Laporan Praktek Kerja Lapangan Pengelola
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Berdasarkan "Lampiran Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 26 Tahun 2008
Tanggal 11 Juni 2008" di poin B nomor 2 yaitu Kompetensi Teknisi Laboratorium
Sekolah/Madrasah pada Kompetensi Administratif dan Kompetensi Profesional tentang
mengatur penyimpanan bahan, peralatan, perkakas, dan suku cadang serta menyiapkan
kegiatan di laboratorium sekolah/madrasah, disana dijelaskan bahwasannya seorang teknisi
laboran dituntut untuk terampil menginventarisasi dan mengatur tata letak alat, bahan, dan
fasilitas yang ada di laboratorium, serta dapat membuat petunjuk penggunaan peralatan di
laboratorium sekolah/madrasah (Permendiknas RI No 26 tahun 2008).
Setelah mengetahui tugas pokok dari teknisi laboratorium diatas dan telah memperoleh
ilmunya dikampus maka untuk mengembangkan dan menerapkan ilmu pengetahuan
tersebut dipilihlah tempat pelaksanaan kegiatan Praktek Kerja Lapangan (PKL) di
laboratorium FMIPA Universitas Bengkulu dan SMAN 09 Kota Bengkulu. Pemilihan
tempat PKL di FMIPA Universitas Bengkulu bertujuan untuk mempraktekkan
menggunakan alat-alat instrumen, sebab di laboratorium FMIPA Universitas Bengkulu
terdapat peralatan instrumen seperti Mikroskop Trinokuler, Rotary Evaporator, Spektronik
20 D, dan masih ada beberapa perlatan instrumen lainnya.
Sementara pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan di laboratorium IPA SMAN 09 Kota
Bengkulu bertujuan untuk memberikan pengalaman kerja sebelum memasuki dunia kerja
nyata, karena mahasiswa berhadapan langsung dengan para guru dan siswa. Selama
melaksanakan kegiatan Praktek Kerja Lapangan ada kalanya ilmu yang diperoleh dikampus
penerapannya tidak sesuai dengan penerapan yang ada di lapangan, maka dari itu kegiatan
PKL ini selain memberikan pengalaman kerja juga untuk melatih mahasiswa dalam
mengatasi atau memecahkan suatu masalah.
1
1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
1. Mengembangkan potensi pribadi mahasiswa secara optimal
2. Memberikan pengalaman kerja kepada mahasiswa sebelum memasuki dunia kerja,
yang dapat dibuktikan dengan surat keeterangan kerja (referensi)
3. Membandingkan dan menerapkan pengetahuan akademik yang telah diperoleh di
kampus pada dunia kerja dengan memberikan kontribusi pengetahuan secara jelas
dan konsisten disertai dengan komitmen yang tinggi.
4. Memperoleh pengalaman dalam penerapan konsep dan keterampilan manajerial
pada dunia kerja nyata, seperti hubungan atasan-bawahan, hubungan sesama
kolega, bekerja dalam tim, pemecahan masalah, penerapan lapangan yang
terkadang tidak sesuai dengan teori akademik, dan lain-lain.
1.2.2 Tujuan Khusus
1. Terampil dan Ahli dalam membuat larutan yang sering dipakai dalam kegiatan
2.
3.
4.
5.
6.
praktikum.
Terampil dalam menata alat dan bahan yang ada di laboratorium.
Terampil dalam menginventarisasi alat dan bahan yang ada di laboratorium.
Dapat membuat kartu alat dan bahan, serta membuat SOP alat.
Terampil dalam mengelola dan merawat spesimen hewan basah.
