1 Rakor Pengelolaan LH BKT 22032017
PROVINSI SUMATERA BARAT
PROVINSI SUMATERA BARAT
DINAS ENERGI DAN
DINAS ENERGI DAN
SUMBERDAYA MINERAL
SUMBERDAYA MINERAL
Oleh,
PENTA WISNU
Pengelolaan Lingkungan Hidup
Pengelolaan Lingkungan Hidup
Kegiatan Pertambangan
Kegiatan Pertambangan
(2)
PERKEMBANGAN UU
PERKEMBANGAN UU
PERTAMBANGAN DAN
PERTAMBANGAN DAN
LINGKUNGAN HIDUP
LINGKUNGAN HIDUP
UU No. 11 Tahun 1967
tentang
Ketentuan-ketentuan
Pokok
Per-tambangan, 2 Desember
1967.
42 TAHUN
PPPUU No. 37 Tahun 1960
tentang
Pertambangan, 14
Oktober 1960.
Indische Mijnwet Stbld. No.
214, Tahun 1899.
61 TAHUN
7 TAHUN
UU No. 4 Tahun 1982
tentang
Ketentuan-ketentuan
Pokok
Pengelolaan
Lingkungan
Hidup,
11 Maret 1982.
UU No. 23 Tahun 1997
tentang
Pengelolaan
Lingkungan
Hidup,
19
September 1997.
15 TAHUN
12 TAHUN
12 TAHUN
UU 32 2009 PPLH
3 Oktober 2009
UU 4 2009 PMB
(3)
…
…
.. sebagian atau seluruh tahapan kegiatan dalam rangka
..
penelitian, pengelolaan dan pengusahaan mineral atau
batubara yang meliputi
penyelidikan umum, eksplorasi,
studi kelayakan
, konstruksi, penambangan, pengolahan dan
pemurnian, pengangltutan dan penjualan, serta kegiatan
pascatambang.
…..
upaya sistematis dan terpadu yang dilakukan
untuk melestarikan fungsi lingkungan hidup dan
mencegah
terjadinya
pencemaran
dan/atau
kerusakan
lingkungan
hidup
yang
meliputi
perencanaan,
pemanfaatan,
pengendalian,
(4)
….. kegiatan dalarn rangka pengusahaan mineral atau batubara
yang meliputi tahapan kegiatan
penyelidikan umum,
eksplorasi, studi kelayakan,
konstrultsi, penambangan,
pengolahan dan pemurnian, pengangkutan dan penjualan,
serta pascatambang.
(5)
5
1. Keterdapatan bahan galian dipermukaan
bumi tidak memilih tempat (terpencar).
2. Padat modal dan teknologi.
3. Beresiko tinggi.
4. Sumberdaya yang tidak dapat diperbarui
5. Dapat difungsikan sebagai penggerak
pembangunan.
6. Harus melalui tahapan
Eksplorasi
Operasi produksi
Reklamasi dan pasca tambang
KARAKTERISTIK USAHA PERTAMBANGAN
KARAKTERISTIK USAHA PERTAMBANGAN
MINERAL DAN BATUBARA
MINERAL DAN BATUBARA
(6)
WUP
WPR
WPN
WP
WUPK
WUPK
WIU
WIU
PK
PK
WPR
WPR
• Penyelidikan Umum
• Esplorasi
• Studi Kelayakan
• Konstruksi • Penambangan • Pengolahan &
Pemn.
• Pengkt, & Penj.
WUP
WUP
PENGUSAHAAN
PENGUSAHAAN
PERTAMBANGAN
PERTAMBANGAN
MINERAL DAN
MINERAL DAN
BATUBARA
(7)
EKSPLORASI
OPERASI PRODUKSI
PU
Eksplorasi
Pengolahan/
Pemurnian
Pengangkutan
& Penjualan
FS
Konstruksi
Penambangan
36 & 76 UU 4 2009
TAHAPAN USAHA PERTAMBANGAN
TAHAPAN USAHA PERTAMBANGAN
PASCATAMBANG
REKLAMASI
(8)
REKAPITULASI DATA
IUP MINERAL DAN BATUBARA
PROVINSI SUMATERA BARAT
(9)
Permen ESDM
28
2009 IUJP
…..
adalah
LINDUNGAN
LINGKUNGAN
PERTAMBANGAN yang merupakan instrumen
untuk memproteksi
lingkungan hidup yang
terkena dampak
kegiatan usaha pertambangan
pada wilayah sesuai dengan
Analisis Mengenai
Dampak Lingkungan
atau
Upaya Pengelolaan
Lingkungan dan Upaya Pemantauan Lingkungan
.
