III. METODOLOGI PENELITIAN - Pengaruh Perhatian Orangtua Terhadap Prestasi Belajar Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan Siswa - Eprints UNPAM
III. METODOLOGI PENELITIAN
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui secara empiris bagaimana pengaruh perhatian orang tua terhadap prestasi belajar PPKn di SMK Pelayaran Jakarta Raya.
A. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SMK Pelayaran Jakarta Raya, yang berlokasi di Jalan Perintis Kemerdekaan Komp. TNI-AL Kelapa Gading Barat Jakarta Utara.
2. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober sampai dengan Desember 2017 pada siswa kelas X semester gasal tahun pelajaran 2017/2018.
B. Variable Penelitian
Dilihat dari hubungan fungsionalnya variable penelitian ini ada
1. Varibel bebas (X), varibel ini sering disebut sebagai variabel independent, stimulus, input, predictor, dan antecedent. Variabel bebas adalah variabel yang menjadi sebab timbulnya atau berubahnya variabel dependen (variabel terikat). Jadi variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi variabel lain. Yang menjadi variabel bebas pada penelitian ini adalah perhatian orang tua.
2. Variabel terikat (Y), sering disebut sebagai variabel dependent, respon,
output, kriteria, konsekuen. Variabel terikat merupakan varibel yang
dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya varibel bebas. Yang menjadi variabel terikat pada penelitian ini adalah prestasi belajar PPKn.
Hubungan antara variabel penelitian tersebut dapat digambarkan dalam konstelasi masalah sebagai berikut:
Gambar 3.1 Konstelasi Hubungan antar Variabel PenelitianC. Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini, menggunakan metode deskripsi dengan analisis korelasional. Penelitian korelasional ini adalah penelitian yang dirancang untuk meningkatkan hubungan variable-variabel yang berbeda dalam suatu populasi. Metode penelitian ini yang tertuju pada pemecahan masalah yang berhubungan dengan variabel-variabel yang diteliti.
Penelitian korelasional merupakan penelitian yang dimaksudkan mengetahui ada
D. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah keseluruhan dari karakteristikatau unit hasil
pengukuran yang menjadi objek penelitiaPopulasi target pada penelitian ini adalah seluruh siswa yang terdaftar pada SMK Pelayaran Jakarta Raya yang berjumlah 300 siswa, sedangkan populasi terjangkaunya seluruh siswa SMK Pelayaran Jakarta Raya di kelas X semester gasal tahun pelajaran 2017/2018 yang berjumlah 70 siswa yang terdiri dari kelas X-A 19 siswa, kelas X-B 20 siswa, kelas X-C 15 siswa, dan kelas X-D dan 16 siswa.
2. Sampel
Sampel adalah bagian dari populasi (sebagian atau wakil populasi yang
ditelitiUntuk menentukan jumlah sampel pada penelitian harus berdasarkan pertimbangan masalah, tujuan, metode, dan instrumen penelitian. Disamping itu perlu juga diperhatikan masalah waktu, tenaga, 2Sugiono. Statistik Untuk Penelitian, (Bandung: Alfabeta, 2007), h.68.
3Riduwan. Skala Pengukuran Variabel-Variabel Penelitian, (Bandung: Alvabeta, 2002), h.3. dan dana. Sampel pada penelitian ini ditetapkan dengan menggunakan rumus Slovin:
2
n Ne
1 N
2
: Nilai presisi
2
70 1 (70)(0,05)
n
Keterangan: n : Ukuran sampel N : Ukuran populasi e
70 1, 25
n
56
n
Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah
Proportional Random Sampling. Langkah-langkah yang dilakukan untuk
mengambil sampel adalah sebagai berikut: 1) Menetapkan populasi yaitu kelas X-A 19 siswa, kelas X-B 20 siswa, kelas X-C 15 siswa, dan kelas X-D dan 16 siswa; 2) Membuat nomor untuk jumlah siswa sebanyak 70 siswa, yaitu dengan cara menulis nomor urut 1 sampai 70; 3) Memilih 56 siswa sebagai sampel penelitian yang ditetapkan secara acak dari 70 siswa yang ada.
Mengenai jumlah sampel yang diambil pada masing-masing kelas dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Tabel 3.1 Jumlah Sampel Siswa kelas X SMK Pelayaran Jakarta RayaTahun Pelajaran 2017/2018
No. Kelas Jumlah Siswa Prosentase Ukuran Sampel Slovin Pembulatan
1. X-A 19 27,1 27,1% × 56 = 15,17
15
2. X-B 20 28,6 28,6% × 56 = 16,02
16
3. X-C 15 21,4 21,4% × 56 = 11,98
12
4. X-D 16 22,9 22,9% × 56 = 12,82
13 Jumlah
70 100
56 E. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian yang digunakan sebagai dasar penelitian adalah berupa kuesioner perhatian orang tua sebanyak 20 pernyataan/pertanyaan dan tes dengan 25 soal pilihan ganda sebagai butir soal. Tiap butir soal terdiri dari 5 pilihan jawaban yaitu A, B, C, D, dan E. Jawaban benar mendapat skor 1 (satu) dan jawaban salah mendapat skor 0 (nol).
1. Instrumen Perhatian Orang Tua (X)
a. Definisi Konseptual Perhatian orang tua yang dimaksud dalam penelitian ini mengacu pada teori yang dikemukakan oleh Slameto tentang perhatian orang tua yang mempengaruhi keberhasilan belajar anak, antara lain: 1) memberikan bimbingan belajar; 2) pengawasan terhadap belajar; 3) pemberian penghargaan dan hukuman; 4) pemenuhan kebutuhan belajar; 5) penciptaan suasana belajar yang nyaman dan tenteram; dan 6) memperhatikan kesehatan ana
4. Pemenuhan kebutuhan belajar 15, 16, 17
a. Definisi Konseptual
25
4 Jumlah Total
6. Memperhatikan kesehatan anak 22, 23, 24, 25
4
5. Penciptaan suasana belajar yang nyaman dan tenteram 18, 19, 20, 21
3
4
b. Definisi Operasional Perhatian orang tua adalah skor yang diperoleh dari hasil persepsi siswa tentang perhatian orang tua terhadap keberhasilan belajar anak.
3. Pemberian penghargaan dan hukuman 11, 12, 13, 14,
5
2. Pengawasan terhadap belajar 6, 7, 8, 9, 10
5 Interval
1. Memberikan bimbingan belajar 1, 2, 3, 4, 5
No . Indikator No. Item Jml. Skala Data
Tabel 3.2 Kisi-kisi Instrumen Perhatian Orang Tuac. Kisi-kisi Instrumen Kisi-kisi instrumen perhatian orang tua dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
2. Instrumen Tes Prestasi Belajar PPKn (Y)
Prestasi belajar PPKn yang dimaksud dalam penelitian ini adalah kemampuan siswa dalam mengingat, memahami, dan menerapkan konsep- konsep PPKn.
21, 22, 23, 24
16, 17, 18, 25
4. Mengidentifikasi sistem pertahanan dan keamanan republik indonesia.
8
6, 7, 10, 11, 12 13, 14, 15
3. Menganalisis kemerdekaan beragama dan kepercayaan diindonesia.
8
2. Membedakan Kedudukan warga negara dan penduduk indonesia 8, 9, 19, 20,
b. Definisi Operasional Prestasi belajar PPKn adalah skor yang diperoleh dari hasil tes belajar PPKn yang meliputi: 1) Negara Kesatuan Republik Indonesia; 2)
5 Nominal
1. Mengindentifikasi Wilayah negara kesatuan Republik indonesia 1, 2, 3, 4, 5
No . Indikator No. Item Jml. Skala Data
Tabel 3.3 Kisi-kisi Instrumen Tes Prestasi Belajar PPKnc. Kisi-kisi Instrumen Kisi-kisi tes prestasi belajar PPKn dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Bentuk pemerintahan Republik Indonesia; 3) Sistem pemerintahan demokrasi berdasarkan Pancasila; dan 4) Kedaulatan Negara Republik Indonesia.
4 Sebelum digunakan instrumen penelitian terlebih dahulu uji cobakan untuk mengetahui validitas, reliabilitas, daya pembeda, dan tingkat kesukarannya. Uji coba instrumen dilakukan di kelas X SMK Hang Tuah 2 Jakarta.
F. Uji Coba Instrumen
Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap dan sistematis sehingga lebih mudah diolah. Instrumen (soal) yang baik harus memenuhi persyaratan penting yaitu validitas, reliabelitas, daya pembeda, dan tingkat kesukaran.
