Makalah Manajemen Pemasaran PLC dan St

MANAJEMEN PEMASARAN
“MENGELOLA DAUR HIDUP PRODUK”
&
“STRATEGI PRODUK”

Oleh :
Diny Dwi Widyaspuri

(09)

Dwi Siwi Herdiana

(10)

Ervina Septyorini

(14)

Ilmawati Ningsih

(21)


Rizky Amalia Hidayat

(29)

JURUSAN AKUNTANSI
2014/2015

DAFTAR ISI

BAB 1 PENDAHULUAN............................................................................. 3
1.1 Latar Belakang ............................................................................. 3
1.2 Tujuan .......................................................................................... 3
BAB 2 TEORI .............................................................................................. 4
2.1 Pengertian Daur Hidup Produk .................................................... 4
2.2 Tahap Daur Hidup Produk ........................................................... 4
2.3 Tahap Evolusi Pasar ..................................................................... 6
2.4 Kelompok Strategi Produk .......................................................... 7
BAB 3 RINGKASAN JURNAL .................................................................. 12
3.1 Jurnal Daur Hidup Produk ........................................................... 12

3.2 Jurnal Strategi Produk ................................................................. 13
BAB 4 PENUTUP ......................................................................................... 14
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 15
LAMPIRAN ................................................................................................... 16

2

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Dalam upaya membangun sebuah bisnis, pelaku bisnis harus dapat menentukan jenis
produk yang hendak diproduksi. Ketepatan dalam menentukan produk dapat membantu
pelaku bisnis mencapai kesuksesan. Tidak sedikit pelaku bisnis yang belum memahami
makna dari produk sehingga banyak pelaku bisnis yang tidak berkembang usahanya.
Selain itu, daur hidup dari produk itu sendiri menjadi faktor penting dalam kesuksesan
sebuah usaha karena akan berkaitan langsung dengan strategi pemasaran yang harus
dilakukan oleh pelaku bisnis.
Pemahaman akan produk, daur hidup produk, dan strategi pemasaran yang tepat
menjadi hal yang harus dikuasai oleh pelaku bisnis maupun calon pelaku bisnis. Konsep

daur hidup bisa dimanfaatkan oleh manajer agar bisa memahami dinamika produk dan
pasar. Manfaat sesungguhnya bisa beragam tergantung dari situasi pengambilan
keputusan. Sebagai alat perencanaan, konsep daur hidup produk bisa membantu
memperjelas tantangan-tantangan pemasaran pada setiap tahap dan alternative strategi apa
saja yang bisa digunakan perusahaan. Sebagai alat pengendalian, konsep ini membantu
perusahaan dalam membandingkan prestasi dengan produksi sejenis dimasa lalu.

1.2 Tujuan
a. Untuk mengetahui pengertian Daur Hidup Produk
b. Untuk mengetahui tahap daur hidup produk
c. Untuk mengetahui tahap-tahap evolusi pasar
d. Untuk mengetahui fungsi strategi produk
e. Untuk mengetahui kelompok strategi produk

3

BAB II
TEORI

2.1 Pengertian Daur Hidup Produk

Daur hidup produk adalah perjalanan penjualan dari suatu produk dalam masa
hidupnya. Siklus Hidup Produk (Product Life Cycle) merupakan suatu grafik yang
menggambarkan riwayat produk sejak diperkenalkan ke pasar sampai ditarik dari pasar.
Siklus hidup produk merupakan suatu konsep penting yang memberikan pemahaman
tentang dinamika kompetitif suatu produk. Konsep ini dipopulerkan oleh Levitt (1978).
Suatu produk dikatakan mempunyai siklus hidup produk yang menegaskan empat hal
(Arman dkk), yaitu:
a. Produk memiliki umur yang terbatas
b. Penjualan produk melalui berbagai tahap siklus hidup produk, masing-masing
memberikan tantangan, peluang, dan masalah yang berbeda.
c. Pada berbagai tahap siklus hidup produk, laba perusahaan mengalami kenaikan dan
penurunan.
d. Produk memerlukan strategi pemasaran, keuangan, manufaktur, pembelian dan
sumber daya manusia yang berbeda pada setiap siklus.
2.2 Tahapan Daur Hidup Produk
Menurut Basu Swastha (1984:127-132), daur hidup produk itu di bagi menjadi
empat tahap, yaitu :
1. Tahap perkenalan (Introduction).
Pada tahap ini tingkat penjualan mengalam pertumbuhan lambat sehingga
kemungkinan perusahaan tidak mendapatkan keuntungan karena tingginya biaya.