Mengetahui cara pemakaian dan perawatan alat-alat instrumen.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Laboratorium Secara Umum
2
Laboratorium adalah suatu tempat dimana percobaan dan penyelidikan dilakukan
(Nuryani,2003 dalam Retna,2008:199)
Kegiatan praktikum merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam pembelajaran
biologi, karena dengan kegiatan ini akan diperoleh pengalaman yang meliputi ranah
kognitif, afektif dan psikomotor. Didalam proses pembelajaran alat-alat laboratorium dapat
dimanfaatkan sebagai media atau sarana baik di laboratorium, kelas maupun dibawa keluar
kelas/lingkungan, dengan keterampilan proses, siswa bukan hanya menjadi lebih terampil
tetapi juga mempengaruhi pembentukan sikap ilmiah dan juga pencapaian hasil
pengetahuannya (Freedman,1997 dalam Retna,2008:197-198)
Terdapat banyak klaim bahwa kegiatan praktikum laboratorium dapat meningkatkan
sikap kritis, keterampilan proses sains, ataupun sikap ilmiah siswa. Biasanya berbagai
materi praktikum yang dilakukan oleh siswa pun tergolong luar biasa, yaitu bertujuan untuk
mengungkap fakta-fakta sains atau memverifikasi teori-teori sains. Bila dilihat secara kritis,
berbagai percobaan tersebut dilakukan oleh siswa yang memang tidak berpengalaman,
dilakukan dalam waktu yang singkat, dengan alat yang tidak presisi dan bahan yang tidak
terlalu murni serta dilakukan melalui tahapan kegiatan seperti halnya resep membuat
makanan (Sumintono,2010 dalam Bambang,2010:122-123)
2.2. Fungsi Laboratorium
Richardson menyatakan laboratorium sekolah sangat penting karna mempunyai
berbagai fungsi yaitu; 1. Dapat melahirkan berbagai macam masalah untuk dipecahkan, 2.
Empat yang baik bagi siswa untuk melakukan eksperimen, latihan, demonstrasi, atau
metode yang lain, 3. Dapat menyebabkan timbulnya pengertian dan kesadaran siswa akan
peranan ilmuwan, 4. Dapat menyebabkan timbulnya pengertian dan kesadaran siswa akan
fakta, prinsip, konsep dan generalisasinya, 5. Memberikan peluang kepada siswa untuk
bekerja dengan alat dan bahan tertentu, bekerja sama dengan teman, termotivasi untuk
mengungkapkan dan menemukan dan kepuasan atas hasil yang dicapai,
6. Merintis
perkembangan sikap, kebiasaan yang baik dan keterampilan yang bermanfaat
3
(Retna,2008:199)
2.3 Peranan Laboratorium dalam Pembelajaran
Laboratorium memiliki peran sebegai tempat dilakukannya percobaan atau penelitian.
Di dalam pembelajaran sains, laboratorium berperan sebagai tempat kegiatan penunjang
dari kegiatan kelas. Bahkan mungkin sebaliknya bahwa yang berperan utama dalam
pembelajaran sains adalah laboratorium, sedangsskan kelas sebagai tempat kegiatan
penunjang (Riandi,2014: 42).
2.4 Pengelompokkan Peralatan Laboratorium Kimia
Alat-alat yang digunakan untuk pelaksanaan praktikum kimia dapat dikelompokkan
berdasarkan
sifat-sifatnya,
penggunaannya.
Dalam
keadaannya
(bentuknya),
fungsinya,
harganya
dan
pengelompokkan
alat-alat
laboratorium
tersebut
cara
pengelompokkannya dapat dilakukan sebagai berikut:
1. Alat-alat ukur dan alat-alat yang sifatnya khusus, di antaranya:
pHmeter, Mikroskop, OHP, Neraca Teknik, Neraca Analitik, Oven, Sentrifuge,
Alat Kromatografi, Polarograf, Polarimeter, Spektrofotometer, Pompa Vacum,
Slide Projector, dan lain-lain.
2. Alat-alat gelas
Labu Erlenmeyer, Labu Ukur, Labu Destilasi, Labu Alas Bulat, Labu Alas Rata,
Gelas Kimia, Gelas Arloji, Corong Gelas, Buret, Pendingin Liebig, Pengaduk
Gelas, Tabung Reaksi
3. Alat-alat yang terbuat dari logam
Kaki Tiga, Statif, Penjepit Buret, Penjepit Tiga Jari, Krus Tang, Staf Corong.
(Susila,2006:1-2).
BAB III
METODE PELAKSANAAN KEGIATAN
3.1 Waktu dan Tempat
Praktek Kerja Lapangan dilaksanakan pada tanggal 19 Januari 2015 sampai dengan 28
4
Februari 2015 di Laboratorium Kimia, Fisika, dan Biologi Universitas Bengkulu. Pada
tanggal 02 Maret sampai dengan 14 Maret 2015 di Laboratorium IPA SMA NEGERI 09
Kota Bengkulu.
3.2 Metode Pelaksanaan
Dalam melaksanaan pekerjaan pembuatan larutan, menata alat dan bahan,
menginventarisasi alat dan bahan, membuat kartu alat dan bahan serta membuat POS alat
dan bahan di laboratorium, tentu ada metode kegiatannya yaitu;
3.2.1 Metode Pembuatan Larutan
Sebelum membuat larutan ada nilai-nilai yang perlu diperhatikan pada larutan yang
akan kita buat seperti, berapa Berat Jenis (BJ) larutannya, berapa nilai Mr nya, dan berapa
Persentase (%) larutannya. Gunakan rumus sebagai berikut untuk membuat larutan cair,
dalam mencari nilai Molaritas (M) yang belum diketahui.
Setelah nilai mol (M) didapatkan, lakukan pengenceran dengan menggunakan rumus
pengenceran sebagai berikut, untuk mengetahui berapa Ml volume yang harus diambil dari
larutan yang akan dibuat nanti.
3.2.2 Menata Alat dan Bahan
1. Amati terlebih dahulu alat atau bahan yang ingin ditata satu persatu seperti
M = Mol zat terlarut
1L larutan
(Laksono,2004: 4)
mengamati, nama alat atau bahan, merek nya, pada alat dilihat spesifikasi nya dan
pada bahan yaitu klasifikasinya, lalu berapa jumlahnya, kode alat dan bahannya
M1 X V2 = M2 X V2
Keterangan:
M1 = Molaritas larutan sebelum pelarutan
V1 = Volume larutan sebelum pelarutan
M2 = Molaritas larutan sesudah pelarutan
V2 = Volume molaritas larutan sesudah.
(Lansida, 2010)
5
serta kondisi dari alat atau bahan itu sendiri, kondisinya baik atau rusak. Jika ada
alat atau bahan yang rusak segera pisahkan dari alat dan bahan tersebut dari alat
dan bahan yang kondisinya masih baik. Agar lebih mudah mengamatinya
keluarkan alat dan bahan tersebut terlebih dahulu dari lemari atau rak tempat
penyimpanan jika memang alat atau bahan tersebut telah tersusun sebelumnya.
2. Setelah diamati, catat data-data yang telah diperoleh tadi.
3. Langkah selanjutnya adalah meletakan dan menata kembali alat dan bahan yang
telah didata berdasarkan nama alat dan bahan sesuai abjad nya dan juga sesuai
klasifikasinya.
3.2.3 Menginventarisasi Alat dan Bahan
Setelah alat dan bahan telah tertata dan tersusun, alat dan bahan tersebut selanjutnya di
inventarisasi. Adapun metode menginventarisasinya sebagai berikut;
1. Ambil catatan hasil pengamatan alat dan bahan tadi yang sebelumnya telah
terdapat nama, merek, spesifikasi atau klasifikasinya, kode, jumlah, dan kondisi
yang telah dicatat dari hasil pengamatan menata alat dan bahan sebelumnya.
2. Siapkan komputer dan buatlah tabel data inventarisasi terlebih dahulu seperti
format dibawah ini. Dan Isi tabel tabel berikut dengan data yang ada pada catatan hasil
pengamatan alat dan bahan.
No.
Nama Alat
Merek
Spesifikasi
Jumlah
Kondisi
3.2.4 Membuat Kartu Alat dan Bahan
Setelah Alat dan Bahan tertata rapi dan telah di iventarisasi, selanjutnya kami membuat
kartu Alat dan Bahan nya. Adapun Metodenya sebagai berikut;
6
1. Pertama buat dulu format kartu alat dan bahan seperti dibawah ini.
FORMATC1
D1
FORMAT
KARTU ALAT LABORATORIUM
KARTU BAHAN DI LABORATORIUM
NAMA SEKOLAH
: ...................................
Nomor Kartu
NAMA SEKOLAH
:
Golongan Alat :
: __________________
:
NomorNomor
Kartu Induk
: ________
Spesifikasi
:
Nama Alat
Merk
Spesifikasi
Golongan Zat : ________
:
Nomor Induk
:
Ukuran
: ________
:
Pabrik
:
Nama Zat : ___________
Kode Alat
:
Rumus Kimia : ___________
Molaritas
: __________:
Lokasi Penyimpanan
Kemurnian : ___________
Keadaan
Tanggal Konsentrasi
Masuk : ___________
Keluar
Baik Rusak Baik Rusak
BJ
: ___________
Wujud
: ___________
Warna
: ___________
Pabrik
: ___________
Kode Zat
Persediaan
Baik Rusak
Paraf
petugas
Keterangan
: ___________
Lokasi Penyimpanan :_____________
Keadaan
Tanggal
Masuk
Baik
Rusak
Keluar
Baik
Rusak
Paraf
Persediaan
Baik
Rusak
petugas
Keterangan
2. Isi tabel pada kolom-kolom diatas sesuai data yang telah didapat sebelumnya pada
catatan hasil pengamatan alat dan bahan.
3.2.5 Membuat Prosedur Operasional Standar (POS) Alat dan Bahan
1. Sebelum membuat POS alat dan Bahan, buatlah terlebih dahulu format seperti
7
dibawah ini, buatlah POS sesuai perintah yang tertera pada tabel atau format ini.
PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR
PERAWATAN …(Nama Alat)
No. DOKUMEN
Edisi
01
Revisi
00
Berlaku Efektif
Halaman
1 dari 3
TUJUAN
SOP bertujuan untuk…
RUANG LINGKUP
Lingkup SOP mengatur tentang prosedur...
DEFINISI
REFERENSI
PROSEDUR
3.2.6 Mengelola dan merawat spesimen hewan dan tumbuhan basah.
A. Spesimen hewan basah
1.
Hal yang perlu diperhatikan ketika merawat spesimen hewan dan tumbuhan basah
yaitu siapkan Wadah atau tempat penyimpanan spesimen itu sendiri, usahakan
tempatkan spesimen ditempat yang tertutup rapat agar tidak ada mikroorganisme
ataupun cairan lain yang masuk, seperti di toples kaca dengan tutup yang rapat.
2. Siapkan larutan pengawet Formalin yang telah diencerkan yaitu larutan Alkohol
70% (persen).
3. Bersihkan seluruh bagian toples kaca spesimen baik luar maupun bagian dalam
toples terlebih dahulu dengan kain yang basah, setelah itu masukan larutan
Alkohol 70% yang telah disiapkan kedalam toples kaca
8
5. Selanjutnya masukan specimen hewan kedalam toples kaca tersebut. Pastikan
spesimen benar-benar teredam dalam larutan pengawet Formalin.
6. Tutup dengan rapat toples kaca spesimen.
7. Beri label spesimen hewan tersebut dengan keterangan seperti;
Nama ilmiah specimen, Kingdom, Filum, Kelas, Ordo, Famili, Genus, Spesies
8. Letakkan specimen sesuai klasifikasinya di lemari penyimpanan
9. Gantilah larutan Pengawet Formalin yang lama dengan yang baru secara rutin.
3.2.7 Metode mengenal dan memahami cara kerja alat instrumen.
Untuk pengenalan dan memahami alat instrumentasi perhatikan penjelasan yang di
jelaskan oleh PLP atau petugas yang ada di laboratorium tersebut, dan tanyakan jika masih
ada yang belum dipahami, sampai benar-benar paham.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
Di Laboratorium Biologi FMIPA Universitas Bengkulu
Terkelolanya dan terinventarisnya spesimen hewan basah dan tumbuhan basah di
laboratorium Biosistematika dengan rapi. (Lampiran 1, Tabel 1)
Dalam mengelola spesimen hewan dan tumbuhan basah perhatikan wadah atau tempat
9
penyimpanan nya, gunakan toples kaca yang memiliki tutup yang rapat, karena jika tempat
penyimpanan spesimen tidak tertutup rapat dapat menyebabkan mikroorganisme atau
hewan-hewan kecil akan masuk kedalam tempat penyimpanan spesimen tersebut.
Perhatikan dan kontrol juga larutan pengawet Fornalin yang terdapat didalam toples, ganti
larutan pengawet jika memang larutan tersebut sudah layak untuk diganti, hal tersebut
bertujuan untuk menghindari kerusakan pada spesimen hewan atau tumbuhan basah yang
ada didalamnya.
Mengenal dan mengetahui proses kerja alat Mikroskop Trinokuler, Spektrofotometer,
dan Rotary Evaporator.
A. Mikroskop Trinokuler (Lampiran 2. Gambar 1)
Di laboratorium Biologi FMIPA Universitas Bengkulu Terdapat alat Mikroskop
Trinokuler dengan tiga buah lensa, alat ini berfungsi untuk mengamati objek atau
organisme berukuran sangat kecil (mikroskopis) yang tak dapat terlihat oleh mata telanjang.
Alat tersebut merupakan salah satu alat instrumen berteknologi canggih yang dimiliki
laboratorium biologi FMIPA Universitas Bengkulu, hasil dari objek yang diamati dapat
langsung di amati di layar komputer dan dapat dilihat oleh orang lain, bukan oleh
penggunanya saja. Hasil pengamatan menggunakan Mikroskop Trinokuler juga terlihat
lebih jelas dibandingkan Mikroskop yang lain. Di jaman yang semakin maju seperti
sekarang ini kehadiran Mikroskop Trinokuler sangat dibutuhkan terutama untuk kegiatan
penelitian.
B. Spektrofotometer (Lampiran 2. Gambar 2)
Spektrofotometer merupakan alat atau instrumen untuk menguji sampel tertentu
berdasarkan kepekatan warnanya. Alat ini berfungsi mengukur absorbansi dengan cara
melewatkan cahaya dengan panjang gelombang tertentu menggunakan objek kaca atau
biasa disebut dengan kuvet. Di dalam alat spektrofotometer tersebut terdapat dua sumber
cahaya yaitu cahaya UV (ultra violet) dan cahaya nampak (visible) masing-masing cahaya
memiliki kegunaan tersendiri. Cahaya UV dapat mengukur larutan dengan panjang
gelombang dibawah 400 nano meter (nm), sedangkan cahaya visible dapat mengukur
10
larutan dengan panjang gelombang dari 400 hingga 700 nano meter.
C. Rotary Evaporator (Lampiran 2. Gambar 3)
Rotary Evaporator adalah alat yang berfungsi untuk memisahkan antara pelarut dengan
senyawa yang terlarut dari suatu larutan dengan cara dipanaskan kemudian menjadi uap.
Alat Rotary Evaporator ini suatu alat yang merupakan satu kesatuan atau gabungan dari
beberapa bagian yaitu Kondensor, Pompa Vakum, Labu Pengumpul Pelarut, Waterbath, dan
Labu Alas Bulat. Kondensor merupakan pendingin yang berfungsi mempercepat perubahan
gas menjadi cair, sedangkan Pompa Vakum adalah bagian yang berfungsi mengatur tekanan
di dalam labu agar proses penguapan sampel menjadi lebih cepat, pompa tersebutlah yang
menurunkan tekanan sehingga pelarut dapat menguap pada suhu dibawah titik didihnya.
Labu pengumpul pelarut berfungsi sebagai wadah untuk mengumpulkan pelarut hasil
penguapan. Waterbath adalah wadah air yang dipanaskan oleh hot plate untuk labu alas
bulat, dan yang terakhir yaitu labu alas bulat sebagai wadah sampel.
4.2 Di Laboratorium Fisika FMIPA Universitas Bengkulu
Tersedianya Standar Operasional Prosedur (SOP) alat Spektronik 20 D. (Lampiran 3)
Di Laboratorium elektronika telah tersedia berbagai SOP alat salah satunya SOP alat
Spektronik 20 D. Standar Operasional Alat atau yang biasa disebut dengan SOP yaitu
panduan tertulis yang didalamnya menjelaskan tentang fungsi alat, bagian-bagian penting
yang perlu diketahui dari alat tersebut.
Tersedianya Kartu alat dan bahan (Lampiran 4, Tabel 2 dan 3)
Dibuatnya Kartu alat dan bahan bertujuan untuk mengetahui jumlah seluruh alat dan
bahan yang ada di Laboratorium, dan memberikan keterangan waktu masuk dan keluarnya
suatu alat atau bahan tertentu dari laboratorium.
4.1.3 Di laboratorium Kimia FMIPA Universitas Bengkulu
Tertatanya alat-alat gelas yang ada di ruangan gudang alat
Menata alat-alat gelas yang ada di Laboratorium Kimia perlu kehati-hatian yang tinggi,
karna alat-alat yang ada di laboratorium kimia sebagian besar merupakan alat-alat gelas
seperti tabung reaksi, labu ukur, erlenmeyer, dan lain-lain.
