Yustian etal 2009 Luas Daerah Jelajah dan Estimasi Kepadatan Populasi Tb saltator
Akreditasi: No 58/Akred-LIPI/P2MBl
Vol. V
I 12 12006
No. 4, Juni 2009
SeedGermination,SeedlingEstablishmentand VegetativeDevelopmentof the
ThreatenedPalm Cyrtostachysrenda Blume
Didik Widyatmoko
Luas DaerahJelajahdan EstimasiKepadatanPopulasiTarsiusbancanussaltator di
PulauBelitung
Indra Yustian, Stefan Merker, & Michael Muehlenberg
EkstrakEtanolik Daun Tapak Dara (Catharanthttsroseus(L.) G. Don.) Sebagai
Alternatif PenggantiKolkhisin Dalam PoliploidisasiTanaman
Dwi Andi Listiawan, Estiani Indraningsih, Anggraeni Nur Septantri,
Anjar Tri Wibowo, Umul Wahyuni Jamilah Darojat,& Budi Setiadi
Daryono
KarakterisasiPigmenMonascttspurpureus SRB 22 F
Bambang Sunarko, Nunik Sulistinah & Nandang Suharna
BioassaiHigrornisindan Blas PadaPadi Hasil TransformasiDenganGen-gen
PenyandiBiosintesisAsam Salisilat
E.S. Mulyaningsih, I.B. Nafari & I.H. SlametLoedin
Performandan Akumulasi Merkuri Cyperus lryllingia Endl. dan Digitaria radicosa
Presl.Miq yang Ditanam pada Media TerkontaminasiMerkuri dengan
PerlakuanKelat dan pH
Nuril Hidayati, Fauzia Syarif & Titi Juhaeti
PeranKomunitasMikroba Lumpur Aktif dalam ProsesPenambatanFosfat Secara
Hayati
Dyah Supriyati & Rita Dwi Rahayu
BOGOR, INDONESIA
391
411
423
431
441
453
469
J.Biol. Indon.Vol Y No. 4 (2009)
Jurnal Biologi Indonesia diterbitkan oleh Perhimpunan Biologi Indonesia.
Jurnal ini memuathasil penelitianataupunkajian yang berkaitandenganmasalahbiologi
yang diterbitkan secaraberkaladua kali setahun(Juni dan Desember).
Editor
Ibnu Maryanto
Abinawanto
AchmadFarajalah
Agustin W Gunawan
Alex Hartana
Dewan Editor
Arnbariyanto
Didik Widiyatmoko
Heru Setijanto
. NukrnanMoelok
SitiNuramaliatiPriiono
TriWidianto
Witjaksono
WirandaG. Piliane
Editor Pengelola
Suhardjono
I Made Sudiana
, Heryanto
AlamatRedaksi
Biologi- LIPI
d/aPusatPenelitian
Jl.Ir.H. Juan d a No1.8
Bogor16002
Telp.(0251)3210 3 83,2 1 0 4 0
Fax.(025l) 325854
Email:jbi@bogor.rret
id
Website: http://biologi.or.
SK Kepala
Jurnal ini telah terakreditasidengannilai A berdasarkan
2006
LIPI l563lD 2006tanggall8 Desember
fr.edaksi menerinm naskah asli yang belum pernah diterbitkan,
dapatberupa hasil penelitian, kajian atau pengembangan dibidang
biologi.Redaksi juga menerima kontunikasi pendek dan telaahan buku.
Penulisyang naskahnya dinmat akan mendapat imbalan dua cetak lengkap.
