Strategi Bertahan Hidup Lansia di Pondok Lanjut usia Ma’arif Muslimin Kota Padangsidimpuan

STRATEGI BERTAHAN HIDUP LANSIA DI PONDOK LANJUT USIA
MA’ARIFMUSLIMIN KOTA PADANGSIDIMPUAN
Oleh
IMAM FAHRULROZI HRP
100901016

Abstrak
Penuaan yang telah menjadikan seorang menjadi lansia dan mengalami perubahan kondisi
fisik seharusnya kehidupannya lebih diperhatikan oleh keluarga dan lingkungan sekitarnya,
Namun demikian, hal tersebut kurang diperhatikan sehingga lansia kurang sejahtera dalam
masa tuanya, hal ini diakibatkan karena adanya stigma yang masih tertanam dalam
keluarga bahwa para lansia sering dipandang sebagai beban dari pada sebagai sumber daya
atau dalam kehidupan masa tua lansia seringkali di persepsikan secara negatif. Hadirnya
lembaga kesejahteraan lansia tidak mampu memberikan jaminan kesejahteraan seutuhnya
kepada para lansia. Tidak heran jika dalam kehidupan sehari-hari para lansia berusaha
untuk menghidupi dirinya sendiri walaupun sudah berada di dalam Lembaga Kesejahteraan
Lansia atau Pondok Lansia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui strategi-strategi
bertahan hidup Lansia Di Pondok Ma’arif Muslimin Kota Padangsidimpuan. Jenis
penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan
menggunakan metode pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan
cara observasi, wawancara mendalam dan studi kepustakaan. Lansia menerapkan tiga

strategi untuk tetap bertahan hidup, dan memenuhi kebutuhan pokok selama berada di
Pondok yaitu: strategi Alternative subsistensi yaitu strategi bertahan hidup yang dilakukan
lansia dengan mengoptimalkan sumber daya yang mereka miliki untuk menambah
pendapatan mereka yakni dengan bekerja dengan mengelolah lahan miik warga yang di
tanami sayuran, dengan profesi tukang urut, dengan menjual hasil keterampilan anyaman.
Strategi mengikat sabuk lebih kencang yang dilakukan yaitu dengan melakukan
penghematan baik dengan pengurangan mutu makanan, tidak menggunakan listrik
sehingga biaya keluar dapat di tekan, menerapkan pola hemat, dengan biaya yang paspasan berobat ke puskesmas atau tukang pijat, minum jamu tradisional atau membeli obat
di warung ketika sakit. Strategi jaringan adalah strategi bertahan hidup yang dilakukan
dengan cara meminta bantuan kepada kerabat, tetangga dan relasi lainnya ketika dalam
kesulitan. Lansia umumnya meminta uang kepada saudara, serta mengharapkan Infaq,
sedekah, dan bantuan dari pemerintah dan masyarakat tetangga. Dan juga Lansia meminta
bantuan masyarakat sekitar Pondok agar ada masyarakat yang mau meminjamkan lahan
kepada mereka. Pemberdayaan keterampilan bagi para Lansia menjadi nilai positif bagi
mereka selain sebagai pengembangan potensi diri sebagai tindakan nyata dan juga untuk
mendapatkan penghasilan, Di Pondok Ma’arif Muslimin keterampilan diajarkan kepada
Lansia Berupa mengayam rumput purun menjadi tas, tempat sirih, bungkus dodol.
Kata kunci : Strategi bertahan, Lansia, Pondok, pemberdayaan

Universitas Sumatera Utara