1. Uji Validitas
Menurut Sugiyono: hasil suatu penelitian dikatakan valid, apabila terdapat kesamaan data yang terkumpul dengan kata yang sesungguhnya terjadi pada objek yang
ditelitiInstrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan, dan mampu mengungkapkan data dari variabel yang diteliti secara tepat. Tinggi rendahnya validitas instrument menunjukkan sejauh mana data yang terkumpul tidak menyimpang dari gambaran tentang variabel yang dimaksud.
a. Uji Validitas Instrumen Kuesioner Perhatian Orang Tua
Uji validitas untuk instrument kuesioner perhatian orang tua dilakukan mengggunakan korelasi Product
Moment dari Carl Pearso n
XY
X Y
r
xy
2
2
2
2 n
X X n Y Y
Keterangan :
xy r = Koefisien korelasi antara X dan Y X = Nilai prestasi belajar bilangan pecahan Y = Nilai prestasi belajar perhitungan zakat n = Jumlah sampel yang diambil
≥
Kriteria valid jika r xy r tabel Pada taraf signifikan 5% berarti butir kuesioner valid dan sebaliknya bila r xy ¿ r tabel , maka butir kuesioner tersebut tidak valid. Bagi butir pernyataan/pertanyaan yang tidak valid akan digugurkan dari daftar kuesioner.
Hasil uji validitas instrumen kuesioner perhatian orang tua dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Tabel 3.4 Hasil Uji Validitas Intrumen Perhatian Orang TuaButir Koefisien Korelasi Nilai r tabel Keputusan
1 0,898 0,259 Valid 2 0,561 0,259 Valid 3 0,392 0,259 Valid 5 0,893 0,259 Valid 6 0,405 0,259 Valid 7 0,571 0,259 Valid 8 0,266 0,259 Valid 9 0,340 0,259 Valid
10 0,893 0,259 Valid 11 0,492 0,259 Valid 12 0,261 0,259 Valid 13 0,861 0,259 Valid 14 0,373 0,259 Valid 15 0,840 0,259 Valid 16 0,571 0,259 Valid 17 0,299 0,259 Valid 18 0,278 0,259 Valid 19 0,306 0,259 Valid 20 0,268 0,259 Valid 21 0,571 0,259 Valid 22 0,877 0,259 Valid 23 0,561 0,259 Valid 24 0,571 0,259 Valid 25 0,893 0,259 Valid
b. Uji Validitas Instrumen Tes Prestasi belajar PPKn
Uji validitas untuk instrument tes prestasi belajar PPKn dilakukan menggunakan rumus korelasi poin biserial sebagai berikut:
r p bis
=
Mp−Mt St √ p q
Keterangan :
Mp = Mean skor yang mejawab betul item yang
dicari korelasinya
Mt = Mean skor total St = Standar deviasi skor total p = Proporsi subjek yang menjawab item dengan
benar
q = Proporsi subjek yang menjawab item dengan
salah (1 – p) Kriteria valid jika r pbis
≥
r tabel Pada taraf signifikan 5% berarti butir soal valid dan sebaliknya bila r pbis ¿ r tabel , maka butir soal tersebut tidak valid. Bagi butir pertanyaan yang tidak valid akan digugurkan dari daftar soal.
Hasil uji validitas instrumen tes prestasi belajar PPKn dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Tabel 3.5 Hasil Uji Validitas Intrumen Prestasi Belajar PPKnNN. Pengembangan Bahan Ujian dan Analisis Hasil Ujian. (Jakarta: DEPDIKNAS, 2009),
Butir Koefisien Korelasi Nilai r tabel Keputusan
1 0,332 0,259 Valid 2 0,447 0,259 Valid 3 0,660 0,259 Valid 5 0,378 0,259 Valid 6 0,421 0,259 Valid 7 0,395 0,259 Valid 8 0,407 0,259 Valid 9 0,336 0,259 Valid
10 0,404 0,259 Valid 11 0,278 0,259 Valid 12 0,364 0,259 Valid 13 0,309 0,259 Valid 14 0,310 0,259 Valid 15 0,432 0,259 Valid 16 0,394 0,259 Valid 17 0,457 0,259 Valid 18 0,579 0,259 Valid 19 0,332 0,259 Valid 20 0,447 0,259 Valid 21 0,545 0,259 Valid 22 0,407 0,259 Valid 23 0,457 0,259 Valid 24 0,280 0,259 Valid 25 0,483 0,259 Valid
2. Uji Reliabilitas
a. Uji Realibilitas Instrumen Perhatian Orang Tua
Suatu Instrumen yang reliabel adalah instrumen yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur obyek yang sama akan menghasilkan data yang sama. Uji reliabilitas dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan rumus Alpha Cronbach dalam yait
2
b
k
r
1
11
2
k
1
t
Keterangan :
r 11 = Reliabilitas instrument
k = Banyaknya butir pertanyaan
2 b
= Jumlah variasi butir
2
t
= Variansi total
≥
Kriteria reliable jika r
11 r tabel Pada taraf signifikan 5%
berarti butir instrumen reliabel dan sebaliknya bila r
11 ¿ r tabel , maka butir instrumen tersebut tidak reliabel.