Jurnal Biologi Indonesia5(): afi-azl Q0A9)
Luas Daerah Jelajah dan Estimasi Kepadatan PopulasiThrsius bonconus
saltator di Pulau Belitung
Indra Yustianrr, Stefan Merkef,
& Michael Muehlenberg'z
KampusUnsriInderalaya
I . Dept. Biologi, FMIPAUniversitasSriwijaya,
,Km.32, OganIlir Sumatera
Selatan.30662
UniversityGoettingen,Germany
Georg-August
2. CentreforNatureConservation,
Gutenberg
UniversityMainz, Mainz, Germany
3. InstituteofAnthropology,Johannes
Email: idr_yustian@yahoo.com
ABSTRACT
Homerangesand estimationof populationdensityof Tsrciusbancanussaltstoron Beliung
statusof tarsieron BelitungIsland,requiredinformation
the conservation
Island, To assess
on habitatstatusandpopulation.A studywascarriedout in GunungTajam,BelitungIsland,
lndonesiato provideto estimateof homerangesizesandthe populationdensitiesof Tarsius
bancanussaltatoron the island.Therearetwo availabledifferenthabitattypesobservedin
this study.The first is a secondaryforestwith smallscale(< 0.2 ha) pepperplantationsand
selectiveharvestingfor wood-fire(Hl). The secondis a secondaryforestwith smallscaleof
andsurroundedcompletelyby largeoil palm plantations(H2). Twentytwo
wood-harvesting
usingmist-nets.All capturedtarsierswereradioindividualswerecapturedwithin 42 captures
trackedto estimatetheir homerangesizesby telemetrysurvey.Homerangesizesof Belitung
and4.18to I 1.98haformalesin bothstudysites.
tarsiervaryfrom 1.59to 3.25haforfemales
andin II2 up to 46Thepopulationdensityof tarsiersin H I wasestimatedaI 19-20animals/km2
47 animals/km2.
Comparingto the otherspecies,the populationdensitiesof Belitungtarsier
werelowerthanthoseof tarsieron Sulawesiandthe Philippines.
Key words; tarsier,homerange;populationdensity;conservationstatus;Belitung
PENDAHULUAN
pertambangantimahyangtelahada
yang *:ilfJ""i'#l- :":*,]:ffi'['#i
purau
Sumatra,
sebagai
terletak di bagian paling barat dan
diusahakan oleh penduduk setempat)
ffitt*1"f":lltT:,Hf,?ffffi11
Hri'il#*l:
;:,fl,ffi};T:ffi?
Laju
lebih dari 40 Yohutan'alamnya.
l990-an,telahmengubahsebagianbesar
deforestasidipulauSumahadiperkirakan
lahandi pulau Belitung yang semula
2,5Yopertahun(Supriatnaet adalah hutan tropis dataran rendah.
mencapai
pertambangantimah dan perkebunan
al. 2002).Ancamankehilanganhutan
tentu juga terjadi di pulau-pulaudi
kelapa,u*it, secaralangsungmaupun
dekatnya,seperti pulau Bangka dan
akanmempengaruhi
tidaklangsung,
Belitung
4ll
Yustian, Merker & Muehlenberg
habitat alami di pulau Belitung.
Sementaraitu, sampai saat ini tidak ada
kawasan konservasi di pulau Belitung
(Supriatna et aI. 2002).
Secarageologi, pulau Belitung telah
terpisah dari daratan Sumatra sejak
ribuan tahun yang lalu (Whitten et al2000,Voris 2000).Pulauinijuga disebut
sebagai salah satu pusat endemisme
untuk region Sumatra(Natus 2005), dan
salahsatujenis primata yang keberdaannya mulai tangka di pulau ini adalah
Tarsius
Sampai saat ini Tarsius hanYa
menerimasedikit perhatiankonservasidi
negara-negara seperti Indonesia,
Malaysia, Brunei Darussalam dan
Filipina (Shekelle & Leksono 2004).
Sangat sedikitnya perhatian tersebut
mungkin disebabkan karena hewan
hanyaaktif pada malam hari (nokturnal)
dan persaingan konservasi dengan
species flagship lainnya yang telah
umum dikenal seperti orangutan(Pongo
pygmaeus), badak Sumatra (Dic erorhinus sumatrensis) dan harimau
(Panthera tigris).
Semua studi laPangan tentang
Tarsias bancanus hanYa Pernah
dilakukan di Borneo (Fogden 1974,
Niemitz 1979, lg&4,CromPton & Andau
1986, 1987). Tidak ada Publikasi
mengenaiekologitarsiusdi Sumatra,dan
belum pernah ada studi dilakukan
terhadaptarsius Pulau Belitung (Z b'
saltator).
