Hubungan Antara Perhatian Orangtua Dengan Prestasi Belajar Siswa
Skripsi
Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat menyelesaikan ujian dalam
menempuh Sarjana Pendidikan Islam (SPd.I)
Program Studi Pendidikan Agama Islam
Disusun Oleh
SITI MASITOH
NIM : 809011000164
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
TAHUN 2012
(2)
LEMBARAN PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI
Skripsi berjudul Hubungan Antara Perhatian Orang Tua Dengan Prestasi Belajar Siswa disusun oleh Siti Masitoh, NIM. 809011000164, Jurusan Pendidikan Agama Islam, Fakultas Iimu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Telah melalui bimbingan dan dinyatakan sah sebagai karya ilmiyah yang berhak untuk diujikan pada sidang munaqasah sesuai ketentuan yang ditetapkan oleh fakultas.
Jakarta, 23 Jwi 2012
Yang mengesahkan, Pembimbing
Drs. Saipudin Shiddiq. M.A NIP. 196703282000031001
(3)
LNMEAR PEF'iGESAFTAF{
Shripsi berjudui trftibnngan rLniara Ferhatian Srang Tna Dengan Frestasi Eelajar $iswa di s***n *leh SITI IIIASITOH Nn:x*r Induk Mahasiswa 8$9*ll$f!$164. di ajukan kryadajlakuiias llnrH Thrbiyah .ian Kegwudri Ulhi S3,erif Flitilayaiuliatr iaharla rlan tictah d*:1"affikan luirrs <lalam {ljian }d*naqasah pada fangga! 08 Des*nrher ?$t? drlraelapan dera'as penguji. i(are&a itll penulis irriral" memperoieh geia* Sarjana Si {S.pd.ii daiam bidang Feniidik**r Agar*a islanr.
Jakarfa" {i8 ilesemher Z{ii? Penitia Uj ian Munaqasah
Ketua Panitia {Ketua Jurusan / I}cgram Studi} Tanggal Tanda'fangan
$ahrissaiim,M. As
NIP : 196803S?199803! $$2
Sekretsris (Sekrutarls Jurusan / Ptodi)
Drs. $nniildin $hiddiq, MA NIP: 196703l*tffi31{|01 Ppr*'rii I
Brs. Rusdi Jeuil, M A ITIP ; 196?t!3! r99583t0t!5 I!+ntrrii fI
Dm. Diumiriatui Munawaroh. illAs ITIF : 195*S91*l SS?81?$01
22:.t.:&P.lg
dan l{eguruan
(4)
KEMENTEFJAI{ AGAIIH
#- Ufi$ JAKARTA
l-t$ii: 3lTg. **.** t{o. $s cip*iar tr54r1 tradss*si* Iiis. Revisi : U I
STIRAT PHRNVATAAF{ KARV,A SENT}ERI
Saya yang fuertanda tangan dibarryah ini:
Fiai - t t l
- l J I
Fdama
Tempe#?gl" Lahir NIS,[
Jru'rlenn /Prdi Jnqlu-t Skripsi
: SXTI${ASITSH
: Bogol", xI Slaret 19Sd 8$9S11SSS164
Fakul*a* Tnrbrytah / PAI
HL,]-Sil$CAH A}qTAP*A. FERMAT{C.N &RA$G T'TjA, DENGAIS FRESTASI SEL]IJAII $ISWA
l. ilrs. $npiudin fihiddik MA Iloseu Pernbirnbing
Ilcngan ini rueny*t*kan bahwa sl*.r"ipsi y*ng $ayn Lrr**,t benar-b*nar hnril ftarp'n *endiri, da* saya tlertanggung j*wab ssc$r& akadeu&is atas apa $eng say* tadis. Penryataan ini dibuat scbagai salah sa{rr eyarat Wisuda
F.aRryr
{FR}
ilia. d*kugren : FITK-FR-AKD-089 To!.TErhif : t *{ARf;TZt}l$
(5)
“HUBUNGAN ANTARA PERHATIAN ORANG TUA DENGAN
PRESTASI BELAJAR SISWA PADA SDN SUKAMAJU 02
JONGGOL
–
BOGOR”.
Kata Kunci : Perhatian Orang Tua , Prestasi Belajar Siswa.
Perhatian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara perhatian orang tua dengan prestasi belajar siswa, seberapa besar kontribusi yang diberikan, dan apakah hal tersebut memiliki signifikansi atau tidak.
Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan April – Mei 2012 di SDN
Sukamaju 02 Jonggol-Bogor : Metode Penelitian yang digunakan adalah metode
deskriftif dengan pendekatan kuantitatif. Tehnik pengambilan sampel yaitu
random sampling; Instrumen penelitian yang digunakan adalah angket dengan bentuk pilihan berganda. Sedangkan tehnik korelasi yang digunakan adalah
Product Moment. Hasil yang ditemukan dalam penelitian ini bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara perhatian orang tua dengan prestasi belajar siswa.
Hasil penelitiaan menunjukan bahwa nilai r hitung sebesar 0,936 dan termasuk kategori sedang, dengan nilai KD sebesar 36,6% . Dengan demikian terdapat hubungan yang sangat kuat dan signifikan antara perhatian orang tua dengan prestasi belajar siswa pada SDN Sukamaju 02 Jonggol dan memberikan kontribusi yang besar dalam meningkatkan prestasi belajar siswa pada SDN Sukamaju 02 Jonggol- Bogor.
(6)
ْسِب
ـــــ
ِح َّلا ِنَمْحَّلا ِها ِم
ـــــ
ِمْي
Syukur Al-hamdulillah segala puji bagi Allah Swt yang telah memberikan rahmat, taufik dan hidayah-Nya. Sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini. Shalawat serta salam semoga dilimpahkan kepada Nabi Muhammad Saw, beserta keluarga, para sahabat dan semua pengikutnya.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangannya, namun ini merupakan usaha yang maksimal , karena dalam proses penyusunannya skripsi ini tidak sedikit kesulitan dan hambatan yang dihadapi. Namun berkat ridho dan izin Alloh Swt sesuai dengan apa yang telah di janjikan-Nya dalam surat
Al-Insyirah ayat 5 : “Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan “,
untuk itu penulis ingin mengucapkan terima kasih yang tulus dan setinggi-tingginya kepada :
1. Bapak Prof,Dr. Rifat Syauki Nawawi, MA
Selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Bapak Bahrissalim, M.Ag
Selaku Ketua Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan.
3. Bapak Drs. Saipudin Shiddiq, M,A
Selaku Sekretaris dan Dosen Pembimbing jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan.
4. Segenap Dosen, Staf dan Karyawan FITK UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta, yang telah memberikan pengetahuan, pemahaman dan pelayan selama melaksanakan Studi.
(7)
6. Suami dan anak-anak tercinta yang telah memberikan dukungan baik moril maupun materil serta kesempatan sehingga dapat mengikuti perkuliahan dan menyelesaikan skripsi ini.
7. Kedua orang tua yang turut mendukung dan mendoakan sehingga dapat
berjalan dengan lancar tanpa menemui kesulitan dan hambatan yang tak berarti.
8. Keluarga, kerabat, teman dan kepada semua pihak yang telah memberikan
dukungan dan bantuan guna terselesainya tugas akhir kuliah.
Akhirnya kepada Alloh Swt jualah kita menyerahkan segala urusan. Semoga amal baik semua pihak diterima oleh Alloh Swt, dan skripsi ini bisa bermanfaat bagi penulis sendiri dan bagi para pembaca, pada umumnya, Amien.
Bogor, 23 Juni 2012 03 Ruwah-1433 H
(8)
Surat Pernyataan Karya Ilmiah
Lembar Pengesahan Pembimbing Skripsi
Lembar Pengesahan Panitia Ujian
ABSTRAK
KATA PENGANTAR
……….
i
DAFTAR ISI
………...
ii
BAB I. PENDAHULUAN
A.Latar Belakang Masalah ……….……...….………... 1B.Identifikasi Masalah …………..……….……… 4
C.
Pembatasan Masalah .…….…….………..………... 4D.
Perumusan Masalah ……….……….. 5E.
Tujuan Penelitian ……….……….. 5F.
Kegunaan Hasil Penelitian ……….……… 5BAB II. KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS
A. Deskrifsi Teoritik ...………...………. 6B. Hasil Penelitian yang relevan .………….…………... 14
C. Kerangka Berpikir ……… 26
D. Hipotesis Penelitian ………. 26
(9)
C. Populasi dan Sampel ……… 32
D. Teknik Pengumpulan Data ………….……….. 33
E. Teknik Analisis Data ………33
F. Hipotesis Statistik ……….34
BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data ( Temuan )……….46B. Pengujian Hipotesis .……… 51
C. Pembahasan Hasil Penelitian ………... 66
D. Keterbatasan Penelitian ……….70
BAB V. PENUTUP
A. Kesimpulan ………...71B. Implikasi ………...72
C. Saran………...72
DAFTAR PUSTAKA
Lampiran
–
lampiran
(10)
__________________________
1
UU RI. No 20 Th 2003 Tentang SISDIKNAS., (Jakarta PT Kloang Klede Putra Timur dan Koperasi Primer P.M.I 2003) h.6
2
Abin Syamsudin Makmun, Psikologi Pendidikan, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 1998, Cet Ke-2, h.186)
1
A.
Latar Belakang Masalah
Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, berahlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi
warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.1
Lembaga pendidikan yang ada untuk merealisasikan tujuan pendidikan nasional tersebut merupakan tumpuan dan harapan para orang tua, siswa dan masyarakat guna memperoleh pengetahuan, ketrampilan, sikap dan sifat-sifat kepribadian utama, sebagai sarana pengembangan karir, peningkatan status sosial
dan bekal hidup lainnya di dunia dan di akhirat.2
Di era sekarang ini sering kita temui adanya lembaga pendidikan yang lulusan siswa-siswinya tidak dapat mencapai hasil yang memuaskan, apalagi sampai lebih dari nilai standar yang di tetapkan oleh Depdiknas, dan umumnya sekolah yang memiliki lulusan seperti itu adalah sekolah yang tingkat disiplinnya kurang, yang berada di desa-desa, yang mana informasi dan pengetahuan tentang hal keilmuan dan kependidikannya masih kurang, ditambah lagi dengan cara orang tua siswa yang kesadaran dan perhatiannya akan hal kependidikannya sangat kurang, bahkan banyak diantara mereka yang latar belakang pendidikannya tidak jelas atau rendah, sehingga peerhatian akan keberlangsungan dan perkembangan pendidikan tidak sedemikian baik dan optimal.
