ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS V (STUDI KASUS DI SALAH SATU SD SWASTA DI KABUPATEN SLEMAN YOGYAKARTA)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI
PADA PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS V
(STUDI KASUS DI SALAH SATU SD SWASTA DI
KABUPATEN SLEMAN YOGYAKARTA)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Progran Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh:
Sangsang Lusiani Supriyanti
NIM: 151134060

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2019


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PERSEMBAHAN
Saya persembahkan karya ini kepada:
Tuhan Yang Maha Esa yang selalu menyertai segala usaha saya dalam
menyelesaikan tugas akhir ini dan menjadikan segala kehendaknya sesuai dengan
rencana-Nya.
Untuk kedua orang tuaku bapak Suparjo dan Ibu Mursinah yang selalu
memberikan doa, dukungan, motivasi, mencurahkan kasih sayang dan dukungan
serta kesabaran dalam membimbingku.
Kakak ku Supriyanti, Etin, Slamet, Agus, Yuri dan adikku Yoga, Tata dan Kinan
yang selalu memberikan semangat, doa, dan dukungan.
Bapak Apri Damai Sagita Krissandi, S.S., M.Pd., dan Ibu Brigitta Erlita Tri
Anggadewi, M.psi yang telah membimbing, mendampingi, dan memberikan
motivasi saya selama menyusun tugas akhir ini.

Sahabat saya Widya Widinia Ulfa yang telah membantu saya dalam melakukan
penelitian.
Sahabat saya seperjuangan payung Bernadeta Ika Meilianawati dan Putri
Nugraheni Wijayanti yang selalu memberikan semangat, bantuan dan motivasi
dalam kesulitan yang saya hadapi.
Keluarga besar civitas akademika Universitas Sanata Dharma khususnya PGSD
yang menjadi tempat dimana saya belajar dan berproses.

iv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

MOTTO

Waktumu terbatas. Jangan menyia-nyiakannya dengan menjalani hidup orang
lain.
-

Steve Jobs –


Jadi yoga tidak selalu melakukan tapa, brata, dan semadhi, yoga dapat berarti pula
melakukan pekerjaan /kewajiban yang seimbang dalam menjalankan kehidupan
kita masing-masing, terlepas dari keberhasilan ataupun kegagalan, kita tetap harus
berusaha dan berjuang untuk melakukan kewajiban atau pekerjaan tersebut.
-

Bagawa Gita2.48 –

Menjadi diri sendiri di dunia yang tanpa henti-hentinya berusaha akan mengubah
ku dalam pencapaian yang terhebat.
-

Sangsang Lusiani Supriyanti –

v

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ABSTRAK

ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI
PADA PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS V
(STUDI KASUS DI SALAH SATU SD SWASTA DI
KABUPATEN SLEMAN YOGYAKARTA)
Sangsang Lusiani Supriyanti
Universitas Sanata Dharma
2019
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) apakah guru sudah menyusun
perencanaan pembelajaran tematik yang memuat indikator keterampilan berpikir
tingkat tinggi; (2) apakah guru sudah menerapkan kegiatan pembelajaran yang
mengarah pada keterampilan berpikir tingkat tinggi; dan (3) apakah pelaksanaan
penilaian kelas pada penilaian tengah semester telah mengarah pada pengukuran
keterampilan berpikir tingkat tinggi. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif
dengan desain penelitian studi kasus. Subyek penelitian ini adalah guru kelas V
yang menyusun perencanaan pelaksanaan pembelajaran dan menerapakan
pelaksanaan pembelajaran. Data dikumpulkan menggunakan teknik kuesioner,

observasi, wawancara, dan dokumentasi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) RPP yang dibuat oleh guru sudah
memuat indikator keterampilan berpikir tingkat tinggi;(2) Guru mampu
menerapkan kegiatan pembelajaran yang memuat keterampilan berpikir tingkat
tinggi;(3) Penilaian kelas berupa PTS (Penilaian Tengah Semester) dinyatakan
sudah mengarah pada pengukuran keterampilan berpikir tingkat tinggi.

Kata kunci: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), Pelaksanaan Pembelajaran
Keterampilan berpikir tingkat tinggi, Pelaksanaan penilaian kelas.

viii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ABSTRACT

ANALYSIS OF HIGH LEVEL THINKING SKILLS ON
THEMATIC LEARNING IN CLASS V
(CASE STUDY IN ONE OF THE PRIVATE ELEMENTARY
SCHOOLS IN SLEMAN YOGYAKARTA DISTRICT)

Sangsang Lusiani Supriyanti
Sanata Dharma University
2019
This study aims to find out: (1) whether the teacher has compiled a thematic
learning plan that contains indicators of high-level thinking skills; (2) whether the
teacher has implemented learning activities that lead to high-level thinking skills;
and (3) whether the implementation of class assessments at midterm assessments
has led to the measurement of high-level thinking skills. This research is a
qualitative research with case study research design. The subjects of this study were
the fifth grade teachers who arranged the implementation of learning planning and
applied the implementation of learning. Data were collected using questionnaire,
observation, interview, and documentation techniques.
The results of the study show that: (1) the lesson plan prepared by the
teacher already contains indicators of high-level thinking skills; (2) the teacher is
able to apply learning activities that contain high-level thinking skills; (3) class
assessment in the form of PTS (Mid Semester Assessment) leads to the measurement
of high-level thinking skills.

Keywords: learning implementation plan (RPP), Learning Implementation, Highlevel thinking skills, Implementation of class assessment


ix

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan
rahmat-Nya lah sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi yang
berjudul : “Analisis Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi Pada Pembelajaran
Tematik Kelas V (Studi Kasus di salah satu SD Swasta di Kabupaten Sleman
Yogyakarta).
Penulisan skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh
gelar sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar,
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma.
Selama proses penulisan skripsi ini penulis menyadari banyak pihak yang
telah membantu sehingga penulisan skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik. Oleh
karena itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada:
1. Bapak Dr.Yohanes Harsoyo, S.Pd., M.si. Selaku Dekan Fakultas Keguruan
dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma.
2. Ibu Christiyanti Aprinastuti, S.Si., M.Pd. Sebagai Ketua Prodi PGSD.
3. Ibu Kintan Limiansih, M.Pd. Sebagai Wakaprodi PGSD.

