Mengukir Jejak di Tanah Petta Canre - Repositori UIN Alauddin Makassar

  | i Seri Laporan KKN Angk. Ke-54 UINAM 2017

  Mengukir Jejak di Tanah Petta Canre Editor : Dr. Hasyim Haddade, M.Ag.

  Dr. Masyhuri Masri, S.Si., M. Kes

  Kontributor :

  Fajriansyah Samid Nur Irwan Supriadi

  Achmad Najih Ihsan Muh Alif Mikail

  Muthia Misdrinaya Reski Amalia. S

  Aeni Rahmi Evi kurnia

  Selvia Asni

PUSAKA ALMAIDAH 2017

  | ii

  Mengukir Jejak di Tanah Petta Canre

  Makassar: Pusaka Almaida, 2017 xii + 111 hlm : 16 X 23 cm

  ISBN: 978-602-5813-34-4 Cetakan Pertama : 2017 Desain Sampul : Syarkawi Amin Syukur Penerbit : Pusaka Almaida Sanksi Pelanggaran Pasal 44 Undang-undang Nomor 12 Tahun 1997 Tentang Perubahan atas Undang-undang No. 6 Tahun 1982 Tentang Hak Cipta sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang Nomor 7Tahun 1987.

  1. Barang siapa dengan sengaja dan tanpa hak mengumumkan atau memperbanyak suatu ciptaan atau memberikan izin untuk itu, dipidana dengan pidana penjara paling lama 7 (tujuh) tahun dan/atau denda paling banyak Rp. 100.000.000.,- (seratus juta rupiah)

  2. Barang siapa yang dengan sengajamenyiarkan, memamerkan, mengedarkan atau menjual kepada umum suatu ciptaan atau baranghasil pelanggaran Hak Cipta sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan/atau denda paling banyak Rp.50.000.000.,- (lima puluh juta rupiah)

  Hak cipta dilindungi undang-undang Dilarang mengutip atas memperbanyak Sebagian atau seluruh isi buku ini dalam Bentuk apapun tanpa seizin dari Penulis

  | iii

SAMBUTAN REKTOR

  Pelaksanaan KULIAH KERJA NYATA (KKN) merupakan agenda rutin dalam bidang pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan oleh mahasiswa UIN Alauddin Makassar di bawah bimbingan Dosen Pembimbing KKN yang didampingi oleh Badan Pelaksana KKN. Pelaksanaannya melibatkan seluruh mahasiswa dari berbagai fakultas dan jurusan dengan asumsi bahwa pelaksanaan KKN ini dalam melakukan program-program kerjanya dilakukan dengan multi disipliner

  approach,

  sehingga program kerja KKN bisa dilaksanakan dalam berbagai pendekatan sesuai dengan disiplin ilmu mahasiswa yang ditempatkan di posko-posko KKN.

  KULIAH KERJA NYATA (KKN) tentu diharapkan mampu mendekatkan teori-teori ilmu pengetahuan yang diperoleh di bangku kuliah dengan berbagai problematika yang dihadapi oleh masyarakat. Dalam menjalankan tugas-tugas pengabdian ini, pihak universitas memberikan tugas pokok kepada Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M), khususnya pada Pusat Pengabdian kepada Masyarakat (PPM). Dalam pelaksanaannya, Rektor UIN Alauddin Makassar berharap agar pelaksanaan KKN bisa berjalan dengan baik dan dilaksanakan sesuai dengan kaidah-kaidah keilmiahan dalam arti bahwa program yang dilakukan di lokasi KKN adalah program yang diangkat dari sebuah analisis ilmiah (hasil survey) dan dilaksanakan dengan langkah-langkah ilmiah serta dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah.

  Atas nama pimpinan UIN Alauddin Makassar, Rektor menghaturkan banyak terima kasih dan penghargaan kepada Ketua LP2M saudara Prof. Dr. Muhammad Saleh Tajuddin, M.A., Ph.D. terkhusus kepada Kepala PPM saudara Drs. H.M. Gazali Suyuti, M.HI atas inisiatifnya untuk mempublikasikan dan mengabadikan karya-karya KKN dalam bentuk sebuah buku, sehingga proses dan hasil pelaksanaan

  | iv KKN akan menjadi refrensi pengabdian pada masa-masa yang akan datang.

  Makassar, 1 Agustus 2017 Rektor UIN Alauddin Makassar Prof. Dr. H. Musafir, M.Si.

  NIP. 19560717 198603 1 003

  | v

  

SAMBUTAN KETUA LEMBAGA PENELITIAN

DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (LP2M) UIN

ALAUDDIN

  Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M) memiliki tugas pokok untuk menyelenggarakan dan mengkoordinir pelaksanaan penelitian dan pengabdian masyarakat, baik yang dilakukan oleh dosen maupun mahasiswa. Dalam hal pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan oleh mahasiswa, KKN merupakan wadah pengabdian yang diharapkan memberikan bekal dan peluang kepada mahasiswa untuk mengimplementasikan kajian-kajian ilmiah yang dilakukan di kampus.

  KULIAH KERJA NYATA (KKN) merupakan salah satu mata kuliah wajib bagi mahasiswa UIN Alauddin Makassar sebelum memperoleh gelar sarjana dalam bidang disiplin ilmu masing-masing. Pelaksanaan KKN ini tidak hanya sekedar datang dan mengabdi ke dearah-dearah lokasi pelaksanaan KKN, tetapi harus tetap diletakkan dalam bingkai sebagai sebuah kegiatan ilmiah. Dalam perspektif ini, maka KKN harus dirancang, dilaksanakan, dan terlaporkan secara ilmiah sehingga dapat terukur pencapaiannya. Pada kerangka ini, LP2M UIN Alauddin Makassar berupaya semaksimal mungkin untuk dapat mencapai tujuan pelaksanaan KKN ini.

  Olehnya itu, LP2M UIN Alauddin Makassar menginisiasi untuk mempublikasikan rancangan, pelaksanaan, dan pelaporan KKN dengan melakukan analisis ilmiah terhadap setiap program-program kerja KKN yang dilakukan selama ber-KKN. Hal ini dilakukan agar segala capaian pelaksanaan KKN dapat terlaporkan dengan baik dan dapat terukur pencapaiannya, sehingga KKN yang merupakan kegiatan rutin dan wajib bagi mahasiswa dapat dilakukan secara sistematis dari masa ke masa.

  Adanya upaya mengabadikan dalam bentuk publikasi hasil-hasil KKN ini tidak terlepas dari upaya maksimal yang dilakukan oleh segala pihak yang terlibat dalam pelaksanaan KKN ini, olehnya itu, Ketua LP2M menghaturkan penghargaan dan terima kasih kepada Kepala Pusat Pengabdian kepada Masyarakat (PPM), Drs. H.M. Gazali Suyuti, M.HI., yang telah mengawal upaya publikasi laporan pelaksanaan KKN,

  | vi serta apresiasi tinggi atas upaya yang tak kenal lelah untuk melakukan inovasi di PPM, baik secara internal maupun terbangunnya jaringan antar PPM sesama PTKAIN

  Makassar, 1 Agustus 2017 Ketua LP2M UIN Alauddin Makassar Prof. Dr. Muhammad Saleh Tajuddin, M.A., Ph.D.

  NIP. 19681110 1993031 006

  | vii

  

KATA PENGANTAR

KEPALA PUSAT PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

(PPM)

UIN ALAUDDIN MAKASSAR

  Sebagai ujung tombak pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat, PUSAT PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (PPM) UIN Alauddin Makassar senantiasa berusaha melakukan terobosan dan langkah-langkah inovatif untuk mewujudkan kegiatan- kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang semakin baik dan inovatif. Upaya ini adalah wujud tanggung jawab pengabdian terhadap masyarakat dan UIN Alauddin Makassar, sehingga kegiatan pengabdian masyarakat bisa semakin mendekatkan pihak civitas akademika UIN Alauddin dengan masyarakat dan mewujudkan keterlibatan langsung dalam pembangunan masyarakat.

  Upaya membukukan dan publikasi laporan pelaksanaan KKN ini merupakan inovasi yang telah dilakukan oleh PPM UIN Alauddin sebagai upaya memudahkan kepada semua pihak untuk dapat mengakses hasil-hasil pengabdian yang telah dilakukan oleh mahasiswa KKN di bawah bimbingan dosen pembimbing. Dengan adanya publikasi ini, program-program KKN dapat diukur capaiannya dan jika suatu saat nanti lokasi yang yang ditempati ber-KKN itu kembali ditempati oleh mahasiswa angkatan berikutnya, maka akan mudah untuk menganalisis capaian yang telah ada untuk selanjutnya dibuatkan program-program yang berkesinambungan.

  Publikasi laporan KKN ini diinspirasi dari hasil ‘kunjungan pendalaman’ ke beberapa PTKIN (Jakarta, Bandung, dan Cirebon) serta bisa terlaksana dengan baik berkat dukungan dan bimbingan Bapak Rektor, Ketua dan Sekretaris LP2M, serta seluruh staf LP2M. Terkhusus kepada seluruh dosen pembimbing dan anggota Badan Pelaksana KKN UIN Alauddin Makassar saya mengucapkan terima kasih yang tak terhingga, berkat ketekunan dan kerjasamanya sehingga program publikasi laporan KKN ini bisa terlaksana. Penghargaan dan ucapan terima kasih juga saya haturkan kepada seluruh mahasiswa KKN

  | viii Angkatan ke-54 dan 55 atas segala upaya pengabdian yang dilakukan dan menjadi kontributor utama penulisan buku laporan ini.

  Makassar, 1 Agustus 2017 Kepala PPM UIN Alauddin Makassar Drs. H.M. Gazali Suyuti, M.HI.

  NIP. 19560603 198703 1 003

  | ix

KATA PENGANTAR

  Alhamdulillah, segala puja dan puji hanya untuk Allah. Shalawat dan salam senantiasa tercurah kepada junjungan Nabiyullah Muhammad saw. Nabi sebagai Uswatunhasanah dimuka bumi ini.

  Buku ini adalah laporan akhir KKN UIN Alauddin Makassar Tahun 2017 di Kelurahan Macanre Kecamatan Lilirilau, Kabupaten Soppeng sebagai bentuk laporan pertanggung jawaban. Akan tetapi, kami menyadari bahwa buku laporan akhir KKN ini tentu tidak bisa terwujud tanpa partisipasi dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis ingin mengucapkan rasa penghargaan besar kami sekaligus ucapan terima kasih yang sebanyak-banyaknya kepada pihak yang terlibat:

  1. Prof. Dr. H. Musafir, M.Si., selaku Rektor UIN Alauddin Makassar yang telah memberikan kesempatan dan ruang aktualisasi atas ilmu yang kami miliki semasa proses perkuliahan melaui program Kuliah Kerja Nyata (KKN).

2. Drs. H. M. Gazali Suyuti, M.HI. selaku Ketua Lembaga

  Pengabdian kepada Masyarakat (P2M) yang telah memberikan pembekalan dan membantu dalam proses penyelesaian KKN.

  3. Dr. M. Wahyuddin Abdullah, S.E.,M.Si.,Ak.selaku Badan Pelaksana (BP) KKN yang turut disibukkan untuk memfasilitasi kami dalam pelaporan akhir KKN.

  4. Dr. Hasyim Haddade, M.Ag., serta Dr. Masyhuri Masri,

  S.Si, M.Kes

  selaku Dosen Pembimbing yang telah membimbing dan memandu kami sejak proses KKN dimulai hingga pembuatan buku pengabdian atau laporan KKN.

  5. Hj. Andi Inci S.Sos selaku Kepala Kelurahan Macanre yang begitu setia mengarahkan dan mendampingi kami di lapangan atas kelancaran program kerja KKN sejak awal hingga akhir masa KKN.

  6. Pung Nabba, selaku tuan rumah sekaligus ayah yang setia mendampingi dan mengarahkan kami selama proses KKN berlangsung.

  7. Hj. Marna, selaku Pembina TPA Darul Muttaqin Macanre yang telah membimbing dan mengarahkan kami selama proses KKN Berlangsung.

