Perancangan Hotel Resort Wisata Alam Geopark Sipiso-piso

PERANCANGAN HOTEL RESORT WISATA ALAM
GEOPARK SIPISO-PISO

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Pada bab II ini membahas mengenai kasus proyek yang mengacu pada
terminologi judul yang digunakan, kebutuhan ruang berdasarkan studi kasus
fungsi sejenis dan juga menjabarkan tinjauan teoritis yang mendukung tema yang
dipilih, interpretasi tema, serta keterkaitan tema dengan judul proyek.
2.1. Terminologi Judul
Judul dari proyek adalah Perancangan Hotel Resort Wisata Alam Geopark
Sipiso-piso yang memiliki pengertian dan makna di setiap kata pada judul
tersebut.
Perancangan adalah penggambaran, perencanaan dan pembuatan sketsa atau
pengaturan dari beberapa elemen yang terpisah ke dalam satu kesatuan yang utuh
serta proses pengaturan rencana untuk membuat suatu gagasan.
Hotel resort merupakan hotel yang dibangun di tempat-tempat wisata sebagai
fasilitas akomodasi dari suatu aktivitas wisata yang bersifat rekreatif dan
menetapkan sasaran pengunjungnya adalah wisatawan yang berlibur, bersenangsenang, mengisi waktu luang, dan melupakan rutinitas kerja sehari-hari yang
membosankan (Marlina, 2008). Target utama pengunjung hotel resort adalah
wisatawan yang bertujuan untuk berlibur, bersenang-senang, mengisi waktu

luang, dan melupakan rutinitas kerja sehari-hari yang membosankan.
Wisata alam adalah kegiatan rekreasi dan pariwisata yang memanfaatkan
potensi alam untuk menikmati keindahan alam baik yang masih alami atau sudah
ada usaha budidaya, agar ada daya tarikwisata ke tempat tersebut (Naning, 2014).
Geopark adalah taman bumi yang menggunakan konsep pengembangan
kawasan secara berkelanjutan. Konsep geopark tersebut memadukan keragaman
geologi,

keragaman

hayati (biodiversity),

budaya (culture

diversity) yang

dimanfaatkan untuk pembangunan dan kesejahteraan masyarakat. Geopark terdiri

Universitas Sumatera Utara


9

PERANCANGAN HOTEL RESORT WISATA ALAM
GEOPARK SIPISO-PISO

atas sejumlah tapak keragaman geologi yang memiliki kepentingan ilmiah khusus,
kelangkaan dan keindahan, yang dikenal sebagai warisan geologi. Geopark tidak
hanya berhubungan dengan keragaman geologi saja tetapi juga nilai‐nilai
arkeologi, ekologi, nilai sejarah atau budaya.
Sipisopiso merupakan air terjun di dataran tinggi Batak, Sumatera. Air terjun
dibentuk oleh sungai bawah tanah kecil dari dataran tinggi Karo yang terlempar
dari gua di sisi kaldera Danau Toba sekitar 120 meter (360 kaki) ke permukaan
danau . Dan juga Sipisopiso merupakan air terjun tertinggi di Indonesia (website
Kabupaten Karo).
Jadi, berdasarkan penjabaran pengertian di atas, maka Perancangan Hotel
Resor Wisata Alam Geopark Sipiso-Piso dapat diartikan sebagai hasil dari
perancangan untuk membuat tempat penginapan/fasilitas akomodasi yang terletak
di daerah wisata bersifat rekreatif dan merelaksasikan wisatawan serta dapat
memulihkan kesehatan fisik dan jiwa melalui sumber daya alam yang merupakan
objek tujuan wisata di Sipiso-piso yang didesain dengan menggunakan filosofi

keselarasan antara tempat tinggal manusia dan alam.
2.2 Tinjauan Fungsi
2.2.1. Studi Banding Arsitektur yang Mempunyai Fungsi Sejenis (Hotel
Resort)
Dalam merancang sebuah hotel resort perancang sangat membutuhkan
referensi studi banding dari hotel resort yang sudah dibangun untuk mendapatkan
kebutuhan ruang dan tipologi bangunan setiap hotel resort yang ada untuk
dibandingkan dan dipelajari. Studi banding hotel resort yang digunakan perancang
adalah Puri Bunga Resort and Spa di Ubud dan Kandalama Herritance di Srilanka.
Dengan dilakukannya studi banding fungsi sejenis ini diharapkan perancang dapat
menghasilkan konsep, ide, dan desain baru yang menarik untuk hotel resort di
Sipiso-piso sehingga dapat menarik para wisatawan untuk menginap di hotel
resort tersebut.

Universitas Sumatera Utara

10

PERANCANGAN HOTEL RESORT WISATA ALAM
GEOPARK SIPISO-PISO


2.2.1.1. Puri Bunga Resort and Spa di Ubud, Bali

Gambar 2.1. Suasana Ruang Luar dan Fasad Bangunan
(Sumber: www.agoda.com)
Hotel ini (Gambar 2.1) terletak di daerah yang berkontur dengan sungai yang
berada di sebelah bawah serta terletak di pedesaan yang tenang. Hotel ini
menempatkan bangunannya di kontur yang lebih tinggi agar para tamu hotel yang
menginap dapat menikmati hamparan luas sawah dan deretan pepohonan yang
hijau dan air sungai yang mengalir.
Pada hotel resort ini terdapat 2 jenis kamar yaitu deluxe suite dan executive
suite yang mana pada masing-masing jenis kamar diberikan fasilitas kamar berupa
Wi-Fi gratis, AC, meja tulis, bar mini, laundry, dan televisi dengan siaran satelit.
Pemandangan yang didapatkan dari masing-masing kamar juga berbeda-beda,
yaitu, kebun, dan Sungai Ayung (lihat pada Tabel 2.1).
Tabel 2.1. Program Ruang Puri Bunga Resort and Spa di Ubud, Bali
NO.

1.


JENIS
KAMAR

Deluxe
Suite

PROGRAM
RUANG

LUAS
(m2)

UNIT

KAP.
(org)

- Kamar tidur (1
ranjang
double

(121 x 140 cm)
dan 1 ranjang
queen (141 x 170
cm)
- Balkon Privat
- Kamar Mandi
(bathtub
dan
shower)

50

5

3

GAMBAR

Universitas Sumatera Utara


11

PERANCANGAN HOTEL RESORT WISATA ALAM
GEOPARK SIPISO-PISO

2.

Executive
Suite

- Kamar tidur (1
ranjang double
(121 x 140 cm)
dan 1 ranjang
queen (141 x 170
cm)
- Balkon Privat
- Kamar Mandi
(jacuzzi dan
shower)

-Ruang Keluarga

70

5

3

Pada gambar 2.2. dapat kita lihat contoh minibar yang digunakan oleh kamar
deluxe sekaligus sebagai tempat meletakkan televisi untuk menghemat perabot.

Gambar 2.2. Minibar Deluxe Suite
(Sumber: www.agoda.com)
Balkon yang luas (Gambar 2.3) dengan pemandangan alam di luar kamar
dengan hijaunya pepohonan dan aliran air Sungai Ayung untuk memberikan
ketenangan bagi tamu/penghuni kamar hotel. Pintu dan jendela kaca didesain
dengan bukaan yang lebar untuk memasukkan cahaya alami dari luar bangunan.

Gambar 2.3. Balkon Kamar Hotel
(Sumber: www.agoda.com)


Universitas Sumatera Utara

12

PERANCANGAN HOTEL RESORT WISATA ALAM
GEOPARK SIPISO-PISO

Berikutnya adalah executive suite, sesuai dengan namanya maka fasilitas yang
disediakan juga lebih baik. Pada kamar ini ruang keluarga (Gambar 2.4) yang
dilengkapi dengan televisi didesain terpisah dengan kamar tidur agar tamu yang
menginap pada kamar ini lebih leluasa bercengkrama.

