Pemodelan Arus Pasang Surut dan Sedimen Melayang di Muara Sungai Belawan

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Muara merupakan tempat bercampurnya masa dua air permukaan bumi
yang berasal dari laut dan sungai. Karakteristik dan keadaannya sangat
mempengaruhi ekosistem, transportasi dan aktifitas ekonomi disekitar muara
tesebut. Seperti halnya muara sungai Belawan yang posisinya merupakan alur
pelabuhan PT. Pelabuhan Indonesia I sekaligus transportasi warga setempat,
pertanian dan pertambakan warga serta ekosistem hutan bakau yang tentunya
memiliki peran dan andil yang besar.
Jack Hardisty mengatakan dalam bukunya yang berjudul Estuaries
Monitoring and Modelling the Physical System bahwa muara merupakan
penggabungan antara komponen pasang surut, arus, garam, air dan sedimen.
Berubahnya iklim global ditambah lagi dengan kerusakan lingkungan,
menyebabkan

adanya

ketidakseimbangan


komponen-komponen

penyusun

tersebut dan mengakibatkan beberapa masalah seperti banjir rob, intrusi air asin
dan sedimentasi.
Banjir pasang atau yang lebih sering dikenal dengan istilah banjir Rob,
akhir-akhir ini juga melanda daerah pesisir kecamatan Belawan. Dalam media
Harian Jurnal Asia pada situs beritanya www.jurnalasia.com, 01/10/2015, “Banjir
Rob makin meresahkan Warga Belawan”. Naiknya batas permukaan air laut
menyebabkan masuknya air kedaerah permukiman dan merendam beberapa
fasilitas umum.

1
Universitas Sumatera Utara

Perjalanan air pasang surut ke estuari disertai dengan perubahan suhu dan
intrusi air asin. Pengetahuan intrusi air asin penting untuk mengetahui dinamika
sedimen diestuari, penentuan letak bangunan intake dari saluran primer
persawahan atau tambak. Air untuk daerah persawahan tidak boleh mengandung

garam. Oleh karena itu, saluran irigasi harus diletakan didaerah yang tidak
dipengaruhi air asin. Demikian juga, Letak intake dari suatu tambak harus
sedemikian rupa sehingga temperatur dan kadar garam air untuk tambak
memenuhi persyaratan. suatu jenis ikan/ udang akan berkembang biak dengan
baik pada lingkungan dengan temperatur dan kadar garam tertentu.
Sedimentasi yang terjadi pada muara sungai Belawan menyebabkan
adanya pendangkalan pada alur pelayaran PT. Pelindo I. Seperti yang dikutip dari
media

SumutPos

dalam

situs

media

onlinenya

sumutpos.co


7/8/2012,

“Pengembangan Pelabuhan Belawan Dihadang Alur Pelayaran Dangkal”.
Tentunya ini adalah permasalahan yang terus terulang mengingat sedimentasi
yang dipengaruhi oleh pasang surut, arus laut dan letak dari alur pelayaran itu
sendiri. Menjadi masalah serius karena PT. Pelindo I yang bergerak dibidang
perdagangan merupakan sektor utama bagi negara, sudah

seharusnya untuk

segera diatasi dan dicari solusinya.
Sejumlah masalah ini tentu bagian dari permasalahan karakteristik muara
Sungai Belawan. Oleh karena itu, perlu kiranya dilakukan pengamatan berupa
pemodelan terhadap karakteristik muara sungai Belawan khususnya sebagai
langkah bertahap dalam penyelesaian masalah-masalah yang berkaitan dengan
banji Rob, intrusi air asin dan sedimentasi.

2
Universitas Sumatera Utara


1.2 Perumusan Masalah
Dari latar belakang diatas dapat disusun perumusan masalah sebagai
berikut:
1. Banjir Rob yang melanda wilayah pesisir
2. Intrusi air asin dan temperatur
3. Sedimentasi yang menyebabkan pendangkalan

1.3 Pembatasan Masalah
Adapun pembatasan masalah yang diambil dalam pengerjaan tugas akhir
ini adalah
1. Penyelesaian banjir Rob hanya sebatas perhitungan ketinggian air
2. Intrusi air asin merupakan intrusi air laut menuju hulu sungai
3. Sedimentasi hanya sebatas perhitumgan kadar sedimen melayang

1.4 Tujuan
Tujuan dari penulisan tugas akhir ini adalah
1. Memahami karakteristik estuari Sungai Belawan.
2. Menghitung perbedaan ketinggian air pasang dan surut maksimum
3. Menghitung kecepatan arus maksimum

4. Menghitung nilai temperatur dan salinitas maksimum
5. Menghitung nilai kadar sedimen melayang maksimum

3
Universitas Sumatera Utara

1.5 Manfaat Penelitian
Manfaat dari penulisan tugas akhir ini adalah
1. Bagi penulis: sebagai studi mengenai mata kuliah yang berkaitan dengan
karakteristik estuari sungai dan pengaruhnya.
2. Bagi akademik: sebagai mutu pembelajaran bagi pihak-pihak yang
membutuhkan khususnya pada pembelajaran yang berhubungan dengan
karakteristik muara sungai.
3. Bagi masyarakat: Sebagai masukan yang dapat digunakan masyarakat
khususnya yang berada disekitar estuari Sungai Belawan.

1.6 Sistematika Penulisan
Adapun tahapan sistematika penulisan tugas akhir ini adalah
Bab I. Pendahuluan
Merupakan bingkai studi atau rancangan yang akan dilakukan meliputi

latar belakang, perumusan masalah, pembatasan masalah, tujuan, manfaat
penelitian dan sistematika penulisan.
Bab II. Tinjauan Pustaka
Bab ini mengurai tentang teori yang berhubungan dengan penelitian.
Memberikan gambaran tentang model dan metode analisis yang akan digunakan
dalam menganalisa masalah.
Bab III. Metodologi Penelitian
Bab ini mengurai tentang pelaksanaan penelitian atau diagram alir, serta
waktu dan lokasi penelitian.

4
Universitas Sumatera Utara

Bab IV. Pengolahan Data
Bab ini mengurai tentang proses pengolahan data yang diperoleh dari
lokasi penelitian. Baik itu pengolahan dengan rumus teoritis maupun uji
laboratorium.
Bab V. Analisis Data
Bab ini mengurai tentang proses analisis data. Langkah-langkah dalam
membuat pemodelan hingga hasil.

Bab VI. Kesimpulan dan Saran
Merupakan kesimpulan dari hasil analisa dan pembahasan yang telah
dilakukan. Kesimpulan juga disertai dengan rekomendasi saran yang ditujukan
untuk penelitian selanjutnya atau untuk penerapan hasil penelitian di lapangan.

5
Universitas Sumatera Utara