Strategi yang digunakan pada tahap ini adalah strategi promosi. Dalam hal harga dan
promosi menurut Arman dkk (2006), ada empat strategi yaitu:
1) Strategi peluncuran cepat (Rapid Skimming): Peluncuran produk baru dengan
harga tinggi dan level promosi tinggi.
2) Strategi peluncuran lambat (slow skimming): Peluncuran produk baru dengan harga
tinggi dan sedikit promosi.
3) Strategi penetrasi cepat (rapid-penetration): Peluncuran produk dengan harga
rendah dan biaya promosi besar.
4) Strategi penetrasi lambat (slow-penetration): Peluncuran produk dengan harga
rendah dan promosi rendah.
2. Tahap pertumbuhan (Growth).
Dalam tahap ini, produk sudah dapat diterima pasar, tingkat penjualan sangat
pesat dan laba akan meningkat dengan cepat. Di sini pesaing sudah mulai memasuki
pasar dengan produk sama. Perusahaan dapat mempertahankan biaya promosi untuk
4

mengantisipasi persaingan, akan tetapi rasio biaya promosi dan tingkat penjualan
menurun karena tingginya pertumbuhan penjualan. Strategi yang dilakukan pada tahap
ini:
a. Perusahaan meningkatkan mutu produk dan menambahkan fitur baru

b. Perusahaan menambahkan model baru dan produk penyerta
c. Perusahaan memasuki segmen pasar yang baru
d. Perusahan meningkatkan cakupan distribusinya dan memasuki saluran distribusi
yang baru
e. Perusahaan beralih dari iklan yang bersifat menyadari produk ke iklan yang bersifat
memilih produk
f. Perusahaan menurunkan harga
3. Tahap kedewasaan (Maturity)
Pada tahap kedewasaan ini penjualan menurun dan laba yang diperoleh stabil
atau menurun karena ketatnya persaingan. Tahap ini biasanya berlangsung lebih lama.
Menurut Kotler (2009) ada tiga fase kedewasaan, yaitu:
1) Fase kedewasaan bertumbuh (growth maturity): Tingkat pertumbuhan penjualan
mulai menurun dan tidak ada saluran distribusi baru.
2) Fase kedewasaaan stabil (stable maturity): Penjualan datar atas dasar per kapita
karena kejenuhan pasar, dan masa depan penjualan ditentukan oleh pertumbuhan
populasi dan permintaan penggantian.
3) Fase kedewasaan menurun (declaying maturity): Penjualan menurun dan
konsumen mulai beralih ke produk lain.
Strategi pada tahap ini adalah:
1) Modifikasi pasar (market modification): dengan konsep menarik perhatian orang

yang bukan pemakai, memasuki segmen pasar baru, dan merebut pelanggan pesaing.
2) Modifikasi produk (product modification): meningkatkan volume penjualan dengan
cara memodifikasi karakteristik produk melalui peningkatan mutu produk,
peningkatan ciri-ciri atau fitur-fitur produk, dan peningkatan model produk.
3) Modifikasi bauran pemasaran (marketing program modification): dengan diskon
harga, distribusi, iklan, sales, personal selling, dan pelayanan (services).
4. Tahap kemunduran (Decline)
Pada tahap ini, penjualan mengalami penurunan (bisa cepat atau lambat) dan laba
turun, karena alasan teknologi, pergeseran selera konsumen, meningkatnya persaingan
dan berkembangnya barang substitusi. Menurut Arman dkk (2006) berikut adalah
strategi bertahan dalam tahap penurunan yang tersedia untuk perusahaan yaitu:
a) Meningkatkan investasi perusahaan untuk mendominasi atau memperkuat posisi
pasar.
b) Mempertahankan level investasi sampai ketidakpastian industri itu terselesaikan.