4. Bapak Apri Damai Sagita Krissandi, S.S., M.Pd. Sebagai dosen
pembimbing I skripsi yang telah memberikan waktunya untuk membimbing
dalam menyelesaikan skripsi.
5. Ibu Brigitta Erlita Tri Anggadewi, M.Psi. Sebagai dosen pembimbing II
skripsi yang telah memberikan waktunya untuk membimbing dalam
menyelesaikan skripsi.
6. Segenap Dosen Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Sanata
Dharma.
7. Ibu C.Mari Istanti, S.Pd. Selaku Kepala Sekolah di salah satu SD Swasta di
Kabupaten Sleman Yogyakarta yang telah memberikan ijin kepada penulis
untuk melakukan penelitian.
8. Bapak Robetus Supriyana, S.Pd. Selaku wali kelas V atas kerjasama,
bantuan, dan informasi yang baik selama penulis melakukan penelitia

x

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


DAFTAR ISI

Halaman
HALAMAN JUDUL……………………………………………………

i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING……………………….

ii

HALAMAN PENGESAHAN…………………………………………..

iii

HALAMAN PERSEMBAHAN………………………………………...

iv

ALAMAN MOTTO…………………………………………………...


v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA………………………………...

vi

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA
ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS……………………

vii

ABSTRAK…………………………………………………………….....

viii

ABSTRACT………………………………………………………………

ix


KATA PENGANTAR…………………………………………………..

x

DAFTAR ISI…………………………………………………………….

xii

DAFTAR TABEL……………………………………………………….

xv

DAFTAR GAMBAR……………………………………………………

xvi

DAFTAR LAMPIRAN………………………………………………….

xviii

BAB I PENDAHULUAN……………………………………………….

1

1.1 Latar Belakang……………………………………………………

1

1.2 Rumusan Masalah………………………………………………...

5

1.3 Tujuan Penelitian…………………………………………………

5

1.4 Manfaat Penelitian………………………………………………..

5

1.5 Asumsi Penelitian………………………………………………...

6

1.6 Definisi Operasional……………………………………………...

6

BAB II LANDASAN TEORI……………………………………………
2.1 Kajian Pustaka……………………………………………………
2.1.1

2.1.2

8
8

Teori yang Mendukung…………………………………...

8

a

Berpikir Tingkat Tinggi……………………………...

8

b

Higher Order Thinking Skills……………………………

11

c

Kurikulum 2013……………………………………...

14

Hasil Penelitian yang Relevan…………………………….

24

xii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

2.1.3

Kerangka Berpikir………………………………………...

26

BAB III METODE PENELITIAN……………………………………..

28

3.1 Jenis Penelitian……………………………………………………

28

3.2 Setting Penelitian…………………………………………………

28

3.2.1

Tempat Penelitian………………………………………...

29

3.2.2

Waktu Penelitian………………………………………….

19

3.2.3

Subyek Penelitian…………………………………………

29

3.2.4

Obyek Penelitian………………………………………….

29

3.3 Desain Penelitian…………………………………………………

29

3.4 Teknik Pengumpulan Data………………………………………..

30

3.4.1

Kuesioner……………………………………………….....

30

3.4.2

Observasi………………………………………………….

31

3.4.3

Dokumentasi………………………………………………

31

3.4.4

Wawancara………………………………………………..

31

3.5 Instrumen Penelitian………………………………………………

33

3.6 Kredibilitas dan Transferbilitas…………………………………...

44

3.7 Teknik Analisis Data……………………………………………...

45

3.7.1

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran………………………

45

3.7.2

Implementasi Proses Pelaksanaan Pembelajaran………….

45

3.7.3

Pelaksanaan Penilaian Kelas………………………………

46

3.7.4

Skala Likert………………………………………………..

47

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN………………..

49

4.1 Hasil Penelitian……………………………………………………

49

4.1.1

Perencanaan Pembelajaran Berpikir Tingkat Tinggi di
Salah

Satu

SD

Swasta

di

Kabupaten

Sleman

Yogyakarta…………………..............................................
4.1.2

49

Penerapan Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi dalam
Pelaksanaan Pembelajaran di Salah Satu SD Swasta di

51

Kabupaten Sleman Yogyakarta…………………………...
4.1.3

Penilaian Berpikir Tingkat Tinggi di Salah Satu SD Swasta
di Kabupaten Sleman Yogyakarta…………………………

xiii

63

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

4.2 Pembahasan…………………………………………………….....
4.2.1

Perencanaan Pembelajaran Berpikir Tingkat Tinggi di
Salah Satu SD Swasta di Kabupaten Sleman Yogyakarta…

4.2.2

77

77

Penerapan Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi dalam
Pelaksanaan Pembelajaran di Salah Satu SD Swasta di

80

Kabupaten Sleman Yogyakarta…………………………...
4.2.3

Penilaian Berpikir Tingkat Tinggi di Salah Satu SD Swasta
di Kabupaten Sleman Yogykarta………………………….

86

BAB V PENUTUP……………………………………………………….

91

5.1 Kesimpulan………………………………………………………..

91

5.2 Keterbatasan Penelitian…………………………………………...

91

5.3 Saran………………………………………………………………

92

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………

93

Lampiran…………………………………………………………………

96

Riwayat Penelitian……………………………………………………….

233

xiv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Indikator guru dan siswa dalam pelaksanaan Pembelajaran……

33

Tabel 3.2 Instrumen kuesioner siswa……………………………………...

33

Tabel 3.3 Instrumen kuesioner guru………………………………………

35

Tabel 3.4 Indikator pedoman wawancara…………………………………

36

Tabel 3.5 Instrumen pedoman wawancara………………………………..

37

Tabel 3.6 Indikator analisis pelaksanaan pada langkah-langkah
pembelajaran dalam RPP K13……………………………...

39

Tabel 3.7 Instrumen pedoman observasi………………………………….

40

Tabel 3.8 Indikator analisis soal evaluasi dan RPP K13…………………..

42

Tabel 3.9 Instrumen KKO………………………………………………...

42

Tabel 3.10 Hasil interval indeks persepsi Skala Likert……………………

48

Tabel 4.1 Hasil analisis indikator aspek kognitif perencanaan
pembelajaran tematik………………………………………

50

Tabel 4.2 Hasil analisis kuesioner siswa…………………………………..

53

Tabel 4.3 Hasil analisis kuesioner guru…………………………………...

55

Tabel 4.4 Hasil observasi pelaksanaan pembelajaran……………………..

56

xv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Peta literature penelitian……………………………………..

25

Gambar 2.2 Peta kerangka berpikir……………………………………….

27

Gambar 4.1 Diagram batang hasil kuesioner 19 siswa…………………….