  8. Kepala Sekolah beserta staffnya se-Kelurahan Macanre, yang telah mendukung jalannya program kerja selama proses KKN berlangsung.

  | x

  9. Siswa-siswi se-Kelurahan Macanre yang telah terlibat dalam pelaksaan program kerja selama proses KKN berlangsung.

  10. Seluruh masyarakat Kelurahan Macanre yang telah berpartisipasi dalam menyukseskan pelaksanaan program KKN di Kelurahan Macanre Kecamatan Lilirilau Kabupaten Soppeng.

  11. Kawan-kawan mahasiswa KKN UIN Alauddin Angkatan ke-54 yang mau berbagi dalam suka dan duka selama ber-KKN Kelurahan Macanre Kecamatan Lilirilau Kabupaten Soppeng.

  Semoga buku ini dapat memberi manfaat buat kita semua, khususnya kepada kampus tercinta “Kampus Peradaban” UIN Alauddin dan diri kami semua.Saran dan kritik senantiasa penulis harapkan dari para pembaca.

  . Macanre, 10 Juli 2017 M.

  Tim Penyusun

  | xi

  

DAFTAR ISI

SAMBUTAN REKTOR ………………………........................ iii

SAMBUTAN KETUA LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (LP2M) UIN

ALAUDDIN ……………………….......................................... v

KATA PENGANTAR KEPALA PUSAT PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (PPM) UIN ALAUDDIN

MAKASSAR…………………................................................... vii

KATA PENGANTAR …………………………....................... ix

DAFTAR ISI…………….….................................................... xi

  BAB I. PENDAHULUAN A. Dasar Pemikiran ....................................................... 1 B. Gambaran Umum Kelurahan Macanre ................ 2 C. Permasalahan ............................................................ 3 D. Kompetensi Mahasiswa KKNAngk. Ke-55 ........ 3 E. Fokus atau Prioritas Program ................................ 5 F. Sasaran dan Target ................................................... 5 G. Jadwal Pelaksanaan Program.................................. 6 BAB II. METODE PELAKSANAAN PROGRAM A. Metode Intervensi Sosial ......................................... 8 B. Pendekatan Dalam Pemberdayaan Masyarakat ..11 BAB III. SUMBER DAYA ALAM YANG BERADA DI MACANRE A. Sumber Daya Alam……...………………………………………….

  17 B. Bencana Alam ……………………………….. 18 C.

  Infrastruktur Umum …………………………. 19

  BAB IV. KONDISI KELURAHAN MACANRE A. Sejarah Singkat Kelurahan Macanre ................. 20 B. Letak Geografis .................................................... 22 C. Struktur Penduduk ............................................... 23 D. Sarana dan Prasarana ........................................... 24 BAB V. DESKRIPSI DAN HASIL PELAYANAN DANPEMBERDAYAAN KELURAHAN MACANRE A. Kerangka Pemecahan Masalah .......................... 26 B. Bentuk dan Hasil Kegiatan Pelayanan dan Pengabdian Masyarakat ....................................... 35 C. Faktor-Faktor Pencapaian Hasil ........................ 40 BAB VI. PENUTUP

  | xii A. Kesimpulan ........................................................... 42

  B. Rekomendasi ........................................................ 42 TESTIMONI

  A. Testimoni Mahasiswa KKN Kelurahan Macanre 44

  LAMPIRAN

BAB I PENDAHULUAN A. Dasar Pemikiran Pendidikan pada hakikatnya adalah usaha sadar manusia untuk

  mengembangkan kepribadian di dalam maupun di luar sekolah dan berlangsung seumur hidup. Oleh karenanya agar pendidikan dapat dimiliki oleh seluruh rakyat sesuai dengan kemampuan masyarakat, maka pendidikan adalah tanggung jawab keluarga, masyarakat dan pemerintah. Tanggung jawab tersebut didasari kesadaran bahwa tinggi rendahnya tingkat pendidikan masyarakat berpengaruh pada perkembangan suatu daerah.

  Pendidikan yang diselenggarakan di Indonesia sendiri terbagi dalam tiga jalur utama; yaitu pendidikan formal, pendidikan nonformal, dan pendidikan informal. Sebagaimana yang diatur dalam UU Nomor 20 Tahun 2003, Pasal 26 ayat 1 dijelaskan bahwa pendidikan nonformal diselenggarakan bagi warga masyarakat yang memerlukan layanan pendidikan yang berfungsi sebagai pengganti, penambah dan atau pelengkap pendidikan formal dalam rangka mendukung pendidikan sepanjang hayat. Lebih lanjut dalam ayat 2 dijelaskan pendidikan nonformal berfungsi mengembangkan potensi peserta didik dengan penekanan pada penguasaan pengetahuan dan keterampilan.

  Melalui jalur Kuliah Kerja Nyata (KKN) UIN Alauddin Makassar yang merupakan lembaga pendidikan formal memberikan dukungan terhadap terlaksananya pendidikan non formal.

  Kuliah Kerja Nyata (KKN) adalah sebuah program yang berorientasi pengabdian kepada dengan pendekatan lintas keilmuan dan sektoral pada waktu dan daerah tertentu.Pelaksanaan kegiatan KKN ini berlangsung antara satu sampai dua bulan dan bertempat di daerah setingkat untuk melaksanakan KKN sebagai bentuk kegiatan intrakurikuler yang memadukan tri dharma perguruan tinggi yaitukepada masyarakat.

  Kuliah kerja nyata ini dilaksanakan secara melembaga dan terstruktur sebagai bagian dari pelaksanaan kurikulum pendidikan tinggi, yang wajib diikuti oleh setiap mahasiswa yang berada pada taraf jenjang strata satu (S1) dengan status intrakurikuler wajib.Kuliah Kerja Nyata sesungguhnya bisa terbilang salah satu aspek mata kuliah yang harus dilalui dan dilakukan dari ruang kelas ke ruang masyarakat sebagai ajang aktualisasi penerapan disiplin ilmu berdasarkan kompetensi keilmuan yang dimiliki sebagai bekal dalam memasuki ruang yang sangat luas dan heterogen dalam menguji teori-teori keilmuan yang telah didapatkannya di bangku kuliah.Masyarakat adalah guru kehidupan yang ditemukannya di lokasi KKN.

  Teori-teori keilmuan yang didapatkan dibangku kuliah, kemudiannya diperhadapkan pada fakta-fakta lapangan sebagai salah satu alat menguji kebenaran teori tersebut.Di sinilah dibutuhkan kreatifitas mahasiswa sebagai bagian dari pengembangan diri dan uji nyali sebelum terjun ke masyarakat yang sesungguhnya.