(11)
__________________________
3
Zakiah Darajat, Dasar-dasar Pendidikan, (Semarang: Effhar Publishing, 1990). Cet ke-1, h.73
4
Alisuf Sabri, Ilmu Pendidikan, (Jakarta: CV Pedoman Ilmu Jaya 1999) Cet ke-1, h.17
5
M. Ngalim Purwanro, Ilmu Pendidikan Teoritis Dan Praktis, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya 2004), Cet ke-16, h.79
Prestasi belajar seorang anak yang biasanya dapat diindikasikan dengan kompetensi atau skill yang dimilikinya atau dengan nilai-nilai seperti: ulangan, ujian dan raport yang di berikan oleh guru, merupakan suatu hal yang dituju dan ingin dicapai oleh orang tua dan lembaga pendidikan dimana anak tersebut belajar bahkan hal itu jg merupakan sesuatu yang ingin dicapai dan diketahui oleh siswa itu sendiri. Pendidikan adalah sebuah proses yang berlangsung seumur hidup dan dapat di lakukan di lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat. Karna itu pendidikan merupakan tanggung jawab bersama antara keluarga masyarakat dan pemerintah.3
Berikut ini akan dijelaskan satu persatu komponen tripusat pendidikan
tersebut: pertama, keluarga merupakan kesatuan hidup bersama yang pertama
dikenal oleh anak, oleh karena itu keluarga di sebut sebagai “primary community”
yaitu sebagai lingkungan pendidikan yang pertama, karena dalam keluarga inilah anak pertama kalinya mendapatkan bimbingan dan pendidikan, dan keluarga disebut sebagai lingkungan pendidikan utama karena sebagian besar hidup anak berada dalam keluarga, maka pendidikan yang paling banyak diterima oleh anak
adalah didalam keluarga.4
Pendidikan keluarga adalah fundament (dasar) dari pendidikan anak dimasa selanjutnya, hasil-hasil yang diperoleh anak dalam keluarga menentukan pendidikan anak itu selanjutnya baik di sekolah maupun masyarakat. Comenius (1592-1670) seorang ahli didaktis terbesar, dalam bukunya yang berjudul
“informatorium” menjelaskan betapa pentingnya pendidikan dalam keluarga bagi
si anak yang sedang berkembang, ia menegaskan bahwa tingkatan permulaan bagi
pendidikan anak dilakukan dalam keluarga yang disebutnya “scola-materna”
(sekolah ibu), ia menjelaskan pula bagaimana orang tua harus mendidik anaknya dengan bijaksana, untuk memuliakan tuhan, untuk keterampilan dan keselamatan jiwa anaknya.5
(12)
__________________________
6
Alisuf Sabri, Ilmu Pendidikan, (Jakarta: CV Pedoman Ilmu Jaya 1999), Cet ke-1, h.18
Kedua sekolah, sekolah merupakan lembaga atau institusi masyarakat, didirikan oleh masyarakat guna memenuhi kebutuhan masyarakat yaitu dalam rangka mempersiapkan anggota masyarakat sebagai mana yang diharapkan oleh masyarakat.
Masyarakat yang dimaksud, didalamnya termasuk pemerintah/atau Negara,
lembaga-lembaga pemberi kerja serta lembaga-lembaga sosial yang
berkepentingan dengan hasil pendidikan, oleh karena itu fungsi sekolah terikat dengan target/sasaran-sasaran yang dibutuhkan masyarakat.
Ketiga masyarakat, yang dimaksud masyarakat sebagai faktor lingkungan disini adalah bukan dari segi kumpulan orang-orangnya, tetapi dari segi karya manusianya, budayanya, sistem-sistemnya serta pemimpin-pemimpin masyarakat baik formal maupun informal, termasuk didalamnya juga kumpulan organisasi
pemuda dsb.6
Kaitannya prestasi belajar, dalam sebuah buku yang membahas tentang pendidikan disebutkan bahwa, terdapat banyak hal yang mempengaruhi tinggi rendahnya prestasi belajar seorang anak, diantaranya faktor lingkungan, keluarga, sekolah, kelompok teman sepermainan/kumpulan organisasi pemuda yang telah disebutkan diatas, bahkan karena faktor yang berasal dari dalam dirinya sendiri baik fisik maupun psikis. Namun demikian hal-hal yang dapat mempengaruhi prestasi belajar anak yang sangat banyak itu dapat dikelompokan hanya kedalam dua unsur yaitu : pertama unsur intrinsik yaitu faktor-faktor yang berasal dari dalam diri anak tersebut, baik psikis maupun fisik, baik bawaan sejak lahir
maupun yang diperolehnya kemudian. Kedua unsur ekstrinsik yaitu faktor-faktor
yang berasal dari luar diri anak tersebut.
Unsur ekstrinsik yang dapat mempengaruhi prestasi belajar anak, merupakan hal yang berhubungan dengan judul penelitian ini. Adapun fokus dari penelitian ini adalah tentang perhartian orangtua (keluarga) yang dapat berpengaruh pada prestasi belajar anak, dan budaya keilmuan orangtua tersebut dapat tergolong kedalam kategori unsur ekstrinsik, yang mana hal lain yang tergolong dalam unsur ekstrinsik tersebut antara lain : faktor sosial, budaya, lingkungan dan lain-lain.
Masalahnya apakah perhatian orangtua khususnya mengenai perhatian dan kepedulian terhadap hal-hal kepentingan dan terhadap keberlangsungan dan perkembangan pendidikan anaknya itu dapat memberikan kontribusi yang signifikan dalam meningkatkan prestasi belajar anaknya, dan apakah perhatian
(13)
Orang tua itu dapat tergolong dalam faktor yang termaksud sangat penting dalam hubungannya dengan prestasi belajar anaknya.
Penelitian ini merupakan bentuk partisipasi dalam usaha mencari sebuah teori atau kesimpulan tentang pengaruh dan hubungan kedua hal diatas, yaitu
penelitian atas “
HUBUNGAN ANTARA PERHATIAN ORANGTUA
DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA
” di SDN Sukamaju 02Jonggol Bogor.
Hal ini juga bisa merupakan langkah awal penyimpanan perumusan konsep-konsep tentang hal yang berhubungan dengan perhatian dan prestasi belajar anak, kelak bila penelitian ini mendapatkan sebuah kesimpulan yang berujung pada teori-teori atau konsep yang valid dan komprehensif.
B.
Identifikasi Masalah
Sesuai dengan latar belakang masalah dari alasan pemilihan judul ini, penulis mengidentifikasikan masalah-masalah yang akan muncul antara lain sebagai berikut :
a. Orangtua memberikan motivasi dan perhatian terhadap anaknya
b. Perbedaan siswa yang memiliki orangtua dengan yang tidak memiliki
orangtua
c. Latar belakang pendidikan keluarga siswa sebagian masih rendah
C.
Pembatasan Masalah
Melihat luasnya permasalahan yang dihadapi berkenaan dengan judul diatas, maka masalah-masalah yang hendak diteliti dalam penelitian ini perlu di batasi agar arah dan sasarannya lebih jelas. Dalam penelitian ini penulis hanya membatasi penelitian kepada hal-hal sebagai berikut, yaitu :
a. Perhatian orangtua, yang dimaksud dengan perhatian orangtua di sini
adalah upaya orang tua dalam menumbuhkan semangat belajar anak agar berprestsi dengan cara antara lain : menciptakan situasi kondusif untuk belajar anak dirumah, melengkapi fasilitas belajar anak, selalu memberikan support (dorongan) kepada anak untuk berprestasi, selalu memberikan arahan dan bimbingan agar tercipta hubungan yang harmonis.
(14)
b. Prestasi belajar anak yaitu : prestasi rata-rata siswa yang bersifat kognitif yang berupa nilai raport pada semester genap kelas II pada mata pelajaran PAI tahun pelajaran 2012.
D.
Perumusan Masalah
Agar pembatasan masalah dapat di teliti dan di analisa secara terarah, perlu kiranya penulis merumuskan masalah yang akan dibahas atau di teliti. Adapun perumusan masalah tersebut adalah sebagai berikut :
a. Bagaimana hubungan antara perhatian orang tua dengan prestasi belajar
anak, terdapat hubungan erat yang saling mempengaruhi atau tidak.
b. Adakah perbedaan antara siswa yang orang tuanya memiliki perhatian
tinggi dengan siswa yang orang tuanya memiliki perhatian rendah, dalam hal prestasi belajarnya.
E.
Tujuan Penelitian
Berdasarkan perumusan masalah di atas maka tujuan yang ingin di capai dari penelitian ini adalah :
a. Untuk mengetahui hubungan antara perhatian orangtua terhadap prestasi
belajar anak di SDN Sukamaju 02.
b. Perencanaan pembelajaran PAI pada kelas II di SDN Sukamaju 02
c. Tehnik/metode yang digunakan dalam pembelajaran PAI pada kelas II di
SDN Sukamaju 02
F.
Kegunaan Penelitian
1. Sebagai bahan teoritis bagi orangtua, sekolah maupun instansi-instansi lain
untuk melakukan hal yang terkait dengan hasil penelitian ini, yaitu dalam memberikan perhatian dan memperlakukan anak hubungannya dengan prestasi belajarnya.
2. Sebagai sumbangan dalam mengembangkan hazanah keilmuan, khususnya
(15)
___________________________
1
Abu Ahmadi, Psikologi perkembangan. (Jakarta: Rineka Cipta, 1998), Cet,ke-2.h. 145
2
Slameto, Belajar dari factor-faktor yang mempengaruhinya, (Jakarta: Rineka Cipta,1991).Cet, ke-2, h.107.
6
A.
Deskripsi Teoritik
I. Pengertian Perhatian Orangtua
Secara bahasa perhatian dapat diartikan sebagai minat, apa yang disukai atau yang di senangi. Secara istilah perhatian berarti keaktifan jiwa
yang di arahkan kepada suatu obyek, baik di dalam maupun di luar dirinya.1
Dapat juga berarti kegiatan yang dilakukan seseorang dalam hubungannya
dengan pemilihan rangsangan yang datang pada lingkungan sekitar.2 Dalam
keterangan lain disebutkan bahwa perhatian adalah upaya mencurahkan waktu dan ruang seiring dengan perkembangan anak baik secara fisik maupun mental spiritual disamping memfokuskan pembinaan kepada perkembangan jasmani serta daya intelektualnya.
Dari definisi-definisi di atas penulis dapat menyimpulkan bahwa perhatian merupakan suatu keadaan, sikap dimana kesadaran jiwa dipusatkan kepada suatu objek tertentu baik dari dalam maupun dari luar dirinya dengan disertai reaksi-reaksi organisme yang dapat memungkinkan adanya perlakuan khusus terhadap objek tersebut.
Dalam kontek Islam perhatian yang dimaksud lebih ditekankan kepada kemampuan memonitor atau mengontrol moralitas agar terhindar dari ancaman hukuman neraka, dengan kata lain perhatian yang diberikan lebih kepada tanggung jawab atas hukum illahi.
(16)
____________________________
3
Abu Ahmadi, Psikologi umum, (Jakarta : Rineka Cipta 1999), Cet. Ke-1, h.145-150
4
Humaidi Surya Brata, Psikologi pendidikan, (Jakarta : Raja grafindo, 2002), Cet. Ke-1, h
Hal ini tercemin dalam firman Allah (Q,S AL Tahrim : 6)
آَي
“Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari
api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu.”
Adapun yang penulis maksud dengan perhatian orang tua dalam perhatian ini hanyalah terbatas pada perhatian terhadap hal-hal yang berhubungan dengan pendidikan (sekolah) dan kasih sayang. Dengan demikian penulis mendefinisikan perhatian orang tua sebagai berikut, perhatian orang tua adalah upaya/sikap orang tua mencurahkan waktu dan ruang dengan penuh kesadaran dengan cara mengawasi dan membinanya guna mendorong anak untuk berprestasi dan guna menciptakan situasi kondusif dan harmonis untuk belajar di rumah.
Dalam perakteknya perhatian dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain : kebutuhan, kewajiban, pembawaan, latihan, keadaan jasmani, suasana jiwa dan sekitar kita serta kuat tidaknya rangsangan dari objek itu sendiri.3
Dalam teori psikologi dijelaskan beberapa faktor yang mempengaruhi besar kecilnya perhatian yang diberikan orang tua terhadap anaknya. Secara umum faktor-faktor yang
dimaksud bergantung pada dua aspek, Pertama Aspek Internal, kondisi jasmani,
rohani dan intelektual orang tua selaku pemberi perhatian merupakan hal yang terpenting dalam aspek ini, contoh orang tua yang keadaan jasmani dan rohaninya lemah tentu tidak dapat memberikan perhatian yang lebih besar, karena mereka sendiri memiliki keterbatasan dalam memberikan pembinaan terhadap anaknya, keterbatasan tersebut dapat dikarnakan antara lain : bodoh, gila, cacat, sering sakit dan lain-lain. Kedua aspek eksternal yaitu kondisi-kondisi di luar diri orang tua selaku pemberi perhatian seperti keadaan ekonomi, budaya sekitar, rangsangan dari objek itu sendiri dan lain-lain.
(17)
___________________________
5
Jamaludin, Pembelajaran yang efektif, (Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi
siswa), Bagian proyek EMIS Perguruan Agama Islam Tingkat Dasar, Dirjen
kelembagaan Agama Islam, Depag RI 2001, h,53
6
Departemen pendidikan dan kebudayaan, UUD 45, (Jakarta : Pustaka Amami, 1994) h.63-64
7
John. M.E Chols dan Hasan Sadily, Kamus Inggris Indonesia, (Jakarta: gramedia, 1996) h.
8
Departemen Agama Republik Indonesia, Al-qur’an dan terjemah, (Jakarta : Yayasan penyelenggara penterjemah dan penafsir Al-qur’an, 1971) h.654
Berdasarkan intensitasnya perhatian dibagi menjadi dua : (1) perhatian
intensif, (2) perhatian tidak intensif. Semakin tinggi kesadaran dan kesiapan yang
menyertai suatu aktifitas atau pengalaman, berarti semakin intensif perhatiannya,
dan hal ini akan membantu suksesnya aktifitas yang dilakukan tersebut.4Perhatian
orangtua guna mendorong anak untuk berprestasi, khususnya ketika berada di rumah terbagi dalam tiga bentuk antara lain :
a. Secara aktif mengatur dan memonitor waktu anak
b. Membimbing mereka dalam menyelesaikan pekerjaan rumahnya
c. Mendiskusikan masalah-masalah pendidikan (sekolah) dengan anak.5
1. Pengertian orang tua
Adapun pengertian orang tua, menurut kamus besar bahasa Indonesia orang tua diartikan dengan : 1) Ayah dan Ibu kandung. 2) orang tua. 3) orang yang dianggap tua ( Cerdik, pandai, ahli dsb ) 4) orang yang di
segani/di hormati di kampung.6
Istilah orang tua dalam bahasa inggris di kenal dengan sebutan “
parent” yang artinya 1) orang tua, 2) ayah, 3) ibu.7 Sedangkan dalam
penggunaan bahasa arab istilah orang tua di kenal dengan sebutan Al-walid,
pengertian tersebut dapat dilihat dalam al-qur’an surat luqman ayat 14 yang
berbunyi :
“ Dan kita perintahkan kepada manusia agar berbuat baik kepada ibu bapak ( Kedua orang tua )”.8
Berdasarkan uraian di atas penulis dapat menyimpulkan bahwa orang tua adalah ayah dan ibu kandung atau orang yang dianggap tua yang harus disegani dan dihormati, yang memberikan kasih sayang, bimbingan,
(18)
____________________________
3
Abu Ahmadi, Psikologi umum, (Jakarta : Rineka Cipta 1999), Cet. Ke-1, h.145-150
4
Humaidi Surya Brata, Psikologi pendidikan, (Jakarta : Raja grafindo, 2002), Cet. Ke-1, h
latihan dan pendidikan serta memenuhi setiap kebutuhan baik sandang, maupun pangan bagi anaknya.
Namun yang penulis maksud dengan “orangtua” dalam perhatian
orangtua disini adalah orangtua dalam arti (ayah/ibu) dan anggota keluarga tertentu. Alasan penulis hanya mencantumkan kalimat orangtua dalam judul skripsi ini, karena orangtua dipandang sebagai orang yang lebih berpengaruh dominan terhadap pendidikan anaknya, ditambah lagi karena belum tentudalam keluarga objek yang akan diteliti terdapat anggota keluarga lainnya seperti bibi/paman, kakek/nenek, keponakan, sepupu dan lain - lain.
(19)
_________________________
9
Hartono Ahmad Jaiz dan Mulya Wati Yasan, Ragam keluarga serasi tapi sehat,
(Jakarta: Pusaka Al-Kautsar, 1994) Cet ke-1 h. 2. Peran orang tua terhadap pendidikan anak
Sudah jelas bahwa peran ibu sebagai anggota keluarga adalah memegang peranan terpenting terhadap pendidikan anaknya, sejak anak itu dilahirkan ibulah yang selalu di sampingnya, memberi makan memelihara dan sebagainya. Pendidikan ibu terhadap anaknya merupakan pendidikan dasar yang tidak dapat diabaikan, maka dari itu seorang ibu hendaknya adalah seorang yang bijaksana dan pandai mendidik anaknya, maka tidak
heran jika ada sebagian orang berkata “kaum ibu adalah pendidik bangsa”.
Islam telah mengangkat kaum wanita sebagai kaum ibu yang menghasilkan anak-anak sebagai generasi penerus, dan Allah pun menganugrahkan kepada kaum wanita sifat-sifat seperti : sabar, lembut, kasih sayang, telaten, oleh karena wanita mempunyai sifat-sifat seperti itu maka Allah menetapkan wanita menjadi pembimbing rumah tangga (bertanggung jawab kepada anak-anaknya).
Sabda nabi Muhammad saw :
Wanita (istri/ibu) adalah pemimpin terhadap rumah tangga suami dan harta bendanya dan dia akan diminta pertanggung jawaban atas kepemimpinannya.9
Allah memerintahkan agar seorang anak berbuat baik kepada kedua orang tua khususnya kepada ibu, hal itu disebabkan karena ibu mengalami beberapa kesusahan dalam memperoleh seorang anak, baik pada saat sedang hamil, melahirkan, menyusui maupun pada saat ia mendidik.
(20)
__________________________________________________ 10
Yusuf Al-Qardawy, Ruang lingkup aktifitas wanita muslim, (Jakarta: Pustaka Al-Kautsar 1996) h.104
Allah SWT berfirman dalam Q.S, AL-Lukman : 14
“Dan kami wasiatkan kepada manusia untuk berbuat baik kepada kedua orang tuanya , ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah menyapihnya dalam dua tahun, bersukurlah kepada ku dan kepada ibu bapakmu, hanya kepadakulah tempatmu kembali.”
Kemudian dalam sebuah hadits nabi SAW disebutkan
Isi dari hadits tersebut adalah siapakah orang yang paling berhak untuk di pergauli
dengan baik, dan rasulullah menjawab “ ibu” sebanyak 3 kali dan kemudian
ayah.10
Dari serangkaian keterangan di atas menjadi semakin jelas bahwa posisi ibu dalam keluarga/terhadap anak adalah posisi yang paling penting, baik buruknya pendidikan ibu terhadap anak akan berpengaruh besar terhadap perkembangan anak selanjutnya.
Sesuai dengan Visi dan tanggung jawab sebagai anggota keluarga dapat disimpulkan bahwa peran ibu dalam mendidik anak adalah sebagai berikut :
a. Sumber dan pemberi kasih sayang
b. Pengasuh dan pemelihara
c. Tempat mencurahkan isi hati
d. Pengatur kehidupan dalam rumah tangga
e. Pembimbing hubungan pribadi
(21)
_______________________________
11
Khalid Ahmad Asy-syantuh, pendidikan anak putrid dalam kluarga muslim, (Jakarta: pustaka Al-Kautsar, 1993), h.104
1) Ayah
Bahwa ayah juga turut bertanggung jawab atas perawatan,
penjagaan,pendidikan dan bimbingan anak - anaknya bersama-sama istri (ibu). Allah SWT berfirman :
“Kaum lelaki berkuasa atas kaum wanita, oleh karna itu allah telah melebihkan sebagian mereka ( kaum laki-laki ) atas sebagian yang lain (wanita) dan karna mereka ( laki-laki ) telah menafkahkan sebagian harta mereka” (An-nisa :34).
Beberapa sebab mengapa Allah SWT menempatkan kepemimpinan ditangan laki-laki :
1. Keluarga adalah lembaga sosial yang didalamnya harus ada pimpinan, sudah
barang tentu bapaklah (laki-laki) yang harus menjadi pemimpin
2. Rasionalitas kaum laki-laki lebih luas dari pada kaum wanita, secara umum
pemikiran kaum laki-laki adalah argumentative dan logis, sedangkan kaum wanita adalah intuitif emosional, Allah membekali laki-laki pemikiran-pemikiran di atas untuk dapat membantunya bergaul dengan alam, sementara wanita dengan emosinya, agar dapat membantu dalam mengasuh dan mendidik anak.
3. Allah melebihkan laki-laki atas wanita, diantaranya dari segi fisik.11
Sedangkan peran ayah terhadap pendidikan anak secara umum dapat ditinjau dari segi fungsi dan tugasnya, antara lain sebagai berikut :
a. Sumber kekuasaan dalam keluarga
b. Penghubung intern keluarga dengan masyarakat/lingkungan luar
c. Perlindungan terhadap ancaman dari luar
d. Hakim/yang mengadili jika terjadi perselisihan
(22)
___________________________
12
Ngalim Purwanto, Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2004) Cet ke-16, h.82-83
3.Kedudukan dan status anak
Hakikatnya kedudukan anak bagi orang tua adalah sebagai amanah (titipan) dari Allah SWT yang harus dijaga dan dibimbing perkembangannya agar menjadi insan yang kamil (sempurna) yang berakhlak mulia, memiliki keimanan dan ketaqwaan, serta berpengetahuan. Disisi lain kedudukan anak dalam keluarga adalah sebagai obyek/penerima, yaitu obyek yang diberikan kasih sayang, yang dibimbing, yang didik, yang dipelihara dan lain-lain, sekaligus harapan dan kebanggaan keluarga.
Namun terkadang terdapat perbedaan perlakuan orang tua terhadap anak-anaknya, adapun perbedaan perlakuan tersebut dapat di sebabkan oleh kedudukan atau setatus anak tersebut dalam keluarganya, seperti contoh : anak tiri kemungkinan akan mendapatkan perlakuan yang berbeda di banding anak bungsu, anak perempuan satu-satunya akan mendapatkan perlakuan yang berbeda diantara saudaranya yang laki-laki dan lain-lain. Hal diataslah yang
pada umumnya dapat mempengaruhi perkembangan mental dan
kecerdasannya.
Dari serangkaian di atas, budaya keilmuan orang tua dapat di artikan sebagai aktualisasi dari sebuah ide, gagasan serta pemikiran yang berupa sikap/prilaku kebiasaan dan kebijakan-kebijakan orangtua/anggota keluarga lain yang berkenaan dengan ilmu pengetahuan dan kependidikan yang dapat di ketahui dari cara pandang dan cara memecahkan masalah-masalah pendidikan yang tercermin dalam suasana kehidupan sehari-hari dalam keluarga tersebut.
Dapat juga berarti pola prilaku, nilai-nilai, sikap dan kebiasaan-kebiasaan orang tua akan hal kependidikan yang di bentuk dalam perjalanan panjang proses pendidikan, yang di refleksikan dalam kesehariannya terhadap anak atau anggota keluarga.
(23)
___________________________
13
Sudirman, Interaksi dan Motifasi Belajar, (Jakarta: PT Grafindo Persada, 1994),Cet. Ke-5, h.38
14
Habsy, Kamus Popular, (Jakarta Centre, 1983), Cte, Ke-20, h.216 15
Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia Jilid 3, (Jakarta, Balai Pustaka, 2002) h.894
16 Salman,, Interaksi dan motifasi belajar, (Jakarta, CV Rajawali, 1986), Cet,Ke-1, h.23
B.
Hasil penelitian yang releven
a. Pengertian prestasi
Supaya lebih jelas dalam membahas istilah prestasi belajar, maka terlebih dahulu penulis akan menguraikan satu persatu dari ke dua istilah
tersebut, kata prestasi dalam bahasa Inggris “Achivement” yang berarti
hasil yang telah dicapai dari yang telah di tetapkan.13
Dalam keterangan lain, prestasi belajar diartikan sebagai apa yang telah di lakukan dan di ciptakan, atau hasil pekerjaan yang menyenangkan
hati yang di peroleh dengan jalan keuletan bekerja.14
Sedangkan dalam kamus besar Bahasa Indonesia prestasi diartikan sebagai sebuah hasil yang di capai dari suatu pekerjaan/usaha yang telah di lakukan, yang menandai dan member penilaian terhadap baik tidaknya hasil usaha tersebut.15
b. Pengertian belajar
Secara umum belajar dimaksudkan sebagai kegiatan psikofisik menuju perkembangan pribadi utuh, sedangkan secara spesifik belajar di maksudkan sebagai usaha penguasaan materi ilmu pengetahuan yang merupakan sebagian kegiatan menuju terbentuknya keperibadian yang utuh.16
Menurut Skinner seperti yang di kutip Blower (1985) berpendapat bahwa belajar adalah suatu proses adaptasi yang berlangsung progresif, dan berdasarkan eksperimennya Skinner menyatakan bahwa proses adaptasi tersebut akan menghasilkan suatu yang maksimal, jika di beri
penguat.Menurut Chaplin (1972) dalam dictionary of psychologiy,
merumuskan dua macam definisi belajar yaitu : Pertama belajar adalah
(24)
____________________________________________ 17
Netti Hartati, dkk, Islam dan Psikologi, (Jakarta R E Persada, 2004), cet.ke-1, h.53-54
18
Ngalim Purwanto, Psikologi Pendidikan, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 1986), h.85
19
Muhibin Syah, Psikologo Pendidikan dengan Pendekatan, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 1999), cet.ke-4, h.90
20
Abu Ahmadi dan Widodo Supriyono, Psikologi Belajar, (Jakarta: Rineka Cipta, 1999), cet.ke-1, h.121
21
Abin Syamsudin Makmun, PSikologi Pendidikan, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2001), cet.ke-4, h.157
akibat dari latihan dan pengalaman. Kedua belajar adalah suatu proses untuk
memperoleh respon-respon yang di karenakan adanya latihan-latihan khusus. Jadi belajar tidak hanya melibatkan suatu kemampuan atau masalah akademis baru,
tapi perkembangan emosi, interaksi sosial dan pengembangan kepribadian.17
Dalam buku psychology pendidikan karya Ngalim Purwanto, terdapat pendapat Hilgrade dan Blower yang menyatakan bahwa belajar berhubungan dengan tingkah laku seseorang terhadap suatu situasi tertentu yang disebabkan oleh pengalaman yang berulang-ulang dalam situasi tersebut.
Menurut pendapat Gagne (dalam buku theconditional oflearning 1977)
menyatakan bahwa belajar terjadi jika situasi stimulus bersama dengan isi ingatan mempengaruhi siswa sedemikian rupa sehingga membuat perubahan dari waktu sebelum ia mengalami situasi itu ke waktu sesudah ia mengalami tadi.18
Dalam keterangan lain disebutkan bahwa belajar adalah: aktifitas yang menghasilkan perubahan pada diri individu sipelajar dalam arti behavioral change (perubahan sikap / tingkah laku) baik aktual maupun potensial, yang mana dari perubahan tersebut didapatkan kemampuan baru yang dilalui dalam waktu yang relative lama
dan juga karena usaha yang dilakukannya.19
Menurut ahli psikologi belajar diartikan sebagai suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh sesuatu perubahan tingkah laku yang baik, secara keseluruhan sebagai hasil dari pengalaman individu tersebut dalam
reaksinya dengan lingkungan.20
Terdapat banyak perbedaan dikalangan ahli psikologi dalam menjelaskan mendefinisikan istilah belajar, namun secara umum, dari definisi - definisi para ahli psikologi yang ada pada hakikatnya terdapat kesamaan maknanya, bahwa
(25)
___________________________________________ 22
Tim penyusun kamus pusat pembinaan pengembangan bahasa,Depdikbud, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1998), cet.ke-1, h.700
23
Muhibbin Syah, M. Ed, Psikologi belajar, (Jakarta: PT Logos, 1999), cet.ke-1 h.192
konsep belajar itu selalu merujuk pada suatu proses perubahan prilaku/pribadi
individu berdasarkan pengalaman - pengalaman tertentu.21
Dari semua definisi diatas dapat diambil kesimpulan bahwa: terdapat dua hal besar yang dibedakan dalam pemakaian istilah belajar yaitu: pertama pemakaian tersebut menunjukan pada berbagai macam keadaan baik yang berasal dari suasana kehidupan dalam keluarga maupun dari lingkungan luar, yang diperkirakan menjadi dasar dari proses perubahan prilaku.
Dari definisi - definisi yang telah di kemukakan di atas penulis menyimpulkan bahwa prestasi belajar adalah penguasaan pengetahuan atau keterampilan yang dikembangkan oleh mata pelajaran , yang lazimnya di tunjukan dalam bentuk nilai atau skor yang diberikan oleh guru mata pelajaran yang bersangkutan.22
Prestasi belajar merupakan kunci pokok untuk memperoleh ukuran dan data hasil belajar siswa yang meliputi perubahan prilaku dari tiga buah ranah psikologis yang dianggap penting dan diharapkan dapat mencerminkan perubahan tingkah laku yang terjadi sebagai hasil belajar siswa baik cipta dan rasa maupun yang berdimensi karsa.
Menurut Muhibbin syah, pada prinsipnya bahwa pengungkapan hasil belajar idealnya meliputi segenap ranah psikologis yang berubah akibat dari pengalaman dan proses belajar siswa. Namun demkian, pengungkapan perubahan tingkah laku seluruh ranah itu, khususnya ranah rasa siswa, sangat sulit. Hal ini disebabkan perubahan hasil belajar itu ada yang bersifat intangible (tak dapat diraba).23
c. Tipe hasil belajar
Tipe hasil belajar sebagai tujuan yang ingin dicapai ada tiga bagian, antara lain: bidang kognitif, bidang efektif, bidang psikomotorik. Ketiga bidang tersebut tidak bias berdiri sendiri, namun merupakan satu kesatuan yang tidak dapat di pisahkan dan harus merupakan hasil belajar siswa di
(26)
sekolah dalam proses pembelajaran. Berikut uraian unsur-unsur yang terdapat pada dalam tiga bidang itu.
I. Tipe hasil belajar bidang kognitif
a. Tipe hasil belajar pengetahuan hafalan (knowledge)
Yaitu tingkat kemampuan yang hanya meminta responden untuk mengenal atau mengetahui adanyakonsep, fakta atau istilah tanpa harus mengerti, menilai atau dapat menggunakannya. Kata kerja operasional yang digunakan untuk mengukur jenjang penguasaan tipe ini antara lain: menyebutkan, mendefinisikan, menunjukan dan lain-lain
b. Tipe hasil belajar pemahaman (komprehensif).
Yaitu tingkat kemampuan yang mengharapkan testee (responden)
mampu memahami arti atau konsep, situasi serta fakta yang diketahuinya,
testee tidak hanya hafal secara verbalitas, tetapi memahami konsep dari fakta/masalah yang ditanyakan. Kata kerja operasional yang digunakan untuk mengukur tipe ini antara lain : membedakan, menjelaskan, memberi contoh, mendemonstrasikan dan lain-lain.
c. Tipe hasil belajar penerapan (aplikasi).
Yaitu kemampuan yang mengharapkan respoden mampu untuk menerapkan atau menggunakan apa yang telah diketahui dalam situasi yang baru baginya. Kata kerja operasional yang digunakan untuk mengukurnya antara lain : menggunakan, menerapkan, menghubungkan dan lain-lain.
d. Tipe hasil belajar analisis.
Yang tingkat kemampuan responden untuk menganalisis atau menguraikan suatu integritas atau situasi tertentu kedalam komponen atau unsur pembentuknya. Kata kerja yang digunakan untuk mengukur
penguasaan jenjang analisis ini antara lain : membedakan,
mengklasifikasikan, membandingkan, mengategorikan dan lain-lain.
e. Tipe hasil belajar sintesis
Yang dimaksud dengan sintesis adalah penyatuan unsur atau bagian-bagian kedalam suatu bentuk yang menyeluruh. Jadi kemampuan sintetis yaitu : kemampuan yang menuntut responden untuk dapat menemukan hubungan kausal atau urusan tertentu, atau menemukan abstraksinga
(27)
_____________________________________________ 24
Ngalim Purwanto, Prinsip-prinsip dan tek nik evaluasi pengajaran, (Bandung: Remaja Rosda Karya, 2004), Cet. Ke-12, h.44-47
25
Nana Sujana, Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar, (Bandung: Sinar baru algesindo, 1998) h.55
yang berupa integritas. Kata kerja operasional yang digunakan untuk
mengukurnya antara lain : menghubungkan, menggambungkan,
menyimpulkan, mengklasifikasikan dan lain-lain.
f. Tipe hasil belajar evaluasi
Yaitu kemampuan yang menuntut responden untuk dapat membuat suatu penilaian tentang suatu pernyataan, konsep, situasi berdasarkan suatu kritaria tertentu. Kata kerja yang digunakan untuk mengukur kemampuan jenjang evaluasi ini antara lain : membandingkan, menafsirkan, menilai,
memutuskan dan lain-lain.24
II. Tipe Hasil belajar bidang efektif
Tipe ini berkenaan dengan sikap dan nilai yang condong atau mengacu kepada berbagai tingkah laku, seperti contoh perhatian terhadap pelajaran, disiplin, motifasi belajar, menghargai guru dan teman sekelas, kebiasaan belajar dan lain-lain:
a. Receiving / Attending yaitu semacam kepekaan dalam menerima rangsangan dari luar yang datang pada siswa.
b. Responding yaitu reaksi yang diberikan terhadap rangsangan dari luar. c. Valuing / penilaian yaitu segala yang berkenaan dengan nilai atau
kepercayaan terhadap suatu gejala.
d. Organisasi yaitu pngembangan nilai dalam suatu perkumpulan
e. Karakteristik nilai yaitu keterpaduan dari sistem nilai yang dimiliki seseorang.25
III. Tipe hasil belajar psikomotorik
Hasil belajar psikomotorik tampak pada bentuk keterampilan (skill) kemampuan bertindak individu. Hasil belajar ini meliputi antara lain:
a. Persepsi (perseption)
Level ini berkenaan dengan penggunaan organ indra untuk menangkap isyarat yang membimbing aktifitas gerak. Contoh pada level ini seperti:
(28)
Siswa dapat membedakan dengan sentuhan tangan beberapa tipe kain yang berbeda dan lain-lain.
b. Kesiapan (set)
Level ini menunjukan pada kesiapan untuk melakukan tindakan tertentu yang meliputi kesiapan mental, fisik dan emosi. Contoh:
Siswa dapat menyusun langkah-langkah untk membuat sebuah prakarya
Siswa dapat siap memosisikan dirinya dalam menerima servis bola tenis
Siswa menyatakan minat / kesiapan untuk meningkatkan kemampuannya
dalam hal tertentu
c. Gerak terbimbing (Guided Respone)
Level ini merupakan tahapan awal dalam mempelajari keterampilan yang komplek, hal ini meliputi peniruan (mengulang suatu gerakan yang didemonstrasikan oleh instruktur) serta trial dan eror. Contoh:
Siswa dapatmengikuti langkah instruktur dalam memperagakan sesuatu
Siswa mampu memasak kue dengan cara mengikuti resep, dan lain-lain.
d. Gerak Terbiasa
Gerak yang berkenaan dengan kinerja dimana respon siswa telah menjadi terbiasa dan gerakan gerakan yang dilakukan penuh dengan keyakinan dan kecakapan. Contoh:
Siswa mampu secara mandiri menggunakan mesin potong kayu
Siswa mampu secara mandiri mengaktifkan computer dan
menggunakannya dan lain-lain.
e. Gerak kompleks
Gerak ini merupakan gerak yang sangat trampil dengan pola-pola gerak yang sangat kompleks, keahliannya terindikasi dengan gerakannya yang cepat, lancar, akurat tanpa keraguan.
(29)
___________________________________________ 26
Hisyam Zaini dkk, Desain Pembelajaran, (Yogyakarta: C.T.S.D IAIN Sunan gunung jati, 2002) h.79-82
27
D5a. kartini Kartono, Bimbingan belajar di Sma dan Perguruan tinggi, (Jakarta: CV Rajawali cet 1) h.61
f. Gerak pola penyesuaian
Gerak ini berkenaan dengan keterampilan yang di kembangkan dengan baik sehingga siswa dapat memodifikasi pola - pola gerak untuk menyesuaikan tuntutan tertentu atau situasi tertentu.
g. Kreatifitas
Level ini menunjukan pada penciptaan pola-pola gerak baru untuk menyesuaikan situasi tertentu atau problem khusus, hasil belajar inimenekankan kreatifitas yang didasarkan pada keterampilan yang sangat hebat (piawai). Contoh:
Siwa dapat mendemonstrasikan suatu gerak dengan kombinasi tertentu
Siswa dapat memodifikasi gerak dalam tarian / senam dengan gerak yang
sedikit berbeda.26
Ketiga tipe ini adalah pendapat bloom yang sangat penting untuk di ketahui oleh guru sebagai dasar dalam membuat tujuan pembelajaran.
4. Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar
Masalah utama yang menghambat sukses / keberhasilan pendidikan dan pengajaran adalah kesukaran - kesukaran yang dihadapi oleh anak pada umumnya, sebab - sebab kesukaran tersebut dapat digolongkan menjadi 2 sebab yaitu :
1. Sebab indogin27
a. Sebab yang bersipat biologis yang berhubungan dengan jasmaniah,
contoh :
1) Kesehatan : Faktor kesehatan sangat mempengaruhi diri anak, sebab
anak-anak yang sakit akan mengalami kesulitan dalam belajar.
2) Cacat badan : contoh bisu, tuli, buta dan lain-lain, hal ini menghambat
belajar anak, sebab anak-anak yang seperti ini tidak dapat menerima pelajaran seperti biasa, melainkan harus secara khusus.
b. Sebab yang bersifat psikologis yang berhubungan dengan kejiwaan
(30)
(1) Intelejensi : Merupakan salah satu faktor indogin yang sangat mempengaruhi kemajuan dan perkembangan anak, sebab jika intelejensi anak memeng rendah, maka hal ini akan membatasi kemampuan belajarnya, contoh :
Anak idiot : Anak yang hanya dapat mencapai tingkat kecerdasan
sama dengan anak 3 tahun.
Anak imbesil : Anak yang hanya dapat mencapai tingkat kecerdasan
sama dengan anak umur 3-7 tahun.
Anak debil : Anak yang hanya dapat mencapai tingkat kecerdasan
sama dengan anak umur 7-12 tahun.
(2) Perhatian: ini sangat mempengaruhi kemajuan belajar anak, sebab dengan tidak adanya perhatian terhadap pelajaran, maka anak tidak akan suka belajar, berarti tanpa perhatian akan sangat menghambat belajar anak.
(3) Minat: Bila pelajaran tidak sesuai dengan minat anak, maka anak tidak akan belajar dengan baik.
a. Bakat: Jika pelajaran tidak sesuai dengan bakat anak, maka anak tidak
akan mancapai prestasi tinggi, karena dia tidak berbakat dalam bidang tersebut.
b. Konstelasi psikis yang lain yaitu adanya kemunduran-kemunduruan
psikis yang menghambat belajar anak, contoh: kehidupan emosinya, gangguan-gangguan psikis, antaralain neoreosis psikosis dan lain-lain.
2. Sebab eksogin
a) Faktor keluarga
Karena faktor keluarga sangat luas maka faktor ini di bagi dalam beberapa aspek, antara lain:
(31)
1) Faktor orang tua, contoh:
Cara orang tua mendidik anak yang tidak mapan.
Hubungan antara orang tua dengan ankanya kurang harmonis.
Contoh perbuatan orang tua yang tidak baik, baik dari segi perkataan
maupun sikap.
2) Suasana rumah
Suasana rumah yang tenang,damai dan harmonis sangat berpengaruh terhadap proses belajar anak, karna hal itu sangat mendukung belajar anak, jika keadaan harmonis, damai dan tenang maka dalam belajar pun anaka akan merasakan ketenangan sehingga apa yang di pelajari akan mudah di ingat dan di fahami.
3) Keadaan ekonomi keluarga
Jika keadaan ekonomi kurang, makakebutuhan dan perlengkapan belajar akan kurang terpenuhi, bisa jadi tempat belajar pun tidak ada, maka anak tidak akan belajar dengan baik. Demikian pula anak yang ekonomi keluarganya serba terpenuhi juga dapat terhambat dalam belajar, karena biasanya anak yang tersebut di atas di manja oleh orang tuanya sehingga ia hanya bersenang-senang dan kurang perhatian terhadap pelajaran.
5. Faktor-faktor lain yang ada dalam keluarga adalah:
a) Adanya anggota keluarga lain
Hadirnya saudara atau anggota keluarga lain dalam sebuah keluarga, akan sangat mempengaruhi suasana kehidupan keluarga tersebut dalam hal ini anak adalah objek pertama yang akan terkena pengaruhnya, bila anggota keluarga lain tersebut dapat membuat suasana keluarga yang harmonis dengan perhatian dan kasih saying, mak hal itu akan berdampak baik bagi perkembangan anak.
b) Kedudukan/status anak dalam keluarga
Dalam keluarga, apakah anak tersebut (yang dijadikan sampel penelitian) termasuk anak yang di manja, disayang, atau anak yang sering
(32)
terkena marah karena hal-hal tertentu?, hal tersebut sedikit banyak akan mempengaruhi motifasi dan psikologi dalam perkembangannya.
Status juga dapat mempengaruhi perkembangan anak, yang di maksud status disini: apakah anak tersebut anak tunggal, anak bungsu,anak angkat, anak pertama dll, hal itu akan berpengaruh khususnya dalam hal perlakuan yang di dapatkan
c) Jenis kelamin anak
Dalam keluarga, apakah apakah anak tersebut anak lelaki satu-satunya diantara saudaranya yang lain, atau anak perempuan satu-satunya diantara saudaranya yang lain dan sebagainya. Hal ini juga berpengaruh terhadap perkembangan anak.
1. Faktor sekolah
1) Cara penyajian belajar yang kurang baik
Guru kurang menguasai bahan pelajaran
Methode yang di gunakan kurang baik dan tepat
Tanpa penggunaan alat peraga dan lain-lain.
2) Hubungan antara guru dan siswa yang kurang baik
Biasanya guru yang sudah di benci oleh siswa, maka pengajaran yang di sampaikan tidak akan berhasil maksimal.
3) Hubungan antar anak dengan temannya
Hubungan dengan teman yang baik akan membawa anak tersebut kearah yang baik pula, hal ini juga dapat merupakan motifasi bagi anak untuk dapat saling berbagi pengetahuan dan bersaing dalam pelajaran yang akhirnya akan berujung pada dampak yang positif. Sebaliknya hubungan dengan teman yang kurang baik akan menimbulkan perasaan malas belajar dan cenderung bersenang-senang yang tentunya akan berujung pada dampak yang negative.
4) Standar pelajaran tidak sesuai dengan ukuran normal kemampuan anak
Maksudnya jika pelajaran yang diberikan oleh guru ada di atas kemampuan anak pada umumnya, maka hanya anak-anak yang pandai sajalah yang berhasil menerimanya, maka hal ini juga merupakan hambatan belajar anak.
(33)
5) Alat-alat pelajaran di sekolah kurang lengkap
Dengan kurangnya alat-alat pelajaran, maka penyajian bahan pelajaran juga akan kurang baik, hal ini akan mengakibatkan anak-anak untuk tidak menerima pelajaran dengan jelas dan baik.
6) Kurikulum kurang baik
Kurikulum yang tidak sesuai dan seimbang dengan kebutuhan anak juga merupakan hambatan dalam proses belajar.
7) Pelaksanaan disiplin yang kurng baik
Seperti contoh anak yang datang terlambat di biarkan saja tanpa di berikan teguran atau sangsi, anak yang kurang rajin di biarlan saja tanpa di berikan nasehat dan motifasi, contoh yang semacam ini akan memberikan pengaruh yang tidak baik pada proses belajar dan perkembang
8) Lingkungan sekolah
Lingkungan sekolah disini mencakup lingkungan masyarakat yang berada di sekitar sekolah, bila lingkungan tersebut baik maka kemungkinan besar akan berdampak baik bagi sekolah khususnya siswa tersebut , namun bila di sekitar sekolah buruk maka akan sangat mempengaruhi sekolah khususnya siswa.
9) Keberadaan sakolah
Keberadaan sekolah disini dapat berupa letak geografis sekolah bahkan status sekolah, hal ini juga mempengaruhi kualitas pendidikan sekolah khususnya dalam pelaksanaan segala aktifitas sekolah seperti prosses belajar mengajar,administrasi, keorganisasian sekolah, yang mana hal itu berdampak pada proses perkembangan belajar anakdan proses belajar mengajarnya.
Di bawah ini terdapat 9 ( Sembilan ) komponen dalam penyelenggaraan sekolah, secara umum semuanya dapat berpengaruh terhadap prestasi belajar anak. Namun setelah digolongkan secara sfesifik,
(34)
hanya terdapat beberapa poin saja yang dapat berpengaruh langsung terhadap prestasi belajar anak di sekolah, ke sembilan komponen tersebut adalah:
1. Kurikulum dan pembelajaran
2. Administrasi dan manajemen
3. Organisasi dan kelembagaan
4. Sarana dan prasarana
5. Ketenagaan
6. Kesiswaan
7. Pembiayaan
8. Peran serta masyarakat
9. Lingkungan dan budaya sekolah
2. Faktor masyarakat / lingkungan umum
Dalam faktor ini terdapat empat hal yang dapat mempengaruhi prestasi belajar antara lain:
1) Mas- media contoh: bioskop, radio, majalah, komik dan lain-lain.