52

Gambar 4.2 Diagram batang hasil kuesioner guru…………………………... 54
Gambar 4.3 Diagram pie hasil analisis Penilaian Tengah Semester pelajaran
PPKn………………………………………………………........ 64
Gambar 4.4 Diagram pie hasil analisis soal pilihan ganda Penilaian Tengah
Semester pada pelajaran PPKn…………………………………

65

Gambar 4.5 Diagram pie hasil analisis soal uraian Penilaian Tengah
Semester pada pelajaran PPKn ……………………………... 65
Gambar 4.6 Diagram pie hasil analisis soal essay Penilaian Tengah Semester
pada pelajaran PPKn…………………………………………… 66
Gambar 4.7 Diagram pie hasil analisis Penilaian Tengah Semester pelajaran
IPA……………………………………………………………... 66
Gambar 4.8 Diagram pie hasil analisis soal pilihan ganda Penilaian Tengah
Semester pada pelajaran IPA…………………………………... 67
Gambar 4.9 Diagram pie hasil analisis soal uraian Penilaian Tengah
Semester pada pelajaran IPA…………………………………. 67
Gambar 4.10 Diagram pie hasil analisis soal essay Penilaian Tengah
semester pada pelajaran IPA………………………………. 68
Gambar 4.11 Diagram pie hasil analisis Penilaian Tengah Semester pada
pelajaran Bahasa Indonesia…………………………………

68

Gambar 4.12 Diagram pie hasil analisis soal Romawai I uraian Penilaian
Tengah Semster pada pelajaran Bahasa Indonesia……………. 69
Gambar 4.13 Diagram pie hasil analisis soal Romawa II pilihan ganda
Penilaian

Tengah

Semester

pada

pelajaran

Bahasa

Indonesia……………………………………………………. 69
Gambar 4.14 Diagram pie hasil analisis soal Romawi III uraian Penilaian
Tengah Semester pada pelajaran Bahasa Indonesia………..... 70

xvi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Gambar 4.15 Diagram pie hasil analisis soal Romawai IV essay Peniaian
Tengah Semester pada pelajaran Bahasa Indonesia………....... 70
Gambar 4.16 Diagram pie hasil analisis soal Penilaian Tengah Semester
pada pelajaran IPS………………………..............................

71

Gambar 4.17 Diagram pie hasil analisis soal pilihan ganda Penilaian Tengah
Semester pada pelajaran IPS….................................................. 72
Gambar 4.18 Diagram pie hasil analisis soal uraian Penilaian Tengah
Semester pada pelajaran IPS……………………………....... 72
Gambar 4.19 Diagram pie hasil analisisi soal essay Penilaian Tengah
Semester pada pelajaran IPS……………………………....... 73
Gambar 4.20 Diagram pie hasil analisis soal Penilaian Tengah Semster pada
pelajaran Matematika……………………………….............. 73
Gambar 4.21 Diagram pie hasil analisis soal pilihan ganda Penilaian Tengah
Semester pada pelajaran Matematika……………………….. 74
Gambar 4.22 Diagram pie hasil analisis soal uraian Penilaian Tengah
Semester pada pelajaran Matematika……………………….. 74
Gambar 4.23 Diagram pie hasil soal essay Penilaian Tengah Semester pada
pelajaran Matematika……………………………………….

75

Gambar 4.24 Diagram pie hasil analisis soal Penilaian Tengah Semester
pada 5 bidang mata pelajaran SD…………………………… 76
Gambar 4.25 Indkator RPP………………………………………………….

78

Gambar 4.26 Langkah-langkah pembelajaran yang menunjukkan indikator
pada RPP……………………………………………………. 79
Gambar 4.27 Contoh soal PPKn…………………………………………….. 87
Gambar 4.28 Contoh soal IPA………………………………………………. 88
Gambar 4.29 Contoh soal IPA………………………………………………. 88
Gambar 4.30 Contoh soal IPA………………………………………………. 89
Gambar 4.31 Contoh soal PPKn…………………………………………….. 89

xvii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Surat izin penelitian…………………………………………...

97

Lampiran 2 Surat pernyataan telah melakukan penelitian……………….....

98

Lampiran 3A Hasil validasi instrumen kuesioner siswa……………………

99

Lampiran 3B Hasil validasi instrumen kuesioner siswa……………………

100

Lampiran 4A Hasil validasi instrumen kuesioner guru…………………….

101

Lampiran 4B Hasil validasi instrumen kuesioner guru…………………….

102

Lampiran 5A Hasil validasi instrumen pedoman wawancara guru………...

103

Lampiran 5B Hasil validasi instrumen pedoman wawancara guru………..

104

Lampiran

6A

Hasil

validasi

instrumen

observasi

pelaksanaan

pembelajaran……………………………………………
Lampiran

6B

Hasil

validasi

instrumen

observasi

105

pelaksanaan

pembelajaran……………………………………………

106

Lampiran 7A Hasil validasi instrumen analisis indikator RPP……………..

107

Lampiran 7B Hasil validasi instrumen analisis indikator RPP……………..

108

Lampiran 8A Hasil validasi instrumen analisis soal evaluasi PTS………....

109

Lampiran 8B Hasil validasi instrumen analisis soal evaluasi PTS………....

110

Lampiran 9 Lembar pedoman analisis indikator RPP……………………...

111

Lampiran 10 Lembar pedoman analisis soal evaluasi PTS…………………

116

Lampiran 11A Hasil kuesioner siswa………………………………………

121

Lampiran 11B Hasil kuesioner siswa………………………………………

122

Lampiran 11C Hasil kuesioner siswa………………………………………

123

Lampiran 12 Hasil rekapitulasi data kuesioner siswa………………………

124

Lampiran 13 Hasil analisis Skala Likert kuesioner siswa…………………..

128

Lampiran 14 Hasil kuesioner guru…………………………………………

129

Lampiran 15 Hasil rekapitulasi data kuesioner guru……………………….

130

Lampiran 16 Hasil analisis Skala Likert kuesioner guru…………………...

132

Lampiran 17 Hasil wawancara guru……………………………………......

133

Lampiran 18 Hasil observasi pelaksanaan pembelajaran…………………..

138

Lampiran 19A Rencana pelaksanaan pembelajaran………………………..

143

Lampiran 19B Rencana pelaksanaan pembelajaran………………………..

144

xviii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Lampiran 19C Rencana pelaksanaan pembelajaran……………………......

145

Lampiran 19D Rencana pelaksanaan pembelajaran……………………......

146

Lampiran 19E Rencana pelaksanaan pembelajaran……………………......

147

Lampiran 19F Rencana pelaksanaan pembelajaran………………………..

148

Lampiran 19G Rencana pelaksanaan pembelajaran……………………......

149

Lampiran 19H Rencana pelaksanaan pembelajaran……………………......

150

Lampiran 19I Rencana pelaksanaan pembelajaran………………………...

151

Lampiran 19J Rencana pelaksanaan pembelajaran………………………...

152

Lampiran 19K Rencana pelaksanaan pembelajaran……………………......

153

Lampiran 19L Rencana pelaksanaan pembelajaran……………………......

154

Lampiran 19M Rencana pelaksanaan pembelajaran……………………….

155

Lampiran 19N Rencana pelaksanaan pembelajaran……………………......