  Melalui program KKN yang dilaksanakan oleh pihak tertentu dalam universitas harapannya mahasiswa mampu mengenal persoalan masyarakat yang bersifat “cross sectoral” serta belajar memecahkan masalah dengan pendekatan ilmu (interdisipliner).Mahasiswa perlu menelaah dan merumuskan masalah yang dihadapi masyarakat serta memberikan alternatif pemecahannya (penelitian), kemudian membantu memecahkan dan menanggulangi masalah tersebut.

  Tujuan besar yang didapatkan oleh mahasiswa dari program Kuliah Kerja Nyata adalah untuk mengoptimalkan pencapaian maksud dan tujuan perguruan tinggi, yakni menghasilkan sarjana yang menghayati permasalahan masyarakat dan mampu memberi solusi permasalahan secara pragmatis, dan membentuk kepribadian mahasiswa sebagai kader pembangunan dengan wawasan berfikir yang komprehensif.

  Sedang, manfaat Kuliah Kerja Nyata yang diharapkan sebagai modal besar bagi mahasiswa dari program wajib ini antara lain agar mahasiswa mendapatkan pemaknaan dan penghayatan mengenai manfaat ilmu,teknologi, dan seni bagi pelaksanaan pembangunan, mahasiswa memiliki skill untuk merumuskan serta memecahkan persoalan yang bersifat “cross sectoral” secara pragmatis ilmiah dengan pendekatan interdisipliner, serta tumbuhnya kepedulian social dalam masyarakat.

  Bagi masyarakat dan Pemerintah, program Kuliah Kerja Nyata adalah bagian dari kerja kreatif mahasiswa dalam memberikan bantuan

  

2 pemikiran dan tenaga dalam pemecahan masalah pembangunan daerah setempat, dalam memperbaiki pola pikir dalam merencanakan merumuskan, melaksanakan berbagai program pembangunan, khususnya dipedesaan yang kemungkinan masih dianggap baru bagi masyarakat setempat, serta menumbuhkan potensi dan inovasi di kalangan anggota masyarakat setempat dalam upaya memenuhi kebutuhan lewat pemanfaatan ilmu dan teknologi.

  Kepentingan lain dari program kuliah kerja nyata ini dapat ditemukan antara lain : Melalui mahasiswa/ dosen pembimbing, diperoleh umpan-balik sebagai pengayaan materi kuliah, penyempurnaan kurikulum, dan sumber inspirasi bagi suatu rancangan bentuk pengabdian kepada masyarakat yang lain atau penelitian. Demikian pula, diperolehnya bahan masukan bagi peningkatan atau perluasan kerjasama dengan pemerintahan setempat, termasuk dengan instansi vertikal yang terkait.

  B. Gambaran Umum Kelurahan Macanre

  Kelurahan Macanre terletak di Kecamatan Lilirilau, Kabupaten Soppeng. Kelurahan Macanre berbatasan langsung dengan kelurahan Cabbengge, Kelurahan Ujung, kelurahan Pajalesang dan desa Kebo.

  Kelurahan Macanre berada terdiri dari 2 lingkungan yaitu lingkunganSumpangale, dan lingkungan Toawo, Di lingkungan Sumpangale Terdapat 4 RW dan 11 RT sedangkan di lingkungan Toawo terdapat 1 RW dan 3 RT

  Kelurahan Macanre merupakan wilayah dataran rendah, wilayah perbukitan, dan wilayah dataran tinggi / pengunungan. Jumlah penduduk Kelurahan Macanre yaitu laki-laki 1431 jiwa dan perempuan sebanyak 1627 jiwa dengan jumlah rumah tangga 877 rumah tangga.

C. Permasalahan

  Berdasarkan hasil survei yang dilakukan selama 4 hari, ditemukan beberapa masalah yang memungkinkan untuk diselesaikan selama masa Kuliah Kerja Nyata, di antaranya :

  1. Bidang Edukasi :

   Kurangnya pemahaman masyarakat Kelurahan Macanre tentang pentingnya penggunaan batang pisang.

  

3

   penggunaan narkoba.

  Kurangnya pengetahuan masyarakat mengenai bahaya

   karena tidak terpenuhinya kebutuhan guru bahasa Inggris.

  Kurangnya pengetahuan anak-anak dibidang bahasa Inggris

   masih kurang.

  Tenaga profesional guru dibidang pengetahuan umum yang

2. Bidang Pembangunan dan Sosial Kurangnya papan penunjuk arah.

   Kurangnya  Pengetahuan masyarakat mengenai pemanfaatan limbah bonggol pisang.

   obat-obat terlarang.

  Kurangnya kesadaran warga mengenai bahaya penggunaan

  Kurangnya kesadaran masyarakat mengenai penghijauan.

   3. Bidang Keagamaan Minimnya sarana pengembangan bakat pada bidang

   keagamaan.

   D. Kompetensi Mahasiswa KKN Angk. Ke-54

  Minimnya pembinaan bakat dan minat santri TPA.

  Mahasiswa KKN Angkatan ke-54 berasal dari berbagai kompetensi keilmuan, yaitu :

  Fajriansya Samid, mahasiswa jurusan Jurnalistik, fakultas

  dakwah dan komunikasi ialah kordinator kelurahan. Ia gemar menuliskan berita tentang kegiatannya selama ber KKN di kelurahan macanre dan mempostingnya di beberapa media online ternama. Iapun seorang mahasiswa yang aktif dalam organisasi pecinta Alam dilingkungan kampus yang berbakat dalam hal potret memotret.

  Reski Amalia S, selaku bendara adalah mahasiswi jurusan

  Pendidikan Bahasa Inggris, fakultas Tarbiyah dan Keguruan. Kiki sapaan akrabnya, ia juga aktif dalam beberapa komunitas diluar kampus, yakni Lentera Negeri yang bergerak dibidang pendidikan dan English Youth Community (E-YouC) Makassar yang bergerak bidang bahasa. Kompetensi keilmuan yang dimiliki ialah pengajaran dalam bidang bahasa Inggris. Selain itu ia juga berkompeten dalam bidang public

  

speaking, misalnya saja menjadi MC disetiap kegiatan kelurahan maupun

kecamatan selama KKN.

