S KTP 1005830 Chapter3
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Bab ini berisi tentang metode penelitian yang digunakan dalam penelitian. Antara lain membahas tentang lokasi penelitian, populasi penelitian, sampel penelitian, desain penelitian, metode penelitian, definisi operasional, teknik pengumpulan data, teknik analisis instrumen penelitian, dan teknik analisis data penelitian.
A. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian 1. Desain Lokasi
Penelitian ini dilakukan di SMAN 6 Garut Jl. Guntur Melati Tarogong Kaler-Garut 44151 Tlp: 0262 231509
2. Populasi Penelitian
Menurut Sugiyono (2011:80) Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas : obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.
Berdasarkan hal tersebut, yang menjadi populasi penelitian ini adalah siswa kelas XI. Seluruh kelas XI berjumlah 13 kelas, dari kelas IPA 9 kelas, kelas IPS 3 kelas dan kelas bahasa 1 kelas.
3. Sampel Penelitian
Sampel adalah sebagian atau wakil dari populasi yang diteliti. Menurut Sugiyono (2011:81) sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Teknik pengambilan sampel yang digunakan yaitu
probability sampling dengan menggunakan simple random sampling yaitu pengambilan sampel dari populasi yang dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu, maka dari 13 kelas XI yang ada, peneliti telah mengacak sampel sehingga terpilih dua kelas, yaitu kelas XI IPA 6 sebagai kelas eksperimen sebanyak 35 siswa dan kelas XI IPA 1 sebagai kelas kontrol sebanyak 35 siswa.
(2)
B. Metode Penelitian
Metode penelitian adalah cara yang digunakan dalam penelitian untuk mencapai tujuan penelitian. Metode penelitian atau sering disebut dengan metodologi penelitian adalah berupa rancangan atau desain penelitian. Menurut Nana Sudjana (2007:16) metode mengandung makna yang lebih luas menyangkut
“prosedur dan cara melakukan verifikasi data yang diperlukan untuk memecahkan
atau menjawab masalah penelitian, termasuk untuk menguji”. Metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode kuasi eksperimen.
Metode yang digunakan adalah metode kuasi eksperimen. Metode ini, peneliti tidak melakukan penugasan random melainkan menggunakan kelompok yang telah terbentuk (intact Group). Alasannya, apabila pengambilan sampel secara individu dikhawatirkan akan hilang suasana alamiah satu kelas tersebut. Hal ini, sesuai dengan pendapat yang dikemukakan Zainal Arifin (2011:86) bahwa
“penelitian eksperimen kuasi menggunakan seluruh subjek dalam kelompok belajar (intact Group) untuk diberi perlakuan (treatment), bukan menggunakan
subjek secara acak”, sedangkan pendekatan yang digunakan dalam menyelesaikan
masalah penelitian hasil belajar ini menggunakan pendekatan kuantitatif.
Metode kuasi eksperimen ini digunakan untuk mengetahui karakteristik variabel penelitian dan memperoleh informasi terhadap media pembelajaran yang diterapkan, yaitu penggunaan Sofware NetSupport School dalam pembelajaran TIK dan hubungannya dengan hasil belajar siswa ranah kognitif. Untuk mengetahui jawaban tentang pengaruh suatu perlakuan, maka terdapat variabel yang mempengaruhi (sebab) dan variabel dipengaruhi (akibat).
Variabel dalam penelitian ini terdiri atas variabel bebas (X) dan variabel terikat (Y). Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat). Variabel bebas dalam penelitian ini adalah penerapan software NetSupport School, sedangkan variabel terikatnya adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi antar variabel dapat dilihat pada tabel sebagai berikut:
(3)
Tabel 3.1
Hubungan Antar Variabel
Keterangan:
X1Y1 : Hubungan penerapan software NetSupport School terhadap hasil
belajar ranah kognitif aspek memahami (C2).