2) Teman bergaul. Teman bergaul yang kurang baik akan menyebabkan
anak tersebut kurang baik pula.
3) Aktifitas dalam masyarakat. Jika terlalu banyak tugas yang di jabat dan dilakukan dalam berbagai organisasi, maka hal itu akan mengganggu belajar anak.
4) Corak kehidupan tetangga. Suatu contoh jika lingkungan tetangganya
suka berjudi, mabuk-mabukan, mencuri dan kebiasaan buruk lain, maka juga akan mempengaruhi belajar dan kehidupan anak.
3. Faktor-faktor lain
1) Metode belajar anak yang kurang baik, contoh:
Pembagian waktu belajar yang kurang baik
Cara belajar yang salah
Pembagian dan penggunaan waktu istirahat yang kurang baik
2) Tugas-tugas rumah yang terlalu banyak
Anak yang terlalu banyak diberikan tugas rumah, contoh mengasuh adik, mengerjakan pekerjaan rumah seperti mencuci, membersihkan halaman,
(35)
melakukan pekerjaan sambilan untuk menambah penghasilan, hal ini akan sangat mempengaruhi prestasi belajar anak karna wktu dan konsentrasi yang mereka miliki menjadi terbagi.
C.
Kerangka Berpikir
Hubungan Antara Perhatian
Orang Tua Dengan Prestasi Belajar Siswa
Terdapat Pengaruh Yang Signifikan Anatar Perhatian Orang Tua terhadap Prestasi
Belajar Anak
D.
Hipotesis Penelitian
Hipotesis pada dasarnya merupakan suatu anggapan yang mungkin benar dan sering digunakan sebagai dasar keputusan awal pemecahan suatu persoalan yang di jadikan dasar penelitian. Hipotesis akan di terima jika penelitian yang diadakan hasilnya mebenarkan kebenarannya dan akan di tolak jika kenyataannya tidak membenarkan pernyataan untuk memperoleh jawaban atas permasalahan yang diteliti. Hipotesis yang hendak di uji kebenarannya dan digunakan dalam pribadi orang tua terhadap prestasi belajar anak, yaitu :
Ho : Tidak dapat pengaruh antara perhatian orang tua terhadap prestasi belajar anak.
Ha : Terdapat pengaruh yang signifikan antara perhatian orang tua terhadap prestasi belajar anak.
(36)
27
A.
Tempat dan Waktu Penelitian
Tempat yang dijadikan objek penelitian adalah Sekolah Dasar Negeri Sukamaju 02 yang beralamat di jalan kampung Ceger Rt. 01/06 Desa Sukamaju Jonggol -Bogor. Adapun penelitian dilaksanakan pada bulan April - Mei 2012.
Dalam penelitian terdapat dua variabel yang dijadikan sasaran,yaitu : Perhatian orang tua dengan penuh kesadaran dalam menumbuhkan semangat belajar anak agar berprestasi dengan cara antara lain : Menciptakan situasi kondusif untuk belajar anak dirumah, melengkapi fasilitas belajar anak, selalu memberikan support (dorongan) kepada anak untuk dapat berprestasi, dan prestasi belajar anak yang dapat di indikasikan dengan skor atau nilai rata-rata yang di berikan oleh guru.
Prestasi belajar yang di maksud adalah nilai yang di peroleh siswa setelah di adakan proses belajar mengajar atau hasil belajar siswa yang di peroleh setelah melalui serangkaian tes pelajaran, yang berupa skor/nilai. Jadi
data variabel”Y” (prestasi belajar) yang akan di olah nanti adalah berupa nilai
raport siswa kelas II smester II, merupakan nilai kumulatif yang meliputi : nilai-nilai dari ketiga ranah hasil belajar (kognitif, afektif dan psikomotorik ) ditambah dengan catatan-catatan harian guru atas para siswanya. Jadi nilai raport merupakan satu paket yang terdiri dari beberapa aspek yang tersebut diatas.
Berikut gambaran taksonomi Bloom tentang ketiga ranah hasil belajar yang dijadikan patokan penilaian oleh para guru.
(37)
a. Ranah Kognitif
Tipe hasil belajar pengetahuan / hapalan
Tipe hasil belajar pemahaman
Tipe hasil belajar kesiapan dan lain-lain
b. Ranah Afektif
Receiving ( Kepekaan terhadap segala rangsangan )
Responding ( reaksi terhadap rangsangan dari luar )
Valuing ( penilaian / pandangan ) dan lain-lain
c. Ranah Psikomotorik
Persepsi ( penggunaan organ indra yang membimbing aktipitas gerak )
Gerak terbimbing ( meniru/mengulang gerakan-gerakan komplek
yang diperagakan oleh pelatih ) dan lain-lain.
Penulis memilih kelas II sebagai sempel penelitian karena pada umumnya kelas II belum terlalu dalam terkena pengaruh lingkunan luar, mereka adalah anak yang masih lugu yang baru akan beranjak dewasa, oleh karenanya pengaruh yang mengkristal/kental dalam dirinya saat ini hanya pengaruh lingkungan sekolah dasarnya dan lingkungan keluarganya (orang tua), disinilah peneliti ingin mengetahui seberapa kental pengaruh budaya ke ilmuan orang tua (keluarga) terhadap anak yang tersebut di atas. Dan mengapa pada semester II, karena semester II merupakan masa dimana hasil belajar siswa yang telah di tempuh selama satu tahun pelajaran di tuangkan dalam bentuk angka, yaitu nilai raport yang mengindikasikan prestasi belajar masing-masing siswa dari ketiga aspek penting yaitu : aspek kognitif, afektif, psikomotorik ( lihat lampiran contoh penilaian raport ) yang selama ini berusaha di kembangkan.
(38)
Tabel I
MATRIX VARIABEL PENELITIAN
No Variabel Dimensi Indikasi No.Soal
1 Perhatian
orangtua (keluarga)
1. Perhatian terhadap
proses belajar anak dan
perkembangannya
- Memiliki jadwal belajar anak di rumah dan mengingatkannya - Menemani belajar anak
di rumah - Menanyakan
perkembangan prestasi anak ke sekolah
- Membimbing dalam mengerjakan PR - Mengajak berbincang
seputar ilmu
pengetahuan,politik, sosisal dan lain - Membantu mengatasi
kesulitan belajar (memberikan arahan dan bimbingan) - Menegur jika melihat
anaknya malas untuk belajar.
- Menanyakan hasil ulangan atau tes anaknya.
- Mengingatkan akan jadwal belajar anaknya di rumah.
3
14
16
8
7
8
2
4
(39)
2. Perehatian terhadap sarana belajar anak
3. Perhatian dan gemar
terhadap hal-hal yang memiliki nilai
- Menanyakan/konsultasi kepada guru yang terkait tentang kesulitan belajar yang di alami anak.
- Menganjurkan untuk mengikuti
kursus/bimbingan belajar.
- Memberikan apa yang dibutuhkan anak untuk belajar (meja
belajar,lampu belajar dan lain-lain). - Membelikan buku
pelajaran wajib guna kebutuhan belajar anaknya.
- Memperhatikan dan peduli terhadap situasi tempat belajar anak. - Menyediakan berbagai
buku atau bahkan perpustakaan mini di rumah,guna belajar bersama.
- Terlihat sering membaca
Koran,majalah atau
5
20
10
9
1
15
(40)
edukatif atau yang berhubungan dengan pendidikan
4. Pengaruh lingkungan
keluarga
buku-buku yang berisi tentang pendidikan. - Orang tua berusaha selalu memberikan jawaban terbaik atas pertanyaan anaknya. - Memberikan
arahan/bimbingan kepada anak
menyaksikan berita-berita TV.
- Sering berbincang seputar ilmu
pengetahuan,sosial,polit ik dan lain-lain guna melatih anak.
- Adanya family lain dalam keluarga seperti: paman, bibi, kake dan lain-lain.
- Kedudukan anak (anak sulung,bungsu,tunggal bahkan anak pungut) - Pengaruh media
(TV,Radio,majalah,Kor an dll)
- Kebiasaan orang tua dalam sikap dan perlakuan terhadap anak dan lain-lain.
7
12
13
18
11
(41)
2 Prestasi belajar anak
5. Pengaruh pergaulan anak
Nilai rapot
- Anak lupa waktu dan orang tua
menegur/memarahi. - Kehidupan masyarakat
sekitar
- Nilai rapot (keterangan
di bawah)
2
B.
Metode dan Desain Penelitian
Untuk memperoleh data, fakta, dan informasi yang akan mengungkapkan dan menjelaskan permasalahan dalam skripsi ini penulis menggunakan metode deskriptif kuantitatif yang didukung oleh data yang di peroleh dari penelitian yang digunakan adalah angket dengan bentuk pilihan berganda sedangkan teknik korelasi yang digunakan adalah Product Moment, yaitu di Sekolah Dasar Negeri Sukamaju 02 Jonggol-Bogor.
C.
Populasi dan Sampel
Menurut Suharsimi Arikunto populasi adalah : “Keseluruhan subjek
penelitian”.1 Populasi terdiri atas sekumpulan objek yang menjadi pusat
perhatian yang dari padanya terkandung informasi yang ingin di ketahui. Dalam keterangan lain diterangkan, populasi adalah sejumlah masa (manusia/bukan) yang terdapat dalam kawasan tertentu atau berada dalam satu unit kesatuan.2
Sedangkan sampel adalah bagian terkecil dari populasi yang mewakili secara representatif.3
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa SDN Sukamaju 02 Jonggol-Bogor yang berjumlah 179 orang, sedangkan sampel penelitian
(42)
hanya berasal dari kelas dua yang telah dipilih dan ditentukan dengan teknik random sampling (pemilihan secara acak), yang berjumlah 30 orang.
D.
Teknik Pengumpulan Data
Adapun teknik pengumpulan data yang penulis pergunakan dalam penulisan skripsi ini adalah :
1. Observasi
Observasi merupakan metode pengumpulan data yang menggunakan
pengamatan terhadap objek penelitian.3 Dalam hal ini peneliti mengadakan
observasi untuk mengamati keadaan sekolah, guru-guru, siswa, fasilitas yang dimiliki dan struktur organisasi SDN Sukamaju 02 Jonggol-Bogor. Disamping itu juga penulis meneliti dan mencermati persiapan pembelajaran yang dalam hal ini silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).
2. Wawancara
Wawancara yaitu proses Tanya jawab dalam penelitian yang berlangsung secara lisan dengan 2 orang atau lebih dengan bertatap muka mendengarkan secara langsung informasi-informasi atau keterangan-keterangan. Guna mendapatkan data objektif, penulis mengadakan wawancara dengan guru mata pelajaran kelas II. Untuk mengetahui bagaimana proses pembelajaran di SDN Sukamaju 02.
3. Angket
Angket yaitu mengumpulkan data dengan cara mengajukan daftar pertanyaan tertulis kepada siswa yang telah di tetapkan menjadi responden. Adapun respondennya adalah siswa kelas II pada SDN Sukamaju 02.
E.