Berdasarkan hasil sebesar perhitungan, diperoleh nilai r
11
0,923, sedangkan nilai r pada taraf signifikansi ( = 0,05) dan n = 30
tabel
adalah 0,349, karena r > r (0,923 > 0,349), maka instrumen
11 tabel
perhatian orang tua (X) dinyatakan reliabel dan jika nilai r
11 tersebut
diinterpretasikan kedalam tabel interpretasi korelasi maka nilai r =
11 0,928 termasuk kategori sangat tinggi.
b. Uji Realibilitas Instrumen Prestasi Belajar PPKn
Reliabilitas adalah istilah untuk menunjukkan sejauh mana suatu hasil pengukuran relatif konsisten apabila pengukuran diulangi dua kali atau lebih. Pengukuran instrumen atau data yang diteliti, pengukuran reliabilitas
dapat digunakan rumus Kuder Richardson (KR-20): 1− pq
k ∑ r
=
11
2 k −1
( ) S ( t )
Keterangan:
r 11 = Reliabilitas instrument k = Banyaknya butir pertanyaan p
= Proporsi jawaban benar pada butir tertentu
q
= Proporsi jawaban salah pada butir tertentu (q = 1
- – p)
2 S = Varians skor total
t
Berdasarkan hasil sebesar perhitungan, diperoleh nilai r
11
0,800, sedangkan nilai r pada taraf signifikansi ( = 0,05) dan n = 30
tabel
adalah 0,349, karena r > r (0,800 > 0,349), maka instrumen prestasi
11 tabel
belajar PPKn (Y) dinyatakan reliabel dan jika nilai r
11 tersebut
diinterpretasikan kedalam tabel interpretasi korelasi maka nilai r =
11 0,800 termasuk kategori sangat tinggi.
3. Daya Pembeda dan Tingkat Kesukaran
a. Daya Pembeda
Menurut Arikunto, daya pembeda soal adalah kemampuan soal untuk membedakan antara siswa yang pandai (berkemampuan tinggi) dengan siswa yang bodoh (berkemampuan rendah). Untuk menganalisis daya beda
butir soal digunakan rumus
B B A B
− = −
DP= P P A B J J A B
Keterangan :
DP = Daya Pembeda B A = Banyaknya siswa kelompok atas yang menjawab benar B = Banyaknya siswa kelompok bawah yang menjawab benar
B J A = Banyaknya siswa kelompok atas J = Banyaknya siswa kelompok bawah
B P A = Proporsi kelompok atas yang menjawab benar P = Proporsi kelompok bawah yang menjawab benar
B
Klasifikasi daya pembeda soal:
Tabel 3.6 Klasifikasi Interpretasi Daya PembedaNilai D Interpretasi
0,00 – 0,19 Jelek 0,20 – 0,39 Cukup 0,40 – 0,69 Baik 0,70 – 1,00 Baik Sekali
b. Tingkat Kesukaran
Uji tingkat kesukaran dicari dengan rumus
P= B JS
Keterangan:
P = Indeks kesukaran
B = Banyaknya siswa yang menjawab soal dengan benar
JS = Jumlah siswa Kriteria Kesukaran:Tabel 3.7 Klasifikasi Tingkat KesukaranNilai IK Interpretasi
IK = 0,00 Sangat Sukar 0,00 < IK 0,30 Sukar 0,30 < IK 0,70