X2Y2 : Hubungan penerapan software NetSupport School terhadap hasil
belajar ranah kognitif aspek menerapkan (C3)
X3Y3 : Hubungan penerapan software NetSupport School terhadap hasil
belajar ranah kognitif aspek menganalisis (C4)
C. Desain Penelitian
Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah non equivalent control group design (Sugiyono, 2011:79), tujuannya untuk meneliti hubungan sebab akibat yang menggunakan perlakuan ke salah satu kelompok, serta membandingkan hasilnya dengan kelompok lain yang tidak diberi perlakuan. Masing-masing kelompok mendapatkan pretest (O1) dan posttest (O2). Tabel
desain penelitian ini adalah sebagai berikut:
Tabel 3.2 Desain Penelitian
Kelompok Pretest Perlakuan Posttest
Eksperimen O1 X O2
Kontrol O1 O2
Variabel bebas
Variabel terikat
Penerapan software
NetSupport School
(X) Hasil Belajar
Ranah Kognitif (Y)
Kemampuan Aspek Memahami (Y1) XY1
Kemampuan Aspek Menerapkan (Y2) XY2
(4)
Keterangan: O1 = Pretest
O2 = Posttest
X = Perlakuan (pembelajaran menggunakan NetSupport School)
Hal pertama yang akan dilakukan dalam penelitian ini adalah menetapkan kelompok yang akan dijadikan sebagai kelompok eksperimen dan sebagai kelompok kontrol. Kelompok yang menggunakan NetSupport School ditetapkan sebagai kelompok eksperimen, sedangkan kelompok kontrol dilakukan pembelajaran konvensional.
Langkah pertama kelompok eksperimen dan kelompok kontrol diberikan
pretest terlebih dahulu, kemudian dilanjutkan dengan memberikan perlakuan pada
kelompok eksperimen yang menggunakan NetSupport School dalam pembelajaran
sedangkan kelompok kontrol belajar dengan metode konvensional. Tahap
selanjutnya adalah kedua kelompok diberikan posttest, hasilnya akan
dibandingkan dengan skor pretest, sehingga diperoleh gain atau selisih antara skor
pretest dan posttest.
D. Definisi Operasional
1. SoftwareNetSupport School
NetSupport School adalah program aplikasi jenis remote desktop yang berjalan pada sistem LAN dan memiliki banyak fungsi. Fungsi utamanya adalah dapat mengendalikan, memonitor, dan sharing data dari jarak jauh melalui jaringan komputer. NetSupport School pada penelitian ini berkedudukan sebagai model pembelajaran, sehingga semua proses pembelajaran dimulai dari komunikasi antara guru dan murid ataupun sesama murid, mengabsen, penyampaian materi, tanya jawab, dan proses evaluasi terjadi pada Software NetSupport School.
2. Hasil Belajar
Hasil belajar adalah hasil akhir dari proses belajar yang merupakan bukti dari usaha yang telah dilakukan dalam bentuk nilai. Hasil belajar diperoleh dan diukur dalam bentuk perubahan pengetahuan, sikap dan keterampilan dengan proses evaluasi tertentu. Hasil belajar yang dicapai siswa pada hakikatnya adalah
(5)
perubahan-perubahan dari tingkah lakunya. Perubahan tersebut mencakup ranah kognitif, afektif, dan psikomotor. Hasil belajar yang diteliti dalam penelitian ini adalah hasil belajar ranah kognitif aspek memahami (C2), menerapkan (C3) serta menganalisis (C4).
3. Mata Pelajaran TIK
Mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) adalah mata pelajaran yang mempelajari tentang pemanfaatan TIK dan perkembangannya. Pada mata pelajaran ini siswa dituntut untuk mengenal, menggunakan, dan merawat peralatan TIK, serta menggunakan segala potensi yang ada untuk mengembangkan kemampuan diri. Standar Kompetensi mata pelajaran TIK untuk Sekolah Menengah Atas kelas XI (sebelas) semester II (dua), yang diteliti dalam penelitian ini adalah Menggunakan perangkat lunak pengolah angka untuk menghasilkan informasi. Kompetensi dasarnya adalah Mengolah dokumen pengolah angka dengan teks, tabel, grafik, gambar dan diagram.
E. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti cermat, lengkap, dan sistematis sehingga lebih mudah diolah. Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini yaitu tes. Menurut Arifin (2009 : 118) mengatakan bahwa :
“Tes merupakan teknik atau cara yang digunakan dalam rangka melaksanakan
kegiatan pengukuran yang di dalamnya terdapat berbagai pertanyaan, pernyataan, atau serangkaian tugas yang harus dikerjakan atau dijawab oleh
peserta didik untuk mengukur aspek prilaku peserta didik.”
Cara atau teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data penelitian antara lain dengan menggunakan tes objektif pilihan ganda. Tes bentuk objektif digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa ranah kognitif aspek memahami (C2), menerapkan (C3), dan menganalisis (C4). Bentuk tes hasil belajar ini berupa pilihan ganda dengan lima alternatif jawaban. Tes pilihan ganda terdiri atas suatu keterangan atau pengertian yang belum lengkap dan untuk melengkapinya harus memilih satu dari beberapa kemungkinan jawaban. Jumlah soal ditentukan
(6)
berdasarkan uji validitas dan reliabilitas yang penyusunannya sesuai dengan kisi-kisi instrumen.