Gambar 2.4. Ruang Keluarga Kamar Executive Suite
(Sumber: www.puribungahotel.com)
Fasilitas lain pada kamar executive suite yaitu kamar mandi yang dilengkapi
dengan jacuzzi (Gambar 2.5) yang memberikan relaksasi pada pengguna saat
berendam dan mandi di kamar mandi ini.

Gambar 2.5. Jacuzzi pada Kamar Mandi Executive Suite

(Sumber: www.agoda.com)
Selain fasilitas kamar, Puri Bunga Resort juga menyediakan fasilitas
pendukung lainnya seperti fasilitas wisata (lihat pada Tabel 2.2) di sekitar
kawasan hotel resort dan Ubud. Fasilitas wisata merupakan nilai tambah bagi
hotel resort untuk melayani para wisatawan yang hendak menjelajahi Ubud dan
sekitarnya.

Universitas Sumatera Utara

13

PERANCANGAN HOTEL RESORT WISATA ALAM
GEOPARK SIPISO-PISO

Tabel 2.2. Fasilitas Pendukung Puri Bunga Resort and Spa

NO.

FASILITAS


KETERANGAN

GAMBAR

FASILITAS HOTEL
- Menyediakan sarapan pagi
dan malam yang lezat
1.

Sekar Ayu
Restaurant

- Dapat menjadi tempat untuk
acara perjamuan makan besar
- Sebagai tempat untuk acara
pernikahan
- Perawatan tubuh
- Lulur wajah dan badan

2.

Puri Bunga Spa

- Pijat relaksasi
-Berendam dengan
aromaterapi

3.

Kolam Renang

- Kolam renang utama yang
langsung menghadap kearah
hamparan sawah dan Sungai
Ayung
-Kolam renang kedua yang
dikelilingi oleh bangunan
hotel.

4.

Ruang Billiard

- Menyediakan makan dan
minum untuk penghuni hotel
yang sedang bermain billiard

Universitas Sumatera Utara

14

PERANCANGAN HOTEL RESORT WISATA ALAM
GEOPARK SIPISO-PISO

FASILITAS WISATA

1.

Museum Neka

- Menyimpan karya lukisan
para pelukis hebat Indonesia :
Affandi dan Bagong
Kussudiardjo

2.

Museum Antonio
Blanco

- Rumah sekaligus museum
penyimpanan karya lukisan
dari pelukis Antonio Blanco

3.

Rafting di Sungai
Ayung

- Menguji nyali dengan
menikmati rafting di Sungai
Ayung yang deras

4.

Keliling Ubud
dengan sepeda

- Menyediakan fasilitas sepeda
agar para wisatawan bisa
melihat keasrian alam Ubud

Restoran terletak pada lantai dua bangunan dengan balkon yang luas dan lebar
memberikan pemandangan yang indah dan udara Ubud di pagi hari dan senja di
sore hari (Gambar 2.6) kepada tamu sambil menikmati makanan yang lezat.

Universitas Sumatera Utara

15

PERANCANGAN HOTEL RESORT WISATA ALAM
GEOPARK SIPISO-PISO

Gambar 2.6. Suasana Restoran di Sore Hari
(Sumber: www.agoda.com)
Meja makan yang ada di restoran dapat disusun dan diatur (Gambar 2.7)
sesuai dengan acara yang akan diselenggarakan karena restoran ini disediakan
untuk berbagai acara yang ingin diselenggarakan oleh penghuni hotel.

(a) Meja Makan jika Tidak Ada Acara

(b) Meja Restoran Ketika Ada Acara

Gambar 2.7. Tampilan Meja Restoran
(Sumber: www.agoda.com)
Kolam renang yang berkonsep outdoor (Gambar 2.8) ini memiliki
keistimewaan karena letaknya yang berada di pinggir membuat para tamu bisa
langsung melihat indahnya biru langit awan pada siang hari serta memberikan
pandangan yang luas pada sekitar dengan pepohonan yang lebat dan hijau.

Gambar 2.8. Kolam Renang Outdoor
(Sumber: www.agoda.com)

Universitas Sumatera Utara

16

PERANCANGAN HOTEL RESORT WISATA ALAM
GEOPARK SIPISO-PISO

Para tamu juga diberikan kursi berjemur yang menghadap ke Sungai Ayung
(Gambar 2.9) dan pepohonan lebat yang menghiasi alam sambil berjemur dengan
santai dan rileks. Kolam renang ini diperuntukkan untuk orang dewasa.

Gambar 2.9. Tampak Atas Kolam Renang dan Sekitarnya
(Sumber: www.agoda.com)
Selain kolam renang untuk orang dewasa juga disediakan kolam renang untuk
anak (Gambar 2.10). Kolam renang anak ini juga memiliki konsep outdoor tetapi
tidak diletakkan di pinggir site tetapi dikelilingi oleh bangunan dan fasilitas hotel
lainnya agar aman untuk anak-anak.

Gambar 2.10. Kolam Renang Anak dengan Konsep Outdoor
(Sumber: www.agoda.com)
Kolam renang ini diletakkan di dekat bar sehingga memudahkan hotel untuk
membuat kolam renang menjadi tempat menyelenggarakan acara untuk tamu yang
sudah memesan dan membuat konsep-konsep tertentu. Pada sekitar kolam
diletakkan meja makan kecil dan kursi jemur (Gambar 2.10) untuk melayani tamu
hotel yang ingin menggunakannya.

Universitas Sumatera Utara

17

PERANCANGAN HOTEL RESORT WISATA ALAM
GEOPARK SIPISO-PISO

Suasana taman yang tenang di malam hari dengan penataan lampu yang indah
sebagai tempat bersantai para tamu (Gambar 2.11). Gazebo dan taman juga bisa
digunakan untuk menyelenggarakan acara-acara penting.

Gambar 2.11. Gazebo dan Taman
(Sumber: www.agoda.com)
Sebagai salah satu sarana hiburan untuk para tamu yang sedang di bar sambil
menikmati makan dan minum yang sudah dipesan hotel menyediakan meja
billiard (Gambar 2.12).

Gambar 2.12. Ruang Billiard
(Sumber: www.agoda.com)
Dari studi banding Puri Bunga Resort and Spa yang dapat saya ambil sebagai
bagian dari hotel resort yang akan saya rancang adalah balkon untuk setiap kamar
hotel resort, Jacuzzi pada kamar yang lebih mahal, ruang keluarga yang terpisah
dari kamar tidur khusus untuk kamar yang lebih mewah, minibar sebagai fasilitas
kamar hotel, memiliki meja billiard, taman dan kolam renang dapat dimanfaatkan
sebagai tempat diadakannya acara tertentu jika pengguna hotel memesan, dan
setiap kamar memiliki view indah dari lansekap dan lingkungan hotel resort.

Universitas Sumatera Utara

18

PERANCANGAN HOTEL RESORT WISATA ALAM
GEOPARK SIPISO-PISO

2.2.1.2. Herritance Kandalama, Sri Lanka
Hotel ini merupakan hotel yang berbintang 5 (Gambar 2.13) dibangun
menghadap keajaiban kedelapan dunia yaitu Benteng Batu Sigiriya. Bangunan
hotel ini dibangun tepat di jantung Segitiga Budaya Sri Langka dekat dengan 5
situs warisan dunia UNESCO. Lima situs tersebut adalah Minneriya/Kandulla
Natinal Park, Sigiriya, Dambulla Cave Temple, Anuradhapura, dan Pollonaruwa.

Gambar 2.13. Suasana Ruang Luar dan Fasad Bangunan Heritance Kandalama
(Sumber: www.heritancehotels.com)
Pada hotel ini terdapat 8 jenis kamar (lihat pada Tabel 2.3) dengan total 152
unit kamar yang mana pada masing-masing jenis kamar diberikan fasilitas kamar
berupa Wi-Fi gratis, brankas digital, alunan musik pada kamar, AC, kipas angin,
bar mini, laundry, mesin pembuat teh dan kopi, hairdryer, telepon internasional,
servis ruangan 24 jam, dan televisi dengan siaran satelit dan lokal. Untuk televisi
pada masing-masing jenis kamar berbeda, yang berukuran 21 inch, 26 inch, 28
inch, bahkan ada yang memakai LCD TV dan DVD Player.
Pemandangan yang didapatkan dari masing-masing kamar juga berbeda-beda,
yaitu, Danau Kandalama, Batu Dambulla, dan Sigiriya. Dengan memberikan
pemandangan yang berbeda diharapkan kepada para penghuni mendapatkan
pengalaman yang berbeda pula. Karena letaknya di alam bebas, satwa seperti kera
dapat dengan bebas menjalani balkon-balkon bangunan.