LINGKUNGAN PERTAMBANGAN
(10)
ISU-ISU
ISU-ISU
LINGKUNGAN PERTAMBANGAN
LINGKUNGAN PERTAMBANGAN
Dampak eksplorasi/penelitian dibiaskan
dengan dampak eksploitasi/produksi.
Pertambangan
Pertambangan
sebagai
sebagai
perusak
perusak
lingkungan/ kawasan hutan .
lingkungan/ kawasan hutan .
Analogi dampak kegiatan industri lain
Analogi dampak kegiatan industri lain
untuk pertambangan.
untuk pertambangan.
(11)
NO
PENGAWASAN
PENGAWAS
KETERANGAN
1 Teknis Pertambangan
Inspektur Tambang
Pengawasan
dilakukan melalui : Evaluasi terhadap laporan rencana dan pelaksanaan kegiatan usaha pertambangan dari pemegang IUP, IPR, dan IUPK dan/ atau inspeksi ke lokasi IUP, IPR, dan IUPK. 2 Konservasi sumber daya mineral
dan batubara
3 Keselamatan dan kesehatan kerja pertambangan
4 Keselamatan operasi pertambangan 5
Pengelolaan
lingkungan
hidup,
reklamasi
dan
pascatambang
6 Pemanfaatan teknologi, dan barang, Kemampuan jasa, rekayasa serta rancang bangun dalam negeri
7 Pemasaran Pejabat yang ditunjuk Menteri,
Gubernur, atau
Bupati/Walikota
sesuai dengan
kewenangannya
8 Keuangan
9 Pengelolaan data mineral dan batubara
PENGAWASAN
PENGAWASAN
USAHA
USAHA
PERTAMBANGAN
PERTAMBANGAN
(12)
NO
PENGAWASAN
PENGAWAS
KETERANGAN
10 Pengembangan tenaga kerja teknis pertambangan
Pejabat yang ditunjuk Menteri, Gubernur, atau Bupati/Walikota
sesuai dengan
kewenangannya.
Pengawasan dilakukan melalui : Evaluasi terhadap
laporan rencana dan pelaksanaan
kegiatan usaha pertambangan dari pemegang IUP, IPR, dan IUPK dan/ atau inspeksi ke lokasi IUP, IPR, dan IUPK. 11 Pengembangan dan pember-dayaan masyarakat setempat
12
Penguasaan, pengembangan, dan penerapan teknologi pertam-bangan;
13
Kegiatan lain di bidang kegiatan usaha pertambangan yang me-nyangkut kepentingan umum 14 Pelaksanaan kegiatan sesuai dengan IUP, IPR, atau IUPK
15 Jumlah, jenis, dan mutu hasil usaha pertambangan
(13)
Paling sedikit meliputi :
a.pengelolaan dan pemantauan lingkungan sesuai dengan
dokumen pengelolaan lingkungan atau izin lingkungan yang
dimiliki dan telah disetujui
b.penataan, pemulihan, dan perbaikan lahan sesuai denga
peruntukannya
c.penetapan dan pencairan jaminan reklamasi
d.pengelolaan pascatambang
e.penetapan dan pencairan jaminan pascatambang; dan
f.pemenuhan baku mutu lingkungan sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
Inspektur
Tambang
dalam
melakukan
pengawasan
berkoordinasi dengan Pejabat Pengawas dibidang lingkungan
hidup dan dibidang reklamasi sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
PENGAWASAN PENGELOLAAN
PENGAWASAN PENGELOLAAN
LINGKUNGAN HIDUP, REKLAMASI DAN
LINGKUNGAN HIDUP, REKLAMASI DAN
PASCATAMBANG
PASCATAMBANG
(14)
ELEMEN PENGELOLAAN K3 DAN
ELEMEN PENGELOLAAN K3 DAN
LINGKUNGAN PERTAMBANGAN
LINGKUNGAN PERTAMBANGAN
Kepala
Inspektur
Tambang
(KAIT)
Inspektur Tambang (IT)
Inspektur Tambang (IT)
Kepala Teknik Tambang
Kepala Teknik Tambang
Buku Tambang
Buku Tambang
Organisasi K3 dan Lingkungan
Organisasi K3 dan Lingkungan
Program K3 dan Lingkungan
Program K3 dan Lingkungan
Laporan K3 dan Lingkungan
Laporan K3 dan Lingkungan
(15)
PEMBAGIAN URUSAN DI BIDANG PERTAMBANGAN
MINERAL DAN BATUBARA
(UU 23 2014, PASAL 15 AYAT (1) JO. LAMPIRAN HURUF CC ANGKA 2)
No. Pemerintah Pusat Daerah Provinsi1. Penetapan WP sebagai bagian dari tata ruang wilayah nasional, yang terdiri atas wilayah usaha pertambangan, wilayah pertambangan rakyat, dan wilayah pencadangan negara serta wilayah usaha pertambangan khusus
2. Penetapan WIUP mineral logam dan batubara serta wilayah izin usaha pertambangan khsusus
3. Penetapan WIUP mineral bukan logam dan batuan lintas Daerah provinsi dan wilayah laut lebih dari 12 mil
Penetapan WIUP mineral bukan logam dan batuan dalam 1 (satu) Daerah provinsi dan wilayah laut s.d 12 mil
4. Penerbitan izin usaha pertambangan mineral logam, batubara, mineral bukan logam, dan batuan pada:
a.Wilayah izin usaha pertambangan yang berada pada wilayah lintas Daerah provinsi; b.Wilayah izin usaha pertambangan yang berbatasan langsung dengan negara lain; c.Wilayah laut lebih dari 12 mil.