Tarsius bancanus saltator merupakan salall satu dari empat anak jenis
Tarsius bancanus yang hidup endemik
di pulauBelitung.Anakjenis ini berbeda
denganyang lain yang hidup di pulau
4tQ
I
Bangka dan Sumatra bagian selatan (Z
b. bancanus), di Borneo Q. B.
borneanus), dan T. B. natunensis di
Pulau Natuna selatan (Groves 2001,
Brandon-Joneset al.2004). Anak jenis
saltqtor memiliki rambut yang cenderung
kurang lebat dibandingkan subspecies
lain dan bagian punggungnya lebih
berwarna keabuan (Hill 1955, Groves
2001). Sejak 6 Oktober 2008, status
konservasi subspecies ini adalah
terancampunahatauEndangered(ruC]{
2008).
Tujuan'dari paper ini adalah untuk
mengetahuiestimasi luas daerahjelajah
dan kepadatan populasi Tarsius
bancanussaltator di pulau Belitung.
BAHAN DAI\ CARA KERJA
Penelitian dilakukan di Pulau
- 108o18'BTand2o30'
Belitung,l07o35'
(Gambar
1) dan difokuskan
3o15'LS
hanyadi sekitar kawasanGunung Tajarr
dimanatarsius dilaporkan keberadaannya
(BappekabBelitung 2003). Total luas
daratan pulau Belitung diperkirakan
4.800km'?.GunungTajam500 m dpl dan
memiliki status sebagaiHutan Lindung
(BappekabBelitung 2003). Total luas
kawasantersebutdiperkirakan mencapai
45 kmz dan berdasarkan citra satelit
masihmemiliki hutan yang cukup luas.
Empattipe habitat dapatdiklasifikasikan
di GunungTajam (Yustian 2007); yaitu:
(1) hutan sekunder dengan perkebunan
lada skalakecil (sekitar 0,3-0,5ha) dan
tebangpilih untuk keperluankayu bakar,
selanjutnyadisebut sebagaitipe habitat
Hl; (2) hutan sekunderdenganaktifitas
tebangpilih lebih ekstensifdandikelilingi
Luas Daerah Jelajah dan
bancanus
PopulasiTarsius
Estimasi
Kepadatan
HASIL
tarsiusyang berhasil diketahui melalui
radio-trackingdisajikanpadaTabel I dan
Gambar2.
Rata-rataluas daerahjelajah jantan
dewasa lebih besar daripada rata-rata
betina dewasa (Mann-Whitney U-test,
P
Vol. V
I 12 12006
No. 4, Juni 2009
SeedGermination,SeedlingEstablishmentand VegetativeDevelopmentof the
ThreatenedPalm Cyrtostachysrenda Blume
Didik Widyatmoko
Luas DaerahJelajahdan EstimasiKepadatanPopulasiTarsiusbancanussaltator di
PulauBelitung
Indra Yustian, Stefan Merker, & Michael Muehlenberg
EkstrakEtanolik Daun Tapak Dara (Catharanthttsroseus(L.) G. Don.) Sebagai
Alternatif PenggantiKolkhisin Dalam PoliploidisasiTanaman
Dwi Andi Listiawan, Estiani Indraningsih, Anggraeni Nur Septantri,
Anjar Tri Wibowo, Umul Wahyuni Jamilah Darojat,& Budi Setiadi
Daryono
KarakterisasiPigmenMonascttspurpureus SRB 22 F
Bambang Sunarko, Nunik Sulistinah & Nandang Suharna
BioassaiHigrornisindan Blas PadaPadi Hasil TransformasiDenganGen-gen
PenyandiBiosintesisAsam Salisilat
E.S. Mulyaningsih, I.B. Nafari & I.H. SlametLoedin
Performandan Akumulasi Merkuri Cyperus lryllingia Endl. dan Digitaria radicosa
Presl.Miq yang Ditanam pada Media TerkontaminasiMerkuri dengan
PerlakuanKelat dan pH
Nuril Hidayati, Fauzia Syarif & Titi Juhaeti
PeranKomunitasMikroba Lumpur Aktif dalam ProsesPenambatanFosfat Secara
Hayati
Dyah Supriyati & Rita Dwi Rahayu
BOGOR, INDONESIA
391
411
423
431
441
453
469
J.Biol. Indon.Vol Y No. 4 (2009)
Jurnal Biologi Indonesia diterbitkan oleh Perhimpunan Biologi Indonesia.
Jurnal ini memuathasil penelitianataupunkajian yang berkaitandenganmasalahbiologi
yang diterbitkan secaraberkaladua kali setahun(Juni dan Desember).
