Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pandangan Masyarakat Negeri Rumahtiga Tentang Kebersamaan Dalam Falsafah Sagu Salempeng Patah Dua Pasca Konflik 1999
Pandangan Masyarakat Negeri Rumahtiga Tentang
Kebersamaan Dalam Falsafah Sagu Salempeng Patah Dua Pasca
Konflik 1999
TESIS
Diajukan Kepada Fakultas Teologi
Guna Memenuhi Sebagian dari Persyaratan
Untuk Memperoleh Gelar Master Sains (M.Si)
Oleh :
HENLY SIAHAYA
752013004
Magister Sosiologi Agama
Fakultas Teologi
Universitas Kristen Satya Wacana
Salatiga
2015
MOTTO
Bersukacitalah dalam pengharapan,
sabarlah dalam kesesakan, dan bertekunlah
dalam doa!
** Roma 12 : 12 **
LEMBARAN PERSEMBAHAN
Bukan dengan kekuatanku.. Ku dapat jalani hidupku... Tanpa Tuhan yang disampingku..
Ku tak mampu sendiri.. Engkaulah kuatku.. Yang menopangku.. Ku pandang wajahMu dan
berseru.. Pertolonganku datang dariMu.. Peganglah tanganku jangan lepaskan.. Kaulah
harapan dalan hidupku..
Dengan bekerja keras, kau tetap setia menjadi pribadi yang memotivasiku..
Dengan sayang dan hangatnya dekapan, kau selalu memeluk, mencium dan melindungiku..
Dengan air mata dan keringat, kau tak pernah lelah mencari nafkah bagiku..
Dengan kelemahan dan ketegaran, kau tetap hadir sebagai sandaran dan kehormatan..
Tiada yang mampu menyayangiku sepertimu Papa..
Kaulah yang tersayang dalam hidup ini..
Dengan berbagai cara, kau tetap setia menjadi pribadi yang sempurna bagiku..
Dengan cinta dan kasih, kau selalu menjaga, membimbing dan merawatku..
Dengan air mata dan keringat, kau tak pernah mengeluh menopangku..
Dengan kelebihan dan kekurangan, kau hadir sebagai penyayang dan pengasih..
Dengan canda dan tawa, kau menghiburku dalam suka maupun duka..
Kini, kau telah pergi dan tak kan pernah kembali..
Pergi menghadap Sang Ilahi tuk selama-lamanya..
Tiada yang mampu menggantikanmu dan mencintaiku sepertimu Mama..
Kaulah yang tercinta dalam hidup ini..
Dengan keceriaan, kalian tetap setia menjadi pribadi yang menyemangatiku..
Dengan kebaikan, kalian selalu menemaniku merangkai perjalanan hidup..
Dengan kebersamaan, kalian tak pernah jenuh membantu susah dan senangku..
Tiada yang mampu mengasihiku seperti kalian: :
Ibu, Kakak Benny, Kakak Rocky dan Teofilia.. Kalianlah yang terkasih dalam hidup ini..
Awal berjumpa, kau hadir sebagai teman dan berjuang dalam satu medan juang..
Namun dalam cinta, kau dan aku bersama menjalani hidup ini..
Dalam suka dan duka, kau hadir sebagai penolong, penyemangat bahkan pelindung bagiku..
Tiada yang mampu menggantikanmu Nancy.. Kau bagian yang terindah dalam hidupku..
Akhirnya, dengan penuh syukur..
Ku persembahkan tesis ini bagiMu :
“Tuhan Yesus Kristus”
&
Dengan setulus cinta kasih..
Ku persembahkan tesis ini untuk kalian :
“Papa, Almarhumah Mama, Ibu, Kakak
Benny, Kakak Rocky,Teofilia dan
Nancy Botter”
KATA PENGANTAR
Syukur bagiMu Tuhan Yesus Kristus, ketika banyak tantangan dan
rintangan yang penulis lalui bersamaMu. Hati ini selalu memanjatkan doa.