Adapun langkah-langkah penyusunannya sesuai dengan kisi-kisi instrumen adalah sebagai berikut:
a. Menetapkan materi pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi yang akan digunakan dalam penelitian.
b. Menentukan Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar, dan Indikator mata pelajaran TIK kelas XI SMA.
c. Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran berdasarkan silabus yang telah ditetapkan pada mata pelajaran TIK kelas XI SMA.
d. Menyusun kisi-kisi instrumen penelitian dengan pokok bahasan yang telah
ditetapkan sebelumnya.
e. Melakukan uji coba instrumen kepada siswa di luar sampel. f. Menganalisis instrumen hasil uji coba.
g. Menggunakan soal yang valid kepada sampel penelitian yaitu kelompok kelas eksperimen dan kelas kontrol.
F. Teknik Pengembangan Instrumen 1. Uji Validitas
Sebelum peneliti menggunakan tes, hendaknya peneliti mengukur terlebih dahulu derajat validitasnya berdasarkan kriteria tertentu. Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan sesuatu instrumen. Suatu instrumen yang valid atau sahih mempunyai validitas tinggi.
Sebuah instrumen dikatakan valid apabila mengukur apa yang seharusnya diukur. Data hasil uji coba ini akan dianalisis untuk menyeleksi soal-soal dan pernyataan yang telah dibuat. Adapun soal-soal dan pernyataan yang tidak memenuhi syarat kevalidan tidak akan digunakan dalam penelitian. Untuk menghitung tingkat kevalidan instrumen menggunakan rumus korelasi product moment.
Uji validitas berkaitan dengan ketepatan atau kesesuaian alat ukur terhadap konsep yang akan diukur, sehingga alat ukur benar-benar dapat mengukur yang
(7)
seharusnya diukur. Untuk menguji kevalidan angket, Zainal Arifin (2011:254) menggunakan rumus korelasi yang dikemukakan oleh Pearson yang dikenal rumus Product Moment,yaitu:
� = �. −( )( )
{�. 2−( )2}{�. 2−( )2} Keterangan:
rxy = Koefisien Korelasi
n = Jumlah Responden
= Hasil kali x dan y setiap responden = Skor x total
= Skor y total
( )2= Kuadrat skor x total
( )2 = Kuadrat skor y total
Menurut Sugiyono (2011:257) untuk dapat memberikan penafsiran terhadap koefisien korelasi yang ditemukan tersebut besar atau kecil, maka dapat berpedoman pada tabel berikut:
Tabel 3.3
Kriteria Acuan Validitas Soal
Interval Koefisien Tingkat Hubungan
0,00-0,199 Sangat Rendah
0,20-0,399 Rendah
0,40-0,599 Sedang
0,60-0,799 Kuat
0,80-1,000 Sangat Kuat
Uji validitas dikenakan pada setiap pertanyaan hasil belajar. Hasil koefisien korelasi tersebut kemudian dikonsultasikan ke dalam tabel harga Product Moment
dengan taraf signifikan pada tingkat kepercayaan 95% atau 99%. Apabila hasil pengukuran tidak memenuhi atau kurang dari taraf signifikan tersebut, maka item
(8)
ℎ� �� = � � − 2 1−(� )2
Keterangan:
thiutng = Distribusi sampling r
rxy = Koefisien korelasi
n = Jumlah responden
Hasil thitung tersebut selanjutnya dibandingkan dengan harga ttabel pada taraf
kepercayaan 95% atau 99%. Kriteria pengujian adalah jika hasil perhitungan thitung
> ttabel dengan tingkat kepercayaan 95% atau 99% dengan derajat kebebasan dk =
n-2, maka item dikatakan valid, namun bila thitung < ttabel maka item tersebut tidak
valid. Soal yang dinyatakan tidak valid tidak akan digunakan dalam instrumen penelitian.
Dari hasil perhitungan data hasil uji coba alat pengumpul data dan pengujian tingkat signifikansinya, diperoleh data pada tabel berikut
Tabel 3.4
Tabel Validitas Alat Ukur
rxy kriteria t-hitung t-tabel Keterangan
0,829 Sangat Kuat 6,795 1,721 Valid
Koefisien korelasi r=0,829 diperoleh dari hasil perhitungan korelasi antara jumlah skor benar soal ganjil dengan skor benar soal genap dari alat pengumpul data pada saat uji coba, maka berdasarkan kriteria, koefisien korelasi r=0.829 berada pada kriteria sangat kuat.
