Perubahan Beberapa Sifat Fisika Tanah Sawah Melalui Pemberian Bahan Organik Pada Lahan Pertanaman Semangka

PENDAHULUAN

Latar Belakang
Pada lahan sawah adanya perbedaan pola tanam dan perbedaan lama
penggenangan mengakibatkan perbedaan sifat-sifat tanah sawah. Sifat tanah
sawah berubah setiap musim karenapenggunaan tanah yang berbeda. Sifat
tanah pada saat ditanami padi (basah) berbeda dengan waktu ditanami
palawija (kering) (Hardjowigeno et al. 2005).Salah satu daerah yang telah
menerapkan sistem pertanaman padi- semangka pada lahan sawah adalah
Desa Air Hitam Kecamatan Lima Puluh,Kabupaten Batu Bara.
Disamping itu aplikasi bahan organik akan membuat perubahan sifat
tanah, termasuk lahan sawah bahan organik berperan penting untuk
menciptakan kesuburan tanah.

Peranan bahan organik bagi tanah adalah

dalam kaitannya dengan perubahan sifat-sifat tanah, yaitu sifat fisik, biologis,
dan sifat kimia tanah.
Bahan organik merupakan pembentuk granulasi dalam tanah dan
sangat penting dalam pembentukan agregat tanah yang stabil. Bahan organik
adalah bahan pemantap agregat tanah yang tiada taranya.


Melalui

penambahan bahan organik, tanah yang tadinya berat menjadi berstruktur
remah yang relatif lebih ringan. Pergerakan air secara vertikal atau infiltrasi
dapat diperbaiki dan tanah dapat menyerap air lebih cepat sehingga aliran
permukaan dan erosi diperkecil. Demikian pula dengan aerasi tanah yang

Universitas Sumatera Utara

menjadi lebih baik karena ruang pori tanah (porositas) bertambah akibat
terbentuknya agregat.
Bahan organik tanah menyediakan nutrisi untuk aktivitas mikroba,
juga meningkatkan dekomposisi bahan organik, meningkatkan stabilitas
tanah, dan meningkatkan daya pulih tanah.

Di dalam jerami terdapat

beberapa unsur hara yang berguna untuk tanaman seperti Nitrogen dan
Kalium sehingga dapat membantu menggantikan pupuk Urea dan KCl.

Rendahnya kandungan bahan organik tanah disebabkan oleh
ketidakseimbangan antara peran bahan organik dan hilangnya bahan organik
dari tanah utamanya melalui proses oksidasi biologis dalam tanah. Erosi
tanah lapisan atas yang kaya akan bahan organik juga berperan dalam
berkurangnya kandungan bahan organik tanah tersebut. Bahan organik tanah
merupakan cadangan (pool) bahan organik yang dinamis, sehingga perubahan
bersih (net change) dalam cadangan tersebut lebih informatif dari pada
jumlah mutlaknya.
Jerami padi yang semula dibuang dari areal persawahan atau dibakar
oleh petani setelah panen padi dapat dimanfaatkan sebagai mulsa untuk
pertanaman semangka. Disamping melembabkan tanah, maka mulsa jerami
padi juga dapat menambah kandungan bahan organik tanah, yang bermanfaat
bagi tanaman yang dibudidayakan di lahan sawah.
Pupuk Petroganikadalah pupuk organik denganspesifikasi kandungan
C-organik minimal 15 %, C/N ratio sebesar 15-25, kadar air maksimal 2%,
pH 4-9, warna coklat kehitaman, bentuk granular. Manfaat pupuk petroganik

Universitas Sumatera Utara

diantaranya adalah dapat memperbaiki struktur dan tata udara tanah sehingga

penyerapan unsur hara oleh akar tanaman menjadi lebih baik,meningkatkan
daya sangga air tanah sehingga ketersediaan air dalam tanah menjadi lebih
baik,menjadi penyangga unsur hara dalam tanah sehingga pemupukan
menjadi lebih efisien,dan dapat diaplikasikan pada semua jenis tanah dan
jenis tanaman.Keunggulan pupuk petroganik yaitu memiliki kadar C-organik
tinggi,berbentuk granul sehingga mudah dalam aplikasi, aman dan ramah
lingkungan (bebas mikroba patogen), bebas dari biji-bijian gulma, kadar air
rendah sehingga lebih efisien dalam pengangkutan dan penyimpanan,dan
dikemas dalam kantong kedap air.Dosis dan penggunaan pupuk petroganik
pada tanaman padi dan palawija yaitu sebesar 500 – 1.000 kg /
Ha.Penggunaan pupuk petroganik pada tanaman pangan dan hortikultura
diberikan seluruhnya pada pemupukan dasar,sehingga pada tanaman keras
diberikan pada awal dan akhir musim hujan.
Selain pemberian jerami, petani juga memberikan pupuk kandang
pada awal penanaman semangka di tanah sawah.

Pupuk

organik


asal

ternak terdiri dari campuran urine, fases dan sisa pakan. Salah satu ternak
yang cukup berpotensi untuk pengadaan pupuk organik di tingkat pedesaan
adalah ternak kambing. Ternak kambing, atau dikenal juga sebagai ternak
ruminansia kecil merupakan bagian integral dari sistem usahatani yang
diterapkan di pedesaan.
Berdasarkan uraian diatas, maka penulis tertarik untuk melakukan
penelitian untuk mengetahui perbaikan sifat fisik tanah akibat pemberian

Universitas Sumatera Utara

jerami padi,pupuk kandang kambing dan pupuk petroganik pada tanah sawah
yang dirotasikan dengan tanaman semangka di lahan sawah.
Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perubahan beberapa sifat
fisik tanah akibat pemberian bahan organik jerami padi, pupuk kandang
kambing, dan pupuk petroganik pada tanah sawah yang ditanamisemangka di
Desa Air Hitam, Kecamatan Lima Puluh Kabupaten Batubara.
Hipotesis Penelitian

Penambahan bahan organik jerami padi,pupuk kandang kambing,
serta pupuk petroganikdan mulsa jeramidapat memperbaiki sifat fisik tanah
sawah yang ditanamisemangka di Desa Air Hitam Kecamatan Lima Puluh
Kabupaten Batubara.
Kegunaan Penelitian
Adapun kegunaan penelitian ini adalah sebagai salah satu syarat untuk
dapat menyelesaikan studi di program studi Agroekoteknologi, Fakultas
Pertanian Universitas Sumatera Utara dan sebagai bahan informasi bagi yang
membutuhkan.

Universitas Sumatera Utara