Kini, syukur penulis lafaskan atas berbagai berkat yang Tuhan berikan dalam
hidup ini. Takkan punya arti hidup ini, jika Tuhan tidak bersama dengan
penulis. Melalui doa dan kerja keras, keberhasilan kini penulis raih dalam
hidup ini. Selain kepadamu ya Tuhanku, ada pula banyak pihak yang harus
penulis ucapkan terima kasih. Mereka adalah :
1. Papa, Mama (Almarhumah), Ibu, Kakak Benny, Kakak Rocky dan
Teofilia. Kalian adalah motivator terbesar dalam hidup penulis.
Keberhasilan penulis adalah rangkaian cinta dan sayang kalian bagi
penulis. Tiada kata yang lebih indah selain terima kasih banyak untuk
segala sesuatu yang kalian berikan
bagi penulis. Dengan berbagai
kekurangan dan kelebihan, kalian jadikan penulis sebagai seorang yang
kini memiliki gelar kedua. Sungguh berharganya kalian bagi penulis.
2.
Prof. Pdt. John. A. Titaley, Th.D dan Dr. Pdt. Thobias Messakh selaku
dosen pembimbing yang sangat memberi banyak dukungan dan
pengorbanan bagi penulis selama menjalani proses perkuliahan hingga
bimbingan tesis. Terima kasih banya untuk setiap bimbinga, nasihat dan
teguran yang diberikan kepada penulis. Tuhan Yesus memberkati.
3. Keluarga B. Botter; (Almarhum Papa), Mama dan Edeth. Terima kasih
atas berbagai dukungan doa serta berbagai bantuan yang diberikan bagi
penulis selama penulis menjalani studi. Tuhan Yesus memberkati.
4. Kekasih tercinta Nancy Destherecia Natalia Botter yang selalu
memberikan dukungan doa dan semangat serta cinta untuk penulis dalam
proses penulisan tesis ini. Kau adalah bagian terindah yang pernah
kumiliki. Tuhan Yesus memberkati.
5. Pdt. Izak Y. M. Lattu selaku dosen penguji bagi penulis. Terima kasih
banyak Bu, telah memberikan banya masukan serta meluangkan waktu
dan tenaga untuk ada dalam proses akhir penulis. Tuhan Yesus
memberkati.
6.
Keluarga Besar Wattimena di Wailela (Opa, Oma dan semua). Terima
kasih untuk dukungan doa serta bantuan yang diberikan bagi penulis.
Tuhan Yesus memberkati.
7.
Keluarga P. Taberima di Kayu Tiga (Om Pol, Bong, Gerly, Non dan
Avri). Terima kasih banyak untuk semua dukungan yang diberikan bagi
penulis selama ini. Tuhan Tesus memberkati.
8.
Oma Yos Ralahalu tercinta, terima kasih untuk doamu oma. Kiranya
Tuhan Yesus selalu memberikan umur yang panjang bagi oma.
9. Keluarga Pdt. Elifas Tomix Maspaitella, M.Si. Terima kasih untuk segala
informasi dan dukungan yang telah diberikan bagi penulis selama ini.
Tuhan Yesus memberkati.
10. Idjon Lauluw, terima kasih untuk doa dan dukungan bagi penulis selama
ini. Tuhan Yesus berkati.
11. Pemerintah Negeri Rumahtiga dan para narasumber yang telah bersedia
meluangkan waktu dan memberikan informasi kepada penulis selama
proses penelitian. Tuhan memberkati.
12. Para dosen dan karyawan/karyawati Magister Sosiologi Agama. Terima
kasih untuk semua pengajaran dan pelayanan selama penulis menimba
ilmu. Tuhan Yesus berkati.
13. Teman-teman MSA 2013. Terima kasih untuk kebersamaan kita selama
ini. Ada peretemuan, pasti ada perpisahan. Kita datang dengan tujuan
yang sama, walau pulang dengan tujuan yang berbeda, namun kita tetap
satu: MSA 2013. Selamat berkarya di tempat masing-masing. Tuhan
Yesus memberkati.
14. Marcella Cicilia Mantik, terima kasih untuk kebersamaannya selama di
Salatiga. Tuhan Yesus memberkati.
15. Semua pihak yang telah membatu penulis dalam suka maupun duka.
Terima kasih banyak. Tuhan memberkati kalian dalam tugas dan
tanggung jawab masing-masing.