Alat pengumpul data dikatakan memiliki validitas jika thitung>ttabel
(6,795>1,721). Berdasarkan hasil pengujian teresbut, maka dapat disimpulkan bawa uji signifikasi alat pengumpul data adalah valid.
(9)
2. Uji Reliabilitas
Reliabilitas adalah tingkat kekonsistenan alat ukur. Reliabilitas menunjukkan kepada suatu instrumen dapat dipercaya atau reliabel untuk digunakan sebagai alat pengumpul data. Menurut Zainal Arifin (2011:258) “suatu tes dapat dikatakan
reliabel jika selalu memberikan hasil yang sama bila diteskan pada kelompok
yang sama pada waktu atau kesempatan yang berbeda”.
Untuk menguji hasil belajar siswa digunakan tes hasil belajar. Tes tersebut harus diuji terlebih dahulu untuk mengetahui apakah tes itu dapat dipercaya sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan. Uji reliabilitas dilakukan dengan menggunakan rumus Spearman Brown sebagai berikut :
���=1 + (2� −�121)� 12 Keterangan :
rnn = Korelasi antar skor tiap belahan tes
r12 = Koefisien reliabilitas yang sudah diciptakan
n = panjang tes yang selalu sama dengan 2 karena seluruh tes
= 2x1/2
Reliabilitas soal tes hasil belajar terbukti bila rhitung > rtabel dengan tingkat
kepercayaan 95%. Apabila rhitung < rtabel maka instrumen dinyatakan tidak reliabel.
Diperoleh hasil penghitungan sebagai berikut : Tabel 3.5
Tabel Realibilitas Alat Ukur
rhitung rtabel Keterangan
0,906 0,423 Reliabel
Hasil uji coba realibilitas dengan menggunakan Spearman-Brown Split Half.
Alat pengumpul data dikatakan reliabel jika rhiutng>rtabel. Diketahui bahwa rtabel pada
n=22 dengan tingkat kepercayaan 95% adalah 0,423. Berdasarkan hasil perhitungan tersebut, rhitung=0,906. Maka dapat dilihat bahwa rhitung>rtabel
(10)
(0,423>0,906). Maka dapat disimpulkan bahwa item instrumen yang digunakan reliabel.
3. Tingkat Kesukaran Soal
Tingkat kesukaran soal menunjukkan pengertian suatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk dapat mengumpulkan data, karena instrumen tersebut sudah baik. Pencarian tingkat kesukaran soal dimaksudkan untuk mengatur seberapa derajat kesukaran suatu soal.
Soal tes sebaiknya tidak terlalu sukar dan tidak terlalu mudah. Soal yang terlalu mudah tidak merangsang siswa untuk mempertinggi usaha untuk memecahkannya. Sebaliknya soal yang terlalu sukar akan menyebabkan siswa menjadi putus asa dan tidak mempunyai semangat untuk mencoba lagi, karena di luar jangkauan kemampuan.
Untuk mencari indeks kesukaran digunakan rumus : � =(� +��)
� +�� 100%
(Zainal Arifin, 2009:266) Keterangan :
WL = jumlah peserta didik yang menjawab salah dari kelompok
bawah
WH = jumlah peserta didik yang menjawab salah dari kelompok
bawah
nL = jumlah kelompok bawah
nH = jumlah kelompok atas
Untuk menafsirkan tingkat kesukaran tersebut, dapat digunakan kriteria sebagai berikut :
a. Jika jumlah persentase sampai dengan 27% termasuk mudah.
b. Jika jumlah persentase 28% - 72% termasuk sedang.
c. Jika jumlah persentase 73% ke atas termasuk sukar.