156

Lampiran 19O Rencana pelaksanaan pembelajaran……………………......

157

Lampiran 19P Rencana pelaksanaan pembelajaran………………………..

158

Lampiran 20 Hasil analisis indikator RPP………………………………….

159

Lampiran 21A Soal evaluasi penilaian tengah semester…………………...

160

Lampiran 21B Soal evaluasi penilaian tengah semester …………………...

161

Lampiran 21C Soal evaluasi penilaian tengah semester……………………

162

Lampiran 21D Soal evaluasi penilaian tengah semester…………………...

163

Lampiran 21E Soal evaluasi penilaian tengah semester……………………

164

Lampiran 21F Soal evaluasi penilaian tengah semester……………………

165

Lampiran 21G Soal evaluasi penilaian tengah semester…………………...

166

Lampiran 21H Soal evaluasi penilaian tengah semester…………………...

167

Lampiran 21I Soal evaluasi penilaian tengah semester…………………….

168

Lampiran 21J Soal evaluasi penilaian tengah semester…………………….

169

Lampiran 21K Soal evaluasi penilaian tengah semester…………………...

170

Lampiran 21L Soal evaluasi penilaian tengah semester……………………

171

Lampiran 21M Soal evaluasi penilaian tengah semester…………………...

172

Lampiran 21N Soal evaluasi penilaian tengah semester…………………...

173

Lampiran 21O Soal evaluasi penilaian tengah semester…………………...

174

Lampiran 21P Soal evaluasi penilaian tengah semester……………………

175

Lampiran 21Q Soal evaluasi penilaian tengah semester…………………...

176

xix

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Lampiran 21R Soal evaluasi penilaian tengah semester……………………

177

Lampiran 21S Soal evaluasi penilaian tengah semester……………………

178

Lampiran 21T Soal evaluasi penilaian tengah semester……………………

179

Lampiran 21U Soal evaluasi penilaian tengah semester…………………...

180

Lampiran 21V Soal evaluasi penilaian tengah semester…………………...

181

Lampiran 21W Soal evaluasi penilaian tengah semester……………….......

182

Lampiran 21X Soal evaluasi penilaian tengah semester…………………...

183

Lampiran 21Y Soal evaluasi penilaian tengah semester…………………...

184

Lampiran 21Z Soal evaluasi penilaian tengah semester……………………

185

Lampiran 21AA Soal evaluasi penilaian tengah semester………………….

186

Lampiran 22 Hasil rekapitulasi analisis soal evaluasi PTS…………………

187

Lampiran 23A Hasil hitung analisis soal evaluasi PTS…………………….

211

Lampiran 23B Hasil hitung analisis soal evaluasi PTS…………………….

212

Lampiran 23C Hasil hitung analisis soal evaluasi PTS…………………….

213

Lampiran 23D Hasil hitung analisis soal evaluasi PTS…………………….

214

Lampiran 23E Hasil hitung analisis soal evaluasi PTS……………………..

215

Lampiran 23F Hasil hitung analisis soal evaluasi PTS……………………..

216

Lampiran 23G Hasil hitung analisis soal evaluasi PTS…………………….

217

Lampiran 23H Hasil hitung analisis soal evaluasi PTS…………………….

218

Lampiran 23I Hasil hitung analisis soal evaluasi PTS………………….......

219

Lampiran 23J Hasil hitung analisis soal evaluasi PTS…………………......

220

Lampiran 23K Hasil hitung analisis soal evaluasi PTS…………………….

221

Lampiran 23L Hasil hitung analisis soal evaluasi PTS……………………..

222

Lampiran 23M Hasil hitung analisis soal evaluasi PTS……………………

223

Lampiran 23N Hasil hitung analisis soal evaluasi PTS…………………….

224

Lampiran 23O Hasil hitung analisis soal evaluasi PTS…………………….

225

Lampiran 23P Hasil hitung analisis soal evaluasi PTS……………………..

226

Lampiran 23Q Hasil hitung analisis soal evaluasi PTS…………………….

227

Lampiran 23R Hasil hitung analisis soal evaluasi PTS…………………….

228

Lampiran 23S Hasil hitung analisis soal evaluasi PTS……………………..

229

Lampiran 23T Hasil hitung analisis soal evaluasi PTS……………………..

230

Lampiran 23U Hasil hitung analisis soal evaluasi PTS…………………….

231

xx

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Lampiran 23V Hasil hitung analisis soal evaluasi PTS…………………….

xxi

232

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Pembangunan dan peningkatan mutu pendidikan tentu bukan hal yang
mudah. Diperlukan kerja keras dan peran aktif dari berbagai pihak mulai dari
praktisi pendidikan, serta pemerintah itu sendiri. Meski demikian, kita tentu
menyadari bahwa semua persoalan tersebut tidak mungkin bisa diselesaikan
sekaligus. Persoalan-persoalan seperti pengadaan sarana dan prasarana
pendidikan, pemerataan akses pendidikan, akan berhubungan dengan banyak
faktor lain, seperti prioritas kebijakan pemerintah, kondisi dan iklim ekonomi
suatu negara, tingkat kesejahteraan masyarakat, dan lain sebagainya (Saputra,
2016:85).
Era globalisasi saat ini ditandai dengan persaingan kemajuan teknologi
informasi dan komunikasi yang telah merubah gaya hidup manusia, baik dalam
bekerja, bersosialisasi, bermain maupun belajar. Memasuki abad 21 kemajuan
teknologi tersebut telah memasuki sendi kehidupan tidak terkecuali dalam
bidang pendidikan (Yana, 2013). Dimensi pendidikan abad 21, output student
profile yang diharapkan yaitu memiliki kemampuan 4 C yaitu critical thinking,
creative, collaborative, dan communicative. Dimana kemampuan berpikir
kritis atau sering disebut critical thinking penting dalam keterampilan
pemecahan masalah dan keputusan. Kreativitas atau sering di sebut creative
penting dalam keterampilan berpikir kritis dan membuat inovasi. Sementara itu
kolaborasi atau collaborative dan komunikasi atau communicative diperlukan
dalam menjalin hubungan kerjasama dalam tim dan komunikasi efektif. Guru
dan peserta didik dituntut memiliki kompetensi masyarakat global yang dikenal
dengan sebutan “four Cs” atau 4C dalam belajar mengajar pada pendidikan
abad 21. (Julia, Isrok & Saferi, 2017:287).
Konteks para pelaku pendidikan, terutama bagi seorang guru, salah satu
tindakan yang bisa segera dilakukan adalah membenahi sistem pendidikan
pembelajaran atau meningkatkan kualitas praktik belajar yang ada di sekolah.
Pembenahan dan peningkatan mutu pembelajaran yang ada di sekolah, pada
1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

