EFEKTIVITAS PELAKSANAAN PERATURAN DAERAH KOTA MAKASSAR NOMOR 9 TAHUN 2009 MENGENAI PENGURUSAN ADMINISTRATIF IDENTITAS WARGA DI KANTOR DINAS KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPIL KOTA MAKASSAR TAHUN 2011 SAMPAI 2015

  

EFEKTIVITAS PELAKSANAAN PERATURAN DAERAH KOTA MAKASSAR

NOMOR 9 TAHUN 2009 MENGENAI PENGURUSAN ADMINISTRATIF

  

IDENTITAS WARGA DI KANTOR DINAS KEPENDUDUKAN DAN

CATATAN SIPIL KOTA MAKASSAR TAHUN 2011 SAMPAI 2015

Skripsi

  Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Meraih Gelar Sarjana Hukum Jurusan Ilmu Hukum pada Fakultas Syari’ah dan Hukum

  UIN Alauddin Makassar Oleh:

  ABD. KHALIQ SUBCHAN NIM: 10500112070 FAKULTAS SYARI’AH DAN HUKUM UIN ALAUDDIN MAKASSAR 2016

PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI

  Saya menyatakan bahwa yang terulis di dalam skripsi ini benar-benar hasil karya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain baik sebagian atau seluruhnya.

  Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip dan dirujuk bardasarkan pada kode etik ilmiah.

  Gowa, 02 Juni 2016 Penyusun

ABD KHALIQ SUBCHAN NIM. 10500112070

  

MOTTO

“Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, maka apabila kamu telah selesai

(dari suatu urusan) kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain, dan

hanya kepada Allah hendaknya kamu berharap”

(Q.S Al Insyirah: 6-8)

  

“Raihlah ilmu, dan untuk meraih ilmu belajarlah untuk tenang dan sabar”

(Khalifah Umar Bin Khattab)

“Kau akan berhasil dalam setiap pelajaran, dan kau harus percaya akan berhasil, dan berhasillah kau;

anggap semua pelajaran mudah, dan semua akan jadi mudah; jangan

takut pada pelajaran apa pun, karena ketakutan itu sendiri

kebodohan awal yang akan membodohkan semua”

  

(Pramoedya Ananta Toer)

“Setiap harapan menimbulkan doa, selalu berharap yang terbaik”

(Kurniawan Gunadi)

KATA PENGANTAR

   Assalaamu’alaikum Wr. Wb.

  Alhamdulillaahi Rabbil Alamiin , puji syukur penyusun panjatkan kepada

  Allah SWT atas rahmat dan hidayah-Nya sehingga penyusunan skripsi dengan judul

  

“Efektivitas Pelaksanaan Peraturan Daerah Kota Makassar Nomor 9 Tahun 2009

Mengenai Pengurusan Administratif Identitas Warga Di Kantor Dinas

Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Makassar Tahun 2010 Sampai 2015dapat

  diselesaikan dengan baik sesuai dengan waktu yang diharapkan. Skripsi ini merupakan salah satu persyaratan yang harus dipenuhi untuk memperoleh gelar Sarjana Hukum (SH) pada Jurusan Ilmu Hukum Fakultas Syari’ah dan Hukum Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar.

  Penyusun menyadari sepenuhnya bahwa memulai hingga mengakhiri proses pembuatan skripsi ini bukanlah hal seperti membalikkan telapak tangan. Ada banyak hambatan dan cobaan yang dilalui. Skripsi ini jauh dari kesempurnaan yang diharapkan, baik dari segi teoritis, maupun dari pembahasan hasilnya. Hanya dengan ketekunan dan kerja keraslah yang menjadi penggerak penyusun dalam menyelesaikan segala proses tersebut. Juga karena adanya berbagai bantuan baik berupa moril dan materil dari berbagai pihak yang telah membantu memudahkan langkah penyusun. Meskipun demikian, penyusun telah berusaha semaksimal mungkin sesuai dengan kemampuan yang dimiliki.

  Secara khusus penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar- besarnya kepada kedua orang tua tercinta ibunda Indanah dan ayahanda Subchan Ghani Samad yang telah mempertaruhkan seluruh hidupnya untuk kesuksesan anaknya, yang telah melahirkan, membesarkan dan mendidik dengan sepenuh hati dalam buaian kasih sayang kepada penulis.

  Selama menempuh studi maupun dalam merampungkan dan menyelesaikan skripsi ini, penulis banyak dibantu oleh berbagai pihak. Oleh sebab itu, pada kesempatan ini penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada:

  1. Prof. Dr. H. Musafir Pababbari M. Si. selaku Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar.

  2. Bapak Prof. Dr. Darussalam Syamsuddin, M. Ag. Selaku Dekan Fakultas Syari’ah dan Hukum UIN Alauddin Makassar.

  3. Ibu Istiqamah, S.H. M.H. selaku Ketua Jurusan Ilmu Hukum dan Bapak Rahman Syamsuddin, S.H., M.H. selaku Sekretaris Jurusan Ilmu Hukum UIN Alauddin Makassar. Terima kasih atas pembelajaran dan motivasi yang telah diberikan selama ini.

  4. Bapak Dr. Jumadi, S.H., M.H dan Bapak Dr. Abdul Wahid Haddade. Lc., M.Hi selaku pembimbing pertama dan pembimbing kedua yang dengan penuh kesabaran telah meluangkan waktu dan pikirannya untuk memberikan bimbingan, pengarahan, dan masukan yang sangat berharga kepada penulis dalam penyelesaian skripsi ini.

  5. Bapak Rahman Syamsuddin, S.H., M.H. dan Ibu Dr. Sohra, M.Ag selaku Dosen penguji, terima kasih atas arahan dan bimbingannya serta masukan Ilmu yang berharga bagi penyusun.

  6. Bapak Rahman Syamsuddin, S.H., M.H. selaku Penasehat Akademik, terima kasih atas semangat dan bimbingannya bagi penyusun selama ini mulai dari semester 1 hingga selesainya penulis dalam menempuh studi.

  7. Segenap Bapak dan Ibu Dosen yang telah membantu penulis dalam menimbah ilmu dan memperluas wawasan selama penulis mengikuti pendidikan di Jurusan Ilmu Hukum Fakultas Syari’ah dan Hukum Islam UIN Alauddin Makassar.

  8. Segenap Staf Jurusan dan Pegawai Akademik di Fakultas Syari’ah dan Hukum Islam Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar yang telah memberikan pelayanan yang sangat baik selama penulis melakukan studi dan penyelesaian skripsi ini.

  9. Para Bapak dan Ibu pimpinan dan Ketua bidang serta pegawai di Kantor Dinas Kependudukan dan catatan sipil Kota Makassar yang telah menerima saya dengan baik untuk melakukan penelitian di Kantor yang Bapak dan Ibu pimpin.

  10. Teman-teman, adinda, kakanda jurusan Ilmu Hukum dan sahabat-sahabat angkatan 2012 yang tidak bisa penulis sebutkan namanya satu persatu. Terima kasih atas motivasi, keakraban dan persaudaraannya selama penulis menempuh pendidikan di Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar.

  11. Serta seluruh pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu yang telah memberikan doa, bantuan dan dorongan sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini.

  Akhir kata, semoga Allah SWT selalu melimpahkan rahmat dan karunia-Nya untuk membalas kebaikan dari semua pihak yang telah mendukung dan membantu penulis selama ini. Besar harapan bagi penulis bahwa skripsi ini dapat berguna dan bermanfaat bagi berbagai pihak. Wassalam.

  Gowa, 05 April 2016

  Penyusun Abd Khaliq Subchan

  

DAFTAR ISI

  JUDUL .................................................................................................................. i PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI............................................................... ii MOTTO ................................................................................................................ iii PENGESAHAN SKRIPSI .................................................................................... iv KATA PENGANTAR .......................................................................................... v DAFTAR ISI......................................................................................................... ix DAFTAR TABEL................................................................................................. xi ABSTRAK ............................................................................................................ xii

  BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................... 1-21 A. Latar Belakang ..........................................................................................

  1 B. Fokus Penelitian dan Deskripsi Fokus .....................................................

  11 C. Rumusan Masalah .....................................................................................

  15 D. Kajian Pustaka...........................................................................................

  15 E. Tujuan dan Kegunaan Penelitian ..............................................................

  18 BAB II TINJAUAN TEORITIS ........................................................................... 22-37 A. Konsep Umum Administrasi Kependudukan ...........................................

  22 B. Hak dan Kewajiban Warga Negara...........................................................

  24 C. Kewenangan Penyelenggara dan Instansi Pelaksana ................................

  28 D. Dasar Hukum Administrasi Kependudukan .............................................

  36 E. Kerangka Konseptual ................................................................................

  37 BAB III METODE PENELITIAN........................................................................ 38-43 A. Jenis dan Lokasi Penelitian .......................................................................

  38 B. Pendekatan Penelitian ...............................................................................

  39 C. Sumber Data..............................................................................................

  39 D. Metode Pengumpulan Data .......................................................................

  41 E. Instrument Penelitian ................................................................................

  42 F. Teknik Pengolahan dan Analisis Data ......................................................

  42

  G. Pengujian Keabsahan Data........................................................................

  43 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ...................................... 44-89 A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian .........................................................

  43 B. Faktor-Faktor yang Menyebabkan Masalah dalam Pengurusan Identitas Warga Dalam Hal Administratif ...............................................................

  53 C. Langkah Strategis Pemerintah Dalam Memperbaiki Sistem Pelayanan Di Kantor Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Makassar ..............

  66 D. Efektivitas Pelaksanaan Peraturan Daerah Kota Makassar Nomor 9 Tahun 2009 ..........................................................................................................

  74 BAB V PENUTUP................................................................................................ 90-92 A. Kesimpulan ...............................................................................................

  90 B. Implikasi Penelitian...................................................................................

  91 DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................

  93 LAMPIRAN..........................................................................................................

  97 DAFTAR RIWAYAT HIDUP..............................................................................

  98

  

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Luas Wilayah dan Presentase Setiap Kecamatan di Kota Makassar ....

  45 Tabel 4.2 Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin Tahun 2011-2015........

  46 Tabel 4.3 Laporan Realisasi KTP Konvensional Tahun 2011- 2015 ...................

  85 Tabel 4.4 Laporan Realisasi KTP Elektronik Tahun 2015 ...................................

  86 Tabel 4.5 Laporan Realisasi Kartu Keluarga Tahun 2011-2015...........................

  87 Tabel 4.6 Laporan Realisasi Akta Kelahiran Tahun 2011-2015...........................

  88

  

ABSTRAK

Nama : Abd Khaliq Subchan NIM : 10500112070

Judul : Efektivitas Pelaksanaan Peraturan Daerah Kota Makassar Nomor

9 Tahun 2009 Mengenai Pengurusan Administratif Identitas Warga Di Kantor Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Makassar Tahun 2010 sampai 2015

  Skripsi ini berjudul “Efektivitas Pelaksanaan Daerah Kota Makassar Nomor

  

9 Tahun 2009 Mengenai Pengurusan Administratif Identitas Warga Di Kantor

Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Makassar”. Dimana dalam skripsi ini

  terdiri dari 3 (tiga) sub masalah yakni (1) Faktor-faktor apa saja yang menyebabkan masalah dalam pengurusan identitas warga dalam hal administratif? (2) Bagaimana langkah strategis pemerintah dalam memperbaiki sistem pelayanan publik di Kantor Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Makassar? (3) Bagaimana efektivitas dari pelaksanaan Peraturan daerah Kota Makassar Nomor 9 Tahun 2009 Tentang Penyelenggaraan Administrasi Kependudukan dan Catatan Sipil?. Untuk menyelesaikan sub maslah tersebut , maka digunakan metode pengumpulan data yang bersumber dari studi dokumen, wawancara dan observasi. Adapaun teknik pengolahan data yang digunakan dianalisa secara kualitatif yaitu suatu cara penelitian yang dilakukan guna mencari kebenaran kualitatif yakni merupakan data yang tidak berbentuk angka.

  Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana Efektivitas Pelaksanaan Peraturan daerah kota Makassar Nomor 9 tahun 2009 di Kantor dinas kependudukan dan catatan sipil kota Makassar dan untuk mengetahui problematika dalam Penyelenggaraan Administrasi Kependudukan.

  Penelitian ini dilaksanakan di kota Makassar tepatnya di Kantor Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Makassar. Teknik pengumpulan data berupa studi lapangan dan wawancara dengan pihak terkait. Data penelitian ini terdiri dari data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dengan cara wawancara langsung menggunakan pedoman wawancara yang telah dibuat secara terstruktur.

  Sedangkan data sekunder diperoleh dengan meneelah dokumen dan literatur yang berkaitan dengan objek penelitian, data yang diperoleh dan dianalisa secara kualitatif yaitu dengan menjelaskan permasalahan-permasalahan yang dibahas dalam skrispsi.

  Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Faktor-faktor yang menjadi masalah dalam Pengurusan identitas warga ini ada pada kinerja aparat yang kurang optimal dalam melaksanakan tugas dan fungsinya. Kecenderungan dari masyarakat itu sendiri yang masih rendah angka keasadarnnya dalam pengurusan dokumen kependudukan. Serta lemahnya peraturan yang ada. (2) Langkah strategis yang di lakukan pemerintah dalam memperbaiki sistem pelayanan yang ada, itu dengan evaluasi dan pembenahan terhadap sistem pelayanan dan kinerja dari aparat pelaksana secara berkala. (3) Pelaksanaan Peraturan Daerah kota Makassar Nomor 9 Tahun 2009 ini berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan, dari pihak dinas kependudukan menyatakan telah menjalankan tugas dan wewenang sebagaimana semestinya dan selalu berusaha memberikan pelayanan yang maksimal walaupun dengan prasarana seadanya. Namun disisi lain dari hasil wawancara dan pengamatan yang dilakukan penyusun dari sebagian elemen masyarakat dan ditambah dengan sampel data yang ada bahwasahnya pelayanan yang di berikan oleh dinas kependudukan belumlah optimal secara merata dan keseluruhan tehadap berbagai elemen masyarakat yang ada.

  Implikasi penelitian ini adalah (1) Konsistensi dari aparat pelaksana terhadap komitmen yang telah disepakati dalam melakukan tugas dan fungsinya, serta kesadaran dari masyarakat itu sendiri terkait penyelenggaraan administrasi kependudukan. (2) Dukungan dalam bentuk partisipasi dari aparat penyelenggara dan masyarakat kota Makassar akan sangat berpengaruh terhadap keberhasilan upaya- upaya pemerintah dalam memperbaiki sistem pelayanan publik di Kantor Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Makassar. (3) Diharapkan Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Makassar ini lebih mengoptimalkan lagi terkait sistem komunikasi yang dilakukan, sumberdaya manusia, disposisi dan struktur birokrasi yang ada.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu Negara berkembang yang jumlah

  penduduknya sangat besar, sebagai negara kepulauan penduduk Indonesia mempunyai persebaran penduduk yang tidak merata, banyak masalah yang merupakan akibat dari persebaran penduduk kerap kali muncul dan mendesak pemerintah untuk segera mengambil sebuah kebijakan. Di samping itu faktor pertumbuhan penduduk yang besar serta persebarannya yang tidak merata dan rendahnya kualitas penduduk juga menjadi suatu pemasalahan yang berkaitan dengan kependudukan di Indonesia. SDM yang tinggi menyebabkan berbagai permasalahan antara lain adalah kemiskinan, kesehatan dan pengangguran. Penduduk adalah Warga Negara Indonesia dan Orang asing yang menetap di indonesia sedangkan warga Negara Indonesia adalah Orang-orang bangsa Indonesia dan Orang-orang bangsa asing yang di sah kan dengan Undang-undang sebagai WNI.

  Negara kesatuan Republik Indonesia berdasarkan Pancasila dan Undang- undang Dasar Republik Indonesia tahun 1945 pada hakekatnya berkewajiban untuk memberikan perlindungan dan pengakuan terhadap penentuan status pribadi dan status hukum setiap peristiwa kependudukan dan peristiwa penting yang dialami oleh penduduk yang berada didalam atau diluar wilayah Negara Kesatuam Republik Indonesia. Untuk menyikapi berbagai masalah yang berhubungan dengan Indonesia yang akurat untuk mampu membuat pemetaan yang tepat guna untuk menanggulangi masalah kependudukan baik tingkat lokal dan nasional.

  Pendaftaran Penduduk adalah pencatatan biodata penduduk, pencatatan atas pelaporan peristiwa Kependudukan dan pendataan Penduduk Rentan Administrasi Kependudukan Serta Penerbitan Dokumen Kependudukan berupa kartu identitas atau Surat Keterangan Kependudukan. Pengelolaan pendaftaran penduduk merupakan tanggung jawab pemerintah kota/kabupaten, dimana dalam pelaksanaan diawali dari desa/kelurahan selaku ujung tombak pendaftaran penduduk,sehingga setiap warga terdaftar secara administrasi dan sesuai dengan Undang-undang Nomor 24 Tahun

  

1

2013 Tentang Administrasi Kependudukan.

  Sistem Informasi Administrasi Kependudukan (SIAK), SIAK adalah Suatu sistem Informasi yang disusun berdasarkan prosedur-prosedur dan berbasis teknologi informasi dan komunikasi yang bertujuan untuk menata sistem administrasi kependudukan di indonesia, sistem ini meliputi pendataan penduduk dan catatan sipil.

