Hilirisasi dan Pemasaran Produk Pangan Menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) Prosiding

pemakalah Utama

BILllUSASIDANPEMASARANPRODUKPANGAN
MENGHADAPI MASYARAKAT EKONOMI ASEAN (MEA)
Oleh:
Tavi Supriana1
Program Studi Magister Agribisnis FP USU Medan

Abstrak
Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) adalah persetujuan dari Negara Negara
ASEAN untuk membentuk kawasan ekonomi yang terintegrasi. Bagi Indonesia
sendiri, MEA akan menjadi kesempatan yang baik karena mengecilnya hambatan
perdagangan. Implementasi MEA akan membuat pasar produk pertanian
membesar. Pasar ASEAN meliputi sekitar 600 juta penduduk, dengan pangsa
ekonomi sebesar 2,57 Trillion USD (2016). Implementasi MEA menimbulkan
konsekuensi jika ingin menjadikan ajang ini sebagai peluang. Untuk produk
pangan, strategi hilirisasi industri adalah strategi andalan untuk memasuki pasar
MEA. Untuk mendukung keberhasilan program hilirisasi adalah Indonesia hams
memiliki industri dasar (dalam hal ini sektor pertanian) yang kuat sebagai industri
pendukung untuk menghasilkan bahan mentah sebagai bahan baku industri.
Hilirisasi perlu didukung oleh adanya industri dasar yang efisien. Komoditi

pangan yng memiliki peluang untuk hilirisasi industri adalah karet, kelapa sawit,
kakao, kopi, gula, teh, singkong, jagung, dan sagu .Hilirisasi industri adalah
penting dan strategis bagi Indonesia, tetapi butuh komitmen besar dari para
pemangku kepentingan di dalam negeri untuk mewujudkannya Meningkatkan
daya saing produk adalah kata kunci untuk dapat memenangkan pasar MEA.
Permasalahan dalam aspek daya saing produk pangan Indonesia meliputi :
tuntutan standarisasi produk dan proses, tuntutan pangan yang tidak mengandung
bahan berbahaya, tuntutan integrasi pengelolaan rantai pasok, dan peningkatan
kualitas, mutu dan keamanan pangan. Indonesia memiliki banyak tantangan dan
t1siko-risiko yang akan muncul bila MEA telah diimplementasikan. Dibutuhkan
ketjasama antara otoritas negara dan para pelaku usaha, perbaikan infrastmkur
baik secara fisik dan social (hukum dan kebijakan), serta perlu peningkatan
kemampuan serta daya saing tenaga keIja dan perusahaan di Indonesia ..

Latar Belakang
Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) adalah persetujuan dari Negara Negara
ASEAN untuk membentuk kawasan ekonomi yang terintegrasi. Bagi Indonesia
sendiri, MEA akan menjadi kesempatan yang baik karena mengecilnya hambatan
perdagangan. Jika bisa dimanfaatkan maka hal ini akan berdampak pada
peningkatan eskpor yang pada aldlirnya akan meningkatkan GDP Indonesia. Oi

sisi lain, barang dad Negara ASEAN lain juga akan masuk tanpa hambatan Ice
77