Universitas Sumatera Utara

19

PERANCANGAN HOTEL RESORT WISATA ALAM
GEOPARK SIPISO-PISO

Tabel 2.3. Program Ruang Herritance Kandalama, Sri Lanka
NO.

1.

2.

JENIS
KAMAR

PROGRAM RUANG

LUAS
(m2)

UNIT

KAP

GAMBAR

Superior
Rooms
(lt. 2-4 di
bagian
Dambulla)

- Kamar tidur (Ranjang
kingsize atau twin dan
TV 21 inch) dengan
pemandangan Danau
Kandalama dan Batu
Dambulla
- Balkon Privat
- Kamar Mandi (bathtub
dan shower)

19,8

52

3

-

Panoramic
Rooms
(lt. 5 di
bagian
Dambulla)

- Kamar tidur (Ranjang
kingsize atau twin dan
TV 21 inch) dengan
pemandangan Danau
Kandalama dan Batu
Dambulla
- Balkon Privat
- Kamar Mandi (bathtub
dan shower)

-

22

3

25

30

3

-

3

3

25

30

3

3.

Luxury
Rooms
(lt. 2-3 di
bagian
Sigiriya)

4.

Luxury
Panoramic
Rooms
(lt.7 di
bagian
Dambulla)

5.

Deluxe
Rooms
(lt. 4-5 di
bagian
Sigiriya)

- Kamar tidur (Ranjang
kingsize atau twin dan
TV 21 inch) dengan
pemandangan Batu
Sigiriya
- Balkon Privat
- Kamar Mandi (bathtub
dan shower)
- Kamar tidur (Ranjang
kingsize atau twin dan
TV 21 inch) dengan
pemandangan Danau
Kandalama dan Batu
Dambulla
- Balkon Privat
- Kamar Mandi (bathtub
dan shower)
- Kamar tidur (Ranjang
kingsize atau twin dan
TV 21 inch) dengan
pemandangan Danau
Kandalama dan Batu
Dambulla
- Balkon Privat
- Kamar Mandi (Jacuzzi
dengan rainshower dan
ruangan shower)

Universitas Sumatera Utara

20

PERANCANGAN HOTEL RESORT WISATA ALAM
GEOPARK SIPISO-PISO

6.

Suites
(lt. 2-6 di
bagian
Dambulla
dan
Sigiriya)

7.

Luxury
Suites
(lt. 7 di
bagian
Dambulla)

8.

Royal
Suites

- Kamar tidur (Ranjang
kingsize dan TV 26
inch) dengan
pemandangan Danau
Kandalama dan Batu
Dambulla
- Balkon Privat
- Ruang tamu terpisah
dari kamar tidur
dilengkapi TV 26 inch
dan DVD Player
- Kamar Mandi (Jacuzzi
dengan rainshower dan
ruangan shower)
- Kamar tidur (Ranjang
kingsize dan TV 28
inch) dengan
pemandangan Danau
Dambulla
- Balkon Privat
- Ruang tamu terpisah
dari kamar tidur
dilengkapi LCD TV dan
DVD Player
- Kamar Mandi (Jacuzzi
dengan rainshower dan
ruangan shower)
- Kamar tidur (Ranjang
kingsize dan TV 28
inch) dengan
pemandangan Danau
Kandalama dan Batu
Dambulla
- Balkon Privat
- Ruang tamu terpisah
dari kamar tidur
dilengkapi LCD TV dan
DVD Player
- Kamar Mandi (Jacuzzi
dengan rainshower dan
ruangan shower)

43

12

3

72

2

3

120

1

3

-

Tampilan interior kamar di Heritance Kandalama (Gambar 2.14) pada
umumnya menggunakan parquet untuk lantainya, warna putih untuk spreinya, dan
warna-warna monokrom yang memberikan kesan hangat pada dinding ruangan.

Universitas Sumatera Utara

21

PERANCANGAN HOTEL RESORT WISATA ALAM
GEOPARK SIPISO-PISO

Gambar 2.14. Interior Kamar
(Sumber: www.heritancehotels.com)
Sementara untuk penataan balkon privat, arsitek menggunakan material kaca
(pada gambar 2.15 (a)) sebagai pembatas antara ruang dalam dan ruang luar
supaya walaupun penghuni hotel berada di dalam tetap bisa melihat ke ruang luar
(lansekap) dan juga berfungsi sebagai bukaan agar sinar matahari masuk dan
menerangi ruangan secara alami. Bangku yang diletakkan di balkon (Gambar 2.15
(b)) berfungsi sebagai teras kamar agar para tamu yang menginap bisa merasakan
keindahan alam dan udara yang segar.

(a) Bukaan Kaca Pembatas Kamar dan Balkon

(b) Peletakan Bangku di Balkon

Gambar 2.15. Suasana antara Balkon dan Kamar
(Sumber: www.heritancehotels.com)
Interior kamar mandi (Gambar 2.16) pada setiap jenis kamar diterapkan
prinsip yang sama yaitu mandi sambil melihat alam yang terbentang di hadapan
penghuni kamar. Jadi, sambil mandi kita bisa merasakan keindahan alam yang ada
di Sri Lanka.

Gambar 2.16. Interior Kamar Mandi
(Sumber: www.heritancehotels.com)

Universitas Sumatera Utara

22

PERANCANGAN HOTEL RESORT WISATA ALAM
GEOPARK SIPISO-PISO

Pada jenis kamar tertentu, kamar tidur dan ruang tamu atau bisa juga berfungsi
sebagai ruang keluarga dirancang terpisah untuk kenyamanan yang lebih mewah
seperti berada di rumah sendiri (Gambar 2.17). Ruang tamu tersebut terdapat sofa
dan kursi yang nyaman dan empuk serta dilengkapi dengan LCD TV dan DVD
Player sebagai sarana hiburan untuk kamar.

Gambar 2.17. Suasana Ruang Tamu dengan Kursi dan Sofa
(Sumber: www.heritancehotels.com)
Ruang tamu juga dihubungkan langsung dengan balkon privat (Gambar 2.18)
yang juga menambah kemewahannya karena memberikan ruang luar terasa berada
di dalam ruangan yang menambah kesan natural dengan cahaya matahari yang
terang.

Gambar 2.18. Interior Ruang Tamu
(Sumber: www.heritancehotels.com)
Selain fasilitas kamar yang mewah, Herrritance Kandalama juga menyediakan
fasilitas pendukung lainnya seperti fasilitas hotel itu sendiri dan fasilitas wisata
yang dimanfaatkan oleh hotel untuk memuaskan para penghuni hotel yang
menginap. Fasilitas wisata merupakan bentuk dari pengenalan dari lokasi-lokasi
penting yang ada di sekitar hotel resort tersebut (lihat pada Tabel 2.4). Sementara
itu, untuk aktivitas unik fasilitas hotel secara rinci dapat dilihat pada Lampiran 1.

Universitas Sumatera Utara

23

PERANCANGAN HOTEL RESORT WISATA ALAM
GEOPARK SIPISO-PISO

Tabel 2.4. Fasilitas Pendukung Herritance Kandalama

NO.

FASILITAS

KETERANGAN

GAMBAR

FASILITAS HOTEL

1.

Kanchana
Restaurant

- Menyediakan sarapan
pagi, makan siang, dan
makan malam untuk
para tamu.

2.

Kapal Tongkang

- Para tamu dapat
menikmati sarapan pagi
di kapal tongkang ini.