Tertatanya bahan (larutan) kimia yang ada di ruangan gudang bahan utama
11
Ketika menata bahan yang perlu diperhatikan yaitu tempat penyimpanan harus
disesuaikan dengan nama larutan berdasarkan abjadnya, jika dalam satu lemari ingin
diletakkan larutan yang di mulai dari abjad A seperti, yaitu kelompokkan larutan-larutan
dengan nama yang dimulai dari abjad A semua, contoh Asam Benzoat, Asam Flurida, Asam
Nitrat, Asam sulfat, dan lain-lain, hal yang sama juga dilakukan jika nama larutan dimulai
dari abjad lain B, C, D sampai Z.
Terinventarisasinya bahan kimia yang ada di ruang gudang bahan utama (Lampiran 5,
Tabel 4)
Inventarisasi yang dilakukan di Laboratorium kimia bertujuan untuk mengetahui
klasifikasi, rumus kimia, jumlah, kondisi, dan lokasi tempat penyimpanannya, sehingga
memudahkan laboran untuk mencari bahan yang diperlukan.
4.1.4 Di laboratorium IPA SMAN 09 Kota Bengkulu
Tertatanya alat dan bahan kimia (Lampiran 6, Gambar 4)
Dalam melakukan penataan alat dan bahan yang ada di laboratorium IPA SMAN 09
sama saja hal nya dengan penataan yang dilakukan di laboratorium-laboratorium lain.
Sebelum ditata dengan rapi alat atau bahan harus dikeluarkan terlebih dahulu dari lemari
penyimpanan satu-persatu, setelah itu barulah lemari penyimpanan alat atau bahan
dibesihkan sampai benar-benar bersih. Kemudian barulah alat atau bahan diletakkan
kembali ke dalam lemari penyimpanan sesuai nama atau spesifikasi atau fungsi alat dengan
rapi dan bersih.
Terinventarisasinya alat dan bahan Kimia (Lampiran 7, Tabel 5)
Di laboratorium IPA SMAN 09 terdapat 3 lemari penyimpanan yaitu, lemari Fisika,
lemari Kimia, dan lemari Biologi. Masing-masing dari ke tiga lemari tersebut didalam nya
telah tersedia alat-alat sesuai bidang yang tertera pada nama lemari tersbut, alat-alat Fisika
di lemari Fisika, alat-alat Kimia di lemari Kimia, dan alat-alat Biologi di lemari Biologi.
Alat yang terdapat di laboratorium IPA SMAN 09 kota bengkulu merupakan alat yang biasa
digunakan untuk kegiatan praktikum sekolah dan telah terinventarisasi dengan baik.
Tersedianya kartu alat dan bahan kimia (Lampiran 8. Tabel 6 dan 7)
12
Kartu alat dan bahan kimia di laboratorium IPA SMAN 09 kini telah tersedia, kertas
yang digunakan yaitu kertas karton, karena pihak guru disana yang merekomendasikannya,
hal tersebut bertujuan agar kartu alat dan bahan lebih awet dan tahan lama.
Tersedianya tata tertib di laboratorium (Lampiran 9)
Tata tertib di laboratorium IPA SMAN 09 Kota Bengkulu pun kini telah tersedia, dalam
tata tertib tersebut dijelaskan larangan-larangan ketika melaksanakan kegiatan praktikum
seperti makan, minum, bercanda, dan lain-lain.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Dari pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa di laboratorium Biologi, Kimia,
Fisika FMIPA Universitas Bengkulu, dan di laboratorium IPA SMAN 09 Kota Bengkulu;
1. Telah tertatanya alat dan bahan dengan rapi dan bersih.
2. Telah terinventarisainya alat dan bahan yang bertujuan untuk mengetahui
spesifikasi, jumlah, kondisi, dan tempat penyimpanan alat dan bahan yang ada.
3. Telah tersedianya kartu alat dan bahan untuk mendata keluar dan masuk nya alat
dan bahan, serta jumlah dapat diketahui.
4. Telah tersedianya Standar Operasional Prosedur (SOP).
13
5. Telah tersedianya denah untuk mengetahui letak meja pengawas, lemari
penyimpanan alat, meja praktikum, dan sarana-sarana lain yang ada didalam
ruangan.
6. Telah tersedianya tata tertib di Laboratorium IPA SMAN 09 Kota Bengkulu
7. Mengenal beberapa fungsi dan prinsip kerja dari alat instrumen seperti Mikroskop
Trinokuler, Spektrofotometer, dan Rotary Evaporator.