(11)
Berdasarkan penghitungan, diperoleh hasil data tingkat kesukaran soal sebagai berikut :
(12)
Tabel 3.6
Tabel Tingkat Kesukaran Soal Tingkat
Kesukaran Soal
Nomor Soal Jumlah
Mudah
P 27% 1,5,8,11,12,16,18,19,22,24,27,31,32,37,37,38,43,44,46,47 20
Sedang P
28% - 72% 3,4,6,7,10,13,15,17,21,23,26,28,29,30,39,40,41,50 18
Sukar
P 73% 2,9,14,20,24,33,35,36,42,45,48,49 12
4. Daya Pembeda
Daya pembeda soal adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat
pembedaan suatu instrumen. Menurut Ali (2010 : 319) mengatakan bahwa “Daya
pembeda adalah kemampuan setiap butir instrumen, baik butir soal tes ataupun butir pertanyaan skala, dalam membedakan kemampuan ataupun aspek-aspek non
kognitif dari subyek yang diukur.” Dengan daya pembeda ini, kita bisa melihat
perbedaan kemampuan peserta didik yang sudah bisa menguasai kompetensi dasar dengan peserta didik yang belum menguasai kompetensi dasar. Semakin tinggi koefisien daya pembeda suatu butir soal, semakin mampu butir soal tersebut membedakan antara peserta didik yang menguasai kompetensi dengan peserta didik yang kurang menguasai kompetensi tersebut.
Untuk menghitung daya pembeda (DP) setiap butir soal dapat digunakan rumus sebagai berikut :
�� =� − ��
�
(Zainal Arifin, 2009:273) Keterangan :
DP = daya pembeda
WL = jumlah peserta didik yang gagal dari kelompok bawah
WH = jumlah peserta didik yang gagal dari kelompok atas dan
(13)
Untuk menginterpretasikan koefisien daya pembeda tersebut dapat digunakan kriteria :
Tabel 3.7
Kriteria Koefisien Daya Pembeda
Nilai DP Interpretasi
Di atas 0,40 Sangat Baik
0,30-0,39 Baik
0,20-0,29 Cukup
Di bawah 0,19 Jelek
(Zainal Arifin, 2009:274) Berdasarkan penghitungan, diperoleh hasil data tingkat kesukaran soal sebagai berikut :
Tabel 3.8
Tabel Daya Beda Instrumen
Klasifikasi Nomor Soal Juml
ah
Sangat Baik 6,7,9,11,23,29,30,31,35,40,42 11
Baik 1,2,3,4,10,12,13,14,15,16,17,18,24,26,27,32,33,34,36,39,
43,45,46,47,48,49,50 27
Cukup - 0
Jelek 5,8,19,20,21,22,25,28,37,38,41,44 12
Berdasarkan hasil uji coba, dan diketahui validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran soal dan daya beda tiap butir soal instrumen, nomor soal yang dapat dijadikan instrumen adalah 30 soal, yaitu nomor 1, 3, 4, 6, 8, 9, 11, 12, 16, 17, 18, 19, 23, 26, 27, 28, 29, 30, 31, 32, 33, 35, 38, 39, 40, 41, 42, 43, 45, 48. Alasan terpilihnya soal tersebut, karena setiap butir soal tersebut sudah memenuhi kriteria dari uji validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran soal, dan daya pembeda.
G. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data merupakan hal yang paling penting untuk peneliti ketahui karena tanpa mengetahui teknik penumpulan data, maka peneliti tidak akan mendapatkan data yang memenuhi standar data yang ditetapkan.
(14)
Teknik pengumpulan data sangat penting dilaksanakan karena data yang diperoleh dari lapangan melalui instrumen penelitian, diolah dan dianalisa gar hasilnya dapat dipergunakan dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan serta memecahkan masalah penelitian, teknik pengumpulan data yang digunakan adalah dengan tes objektif. Bentuk tes dalam penelitian ini berupa tes objektif tertulis pilihan berganda dengan lima pilihan jawaban. Tes diadakan pada saat pretest dan
posttest.
H. Teknik Analisis Data 1. Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data yang terkumpul berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas merupakan salah satu cara memeriksa normalitas pada sebuah sampel. Pada penelitian ini, uji normalitas
dilakukan dengan uji normalitas one sample Kolmogorov Smirnov dengan
Software Statistical Products and Solution Services (SPSS) versi 20.0. Uji Kolmogorov Smirnov merupakan pengujian normalitas yang banyak dipakai.
Kriterianya adalah jika nilai signifikansi atau nilai probabilitas < 0,05 maka distribusi adalah tidak normal, sedangkan jika nilai signifikansi atau nilai probabilitas > 0,05 maka distribusi adalah normal.
2. Uji Homogenitas
Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui keseragaman data penelitian. Uji homogenitas dimaksudkan untuk memperlihatkan bahwa dua atau lebih kelompok data sampel berasal dari populasi yang memiliki variansi yang sama. Uji homogenitas yang dilakukan pada penelitian ini menggunakan uji Levene Test
dengan menggunakan program SPSS 20.0. Uji Levene Test digunakan untuk mengetahui apakah variabel bebas (independent) mempunyai varians dengan variabel terikat (dependent). Penelitian ini terdiri dari variabel X (independent variable) adalah Software NetSupport School sendangkan variabel Y (dependent variable) adalah hasil belajar siswa ranah kognitif aspek memahami (C2), menerapkan (C3), dan menganalisis (C4).