Kachchan Bar

- Tersedia berbagai bir
merek internasional dan
lokal, anggur dan
alkohol.
- Para tamu juga dapat
menonton film favorit,
olahraga atau program
TV di layar raksasa di
sini sambil menikmati
minuman.

Kachchan Lounge

- Terletak di lantai enam.
- Tempat untuk minum
kopi dan minuman keras.
setelah makan malam.
- Menawarkan hiburan
setiap malam, dari live
band dan musik flute
untuk pertunjukan
budaya, termasuk menari
oleh staf hotel di akhir
pekan dan ada juga meja
biliar.

6.

7.

Universitas Sumatera Utara

24

PERANCANGAN HOTEL RESORT WISATA ALAM
GEOPARK SIPISO-PISO

8.

9.

10.

12.

1.

Kachan Pool

- Infinity pool ini
menjadi daya tarik hotel
karena setiap sorenya
ada seorang siripala
(peniup suling
tradisional dari desa).

Spa

- Perawatan tubuh.
- Lulur wajah dan badan.
- Pijat relaksasi.
-Berendam dengan
aromaterapi.
- Sauna dan Steam.

Pusat Kebugaran

- Untuk menjaga
kebugaran tamu hotel
agar tetap sehat walau
sedang liburan.

Kathikawa
Conference Room

- Ruangan pada
Kathikawa ini bisa
membentuk 6 ruang
rapat yang fleksibel.
- Deck kayu cocktail di
bagian luar sebagai
tambahan.

Perjalanan Balon
Udara

FASILITAS WISATA
- Memperlihatkan
pemandangan dari
Danau Kandalama
- Penerbangan
berlangsung selama 45
menit dengan ketinggian
500-500 kaki dan
dijalankan biasanya pada

Universitas Sumatera Utara

25

PERANCANGAN HOTEL RESORT WISATA ALAM
GEOPARK SIPISO-PISO

bulan November sampai
April tetapi akan
dibatalkan jika cuaca
tidak memungkinkan.

2.

Eco Park

3.

Perjalanan dengan
Perahu

4.

5.

6.

- terdapat pabrik
pembuatan kertas hotel
dan ada juga pusat
rehabilitasi hewan, di
mana kita merawat
makhluk terluka sebelum
melepaskan mereka
kembali ke alam liar.
- menaiki "Angula"
nama Sinhala untuk rakit
agar tidak menggunakan
perahu motor supaya
tidak mencemari danau
dan mengunjungi pulau
burung di tengah danau

Puranagama

- Puranagama ("desa
kuno"), 25 menit
berjalan kaki dari hotel,
melihat kehidupan
tradisional desa Sri
Lanka.

Kandalama Rock

- Membawa para
pengunjung ke batu
dimana hotel dibangun,
dengan pemandangan
fantastis dengan
pandangan melewati
Dambulla dan Sigiriya.

Aligala Caves

- Sebuah lintas alam ke
Aligala (Elephant Rock)
gua bersejarah, yang
berasal dari abad ke-3
SM, 40 menit dari hotel.

Universitas Sumatera Utara

26

PERANCANGAN HOTEL RESORT WISATA ALAM
GEOPARK SIPISO-PISO

7.

8.

9.

10.

11.

Penyewaan Sepeda

- Sepeda off-road
dilengkapi peta
digunakan untuk medan
kasar serta teratur
diperiksa dan dipelihara
untuk keselamatan dan
kenyamanan pengguna.
- Bersepeda mengelilingi
Danau Kandalama di
sekitar danau bisa 10-15
km, tergantung pada
tingkat air, memakan
waktu sekitar 1,5-2 jam.

Penyewaan Kuda

- Berkuda di lingkungan
Danau Kandalama untuk
menikmati lingkungan
alam dan setiap kuda
akan memiliki pawang
yang berpengalaman.

Taman Nasional
Minneriya/Kandulla

- Mencakup 249 km2
waduk pada bulan Agsts
sampai Okt lebih dari
300 gajah liar berkumpul
di tepi waduk dan juga
ada rusa totol dan
puluhan jenis burung.

Sigiriya (Lion Rock)

- Kompleks istana di
kaki batu memiliki sisa 4
kolam renang dalam
ruangan di mana 500
selir raja dimandikan
dan dibangun dengan
saluran utama air yang
kompleks di dinding
yang menyediakan
pengkondisian udara
yang alami di iklim
panas.

Kuil Gua Dambulla

- Patung Buddha emas
raksasa terlihat di luar
pintu masuk ke kuil batu
(tinggi 340 m) ini
terlihat dan berisikan
patung Buddha sejauh
15 meter dan panjang
150 meter

Universitas Sumatera Utara

27

PERANCANGAN HOTEL RESORT WISATA ALAM
GEOPARK SIPISO-PISO

12.

13.

Anuradhapura

- Tempat lahirnya
peradaban Budha di Sri
Lanka dan salah satu
keajaiban arkeologi dari
dunia dan rumah bagi
pohon bo suci yang
berusia 2.300 tahun, Sri
MahaBodhiya.

Pollonnaruwa

- kota suci kuno, ibukota
Sri Lanka pada abad 11
dan 12.
- tangki buatan yang luas
dari waduk Parakrama
Samudraya meliputi area
seluas 23 km2 dan
merupakan sumber air
kota.

Untuk ruang rapat dan konferensi terdapat penjelasan lainnya yang akan
dijabarkan. Kathikawa Conference Room memberikan pemandangan panorama
Danau Kandalama, mengelilingi lansekap Gunung Ritigala dan Candi Gua
Dambulla. Ruangan pada Kathikawa ini bisa membentuk 6 ruang rapat yang
fleksibel dengan total 518 m2. Ruang terluas, hall utama, sebesar 297 m2 dan
tinggi 5 m dapat menampung 350 tamu. Terdapat 5 ruang rapat hotel dapat
menampung dari 20-350 tamu dalam konfigurasi yang bervariasi termasuk
pengaturan ruang rapat yang intim (Gambar 2.19).

(a) View dari Belakang ke Depan

(b) View Atas Ruang Konferensi

Gambar 2.19. Susunan Bangku dan Meja di dalam Ruang Konferensi
(Sumber: www.heritancehotels.com)

Universitas Sumatera Utara

28

PERANCANGAN HOTEL RESORT WISATA ALAM
GEOPARK SIPISO-PISO

(a) Jamuan Keliling

(b) Teater

(d) Bentuk U

(c) Ruang Kelas

(e) Ruang Rapat

Gambar 2.20. Contoh Bentuk Konfigurasi Penyusunan Bangku dan Meja di
Ruang Konferensi
(Sumber: www.heritancehotels.com)
Pada Gambar 2.20 terdapat berbagai jenis susunan bangku dan meja yang
dapat diatur sesuai dengan acara yang akan diselenggarakan. Masing-masing
bentuk konfigurasi yang diciptakan membuat dan bahkan punya kapasitas
tersendiri dalam menampung tamu-tamunya.
Dari studi banding Heritance Kandalama Hotel yang dapat perancang ambil
sebagai bagian dari hotel resort yang akan perancang desain adalah balkon untuk
setiap kamar hotel resort, Jacuzzi pada kamar yang lebih mahal, ruang keluarga
yang terpisah dari kamar tidur khusus untuk kamar yang lebih mewah, minibar
sebagai fasilitas kamar hotel, warna material kamar yang hangat dan netral sesuai
dengan warna alam, hotel resort memiliki ruang konferensi untuk mendukung
acara-acara yang diselenggarakan oleh para pengguna hotel, dan setiap kamar
memiliki view indah dari lansekap dan lingkungan hotel resort.