8. Dapat mengelola spesimen hewan dan tumbuhan basah dengan benar.
5.2 Saran
1. Kepada siswa yang melaksanakan praktikum di laborotarium agar mematuhi
peraturan yang telah dijelaskan pada tata tertib yang ada di laboratorium.
2. Untuk siswa, dewan guru, dan petugas laboratorium, diharapkan mampu untuk
selalu menjaga kebersihan laboratorium demi terciptanya lingkungan yang sehat.
3. Diharapkan teknisi laboratorium atau petugas yang ada di laboratorium untuk rutin
mengontrol dan melakukan perawatan pada alat-alat maupun bahan yang tersedia di
laboratorium.
14
DAFTAR PUSTAKA
Endang W L, 2004. Kapita Selekta Kimia I. Program Studi Pendidikan Sains
Universitas Negeri Yogyakarta: Hal: 4
Kristianingrum S. Penanganan Peralatan Laboratorium dan Bahan Praktikum.
Jurusan Pendidikan Kimia FMIPA Universitas Negeri Yogyakarta, 29 Nopember
2006, Hal: 1-2
http://lansida.blogspot.com/2010/10./pengenceran- larutan.html), Diakses 19 April
2015 jam 08.00 WIB
Permendiknas Republik Indonesia Nomor 26 tahun 2008. Tentang Standar Tenaga
Laboratorium Sekolah/Madrasah. Lampiran Peraturan Menteri Pendidikan
Nasional Nomor 26 Tahun 2008 Tanggal 11 Juni 2008
Retna S, EVALUASI PEMANFAATAN LABORATORIUM DALAM PEMBELAJARAN
BIOLOGI DI MADRASAH ALIYAH NEGERI SEKABUPATEN SLEMAN. Jurnal
penelitian dan Evaluasi Pendidikan, Nomor 2, Tahun XII, 2008
15
Riandi, 2014. Pengelolaan Laboratorium. Jurnal FMIPA UPI. Hal: 42
Sumintono B, Ibrahim M A, dan Phang F A. Pengajaran Sains dengan Praktikum
Laboratorium: Perspektif dari Guru-guru Sains SMPN di Kota Cimahi. Jurnal
Pengajaran MIPA UPI: volume 15, Nomor 2. Oktober 2010, Hal: 121-122
Lampiran 1
Tabel 1. Hasil Inventarisasi Tumbuhan Basah di Laboratorium Biologi
No.
1.
2.
Kelas
Rumput-Rumputan
Jamur
Nama lokal
Rebung Bambu Kuning
Rebung Hijau
Rebung Kemenyan
Jumlah
1
6
1
Kondisi
Baik
Baik
Baik
Kuning
Rebung Seik
Rebung Bambu Seri
Rebung Bambu Betung
Jamur Tikus
Ganoderma
1
2
1
2
2
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Applanatum
Ganoderma Sp
Pycnoporus Sanguneus
Auricularia Auricula
Auricularia Sp
3
3
1
1
Baik
Baik
Baik
Baik
16
3.
Liken
4.
Alga
5.
Umbi-Umbian
6.
Rimpang
Bunga
7.
Buah
8.
Rumput Laut
Jamur Putih
Usnea Sp
Paxillus Inovolutrus
Chymodacea Sp
Tidak Teridentifikasi
Parmelia Sp
Lisnea Sp
Amphiroa Riqida
3
1
1
1
1
1
1
1
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Caulerpauae
Dithrinum Sp
Gracilacia
1
1
1
Baik
Baik
Baik
Coronoppfolia
Chymodalea Sp
Amphiroa Vigida
Tidak Teridentifikasi
Umbi Gadung
Umbi Dahlia
Umbi Lavdoma Sp
Curcuma Domestica
Bunga Pepaya Banci
Bunga Pepaya Jantan
Kembang Kol
Gayong
Tidak Terindentifikasi
Buah Sawit
Tidak Teridentifikasi
Sargassum Sp
1
5
3
2
1
1
2
1
1
1
1
3
1
4
2
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
17
Lampiran 2
Gambar 1. Mikroskop Trinokuler
Gambar 2. Spektrofotometer 20 D
Gambar 3. Rotary Evaporator
18
Lampiran 3
Pembuatan Standar Operasional Prosedur Alat Spektronik 20 D
I. Tujuan
- Mampu mengoprasikan dan memelihara alat Spektronik
- Mampu menghitung absorbansi larutan dan transmintansi
- Mampu membuat kurva kalibrasi
II. Ruang Lingkup
Alat Spektronik ini biasanya digunakan di Laboratorium untuk kegiatan Praktikum,
Penelitian, dan Pembelajaran. Adapun kegunaan dari alat Spektronik ini yaitu untuk
mengukur transmitan dan absorban suatu sampel untuk menentukan panjang gelombang.