5

c) Mengurangi investasi secara selektif dengan melepas pelanggan yang tidak
menguntungkan.
d) Menuai investasi untuk memulihkan kas secepatnya.

e) Melepas usaha dengan cara menjual aset secara menguntungkan.
2.3 Tahap Evolusi Pasar
Siklus hidup produk berorientasi pada produk, atau merk yang terjadi pada pasar
secara keseluruhan sehingga perlu adanya penyesuaian tahap-tahap siklus hidup produk
dengan perkembangan yang terjadi di pasar yang dipengaruhi dengan perkembangan
kebutuhan, pesaing, teknologi, saluran distribusi baru dan perkembangan lainnya. Tahaptahap evolusi pasar adalah:
a. Tahap Kemunculan.
Sebelum pasar terwujud, pasar itu muncul bersifat laten, yaitu berupa kebutuhan
manusia. Terdapat tiga (3) pilihan untuk merancang produk untuk pasar:
 Strategi Relung Tunggal (single niche srategy): produk baru itu dirancang untuk
memenuhi kebutuhan selah satu sudut pasar.
 Strategi Relung Ganda (multiple niche strategy): dua produk atau lebih diluncurkan
bersamaan untuk menangkap dua bagian pasar atau lebih
 Strategi Pasar Massal (mass market strategy): produk baru dapat dirancang untuk
tengah-tengah pasar
b. Tahap Pertumbuhan
Pertumbuhan pasar meningkat pesat. Jika produk baru itu memuaskan, berbagai
perusahaan baru akan memasuki pasar, mengarah ke pertumbuhan pasar. Tahap
pertumbuhan perusahaan memiliki tiga pilihan:
 ia dapat menempatkan mereknya disalah satu sudut (strategi relung tunggal)

 ia dapat menempatkan mereknya disamping pesaing pertama (strategi pasar massal)
 ia dapat meluncurkan dua produk atau lebih di berbagai sudut yang belum ditempati
(strategi relung ganda)
c. Tahap Kedewasaan
Pada tahap ini semua perusahaan masuk seluruh segmen pasar utama dan menurunkan
laba semua perusahaan yang masuk pada segmen pasar tersebut. Pada saat
pertumbuhan pasar melambat, pasar terpecah pada segmen yang lebih halus dan
muncul kondisi fragmentasi pasar yang tinggi dan diikuti dengan konsolidasi pasar.
Fragmentasi ditimbulkan karena adanya persaingan dan konsolidasi pasar timbul
karena adanya inovasi.
6

d. Tahap Penurunan
Pada tahap ini pasar mengalami penurunan, dalam hal ini kebutuhan total konsumen
mengalami penurunan atau teknologi baru menggantikan teknologi yang lama.
2.4 Kelompok Strategi Produk
Strategi produk dibuat untuk mempengaruhi konsumen baik untuk jangka
pendek ( untuk mempengaruhi konsumen agar mau mencoba produk) maupun jangka
panjang (dibuat untuk mengembangkan loyalitas merek dan mendapatkan pangsa pasar
yang


besar). Pada

saat

membuat

strategi

produk membutuhkan penganalisisan

hubungan antar konsumen dengan produk. Secara garis besar strategi produk dapat
dikelompokkan menjadi 8 jenis, yaitu:
1. Strategi positioning produk
Merupakan strategi yang berusaha menciptakan diferensiasi yang unik dalam benak
pelanggan sasaran, sehingga terbentuk citra (image) merk atau produk yang lebih
unggul dibandingkan merk/produk pesaing. Tujuh pendekatan yang dapat digunakan
untuk melakukan positioning (Tjiptono, 2001:110)
a. Penentuan posisi menurut atribut: berdasarkan atribut atau sifat, misalnya simbol,
lambang, ukuran, warna, keberadaan, kedudukan dan sebagainya. Contoh : Syrup