Teknik Analisis Data
Setelah data terkumpul dengan lengkap tahap berikutnya adalah tahap analisa data. Analisa data di lakukan dengan menggunakan metode deskriftif kuantitatif yaitu dengan memberikan gambaran dan memberikan penilaian terhadap hasil penelitian dalam upaya menumbuhkan minat siswa. Untuk mengetahui besar kecilnya tingkat keberhasilan yang di peroleh dari hasil
(43)
penelitian, maka akan mudah dibuat dan dilihat dengan cara persentasi dari hasil penelitian, dan jumlah frekuensi jawaban responden.
Adapun rumus yang digunakan adalah sebagai berikut: P = �
�
x 100
Keterangan: P : Prosentasi F : Frekuensi
N : Number of Case (Jumlah responden)
Kemudian untuk mengetahui pengaruh budaya keilmuan orang tua terhadap prestasi belajar anak, maka penulis menganalisis data dalam bentuk
analisis dengan rumus Korelasi Product Moment:
�
�=
N
�
XY
− �
(
�
)
N
�
2−
(
�
)
2{N
�
2−
(
�
)
2}
Keterangan:
X : Variabel perhatian orang tua
Y : Variabel prestasi belajar anak
�
� : Angka Indek korelasi”r” product momentN : Jumlah responden
�
XY
:
Jumlah hasil perkalian antara skor X dan Skor Y�
X
: Jumlah seluruh skor Y�
Y
:
Jumlah seluruh skor YF.
Hipotesis Statistik
Untuk mengetahui hubungan perhatian orang tua dengan prestasi belajar anak, penulis menggunakan tehnik product moment, yang merupakan salah satu tehnik untuk mencari korelasi antar dua variable. Adapun rumus yang di perlukan adalah :
(44)
rxy = �ΣXY− ΣX (ΣY)
(�Σ )2−(� )2 (NΣ 2−(� )2 Rxy = angka korelasi “r” product moment
N = number of cases
ΣΧY = jumlah hasil perkalian
ΣX2 = jumlah seluruh skor X
�Y2 = jumlah seluruh skor
Sebelum dilakukan penghitungan untuk memperoleh angka indeks
korelasinya, terlebih dahulu akan di rumuskan hipotesis alternative dan hipotesis
nihilnya, sebagai berikut:
Ha : Terdapat pengaruh positif yang signifikan antara variable X (perhatian) dengan variable Y (prestasi belajar)
Ho : Tidak terdapat pengaruh positif yang signifikan antara variable X (perhatian) dengan variable Y (prestasi belajar).
Setelah data selesai di kumpulkan dengan lengkap, tahap berikutnya adalah pengolahan data yaitu :
a. Editing
Mengedit adalah memeriksa daftar pertanyaan yang telah diserahkan oleh para responden. Jadi setelah angket dan tes di isi oleh responden dan di serahkan kembali kepada penulis, kemudian penulis memeriksa satu persatu tes angket tesebut. Bila ada jawaban yang di ragukan atau tidak di jawab maka penulis menghubungi responden yang bersangkutan untuk menyempurnakan jawabannya. Tujuan dari editing adalah untuk mengurangi kesalahan atau kekurangan yang ada pada daftar pertanyaan yang telah di selesaikan.
b. Skoring
Untuk menentukan skoring dalam hasil penelitian ini, responden yang menjawab dengan jawaban, a nilainya 4, b = 3, c = 2, dan d = 1. Ini berarti bahwa dengan jumlah item 20 dari pertanyaan angket mengenai budaya keilmuan orang tua akan di dapat jawaban seluruhnya berjumlah a= 40, b = 30, c = 20, dan d = 10.
(45)
Selanjutnya dari prestasi belajar anak, skornya akan didapat dari hasil raport kelas II semester II.
Dan hasil diatas, agar dapat diukur dan dianalisa, penulis menggunakan ketentuan kategori dari variabel X, yaitu perhatian orang tua sebagai berikut:
Tabel 2
KETENTUAN KATEGORI VARIABEL X
NO
Rentang Nilai
Kategori
1
37
–
43
Tinggi
2
30 - 36
Rendah
Sedangkan Prestasi belajar anak sebagai variabel Y, penulis menggunakan tolak ukur dengan ketentuan kategori sebagai berikut:
Tabel 3
KETENTUAN KATEGORI VARIABEL Y
c. Tabulating
Yaitu mengolah data dengan memindahkan jawaban-jawaban yang terdapat dalam angket dan telah dikelompokkan ke dalam bentuk tabel frekuensi. Tujuannya untuk dapat mudah di baca dan maknanya segera mudah dipahami.
a. Memberikan interpretasi secara kasar /sederhana yaitu dengan mencocokan
hasil penelitian dengan angka korelasi “r” product moment, sebagai berikut:
NO
Rentang Nilai
Kategori
1
68
–
75
Tinggi
(46)
Table 4
Nilai “r” Produk Moment
b. Memberikan interpretasi dengan cara berkonsultasi pada tabel nilai “r” product moment. Dengan prosedur sebagai berikut:
1) Merumuskan hipotesa alternatif (Ha) dan hipotesa nihil (Ho).
2) Menguji kebenaran/kepalsuan yang telah diajukan, dengan jalan
membandingkan besarnya “r” yang diperoleh dalam proses perhitungan atau “r” observasi (ro) dengan besarnya “r” yang tercantum dalam table
nilai (rt) baik dalam taraf signifikan 1% maupun 5% dengan terlebih dahulu mencari derajat bebas (db) atau degrees of freedomnya (df) dengan rumus sebagai berikut:
Besarnya “r” Produk
Moment (rxy) Interpretasi
0,00 – 0,20
0,20 – 0,40
0,40 - 0,70
0,70 -0,90
0,90 – 1.00
Antara variabel X dan variabel Y memang terdapat korelasi, akan teapi korelasi itu sangat lemah atau rendahsehingga korelasi itu diabaikan (antara variabel X dan variabel Y di anggap tidak ada korelasi.)
Antara variabel X dan variabel Y terdapat korelasi yang lemah atau rendah.
Antara variabel X dan variabel Y terdapat korelasi yang sedang atau cukup.
Antara variabel X dan variabel Y terdapat korelasi yang kuat atau tinggi.
Antara variabel X dan variabel Y terdapat korelasi yang sangat kuat atau sangat tinggi.
(47)
df = N – nr
Keterangan :
df : Degrees of Freedom N : Number of Cases
nr : Banyaknya variabel yang dikorealisasikan
Pada kesimpulannya adalah jika hasil “r” di hitung lebih besar dari “r” table,
maka korelasi dianggap signifikan atau Ho ditolak dan Ha diterima. Namun
jika “r” hasil perhitungan lebih kecil dari “r” table maka korelasi tidak
signifikan atau Ho diterima dan Ha ditolak..
3) Selanjutnya agar dapat dibuktikan seberapa besar konstribusi variabel X
terhadap variabel Y, penulis menggunakan rumus KD = r2x100 %
Keterangan
KD : Kontribusi variabl X terhadap variabel Y R2 : Koeisien korelasi antara variable.
(48)
(prestasi belajar) yang akan diolah nanti adalah berupa nilai rapot siswa kelas II semester II.
Berdasarkan keterangan dari wali kelas II SDN SUKAMAJU 02 tentang nilai raport siswa, bahwa : Prestasi belajar siswa yang dituangkan ke dalam nilai-nilai raport tersebut, merupakan nilai-nilai kumulatif yang meliputi : nilai-nilai-nilai-nilai dari ketiga ranah hasil belajar (kognitif, afektif dan psikomotorik) di tambah dengan catatan-catatan harian guru atas para siswanya (lihat lampiran contoh raport). Jadi
nilai rapot “merupakan satu paket yang terdiri dari beberapa aspek yang tersebut di atas”.
Berikut gambaran taksonomi Bloom tentang ketiga ranah hasil belajar yang dijadikan patokan penilaian oleh para guru.
a. Ranah Kognitif
Tipe hasil belajar pengetahuan/hafalan
Tipe hasil belajar pemahaman
Tipe hasil belajar kesiapan dan lain-lain
b. Ranah Afektif
Receiving (kepekaan terhadap segala rangsangan)
Responding (reaksi terhadap rangsangan dari luar)
Valuing (penilaian/pandangan) dan lain-lain
c. Ranah Psikomotorik
Persepsi (penggunaan organ indra yang membimbing aktifitas gerak)
Gerak terbimbing (meniru/mengulang gerakan-gerakan komplek yang
diperagakan oleh pelatih) dan lain-lain.
Penulis memilih kelas II sebagai sempel penelitian karena pada umumnya kelas II belum terlalu dalam terkena pengaruh lingkungan luar, mereka adalah anak yang masih lugu yang baru akan beranjak dewasa, oleh karenanya pengaruh yang mengkristal/kental dalam dirinya saat ini hanya pengaruh lingkungan sekolah dasarnya dan lingkungan keluarganya (orang tua), di sinilah peneliti ingin mengetahui seberapa kental pengaruh budaya keilmuan orang tua (keluarga) terhadap anak yang tersebut di atas. Dan mengapa pada semester II, karena semester II merupakan masa dimana hasil belajar siswa yang telah ditempuh
(49)
______________________________
2
Yatim Riyanto, Metodologi Penelitian : Suatu Tujuan Dasar, (Surabaya: SIC 1996). Cet. Ke-1 h.67
3
Aminudin Rasyad, Metodologi Riset, (Jakarta: Fakultas Tarbiyah IAIN, 1987), h-62
4
Ibid., h.62
selama satu tahun pelajaran di tuangkan dalam bentuk angka, yaitu nilai raport yang mengindikasikan prestasi belajar masing-masing siswa dari ketiga aspek penting yaitu : aspek Kognitif, afektif, psikomotorik (lihat lampiran contoh penilaian raport) yang selama ini berusaha dikembangkan.
B. Populasi dan sempel
Populasi atau universe, yang berarti keseluruh objek yang diteliti, baik
berupa orang, benda, kejadian, nilai maupun hal-hal lain yang terjadi.2
Dalam keterangan lain diterangkan, populasi adalah sejumlah masa (manusia/bukan) yang terdapat dalam kawasan tertentu atau berada dalam satu unit kesatuan.3
Sedangkan sampel adalah bagian terkecil dari populasi yang mewakili secara representatif.4
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa SDN SUKAMAJU 02 JONGGOL-BOGOR, sedangkan sampel penelitian hanya berasal dari kelas dua yang telah dipilih dan ditentukan dengan teknik random sampling (pemilihan secara acak), yang berjumlah 30 orang.
C. Teknik pengumpulan data
Untuk mengumpulkan data yang konkrit dalam penelitian ini, penulis menggunakan teknik, antara lain :
1. Penelitian kepustakaan (Library Research)
Yakni dengan mem baca, menelaah dan mengkaji buku-buku dan sumber tertulis di perpustakaan, yang berkaitan dengan masalah-masalah yang di angkat dalam penelitian sebagai bahan teoritas.
2. Penelitian Lapangan (Field Research)
Yakni penelitian yang bertujuan untuk memperoleh data-data lapangan, dengan cara langsung terjun ke lapangan penelitian tersebut.
(50)
__________________________________
5
Yatim Riyanto, Metodologi Penelitian Pendidikan, Op, Cit., h.77
6
Ibid., h.68
7
Ibid., h.70
1. Observasi
Observasi merupakan metode pengumpulan data yang menggunakan
pengamatan terhadap objek penelitian.5 Dalam hal ini peneliti mengadakan
observasi secara langsung ke SDN SUKAMAJU 02 JONGGOL-BOGOR, untuk mengamati keadaan sekolah, guru-guru, siswa, fasilitas yang dimiliki dan struktur organisasi SDN tersebut.