dasarnya adalah sebuah upaya untuk menciptakan transformasi kehidupan
yang mampu bersaing di tengah masyarakat global dan tuntutan perubahan itu
sendiri untuk membekali peserta didik dalam mengembangkan kecakapan
melek informasi seperti literasi dasar (membaca, matematika, dan sains),
kemampuan berpikir kritis, kemampuan berpikir kreatif dalam memecahkan
masalah, dan lain sebagainya sebagai modal untuk menghadapi tantangan dan
tuntutan kehidupan global untuk membekali peserta didik memiliki kecakapan
melek informasi yang bertujuan untuk mengembangkan berpikir tingkat tinggi
siswa (Saputra, 2016:85-86).
Permasalahan secara umum capaian keterampilan berpikir tingkat tinggi
untuk siswa Indonesia yang dilihat pada data UNDP sebelumnya dapat dilihat
bahwa mutu pendidikan terkait literasi dasar (membaca, matematika, dan
sains). Indonesia masih tertinggal dari negara-negara tetangga dalam laporan
yang lebih rinci dari OECD (Organization for Economic Cooperation and
Development) tentang PISA (Programme for Internastional Assesment)
menunjukkan bahwa Indonesia menempati rangking 64 dari 65 negara atau
kedua dari bawah di atas Peru. Hasil ini bahkan menunjukkan kesenjangan
yang signifikan dengan negara-negara tetangga seperti Malaysia (52) atau
Thailand (50) (Saputra, 2016:86).
Laporan OECD dan UNDP menunjukkan tingkat penguasaan literasi yang
rendah. Penguasaan literasi merupakan penanda umum dari mutu pembelajaran
yang di lembaga-lembaga pendidikan di Indonesia, khususnya sekolah.
Sekolah-sekolah di Indonesia belum mampu menghadirkan generasi terdidik
yang memiliki modalitas literasi yang cukup untuk bersaing di era global.
Rendahnya tingkat literasi dasar memperlihatkan adanya persoalan dalam
praktik belajar-mengajar. Padahal sejatinya setiap anak didik memiliki peluang
dan kesempatan yang sama untuk memahami dan menguasai setiap mata
pelajaran yang diberikan
Dengan melihat kenyataan yang ada pada tes PISA, banyak tenaga
pendidik di lembaga pendidikan yang hanya berorientasi pada pencapaian nilai,
sebagai

akibatnya

mulai

dari

perencanaan

pembelajaran,

kegiatan

pembelajaran hingga pelaksanaan penilaian kelas hanya mengacu pada

2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

kemampuan menghafal guna mendapatkan nilai, sehingga sistem pendidikan
yang demikian akan membuat siswa memiliki pandangan bahwa apa yang ia
kerjakan dan ia kejar di bangku sekolah semata-mata hanyalah nilai. Akibatnya
sistem pendidikan yang ada pada isi kurikulum tidak dijalankan dengan baik,
Selain itu, sistem pembelajaran abad 21 merupakan suatu peralihan
pembelajaran dimana kurikulum yang dikembangkan saat ini menuntut sekolah
untuk merubah pendekatan pembelajaran yang berpusat pada pendidik
(teacher-centered learning) menjadi pendekatan pembelajaran yang berpusat
pada peserta didik (student-centered learning).
Kurikulum 2013 menuntut perubahan zaman. Kurikulum menjadi hal
yang sangat penting dalam membangun kemajuan dunia pendidikan abad 21
dan solusi bagi masa depan peserta didik yang semakin kompetitif. Akhir dari
kurikulum 2013 adalah terlahirnya peserta didik yang kompeten sesuai dengan
standar kelulusan yang di tetapkan yang mengacu pada standar isi, standar
proses, dan standar penilaian. Kurikulum 2013 menekankan pada kecerdasan
tingkat tinggi yang dibingkai oleh sikap ketuhanan dan nilai-nilai sosial yang
terintegrasi dalam proses pembelajaran.
Para siswa digiring harus belajar berpikir tingkat tinggi. Guru
memberitahu siswa sudah tidak lazim lagi, melainkan siswa harus mencari
tahu. Siswa harus membelajarkan dirinya dengan stimulus guru sebagai
“teman” belajar di ruang kelas dan luar kelas. Peserta didik harus
memberdayakan potensi nalarnya. Guru harus menjadi mentor menggiring
siswa dari berpikir mengingat sampai memahami serta memecahkan
permasalahan. Kemampuan berpikir komplek akan menjadikan peserta didik
terbiasa menghadapi sesuatu yang sulit. Menghadapi sesuatu yang sulit
membutuhkan kemampuan berpikir tingkat tinggi (Higher Order Thinking
Skill). Peserta didik yang mampu berpikir tingkat tinggi akan dapat bersaing di
dunia global. Di era global mampu berpikir saja tidak cukup melainkan harus
mampu berpikir tingkat tinggi.
Dalam menyelesaikan masalah berpikir diperlukan kemampuan berpikir
tingkat tinggi. Kemampuan berpikir menjadi salah satu kemampuan yang harus
dikembangkan untuk menghadapi tantangan abad 21. Salah satu upaya untuk

3

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

meningkatkan kemampuan tersebut yaitu melalui proses pembelajaran. Proses
pembelajaran dikelas di fokuskan pada kemampuan 4C yaitu creativity siswa
dapat menemukan solusi secara kreatif, critical thinking siswa menyelesaikan
tantangan secara kritis, communication siswa terampil berkomunikasi secara
lisan dan tulisan, collaboration siswa dapat bekerja secara efisien dalam tim
(Mufidah & Wijaya, 2017).
Proses pembelajaran yang tepat dapat mendorong siswa untuk
mengembangkan kemampuan sekaligus meningkatkan kemampuan berpikir
tingkat tinggi. Selain itu, guru memiliki peran untuk mewujudkan kegiatan
pembelajaran yang dapat memfasilitasi siswa untuk meningkatkan kemampuan
berpikir tingkat tinggi. Proses kognitif dibagi menjadi dua yaitu kemampuan
berpikir tingkat rendah (Lower Order Thinking) yang meliputi mengingat,
memahami, dan menerapkan, sedangkan kemampuan berpikir tingkat tinggi
(Higher Order Thinking) meliputi menganalisis, mengevaluasi dan mencipta,
taksonomi Bloom (dalam Mufidah & Wijaya, 2007).
Tingkatan

dalam

kemampuan

berpikir

tingkat

tinggi

meliputi

menganalisis, mengevaluasi, dan mencipta. Dalam mencapai tingkatan
kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa harus terlebih dahulu menguasai awal
dalam berpikir yaitu mengingat, memahami, dan menerapkan. Pentingnya
berpikir tingkat tinggi siswa di sekolah dasar tidak hanya sekedar menguasai
tingkatan awal dalam berpikir, namun membutuhkan kemampuan lain yang
lebih tinggi seperti kemampuan kemampuan berpikir kritis dan kreatif.
Persoalan yang terjadi di lapangan ditemukan bahwa penelitian ini belum
ada yang meneliti pada jenjang Sekolah Dasar yang membahas mengenai tiga
aspek yaitu perencanaan, pelaksanaan dan penilaian. Oleh karena itu, peneliti
tertarik ingin meneliti pembelajaran tematik di kelas V untuk memberikan
pengetahuan dan bekal baru di dunia pendidikan terutama bagi para pendidik
agar pembelajaran tidak hanya berorientasi pada keterampilan menghafal yang
harus diubah dan diarahkan agar mampu menerapkan pembelajaran yang
mampu mengarahkan pada proses kognitif yang mendorong dan meningkatkan
kemampuan berpikir tingkat tinggi pada setiap siswanya.