  

4

  Asni, selaku sekretaris, mahasiswi Jurusan Ekonomi Islam,

  fakultas Ekonomi Dan Bisnis Islam. Dia aktif dalam beberapa organisasi diluar kampus termasuk dalam organisasi Daerah. Ia juga sangat ahli dibidang persuratan. Selain itu ia juga merupakan sosok yang agamis dan sering mengingatkan agar tak lupa menjalankan shalat lima waktu.

  Nur Irwan Supriadi, merupakan mahasiswa jurusan Hukum

  Pidana dan Ketatanegaraan, Fakultas Syari‟ah dan Hukum. Kompetensi keilmuan yang dimiliki ialah di bidang Hukum. Ia juga memiliki keterampilan dalam bidang olaraga serta terampil dalam hal mengemudikan kendaraan roda empat.

  Evi Kurnia, merupakan mahasiswi jurusan Sosiologi Agama,

  Fakultas Ushuludiin dan Filsafat. Kompetensi keilmuan yang dimiliki ialah di bidang keagamaan. Sebagai seorang istri (satu-satunya yang telah berkeluarga) maka wajarlah ketika beliau memiliki kemampuan masak memasak yang super hebat.

  Muhammad Alief Mikail, memiliki tinggi 175 cm dan berat

  badan 70 kg. Pria bergolongan darah A ini sangat hobi menulis. Baik dengan blog pribadi maupun akun Wattpad. Dia adalah mahasiswa Jurusan Matematika, Fakultas Sains dan Teknologi. Kompetensi keilmuan yang ia miliki ialah di bidang matematika. Selain itu ia juga berkompetensi pada bidang belajar mengajar.

  Muthia Misdrinaya, merupakan mahasiswi jurusan Ilmu

  komunikasi-yang tak heran jika memiliki skill komunikasi yang lebih dalam lingkup bermasyarakat, Fakultas Dakwah dan komunikasi. Ia memiliki kompetensi di bidang MC (Pembawa Acara) dan sangat senang bekerjasama dengan siapa saja.

  Selvia, merupakan mahasiswi dari Jurusan kimia, Fakultas Sains

  dan Teknologi. Ia memiliki kompetensi di bidang sains dan lihai dalam membuat pupuk organik dan pestisida. Sehingga ilmunya sangat bermanfaat bagi masyarakat kelurahan Macanre yang mayoritas bekerja sebagai petani. Kemampuan dibidang seni suara dan gambar menjadi alas an sehingga ia menjadi pengajar seni budaya disalah satu SD setempat.

  Aeni Rahmi, merupakan mahasiswi jurusan Manajemen

  Pendidikan Islam, Fakultas Tarbiyah dan Keguruan. Kompetensi keilmuan yang dimiliki ialah bidang keagamaan dan lihai dalam kemampuan manajemen pembelajaran. Ia juga berbakat dalam seni qasidah, nasyid dan keterampilannya dalam memasak.

  

5

  Achmad Najih Ihsan, merupakan mahasiswa jurusan Tafsir Al

  Qur‟an dan Hadist, Fakultas Ushuluddin dan Filsafat. Kompetensi keilmuan yang dimiliki ialah dalam bidang keagamaan. Ia juga memiliki kemampuan dalam membaca dan menghafal Al- Qur‟an. Ia juga lihai dalam bidang masak-memasak, sehingga terkadang dialah yang menjadi koki pada hari minggu (harai memasak para lelaki diposko KKN) E.

   Fokus atau Prioritas Program

  Program kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Angkatan ke-54 Tahun 2017 meliputi bidang Pendidikan, bidang Sosial Kemasyarakat dan bidang Keagamaan.

  Fokus Permasalahan Prioritas Program dan Kegiatan

  Macanre Mengajar

  • Bidang Pendidikan English Day -

  Penyuluhan Bahaya Narkoba

  • Penyuluhan Pembuatan Pestisida -

  Bidang Sosial dan Organik

  Kemasyarakatan Pemasangan penunjuk arah

  • Penanaman Pohon -

  Mengajar TPA

  • Kegiatan Festival AnakShaleh
  • Bidang Keagamaan Yaasinan -
  • Tambahan)

  Pelaksanaan Isra‟ Mi‟raj (Program kerja

F. Sasaran dan Target

  Setiap program kerja yang dilaksanakan di lokasi KKN memiliki sasaran dan target, yaitu :

  No. Program/Kegiatan Sasaran Target Bidang Pendidikan

  1 Macanre Mengajar Siswa-siswi Membantu Guru seKelurahan SD di Kelurahan Macanre Macanre

  

6

  2 English Day Siswa-siswi seKelurahan Membantu

  Macanre meningkatkan soft

  skill siswa siswi

  Macanre

  Bidang Sosial dan Kemasyarakatan

  3 Penyuluhan Siswa SMK Kel. Meningkatkan Bahaya Narkoba Macanre pengetahun mengenai bahaya

  Narkoba

  3 Penyuluhan Kelompok Tani Meningkatkan Pembuatan pengetahuan Pestisida mengenai Organik pemanfaatan bonggol pisang dalam lingkup pertanian

  4 Pemasangan Masyarakat Adanya Penanda penunjuk arah Kelurahan atau petunjuk jalan Macanre

  5 Penanaman Masyarakat Menjaga Kelestarian Pohon Kelurahan Lingkungan

  Macanre

  Bidang Keagamaan

  6 Yaasinan Masyarakat Bertambahnya Macanre pengetahuan tentang ilmu agama dan bacaan Al- Qur‟an.

  

7

  7 Festival Anak Anak usia SD se- Meningkatkan nilai Shaleh Kel. Macanre religious anak sejak dini

G. Jadwal Pelaksanaan Program

  Kegiatan ini dilaksanakan selama 60 hari pada Tanggal : 25 Maret – 22 Mei 2017 Tempat : Kelurahan Macanre, Kec. Lilirilau, Kab. Soppeng Secara spesisifik waktu implementatif kegiatan KKN Reguler

  Angkatan ke-54 ini dapat dirincikan sebagai berikut :