(15)
Uji Levene Test akan muncul bersamaan dengan hasil uji beda rata-rata atau uji-t. Kriterianya adalah apabila nilai signifikansi atau nilai probabilitas < 0,05 maka data berasal dari populasi-populasi yang mempunyai varians tidak sama, sedangkan jika nilai signifikansi atau nilai probabilitas > 0,05 maka data berasal dari populasi-populasi yang mempunyai varians yang sama.
3. Uji Hipotesis
Uji hipotesis menggunakan rumus uji-t independen dua rata-rata (t-test independent) untuk menguji signifikansi perbedaan rata-rata (mean) yang terdapat pada program pengolah data SPSS 20. Adapun yang dibandingkan pada uji hipotesis ini adalah gain skor posttest dan pretest antara kelompok kelas
eksperimen yang dalam pembelajarannya menggunakan aplikasi NetSupport
School dan kelas kontrol dengan pembelajaran konvensional, baik secara keseluruhan ataupun setiap aspek (aspek memahami, menerapkan, dan analisis)
Penelitian ini menggunakan uji dua ekor, oleh karena itu daerah penolakan hipotesis terdapat pada daerah negatif dan positif dengan batas ttabel. Berdasarkan
jumlah sampel penelitian sebanyak 70 orang, maka dapat diketahui bahwa ttabel
dengan 68 (70-2) dan tingkat kepercayaan 95% sebesar 2,056. Kriterianya apabila thitung > ttabel, maka H0 ditolak dan H1 diterima.
I. Prosedur Penelitian
Prosedur penelitian merupakan langkah-langkah atau tahapan-tahapan yang dilakukan sebelum penelitian sampai penelitian itu terlaksana. Adapun langkah-langkah yang dilakukan dalam penelitian ini dibagi menjadi tiga tahapan, yaitu:
1. Tahap Persiapan
a. Melakukan studi pendahuluan.
b. Merumuskan masalah penelitian.
c. Mencari studi kepustakaan.
d. Menyusun proposal penelitian.
e. Membuat lembar pengesahan proposal penelitian.
f. Membuat surat pengangkatan dosen pembimbing skripsi ke jurusan.
(16)
h. Membuat surat permohonan mengadakan penelitian ke direktorat akademik.
i. Menghubungi dosen pembimbing untuk proses bimbingan.
j. Membuat kisi-kisi instrumen penelitian. k. Membuat instrumen penelitian tes objektif. l. Membuat kunci jawaban tes objektif.
m. Mengkonsultasikan dan men-judgment.
n. Menganalisis hasil uji coba instrumen penelitian, kemudian menentukan soal yang layak untuk dijadikan instrumen penelitian.
2. Tahap Pelaksanaan
a. Memberikan tes awal (pretest) kepada kelas eksperimen dan kelas kontrol untuk mengetahui kemampuan awal siswa.
b. Memberikan perlakuan (treatment) kepada sampel kelompok
eksperimen dengan menggunakan Software NetSupport School,
sedangkan kelas kontrol belajar tanpa diberikan perlakuan.
c. Memberikan tes akhir (posttest) kepada kelas eksperimen dan kelas kontrol, untuk mengetahui hasil belajar siswa setelah diberikan
perlakuan dengan menggunakan dan tidak menggunakan Software
NetSupport School.
3. Tahap Penyusunan Laporan
a. Mengolah dan menganalisis data penelitian.
b. Memberikan kesimpulan dan saran berdasarkan data yang diperoleh.