2. Wawancara
Merupakan percakapan dengan maksud tertentu, percakapan ini dilakukan oleh dua pihak, yaitu pihak pewawancara (Interviewer) yang di wawancarai dengan di berikan pertanyaan-pertanyaan, dan yang di
wawancarai (Interviewee) yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu.6
3. Angket
Angket adalah alat untuk mengumpulkan data yang berupa daftar
pertanyaan yang disampaikan responden untuk dijawabsecara tertulis.7
D. Teknik Analisa dan Interpretasi Data 1. Teknik Analisa Data
Setelah data selesai di kumpulkan dengan lengkap, tahap berikutnya adalah tahap analisa, yaitu:
a. Editing
Mengedit adalah memeriksa daftar pertanyaan yang telah diserahkan oleh para responden. Jadi setelah angket dan tes di isi oleh responden dan diserahkan kembali kepada penulis, kemudian penulis memeriksa satu persatu angket dan tes tersebut. Bila ada jawaban yang diragukan atau tidak dijawab maka penulis menghubungi responden yang bersangkutan untuk menyempurnakan jawabannya.
Tujuan dari editing adalah untuk mengurangi kesalahan atau kekurangan yang ada pada daftar pertanyaan yang telah diselesaikan.
(51)
b. Skoring
Untuk menentukan skoring dalam hasil penelitian ini, responden yang menjawab dengan jawaban, a nilainya 4, b = 3, c = 2, dan d = 1. Ini berarti bahwa dengan jumlah item 20 dari pertanyaan angket mengenai budaya keilmuan orang tua akan di dapat jawaban seluruhnya berjumlah a= 40, b = 30, c = 20, dan d = 10. Selanjutnya dari prestasi belajar anak, skornya akan didapat dari hasil raport kelas II semester II.
Dan hasil diatas, agar dapat diukur dan dianalisa, penulis menggunakan ketentuan kategori dari variabel X, yaitu perhatian orang tua sebagai berikut:
Tabel 2
KETENTUAN KATEGORI VARIABEL X
NO
Rentang Nilai
Kategori
1
37
–
43
Tinggi
2
30 - 36
Rendah
Sedangkan Prestasi belajar anak sebagai variabel Y, penulis menggunakan tolak ukur dengan ketentuan kategori sebagai berikut:
Tabel 3
KETENTUAN KATEGORI VARIABEL Y
c. Tabulating
Yaitu mengolah data dengan memindahkan jawaban-jawaban yang terdapat dalam angket dan telah dikelompokkan ke dalam bentuk tabel frekuensi. Tujuannya untuk dapat mudah di baca dan maknanya segera mudah dipahami.
NO
Rentang Nilai
Kategori
1
68
–
75
Tinggi
(1)
Lampiran : 3
ANGKET PENELITIAN
Kepada Yth,
Orang tua/wali siswa/i kelas II SDN Sukamaju 02 Jonggol Di
Tempat Dengan hormat
Bersama ini saya selaku mahasiswi semester VIII Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Dual Modesytem Jurusan PAI (Pendidikan Agama Islam) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, bermaksud mengadakan penelitian di SDN Sukamaju 02 Jonggol - Bogor, guna menyelesaikan skripsi, sebagai syarat mencapai gelar Serjana Strata Satu (S1). Oleh karena itu, saya mengharapkan Orang tua/wali siswa/i kelas II SDN Sukamaju 02 Jonggol dapat mengisi angket penelitian ini sesuai dengan kenyataan yang sebenarnya, atas perhatian dan kesediaannya saya ucapkan terima kasih.
Hormat saya,
SITI MASITOH
(809011000164)
1. Petunjuk
A.Jawab pertanyaan berikut dengan member tanda silang (X) pada jawaban yang sesuai dengan kenyataan dan pendapat anda.
B. Indentitas dan jawaban anda dijamin kerahasiaannya serta tidak mempengaruhi nilai anda, sebab angket ini bertujuan dalam rangka menyelesaikan skripsi.
(2)
Nama orang tua :
Nama anak yang bersekolah di SDN Sukamaju 02 :
1. Pendidikan terakhir. a. sarjana b. SMA/sederajat c. SMP/sederajat
d. SD/sederajat
2. Profesi. a. Pegawai negri b. karyawan c. wiraswasta
d. pedagang / buruh
3. Apabila terdapat keluarga lain dalam keluarga anda, apakah mereka peduli terhadap pendidikan anak anda ?
a. selalu b. sering c. kadang-kadang d. tidak pernah
4. Apakah anda pernah menganjurkan anak anda untuk mengikuti kursus, bimbingan belajar dan lain – lain ?
5. Apakah anda pernah menemani anak anda dalam belajar (membimbingnya belajar)
a. selalu b. sering c. kadang-kadang d. tidak pernah
6. Apakah anda menyediakan dana khusus untuk biaya pendidikan anak anda ? a. ya b. tidak
7. Apakah anda pernah menyediakan fasilitas belajar seperti, meja belajar, lampu belajar, buku – buku bulpoin dan lain – lain ?
a. selalu b. sering c. kadang-kadang d. tidak pernah 8. Bagaimana keadaan ekonomi keluarga anda ?
a. sejahtera b. cukup sejah tera c. pas-pasan d. kurang 9. Apakah anda membimbing anak anda dalam menyaksikan televisi ?
a. selalu b. sering c. kadang-kadang d. tidak pernah
10. Apakah anda pernah berbincang dengan anak anda tentang massalah ilmu pengetahuan, sosial politik dan lain-lain ?
a. selalu b. sering c. kadang-kadang d. tidak pernah
11. Apakah anda membantu mengatasi kesulitan belajar anak, dengan member arahan, nasehat dan bimbingan ?
a. selalu b. sering c. kadang-kadang d. tidak pernah
12. Apakah anda pernah menanyakan kemajuan/perkembangan belajar anak anda ke sekolah/guru?
a. selalu b. sering c. kadang-kadang d. tidak pernah 13. Apakah anda gemar membaca Koran/majalah/buku-buku lain ?
(3)
Lampiran : 4
TABULASI ITEM ANGKET DAN SKOR YANG DIPEROLEH TENTANG BUDAYA KEILMUAN
RESPONDEN : ORANG TUA Responden
Nomer Pertanyaan Jumlah
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
1 2 1 0 3 3 4 4 2 3 3 4 1 4 34
2 3 1 4 2 3 6 3 2 4 4 4 3 3 42
3 2 4 4 4 3 4 3 2 4 3 2 3 1 32
4 3 4 2 4 4 4 3 3 4 4 4 3 1 34
5 2 4 2 3 4 4 3 2 3 3 1 1 2 30
6 4 4 3 4 2 3 3 3 4 3 3 3 4 37
7 4 4 4 2 4 2 4 3 4 3 4 3 4 39
8 3 4 4 4 3 4 3 3 4 4 3 2 3 32
9 3 4 1 3 3 3 4 4 2 4 3 4 1 36
10 4 4 4 4 2 3 4 1 3 4 3 4 3 37
11 3 3 2 2 4 3 4 2 3 4 2 4 2 31
12 4 4 3 3 4 2 4 3 4 1 3 3 4 33
13 4 3 4 4 4 2 4 3 3 4 3 3 4 41
14 2 4 4 3 4 3 3 3 4 2 2 3 4 35
15 3 4 2 3 4 2 3 2 3 4 2 4 2 39
16 4 4 4 2 3 3 3 1 4 2 4 1 2 40
17 4 3 4 4 3 4 3 4 4 1 3 4 4 41
18 4 4 1 3 4 3 3 3 3 1 4 3 3 34
19 4 4 2 4 3 4 3 4 4 4 3 3 3 35
20 4 4 2 4 3 3 4 3 4 4 3 2 3 43
21 2 4 1 3 4 3 3 3 3 4 3 4 4 37
22 4 3 2 3 4 4 3 3 2 4 4 1 4 38
23 2 4 4 4 4 3 4 3 4 3 3 2 3 32
24 4 4 3 4 2 3 4 1 4 3 4 4 3 40
25 4 2 4 4 1 1 4 1 4 3 3 2 2 31
(4)
Lampiran : 5
Nukilan Tabel Nilai Koefisien Korelasi “r” Produet Momen
Dari Pearson untuk Berbagai df *.
Banyak Variabel yang dikorelsikan Df (Degrees of
Freedom) atau db (Derajat Bebas )
2
Harga “r” pada Tarap Signifikansi
5 % 1 %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 0,997 0,950 0,878 0,811 0,754 0,707 0,666 0,632 0,602 0,576 0,553 0,532 0,514 0,497 0,482 0,468 0,456 0,444 0,433 0,423 0,413 0,404 1,000 0,990 0,959 0,917 0,874 0,834 0,798 0,765 0,735 0,708 0,684 0,661 0,641 0,623 0,606 0,590 0,575 0,561 0,549 0,537 0,526 0,515
(5)
23 24 25 26 27 28 29 30 35 40 45 50 60 70 80 90 100 125 150 200 300 400 500 1000 0,396 0,388 0,381 0,374 0,367 0,361 0,355 0,349 0,325 0,304 0,288 0,273 0,250 0,232 0,217 0,205 0,195 0,147 0,159 0,138 0,113 0,098 0,088 0,062 0,505 0,496 0,487 0,478 0,470 0,463 0,456 0,449 0,418 0,393 0,372 0,354 0,325 0,302 0,283 0,267 0,254 0,228 0,208 0,181 0,148 0,128 0,115 0,081
Dinukil dari Hendri E Garrett, Statistics in Psichology and Education, (New York Longmans, Green and co), hlm 437-439, dengan penyesuaian seperlunya, sesuai dengan kebutuhan variable yang dikorelasikan hanya dibatasi 2 buah.
(6)
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Bogor pada tanggal 11 Maret 1964 tepatnya di Kp. Cibucil Rt 06/02 Desa. Sukamanah Kecamatan Jonggol Kabupaten Bogor. Dilahirkan sebagai anak dari pasangan M.Mustopa dan Siti Rohati. Pendidikan dasar penulis di tempuh di MI. Hidayatul Athfal Cibucil lulus tahun 1976. Pada tahun 1980 lulus MTS Jonggol kemudian melanjutkan ke PGAN Bogor lulus tahun 1983. Sejak itu mengajar menjadi tenaga honorer di M.I. Hidayatul Athfal tempat dimana penulis sekolah. Alhamdulillah dua keberutungan datang tepatnya pada tahun 1984 yaitu menikah dan di angkat menjadi PNS sampai sekarang. Pada tahun 1992 penulis mendapatkan kesempatan melanjutkan kuliah DII. Program penyetaraan yang diselenggarakan oleh fakultas Tarbiyah IAIN Sunan Gunung Djati Bandung dan lulus pada tahun 1995. Berbagai kursus dan pelatihan pernah di ikuti oleh penulis diantaranya pelatihan guru kelas, pelatihan profesionalisme guru mata pelajaran dan kurikulum sekolah dasar. Dari hasil pernikahan dengan Wahyu Hidayat dikaruniai dua orang putra Deni Wahyudi dan Hendra Hidayat. Dan pada tahun 2010 keberuntungan datang kembali, Allah SWT mengabulkan segala harapan dan cita-cita penulis mendapatkan bea siswa untuk melanjutkan kuliah program S1 di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.Syukron Walhamdulillah.