Universitas Sumatera Utara

29

PERANCANGAN HOTEL RESORT WISATA ALAM
GEOPARK SIPISO-PISO

2.2.2. Deskripsi Pengguna dan Kegiatan
2.2.2.1.Deskripsi Pengguna
Pengguna/pelaku kegiatan pada Hotel Resort Wisata Alam Geopark Sipisopiso ini dapat dikelompokkan menjadi:
1. Tamu Hotel sebagai Penghuni Kamar Hotel
Penghuni kamar hotel adalah para tamu yang hendak menggunakan jasa
akomodasi untuk menginap dan menikmati fasilitas-fasilitas yang telah disediakan
hotel. Para penghuni kamar hotel akan memesan dan membayar harga dan biayabiaya fasilitas yang telah digunakan.
2. Tamu Hotel sebagai Pengunjung Fasilitas Hotel
Pengunjung fasilitas hotel adalah orang-orang yang hanya menggunakan
fasilitas-fasilitas hotel tertentu yang bisa diakses oleh pengunjung yang bertujuan
untuk menjadi sarana hiburan. Akses para penunjung hotel ini dibatasi dengan
cara menyediakan fasilitas hotel yang berbayar serta membuat akses ke daerah
privat (kamar hotel).
3. Para Pengelola
Pengelola adalah orang-orang yang berperan dalam mengelola, mengawasi,
merawat, dan memelihara bangunan, taman dan semua fasilitas-fasilitas hotel.
Para penghuni kamar hotel akan berurusan pada mereka jika dalam hal
administrasi, registrasi, dan pembayaran.
2.2.2.2.Deskripsi Kegiatan
Kegiatan pokok/utama yang terdapat pada Hotel Hotel Resort Wisata Alam
Geopark Sipiso-piso ini adalah beristirahat (menginap) dan rekreasi. Oleh karena
itu, kapasitas kamar yang disediakan oleh hotel harus menjadi perhitungan utama
dalam pembangunan sebuah hotel resort. Kelompok kegiatan berdasarkan
pengguna dikelompokkan menjadi:

Universitas Sumatera Utara

30

PERANCANGAN HOTEL RESORT WISATA ALAM
GEOPARK SIPISO-PISO

1. Kegiatan kegiatan pelaku tamu hotel yang menginap,
Bagi tamu hotel yang menginap disediakan tempat/ruang yang khusus untuk
melakukan kegiatan-kegiatannya. Ruang-ruang tersebut adalah lobby yang
dilengkapi dengan resepsionis untuk registrasi dan pembayaran kamar dan juga
dilengkapi dengan lounge untuk para tamu menunggu sambil menanti kamar,
restoran Barat dan coffee shop untuk sarapan, makan siang, dan makan malam,
kamar tidur hotel dan cottage untuk tempat istirahat dan tidur, taman bermain
untuk anak-anak para penghuni hotel bermain dan bersosialisasi, area piknikbarbeque untuk para tamu hotel bisa merayakan momen liburan ataupun
berkumpul bersama keluarga dan bersosialisasi, serta yang terakhir ada kolam
renang.
Selain itu, ada lagi fasilitas hiburan yang telah disediakan hotel untuk para
tamu. Tetapi fasilitas hiburan ini letaknya jauh dari hotel dan terpisah dari hotel
manajemennya karena fasilitas hiburan ini juga diperuntukkan bagi para tamu
hotel yang tidak menginap. Para tamu hotel yang menginap juga harus membayar
tiket masuk di loket yang telah disediakan oleh hotel. Fasilitas-fasilitas hiburan
tersebut yaitu, retail-retail yang menjual souvenir dan buah tangan, taman bunga
yang menanam berbagai macam bunga dan melakukan pembibitannya sendiri,
taman kelinci, area outbound, kebun organik, restoran dan café, sanggar budaya,
dan tentunya ada jalan khusus dari hotel ke jalur trek Air Terjun Sipiso-piso.
2. Kegiatan kegiatan pelaku tamu hotel yang tidak menginap,
Untuk para tamu hotel yang tidak menginap maka harus dipisahkan dari area
hotel yang lebih bersifat privat agar tidak mengganggu ketenangan para penghuni
hotel. Sama halnya dengan para tamu hotel yang menginap, tamu hotel yang tidak
menginap juga harus membayar tiket masuk di loket yang telah disediakan oleh
hotel. Perbedaan untuk tamu hotel yang tidak menginap ini adalah parkir yang
dipisahkan dari tamu hotel yang menginap dan adanya pembayaran untuk parkir
yang disediakan. Fasilitas-fasilitas hiburan yang disediakan yaitu, retail-retail
yang menjual souvenir dan buah tangan, taman bunga yang menanam berbagai
macam bunga dan melakukan pembibitannya sendiri, taman kelinci, area

Universitas Sumatera Utara

31

PERANCANGAN HOTEL RESORT WISATA ALAM
GEOPARK SIPISO-PISO

outbound, kebun organik, restoran dan cafe, sanggar budaya, dan tentunya ada
jalan

khusus

dari

hotel

ke

jalur

trek

Air

Terjun

Sipiso-piso.

3. Kelompok kegiatan pengelola,
Kegiatan pengelola yang paling umum adalah mengelola, menjaga, dan
merawat semua fasilitas yang ada dalam lahan hotel.

Berikut ini adalah

pengelompokan kegiatan pengelola yang dibagi ke dalam beberapa divisi, terdiri
dari :
1) Kelompok kegiatan divisi front office
2) Kelompok kegiatan divisi housekeeping
3) Kelompok kegiatan divisi F&B
4) Kelompok kegiatan divisi laundry service
5) Kelompok kegiatan divisi SDM
6) Kelompok kegiatan divisi pembelian dan gudang
7) Kelompok kegiatan divisi akutansi dan keuangan
8) Kelompok kegiatan divisi fasilitas hiburan resort
9) Kelompok kegiatan petugas utilitas
10) Kelompok kegiatan petugas keamanan.

2.2.3. Deskripsi Perilaku
Berdasarkan sifat aktivitas yang dilakukan perilaku pengguna bangunan Hotel
Resort Wisata Alam Geopark Sipiso-piso dapat dikategorikan menjadi 2 kategori,
yaitu :
1) Bersifat Statis
Perilaku pengguna bangunan yang lebih bersifat menetap pada satu tempat
atau ruang. Kebiasaan pengguna ini merupakan kegiatan yang menjadi
rutinitas atau sementara dengan intensitas waktu yang lebih lama seperti
aktivitas pengelola bangunan hotel resort.

Universitas Sumatera Utara

32

PERANCANGAN HOTEL RESORT WISATA ALAM
GEOPARK SIPISO-PISO

2) Bersifat Dinamis
Perilaku pengguna bangunan yang cenderung bergerak atau berpindah dari
satu tempat ke tempat lainnya dalam ruang lingkup bangunan ataupun luar
bangunan, diantaranya aktivitas penghuni dan pengunjung hotel resort.

2.2.4. Deskripsi Kebutuhan Ruang
Despkripsi kebutuhan ruang merupakan penentuan ruang apa saja yang
dibutuhkan oleh pengguna dan yang akan disediakan oleh Hotel Resort Wisata
Alam Geopark Sipiso-piso berdasarkan kegiatan apa saja yang ada di hotel resort
ini. Berikut ini merupakan kebutuhan ruang yang dibagi menurut kelompok
pengguna antara lain:
1) Kelompok Pengelola Hotel
Pengelolaan dalam hotel resort dibentuk berdasarkan hierarki dari sebuah
organisasi dalam hotel yang sudah terarah pembagian tugas dan tanggung jawab
yang akan dijalankannya (lihat pada Diagram 2.1).