  Keberadaan sistem. administrasi kependudukan akan menghasilkan data kependudukan yang akurat, baik dari segi jumlah penduduk, tingkat ekonomi, pendidikan, dan lain-lain sehingga dengan data yang akurat tesebut berguna untuk implementasi kebijakan atau program pemerintahan lainnya. Dokumen Kependudukan adalah dokumen resmi yang di terbitkan oleh instansi pelaksana

  1 sebagai satu kesatuan yang mempunyai kekuatan hukum sebagai alat bukti autentik

  2 yang dihasilkan dari pelayanan pendaftaran penduduk dan pencatatan sipil.

  Administrasi dalam arti luas adalah segenap proses kegiatan untuk mencapai tujuan, sedangkan administrasi dalam arti yang sempit adalah segenap proses pelayanan untuk mencapai tujuan. Administrasi kependudukan adalah rangkaian kegiatan dan penataan dan penertiban dalam penerbitan dokumen dan data kependudukan melalui pendaftaran penduduk, pencatatan sipil, pengelolaan informasi Administrasi kependudukan serta pendayagunaan yang hasilnya untuk pelayanan publik dan pembangunan sektor lain. Penyelenggara yang mengelola adalah pemerintah, pemerintah provinsi dan pemerintah kabupaten/kota yang bertanggung

  3

  jawab dan berwenang dalam urusan administrasi kependudukan. Pelaksanaan pelayanan pencatatan sipil meliputi:

  1. Pencatatan Peristiwa Kelahiran

  2. Pencatatan Peristiwa Kematian

  3. Pelayanan pembuatan kartu tanda penduduk

  4. Pelayanan pembuatan KK

  5. Lahir mati 6. Pencatatan Perkawinan.

  7. Pencatatan Perceraian 2 Peraturan Daerah Kota Makassar Nomor 9 Tahun 2009 Tentang Penyelenggaraan Administrasi Kependudukan dan Catatan Sipil, pasal 1. 3 A.W.Widjaja, Pemerintahan Desa/Marga dan Administrasi desa (Cet. 1; Jakarta: Rajawali Press, PT. Raja Grafindo Persada, 1993), h. 23.

  8. Pengakuan anak

  9. Pengesahan anak

  10. Pengangkatan anak

  11. Perubahan nama

  12. Perubahan status kewarganegaraan

  13. Pembatalan perkawinan

  14. Pembatalan perceraian

  15. Dan peristiwa penting lainnya Dengan demikian, setiap Peristiwa Kependudukan dan Peristiwa Penting memerlukan bukti yang sah untuk dilakukan pengadministrasian dan pencatatan sesuai dengan ketentuan undang-undang. Sesuai dengan perubahan dan perkembangan yang terjadi dalam masyarakat Indonesia maka masyarakat Indonesia sadar bahwa seseorang perlu memiliki bukti tertulis dalam menentukan status seseorang atas kejadian-kejadian atau peristiwa-peristiwa, misalnya: perkawinan, kelahiran kematian, pengakuan anak, pengesahan anak, perceraian, kematian maupun pergantian nama. Sedangkan untuk memiliki status tersebut, maka orang tersebut harus mendaftarkan peristiwa atau kejadian itu pada Lembaga Catatan Sipil, dengan demikian orang tersebut akan memperoleh bukti tertulis yang berupa Akta Catatan Sipil.

  Dalam Undang-Undang Dasar Tahun 1945 ketentuan mengenai perlindungan dan pengakuan status hukum seseorang, secara implisit bisa ditemukan dalam Pasal perlakukan yang sama di hadapan hukum, yang melekat kepadanya dan tidak bisa dipisahkan. Di dalam Pasal 3 ayat (2) yang kemudian diikuti dengan Pasal 26 ayat (1) dan, Pasal 29 ayat (2) Undang-Undang Hak Asasi Manusia, yang senada dengan

  4 Pasal 28D ayat (1) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

  Dalam pasal 3 dan 4 Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2013 Tentang Administrasi Kependudukan menyatakan bahwa setiap penduduk wajib melaporkan peristiwa kependudukan dan peristiwa penting yang dialaminya kepada instansi pelaksana dengan memenuhi persyaratan yang diperlukan dalam pendaftaran penduduk dan pencatatan sipil. Warga Negara Indonesia yang berada di luar wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia wajib melaporkan Peristiwa Kependudukan dan Peristiwa Penting yang dialaminya kepada Instansi Pelaksana Pencatatan Sipil negara setempat dan/atau kepada Perwakilan Republik Indonesia dengan memenuhi

  5 persyaratan yang diperlukan dalam Pendaftaran Penduduk dan Pencatatan Sipil.

  Dalam Peraturan Daerah Kota Makassar Nomor 9 Tahun 2009 Tentang Penyelenggaraan Administrsi Kependudukan dan Catatan Sipil Juga menyatakan tentang Hak dan Kewajiban penduduk dalam hal pelayanan, pengurusan pendaftaran penduduk, pencatatan sipil dan kepastian hukum atas kepemilikan dokumen yang dimiliki yakni pada pasal 3 ayat 1 sampai 6 yang menjelaskan tentang hak dan kewajiban penduduk secara detailnya. Selain itu ada juga pasal 44 yang menjelaskan tentang prosedur pengurusan admnistrasi kependudukan dalam hal biaya pelayanan 4 5 Undang-undang Nomor 24 Tahun 2013 Tentang Administrasi Kependudukan.

  Undang-undang Nomor 24 Tahun 2013 Tentang Administrasi Kependudukan. yakni pada pasal 44 ayat 1 menyatkan secara tegas dan jelas bahwa Pembebasan biaya atas pelayanan administrasi kependudukan dan catatan sipil bagi penduduk kota. Pembebasan biaya atas pelayanan administrasi kependudukan dan catatan sipil bagi penduduk kota Pembebasan biaya atas pelayanan administrasi kependudukan

  6 dan catatan sipil bagi penduduk kota.