Sedang 0,70 < IK 1,00 Mudah
IK > 1,00 Sangat Mudah Hasil uji daya pembeda dan tingkat kesukaran pada instrumen tes prestasi belajar PPKn siswa dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Tabel 3.8 Hasil Uji Daya Pembeda dan Tingkat KesukaranNomor Soal Daya Pembeda Keputusan Tingkat Kesukaran Keputusan
1 0,50 Baik 0,82 Sedang
2 0,13 Tidak Baik 0,73 Sedang
3 0,75 Baik Sekali 0,75 Sedang
4 0,50 Baik 0,68 Sukar
5 0,50 Baik 0,48 Sukar
Nomor Soal Daya Pembeda Keputusan Tingkat Kesukaran Keputusan
6 0,25 Cukup 0,71 Sedang
7 0,50 Baik 0,59 Sukar
8 0,38 Cukup 0,63 Sukar
9 0,50 Baik 0,57 Sukar
10 0,38 Cukup 0,79 Sedang
11 0,38 Cukup 0,64 Sukar
12 0,13 Tidak Baik 0,63 Sukar
13 0,38 Cukup 0,63 Sukar
14 0,38 Cukup 0,57 Sukar
15 0,50 Baik 0,54 Sukar
16 0,63 Baik 0,64 Sukar
17 0,63 Baik 0,57 Sukar
18 0,38 Cukup 0,34 Sukar
19 0,63 Baik 0,48 Sukar
20 0,63 Baik 0,71 Sedang
21 0,00 Tidak Baik 0,71 Sedang
22 0,13 Tidak Baik 0,54 Sukar
23 0,38 Cukup 0,84 Sedang
24 0,38 Cukup 0,50 Sukar
25 0,50 Baik 0,68 Sukar
G. Teknik Analisis Data
1. Analisis Deskriptif
Langkah-langkah yang dilakukan pada tahap analisis deskriptif data adalah membuat tabulasi data untuk setiap variabel, mengurutkan data secara interval dan menyusunnya dalam bentuk tabel distribusi frekuensi, mencari modus, median, rata-rata (mean), simpangan baku, dan varians data.
a. Rata-Rata (Mean)
i i x f x
b. Median
2
: distribusi populasi tidak mengikuti distribusi normal 2) Hitung rata-rata (Mean) dan standar deviasi (s) untuk masing- masing kelompok data sampel.
1
H : distribusi populasi mengikuti distribusi normal H
Uji normalitas pada penelitian ini menggunakan uji Lilliefors, dengan langkah-langkah sebagai berikut: 1) Perumusan Hipotesis
1 i i f x x S n
2 ( )
2
e. Varians
i i f x x S n
1
( )
d. Standar Deviasi
2 d Mod TB c d d
1
1
n F Med TB c f c. Modus
2
2. Uji Prasyarat Analisis Data
a. Uji Normalitas Data
3) Urutkan sampel dari yang terkecil ke yang terbesar dan tentukan rata-rata data tersebut mengelompokkan nilai yang sama.
4) Pengamatan x , x , x , …, x dijadikan angka baku z , z , z , …, z
1
2 3 n
1
2 3 n
dengan rumus:
X X
− ´
i
Z =
skor SD
Keterangan : X i = data
´
X = rata-rata data tunggal
SD = simpangan baku data 5) Untuk tiap angka baku, dengan menggunakan daftar distribusi normal baku dihitung peluang: F(zi) = P (Zskor ≤ zi) 6) Hitung proporsi z1, z2, z3, …, zn yang lebih atau sama dengan zi.
Jika proporsi dinyatakan dengan S (z ), maka:
i banyaknya z z z , , ,..., z yang z
1
2 3 n i S Z ( )
n
7) Hitung |F(zi) – S(zi)| dan ambil nilai |F(zi) – S(zi)| yang terbesar disebut Lo, lalu dibandingkan dengan harga kritis L tebel Liliefors pada alpha 0,05. Terima H , apabila L ˂ L
hitung tabel
Tolak H , apabila L hitung ≥ L tabel
Salah satu asumsi dari analisis regresi adalah linearitas. Maksudnya apakah garis regresi antara X dan Y membentuk garis linear atau tidak. Kalau tidak linear maka analisis regresi tidak dapat dilanjutkan. Berikut ini adalah rumus-rumus yang digunakan dalam uji linearitas:
2 JK (T )= Y
∑
2 Y
( ) ∑
JK (a)= n
X Y ( )( )
∑ ∑ JK (b∨a)=b
XY − ∑ n
{ }
2
nXY −
X Y ( )( )
∑ ∑ ∑ [ ]
¿
2
2 n n
X X −
( ) ∑ ∑
[ ] JK (S )=JK (T )−JK (a)−JK (b∨a )
2 Y ( )
2 ∑ JK (TC )= Y −
∑ ∑ n x i i { }
JK (G )=JK ( S)−JK (TC)
2 Y X −
X X Y ( i ) ( i ) ( i )( i i )
∑ ∑ ∑ ∑ a=
2
2 n X −
X ( ) i i
∑ ∑ n
X Y
X Y
−
i i ( i )( i ) ∑ ∑ ∑ b=
2
2 n
X X
−
i ( i ) ∑ ∑
Persamaan Regresi: ^ Y =a+bX Dimana:
JK (T ) = Jumlah Kuadrat Total
= Jumlah Kuadrat Koefisien a
JK (a) JK (b∨a) = Jumlah Kuadrat Regresi (b∨a ) JK (S) = Jumlah Kuadrat Sisa JK (TC ) = Jumlah Kuadrat Tuna Cocok JK (G ) = Jumlah Kuadrat Galat
Tabel 3.9 Daftar Analisis Varians (ANAVA) Regresi Linear SederhanaSumber Variasi dk JK KT F
JK (TC)
2 S
=
TC
2 Tuna Cocok k −2 JK (TC ) k−2 S
TC
2 n−k S
Galat JK (G ) JK (G)
2 G S
=
G n−k
2 S TC
= < F Jika F maka regresinya linear dengan df pembilang =
hitung tabel
2 S G
3. Uji Hipotesis
a. Uji Koefisien Korelasi
Penelitian yang dilakukan penulis bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kedua variabel. Sesuai dengan hipotesis yang diajukan, maka perhitungan pengajuan hipotesis menggunakan uji r dengan rumus
yang digunakan yaitu Korelasi Product Moment dari Carl Pears
n
XY
X Y
r
xy
2
2
2
2
nX X n Y Y
Keterangan :
r xy = Koefisien korelasi antara X dan Y X = Nilai prestasi belajar bilangan pecahan Y = Nilai prestasi belajar perhitungan zakat n = Jumlah sampel yang diambil
Setelah diperoleh koefisien korelasi “r” dari perhitungan, kemudian dibandingkan dengan besarnya “r” yang tercantum dalam tabel “r” Product Moment pada taraf signifikan 5% atau α = 0,05 dan n = jumlah sampel
≤
dengan df = n – 2 dengan kriteria pengujian terima H jika r hitung r tabel Dn tolak H jika r > r .
hitung tabel
b. Uji Signifikansi Koefisien Korelasi
Selanjutnya apakah koefisien korelasi berarti (signifikan) atau tidak, harus di uji melalui pengajuan hipotesis yaitu uji t pada taraf signifikan tertentu dengan derajat kebebasan (dk) = n – 2. Rumusnya adalah:
r n−2 √ t=
2
1−r
√
Keterangan :
t = Keberartian hubungan x dan y
r = Koefisien korelasi antara x dan y n = Banyaknya pasangan variabel yang diambil
Selanjutnya untuk mengetahui hubungan kedua variabel, harga t
hitung
kemudian di konsultasikan dengan harga t tabel dengan derajat kebebasan (dk) = n – 2 dan taraf signifikan atau tingkat kepercayaan sebanyak 5% (resiko kesalahan 5%) yang secara statistik dinyatakan dengan α = 0,05.
c. Uji Koefisien Determinasi
Untuk mengetahui besarnya pengaruh variabel X terhadap perubahan dihitung dengan menggunakan rumus Koefisien Determinasi.
2 KD = r × 100%
xy
Keterangan : KD = Koefisien Determinasi
r = Koefisien Korelasi antar variabel X dan Y xy
d. Hipotesis Statistik
Adapun hipotesis statistik yang akan diuji adalah: Ho : ρ = 0 : Tidak terdapat pengaruh yang signifikan perhatian orang tua terhadap prestasi belajar PPKn.
H : ρ > 0 : Terdapat pengaruh yang signifikan perhatian orang tua
1 terhadap prestasi belajar PPKn.