Diagram 2.1. Contoh Struktur Organisasi Hotel Bintang 4

Universitas Sumatera Utara

33

PERANCANGAN HOTEL RESORT WISATA ALAM
GEOPARK SIPISO-PISO

Kebutuhan ruang bagi kelompok pengelola hotel resort dikelompokkan
berdasarkan kelompok pengguna dan ruang-ruang tersebut dibagi berdasarkan
zona yang secara rinci dapat dilihat pada Lampiran 2.
2) Kelompok Penghuni Hotel (Tamu Menginap)
Kebutuhan para penghuni hotel sebagai berikut:
a) Kebutuhan Kenyamanan
Kenyamanan adalah hal yang sangat ingin (utama) didapatkan seseorang atau
sekelompok manusia dalam mengonsumsi suatu fasilitas ataupun akomodasi yang
didapatkannya. Dengan merasa nyaman maka para pengguna bisa mendapatkan
rasa senang terhadap akomodasi dan fasilitas yang diterimanya sehingga
menimbulkan respon positif bagi pihak hotel resort. Oleh karena itu, hotel resort
harus memenuhi 3 hal yang menjadi kategori kenyamanan yaitu:
-

Kenyamanan Termal/Suhu

Suhu optimal yang dirasa nyaman bagi manusia kurang lebih 24 oC. Oleh
karena itu, untuk mendapatkan suhu yang optimal dan nyaman maka ruang
tersebut perlu dikondisikan udara, suhu, dan kelembapannya dengan cara yang
alami ataupun dengan bantuan alat pendukungnya. Cara alami dapat dilakukan
dengan memberikan jendela yang bisa dibuka, ventilasi yang bisa dibuka dan
ditutup, dan balkon untuk mengurangi radiasi matahari secara langsung pada
bangunan. Jika cara alami masih kurang untuk menciptakan kenyamanan termal
maka dibutuhkan alat pendukung yaitu kipas angin dan AC (pengkondisian
udara).
-

Kenyamanan Penglihatan

Kenyamanan penglihatan ini berhubungan dengan dua elemen yaitu
pencahayaan dan pemandangan (view) yang didapatkan.

Universitas Sumatera Utara

34

PERANCANGAN HOTEL RESORT WISATA ALAM
GEOPARK SIPISO-PISO

Pertama, pencahayaan dapat dibagi menjadi dua yaitu pencahayaan alami dan
pencahayaan buatan. Untuk pencahayaan alami sangat dibutuhkan pada siang hari.
Sedangkan pencahyaan buatan sangat diperlukan untuk malam hari.
Kedua, pemandangan (view) merupakan hal yang penting untuk para penghuni
hotel resort. Hotel resort bertujuan untuk merelaksasikan para penghuni salah
satunya dengan memberikan view yang indah dari alam sekitar. View yang buruk
dan tak menyenangkan dapat memberikan kesan buruk. Kesan buruk tersebut
berdampak pada ketidakpuasan para penghuni untuk menginap di hotel resort
tersebut.
-

Kenyamanan Akustik

Kenyamanan akustik merupakan kenyamanan para penghuni yang terbebas
dari polusi suara misalnya kebisingan yang disebabkan oleh penghuni hotel di unit
kamar lain dan sekitar dan dari luar bangunan. Untuk meredam bunyi ataupun
kebisingan yang ditimbulkan maka dapat dilakukan dengan cara alami dan buatan.
Cara alami dapat dilakukan dengan cara menanam banyak pohon antara jalan
dan lahan hotel, menjauhkan hotel dan cottage dari aktivitas publik (misalnya
fasilitas hiburan yang juga digunakan oleh pengunjung hotel) dengan cara
menanam tanaman-tanaman untuk meredam suara, dan juga balkon berfungsi
sebagai ruang perantara antara kamar dan ruang luar. Cara buatan dapat dilakukan
dengan cara melapisi dinding atau lantai dengan karpet agar tidak menimbulkan
suara bising dan menggunakan material lainnya yang dapat meredam suara bising.
b) Kebutuhan Kepuasan
Jika kenyamanan sudah terpenuhi secara tidak langsung kepuasan datang
menghampiri pengguna. Selain itu, ada juga yang mempengaruhi kepuasan pada
pengguna yaitu pelayanan dan kelayakan fasilitas baik itu fasilitas utama,
pendukung ataupun hiburan yang diberikan dan disediakan oleh pihak pengelola
hotel.
c) Kebutuhan Privasi

Universitas Sumatera Utara

35

PERANCANGAN HOTEL RESORT WISATA ALAM
GEOPARK SIPISO-PISO

Kebutuhan privasi ini merupakan hal mutlak yang harus ada pada hotel resort
ataupun jenis hotel lainnya. Selain untuk tempat beristirahat hotel resort juga
untuk membuat para penghuni dapat menikmati dan merasakan ketenangan dan
ketentraman yang jarang didapatkan di perkotaan. Daerah para penghuni hotel
tidak boleh sembarangan digunakan oleh pengunjung hotel yang notabene tidak
menginap. Maka para pengelola hotel harus memisahkan kegiatan penghuni
(menginap) dan pengunjung (tidak menginap) hotel resort.
d) Kebutuhan Bersosialisasi
Kebutuhan bersosialisasi ini sangat dibutuhkan oleh semua manusia.
Bersosialisasi dapat memberikan dampak yang baik misalnya, bisa mendapatkan
teman baru, pengetahuan baru, bisa berdiskusi mengenai hal apapun yang positif
dan membangun, dan bahkan dapat membangun relasi yang baik dalam hal
pekerjaan.
e) Kebutuhan Keamanan
Sebagai akomodasi bagi para pengguna hotel resort maka keamanan sangat
dibutuhkan untuk membangun rasa percaya, kenyamanan dan kepuasan dalam
menikmati masa liburan dan relaksasi. Rasa aman memberikan pikiran yang
positif sehingga para pengguna bisa merasa bebas dan rileks dalam menjalani
serangkaian kegiatan mereka di hotel resort ini. Kemanan yang harus diberikan
adalah keamanan fisik dan psikis.
Tamu yang menginap disuguhkan dua pilihan tipe penginapannya yaitu kamar
di dalam hotel dan cottage. Untuk kamar di dalam hotel berdasarkan fungsi dan
sifatnya maka ruang-ruang di dalam per unit kamar hotel resort ataupun cottage
pada umumnya dapat dikelompokkan menjadi beberapa bagian yaitu:
-

Kamar Tidur
Kamar tidur merupakan tempat yang harus nyaman agar para penghuni
kamar hotel dan cottage bisa mendapatkan tidur yang berkualitas supaya
keadaan tubuh para penghuni hotel dan cottage semakin sehat dan segar.

-

Ruang Bersama/Ruang Duduk

Universitas Sumatera Utara

36

PERANCANGAN HOTEL RESORT WISATA ALAM
GEOPARK SIPISO-PISO

Ruang bersama/ruang duduk adalah bagian dari unit inap yang berfungsi
sebagai

tempat

berkumpul

keluarga

sambil

menonton

televisi,

bercengkrama, berbicara, dan makan bersama.
-

Teras (Balkon)
Teras pada cottage ataupun balkon pada kamar hotel berfungsi sebagai
tempat untuk bersantai sambil menikmati suasana alam dan lansekap
sekitar hotel bagi para penghuninya. Teras atau balkon ini merupakan
sebagai perantara antara kamar atau ruang lainnya dengan sinar matahari.
Teras atau balkon diharapkan dapat mengurangi paparan sinar matahari
langsung yang membuat silau dan panas.

-

Kamar Mandi
Kamar mandi merupakan salah satu bagian penting karena sangat
diperlukan dan selalu dipakai untuk kebersihan jasmani para penghuni
hotel dan cottage.

