi pengambil keputusan tahapan tertentu, tetapi
bisa pula merupakan bahan mentah bagi pengambil keputusan untuk tahapan berikutnya.
Definisi umum untuk “informasi” dalam pemakaian system informasi adalah sebagai berikut:
Informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang berarti bagi penerimanya

dan bermanfaat dalam mengambil keputusan saat ini atau mendatang.
Informasi, dalam lingkup sistem informasi, memiliki beberapa ciri :

1.

Benar atau salah. Ini dapat berhubungan dengan realitas atau tidak. Bila penerima
informasi yang salah mempercayainya, akibatnya sama seperti yang benar.

2.

Baru. Informasi dapat sama sekali baru dan segar bagi penerimanya.

3.

Tambahan. Informasi dapat memperbaharui atau memberikan tambahan baru pada
informasi yang telah ada.

4.

Korektif. Informasi dapat menjadi suatu koreksi atas informasi salah atau palsu

sebelumnya.

5.

Penegas. Informasi dapat mempertegas informasi yang telah ada. Ini masih berguna
karena meningkatkan persepsi penerimanya atas kebenaran informasi tersebut.
Adapun fungsi-fungsi informasi adalah sebagai berikut :

1.

Untuk meningkatkan pengetahuan bagi si pemakai

2.

Untuk mengurangi ketidakpastian dalam proses pengambilan keputusan pemakai

3.

Menggambarkan keadaan yang sebenarnya dari sesuatu hal.
IV. Jenis-jenis sistem informasi

Sistem informasi dikembangkan untuk tujuan yang berbeda-beda tergantung pada kebutuhan
bisnis. Oleh sebab itu jenis sistem informasi adalah sebagai berikut : Transaction Processing
System (TPS) berfungsi pada level organisasi; Office Automation System (OAS) dan pendukung
Knowledge Work System (KWS) yang bekerja pada level knowledge. Sistem-sistem pada level
yang lebih tinggi meliputi Sistem Informasi Manajemen (SIM), dan Decision Support
System(DSS). Sistem ahli menerapkan keahlian pembatasan keputusan untuk menyelesaikan
permasalahan-permasalahan khusus dan terstruktur. Pada level manajemen strategis kita
menemukan Executive Support System (ESS), Group Decision Support System (GDSS), dan
yang lebih umum dijelaskan sebagai Computer Supported Collaboration Work Systems
(CSCWS) yang membantu para pembuat keputusan untuk beranekaragaman organisasi tak
terstruktur atau semi terstruktur.
1. Transaction Processing System (TPS)
Transaction Processing System (TPS) adalah sistem informasi yang terkomputerisasi yang
dikembangkan untuk memproses data-data dalam jumlah besar untuk transaksi bisnis rutin
seperti daftar gaji dan inventarisasi. TPS menghapus rasa bosan saat melakukan transaksi
operasional sekaligus mengurangi waktu, meskipun orang masih harus memasukkan data ke
sistem komkputer secara manual.

Transaction Processing System merupakan sistem tanpa batas yang memungkinkan organisasi
berinteraksi dengan lilngkungan eksternal. Karena manajer melihat data-data yang dihasilkan

oleh TPS untuk memperbaharui informasi setiap menit mengenai apa yang terjadi di perusahaan
mereka. Dimana hal ini sangat peting bagi operasi bisnis dari hari ke hari agar sistem-sistem ini
dapat berfungsi dengan lancar dan tanpa interupsi sama sekali.
2. Office Automation System (OAS) dan Knowledge Work System (KWS)
Office Automation System (OAS) mendukung pekerja data, yang biasanya tidak menciptakan
pengetahuan

baru

melainkan

hanya

menganalisis

informsi

sedemikian

rupa


untuk

mentransformasikan data atau untu memanipulasikannya dengan cara-cara tertentu sebelum
membaginya atau menyebarkannya secara keseluruhan, dengan organisasi dan, kadang-kadang,
diluar itu. Aspek-aspek OAS yang sudah kita kenal seperti word proessing, spreadsheets, destop,
publishing, electronic scheduling dan komunikasi melalui voice mail, email, dan video
confrencing.
Knowledge Work System (KWS)

mendukung para pekerja profesional seperti ilmuwan,

insinyur, dan doktor dengan membantu mereka menciptakan pengetahuan baru dan
memungkinkan mereka mengkontribusikannya ke organisasi atau masyarakat.
3. Sistem Informasi Manajemen (SIM)
Sistem Informasi Manajemen (SIM) tidak menggantikan Transaction Processing Systems;
melainkan semua SIM mencakup pengolahan transaksi. SIM adalah sistem informasi yang sudah
terkomputerisasi yang bekerja karena adanya interaksi antara manusia dan komputer. Dengan
bantuan manusia, perangkat lunak (program komputer) dan perangkat keras (komputer, printer,
dan lain-lain) agar berfungsi dengan baik, SIM mendukung spektrum tugas-tugas organisasional

yang lebih luas dari Transaction Processing Systems, termasuk analisis keputusan dan pembuatan
keputusan.
Untuk mengakses informasi, pengguna SIM membagi basis data biasa. Basis data menyimpan
data-data dan model yang membantu pengguna menginterprestasikan dan menerapkan data-data
tersebut. SIM menghasilkan output informasi yang digunakan untuk membuat keputusan. SIM
juga dapat membantu menyatukan beberapa fungsi informasi bisnis yang sudah terkomputerisasi,
meski tidak berupa suatu struktur tunggal.

4. Decision Support System (DSS)
Kelas sistem informasi terkomputerisasi pada level yang lebih tinggi adalah Decision Support
System (DSS). DSS hampir sama dengan SIM tradisional kerena keduanya sama-sama
tergantung pada basis data sebagai sumber data. DSS berangkat dari SIM tradisional kerena
menekankan pada fungsi mendukung pembuatan keputusan di seluruh tahap-tahapnya, meskipun
keputusan aktual masih wewenang eklusif pembuat keputusan. DSS lebih sesuai untuk orangorang atau kelompok yang menggunakannya daripada SIM tradisional.