  Pada hakikatnya tugas pemerintah (eksekutif dan legislatif) baik di pusat maupun di daerah adalah menetapkan kebijakan politik dan tugas administrasi

7 Pemerintahan. Kependudukan dan catatan sipil merupakan salah satu urusan wajib

  Pemerintahan Daerah yang harus dilaksanakan oleh Pemerintah Pusat kepada Pemerintah Daerah. Pelayanan administrasi kependudukan yang terdiri dari pendaftaran penduduk dan pelayanan pencatatan sipil merupakan sub bagian dari pelayanan publik yang harus dilaksanakan dengan baik kepada masyarakat.

  Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2013 tentang Administrasi Kependudukan dan diikuti oleh Peraturan Daerah Kota Makassar Nomor 9 Tahun 2009 Tentang Penyelenggaraan Administrasi Kependudukan dan Catatan Sipil, Dijelaskan bahwa instansi pelaksana administrasi kependudukan untuk wilayah kabupaten/kota adalah Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil yang berwenang memberikan pelayanan yang sama dan profesional kepada setiap penduduk atas pelaporan peristiwa kependudukan dan peristiwa penting. Dalam menjalankan 6 Peraturan Daerah Kota Makassar Nomor 9 Tahun 2009 Tentang Penyelenggaraan Administrasi Kependudukan dan Catatan Sipil. 7 Siswanto Sunarno, Hukum Pemerintahan Daerah di Indonesia (Jakarta: Sinar Grafika, 2012), h. 50.

  penyelenggaraan administrai kependudukan, maka peristiwa penting penduduk harus

  8 ditata dengan sebaik-baiknya dalam bentuk pelayanan publik kepada masyarakat.

  Makassar adalah salah satu kota di Indonesia yang di 1971 hingga 1999 secara resmi dikenal sebagai Ujung Pandang) adalah ibu kota provinsi Sulawesi Selatan. Makassar tergolong salah satu kota terbesar di Indonesia dan dengan wilayah seluas 199,26 km² dan penduduk hampir mencapai 1,4 juta jiwa, kota ini berada di urutan kelima dalam hal jumlah penduduk setelah Jakarta, Surabaya, Bandung dan Medan.

  Masyarakat di kota Makassar khususnya dalam hal pengetahuan tentang penyelenggaraan Administrasi Kependudukan, berdasarkan realita yang terjadi, masyarakat di kota Makassar sudah lumayan banyak yang memiliki angka kesadaran atas segala hal pengurusan Dokumen Kependudukan dibandingkan dengan masyarakat yang masih rendah angka kesadaranya dalam hal pengurusan Dokumen Kependudukan dan apabila di presentasekan sekitar 70% banding 30% masyarakat.

  Namun yang menjadi masalah dan sangat disayangkan ketika kita kembali lagi pada aparat pelaksananya sebagai item penyelenggara Administrasi kependudukan ini mulai dari hal Pengurusan Administrasi yang menyangkut seluruh masalah kependudukan, yang meliputi pendaftaran penduduk, pencatatan sipil, pengelolaan data-informasi kependudukan belumlah optimal secara keseluruhan dalam memberikan pelayanan yang sesuai dengan yang di amanatkan UU, sehingga patut menjadi perhatian untuk segera melakukan evaluasi terhadap prosedur pelayanan 8 pengurusan administratif identitas warga dengan penyelenggaraan administrasi kependudukan yang bersih, jujur dan transparan sesuai ketentuan UU untuk mewujudkannya. Karena sampai saat ini, peraturan perundang-undangan yang mendukungnya masih terpisah-pisah, berjalan sendiri-sendiri tanpa ada kaitan satu dengan lainnya. Perwujudan suatu sistem memang sangat didambakan oleh masyarakat. Bahkan sebagai ciri dari penyelenggaraan negara yang modern khususnya bidang pelayanan masyarakat.

  Sebagaimana diketahui bahwa permasalahan yang ada itu adalah berkaitan dengan hal-hal seperti Akses dan cakupan masyarakat dalam pengurusan dokumen kependudukan, Pelayanan dan prasarana yang belum optimal dan memadai, Komunikasi dalam bentuk sosialisasi yang belum merata secara keseluruhan, Sumber daya manusia yang belum optimal dalam menjalankan tugas dan fungsinya.

  Sehingga bisa dikatakan bahwasanya Kinerja pelayanan masyarakat dibidang Administrasi Kependudukan terutama pelayanan yang menyentuh masyarakat banyak seperti pelayanan Kartu Tanda Penduduk (KTP), Surat Keterangan Keluarga, Akta Kelahiran, dan identitas hukum lain-lain, dewasa ini belum memuaskan. Masih kurangnya kinerja pelayanan masyarakat tersebut dampaknya sangat besar terutama terhadap bidang sosial dan ekonomi. Masyarakat pada era reformasi sekarang ini semakin kritis dan semakin menyadari akan hak-haknya untuk memperoleh pelayanan yang baik, sedangkan Pemerintah yang berkewajiban memberikan pelayanan yang baik kepada masyarakat belum mampu memenuhi tuntutan tersebut.

  Melihat berbagai macam masalah yang terjadi berdasarkan pernyataan di atas, bisa dikatakan bahwa fungsi pemerintah dalam mengayomi dan melayani masyarakat khususnya pada pemenuhan atas hak perlindungan dan pengakuan terhadap penentuan status pribadi dan status hukum setiap peristiwa kependudukan dan peristiwa penting yang dialami oleh segelintir masyarakat, khususnya penduduk kota Makassar itu belumlah merata dan optimal. Padahal sebagai pemimpin harusnya bisa memimpin daerah dan rakyatnya, khususnya lagi dalam hal mengayomi dan melayani agar bisa mewujudkan yang namanya kenyamanan , kesejahteraan, ketentraman dan ketertiban di masyarakat.