3) Kelompok Pengunjung Hotel (Tamu Tidak Menginap)
Kebutuhan para pengunjung hotel sebagai berikut:
a) Kebutuhan Kenyamanan
Kebutuhan kenyamanan pada pengunjung berbeda dari penghuni hotel karena
para pengunjung pada umumnya memakai ruang luar untuk melakukan
kegiatannya. Untuk para pengunjung hotel (tidak menginap) maka diperlukan
beberapa kriteria kenyamanan yang diberikan antar lain:
-

Kenyamanan Termal/Suhu

Para pengunjung tidak akan menetap pada ruangan yang tertutup karena
berinteraksi di area ruang luar sehingga lebih banyak memungkinkan terpapar
oleh sinar matahari langsung. Maka dari itu pihak hotel menyediakan beberapa
tempat berteduh ataupun tempat untuk bersantai jika sudah lelah berjalan
misalnya, . Selain itu, pihak hotel juga menyediakan fasilitas-fasilitas lainnya

Universitas Sumatera Utara

37

PERANCANGAN HOTEL RESORT WISATA ALAM
GEOPARK SIPISO-PISO

berupa ruangan yaitu sanggar budaya, restoran, musholla, tempat pembibitan
bunga, pos foto bersama kelinci pilihan dan retail.
-

Kenyamanan Penglihatan

Kenyamanan penglihatan ini berfokus pada sequence yang diberikan pada
penyusunan fasilitas yang diberikan oleh hotel resort. Sequence (urutan) yang
dimaksud adalah seperti alur cerita, momen, dan kesan yang diberikan pada
pengunjung saat mengalami suasana maupun kegiatan yang dilakukannya dari
penglihatannya. Sehingga akan menimbulkan rasa penasaran yang mendalam bagi
pengunjung untuk melihat hal-hal baru dari apa yang dilihat sebelumnya. Dengan
begitu akan timbul perasaan senang dan tidak lelah dalam menjalani semua
sequence yang disediakan.

b) Kebutuhan Kepuasan
Kepuasan bagi para pengunjung adalah puas dalam menikmati semua fasilitasfasilitas yang telah diberikan dan merasa tidak sia-sia membayar (tidak
membosankan). Para pengunjung suatu saat akan ketagihan untuk mengunjungi
hotel resort ini lagi.
c) Kebutuhan Bersosialisasi
Kebutuhan bersosialisasi bisa didapatkan saat berdiskusi di tempat pembibitan
bunga, taman bunga, taman kelinci, dan area outbound. Dan ruang luar sangat
memungkinkan orang-orang untuk berinteraksi satu sama lain.
d) Kebutuhan Keamanan
Sebagai fasilitas hiburan yang diberikan hotel resort untuk para pengunjung
maka sangat dibutuhkan keamanan bagi para pengunjung dalam menjalani
kegiatannya. Petugas keamanan akan mengawasi para pengunjung dari hal-hal
yang tidak diinginkan.

Universitas Sumatera Utara

38

PERANCANGAN HOTEL RESORT WISATA ALAM
GEOPARK SIPISO-PISO

Untuk kebutuhan ruang bagi kelompok penghuni dan pengunjung hotel resort
dikelompokkan berdasarkan kelompok pengguna dan ruang-ruang tersebut dibagi
berdasarkan zona yang secara rinci dapat dilihat pada Lampiran 3.
2.2.5. Deskripsi Persyaratan dan Kriteria Ruang
Banyak hotel yang sudah berdiri di semua daerah pada era sekarang ini. Maka
dari itu semakin banyak persaingan yang timbul sehingga pemerintah membuat
persayaratan untuk hotel-hotel tersebut agar layak disewakan untuk para
wisatawan yang berlibur ke Indonesia terutama hotel-hotel yang letaknya di
kawasan pariwisata.
Jenis hotel berdasarkan kelas atau bintangnya terbagi dua, yaitu, hotel non
bintang dan hotel berbintang. Tingkatan atau kelas hotel berbintang dibedakan
atas tanda bintang (*). Semakin banyak jumlah bintang, maka persyaratan,
fasilitas, dan pelayanan yang dituntut semakin banyak dan baik. Persyaratan,
fasilitas, dan pelayanan itu sendiri secara umum sudah tertera di dalam banyak
peraturan pemerintah.
Pemerintah membuat persyaratan-persyaratan umum terhadap hotel yang
berbintang untuk membuat standarisasi yang layak dan standar minimum semua
hotel berbintang agar serupa dengan hotel-hotel internasional yang ada di seluruh
dunia. Standarisasi tersebut bernama Standar Usaha Hotel. Semua Standar Usaha
Hotel itu disusun ke dalam Lampiran I Peraturan Menteri Pariwisata Dan
Ekonomi Kreatif Republik Indonesia Nomor Pm. 53/Hm.001/Mpek/ 2013
Tentang Standar Usaha Hotel. Dalam peraturan tersebut kriteria Standar Usaha
Hotel terbagi atas dua yaitu kriteria mutlak dan tidak mutlak Standar Usaha Hotel
(lihat pada Lampiran 4).
Pada Lampiran 4 telah dipaparkan apa saja yang harus ada dalam hotel
yang sudah berbintang. Persyaratan minimal hotel berbintang harus memiliki
pelayanan dan pengelolaan yag sangat baik dan terjamin yang harus dipenuhi
sesuai dengan peraturan pemerintah tersebut. Jika tidak memenuhi persyaratan
pada Lampiran 4 maka hotel yang dikelola tidak masuk pada kategori berbintang

Universitas Sumatera Utara

39

PERANCANGAN HOTEL RESORT WISATA ALAM
GEOPARK SIPISO-PISO

melainkan hotel non bintang. Untuk ukuran, jumlah kamar dan jumlah minimal
fasilitas yang disediakan hotel berbintang berdasarkan banyak bintangnya lebih
lengkap akan dijelaskan pada Keputusan Direktur Jenderal Pariwisata, 1988
Tentang Kriteria Hotel Berbintang (lihat pada Tabel 2.5).
Tabel 2.5. Tabel Persyaratan Hotel Berbintang
BINTANG
I

BINTANG
II

BINTANG
III

BINTANG
IV

BINTANG
V

Min. 15
-

Min 20
Min. 1

Min. 30
Min. 2

Min. 50
Min. 3

Min.100
Min. 4

18-20

18-24

18-26

18-28

20-28

Restaurant

Perlu min.
1

Bar & Coffee
Shop

Wajib

Perlu min.
1
Wajib min.
1
Wajib min.
1
Dianjurkan
prefunction
room
Dianjurkan
kolam
renang
Dianjurkan
+2 jenis
sarana lain
Perlu min.
1
Perlu

Perlu min.
2
Wajib min.
1
Wajib min.
1
Dianjurkan
prefunction
room
Wajib
kolam
renang
Dianjurkan
+2 jenis
sarana lain
Perlu min.
3
Wajib
Perlu

Perlu min.
2
Wajib min.
1
Wajib min.
1
Dianjurkan
prefunction
room
Wajib
kolam
renang
Dianjurkan
+2 jenis
sarana lain
Perlu min.
3
Wajib
Wajib

NO.

FASILITAS

1.

Kamar Tidur
Suite
Luas kamar
(m2)

2.

3.

4.

5.
6.
7.

Function
Room

-

Rekreasi dan
olahraga

Dianjurkan
min. 1 jenis
sarana lain

Ruang yang
disewakan
Lounge
Taman

Perlu min.
1
Perlu

Perlu min. 1
Wajib min.
1
Wajib min.
1
Dianjurkan
pre-function
room
Perlu kolam
renang
Dianjurkan
+2 jenis
sarana lain
Perlu min. 1
Wajib
Perlu

Selanjutnya untuk kriteria tidak mutlak Standar Usaha Hotel (lihat pada
Lampiran 5) akan membahas tentang fasilitas-fasilitas minimal apa yang harus
dipenuhi berdasarkan banyak bintangnya. Semakin banyak bintang hotel maka
semakin banyak dan semakin bagus fasilitas yang akan disediakan bagi para
penghuni dan pengunjung hotel tersebut. Fasilitas yang akan disediakan tidak
boleh kurang dari persyaratan tersebut tetapi boleh dibuat lebih oleh pihak hotel
agar lebih menarik.

Universitas Sumatera Utara

40

PERANCANGAN HOTEL RESORT WISATA ALAM
GEOPARK SIPISO-PISO

2.3. Elaborasi Tema
2.3.1. Pengertian
Istilah "Arsitektur Organik" diciptakan oleh arsitek besar, Frank Lloyd
Wright. Frank Lloyd Wright menggunakan kata "organik" untuk menggambarkan
filosofi arsitektur yang merupakan lanjutan dari ajaran mentornya, Louis Sullivan,
yang slogannya "bentuk mengikuti fungsi". Wright mengubah frase ini menjadi
"bentuk dan fungsi yang satu” yang membuat alam sebagai model utama.
Meskipun kata "organik" telah menjadi kata kunci untuk sesuatu yang terjadi
secara alami, ketika terhubung ke arsitektur itu membuat makna baru. Arsitektur
organik bukanlah gaya imitasi, melainkan, reinterpretasi dari prinsip-prinsip alam
untuk membangun bentuk yang lebih alami dari alam itu sendiri.
Arsitektur organik adalah sebuah filosofi arsitektur yang mengangkat
keselarasan antara tempat tinggal manusia dan alam melalui desain yang
mendekatkan dengan harmonis antara lokasi bangunan, perabot, dan lingkungan
menjadi bagian dari satu komposisi, dipersatukan dan saling berhubungan (Freed,
2012).
Bidang dan garis horizontal pada bangunan yang sejajar dengan permukaan
tanah memberikan kesan bangunan dekat atau serasi dengan tanah (bumi) dimana
garis horizontal merupakan garis paling utama dalam arsitektur. Arsitektur
horisontal lebih memberi kesan keserasian (harmoni) dengan alam, menunjukkan
kecintaan manusia dengan alam (Sidharta dalam Frick, 1988).
Jadi kesimpulannya, arsitektur organik adalah arsitektur yang menyelaraskan
massa bangunan maupun interior dengan alam yang menunjukkan kecintaan
manusia terhadap alam.
2.3.2. Studi Banding Arsitektur yang Mempunyai Tema Sejenis (Arsitektur
Organik)
Dalam merancang sebuah hotel resort dengan tema Arsitektur Organik
perancang sangat membutuhkan referensi studi banding dari bangunan yang juga

Universitas Sumatera Utara

41

PERANCANGAN HOTEL RESORT WISATA ALAM
GEOPARK SIPISO-PISO

menggunakan tema Arsitektur Organik yang sudah dibangun untuk mendapatkan
bentuk, prinsip, dan teori dari Arsitektur Organik tersebut. Studi banding tema
Arsitektur Organik yang digunakan perancang adalah The Falling Water dan One
& Ortakoy. Dengan dilakukannya studi banding tema Arsitektur Organik ini
diharapkan perancang dapat menghasilkan konsep, ide, dan desain baru yang
menarik untuk merancang hotel resort di Sipiso-piso sehingga dapat menarik para
wisatawan untuk menginap di hotel resort tersebut.
2.3.2.1.The Falling Water

Gambar 2.21. Tampak Rumah The Falling Water dari Sungai
(Sumber: Google Picture)
The Falling Water adalah rumah yang dirancang oleh arsitek yang bernama

Frank Lloyd Wright. Dalam bangunan ini (Gambar 2.21) Wright menerapkan
prinsip tradisional bangunan Jepang yang menghubungkan manusia dan alam.
Dan juga Wright mencoba meingterpretasikan alam/lansekap ke dalam rumah,
baik interior maupun eksterior. Ide arsitektur organiknya berakar dari bentuk
natural dimana ada kesederhanaan, keharmonisan, dan integrasi.
Rancangan Frank Lloyd Wright ini telah membuktikan penggunaan arsitektur
organiknya yang penuh dengan keharmonisan. Dapat dilihat dari bentuk
bangunannya yang mengikuti garis alam sekitarnya serta memberikan bentukan
alam yang indah misalnya bentukan konturnya.

Universitas Sumatera Utara

42

PERANCANGAN HOTEL RESORT WISATA ALAM
GEOPARK SIPISO-PISO

Gambar 2.22. Interior Rumah The Falling Water
(Sumber: Google Picture)
Berbagai macam cara yang dapat digunakan untuk membuat bangunan
menganut arsitektur organik. Misalnya pada interior (gambar 2.22) , warna
(gambar 2.22), fasad bangunan (gambar 2.23), dan lansekap (gambar 2.23). Untuk
The Falling Water ini, sang arsitek menggunakan semua aspek yang disentuh

arsitektur organik.

Gambar 2.23. Detail Bangunan The Falling Water
(Sumber: Google Picture)

Universitas Sumatera Utara

43

PERANCANGAN HOTEL RESORT WISATA ALAM
GEOPARK SIPISO-PISO

Berdasarkan studi banding The Falling Water , sebuah bangunan dapat
dikatakan sudah menerapkan tema arsitektur organik jika bentuk bangunan
tersebut selaras dan menyatu dengan alam dan tidak merusak bentuk kontur yang
ada melainkan bangunan tersebut didesain karena bentuk dari kontur tersebut.
Kemudian bangunan yang didesain dengan tema ini menggunakan material dan
finishing yang sederhana tetapi tetap mencerminkan keindahan dari bangunan

tersebut.
2.3.2.2.One & Ortakoy

Gambar 2.24. Zona Lahan Apartemen One & Ortakoy
(Sumber: Google Picture)
One & Ortakoy merupakan bangunan mix-used yaitu berupa bangunan
apartemen dan bangunan komersil (Gambar 2.24). Lokasi site berada di samping
lokasi lereng bukit, proyek ini dianggap sebagai langkah besar menuju
modernisasi di daerah tersebut yaitu Instanbul.

Gambar 2.25. Tampak Gedung Bangunan Mix-used One & Ortakoy
(Sumber: Google Picture)

Universitas Sumatera Utara

44

PERANCANGAN HOTEL RESORT WISATA ALAM
GEOPARK SIPISO-PISO

Letaknya yang berada pada lereng bukit yang sangat berhubungan dengan
alam membuat arsitek berpikir untuk merancang bangunan dengan menerapkan
prinsip arsitektur organik (Gambar 2.25). Bentuknya yang sederhana dan unik
membuat bangunan ini menyatu dengan alam yang hijau. Banyak bukaan pada
bangunan tidak menghalangi interaksi antara ruang dalam dan ruang luar (Gambar
2.26).

Gambar 2.26. Tampak Gedung dari Atas dan Detail Fasad Bangunan
(Sumber: Google Picture)
Berdasarkan studi banding One & Ortakoy, sebuah bangunan dapat dikatakan
sudah menerapkan tema arsitektur organik jika bentuk bangunan tersebut
memiliki bentuk yang dinamis seperti melengkung. Kemudian bangunan yang
didesain dengan tema ini menggunakan material dan finishing yang sederhana
tetapi tetap mencerminkan keindahan dari bangunan tersebut

misalnya

menggunakan batu alam dan warna yang netral.
2.3.3. Interpretasi Tema
Frank Lloyd Wright telah membangun ide arsitektur organiknya berdasarkan
dari bentuk natural dan alam. Wujud dari pekerjaannya adalah kesederhanaan,
keharmonisan, keterpaduan dan integrasi. Wright menghubungkan arsitekturnya
dengan tanaman organik (tumbuhan) dan hewan serta melihat hubungan dari tiap
bagian secara keseluruhan yang akan dijelaskan sebagai berikut:

Universitas Sumatera Utara

45

PERANCANGAN HOTEL RESORT WISATA ALAM
GEOPARK SIPISO-PISO

1.

Lingkungan

Frank Lloyd

Wright

memilih kata organik untuk

menggambarkan

arsitekturnya dan memakai prinsip pertumbuhan organik sebagai inspirasinya.
Menurut hukum pertumbuhan organik, satu bentuk organik itu adalah tumbuhan
pada strukturnya sendiri serta berkembang dengan bebas dari keadaannya semula
seperti tanaman yang tumbuh dan muncul dari permukaan tanah.
Maka Wright membangun rumah seperti tumbuh dengan mudah dari tapaknya
yang saling mendukung bagi lingkungannya, bila alam itu nyata bagi lahannya
tetapi bila tidak, maka bangunan tersebut harus terkesan tenang, kokoh serta
organik.
Wright juga menyatakan cara penyatuan bangunan dengan lingkungan
sekitarnya, misalnya, bahwa bangunan tidak diharuskan untuk dibangun di atas
lembah, tetapi bangunan tetap untuk tumbuh dan keluar dari lembah. Bangunan
harus horizontal dalam arti tidak untuk bersaing dengan alam, menghilang dalam
kehijauan alam, dan harus dibangun dengan material lokal, sehingga mereka
menyatu dengan lansekapnya. Hal ini da