Marjan memiliih bulan puasa untuk pencitraan produk sehingga sangat menyentuh
hati umat Islam.
b. Penentuan posisi menurut manfaat: menekankan pada manfaat khas yang akan
dinikmati konsumen atau kesempatan penggunaan produk sebagai hal yang
spesifik. Contoh : iklan Oskadon SP ("Bebas Pegel Linu Kerja Beres")
c. Penentuan posisi menurut penggunaan atau penerapan: mengaitkan merk produk
dengan kelompok pengguna (konsumennya). Contoh : Shampoo Clear, "Pegel
Kembali Lega" (Balsem Geliga)
d. Penentuan posisi menurut pemakai: memposisikan produk sebagai yang terbaik
untuk sejumlah kelompok pemakai. Contoh : BODREX (Dapat diminum sebelum
makan)
e. Penentuan posisi menurut pesaing : Dalam kondisi persaingan yang ketat, kadangkadang justru bermanfaat untuk menggunakan posisi bersaing sebagai strategi.
Kecenderungan untuk menyebut diri sebagai” yang terbaik” atau “nomor satu”
merupakan cara untuk membedakan diri dari pesaing. Contoh : "Asal YAMAHA
Yang Lain Makin Ketinggalan" (Yamaha)
f. Penentuan posisi menurut kategori produk : Disini produk diposisikan sebagai
pemimpin dalam suatu kategori produk. Contoh: seperti sabun yang mengandung

7

pelembab, deterjen khusus untuk mesin cuci dll. Contoh tagline yang sesuai
adalah : "Memang Tiada Duanya" (Toyota Kijang Innova)
g. Penentuan posisi harga atau kualitas : menggunakan perbedaan atau keunggulan
dari segi harga dibandingkan merk lain. Contoh: (HIT) “ada yang lebih bagus dari
HIT? Yang lebih mahal banyak”
2. Strategi repositioning produk
Strategi ini dibutuhkan jika terjadi salah satu dari 4 kemungkinan berikut:
a. Adanya produk pesaing yang diposisikan berdampingan dengan merek kita.
b. Preferensi konsumen telah berubah.
c. Kelompok preferensi pelanggan baru.
d. Terjadi kesalahan dalam positioning sebelumnya.
3. Strategi overlap produk
Adalah strategi pemasaran yang menciptakan persaingan terhadap merek tertentu
milik perusahaan sendiri. Persaingan ini dibentuk melalui tiga cara, yaitu:
a. Pengenalan produk yang bersaing dengan produk yang sudah ada.
b. Penggunaan label pribadi (private labeling), yaitu menghasilkan suatu produk yang
menggunakan nama merek perusahaan lain.
c. Menjual komponen-komponen yang dipergunakan dalam produk perusahaan
sendiri kepada para pesaing.
4. Strategi lingkup produk
Strategi ini berkaitan dengan perspektif terhadap bauran produk suatu perusahaan.
Strategi ini ditentukan dengan memperhitungkan misi keseluruhan dari unit bisnis.
Strategi dalam lingkup produk terdiri dari :
a. Strategi produk tunggal; Untuk meningkatkan skala ekonomis, efisiensi dan daya
b.

saing dengan jalan melakukan spesialisasi dalam satu lini produk saja.
Strategi multiproduk; Untuk mengantisipasi risiko keusangan potensial suatu

c.

produk tunggal dengan menambah beberapa produk lain.
Strategi system of product; Untukmeningkatkan ketergantungan pelanggan
terhadap produk perusahaan sehingga mencegah pesaing masuk ke pasar. Strategi
ini dapat diwujudkan dengan menciptakan produk komplementer dan pelayanan

purna jual.
5. Strategi desain produk
Strategi ini berkaitan dengan tingkat standarisasi produk. Perusahaan memiliki tiga
pilihan strategi, yaitu :
a. Produk standar; Untuk meningkatkan skala ekonomis perusahaan melalui produksi
massa.
b. Customized product; Untuk bersaing dengan produsen produksi massa (produk
standar) melalui fleksibilitas desain produk.
c. Produk standar dengan modifikasi ; Untuk mengkombinasikan manfaat dari 2
strategi diatas.
6. Strategi eliminasi produk
8

