MCK PLUS SEBAGAI SOLUSI SANITASI LINGKUN

S cience A nd 9ngineering ba onalS eminar 1(
S 9bS 1
)
-S emarang,8A gustus 2015

MC K PL US SE BA GA I SOL USI SA NIT A SI L INGK UNGA N, R UA NG
K OMUNA L BA R U, DA N PE NGHA SIL BA HA N BA K A R
A L T E R NA T IF DI PE R MUK IMA N PA DA T PE NDUDUK
PE R K OT A A N PE K A L ONGA N
R atri Septina Saraswati, Ndaru Hario Sutaji
Progam Studi Arsitektur, Fakultas TEKNIK, Universitas PGRI Semarang
Gedung B Lantai 3, Kampus 1 J l. Sidodadi Timur 24, Semarang
E-mail :1000lawang@gmail.com
A bstrak
Meskipun sudah mengenal air bersih (PDAM) untuk konsumsi harian, masyarakat
permukiman padat dan kumuh di perkotaan masih terbiasa buang air besar (BAB) di saluran
air, di sungai, bahkan di tanah kosong, atau membangun WC tanpa septic tank. Hal ini
menjadikan permukiman
sangat kotor dan berbau tidak sedap, dan mencemari
lingkungan.Salah satu solusi meningkatkan penyediaan prasarana dan sarana air limbah
permukiman di lingkungan permukiman padat dan kumuh dikembangkan melalui kegiatan

SANIMAS (Sanitasi oleh Masyarakat), yang dirancang untuk memberdayakan masyarakat
yang berada di lingkungan permukiman yang padat dan kumuh untuk penanganan
pembuangan limbah rumah tangga khususnya tinja manusia. Hasil penelitian yang diperoleh
adalah (i) partisipasi masyarakat dalam pengelolaan dan perawatan fasilitas SANIMAS sangat
baik (ii) MCK Plus dimanfaatkan dengan baik oleh warga sehingga meningkatkan perilaku
sehat dan kebersihan lingkungan permukiman (iii) desain bangunan MCK Plus menarik dan
hemat energi, , fasilitasnya baik, menjadi ruang komunal baru (iv) biogas sebagai energi
alternatif yang murah dan terbarukan.
Kata Kunci: permukiman, SA NIMA S, MCK Plus, ruang komunal, biogas

I.

PE NDA HUL UA N
L ingkungan permukiman yang bersih dan sehat merupakan salah satu kebutuhan dasar
manusia. Pelayanan sanitasi dan kesadaran masyarakat secara nasional untuk menunjang
peningkatan kualitas sanitasi lingkungan masih sangat rendah. T erutama di kawasan padat
penduduk,yang kumuh dan miskin di perkotaan dan perdesaan, tidak ditunjang dengan
penyediaan sarana sanitasi yang baik. A kses penduduk kepada prasarana dan sarana penanganan
air limbah permukiman berkaitan erat dengan aspek kesehatan, lingkungan hidup, pendidikan
dan sosial budaya. A pabila pemahaman tentang kebersihan dan akses penduduk kepada fasilitas

prasarana dan sarana air limbah permukiman semakin besar, maka akan semakin kecil
kemungkinan terjadinya kasus penyebaran penyakit yang ditularkan melalui media air
(waterborne diseases).
Pemerintah telah mengembangkan K egiatan SA NIMA S (Sanitasi oleh Masyarakat),
yaitu sebuah inisiatif yang dirancang untuk mempromosikan penyediaan prasarana dan sarana
air limbah permukiman yang berbasis masyarakat, yang bertujuan memperbaiki sarana
sanitasi masyarakat yang tinggal di perkampungan kumuh, miskin dan padat di perkotaan
dengan pendekatan sanitasi berbasis masyarakat dan peningkatan perilaku sehat serta
pemanfaatan sarana sanitasi yang berkelanjutan, yang diselenggarakan bersama oleh
pemerintah daerah dan masyarakat setempat.
J enis teknologi yang dapat digunakan dalam program SA NIMA S antara lain adalah
toilet untuk membuang air limbah dari rumah dan permukiman, yaitu WC Cemplung, WC

LS. b :9
7860
20
96
01
28


411

S cience A nd 9ngineering ba onalS eminar 1(
S 9bS 1
)
-S emarang,8A gustus 2015

Sentor dan MCK Umum/Plus; dan sistem pemipaan, untuk mengangkut air limbah keluar, yaitu
saluran air terbuka, saluran air tertutup, saluran pembuangan limbah bersama / komunal.
SA NIMA S telah dilaksanakan di puluhan kabupaten/ kota di Provinsi J awa T engah,
diantaranya di K abupaten K endal, K ota Pekalongan, dan K ota T egal adalah MCK Plus.
Peneliti memilih proyek SA NIMA S MCK Plus di K ota Pekalongan yang menjadi lokasi
penelitian, yaitu K ampung Poncol, K ecamatan Pekalongan Timur, dan K ampung Boyongsari,
K ecamatan Pekalongan Utara.
Merupakan tahap capacity building, yaitu tahap dimana bangunan SA NIMA S yang
sudah jadi dan sudah dapat digunakan oleh masyarakat perlu disusun jadwal operasional dan
perawatan (keuangan dan operator). Pada tahap pemanfaatan inilah dapat dilihat apakah
perencanaannya sudah tepat, atau masih memiliki kekurangan. Dan bagaimana pengelolaan dan
perawatan yang telah dilaksanakan.


Gambar1. T ahap Operasional dan Perawatan
T ujuan studi ini untuk mengetahui sejauh mana program SA NIMA S dapat bermanfaat
bagi masyarakat di lokasi penerima manfaat, dan memastikan apakah hasilnya telah sesuai
dengan perencanaan dan berkelanjutan dalam pengelolaannya. A dapun m manfaatnya dapat
menjadi bahan rekomendasi kepada institusi pemerintah yang terkait perencanaan pelaksanaan
program selanjutnya.
II. ME T ODOL OGI PE NE L IT IA N
Metoda yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari tahapan pengumpulan data;
baik data primer maupun sekunder, pengolahan data, dan analisis dan pembahasan.
1. Pengumpulan Data
Pengumpulan data primer dilakukan di lapangan, dengan pengamatan langsung di
lokasi, melakukan pendataan terhadap fisik bangunan dan lingkungan sekitar, melakukan
wawancara langsung dengan para narasumber; yaitu fasilitator SA NIMA S dari Pemerintah
Daerah dan Dinas Pekerjaan Umum kota/kabupaten setempat, pengurus K SM, petugas/operator
SA NIMA S, dan masyarakat setempat.
Pengumpulan data sekunder dilakukan melalui studi literatur tentang regulasi, program
SA NIMA S secara umum yang dapat diperoleh dari buku panduan SA NIMA S, buku laporan
program tahunan SA NIMA S dari Dinas Pekerjaan Umum Provinsi J awa Tengah, peta, dan data
relevan dari instansi terkait.


412

LS. b :9
7860
20
96
01
28

S cience A nd 9ngineering ba onalS eminar 1(
S 9bS 1
)
-S emarang,8A gustus 2015

2.

Pengolahan Data
Data dianalisa dengan menggunakan metoda analisis data deskriptif kuantitatif. A nalisis
data, yaitu melakukan pengecekan terhadap data primer (kondisi pasca operasional)
dibandingkan dengan prinsip-prinsip SA NIMA S dan perencanaan yang telah dibuat tahun 2007.

A nalisis dilakukan terhadap aspek institusi, aspek teknis operasional, aspek hukum, aspek
pembiayaan, dan aspek peran serta masyarakat.
3.

A nalisis dan Pembahasan
Melakukan pengecekan kondisi eksisting lokasi kajian pembangunan prasarana dan
sarana SA NIMA S yang telah digunakan (kondisi paska operasional) dengan data sekunder
perencanaan yang telah dibuat. A nalisis dilakukan terhadap aspek institusi, aspek teknis
operasional, aspek hukum, aspek pembiayaan, aspek peran serta masyarakat, serta aspek
kontribusi terhadap lingkungan.
III. HA SIL DA N PE MBAHA SA N
1. Sistem yang digunakan
J enis teknologi yang dapat digunakan dalam program SA NIMA S ini adalah toilet, untuk
membuang air limbah dari rumah dan permukiman, yaitu MCK Umum/Plus.Sistem pemipaan,
untuk mengangkut air limbah keluar, yaitu : saluran air terbuka, saluran air tertutup, saluran
pembuangan limbah bersama / komunal.Sistem pengolahan, untuk membersihkan air
limbahyaitu : septiktank bersama, Biodigester dengan Baffle reactor. Pembuangan limbah ari
ke sungai setelah dilakukan penjernihan langsung dengan tersebut.

Gambar 2. Bangunan MCK Plus dan Baffle Reactor

Sumber : K atalog Pilihan Teknis SA NIMA S, BORDA ,2008

LS. b :9
7860
20
96
01
28

413

S cience A nd 9ngineering ba onalS eminar 1(
S 9bS 1
)
-S emarang,8A gustus 2015

2. MC K Plus K ampung Poncol
SA NIMA S di K ampung Poncol RT 02 RW 05, K elurahan Poncol, K ecamatan
Pekalongan T imur, K ota Pekalongan berupa bangunan MCK Plus yang telah didirikan pada
proyek SA NIMA S 2007. MCK Plus di kampung ini mulai dioperasionalkan pada bulan Maret

2008, dengan jumlah unit 6 WC, 2 K M dan 1 tempat cuci. A ir bersih yang tersedia jernih dan
tidak berbau, sumbernya adalah sumur gali telah ada sebelumnya sebagai sumur warga, dan
selama ini tidak pernah kering meskipun musim kemarau. A ir diangkat ke atas dengan jet pump
bertenaga listrik PL N.

K ondisi eksisting lokasi
Gambar 3. Bangunan MCK Plus K ampung Poncol, Pekalongan
a. A spek Institusi dan Peran Serta Masyarakat
Peran serta pemerintah K ota Pekalongan dalam pembinaan K elompok Swadaya
Masyarakat K SM) yang mengerjakan secara swakelola pekerjaan kontruksi
bangunannya, dan menjadi pengelola setelah memasuki tahap operasional. Monitoring
dilakukan oleh pengelola pada pertemuan warga bulanan dengan pengawasan
pengurus RW. T enaga operasional dan perawatan kebersihan (operator) yang ditunjuk
adalah warga masyarakat yang tinggal dekat dengan lokasi SA NIMA S sebagai tenaga
tetap. Masalah limbah dan lingkungan dilakukan sosialisasi larangan dan himbauan
tokoh masyarakat untuk tidak melakukan BA B/membuang kotoran di sembarang
tempat. Masyarakat mengindahkan himbauan pemuka masyarakat untuk tidak
melakukan BA B di sungai atau di jamban. Setelah digunakan 3 bulan pertama hingga
saat ini, dapat dilihat bahwa warga ikut aktif menjaga kebersihan MCK , dengan
menyiram bersih-bersih setelah menggunakannya.

b. A spek Pembiayaan
MCK Plus dibebankan kepada warga pengguna sebesar Rp 500,00/kali
pemakaian. Pendapatan rata-rata yang diterima adalah Rp 600.000,00 s.d. Rp
750.000,00/bulan. Honor tenaga operator adalah Rp 500.000,00/bulan. Pembayaran
listrik sekitar Rp 50.000,00/bulan. Pembelian bahan pembersih dan alat kebersihan
diambilkan dari kas yang ada. Biaya pengelolaan SA NIMA S ini mandiri dari iuran
warga pengguna, dan tidak memberatkan kas keuangan RT /RW.

414

LS. b :9
7860
20
96
01
28

S cience A nd 9ngineering ba onalS eminar 1(
S 9bS 1
)

-S emarang,8A gustus 2015

c. A spek A rsitektur dan L ingkungan Berkelanjutan
1) K onstruksi dan Arsitektur
Secara teknis konstruksi dan arsitektur, MCK Plus ini dibangun dengan tenaga
pelaksana yang cukup terampil, melihat dari hasil akhir bangunan yang bagus dan
rapi. Ditunjang pemilihan warna dinding dan lantai yang cerah, dan desain
bangunan modern memberi rangsangan masyarakat tertarik untuk datang melihat,
dan kemudian menggunakannya.
2) L ingkungan
Halaman yang ada juga diberi tanaman hias, sehingga nyaman. K ondisi air yang
jernih, memudahkan perawatan kebersihan ruang-ruangnya. Menjadikan bangunan
MCK Plus ini memberi nilai positif dan keindahan bagi lingkungan K ampung
Poncol.Masyarakat yang menjadi sasaran program ini telah memanfaatkan secara
optimal, baik terutama untuk BA B dan mandi, hanya sebagian kecil mandi di
rumah masing-masing dengan air PDA M. Sudah tidak ada lagi warga yang
membuang kotoran BA B sembarangan, MCK plus juga menjadi ruang komunal
baru tempat warga berinteraksi satu sama lain terutama pagi dan sore hari.Setelah
melalui uji laboratorium, kualitas effulent air limbah yang dikeluarkan adalah
memenuhi syarat ph 6-9, BOD 100mgr/l, minyak lemak 9 mgr/l, sesuai standart

muku air limbah domestik dalam K epmen L ingkungan Hidup No.112/2003.
d. A spek Penghematan Energi
Desain bangunan telah memenuhi persyaratan penghawaan alami dengan
lubang ventilasi yang cukup besar dan merata pada semua kamar mandi/wc,
menjadikan pertukaran udara alami dapat berfungsi baik. Cahaya matahari dari pagi
hingga sore hari cukup memadai sehingga tidak memerlukan bantuan lampu pada
siang hari.
Biogas sudah berfungsi dengan tekanan yang tinggi, sehingga dapat
dimanfaatkan oleh pengelola dan penduduk untuk memasak air minum dan masakan
menggunakan tungku yang telah disediakan. Mahalnya harga gas mendukung
pemanfaatan biogas ini sebagai pengganti gas alam yang dijual dalam tabung.
Beberapa rumah terdekat telah memanfaatkan biogas melalui pipa saluran sebagai
pengganti tabung gas.

3.

MC K Plus K ampung Boyongsari

Bangunan MCK Plus terletak di K ampung Boyongsari RT 04/RW16, terletak di
K elurahan Panjang wetan,K ecamatan Pekalongan Utara, K ota Pekalongan, di lahan seluas
120m2. L uas kampung ini adalah ± 10 Ha, dengan jumlah penduduk 330 jiwa terdiri dari 150
jiwa laki-laki dan 180 jiwa perempuan. Pada umumnya penduduk bekerja sebagai nelayan, atarata pendapatan Rp 375.000,00 / bulan.
a. A spek Institusi dan Peran Serta Masyarakat
Peran serta pemerintah K ota Pekalongan dalam pembinaan K SM Cemara J aya
setelah kontruksi berdiri cukup baik. Setelah memasuki tahap operasional, monitoring
internal dilakukan oleh pengelola pada pertemuan warga bulanan dengan pengawasan
pengurus RW monitoring dari T FL dan Bappeda K ota Pekalongan secara berkala
dilakukan. Pengelolaan dilakukan K SM, dan menempatkan seorang dari warga
masyarakat yang berumah tinggal dekat dengan lokasi sebagai tenaga operasional
harian.

LS. b :9
7860
20
96
01
28

415

S cience A nd 9ngineering ba onalS eminar 1(
S 9bS 1
)
-S emarang,8A gustus 2015

Gambar 4. Bangunan MCK Plus K ampung Boyongsari, Pekalongan
b. A spek Pembiayaan
Masyarakat K ampung Bojongsari pada umumnya memiliki kebutuhan air bersih
rata-rata 100 liter/hari/K K , untuk memasak, air minum, mencuci dan mandi dengan
sumber air bersih berasal dari PDA M.
MCK Plus ini dibiayai dengan iuran yang dibebankan kepada seluruh warga
sasaran pengguna. Bagi warga yang menggunakan, dikenakan tarif sebesar Rp
5000,00/bulan/K K . Sedangkan warga yang tidak ikut menggunakan, tetap dikenai
iuran sebesar Rp 1.000,00/K K /bulan. J umlah ini jauh lebih kecil dari rencana semula.
Sehingga dengan hasil pengelolaan SA NIMA S ini dapat mandiri untuk operasional
dan perawatan pasca huni, dan tidak memberatkan kas keuangan RW.Honor tenaga
operator Honor bagi tenaga operator adalah Rp 350.000/bulan, tagihan listrik rata-rata
sebesar Rp 50.000,00 dan pembelian pembersih Rp 20.000,00.
c. A spek A rsitektur dan L ingkungan Berkelanjutan
1) K onstruksi dan Arsitektur
Bangunan dirancang sekitar 1 meter dari permukaan tanah asli, sehingga
menonjol di lingkungannya, dan tidak terkena ROB. Dari segi konstruksi,
pemilihan dan pembelian bahan bangunan yang dikontrol langsung oleh
pemerintah, dan pekerja pelaksana yang terampil menghasilkan bangunan yang
cukup kuat, tetapi dari segi kerapian finishing masih kurang. Pengecatan warna
bangunan yang cerah membuat warga tertarik untuk mencoba, dan merasakan
kenyamanan BA B dan mandi di situ.
2) L ingkungan
K ondisi air (diambil dari sumber air sumur) berwarna kuning dan agak
keruh, meskipun tidak berbau. bangunan ini secara tidak langsung menjadi ruang
komunal tempat berinteraksi warga masyarakat.K ondisi pekarangan yang kurang
tanaman hijau juga mempengaruhi kenyamanan, karena kurang teduh. . Setelah
melalui uji laboratorium, kualitas effulent air limbah yang dikeluarkan adalah
memenuhi syarat ph 6-9, BOD 100mgr/l, minyak lemak 9 mgr/l, sesuai standart
muku air limbah domestik dalam K epmen L ingkungan Hidup No.112/2003.

416

LS. b :9
7860
20
96
01
28

S cience A nd 9ngineering ba onalS eminar 1(
S 9bS 1
)
-S emarang,8A gustus 2015

d. A spek Penghematan Energi

Denah bangunan berbentukletter U dan ruang terbuka yang luas,
memberikan sistem sirkulasi udara (ventilasi) sangat baik, begitu pula
pencahayaan alami yang cukup dari pagi hingga sore hari.Biogas dapat
dioperasionalkan, dan alat baffle reactorperlu mendapat pemeliharaan
secara berkala. Biogas belum disalurkan ke rumah-rumah penduduk, tetapi
penduduk yang membutuhkan datang ke MCK Plus untuk memasak.
K emungkinan pada awal pemasangan alat ini kurang sempurna, karena
pada lokasi tersebut tercium bau cukup menyengat dari septictank.
4.

K elurahan K raton K idul, K ecamatan Pekalongan Barat, K ota Pekalongan

Di lingkungan K ampung K raton K idul RT 01 RW 01, K elurahan K raton K idul,
K ecamatan Pekalongan Barat, K ota Pekalongan, terdapat 68 K K , 277 jiwa. Pekalongan telah
didirikan dan berfungsi MCK Plus SA NIMA S 2008. MCK Plus di kampung ini mulai
dioperasionalkan bulan Maret 2008, dengan jumlah unit 6 WC, 2 K M dan 1 tempat cuci.

Gambar 4. Bangunan MCK Plus K ampung K raton K idul, Pekalongan
a. A spek Institusi dan Peran Serta Masyarakat
Peran serta pemerintah K ota Pekalongan dalam pembinaan K SM setelah
kontruksi berdiri cukup baik. Setelah memasuki tahap operasional, monitoring internal
dilakukan oleh pengelola pada pertemuan warga bulanan dengan pengawasan pengurus
RW monitoring dari TFL dan Bappeda K ota Pekalongan secara berkala dilakukan.
Pengelolaan dilakukan K SM, dan menempatkan seorang warga masyarakat yang tinggal
dekat dengan MCK sebagai tenaga operasional harian.
Masalah limbah dan lingkungan dilakukan sosialisasi larangan dan himbauan tokoh
masyarakat untuk tidak melakukan BA B/membuang kotoran di sembarang tempat.
Masyarakat mengindahkan himbauan pemuka masyarakat untuk tidak melakukan BA B
di sungai atau di jamban.
b. A spek Pembiayaan
MCK Plus ini dibiayai dengan iuran sukarela yang dibebankan kepada warga
pengguna sebesar Rp 200,00 500,00/ kali pemakaian. Penghasilan rata-rata yang telah
diterima adalah Rp 250.000,00/bulan. Honor bagi tenaga operator adalah Rp
150.000/bulan. Sampai akhir bulan J uni operasional, pengeluaran belum bisa dirataratakan untuk pengeluaran bulanan. Perkiraan yang akan datang melihat pada

LS. b :9
7860
20
96
01
28

417

S cience A nd 9ngineering ba onalS eminar 1(
S 9bS 1
)
-S emarang,8A gustus 2015

pembayaran Maret sampai dengan Mei antara Rp 35.000,00-50.000,00. Pembelian
bahan pembersih dan alat kebersihan tidak setiap bulan, dan akan diambilkan dari kas
yang ada.
c. A spek A rsitektur dan L ingkungan Berkelanjutan
1) K onstruksi dan Arsitektur
SA NIMA S di kampung ini mulai dioperasionalkan pada bulan Maret 2008, dengan
jumlah unit 6 WC, 2 K M dan 1 tempat cuci.Dari segi konstruksi, pemilihan dan
pembelian bahan bangunan yang dikontrol langsung oleh pemerintah, dan pekerja
pelaksana yang terampil menghasilkan bangunan yang cukup kuat, tetapi dari segi
kerapian finishing masih kurang. Pengecatan warna bangunan yang cerah membuat
warga tertarik untuk mendatangi, kemudian mencoba, dan merasakan kenyamanan
BA B dan mandi di situ.
2) L ingkungan
K ondisi air yang jernih, memudahkan perawatan kebersihan ruang-ruangnya. K SM
merencanakan adanya penutup atap bagi tangki air di atap dengan pembangunannya
bertahap, menyesuaikan uang kas yang ada. Halaman yang ada juga diberi tanaman
hias, sehingga tampak nyaman.
d. A spek Penghematan Energi
Denah bangunan berbentukletter U , dan membentuk selasar terbuka yang luas.
T idak ada ruangan yang terperangkap, sehingga sistem sirkulasi udara (ventilasi) sangat
baik, begitu pula pencahayaan alami yang cukup dari pagi hingga sore hari, sehingga
menghemat listrik untuk penerangan.Biogas telah dicoba, karena pengolahannya belum
sempurna. K emungkinan karena proses dalam baffle reactor belum jadi. K emungkinan
kedua bahwa pemasangan alat ini kurang sempurna, karena pada lokasi bau tidak sedap
dari septictank sangat menyengat. K ondisi bak pengelolaan limbah diduga mengalami
kebocoran, sehingga perlu dilakukan evaluasi dengan BORDA selaku penyedia alat
pengelolaan limbah tersebut. Oleh karena itu biogas belum disalurkan ke rumah-rumah
penduduk.
T abel 1. K ondisi MCK Plus L okasi Penelitian Pasca Huni
A rsitektur & L ingkungan Penghematan Energi
No. L okasi MCK Plus
A rsitektur L ingkungan
Cahaya
Biogas
A lami
1
K ampung Poncol
Menarik
Pemanfaatan Baik
Berfungsi baik
baik
2
K ampung Boyongsari
Menarik
Pemanfaatan Baik
Berfungsi baik
baik
3
K ampung K raton K idul
Menarik
Pemanfaatan Baik
Belum baik
baik
Sumber : Peneliti, 2013
IV . K E SIMPUL A N
A spek institusi dan hukum ditinjau dari kepengurusan K SM telah berfungsi sebagaimana
seharusnya sebagai penanggung jawab pembangunan dan pengelolaan, dengan pengawasan
warga masyarakat melalui laporan di setiap pertemuan warga. Untuk aspek teknis operasional
berupa pemeliharaan bangunan dan peralatan menjadi tanggung jawab K SM, juga pengawasan
kerja operator/petugas operasional yang ditunjuk, sehingga fasilitas SA NIMA S ini dapat
terpelihara dengan baik. MCK Plus mampu membiayai sendiri perawatan dan honorarium