4

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di atas, maka peneliti
tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Analisis Keterampilan
Berpikir Tingkat Tinggi Pada Pembelajaran Tematik Kelas V (Studi Kasus di
salah satu SD Swasta di Kabupaten Sleman Yogyakarta).
1.2 Rumusan Masalah
1.2.1

Bagaimana Perencanaan Pembelajaran Berpikir Tingkat Tinggi di salah
satu SD Swasta di Kabupaten Sleman Yogyakarta Kelas V?

1.2.2

Bagaimana Penerapan Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi dalam
Pelaksanaan Pembelajaran di salah satu SD Swasta di Kabupaten
Sleman Yogyakarta Kelas V?

1.2.3

Bagaimana Penilaian Berpikir Tingkat Tinggi di salah satu SD Swasta
di Kabupaten Sleman Yogyakarta Kelas V?

1.3 Tujuan Penelitian
1.3.1

Untuk mendeskripsikan sejauh mana Perencanaan Pembelajaran
Berpikir Tingkat Tinggi di salah satu SD Swasta di Kabupaten Sleman
Yogyakarta kelas V.

1.3.2

Untuk mendeskripsikan sejauh mana penerapan Keterampilan Berpikir
Tingkat Tinggi dalam Pelaksanaan Pembelajaran di salah satu SD
Swasta di Kabupaten Sleman Yogyakarta kelas V.

1.3.3

Untuk mendeskripsikan sejauh mana Penilaian Berpikir Tingkat Tinggi
di salah satu SD Swasta di Kabupaten Sleman Yogyakarta kelas V.

1.4 Manfaat Penelitian
1.4.1

Untuk Guru, dapat memberikan masukkan dan menambah informasi
bagi guru, agar dapat merumuskan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP), melakukan kegiatan pembelajaran, dan proses penilaian yang
tidak hanya menanamkan keterampilan menghafal, melainkan dapat
membentuk kemampuan berpikir tingkat tinggi.

1.4.2

Untuk Siswa, dapat memberikan kemampuan berpikir tingkat tinggi
pada siswa agar siswa tidak hanya menghafal saja.

1.4.3

Untuk Peneliti, dapat memberikan masukan kepada peneliti agar nanti
ketika menjadi seorang guru dapat menerapakan keterampilan berpikir
5

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

tingkat tinggi baik saat membuat RPP, melaksanakan kegiatan
pembelajaran dan proses penilaian.
1.4.4

Untuk Universitas, memberikan tambahan bacaan, referensi atau
masukkan bagi mahasiswa Universitas Sanata Dharma.

1.5 Asumsi Penelitian
Asumsi dalam penelitian ini adalah:
1.5.1

Keterampilan berpikir tingkat tinggi sudah diterapkan pada
perencanaan pelaksanaan pembelajaran tematik kelas V.

1.5.2

Berpikir Tingkat Tinggi sudah diterapkan pada proses pelakasanaan
pembelajaran tematik kelas V melalui penerapan kemampuan 4C
meliputi

critical

thinking,

collaborative,

creativity,

dan

communication.
1.5.3

Kata kerja operasional yang terdapat pada Taksonomi Bloom
tingkatan C4, C5 dan C6 sudah diterapkan pada soal evaluasi
tematik kelas V.

1.6 Definisi Operasional.
1.6.1

Berpikir

Tingat

Tinggi

merupakan

peningkatan

aktivitas

kemampuan dan pemahaman siswa dalam penguasaan materi
pembelajaran di kelas yang difokuskan pada kemampuan 4C yaitu
Critical Thinking siswa berpikir secara kritis, Creativity siswa dapat
menyelesaikan tugas secara kreatif, Communication siswa dapat
berkomunikasi secara lisan dan tulisan, dan Collaboration siswa
dapat bekerja dalam tim yang beragam.
1.6.2

Higher Order Thinking Skills merupakan kemampuan berpikir yang
mengacu pada proses kognitif siswa meliputi C4, C5, dan C6.
Tingkatan dalam kemampuan berpikir Higer Order Thinking Skills
meliputi proses menganalisis, mengevaluasi, dan mencipta.

1.6.3

Kurikulum 2013 merupakan kurikulum yang berlaku dalam sistem
pendidikan di Indonesia dimana konsep dalam pembelajaran
meliputi sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang mengacu pada

6

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

tiga komponen yaitu standar isi atau RPP, standar proses atau
kegiatan pembelajaran, dan standar penilaian atau penilaian kelas.
1.6.3.1 Standar Isi (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) merupakan
rencana kegiatan menggambarkan prosedur pembuatan dan
perancangan yang di buat oleh guru berdasarkan pada silabus
yang terdapat pada standar isi demi mencapai tujuan
pembelajaran.
1.6.3.2 Standar Proses (Kegiatan Pembelajaran) merupakan proses
serangkaian kegiatan guru dan siswa atas dasar timbal balik
yang berlangsung dalam situasi edukatif untuk mencapai tujuan
pembelajaran.
1.6.3.3 Standar Penilaian (Penilaian Kelas) merupakan kegiatan guru
terkait dengan pengambilan keputusan mengenai pencapaian
kompetensi atau hasil belajar peserta didik selama proses belajar
berlangsung.

7

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB II
LANDASAN TEORI
Uraian pada bab ini berisi mengenai landasan teori, penelitian yang relevan
dan kerangka berpikir.
2.1 Kajian Pustaka
Pada bagian ini, peneliti menuliskan teori yang mendukung berdasarkan
penelitian kemudian peneliti akan mengambil kesimpulan dari setiap teori yang di
tuliskan. Teori tersebut meliputi (1) Berpikir Tingkat Tinggi 4C, (2) Higher Order
Thinking Skills atau berpikir tingkat tinggi, (3) Kurikulum 2013.
2.1.1
a.