ABSTRAK
Falsafah sagu salempeng patah dua merupakan sebuah ungkapan yang
mempunyai arti mendalam bagi masyarakat Maluku terkhususnya masyarakat
Negeri Rumhatiga. Falsafah yang merupakan warisan dari leluhur ini,
dipergunakan sebagai lambang pemersatu. Oleh karenanya, aktualisasi nilai dari
falsafah ini telah menjadi perekat sosial diantara masyarakat Negeri Rumahtiga
sehingga menciptakan solidaritas sosial yang tinggi. Hal ini sangat membantu
mereka untuk dapat membina kehidupan yang saling mempedulikan dan tolongmenolong antara satu dengan yang lainnya.
Dalam aktualisasi falsafah sagu salmepeng patah dua, ada terjalin
hubungan yang sangat erat, baik antara individu maupun kelompok. Oleh karena
itu, aktualisasi nilai dari falsafah sagu salempeng patah dua sebenarnya
mengandung banyak nilai-nilai sosial yang bermanfaat dalam membina
hubungan sebagai orang bersaudara di Maluku, terkhususnya Negeri Rumahtiga.
Keberadaan dari falsafah ini menunjukkan bagaimana masyarakat Negeri
Rumahtiga masih menjunjung tinggi tradisi atau warisan dari leluhur mereka
yang berguna untuk membina hubungan yang harmonis demi kesejahteraan
bersama. Namun pada kenyataannya, dalam membina kehidupan tersebut,
aktualisasi dari falsafah sagu salempeng patah dua terancam bergeser bahkan
cenderung hilang dari aktivitas kehidupan masyarakat Negeri Rumahtiga.
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
LEMBARAN PENGESAHAN
ii
MOTTO
iii
LEMBARAN PERSEMBAHAN
iv
KATA PENGANTAR
vi
DAFTAR ISI
ix
ABSTRAK
xii
BAB I
1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
1
B. Perumusan Masalah
7
C. Tujuan Penulisan
7
D. Manfaat Penulisan
7
E. Metode Penelitian
8
1. Pendekatan Penelitian
8
2. Lokasi dan Waktu Penelitian
9
3. Sumber Data
9
4. Teknik Pengumpulan Data
10
5. Teknik Analisa Data
10
F. Sistematika Penulisan
BAB II
LANDASAN TEORI
11
13
A. Riwayat Hidup Emile Durkheim
13
B. Konsep Tentang Masyarakat
15
C. Konsep Fakta Sosial
17
D. Teori Solidaritas Sosial
21
1. Solidaritas Sosial Mekanik
22
2. Solidaritas Sosial Organik
24
E. Konsep Tentang Agama
BAB III
27
PANDANGAN MASYARAKAT NEGERI RUMAHTIGA
33
TENTANG KEBERSAMAAN FALSAFAH SAGU
SALEMPENG PATAH DUA PASCA KONFLIK 1999
A. Pendahuluan
33
B. Gambaran Umum Negeri Rumahtiga
38
1. Konteks Sejarah Rumahtiga
38
2. Letak Geografis dan Sejarah Awal Negeri 42
Rumahtiga
3. Konteks Pembauran Sosial di Rumahtiga
44
a.
Pembauran Sosial Masyarakat Rumahtiga
44
b.
Komunitas Buton di Rumahtiga
48
C. Pandangan Orang Rumahtiga Tentang Kebersamaan 50
Dalam Falsafah Sagu Salempeng Patah Dua Pasca
Konflik 1999.
1.
Sagu Salempeng Patah Dua Sebagai Identitas 50
dan Lambang Pemersatu
2.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pergeseran 54
Pemaknaan Sagu Salempeng Patah Dua Dalam
Praktek Kehidupan Masyarakat Rumahtiga
3.
Dampak dari Pergeseran Pemaknaan Sagu 56
Salempeng Patah Dua
D. Rangkuman
BAB IV
ANALISA
PANDANGAN
59
MASYARAKAT
NEGERI 61
RUMAHTIGA TENTANG KEBERSAMAAN DALAM
FALSAFAH SAGU SALEMPENG PATAH DUA PASCA
KONFLIK 1999.
A. Pendahuluan
61
B. Analisa Pandangan Masyarakat Negeri Rumahtiga 62
Tentang Kebersamaan Dalam Falsafah Sagu Salempeng
Patah Dua Pasca Konflik 1999.
BAB V
PENUTUP
75
A. Kesimpulan
75
B. Saran
76
DAFTAR PUSTAKA
78
Kebersamaan Dalam Falsafah Sagu Salempeng Patah Dua Pasca
Konflik 1999
TESIS
Diajukan Kepada Fakultas Teologi
Guna Memenuhi Sebagian dari Persyaratan
Untuk Memperoleh Gelar Master Sains (M.Si)
Oleh :
HENLY SIAHAYA
752013004
Magister Sosiologi Agama
Fakultas Teologi
Universitas Kristen Satya Wacana
Salatiga
2015
MOTTO
Bersukacitalah dalam pengharapan,
sabarlah dalam kesesakan, dan bertekunlah
dalam doa!
** Roma 12 : 12 **
LEMBARAN PERSEMBAHAN
Bukan dengan kekuatanku.. Ku dapat jalani hidupku... Tanpa Tuhan yang disampingku..
Ku tak mampu sendiri.. Engkaulah kuatku.. Yang menopangku.. Ku pandang wajahMu dan
berseru.. Pertolonganku datang dariMu.. Peganglah tanganku jangan lepaskan.. Kaulah
harapan dalan hidupku..
Dengan bekerja keras, kau tetap setia menjadi pribadi yang memotivasiku..
Dengan sayang dan hangatnya dekapan, kau selalu memeluk, mencium dan melindungiku..
Dengan air mata dan keringat, kau tak pernah lelah mencari nafkah bagiku..
Dengan kelemahan dan ketegaran, kau tetap hadir sebagai sandaran dan kehormatan..
Tiada yang mampu menyayangiku sepertimu Papa..
Kaulah yang tersayang dalam hidup ini..
Dengan berbagai cara, kau tetap setia menjadi pribadi yang sempurna bagiku..
Dengan cinta dan kasih, kau selalu menjaga, membimbing dan merawatku..
Dengan air mata dan keringat, kau tak pernah mengeluh menopangku..
Dengan kelebihan dan kekurangan, kau hadir sebagai penyayang dan pengasih..
Dengan canda dan tawa, kau menghiburku dalam suka maupun duka..
Kini, kau telah pergi dan tak kan pernah kembali..
Pergi menghadap Sang Ilahi tuk selama-lamanya..
Tiada yang mampu menggantikanmu dan mencintaiku sepertimu Mama..
Kaulah yang tercinta dalam hidup ini..
Dengan keceriaan, kalian tetap setia menjadi pribadi yang menyemangatiku..
Dengan kebaikan, kalian selalu menemaniku merangkai perjalanan hidup..
Dengan kebersamaan, kalian tak pernah jenuh membantu susah dan senangku..
Tiada yang mampu mengasihiku seperti kalian: :
Ibu, Kakak Benny, Kakak Rocky dan Teofilia.. Kalianlah yang terkasih dalam hidup ini..
Awal berjumpa, kau hadir sebagai teman dan berjuang dalam satu medan juang..
Namun dalam cinta, kau dan aku bersama menjalani hidup ini..
Dalam suka dan duka, kau hadir sebagai penolong, penyemangat bahkan pelindung bagiku..
Tiada yang mampu menggantikanmu Nancy.. Kau bagian yang terindah dalam hidupku..
Akhirnya, dengan penuh syukur..
Ku persembahkan tesis ini bagiMu :
“Tuhan Yesus Kristus”
&
Dengan setulus cinta kasih..
Ku persembahkan tesis ini untuk kalian :
“Papa, Almarhumah Mama, Ibu, Kakak
Benny, Kakak Rocky,Teofilia dan
Nancy Botter”
KATA PENGANTAR
Syukur bagiMu Tuhan Yesus Kristus, ketika banyak tantangan dan
rintangan yang penulis lalui bersamaMu. Hati ini selalu memanjatkan doa.
Kini, syukur penulis lafaskan atas berbagai berkat yang Tuhan berikan dalam
hidup ini. Takkan punya arti hidup ini, jika Tuhan tidak bersama dengan
penulis. Melalui doa dan kerja keras, keberhasilan kini penulis raih dalam
hidup ini. Selain kepadamu ya Tuhanku, ada pula banyak pihak yang harus
penulis ucapkan terima kasih. Mereka adalah :
1. Papa, Mama (Almarhumah), Ibu, Kakak Benny, Kakak Rocky dan
Teofilia. Kalian adalah motivator terbesar dalam hidup penulis.
Keberhasilan penulis adalah rangkaian cinta dan sayang kalian bagi
penulis. Tiada kata yang lebih indah selain terima kasih banyak untuk
segala sesuatu yang kalian berikan
bagi penulis. Dengan berbagai
kekurangan dan kelebihan, kalian jadikan penulis sebagai seorang yang
kini memiliki gelar kedua. Sungguh berharganya kalian bagi penulis.
2.
Prof. Pdt. John. A. Titaley, Th.D dan Dr. Pdt. Thobias Messakh selaku
dosen pembimbing yang sangat memberi banyak dukungan dan
pengorbanan bagi penulis selama menjalani proses perkuliahan hingga
bimbingan tesis. Terima kasih banya untuk setiap bimbinga, nasihat dan
teguran yang diberikan kepada penulis. Tuhan Yesus memberkati.
3. Keluarga B. Botter; (Almarhum Papa), Mama dan Edeth. Terima kasih
atas berbagai dukungan doa serta berbagai bantuan yang diberikan bagi
penulis selama penulis menjalani studi. Tuhan Yesus memberkati.
4. Kekasih tercinta Nancy Destherecia Natalia Botter yang selalu
memberikan dukungan doa dan semangat serta cinta untuk penulis dalam
proses penulisan tesis ini. Kau adalah bagian terindah yang pernah
kumiliki. Tuhan Yesus memberkati.
5. Pdt. Izak Y. M. Lattu selaku dosen penguji bagi penulis. Terima kasih
banyak Bu, telah memberikan banya masukan serta meluangkan waktu
dan tenaga untuk ada dalam proses akhir penulis. Tuhan Yesus
memberkati.
6.
Keluarga Besar Wattimena di Wailela (Opa, Oma dan semua). Terima
kasih untuk dukungan doa serta bantuan yang diberikan bagi penulis.
Tuhan Yesus memberkati.
7.
Keluarga P. Taberima di Kayu Tiga (Om Pol, Bong, Gerly, Non dan
Avri). Terima kasih banyak untuk semua dukungan yang diberikan bagi
penulis selama ini. Tuhan Tesus memberkati.
8.
Oma Yos Ralahalu tercinta, terima kasih untuk doamu oma. Kiranya
Tuhan Yesus selalu memberikan umur yang panjang bagi oma.
9. Keluarga Pdt. Elifas Tomix Maspaitella, M.Si. Terima kasih untuk segala
informasi dan dukungan yang telah diberikan bagi penulis selama ini.
Tuhan Yesus memberkati.
10. Idjon Lauluw, terima kasih untuk doa dan dukungan bagi penulis selama
ini. Tuhan Yesus berkati.
11. Pemerintah Negeri Rumahtiga dan para narasumber yang telah bersedia
meluangkan waktu dan memberikan informasi kepada penulis selama
proses penelitian. Tuhan memberkati.
12. Para dosen dan karyawan/karyawati Magister Sosiologi Agama. Terima
kasih untuk semua pengajaran dan pelayanan selama penulis menimba
ilmu. Tuhan Yesus berkati.
13. Teman-teman MSA 2013. Terima kasih untuk kebersamaan kita selama
ini. Ada peretemuan, pasti ada perpisahan. Kita datang dengan tujuan
yang sama, walau pulang dengan tujuan yang berbeda, namun kita tetap
satu: MSA 2013. Selamat berkarya di tempat masing-masing. Tuhan
Yesus memberkati.
14. Marcella Cicilia Mantik, terima kasih untuk kebersamaannya selama di
Salatiga. Tuhan Yesus memberkati.
15. Semua pihak yang telah membatu penulis dalam suka maupun duka.
Terima kasih banyak. Tuhan memberkati kalian dalam tugas dan
tanggung jawab masing-masing.
ABSTRAK
Falsafah sagu salempeng patah dua merupakan sebuah ungkapan yang
mempunyai arti mendalam bagi masyarakat Maluku terkhususnya masyarakat
Negeri Rumhatiga. Falsafah yang merupakan warisan dari leluhur ini,
dipergunakan sebagai lambang pemersatu. Oleh karenanya, aktualisasi nilai dari
falsafah ini telah menjadi perekat sosial diantara masyarakat Negeri Rumahtiga
sehingga menciptakan solidaritas sosial yang tinggi. Hal ini sangat membantu
mereka untuk dapat membina kehidupan yang saling mempedulikan dan tolongmenolong antara satu dengan yang lainnya.
Dalam aktualisasi falsafah sagu salmepeng patah dua, ada terjalin
hubungan yang sangat erat, baik antara individu maupun kelompok. Oleh karena
itu, aktualisasi nilai dari falsafah sagu salempeng patah dua sebenarnya
mengandung banyak nilai-nilai sosial yang bermanfaat dalam membina
hubungan sebagai orang bersaudara di Maluku, terkhususnya Negeri Rumahtiga.
Keberadaan dari falsafah ini menunjukkan bagaimana masyarakat Negeri
Rumahtiga masih menjunjung tinggi tradisi atau warisan dari leluhur mereka
yang berguna untuk membina hubungan yang harmonis demi kesejahteraan
bersama. Namun pada kenyataannya, dalam membina kehidupan tersebut,
aktualisasi dari falsafah sagu salempeng patah dua terancam bergeser bahkan
cenderung hilang dari aktivitas kehidupan masyarakat Negeri Rumahtiga.
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
LEMBARAN PENGESAHAN
ii
MOTTO
iii
LEMBARAN PERSEMBAHAN
iv
KATA PENGANTAR
vi
DAFTAR ISI
ix
ABSTRAK
xii
BAB I
1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
1
B. Perumusan Masalah
7
C. Tujuan Penulisan
7
D. Manfaat Penulisan
7
E. Metode Penelitian
8
1. Pendekatan Penelitian
8
2. Lokasi dan Waktu Penelitian
9
3. Sumber Data
9
4. Teknik Pengumpulan Data
10
5. Teknik Analisa Data
10
F. Sistematika Penulisan
BAB II
LANDASAN TEORI
11
13
A. Riwayat Hidup Emile Durkheim
13
B. Konsep Tentang Masyarakat
15
C. Konsep Fakta Sosial
17
D. Teori Solidaritas Sosial
21
1. Solidaritas Sosial Mekanik
22
2. Solidaritas Sosial Organik
24
E. Konsep Tentang Agama
BAB III
27
PANDANGAN MASYARAKAT NEGERI RUMAHTIGA
33
TENTANG KEBERSAMAAN FALSAFAH SAGU
SALEMPENG PATAH DUA PASCA KONFLIK 1999
A. Pendahuluan
33
B. Gambaran Umum Negeri Rumahtiga
38
1. Konteks Sejarah Rumahtiga
38
2. Letak Geografis dan Sejarah Awal Negeri 42
Rumahtiga
3. Konteks Pembauran Sosial di Rumahtiga
44
a.
Pembauran Sosial Masyarakat Rumahtiga
44
b.
Komunitas Buton di Rumahtiga
48
C. Pandangan Orang Rumahtiga Tentang Kebersamaan 50
Dalam Falsafah Sagu Salempeng Patah Dua Pasca
Konflik 1999.
1.
Sagu Salempeng Patah Dua Sebagai Identitas 50
dan Lambang Pemersatu
2.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pergeseran 54
Pemaknaan Sagu Salempeng Patah Dua Dalam
Praktek Kehidupan Masyarakat Rumahtiga
3.
Dampak dari Pergeseran Pemaknaan Sagu 56
Salempeng Patah Dua
D. Rangkuman
BAB IV
ANALISA
PANDANGAN
59
MASYARAKAT
NEGERI 61
RUMAHTIGA TENTANG KEBERSAMAAN DALAM
FALSAFAH SAGU SALEMPENG PATAH DUA PASCA
KONFLIK 1999.
A. Pendahuluan
61
B. Analisa Pandangan Masyarakat Negeri Rumahtiga 62
Tentang Kebersamaan Dalam Falsafah Sagu Salempeng
Patah Dua Pasca Konflik 1999.
BAB V
PENUTUP
75
A. Kesimpulan
75
B. Saran
76
DAFTAR PUSTAKA
78