Pada hakikatnya produk yang tidak sukses atau tidak sesuai dengan portofolio
produk perusahaan perlu dihapuskan, karena bisa merugikan perusahaan yang
bersangkutan, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Ciri-ciri produk yang
masuk kedalam kategori tersebut adalah:
1. Profitabilitas rendah
2. Volume penjualan atau pangsa pasarnya besifat stagnan atau bahkan menurun.
3. Risiko keusangan teknologi cukup besar
4. Produk mulai masuk kedalam tahap kedewasaan atau penurunan pada product life
cycle (PLC)
5. Produk tersebut kurang sesuai dengan kekuatan atau misi unit bisnis
7. Strategi Produk Baru
Pengertian produk baru dapat meliputi produk orisinil, produk yang disempurnakan,
produk yang dimodifikasi, dan merek baru yang dikembangkan melalui usaha riset dan
pengembangan. Selain itu juga dapat didasarkan pada pandangan konsumen mengenai
produk tersebut. Delapan tahap pengembangan poduk:
a. Pemunculan ide
b. Penyaringan ide
c. Pengembangan dan pengujian konsep
d. Pengembangan strategi pemasaran
e. Analisis bisnis
f. Pengembangan produk
g. Uji pasar
h. Komersialisasi
8. Strategi diversifikasi
Diversifikasi adalah upaya mencari dan mengembangkan produk atau pasar yang baru,
atau keduanya, dalam rangka mengejar pertumbuhan, peningkatan penjualan,
profitabilitas, dan fleksibilitas. Diversifikasi dapat dilakukan denga tiga cara :
a. Diversifikasi konsentris
Produk baru yang diperkenalkan memiliki hubungan dalam hal pemasaran atau
teknologi dengan produk yang sudah ada. Contoh, Unilever selain memproduksi
pasta gigi, juga memproduksi sikat gigi.
b. Diversifikasi horisontal
Perusahaan menambah produk-produk baru yang tidak berkaitan dengan produk
yang telah ada, tetapi dijual kepada pelanggan yang sama. Contoh, perusahaan
Garuda
c. Diversifikasi konglomerat
Produk yang dihasilkan sama sekali baru, tidak memiliki hubungan dalam hal
pemasaran maupun teknologi dengan produk yang sudah ada dan dijual kepada

9

pelanggan yang berbeda. Contoh: Canon yang memproduksi mesin fotocopy juga
memproduksi kamera, komputer dan printer.
Secara umum tujuan yang ingin dicapai dengan strategi ini adalah:
 Meningkatkan pertumbuhan disaat produk berada di level kedewasaan dalam
Product Life Cycle (PLC)
 Menjaga stabilitas
 Meningkatkan kredibitas dipasar modal.

10

BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Daur Hidup Produk/Siklus Hidup Produk (Product Life Cycle) merupakan suatu
grafik yang menggambarkan riwayat produk sejak diperkenalkan ke pasar sampai ditarik
dari pasar. Siklus hidup produk merupakan suatu konsep penting yang memberikan
pemahaman tentang dinamika kompetitif suatu produk. Sedangkan strategi produk
dibutuhkan karena memberikan pemahaman tentang strategi dalam memasarkan produk
baik produk baru maupun produk lama (repositioning) untuk mempertahankan usaha kita
di masyarakat. Dalam membuat suatu usaha dibutuhkan pemahaman akan produk, daur
hidup produk, dan strategi pemasaran yang tepat menjadi hal yang harus dikuasai oleh
pelaku bisnis maupun calon pelaku bisnis.

11

DAFTAR PUSTAKA

emmy.staff.gunadarma.ac.id/Publications/files/914/jurnal1.pdf
Handayawati, Kuni.2014.Modul Manajemen Pemasaran.Polinema.Malang
http://elearning.gunadarma.ac.id/docmodul/pengantar_manajemen_pemasaran/bab8_daur_hid
up_produk.pdf
http://eprints.qut.edu.au/6522/2/6522.pdf
http://manajemenuh.blogspot.co.id/2013/01/konsep-siklus-hidup-produk-product-life.html
http://jurnal-sdm.blogspot.co.id/2010/01/siklus-hidup-produk-product-life-cycle_28.html
https://kasusmanajemen.wordpress.com/2011/09/02/strategi-pemasaran-untuk-setiap-tahapansiklus-hidup-produk/
http://priyo77ganteng.blogspot.co.id/p/blog-page_712.html
http://marchelinanep.blogspot.co.id/2014/09/positioning-dalam-strategi-pemasaran.html
http://apps.olin.wustl.edu/faculty/conferences/cres-gort/pdf/4productstrategy.pdf
http://fundamentaljournals.org/ijfpss/downloads/12-Moghaddam%20150212.pdf
jurnal.unpad.ac.id/ejournal/article/download/4946/2519
lib.ui.ac.id/file?file=digital/125617...Analisis%20Strategi-Literatur.pdf
studentjournal.petra.ac.id/index.php/manajemen-pemasaran/article/view/141/91

12