  Islam menetapkan tujuan dan tugas utama pemimpin adalah untuk melaksanakan ketaatan kepada Allah dan Rasul-Nya serta melaksanakan perintah- perintah-Nya. Sesuai dengan Q.S An-Nisa ayat 59:

              

   

             



  Terjemahnya: Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya), dan ulil amri di antara kamu. kemudian jika kamu berlainan Pendapat tentang sesuatu, Maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al Quran) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian.

  9 9 yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya.

  Kementrian Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahnya (Jakarta: CV Darus Sunnah, 2007), h. Ayat di atas menjelaskan perintah kapada orang-orang yang beriman ”dan kepada perintah untuk taat kepada Allah dan Rasul dan Ulil amri. Oleh karena itu Allah berfirman “ taatlah kepada Allah”, yakni ikutilah kitab-kitabnya, “dan taatlah kepada Rasul”, yakni pegang teguhlah sunnahnya, “dan kepada Ulil Amri atau pemimpin di antara kamu”, yakni terhadap ketaatan yang mereka perintahkan kepadamu, berupa ketaatan kepada Allah bukan ketaatan kepada kemaksiatan terhadapnya. Kemudian apabila kamu berselisih tentang suatu hal maka kembalihla kepada al-qur’an dan hadits.

  Ibnu Taimyah mengungkapkan bahwa kewajiban seorang pemimpin yang telah ditunjuk dipandang dari segi agama dan dari segi ibadah adalah untuk mendekatkan diri kepada Allah. Pendekatan diri kepada Allah adalah dengan menaati peraturan-peraturan-Nya dan Rasul-Nya. Namun hal itu lebih sering disalahgunakan oleh orang-orang yang ingin mencapai kedudukan dan harta.

   ٌلﻮُﺌْﺴَﻣ ْﻢُﻜﱡﻠُﻛَو ٍعاَر ْﻢُﻜﱡﻠُﻛ ُلﻮُﻘَـﻳ َﻢﱠﻠَﺳَو ِﻪْﻴَﻠَﻋ ُﻪﱠﻠﻟ ﻰ ﱠﻠَﺻ ِﻪﱠﻠﻟا َلﻮُﺳَر ﱠنَأ ﺎَﻤُﻬْـﻨَﻋ ُﻪﱠﻠﻟ ا َﻲِﺿَر َﺮَﻤُﻋ ِﻦْﺑا ْﻦَﻋ ِﺖْﻴَـﺑ ﻲِﻓ ٌﺔَﻴِﻋاَر ُةَأْﺮَﻤْﻟاَو ِﻪِﺘﱠﻴِﻋَر ْﻦَﻋ ٌلﻮُﺌْﺴَﻣ َﻮُﻫَو ِﻪِﻠْﻫَأ ﻲِﻓ ٍعاَر ُﻞُﺟﱠﺮﻟاَو ِﻪِﺘﱠﻴِﻋَر ْﻦَﻋ ٌلﻮُﺌْﺴَﻣَو ٍعاَر ُمﺎَﻣِْﻹا ِﻪِﺘﱠﻴِﻋَر ْﻦَﻋ 10 ِﻪِﺘﱠﻴِﻋَر ْﻦَﻋ ٌلﻮُﺌْﺴَﻣَو ٍعاَر ْﻢُﻜﱡﻠُﻛَو ِﻪِﺘﱠﻴِﻋَر ْﻦَﻋ ٌلﻮُﺌْﺴَﻣَو ِﻩِﺪﱢﻴَﺳ ِلﺎَﻣ ٌﻲِﻓ ٍعاَر ُمِدﺎَﺨْﻟاَو ﺎَﻬِﺘﱠﻴِﻋَر ْﻦَﻋ ٌﺔَﻟﻮُﺌْﺴَﻣَو ﺎَﻬ ِﺟْوَز

  Terjemahnya: Dari Ibn Umar r.a. Sesungguhnya Rasulullah Saw. Berkata :”Kalian adalah pemimpin, yang akan dimintai pertanggungjawaban. Penguasa adalah pemimpin, dan akan dimintai pertanggungjawaban atas kepemimpinannya. 10 Suami adalah pemimpin keluarganya, dan akan dimintai pertanggungjawaban

  Al-Hafidz Dzakiyuddin Abdul Adzim bin Abdul Qawi Al-Mundzari, Mukhtashar Shahih Muslim ( Cet. 1; Solo: Insan Kamil, 2012), h. 632-633. atas kepemimpinannya. Istri adalah pemimpin dirumah suaminya, dan akan dimintai pertanggungjawaban atas kepemimpinannya. Pelayan adalah pemimpin dalam mengelolaharta tuannya, dan akan dimintai pertanggungjawaban tentang kepemimpinannya. Oleh karena itu kalian sebagai pemimpin akan dimintai pertanggungjawaban atas kepemimpinannya. “(HR. Bukhari 893, Muslim 1829, An-Nawawi 12/529-531) Dalam ayat dan hadits di atas terlihat jelas tujuan dan tugas utama seorang pemimpin adalah untuk melaksanakan ketaatan kepada Allah dan Rasul-Nya serta melaksanakan perintah-perintah-Nya. Hadits ini juga menjelaskan tentang peringatan kepada seorang penguasa atau pemimpin dalam melaksanakan kewenangan dan kewajibannya akan diminta pertanggungjawabannya terhadap kepemimpinannya, dan seorang pelayan atau bawahan adalah pemimpin dalam melaksanakan atau menjalankan perintah dan amanah dari pemimpinnya akan diminta pertanggungjawabannya terhadap kepemimpinannya.

  Dalam uraian latar belakang di atas, hal tersebut menarik untuk dikaji bagi penulis dan untuk meneliti masalah ini serta memaparkan masalah ini dalam bentuk skripsi dengan judul “Efektivitas Pelaksanaan Peraturan Daerah Kota Makassar

  

Nomor 9 Tahun 2009 Mengenai Pengurusan Administratif Identitas Warga Di

Kantor Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Makassar Tahun 2011

Sampai 2015”.