a. Penerbitan IUP mineral logam dan batubara dalam rangka penanaman modal dalam negeri pada wilayah izin usaha pertambangan Daerah yang berada dalam 1 (satu) Daerah provinsi termasuk wilayah laut sampai dengan 12 mil laut
b. Penerbitan IUP mineral bukan logam dan batuan dalam rangka penanaman modal dalam negeri pada wilayah izin usaha pertambangan Daerah yang berada dalam 1 (satu) Daerah provinsi termasuk wilayah laut sampai dengan 12 mil laut
(16)
No. Pemerintah Pusat Daerah Provinsi
5. Penerbitan izin usaha pertambangan dalam rangka penanaman modal asing
6. Pemberian izin usaha pertambangan khusus mineral dan batubara
7. Pemberian registrasi izin usaha pertambangan dan penetapan jumlah produksi setiap Daerah provinsi untuk komoditas mineral logam dan batubara
8. Penerbitan izin usaha pertambangan operasi produksi khusus untuk pengolahan dan pemurnian yang komoditas tambangnya berasal dari Daerah provinsi lain di luar lokasi fasilitas pengolahan dan pemurnian, atau impor serta dalam rangka penanaman modal asing
Penerbitan izin usaha pertambangan operasi produksi khusus untuk pengolahan dan pemurnian dalam rangka penanaman modal dalam negeri yang komoditas tambangnya berasal dari 1 (satu) Daerah provinsi
9. Penerbitan izin usaha jasa pertambangan dan surat keterangan terdaftar dalam rangka penanaman modal dalam negeri dan penanaman modal asing yang kegiatan usahanya di seluruh wilayah Indonesia
Penerbitan izin usaha jasa pertambangan dan surat keterangan terdaftar dalam rangka penanaman modal dalam negeri yang kegiatan usahanya dalam 1 (satu) Daerah provinsi
10. Penetapan harga patoka mineral logam dan batubara
Penetapan harga patokan mineral bukan logam dan batuan
11.
Pengelolaan
inspektur
tambang
dan
pejabat pengawas pertambangan
12. Penerbitan izin pertambangan rakyat untuk
komoditas mineral logam, batubara, mineral bukan logam, dan batuan dalam wilayah pertambangan rakyat
(17)
doc.
(1)
NO
PENGAWASAN
PENGAWAS
KETERANGAN
10 Pengembangan tenaga kerjateknis pertambangan
Pejabat yang ditunjuk Menteri, Gubernur, atau Bupati/Walikota sesuai dengan kewenangannya.