(17)
Bagan 3.1 Prosedur Penelitian
Observsi awal
 Menetapkan pokok bahasan
 Menyusun RPP
Pembuatan Kisi-kisi dan Penyusunan
Instrumen
Uji Coba Instrumen
Analisis Instrumen
Instrumen Penelitian
Populasi
Sampel
Kelopok Eksperimen
Kelompok Kontrol
Analisis data hasil penelitian
Kesimpulan
pretest
Pembelajaran konvensional perlakuan
pretest posttest
(1)
Tabel 3.6
Tabel Tingkat Kesukaran Soal Tingkat
Kesukaran Soal
Nomor Soal Jumlah
Mudah
P 27% 1,5,8,11,12,16,18,19,22,24,27,31,32,37,37,38,43,44,46,47 20 Sedang P
28% - 72% 3,4,6,7,10,13,15,17,21,23,26,28,29,30,39,40,41,50 18 Sukar
P 73% 2,9,14,20,24,33,35,36,42,45,48,49 12
4. Daya Pembeda
Daya pembeda soal adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat pembedaan suatu instrumen. Menurut Ali (2010 : 319) mengatakan bahwa “Daya pembeda adalah kemampuan setiap butir instrumen, baik butir soal tes ataupun butir pertanyaan skala, dalam membedakan kemampuan ataupun aspek-aspek non
kognitif dari subyek yang diukur.” Dengan daya pembeda ini, kita bisa melihat
perbedaan kemampuan peserta didik yang sudah bisa menguasai kompetensi dasar dengan peserta didik yang belum menguasai kompetensi dasar. Semakin tinggi koefisien daya pembeda suatu butir soal, semakin mampu butir soal tersebut membedakan antara peserta didik yang menguasai kompetensi dengan peserta didik yang kurang menguasai kompetensi tersebut.
Untuk menghitung daya pembeda (DP) setiap butir soal dapat digunakan rumus sebagai berikut :
�� =� − �� �
(Zainal Arifin, 2009:273) Keterangan :
DP = daya pembeda
WL = jumlah peserta didik yang gagal dari kelompok bawah WH = jumlah peserta didik yang gagal dari kelompok atas dan n = 27% x n
(2)
Untuk menginterpretasikan koefisien daya pembeda tersebut dapat digunakan kriteria :
Tabel 3.7
Kriteria Koefisien Daya Pembeda
Nilai DP Interpretasi
Di atas 0,40 Sangat Baik
0,30-0,39 Baik
0,20-0,29 Cukup
Di bawah 0,19 Jelek
(Zainal Arifin, 2009:274) Berdasarkan penghitungan, diperoleh hasil data tingkat kesukaran soal sebagai berikut :
Tabel 3.8
Tabel Daya Beda Instrumen
Klasifikasi Nomor Soal Juml
ah
Sangat Baik 6,7,9,11,23,29,30,31,35,40,42 11
Baik 1,2,3,4,10,12,13,14,15,16,17,18,24,26,27,32,33,34,36,39,
43,45,46,47,48,49,50 27
Cukup - 0
Jelek 5,8,19,20,21,22,25,28,37,38,41,44 12
Berdasarkan hasil uji coba, dan diketahui validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran soal dan daya beda tiap butir soal instrumen, nomor soal yang dapat dijadikan instrumen adalah 30 soal, yaitu nomor 1, 3, 4, 6, 8, 9, 11, 12, 16, 17, 18, 19, 23, 26, 27, 28, 29, 30, 31, 32, 33, 35, 38, 39, 40, 41, 42, 43, 45, 48. Alasan terpilihnya soal tersebut, karena setiap butir soal tersebut sudah memenuhi kriteria dari uji validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran soal, dan daya pembeda.
G. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data merupakan hal yang paling penting untuk peneliti ketahui karena tanpa mengetahui teknik penumpulan data, maka peneliti tidak akan mendapatkan data yang memenuhi standar data yang ditetapkan.
(3)
Teknik pengumpulan data sangat penting dilaksanakan karena data yang diperoleh dari lapangan melalui instrumen penelitian, diolah dan dianalisa gar hasilnya dapat dipergunakan dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan serta memecahkan masalah penelitian, teknik pengumpulan data yang digunakan adalah dengan tes objektif. Bentuk tes dalam penelitian ini berupa tes objektif tertulis pilihan berganda dengan lima pilihan jawaban. Tes diadakan pada saat pretest dan
posttest.
H. Teknik Analisis Data 1. Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data yang terkumpul berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas merupakan salah satu cara memeriksa normalitas pada sebuah sampel. Pada penelitian ini, uji normalitas dilakukan dengan uji normalitas one sample Kolmogorov Smirnov dengan
Software Statistical Products and Solution Services (SPSS) versi 20.0. Uji Kolmogorov Smirnov merupakan pengujian normalitas yang banyak dipakai.
Kriterianya adalah jika nilai signifikansi atau nilai probabilitas < 0,05 maka distribusi adalah tidak normal, sedangkan jika nilai signifikansi atau nilai probabilitas > 0,05 maka distribusi adalah normal.