B. Fokus Penelitian dan Deskripsi Fokus

  Fokus pada penelitian ini adalah pada Efektivitas Pelaksanaan Peraturan Daerah Kota Makassar Nomor 9 Tahun 2009 Mengenai Pengurusan Administratif Identitas Warga Di Kantor Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Makassar dan untuk menghindari terjadinya kekeliruan penafsiran pembaca terhadap variabel- variabel judul skripsi ini, maka terlebih dahulu penulis akan mengemukakan beberapa pengertian kata dan istilah yang terdapat dalam skripsi ini.

  Kata “Efektivitas” berasal dari kata efektif dalam bahasa Inggris “effective” yang telah mengintervensi kedalam bahasa Indonesia dan memiliki makna “berhasil” dalam bahasa Belanda “effectiev” memiliki makna “berdaya guna”. Efektivitas berasal dari kata dasar efektif. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia kata efektif ini dapat diartikan sebagai ada efeknya (pengaruhnya, akibatnya, kesannya dan sebagainya); manjur, mujarab, mempan. Kata efektivitas ini sendiri dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia disamakan artinya dengan keefektifan yaitu, 1. Hal berkesan atau berpengaruh; 2. (obat) kemujaraban, kemanjuran: 3. (usaha, tindakan)

  11 keberhasilan; 4. (Undang-Undang, Peraturan dan sebagainya) hal mulai berlaku.

  Kata “Administratif” atau administrasi dalam arti luas adalah proses penyelenggaraan kegiatan organisasi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan dengan menggunakan sumber daya manusia (human) dan bukan manusia (non

  12

human ). Pengertian Administrasi dalam arti sempit adalah suatu proses kegiatan

  yang dilakukan dan melibatkan sebagian orang dalam organisasi untuk mencapai

  11 Peter Salim dan Yeni Salim, Kamus Bahasa Indonesia Kontemporer (Ed. 1, Jakarta: Modern English Press, 1991), h.376 . 12 H.A.S Moenir, Manajemen Pelayanan Umum (Jakarta: Bumi Aksara, 2010), h. 79. bagian sasaran antara yang ditetapkan. Sebutan khusus untuk pengertian administrasi

  

13

dalam arti sempit ini adalah ketatausahaan.

  Kata “Identitas” menurut Istilah berasal dari bahasa Inggris, Identity yang memiliki arti sebagai ciri-ciri, tanda-tanda atau jati diri. Menurut bahasa “Identitas” adalah “Pengenalan atau pengakuan terhadap seseorang yang termasuk dalam suatu golongan yang di lakukan berdasarkan atas serangkaian ciri-ciri yang merupakan suatu kesatuan bulat dan menyeluruh, serta menandainya sehingga dapat dimasukkan

  14 dalam golongan tersebut.

  Kata “Warga” Menurut UUD 1945 Pasal 6 menyatakan bahwa Warga Negara adalah penduduk sebuah negara atau bangsa berdasarkan keturunan, tempat kelahiran, dan sebagainya, yang mempunyai kewajiban dan hak penuh sebagai warga negara itu. memiliki domisili atau tempat tinggal tetap di suatu wilayah negara, yang dapat

  15 dibedakan menjadi warga negara asli dan warga negara asing (WNA).

  “Catatan Sipil” Menurut Subekti dan Tijitrosoedibio Burgelijk Stand (Belanda), catatan sipil adalah suatu lembaga yang ditugaskan untuk memelihara daftar-daftar atau catatan-catatan guna pembuktian status atau peristiwa-peristiwa penting bagi para warga Negara, seperti kelahiran, perkawinan, dan kematian.

  13 14 H.A.S Moenir, Manajemen Pelayanan Umum, h. 78 .

  Salim, Arshal, GP, at al, Pendidikan Kewarganegaraan, Demokrasi, HAM dan Masyarakat Madani (Jakarta: IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta Press, 2000), h. 2. 15 Republik Indonesia, Undang – undang Negara Kesatuan Republik Indonesia Tahun 1945 ,Pasal 6. Menurut Volmar, Catatan sipil adalah suatu lembaga yang diadakan oleh penguasa yang bermaksud membukukan selengkap mungkin dan karena itu memberikan kepastian sebesar-besarnya tentang semua peristiwa penting bagi status keperdataan seseorang mengenai kelahiran, pengakuan, perkawinan, perceraian, dan kematian. Peristiwa-peristiwa ini dicatat, agar mengenai itu baik bagi yang berkepentingan maupun bagi pihak ketiga ada buktinya

  Menurut Nico Gami dan I Nyoman Budi Jaya, Catatan sipil adalah suatu lembaga yang bertugas untuk mencatat atau mendaftar setiap peristiwa yang dialami oleh warga masyarakat, misalnya kelahiran, perkawinan, kematian, dan sebagainya. Tujuannya untuk mendapatkan data selengkap mungkin, agar status warga

  16 masyarakat dapat diketahui.

  “Makassar” Salah satu kota di Indonesia yang letaknya di Sul-Sel. Kota Makassar dari 1971 hingga 1999 secara resmi dikenal sebagai Ujung Pandang) adalah ibu kotaprovinsi Sulawesi Selatan. Makassar merupakan kota terbesar di kawasan Indonesia Timur dan wilayah metropolitan terbesar kedua di luar Pulau Jawa, setelah Kota Medan. Kota ini juga pernah menjadi ibu kota Negara Indonesia Timur dan Provinsi Sulawesi. Makassar terletak di pesisir barat daya pulau Sulawesi dan berbatasan dengan Selat Makassar di sebelah barat, Kabupaten Kepulauan Pangkajene di sebelah utara, Kabupaten Maros di sebelah timur dan Kabupaten Gowa di sebelah selatan. Dari aspek pembangunan dan infrastruktur, kota Makassar 16 Rachmadi Usman, Aspek-aspek Hukum Perorangan dan Kekeluargaan di Indonesia (Cet.

