Dimas Eka Rachmaputra 21020110130097 BAB IV

PENGEMBANGAN GALERI NASIONAL INDONESIA

BAB IV
KESIMPULAN, BATASAN DAN ANGGAPAN
4.1.Kesimpulan
Berdasarkan tinjauan pada bab-bab sebelumnya mengenai Pengembangan Galeri
Nasional Indonesia di Jakarta, maka dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut :
a. Keberadaan Galeri Nasional Indonesia sebagai pusat karya seni rupa di Indonesia
terus berkembang dan hal ini harus diikuti dengan pengembangan fasilitas yang
ada dalam menunjang keberadaan galeri.
b. Banyak even-even mengenai karya seni rupa yang belum bisa ditampung secara
maksimal oleh Galeri Nasional Indonesia dikarenakan keterbatasan fasilitas yang
ada.
c. Lokasi pengembangan terletak pada kawasan strategis medan merdeka di Jakarta
yang merupakan kawasan pusat pemerintahan dan simbol kenegaraan. Lokasi
tersebut sangat menunjang citra dari Galeri Nasional Indonesia itu sendiri dan
mempunyai tingkat kemudahan aksesibilitas yang memadai.
d. Pengembangan Galeri Nasional Indonesia perlu selaras dengan kawasan strategis
medan merdeka dan menunjang keberadaan Tugu Monumen Nasional sebagai
pusat dari kawasan tersebut.
e. Fasilitas pengembangan yang ada nantinya harus mampu mengakomodasi segala

kegiatan dan aktivitas seni yang terjadi dalam Galeri Nasional Indonesia.
f. Studi banding dapat digunakan sebagai gambaran sekaligus membantu
menentukan kebutuhan ruang dan tapak.
4.2.Batasan
Adapun batasan-batasan dalam hal perencanaan dan perancangan
Pengembangan Galeri Nasional Indonesia di Jakarta, adalah sebagai berikut :
a. Benda-benda koleksi yang dimiliki dan dipamerkan mencakup karya seni lukis,
karya seni patung, karya seni grafis, karya seni fotografi, komik, dan karya instalasi
seni.
b. Ruang lingkup pelayanan Galeri Nasional Indonesia mencakup pelayanan nasional
dan internasional yang memamerkan berbagai karya seni rupa para seniman
Indonesia maupun mancanegara.
c. Pembangunan berdasarkan standar standar internasional yang telah ada
mengenai museum dan galeri seni serta berdasarkan RTRW Jakarta 2010-2030.
d. Data-data yang tidak bisa didapatkan diasumsikan berdasarkan data lain yang
relevan dari hasil tinjauan komparasi.
e. Pendekatan dan perencanaan dan perancangan hanya dibatasi pada hal-hal yang
berkaitan dengan galeri sebagai pusat karya seni rupa di Indonesia.
4.3.Anggapan
Berdasarkan pembahasan sebelumnya, maka anggapan-anggapan yang

digunakan dalam perancangan Pengembangan Galeri Nasional Indonesia di Jakarta adalah
sebagai berikut :

Dimas Eka Rachmaputra 21020110130097
TUGAS AKHIR JURUSAN ARSITEKTUR UNDIP 127/49

36

PENGEMBANGAN GALERI NASIONAL INDONESIA

a. Perencanaan Pengembangan Galeri Nasional Indonesia diprediksikan untuk
kegiatan di 10 tahun mendatang.
b. Situasi dan kondisi, peruntukkan lahan, jaringan utilitas serta infrastruktur kota
dianggap memadai dan menunjang bangunan.
c. Biaya pembangunan, dan ketersediaan tenaga kerja dianggap tersedia dan tidak
ada hambatan.
d. Materi koleksi tetap yang telah ada dianggap tidak akan terjadi peningkatan
maupun pengurangan jumlah koleksi yang signifikan.
e. Luas dan dimensi tapak disesuaikan dengan batas alam yang ada dan dapat diatur
sesuai dengan kebutuhan ruang dengan memperhatikan peraturan bangunan

setempat.
f. Teknologi bahan serta struktur dan konstruksi bangunan dianggap memenuhi
syarat serta tidak memerlukan penyelesaian secara khusus.

Dimas Eka Rachmaputra 21020110130097
TUGAS AKHIR JURUSAN ARSITEKTUR UNDIP 127/49

37