Pengawasan dilakukan melalui : Evaluasi terhadap
laporan rencana dan pelaksanaan
kegiatan usaha pertambangan dari pemegang IUP, IPR, dan IUPK dan/ atau inspeksi ke lokasi IUP, IPR, dan IUPK. 11 Pengembangan dan pember-dayaan masyarakat setempat
12
Penguasaan, pengembangan, dan penerapan teknologi pertam-bangan;
13
Kegiatan lain di bidang
kegiatan usaha
pertambangan yang me-nyangkut kepentingan umum 14 Pelaksanaan kegiatan sesuai dengan IUP, IPR, atau IUPK
15 Jumlah, jenis, dan mutu hasil usaha pertambangan
(2)
Paling sedikit meliputi :
a.pengelolaan dan pemantauan lingkungan sesuai dengan
dokumen pengelolaan lingkungan atau izin lingkungan yang
dimiliki dan telah disetujui
b.penataan, pemulihan, dan perbaikan lahan sesuai denga
peruntukannya
c.penetapan dan pencairan jaminan reklamasi
d.pengelolaan pascatambang
e.penetapan dan pencairan jaminan pascatambang; dan
f.pemenuhan baku mutu lingkungan sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
Inspektur
Tambang
dalam
melakukan
pengawasan
berkoordinasi dengan Pejabat Pengawas dibidang lingkungan
hidup dan dibidang reklamasi sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
PENGAWASAN PENGELOLAAN
PENGAWASAN PENGELOLAAN
LINGKUNGAN HIDUP, REKLAMASI DAN
LINGKUNGAN HIDUP, REKLAMASI DAN
PASCATAMBANG
PASCATAMBANG
(3)
ELEMEN PENGELOLAAN K3 DAN
ELEMEN PENGELOLAAN K3 DAN
LINGKUNGAN PERTAMBANGAN
LINGKUNGAN PERTAMBANGAN
Kepala
Inspektur
Tambang
(KAIT)
Inspektur Tambang (IT)
Inspektur Tambang (IT)
Kepala Teknik Tambang
Kepala Teknik Tambang
Buku Tambang
Buku Tambang
Organisasi K3 dan Lingkungan
Organisasi K3 dan Lingkungan
Program K3 dan Lingkungan
Program K3 dan Lingkungan
Laporan K3 dan Lingkungan
Laporan K3 dan Lingkungan
(4)
PEMBAGIAN URUSAN DI BIDANG PERTAMBANGAN
MINERAL DAN BATUBARA
(UU 23 2014, PASAL 15 AYAT (1) JO. LAMPIRAN HURUF CC ANGKA 2)
No. Pemerintah Pusat Daerah Provinsi
1. Penetapan WP sebagai bagian dari tata ruang wilayah nasional, yang terdiri atas wilayah usaha pertambangan, wilayah pertambangan rakyat, dan wilayah pencadangan negara serta wilayah usaha pertambangan khusus
2. Penetapan WIUP mineral logam dan batubara serta wilayah izin usaha pertambangan khsusus
3. Penetapan WIUP mineral bukan logam dan batuan lintas Daerah provinsi dan wilayah laut lebih dari 12 mil
Penetapan WIUP mineral bukan logam dan batuan dalam 1 (satu) Daerah provinsi dan wilayah laut s.d 12 mil
4. Penerbitan izin usaha pertambangan mineral logam, batubara, mineral bukan logam, dan batuan pada:
a.Wilayah izin usaha pertambangan yang berada pada wilayah lintas Daerah provinsi; b.Wilayah izin usaha pertambangan yang berbatasan langsung dengan negara lain; c.Wilayah laut lebih dari 12 mil.
a. Penerbitan IUP mineral logam dan batubara dalam rangka penanaman modal dalam negeri pada wilayah izin usaha pertambangan Daerah yang berada dalam 1 (satu) Daerah provinsi termasuk wilayah laut sampai dengan 12 mil laut
b. Penerbitan IUP mineral bukan logam dan batuan dalam rangka penanaman modal dalam negeri pada wilayah izin usaha pertambangan Daerah yang berada dalam 1 (satu) Daerah provinsi termasuk wilayah laut sampai dengan 12 mil laut
(5)
No. Pemerintah Pusat Daerah Provinsi
5. Penerbitan izin usaha pertambangan dalam rangka penanaman modal asing
6. Pemberian izin usaha pertambangan khusus mineral dan batubara
7. Pemberian registrasi izin usaha pertambangan dan penetapan jumlah produksi setiap Daerah provinsi untuk komoditas mineral logam dan batubara
8. Penerbitan izin usaha pertambangan operasi produksi khusus untuk pengolahan dan pemurnian yang komoditas tambangnya berasal dari Daerah provinsi lain di luar lokasi fasilitas pengolahan dan pemurnian, atau impor serta dalam rangka penanaman modal asing
Penerbitan izin usaha pertambangan operasi produksi khusus untuk pengolahan dan pemurnian dalam rangka penanaman modal dalam negeri yang komoditas tambangnya berasal dari 1 (satu) Daerah provinsi
9. Penerbitan izin usaha jasa pertambangan dan surat keterangan terdaftar dalam rangka penanaman modal dalam negeri dan penanaman modal asing yang kegiatan usahanya di seluruh wilayah Indonesia
Penerbitan izin usaha jasa pertambangan dan surat keterangan terdaftar dalam rangka penanaman modal dalam negeri yang kegiatan usahanya dalam 1 (satu) Daerah provinsi
10. Penetapan harga patoka mineral logam dan batubara
Penetapan harga patokan mineral bukan logam dan batuan
11.
Pengelolaan
inspektur
tambang
dan
pejabat pengawas pertambangan
12. Penerbitan izin pertambangan rakyat untuk
komoditas mineral logam, batubara, mineral bukan logam, dan batuan dalam wilayah pertambangan rakyat
(6)
doc.