418

LS. b :9
7860
20
96
01
28

S cience A nd 9ngineering ba onalS eminar 1(
S 9bS 1
)
-S emarang,8A gustus 2015

untuk petugas/operator. Partisipasi aktif masyarakat ditunjukkan dengan tanggung jawab yang
besar dengan mempergunakan peralatannya secara hati-hati, dan memberikan bantuan secara
sukarela berupa dana dan tenaga untuk pemeliharaan.
Penyediaan air bersih pada lokasi tertentu mengalami hambatan, karena sumur gali yang
disediakan mengeluarkan air yang kurang memenuhi syarat, misalnya berwarna kuning, keruh
dan berbau kurang sedap, sehingga perlu dipikirkan pembuatan sumur bor. Sementara untuk
pelestarian lingkungan hidup perlu dilakukan pemeriksaan berkala atas kualitas effulent air
limbah yang dipersyaratkan berdasarkan K eputusan Menteri L ingkungan Hidup No. 112 / 2003
adalah pH 6-9, BOD 100mgr/l, minyak lemak 10 mgr/l, sesuai standar baku mutu air limbah
domestik. Masyarakat sudah mulai tergerak menggunakan biogas sebagai bahan bakar pengganti
gas L PG yang harganya relatif mahal. Pada awal penggunaan biogas memang berbau tidak enak,
tetapi setelah digunakan terus-menerus bau itu hilang, dan warga lebih nyaman memanfaatkannya.
Dari segi arsitektur, desain bangunan dan fasilitas di dalamnya menarik, dan kebersihan
yang terjaga membuat warga senang memanfaatkannya. Perlu dipikirkan pembangunan lanjutan
lantai ke-2 bangunan, mengingat konstruksi menara air bangunan MCK Plus dirancang 2 lantai,
lantai kedua bangunan dapat menjadi ruangan yang bias difungsikan sebagai balai warga.
V . R E F E R E NSI
Sumber Prosiding:
[1] Rahmadi, J oni H. (2008). Strategi Penataan Sanitasi Lingkungan Permukiman di Bantaran
Sungai Musi di Kota Sekayu Kabupaten Banyuasin. Seminar Nasional Manajemen
T eknologi V II Institut T eknologi Sepuluh Nopember. Surabaya. D:16.1-8
Sumber Buku T eks:
[1] Heinz F. (2004). Ekologi Lingkungan. J akarta: Penerbit K anisius.
Standar:
[1] Erns Neufert. Edisi 33 (2002). Arsitek Data. Erlangga, J akarta.
[2] SNV T Pengembangan K inerja Pengelolaan A ir Minum dan A ir L imbah J awa T engah.
(2006). Program Sanimas. Semarang : Dinas Cipta K arya Provinsi J awa Tengah .
[3] Direktorat Penyehatan L ingkungan, Direktorat J enderal Pngendalian Penyakit dan
Penyehatan Lingkungan K ementerian K esehatan RI. (2013). Buku Saku Verifikasi Sanitasi
Total Berbasis Masyarakat
L aporan
[1] Direktorat J enderal Cipta K arya Departemen
Pengembangan K inerja Pengelolaan Penyehatan
T engah.(2008). Evaluasi Kinerja SANIMAS 2008.
[2] Direktorat J enderal Cipta K arya Departemen
Pengembangan K inerja Pengelolaan Penyehatan
T engah.(2007). Evaluasi Kinerja SANIMAS 2007.

LS. b :9
7860
20
96
01
28

Pekerjaan UmumSatuan K erja
L ingkungan Permukiman J awa
Pekerjaan UmumSatuan K erja
L ingkungan Permukiman J awa

419