S SEJ 1106631 Abstract

ABSTRAK
Penelitian ini berjudul Perbandingan Pemikiran Tentang Revolusi Indonesia
Antara Soekarno dan Tan Malaka (1945-1949). Penelitian ini dilatar belakangi oleh
pemikiran tokoh revolusioner, yaitu Soekarno dan Tan Malaka mengenai revolusi
Indonesia 1945-1949. Pemikiran keduanya menjadi modal untuk melawan kolonialisme
bangsa asing di Indonesia, baik lewat tulisan maupun lisan. Soekarno mampu mengantar
bangsa Indonesia menuju kemerdekaan, hingga ia terpilih menjadi presiden Republik
Indonesia yang pertama. Namun kemerdekaan yang diraih bukan menjadi akhir dari
perjuangan bangsa Indonesia. Pembentukan pemerintahan dan kembalinya Belanda ke
Indonesia menjadi tantangan yang harus dilalui bangsa Indonesia dalam mempertahankan
kemerdekaannya. Permasalahan utama yang diangkat dalam penelitian ini adalah
bagaimana perbandingan pemikiran tentang Revolusi Indonesia antara Soekarno dan Tan
Malaka (1945-1949)?
Pemikiran revolusioner Soekarno dan Tan Malaka terbentuk dari pengalaman,
baik lingkungan tempat keduanya tinggal, lingkungan pendidikan, serta peran organisasi
yang diikuti keduanya. Keduanya sangat menentang sistem kapitalisme, feodalisme,
kolonialisme, dan imperialisme yang dijalankan oleh negara Barat (Eropa). Namun
pendirian Soekarno berubah ketika ia memilih kooperatif dengan pihak Jepang, yang
berhasil mengalahkan bangsa Barat. Berbeda dengan Tan Malaka yang tetap konsisten
bersikap non-kooperatif terhadap bangsa manapun yang melakukan praktik kolonialisme
atau imperialisme. Saat bangsa Indonesia berjuang mempertahankan kemerdekaan, pihak

Sekutu tidak menginginkan diplomasi dengan Soekarno, karena ia merupakan kolaborator
Jepang. Hingga Soekarno mempercayakan Sutan Sjahrir sebagai delegasi Indonesia,
untuk berdiplomasi dengan pihak Sekutu dan Belanda. Tan Malaka yang tidak setuju
dengan keputusan Soekarno, memilih menjadi oposisi dengan mempropagandakan
pertempuran dan membentuk organisasi revolusioner, Persatuan Perjuangan. Menurut
Tan Malaka cara mempertahankan kemerdekaan Indonesia adalah dengan cara revolusi,
merampas hak milik bangsa asing yang berada di Indonesia. Tan Malaka memiliki
keinginan untuk membentuk pemerintahan sosialis di Republik Indonesia, sementara
Soekarno menginginkan pemerintahan yang berdasarkan persatuan Indonesia, gotong
royong. Soekarno yang dianggap menjadi penjahat perang oleh pihak sekutu,
membuatnya berinisiatif untuk memberikan jabatan pemimpin revolusi kepada Tan
Malaka, jika Soekarno-Hatta sudah tidak berdaya. Dalam hal sistem pemerintahan
keduanya sama-sama menghendaki sistem partai tunggal agar tidak terjadi perpecahan
dalam politik Republik Indonesia. Keduanya juga sepaham mengenai sistem demokrasi
untuk diterapkan di Indonesia, karena keduanya sangat peduli akan hak asasi manusia
dalam mengeluarkan pendapat. Dampak dari pemikiran revolusi Tan Malaka adalah
banyaknya pengikut yang mengaguminya, namun keselamatan dirinya terancam, ia
dieksekusi karena dianggap sebagai komunis berbahaya. Sementara bagi Soekarno adalah
kepercayaan rakyat Indonesia terhadap kepemimpinannya, namun munculnya oposisioposisi yang mengancam pemerintahannya.
Kata kunci: Revolusi, Soekarno, Tan Malaka, Diplomasi, Pertempuran.


Indari Prameswardani, 2016
PERBANDINGAN PEMIKIRAN TENTANG REVOLUSI INDONESIA ANTARA SOEKARNO DAN TAN
MALAKA (1945-1949)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ABSTRACT
The title of this study is the comparison of consideration of Indonesian revolution
between Soekarno and Tan Malaka (1945-1949). The background of this study is
considerations of revolutionaries, which were from Soekarno and Tan Malaka thoughts
about Indonesian revolution (1945-1949). Their considerations became an asset for
Indonesian to fight back against colonialism of invaders, either through written or oral.
With all of the efforts, Sokarno was able to bring Indonesian to its Independence, until he
was elected as the first president of indonesia. Yet, the independency is not the end of
Indonesians’ struggle. The ins and outs of government formation and the return of the
dutch became obstacles that need to be passed by Indonesian to defend their
independence. So, the problem of this study is how is the comparison of consideration of
Indonesian revolution between Soekarno and Tan Malaka (1945-1949)?.
The revolutionary consideration of Soekarno and Tan Malaka formed by
experiences, either it is from their living environment, school environment, or even from

the organizations. Both of them are against capitalism, feodalism, colonialism, and
imperialism that are run by western country (Europe). However, Soekarno’s principle
changed, when he chose to become a collaborator for Japan who successfully defeat the
western. It is oppositely with Tan Malaka who consistantly act non-cooperatively to othe
nation that is using colonialism and imperialism. When Indonesian fight to defend their
independence, the ally didn’t want to do a diplomacy with Soekarno, because of his status
as a japanese collaborator. Until the time that Soekarno entrusting Sutan Sjahrir to be an
Indonesian delegation. Tan Malaka who does not agree with Soekarno’s decision, choose
to be an oposition with propagandize a war and creating revolutionaries organization,
Persatuan Perjuangan. According to Tan Malaka, the way to defend independence of
Indonesia is in the way of revolutionary, robbing foreigners’ right. Tan Malaka has a
desire to create a socialist government in republic of Indonesia, while Soekarno has a
desire to create a government based on the unity of Indonesian, mutual cooperation.
Soekarno who was considered as a war criminal by the ally gave him to initiatively give
his position as a leader of revolution to Tan Malaka, if he had became powerless. In a
matter of government system, both of them are agreeing a single party system to avoid a
disunity of politics of Indonesia. Both of them also have the same perspective about
democracy system to be applied in Indonesia, because they were really care about
human’s right in giving an opinion. The result of the revolutionary consideration of Tan
Malaka is that he got a lot of followers who adore him, but his life is threatened, he was

executed, because he was considered as a dangerous communist. Meanwhile, Soekarno is
the Indonesian people’s trust of his leadership, but there are opositions who threaten his
legacy.
Keywords: Revolution, Soekarno, Tan Malaka, Diplomacy, Battle.

Indari Prameswardani, 2016
PERBANDINGAN PEMIKIRAN TENTANG REVOLUSI INDONESIA ANTARA SOEKARNO DAN TAN
MALAKA (1945-1949)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Indari Prameswardani, 2016
PERBANDINGAN PEMIKIRAN TENTANG REVOLUSI INDONESIA ANTARA SOEKARNO DAN TAN
MALAKA (1945-1949)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu