rumusan kesepakatan rakor LH

RUMUSAN KESEPAKATAN RAPAT KERJA PROGRAM/KEGIATAN PENGELOLAAN UNGKUNGAN HIDUP
SUMATERA BARAT TAHUN 2017

Pada hari ini, Kamis, tanggal dua puluh tiga bulan Maret tahun dua ribu tujuh belas, berdasarkan surat
undangan Kepala Dinas lingkungan Hidup Provinsi Sumatera Barat nomor 005/368/Sekre/DLH-2017
tanggal 15 Maret 2017 perihal Undangan Rapat Koordinasi Pengelolaan lingkungan Hidup se Sumatera
Barat Tahun 2017, bertempat di Gedung lstana Bung Hatta Bukittinggi, telah dilaksanakan rapat kerja
program/kegiatan pengelolaan lingkungan hidup Sumatera Barat tahun 2017 bersama-sama antara
Oinas lingkungan Hidup dan Bappeda kabupaten/kota dengan Dinas Lingkungan Hidup Provinsi
Sumatera Barat serta instansi teknis terkait lainnya.
Peserta rapat menyepakati hal-hal sebagai berikut:

1.

Dinas lingkungan Hidup kabupaten/kota dan Dinas lingkungan Hidup Provinsi saling bersinergi dan
berkontribusi dalam mencapai sasaran strategis pembangunan LH Provinsi dan nasional di samping
pencapaian sasaran strategis pembangunan LH daerah kabupaten/kota dengan menyediakan
anggaran pengelolaan LH yang memadai dan sinkronisasi perencanaan antara kabupaten/kota,
provinsi dengan nasional.

2. Dinas lingkungan Hidup Kabupaten/Kota bertanggungjawab dalam pelaksanaan pengawasan

implementasi AMDAL, UKL-UPL serta perizinan terhadap usaha dan/atau kegiatan yang berada di
daerahnya .
3.

Dinas

lingkungan

Hidup

Provinsi

melakukan

pembinaan

pada

Kabupaten/Kota


meliputi

pengendalian pencemaran dan kerusakan serta penaatan hukum. Bentuk pembinaan berupa rapat
koordinasi, penyertaan dalam tim, serta uji petik ke instansi lingkungan hidup Kabupaten/Kota serta
objek usaha dan/atau kegiatan.
4.

Untuk kegiatan tanggap darurat lingkungan baik pencemaran maupun kerusakan, langkah awal
dilakukan oleh Kabupaten/Kota setempat sesuai ketentuan berlaku.

5. Dalam hal kerjasama antar daerah untuk pemulihan pencemaran dan kerusakan lingkungan maka
akan dilakukan sharing meliputi; program dan kegiatan serta pendanaan. Untuk penyiapan
masyarakat serta lahan merupakan tanggungjawab dari Kabupaten/Kota. Khusus untuk penyusunan
perjanjian kerjasama Batang Agam draft-nya disampaikan pada akhir Maret dan croschek-nya paling
lambat pada pertengahan April 2017 .
6.

Untuk kegiatan (Proper, pembinaan perizinan, kerusakan, kerjasama antar daerah, dan lain-lain)
yang sudah ada rencana jadwalnya, diharapkan Kabupaten/Kota dapat mensinergikan dengan
jadwal dan kegiatan di provinsi.


7.

Untuk pelaksanaan Passive Sampler, OPD lingkungan Hidup Kabupaten/Kota bertanggung jawab
atas keberadaan tiang sampling yang sudah diberikan, sedang Dinas lingkungan Hidup Provinsi
bertanggung jawab untuk mengkoordinasikan hasil dan operasionalnya ke KLHK.

8. OPD lingkungan hidup kab/kota diharapkan memiliki kegiatan yang berkaitan dengan inventarisasi
kerusakan Lahan Akses Terbuka. Dinas Lingkungan Hid up Provinsi hanya sebatas melakukan uji petik
kerusakan lahan .
9.

Dalam rangka pemulihan lahan akses terbuka diharapkan Kab/kota yang akan mengajukan kegiatan
agar membuat proposal dan diperkuat dengan surat dukungan bupati/walikota serta komitmen
masyarakat.

10. Sejumlah 9 (sembilan) Pemkab/kota yang belum menyusun DDDTLH berkomitmen untuk melakukan
penyusunan DDDTLH berbasis jasa ekosistem pad a tahun 2018.
11. Sejumlah 10 (sepuluh) Kab/Kota yang telah menyusun DDDTLH berkomitmen untuk melanjutkannya
dengan melakukan penyusunan Rencana Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup.

12. Kabupaten/Kota berkomitmen untuk menetapkan target persentase penurunan volume sampah
dengan memperhatikan target nasional.
13. 8agi Kab/ kota yang belum menyusun Perda pengelolaan sampah dan Master Plan pengelolaan
sampah agar segera membuatnya.
14. Menyusun Kebijakan Strategis Daerah ( Jakstrada ) persampahan Kab/ Kota maximal satu tahun
setelah Kebijakan Strategi Nasional ( Jakranas) ditetapkan.
15. Kab/ Kota diharapkan agar mengikuti Program Adipura .
16. Kab/ kota yang telah menyusun dokumen perencanaan lingkungan ( RPPLH, DDDTL, KLHS dllnya)
agar menyerahkan dokumen ke Dinas LH Provinsi.
17. Kab/ Kota agar memfasilitasi kerja sama Rumah sakit dengan Puskesmas tentang tanggung jawab
dan mekanisme pengelolaan limbah 83 medis
18. Kab/ kota agar melakukan pengawasan terhadap pengelolaan Limbah 83 di daerahnya .
19. Kab/ kota agar mendata dan mengoperasionalkan peralatan laboratorium serta mempersiapkan
pengembangan laboratorium DAK menjadi laboratorium lingkungan ( dalam rangka akreditasi labor)
20 . Untuk pengusulan DAK 8idang Lingkungan Hidup tahun 2018, kabupaten/kota berkomitmen untuk
menyediakan data riil dan yang terbaru dan dilengkapi dengan data lokasi (lokus) kegiatan secara
terperinci dalam proposal agar usulan yang disampaikan dapat dinilai layak secara teknis.
21. OPD LH Kabupaten/Kota berkomitmen untuk melakukan percepatan penerapan Surat MENLHK dan
Surat Gubernur terkait DELH dan DPLH dengan melakukan :
a.


lnventarisasi dan verifikasi hasil inventarisasi kegiatan yang telah berjalan namun belum
mempunyai dokumen lingkungan dan lzin Lingkungan yang disampaikan OPD terkait

b.

Melakukan pembinaan kepada para penanggung jawab usaha dan/atau kegiatan terkait proses
penyusunan dan penilaian atau pemeriksaan DELH atau DPLH

c.

Mengalokasikan anggaran untuk penyusunan DELH atau DPLH

d.

Menyurati

pemrakarsa/penanggung jawab

kegiatan


(untuk

kegiatan

pemerintah)

serta

menerapkan sanksi administrasi berupa Paksaan Pemerintah kepada Orang Perseorangan atau
Badan Usaha (Swasta).
e.

Melakukan percepatan

proses penilaian DELH atau pemeriksaan DPLH dan penerbitan lzin

Lingkungan
Demikian kesepakatan ini dibuat sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari hasil keseluruhan rapat,
agar dapat dipedomani.

Bukittinggi, tanggal sebagaimana tersebut di atas,
1.

lr. Novarita (Sekretaris DLH Prov.Sumbar)

2.

Yenni Lusia (DLH Kota Padang)

3.

Leni Amin (DLH Kota Pariaman)

4.

Everyanti (DLH Kota Solak)

5.

Supadria (DLH Kota Bukittinggi)


6. Jhon Kenedi (DLH Kota Payakumbuh)
7.

Heantomas (DPKP2LH Kota Sawahlunto)

8.

Sony lrwanto (Dinas PerkimLH Kota Padang Panjang)

9.

Drg. Erina, MKM (DLH Kab . Dharmasraya)

10. Syaiful (DLH Kab. Solak)
11. Drs. Fardinal (DLH Kab. Pesisir Selatan)

セ。M

12. Delvi Elwina (DLH Kab . Pasaman Ba rat)


13 . Dessy Tikorina (Dinas Perkim LH Kab. Tanah Datar)

セ@

15. Yul ia Kristina D (DLHPKPP Kab. Padang Pariaman)

17. Jufridal (DLHPRKP Kab. Lima Puluh Kota)
18. Yusi Rio (DLHK Kab . Kep. Mentawai)
19. Tresia Rozalinda (Bappeda Kota Solak)
20. Rahmi Hidayanti (Bappeda Kota Bukittinggi)
21 . Murdifin (Bappeda Kota Payakumbuh)
22 . Armiyeti (Bappeda Kota Sawahlunto)
23 . Syafriman Thaib (Bappeda Kota Padang Panjang)
24 . Dedi Firman (Bappeda Kab . Dharmasraya)
25. Nofrizal (Bappeda Kab. Solak)
26. Nofendri (Bappeda Kab . Pesisir Selatan)
27 . Ampon Faurisyah (Bappeda Kab. Tanah Datar)
28. Eva Lina (Bapppeda Kab. Sijunjung)
29. Donny Ardoria (Bappeda Kab . Pasaman)

30. Eka Primalita (Bappeda Kab. Lima Puluh Kota)

セャ@

13.......... ...... .... .

14. Eldarita (Dinas Perkim LH Kab. Sijunjung)

16. Silfia Evayanti (DLHPRKP Kab. Pasaman)

1

セN

15 ... N|q

14 .. ... . .

セN ANMZ|セ@


QV@

!J!i ...

.............. .