Editor
Ibnu Maryanto
Abinawanto
AchmadFarajalah
Agustin W Gunawan
Alex Hartana
Dewan Editor
Arnbariyanto
Didik Widiyatmoko
Heru Setijanto
. NukrnanMoelok
SitiNuramaliatiPriiono
TriWidianto
Witjaksono
WirandaG. Piliane
Editor Pengelola
Suhardjono
I Made Sudiana
, Heryanto
AlamatRedaksi
Biologi- LIPI
d/aPusatPenelitian
Jl.Ir.H. Juan d a No1.8
Bogor16002
Telp.(0251)3210 3 83,2 1 0 4 0
Fax.(025l) 325854
Email:jbi@bogor.rret
id
Website: http://biologi.or.
SK Kepala
Jurnal ini telah terakreditasidengannilai A berdasarkan
2006
LIPI l563lD 2006tanggall8 Desember
fr.edaksi menerinm naskah asli yang belum pernah diterbitkan,
dapatberupa hasil penelitian, kajian atau pengembangan dibidang
biologi.Redaksi juga menerima kontunikasi pendek dan telaahan buku.
Penulisyang naskahnya dinmat akan mendapat imbalan dua cetak lengkap.
Jurnal Biologi Indonesia5(): afi-azl Q0A9)
Luas Daerah Jelajah dan Estimasi Kepadatan PopulasiThrsius bonconus
saltator di Pulau Belitung
Indra Yustianrr, Stefan Merkef,
& Michael Muehlenberg'z
KampusUnsriInderalaya
I . Dept. Biologi, FMIPAUniversitasSriwijaya,
,Km.32, OganIlir Sumatera
Selatan.30662
UniversityGoettingen,Germany
Georg-August
2. CentreforNatureConservation,
Gutenberg
UniversityMainz, Mainz, Germany
3. InstituteofAnthropology,Johannes
Email: idr_yustian@yahoo.com
ABSTRACT
Homerangesand estimationof populationdensityof Tsrciusbancanussaltstoron Beliung
statusof tarsieron BelitungIsland,requiredinformation
the conservation
Island, To assess
on habitatstatusandpopulation.A studywascarriedout in GunungTajam,BelitungIsland,
lndonesiato provideto estimateof homerangesizesandthe populationdensitiesof Tarsius
bancanussaltatoron the island.Therearetwo availabledifferenthabitattypesobservedin
this study.The first is a secondaryforestwith smallscale(< 0.2 ha) pepperplantationsand
selectiveharvestingfor wood-fire(Hl). The secondis a secondaryforestwith smallscaleof
andsurroundedcompletelyby largeoil palm plantations(H2). Twentytwo
wood-harvesting
usingmist-nets.All capturedtarsierswereradioindividualswerecapturedwithin 42 captures
trackedto estimatetheir homerangesizesby telemetrysurvey.Homerangesizesof Belitung
and4.18to I 1.98haformalesin bothstudysites.
tarsiervaryfrom 1.59to 3.25haforfemales
andin II2 up to 46Thepopulationdensityof tarsiersin H I wasestimatedaI 19-20animals/km2
47 animals/km2.
Comparingto the otherspecies,the populationdensitiesof Belitungtarsier
werelowerthanthoseof tarsieron Sulawesiandthe Philippines.
Key words; tarsier,homerange;populationdensity;conservationstatus;Belitung
PENDAHULUAN
pertambangantimahyangtelahada
yang *:ilfJ""i'#l- :":*,]:ffi'['#i
purau
Sumatra,
sebagai
terletak di bagian paling barat dan
diusahakan oleh penduduk setempat)
ffitt*1"f":lltT:,Hf,?ffffi11
Hri'il#*l:
;:,fl,ffi};T:ffi?
Laju
lebih dari 40 Yohutan'alamnya.
l990-an,telahmengubahsebagianbesar
deforestasidipulauSumahadiperkirakan
lahandi pulau Belitung yang semula
2,5Yopertahun(Supriatnaet adalah hutan tropis dataran rendah.
mencapai
pertambangantimah dan perkebunan
al. 2002).Ancamankehilanganhutan
tentu juga terjadi di pulau-pulaudi
kelapa,u*it, secaralangsungmaupun
dekatnya,seperti pulau Bangka dan
akanmempengaruhi
tidaklangsung,
Belitung
4ll
Yustian, Merker & Muehlenberg
habitat alami di pulau Belitung.