  1. Pra-KKN (Maret 2016)

  Waktu No. Uraian Kegiatan

  1 Pembekalan KKN Angkatan 54 18-19 Maret 2017

  2 Pembagian Lokasi KKN

  19 Maret 2017

  3 Pertemuan Pembimbing dan

  20 Maret 2017 pembagian kelompok

  4 Pelepasan

  24 Mater 2017

  2. Pelaksanaan program di lokasi KKN (Maret,April,Mei 2017)

  Waktu No. Uraian Kegiatan

  1 Penerimaan di Kantor kecamatan

  24 Maret 2017 Lilirilau

  2 Kunjungan Dosen Pembimbing

  24 Maret 2017

  3 Observasi dan survey lokasi 25-30 Maret 2017

  4 Kunjungan Dosen Pembimbing

  22 April 2017

  5 Implementasi Program Kerja 27 maret-20 Mei 2017

  6 Kunjungan Pimpinan UIN

  04 Mei 2017 Alauddin Makassar dan Dosen

  

8 Pembimbing

  7 Penarikan Mahasiswa KKN

  22 Mei 2017 3. Laporan dan Hasil Evaluasi Program

  Waktu

  No. Uraian Kegiatan

  1 Penyusunan buku laporan akhir KKN

  2 Penyelesaian buku laporan

  3 Pengesahan dan penerbitan buku laporan

  4 Penyerahan buku laporan akhir KKN ke P2M

  5 Penyerahan buku laporan akhir KKN ke Kepala kelurahan dan Seluruh Mahasiswa KKN Di Kelurahan Macanre

  9

BAB II METODE PELAKSANAAN PROGRAM A. Metode Intervensi Sosial Intervensi sosial dapat diartikan sebagai cara atau strategi

  memberikan bantuan kepada masyarakat (individu, kelompok, dan komunitas). Intervensi sosial merupakan metode yang digunakan dalam praktik di lapangan pada bidang pekerjaan sosial dan kesejahteraan sosial.pekerjaan sosial merupakan metode yang digunakan dalam praktik di lapangan pada bidang pekerjaan sosial dan kesejahteraan sosial dan kesejahteraan sosial adalah dua bidang yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan seseorang melalui upaya memfungsikan kembali fungsi sosialnya.

  Intervensi sosial adalah upaya perubahan terencana terhadap individu, kelompok, maupun komunitas. Dikatakan perubahan terencana agar upaya bantuan yang diberikan dapat dievaluasi dan diukur keberhasilan. Intervensi sosial dapat pula diartikan sebagai suatu upaya untuk memperbaiki keberfungsian sosial dari kelompok sasaran perubahan, dalam hal ini, individu, keluarga, dan kelompok.Keberfungsian sosial menunjuk pada kondisi dimana seseorang dapat berperan sebagaimana seharusnya sesuai dengan harapan lingkungan dan peran yang dimilikinya.

  KKN UIN Alauddin Angkatan ke-54 menggunakan metode intervensi social dalam melakukan pendekatan kepada warga masyarakat di Kelurahan Macanre sebagai salah satu metode dalam mengatasi masalah sosial dan sumber daya manusia (SDM) di Kelurahan Macanre.Melalui pendekatan inilah bisa diketahui kemampuan dan kebutuhan masyarakat kelurahan

  Langkah awal yang dilakukan yaitu dengan melakukan survey ke masyarakat.Berbaur bersama mereka dan mendengarkan segala keluh kesah mereka. Dari informasi tersebut kemudian dapat diketahui kemampuan yang dimiliki dan apa saja yang dibutuhkan oleh masyarakat dapat dikembangkan. Kemudian direalisasikan dengan membuat program kerja mencakup hal-hal yang dibutuhkan dengan menitikberatkan pada program pendidikan, social, keagamaan. Dari pelaksanaan program-program itulah pendekatan terhadap masyarakat desa dilakukan dan harapkan mampu memberikan pengetahuan dan

  

10 kemampuan yang bisa digunakan untuk memperbaiki kesejahteraan dan sumber daya manusia masyarakat.

  1. Tujuan Intervensi sosial Tujuan utama dari intervensi sosial adalah memperbaiki fungsi sosial orang (individu, kelompok, masyarakat) yang merupakan sasaran perubahan ketika fungsi sosial seseorang berfungsi dengan baik, diasumsikan bahwa kodisi sejahteraan akan, semakin mudah dicapai.

  Kondisi sejahtera dapat terwujud manakala jarak antara harapan dan kenyataan tidak terlalu lebar.melalui intervensi sosial hambatan- hambatan sosial yang dihadapi kelompok sasaran perubahan akan diatasi. Dengan kata lain, intervensi sosial berupa memperkecil jarak antara harapan lingkungan dengan kondisi riil klien.

  2. Fungsi Intervensi Fungsi dilakukannya dalam pekerjaan sosial, diantaranya:

  1. Mencari penyelesaian dari masalah secara langsung yang tentunya dengan metode pekerjaan sosial.

  2. Menghubungkan kelayan dengan system sumber

  3. Membantu kelayan menghadapi masalahnya

  4. Menggali potensi dari dalam diri kelayan sehingga bisa membantunya untuk menyelesaikan masalahnya

  3. Tahapan dalam intervensi Menurut pincus dan minahan,intervensial sosial meliputi tahapan sebagai berikut: 1)

  Penggalian masalah,merupakan tahap di mana pekerja sosial mendalami situasi dan masalah klien atau sasaran perubahan.Tujuan dari tahap penggalian masalah adalah membantu pekerja sosial dalam memahami,mengindetifikasi,dan menganalisis factor-faktor relevan terkait situasi dan masalah tersebut,pekerja sosial dapat memutuskan masalah apa yang akan ia selesaikan,tujuan dari upaya perubahan,dan cara mencapai tujuan.panggilan masalah apa yang akan ia selesaiakan,tujuan dari upaya perubahan,dan cara mencapai tujuan.penggalian masalah terdiri dari beberapa konten,di antaranya

  Identifikasi dan penentuan masalah

   Analisis dinamika situasi sosial

    Menentukan tujuan dan target

   Menentukan tugas dan strategi Stalibilitasi upaya perubahan

  