Teori-teori yang mendukung

Berpikir tingkat tinggi

1) Pengertian Berpikir Tingkat Tinggi (4C)
Menurut Saputra (dalam Dhinni, 2018:2) berpikir tingkat tinggi adalah suatu
proses berpikir peserta didik dalam level kognitif yang lebih tinggi yang
dikembangkan dari berbagai konsep dan metode kognitif dan taksonomi
pembelajaran, dan penilaian dimana meliputi kemampuan pemecahan masalah,
kemampuan berpikir kreatif, kemampuan berpikir kritis, kemampuan beragrumen,
dan kemampuan mengambil keputusan.
Menurut Jumiati (2016:2) berpikir tingkat tinggi merupakan suatu
kemampuan yang tidak hanya membutuhkan kemampuan mengingat akan tetapi
membutuhkan kemampuan lainnya yang lebih tinggi seperti kemampuan berpikir
kreatif dan kritis.
Menurut kementrian pendidikan dan kebudayaan direktorat jendral
pendidikan dasar dan menengah direktorat pembinaan sekolah dasar (2016:3)
berpikir tingkat tinggi merupakan kemampuan berfikir yang tidak sekedar
mengingat (recall), menyatakan kembali (restate), atau merujuk tanpa melakukan
pengolahan (recite).

8

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Berdasarkan pendapat di atas dapat di simpulkan bahwa berpikir tingkat
tinggi merupakan suatu proses berpikir peserta didik dalam level kognitif yang lebih
tinggi yang tidak sekedar mengingat (recall), menyatakan kembali (restate), atau
merujuk tanpa melakukan pengolahan (recite) dimana siswa di tuntut untuk mampu
memecahkan masalah, berpikir kritis, berpikir kreatif, kemampuan beragrumen,
dan kemampuan mengambil keputusan.
2) Macam-macam Berpikir Tingkat Tinggi (4C)
Menurut BSNP (dalam Yuni, Agus, & Nyoto, 2016:4) dalam pembelajaran
abad 21 pada learning and innovation skills -4CS atau kemampuan belajar dan
berinovasi dalam 4C terdapat empat kemampuan yang harus di terapkan yaitu
critical thinking (berpikir kritis), collaborative (kolaborasi), creativity (kreatif), dan
communication (komunikasi).
a) Critical Thinking/Berpikir Kritis
Keterampilan fundamental pada pembelajaran abad ke 21. Keterampilan
berpikir kritis mencangkup kemampuan mengakses, menganalisis, mensintesis
informasi yang dapat dibelajarkan, dilatihkan dan dikuasai dimana siswa mampu
berpikir jelas, rasional, terbuka dan mampu berargumen (Zubaidah, 2016:4).
b) Creativity / Berpikir Kreatif
Siswa di minta untuk mampu berpikir kreatif, bekerja secara kreatif dan
menciptakan inovasi baru di luar kebiasaan yang ada, melibatkan cara berpikir yang
baru, memperoleh kesempatan untuk menyampaikan ide-ide dan solusi-solusi baru,
mengajukan pertanyaan yang tidak lazim, dan mencoba mengajukan dugaan,
Triling & Fadel (dalam Yuni, Agus, & Nyoto, 2016:7).
c)

Communication/Komunikasi
Kemampuan dalam berkomunikasi menekankan pada siswa untuk terampil

dalam berkomunikasi baik secara lisan maupun tulisan. Proses pembelajaran
komunikasi ini dapat mendorong siswa untuk mengembangkan kemampuan dalam
berkomunikasi sekaligus kemampuan dalam berpikir tingkat tinggi (Mufidah &
Wijaya, 2017:2).

9

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

d) Collaborative/Kolaborasi
Kemampuan dalam kolaborasi menekankan pada siswa agar dapat bekerja
secara efisien dalam tim yang beragam dimana kemampuan ini dapat mendorong
siswa untuk mengembangkan kemampuan dalam tim saat berdiskusi ataupun
bekerja kelompok sekaligus dapat meningkatkan kemampuan dalam berpikir
tingkat tinggi (Mufidah & Wijaya, 2017:2).
3) Karakteristik Soal Berpikir Tingkat Tinggi (4C)
Menurut Widana (dalam Aningsih, 2018:8) karakteristik soal-soal berpikir
tingkat tinggi sangat direkomendasikan untuk digunakan pada berbagai bentuk
penilaian kelas. Berikut adalah karakteristik soal-soal berpikir tingkat tinggi.
a) Mengukur Kemampuan Berpikir Tingkat tinggi
Kemampuan berpikir tingkat tinggi termasuk kemampuan untuk
memecahkan masalah (problem solving), keterampilan berpikir kritis (critical
thinking), kemampuan beragrumen (reasoning), dan kemampuan mengambil
keputusan (decision making). Kemampuan berpikir tingkat tinggi merupakan
salah satu kompetensi penting dalam dunia modern, sehingga wajib dimiliki oleh
setiap peserta didik. Kreativitas menyelesaikan permasalahan dalam berpikir
tingkat tinggi yaitu kemampuan menyelesaikan permasalahan yang tidak
familier,

kemampuan

mengevaluasi

strategi

yang

digunakan

untuk

menyelesaikan masalah dari berbagai sudut pandang yang berbeda, dan
menemukan model-model penyelesaian baru yang berbeda dengan cara-cara
sebelumnya.
b) Berbasis Permasalahan Kontekstual
Soal-soal berpikir tingkat tinggi merupakan asesmen yang berbasis situasi
nyata dalam kehidupan sehari-hari, dimana peserta didik diharapkan dapat
menerapkan konsep-konsep pembelajaran di kelas untuk menyelesaikan
masalah. Soal harus terkait dengan konteks pengalaman kehidupan nyata
(relating), soal ditekankan kepada pengalian, penemuan, dan penciptaan
(experience), soal juga menuntut kemampuan peserta didik untuk menerapkan
ilmu pengetahuan yang di peroleh di dalam kelas untuk menyelesaikan masalah
nyata (applying), soal menuntut kemampuan peserta didik untuk mampu