Sementaraitu, sampai saat ini tidak ada
kawasan konservasi di pulau Belitung
(Supriatna et aI. 2002).
Secarageologi, pulau Belitung telah
terpisah dari daratan Sumatra sejak
ribuan tahun yang lalu (Whitten et al2000,Voris 2000).Pulauinijuga disebut
sebagai salah satu pusat endemisme
untuk region Sumatra(Natus 2005), dan
salahsatujenis primata yang keberdaannya mulai tangka di pulau ini adalah
Tarsius
Sampai saat ini Tarsius hanYa
menerimasedikit perhatiankonservasidi
negara-negara seperti Indonesia,
Malaysia, Brunei Darussalam dan
Filipina (Shekelle & Leksono 2004).
Sangat sedikitnya perhatian tersebut
mungkin disebabkan karena hewan
hanyaaktif pada malam hari (nokturnal)
dan persaingan konservasi dengan
species flagship lainnya yang telah
umum dikenal seperti orangutan(Pongo
pygmaeus), badak Sumatra (Dic erorhinus sumatrensis) dan harimau
(Panthera tigris).
Semua studi laPangan tentang
Tarsias bancanus hanYa Pernah
dilakukan di Borneo (Fogden 1974,
Niemitz 1979, lg&4,CromPton & Andau
1986, 1987). Tidak ada Publikasi
mengenaiekologitarsiusdi Sumatra,dan
belum pernah ada studi dilakukan
terhadaptarsius Pulau Belitung (Z b'
saltator).
Tarsius bancanus saltator merupakan salall satu dari empat anak jenis
Tarsius bancanus yang hidup endemik
di pulauBelitung.Anakjenis ini berbeda
denganyang lain yang hidup di pulau
4tQ
I
Bangka dan Sumatra bagian selatan (Z
b. bancanus), di Borneo Q. B.
borneanus), dan T. B. natunensis di
Pulau Natuna selatan (Groves 2001,
Brandon-Joneset al.2004). Anak jenis
saltqtor memiliki rambut yang cenderung
kurang lebat dibandingkan subspecies
lain dan bagian punggungnya lebih
berwarna keabuan (Hill 1955, Groves
2001). Sejak 6 Oktober 2008, status
konservasi subspecies ini adalah
terancampunahatauEndangered(ruC]{
2008).
Tujuan'dari paper ini adalah untuk
mengetahuiestimasi luas daerahjelajah
dan kepadatan populasi Tarsius
bancanussaltator di pulau Belitung.
BAHAN DAI\ CARA KERJA
Penelitian dilakukan di Pulau
- 108o18'BTand2o30'
Belitung,l07o35'
(Gambar
1) dan difokuskan
3o15'LS
hanyadi sekitar kawasanGunung Tajarr
dimanatarsius dilaporkan keberadaannya
(BappekabBelitung 2003). Total luas
daratan pulau Belitung diperkirakan
4.800km'?.GunungTajam500 m dpl dan
memiliki status sebagaiHutan Lindung
(BappekabBelitung 2003). Total luas
kawasantersebutdiperkirakan mencapai
45 kmz dan berdasarkan citra satelit
masihmemiliki hutan yang cukup luas.
Empattipe habitat dapatdiklasifikasikan
di GunungTajam (Yustian 2007); yaitu:
(1) hutan sekunder dengan perkebunan
lada skalakecil (sekitar 0,3-0,5ha) dan
tebangpilih untuk keperluankayu bakar,
selanjutnyadisebut sebagaitipe habitat
Hl; (2) hutan sekunderdenganaktifitas
tebangpilih lebih ekstensifdandikelilingi
Luas Daerah Jelajah dan
bancanus
PopulasiTarsius
Estimasi
Kepadatan
HASIL
tarsiusyang berhasil diketahui melalui
radio-trackingdisajikanpadaTabel I dan
Gambar2.
Rata-rataluas daerahjelajah jantan
dewasa lebih besar daripada rata-rata
betina dewasa (Mann-Whitney U-test,
P