11

  2) Pengumpulan data,merupakan tahap di mana pekerja sosial mengumpulkan informasi yang dibutuhkan terkait masalah yang akan diselesaikan.dalam memalukan pengumpulan data,terdapat tiga cara yang dapat dilakukan yaitu:pertanyaan,observasi,penggunaan data tertulis. 3) Melakukan kontak awal 4) Negosiasi kontrak, merupakan tahap di mana pekerja sosial menyempurnakan tujuan melalui kontrak pelibatan klien atau sasaran perubahan dalam upaya perubahan

  5) Membentuk sistem aksi,merupakan tahap dimana pekerja sosial menentukan system aksi apa saja yang akan terlibat dalam upaya perubahan. 6)

  Menjaga dan menggkordinasiakan sistem aksi,merupakan tahap dimana pekerja sosial melibatkan pihak-pihak yang berpengaruh terhadap tercapainya tujuan perubahan. 7)

  Memberikan pengaruh 8) Terminasi

  Dalam intervensi sosial dikenal pula adanya empat sistem. Yang pertama dikenal dengan Sistem Pelaksana Perubahan, yang mana sekelompok orang memberikan bantuan berdasarkan keahlian yang beragam, bekerja dengan sistem yang beragam pula dan secara profesional. Yang kedua ada Sistem Klien, merupakan sistem yang meminta bantuan, memperoleh bantuan, dan terlibat dalam pelayanan yang diberikan oleh Sistem Pelaksana Perubahan. Selanjutnya ada Sistem Sasaran, yaitu orang-orang atau organisasi yang berpengaruh dalam tercapainya tujuan dari perubahan. Dan yang terakhir adalah Sistem Aksi, dimana orang-orang bersama dengan pelaksana perubahan berupaya untuk menyelesaikan permasalahan yang ada sehingga dapat tercapai tujuan-tujuan perubahan.

  Tahapan dalam intervensi sosial menurut Annisa (2014) pada dasarnya merupakan salah satu bentuk tahapan dalam Community Work. Tahapan-tahapan yang terjadi dalam intervensi tentu saja bukan merupakan tahapan yang kaku dan harus dilaksanakan tahap demi tahap secara urut, tetapi lebih merupakan tahapan yang luwes.

  Tahapan pertama disebut dengan Fase Persiapan (Preparation). Tentu saja seorang community worker harus melakukan persiapan- persiapan sebelum dia terjun pada suatu kelompok atau komunitas.

  Setidaknya mereka harus mempunyai gambaran mengenai komunitas yang akan mereka tangani, bagaimana keadaan sosial-geografisnya,

  

12 sehingga mereka tidak akan kebingungan lagi apa yang akan mereka lakukan setibanya dilokasi karena sudah menyiapkan segala sesuatunya. Dasar-dasar pengetahuan tentang komunitas yang akan dikunjungi bisa diperoleh dari surat kabar, jurnal, buku-buku atau laporan penelitian yang ada. Tidak ada salahnya seorang community worker menghubungi Lembaga Swadaya Masyarakat atau organisasi non-pemerintah sejenis yang bergelut dibidang yang akan ditangani oleh si community worker untuk memudahkan misi mereka.

  Fase Pengembangan Kontak dengan Komunitas (Contact-

  

making) merupakan fase selanjutnya yang penting karena disini para

  pekerja komunitas harus mengembangkan relasi dengan komunitas yang lebih bermakna. Maksudnya, dalam tahapan ini untuk menguji lagi apakah hubungan mereka dengan komunitas sasaran dapat mengarah kepada relasi yang konstruktif atau sebaliknya.

  Fase yang ketiga adalah Pengumpulan Data dan Informasi (Data

  

and Informationn Gathering). Seorang tokoh Twelvetrees mengungkapkan

  bahwa ada dua bentuk informasi yang dapat digunakan oleh para aktivis, yang pertama adalah informasi baku adalah data-data yang dapat diperoleh dari berbagai laporan resmi, baik yang dikeluarkan oleh lembaga pemerintah ataupun organisasi non-pemerintah. Dan yang kedua adalah informasi lunak yang diperoleh dari partisipan ataupun pihak-pihak yang terkait dengan masalah yang sedang dibahas. Berbeda dengan informasi baku, informasi lunak tentunya lebih bersifat subjetif karena tidak jarang banyak memunculkan opini individual.

  Tahapan berikutnya ada Perencanaan dan Analisis (Analysis and

  

Planning). Pada fase ini, aktivis serta partisipan menggunakan kelompok

  kerja sebagai kelompok utama dalam menganalisis dan mengkaji pokok permasalahan yang akan ataupun sedang mereka bahas. Setelah itu mereka bisa menentukan tujuan khusus dari pergerakan yang akan mereka lakukan. Karena mereka hanya fokus pada satu topik tertentu saja, maka tidak heran bila mereka hanya akan memilih satu obyek.

  Fase kelima ada Pelaksanaan (Implementing). Pelaksanaan aksi komunitas sebagian besar merupakan aksi yang langsung dan berkonfrontasi dengan pihak yang mereka identifikasikan sebagai lawan mereka. misalnya, aksi unjuk rasa dari para pekerja Nike. Namun, bagi mereka yang memilih pendekatan konsensus akan melakukan pendekatan terlebih dahulu dengan pihak Dewan Perwakilan Rakyat atau sejenisnya untuk menyampaikan tuntutan mereka.

  

13 Dan fase yang terkahir adalah Fase Negosiasi (Negotiating) yang merupakan kegiatan antara wakil-wakil dari komunitas yang melakukan tuntutan dan wakil dari pihak yang dituntut. Proses negosiasi bukanlah kegiatan yang gampang sehingga tidak jarang dalam proses ini terjadi ketidak tercapainya kata sepakat bila masing-masing pihak bersikeras dengan tuntutan yang mereka miliki.

  4. Jenis-jenis pelayanan yang diberikan adalah: 1)

  Pelayanan sosial Pelayanan sosial diberikan kepada klien dalam rangka menciptakan hubungan sosial dan penyusaian sosial secara serasi dan harmonis diantara lansia,lansia dan keluarganya,lansia dan petugas serta masyarakat sekitar.

  2) Pelayanan fisik

  Pelayana fisik diberian kepada klien dalam rangka mempekuat daya tahan fisik pelayanan ini diberikan dalam bentuk pelayanan kesehatan fisioterapi,penyediaan menu makanan tambahan klinik lansia,kebugaran sarana dan prasarana hidup sehari-hari dan sebagainya.