  1; Jakarta: Sinar Grafika, 2006), h. 190. tergolong salah satu kota terbesar di Indonesia dan dengan wilayah seluas 199,26 km² dan penduduk hampir mencapai 1,4 juta jiwa, kota ini berada di urutan kelima dalam hal jumlah penduduk setelah Jakarta, Surabaya, Bandung dan Medan.

  Sebagaimana yang telah dipaparkan di atas, maka penelitian dalam penulisan skripsi ini mencakup proses pelaksanaan pengurusan administratif identitas warga menurut Peraturan Daerah Kota Makassar Nomor 9 tahun 2009. Sedangkan mengenai tempat penelitian yaitu di Kantor Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Makassar.

  C. Rumusan Masalah

  Berdasarkan uraian latar belakang di atas, dapat diidentifikasikan beberapa masalah yang selanjutnya dirumuskan sebagai berikut:

  1. Faktor-faktor apa saja yang menyebabkan masalah dalam pengurusan identitas warga dalam hal administratif?

  2. Bagaimana langkah strategis pemerintah dalam memperbaiki Sistem pelayanan publik di Kantor Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Makassar?

  3. Bagaimana efektivitas dari pelaksanaan Peraturan daerah Kota Makassar Nomor 9 Tahun 2009 Tentang Penyelenggaraan Administrasi Kependudukan dan Catatan Sipil?

  D. Kajian Pustaka

  Kajian pustaka berisi tentang uraian sistematis mengenai hasil-hasil penelitian keterkaitan dengan penelitian yang akan dilakukan maupun dari beberapa buku yang di mana di dalamnya terdapat pandangan dari beberapa ahli. Adapun beberapa literatur-literatur yang akan berkaitan dengan pokok masalah yang akan diteliti yakni Mengenai pelaksanaan pengurusan administratif identitas warga menurut Peraturan Daerah Kota Makassar Nomor 9 Tahun 2009 Tentang Penyelenggaraan Administrasi Kependudukan dan Catatan Sipil adalah sebagai berikut:

  Skripsi yang berjudul “Implementasi Pelayanan Atas Penyelenggaraan Administrasi Kependudukan Berdasarkan Pasal 7 Undang-undang Nomor 24 Tahun 2013 Tentang Administrasi Kependudukan (Studi Di Kabupaten Malang)” yang

  17

  disusun oleh Yana Gilang Permatasari. Skripsi ini membahas tentang bagaimana Pelayanan dan Pengawasan Penyelanggaraan Administrasi Kependudukan berdasarkan pasal 7 UU Nomor 24 Tahun 2013 tentang administrasi kependudukan di kabupaten malang.

  Skripsi ini lebih memaparkan gambaran umum tentang pelaksanaan penyelanggaraan administrasi kependudukan dan dalam penelitiannya penulis menyimpulkan bahwa Implementasi atau pelaksanaan pelayanan dan pengawasan atas penyelenggaraan Administrasi Kependudukan di Kabupaten Malang tepatnya di 17 Yana Gilang Permata sari, Implementasi Pelayanan Atas Penyelenggaraan Administrasi

  

Kependudukan Berdasarkan Pasal 7 Undang-undang Nomor 24 Tahun 2013 Tentang Administrasi

Kependudukan (Studi Di Kabupaten Malang), Skripsi, Program Studi Ilmu Hukum, Fakultas Hukum

, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Universitas Brawijaya (Malang, 2014). http://hukum.stud-

entjournal.ub.ac.id/index.php/hukum/article/download/890/879 ( Diakses pada hari Sabtu 25 Juni

2015 Pukul 07.51 WIB).

  Dinas Kependudukan dan pencatatan Sipil Kecamatan Turen Kabupaten Malang telah memberikan pelayanan dengan optimal. Dinas juga memberikan sosialisasi kepada Kecamatan yang bersangkutan dan telah memberikan solusi terbaik. Dalam melakukan pelayanan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil dengan Kecamatan sudah sesuai dengan 8 unsur pelayanan yang baik yaitu Kesederhanaan, kejelasan/kepastian, keamanan, keterbukaan, efisiensi, ekonomis, keadilan dan ketetapan waktu. Sedangkan penulis dalam penyusunan skripsi ini lebih fokus membahas tentang pelaksanaan pengurusan administratif identitas warga menurut peraturan Daerah Kota Makassar Nomor 9 Tahun 2009 Tentang Penyelenggaraan Administrasi Kependudukan dan Catatan Sipil.

  Skripsi yang berjudul “Pelaksanaan Pencatatan Akta Kelahiran Dalam Mewujudkan Tertib Administrasi Kependudukan Di Kecamatan Wedi Kabupaten

18 Klaten” yang disusun oleh Haryono. Skripsi ini membahas tentang bagaimana

  pelaksanaan pencatatan akta kelahiran dalam mewujudkan tertib Administrasi Kependudukan artinya fokus peneliti skripsi ini hanya pada struktur dan proses pelayanan masyarakat dalam pelaksanaan pencatatan akta kelahiran dalam mewujudkan tertib Administrasi Kependudukan Di Kecamatan Wedi Kabupaten Klaten. Sedangkan penulis dalam penyusunan skripsi ini lebih fokus membahas 18 Haryono, Pelaksanaan Pencatatan Akta Kelahiran Dalam Mewujudkan Tertib

  

Administrasi Kependudukan Di Kecamatan Wedi Kabupaten Klaten, Skripsi, Program Studi Ilmu

Hukum, Fakultas Syari’ah dan Hukum, UIN Sunan Kalijaga (Yogyakarta, 2013). http://r.search. yahoo.com. ( diakses hari sabtu 28 Juni 2015 Pukul 07.29 WIB). tentang pelaksanaan pengurusan administratif identitas warga menurut peraturan Daerah Kota Makassar Nomor 9 Tahun 2009 Tentang Penyelenggaraan Administrasi Kependudukan dan Catatan Sipil.