10

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

mengkomunikasikan

kesimpulan

model

pada

konteks

masalah

(communicating), dan soal menentukan kemampuan peserta didik untuk
mentransformasi konsep pengetahuan dalam kelas ke situasi atau konteks baru
(transferring).
c) Membangun Bentuk Soal Beragam
Bentuk soal yang digunakan untuk menulis butir soal berpikir tingkat tinggi
yaitu soal pilihan ganda, pilihan ganda kompleks (benar atau salah dan ya atau
tidak), isian singkat atau melengkapi, jawaban singkat atau pendek, dan uraian.
Berdasarkan penjelasan di atas, peneliti akan menggunakan seluruh poin
karakteristik sebagai bahan acuan dalam menganalisis soal penilaian tengah
semester yang di buat oleh guru. Untuk berbasis permasalahan kontektual
merupakan karakteristik sebagai acuan utama peneliti dalam menganalisis soal
penilaian tengah semester. Maka soal penilaian tengah semester dapat ditentukan
tingkat penerapan keterampilan berpikir tingkat tinggi.
b. Higher Order Thinking Skills
1) Pengertian Higher order thinking skills
Menurut Saputra (2016:91) Higher Order Thinking Skills merupakan suatu
proses berpikir anak didik dalam level kognitif yang lebih tinggi yang dapat
dikembangkan dari berbagai konsep dan metode kognitif serta taksonomi
pembelajaran seperti metode problem solving Krulik dan Rudnick (1998),
Taksonomi Bloom (1956), dan Taksonomi pembelajaran, pengajaran dan
penilaian dari Andreson dan Krathwohl (2001). Selain itu Saputra (2016: 92)
Higher Order Thinking Skills adalah peningkatan kemampuan pemahaman dan
penguasaan anak didik atas materi pembelajaran agar ia dapat berpikir kritis
(critical thinking), kreatif (creative thinking), mampu memecahkan masalah
(problem solving), dan mampu membuat putusan (making decision) dalam
situasi-situasi sulit.
Menurut Heong dkk (dalam Mitri, 2016:27) Higher Order Thinking Skills
di definisikan sebagai penggunaan pikiran secara lebih luas untuk menemukan
tantangan baru yang menghendaki seseorang untuk menerapkan informasi baru
atau pengetahuan sebelumnya dan memanipulasi informasi untuk menjangkau
kemungkinan jawaban dalam situasi baru.

11

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Menurut Wardana (dalam Mitri, 2016:27) Higher Order Thinking Skills
merupakan proses berpikir yang melibatkan aktivitas mental dalam usaha
mengeksplorasi pengalaman yang kompleks, reflektif dan kreatif yang dilakukan
secara sadar untuk mencapai tujuan, yaitu memperoleh pengetahuan yang
meliputi berpikir analitis, sintesis, dan evaluatif.
Berdasarkan beberapa pendapat tersebut dapat di tarik kesimpulan bahwa
Higher Order Thinking Skills merupakan proses berpikir anak didik dalam level
kognitif yang lebih tinggi yang melibatkan aktivitas mental untuk menemukan
tantang baru dalam usaha mengekplorasi pengalaman yang komplek, reflektif,
dan kreatif agar anak didik dapat berpikir kritis (critical thinking), kreatif
(creative thinking), mampu memecahkan masalah (problem solving), dan
mampu membuat putusan (making decision) dalam situasi-situasi sulit untuk
mencapai tujuan yaitu memperoleh pegetahuan berpikir analitis, sintesis dan,
evaluative.
2) Tujuan Higher order thinking skills
Menurut Saputra (2016:91-92) tujuan utama dari Higher Order Thinking
Skills adalah bagaimana meningkatkan kemampuan berpikir anak didik pada
level yang lebih tinggi, terutama yang berkaitan kemampuan untuk berpikir
secara kritis dalam menerima berbagai jenis informasi yang datang kepadanya,
berpikir kreatif dalam memecahkan masalah dengan pengetahuan yang
dimilikinya serta membuat putusan dalam situasi-situasi yang kompleks.
3) Indikator Higher order thinking skills
Menurut Andreson dan Krthwohl (dalam Mulyasa, Iskandar, & Aryani,
2016:216-218) indikator Higher Order Thinking Skills yakni menganalisis,
mengevaluasi, dan mencipta. Sedangkan ketiga proses kognitif dalam ranah
yang sama yakni kemampuan mengingat, memahami, dan mengaplikasikan atau
menerapkan merupakan kemampuan berpikir yang berada pada tingkatan
rendah. Masing-masing indikator akan dijelaskan satu persatu sebagai berikut:
a) Mengingat
Mengemukakan kembali apa yag sudah dipelajari dari guru, buku, sumber
lainnya sebagaimana aslinya tanpa melakukan perubahan. Pengetahuan hafalan:

12

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ketepatan, kecepatan, kebenaran pengetahuan, fakta, definisi konsep, prosedur
hukum, teori dari apa yang sudah dipelajari dikelas tanpa diubah atau berubah.
b) Memahami
Proses pengolahan dari bentuk aslinya tetapi arti dari kata, istilah, tulisan,
grafik, tabel, gambar, foto tidak berubah. Kemampuan mengolah pengetahuan
yang dipelajari menjadi sesuatu yang baru seperti menggantikan, menulis

Dokumen yang terkait

ANALISIS DAMPAK OTONOMI DAERAH TERHADAP STRATEGI PENGEMBANGAN PERGURUAN TINGGI SWASTA (PTS) DI KABUPATEN SLEMAN

0 2 18

PEMBELAJARAN TEMATIK PADA KELAS AWAL SEKOLAH DASAR (STUDI SITUS PEMBELAJARAN TEMATIK PADA KELAS AWAL SEKOLAH DASAR (STUDI SITUS SD IT IZZATUL ISLAM KECAMATAN GETASAN KABUPATEN SEMARANG).

0 1 14

KETERAMPILAN MENGEKSPLORASI LINGKUNGAN SISWA TUNANETRA DI SLB YPDP BANDUNG (STUDI KASUS TERHADAP ‘RG’ SALAH SATU SISWA TUNANETRA DI SLB YPDP BANDUNG).

0 4 39

STUDI KASUS TENTANG KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA KELAS V DI SALAH SATU SD SWASTA KOTA BANDUNG.

0 0 44

ANALISIS KESULITAN GURU DALAM PENGEMBANGAN KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI DI SMA NEGERI KOTA YOGYAKARTA.

0 0 2

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERDASARKAN MASALAH PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI TERHADAP HASIL BELAJAR DAN KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI DI SMA

0 0 8

ANALISIS BIAYA JAMINAN PERSALINAN (JAMPERSAL) (STUDI KASUS PADA SALAH SATU BIDAN PRAKTEK SWASTA KOTA PADANG)

0 0 7

ANALISIS MODEL TARIKAN PERGERAKAN PADA RUMAH SAKIT (STUDI KASUS DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA)

0 1 8

ANALISIS PELAPORAN INSIDEN KESELAMATAN PASIEN KASUS OBSTETRI DAN GINEKOLOGI DI SALAH SATU RUMAH SAKIT UMUM SWASTA DI YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI - ANALISIS PELAPORAN INSIDEN KESELAMATAN PASIEN KASUS OBSTETRI DAN GINEKOLOGI DI SALAH SATU RUMAH SAKIT UMUM S

0 0 14

ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS V (STUDI KASUS DI SALAH SATU SD SWASTA KOTA YOGYAKARTA)

0 0 217