2. Uji Homogenitas
Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui keseragaman data penelitian. Uji homogenitas dimaksudkan untuk memperlihatkan bahwa dua atau lebih kelompok data sampel berasal dari populasi yang memiliki variansi yang sama. Uji homogenitas yang dilakukan pada penelitian ini menggunakan uji Levene Test
dengan menggunakan program SPSS 20.0. Uji Levene Test digunakan untuk mengetahui apakah variabel bebas (independent) mempunyai varians dengan variabel terikat (dependent). Penelitian ini terdiri dari variabel X (independent variable) adalah Software NetSupport School sendangkan variabel Y (dependent variable) adalah hasil belajar siswa ranah kognitif aspek memahami (C2), menerapkan (C3), dan menganalisis (C4).
(4)
Uji Levene Test akan muncul bersamaan dengan hasil uji beda rata-rata atau uji-t. Kriterianya adalah apabila nilai signifikansi atau nilai probabilitas < 0,05 maka data berasal dari populasi-populasi yang mempunyai varians tidak sama, sedangkan jika nilai signifikansi atau nilai probabilitas > 0,05 maka data berasal dari populasi-populasi yang mempunyai varians yang sama.
3. Uji Hipotesis
Uji hipotesis menggunakan rumus uji-t independen dua rata-rata (t-test independent) untuk menguji signifikansi perbedaan rata-rata (mean) yang terdapat pada program pengolah data SPSS 20. Adapun yang dibandingkan pada uji hipotesis ini adalah gain skor posttest dan pretest antara kelompok kelas eksperimen yang dalam pembelajarannya menggunakan aplikasi NetSupport School dan kelas kontrol dengan pembelajaran konvensional, baik secara keseluruhan ataupun setiap aspek (aspek memahami, menerapkan, dan analisis)
Penelitian ini menggunakan uji dua ekor, oleh karena itu daerah penolakan hipotesis terdapat pada daerah negatif dan positif dengan batas ttabel. Berdasarkan
jumlah sampel penelitian sebanyak 70 orang, maka dapat diketahui bahwa ttabel
dengan 68 (70-2) dan tingkat kepercayaan 95% sebesar 2,056. Kriterianya apabila thitung > ttabel, maka H0 ditolak dan H1 diterima.
I. Prosedur Penelitian
Prosedur penelitian merupakan langkah-langkah atau tahapan-tahapan yang dilakukan sebelum penelitian sampai penelitian itu terlaksana. Adapun langkah-langkah yang dilakukan dalam penelitian ini dibagi menjadi tiga tahapan, yaitu:
1. Tahap Persiapan
a. Melakukan studi pendahuluan. b. Merumuskan masalah penelitian. c. Mencari studi kepustakaan. d. Menyusun proposal penelitian.
e. Membuat lembar pengesahan proposal penelitian.
(5)
h. Membuat surat permohonan mengadakan penelitian ke direktorat akademik.
i. Menghubungi dosen pembimbing untuk proses bimbingan. j. Membuat kisi-kisi instrumen penelitian.
k. Membuat instrumen penelitian tes objektif. l. Membuat kunci jawaban tes objektif. m. Mengkonsultasikan dan men-judgment.
n. Menganalisis hasil uji coba instrumen penelitian, kemudian menentukan soal yang layak untuk dijadikan instrumen penelitian.
2. Tahap Pelaksanaan
a. Memberikan tes awal (pretest) kepada kelas eksperimen dan kelas kontrol untuk mengetahui kemampuan awal siswa.
b. Memberikan perlakuan (treatment) kepada sampel kelompok eksperimen dengan menggunakan Software NetSupport School, sedangkan kelas kontrol belajar tanpa diberikan perlakuan.
c. Memberikan tes akhir (posttest) kepada kelas eksperimen dan kelas kontrol, untuk mengetahui hasil belajar siswa setelah diberikan perlakuan dengan menggunakan dan tidak menggunakan Software NetSupport School.
3. Tahap Penyusunan Laporan
a. Mengolah dan menganalisis data penelitian.
b. Memberikan kesimpulan dan saran berdasarkan data yang diperoleh. c. Membuat laporan hasil penelitian.
(6)
Bagan 3.1 Prosedur Penelitian
Observsi awal
 Menetapkan pokok bahasan  Menyusun RPP
Pembuatan Kisi-kisi dan Penyusunan
Instrumen
Uji Coba Instrumen
Analisis Instrumen
Instrumen Penelitian
Populasi
Sampel
Kelopok Eksperimen
Kelompok Kontrol
Analisis data hasil penelitian
Kesimpulan
pretest
Pembelajaran konvensional perlakuan
pretest posttest