B. Pendekatan dalam Pemberdayaan Masyarakat

  Problem solving yaitu suatu pendekatan dengan cara problem

  

identification untuk ke tahap systesis kemudian dianalisis yaitu pemilihan

  seluruh masalah sehingga mencapai tahap aplication selanjutnya compretion untuk mendapatkan solution dalam penyelesaian masalah tersebut. Pendapat lain problem solving adalah suatu pendekatan dimana langkah-langkah berikutnya sampai penyelesaian akhir lebih bersifat kuantitatif yang umum sedangkan langkah-langkah berikutnya sampai dengan penyelesaian akhir lebih bersifat kuantitatif dan spesifik.

  Pendekatan utama dalam konsep pemberdayaan adalah bahwa masyarakat tidak dijadikan objek dari berbagai proyek pembangunan, tetapi merupakan subjek dari upaya pembangunannya sendiri. Berdasarkan konsep demikian, maka pemberdayaan masyarakat harus mengikuti pendekatan sebagai berikut:

  Pertama, upaya itu harus terarah (targetted). Ini yang secara

  populer disebut pemihakan. Ia ditujukan langsung kepada yang memerlukan, dengan program yang dirancang untuk mengatasi masalahnya dan sesuai kebutuhannya.

  

14

  Kedua, program ini harus langsung mengikutsertakan atau bahkan dilaksanakan oleh masyarakat yang menjadi sasaran.

  Mengikutsertakan masyarakat yang akan dibantu mempunyai beberapa tujuan, yakni supaya bantuan tersebut efektif karena sesuai dengan kehendak dan kemampuan serta kebutuhan mereka. Selain itu sekaligus meningkatkan keberdayaan (empowering) masyarakat dengan pengalaman dalam merancang, melaksanakan, mengelola, dan mempertanggungjawabkan upaya peningkatan diri dan ekonominya.

  Ketiga, menggunakan pendekatan kelompok, karena secara

  sendiri-sendiri masyarakat miskin sulit dapat memecahkan masalah- masalah yang dihadapinya. Juga lingkup bantuan menjadi terlalu luas kalau penanganannya dilakukan secara individu. Karena itu seperti telah disinggung di muka, pendekatan kelompok adalah yang paling efektif, dan dilihat dari penggunaan sumber daya juga lebih efisien. Di samping itu kemitraan usaha antara kelompok tersebut dengan kelompok yang lebih maju harus terus-menerus di bina dan dipelihara secara sating menguntungkan dan memajukan.

  Strategi Dalam pemberdayaan Masyarakat

  1. Mudah diterima dan didayagunakan oleh masyarakat sebagai pelaksana dan pengelola (acceptable);

  2. Dapat dikelola oleh masyarakat secara terbuka dan dapat dipertanggungjawabkan (accountable);

  3. Memberikan pendapatan yang memadai dan mendidik masyarakat untuk mengelola kegiatan secara ekonomis (profitable); Hasilnya dapat dilestarikan oleh masyarakat sendiri sehingga menciptakan pemupukan modal dalam wadah lembaga sosial ekonomi setempat (sustainable); dan

  4. Pengelolaan dana dan pelestarian hasil dapat dengan mudah digulirkan dan dikembangkan oleh masyarakat dalam lingkup yang lebih luas (replicable).

  Metode Pemberdayaan Masyarakat

1. RRA ( Rapid Rural Appraisal)

  RRA (Rapid Rural Appraisal) merupakan metode penilaian keadaan desa secara cepat, yang dalam praktek, kegiatan RRA lebih banyak dilakukan oleh “orang luar” dengan tanpa atau sedikit melibatkan masyarakat setempat. Meskipun sering dikatakan sebagai teknik penelitian yang

  

15

  “cepat dan kasar/kotor” tetapi RRA dinilai masih lebih baik dibanding teknik-teknik kuantitatif klasik. Metode RRA digunakan untuk pengumpulan informasi secara akurat dalam waktu yang terbatas ketika keputusan tentang pembangunan perdesaan harus diambil segera. Dewasa ini banyak program pembangunan yang dilaksanakan sebelum adanya kegiatan pengumpulan semua informasi di daerah sasaran. Konsekuensinya, banyak program pembangunan yang gagal atau tidak dapat diterima oleh kelompok sasaran meskipun program-program tersebut sudah direncanakan dan dipersiapkan secara matang, karena masyarakat tidak diikutsertakan dalam penyusunan prioritas dan pemecahan masalahnya. Pada dasarnya, metode RRA merupakan proses belajar yang intensif untuk memahami kondisi perdesaan, dilakukan berulang-ulang, dan cepat. Untuk itu diperlukan cara kerja yang khas, seperti tim kerja kecil yang bersifat multidisiplin, menggunakan sejumlah metode, cara, dan pemilihan teknik yang khusus, untuk meningkatkan pengertian atau pemahaman terhadap kondisi perdesaan. Cara kerja tersebut tersebut dipusatkan pada pemahaman pada tingkat komunitas lokal yang digabungkan dengan pengetahuan ilmiah. Komunikasi dan kerjasama diantara masyarakat desa dan aparat perencana dan pelaksana pembangunan (development agent) adalah sangat penting, dalam kerangka untuk memahami masalah-masalah di perdesaan. Di samping itu, metoda RRA juga berguna dalam memonitor kecenderungan perubahan-perubahan di perdesaan untuk mengurangi ketidakpastian yang terjadi di lapangan dan mengusulkan penyelesaian masalah yang memungkinkan.

  1. Metode RRA menyajikan pengamatan yang dipercepat yang dilakukan oleh dua atau lebih pengamat atau peneliti, biasanya dengan latar belakang akademis yang berbeda. Metode ini bertujuan untuk menghasilkan pengamatan kualitatif bagi keperluan pembuat keputusan untuk menentukan perlu tidaknya penelitian tambahan dalam merencanakan dan melaksanakan kegiatan. Review/telaahan data sekunder, termasuk peta wilayah dan pengamatan lapang secara ringkas.

  2. Oservasi/pengamatan lapang secara langsung.

  3. Wawancara dengan informan kunci dan lokakarya.