III. Defenisi
3.1 Komponen-komponen yang ada di Alat Spektronik yaitu:
Lampu Wolfram, yaitu suatu sumber cahaya yang berkesinambungan yang meliputi
daerah 380 – 750 nm (daerah sinar tampak).
Monokromator, yakni suatu komponen untuk menyeleksi pita sempit panjang
gelombang dari spektrum lebar yang dipancarkan oleh sumber cahaya.
Detektor, yang berupa tranduser yang mengubah energi cahaya menjadi suatu
isyarat listrik (detektor fotolistrik, tabung foton).
3.2 Bagian-bagian pentingyang ada di Alat Spektronik dan Fungsinya antara lain :
Power switch / Zero Control berfungsi untuk menghidupkan alat (yang
ditunjukkan oleh nyala lampu Pilot Lamp) dan pengatur posisi jarum penunjuk
(meter) pada angka 0,00% T pada saat Sample Compartement kosong dan ditutup.
19
Transmittance / Absorbance Control berfungsi untuk mengatur posisi jarum meter
pada angka 100% T pada saat kuvet yang berisi larutan blanko berada dalam
Sample Compartement dan ditutup.
Sample Compartement berfungsi untuk menempatkan larutan dalam kuvet pada
saat pengukuran. Selama pembacaan, Sample Compartement harus dalam keadaan
tertutup.
Wavelength Control berfungsi untuk mengatur panjang gelombang (l) yang
dikehendaki yang terbaca melalui jendela sebelahnya.
Pilot Lamp (nyala) berfungsi untuk mengetahui kesiapan instrumen.
Meter berfungsi untuk membaca posisi jarum penunjuk absorbansi dan atau
transmitansi.
IV.Refrensi
1. www.akbarcules46.blogspot.com/2012/10/spektronik-20.html?m=1
2. www.rimayantisihite.blogspot.com/2011/03/cara-mengoperasikanspektrofotometri.html?m=1
V. Prosedur
5.1 Cara mengoprasionalkan Alat Spektronik :
Buka plastik pelindung alat dan nyalakan mesin dengan menekan tombol ‘power’
di bagian belakang mesin (tombol di sebelah kiri bawah).
Tunggu hingga 30 menit untuk memanaskan mesin sebelum dilakuka pengukuran
sampel.
Tekan tombol A/T/C, pilih absorbance (A).
Bersihkan cuvet dengan aquades, tiriskan dengan tisu hingga bagian dalam cuvet
20
tidak mengandung aquades lagi.
Ukur absorbansi blanko dengan memasukkan larutan blanko ke dalam cuvet
(volume minimal hingga ¾ dari tinggi cuvet). Bersihkan bagian luar cuvet yang
transparan dari debu dan bekas jari tangan.
Masukkan cuvet ke dalam cell holder pada sample chamber. Cuvet harus diletakkan
hingga sampai dasar cell.
Tutup sample chamber
Tekan tombol untuk mengatur blanko pada konsentrasi 0
Pilih panjang gelombang yang akan digunakan untuk mengukur sampel dengan
menekan tombol
Bersikan cuvet seperti pada metode no. 4
Siapkan sampel yang akan diukur, pastikan sampel homogen sebelum memasukkan
ke dalam cuvet.
Masukkan sampel ke dalam cuvet hingga volume minimal ¾ dari tinggi cuvet.
Pastikan bagian luar cuvet besih dari debu dan bekas jari tangan.
Masukkan cuvet ke dalam cell holder, tutup sample chamber
Baca absorbance-nya
Ambil sampel dari cuvet, bersihkan, dan ganti dengan sampel baru.
Jika pengukuran semua sampel sudah selesai, matikan mesin, bersihkan cuvet dan
tiriskan. Tutup kembali mesin dengan plastik.
5.2 Cara Memelihara Alat Spektronik :
1. Matikan lampu wolfram bila Alat Spektronik tidak digunakan.
2. Selalu bersihkan Alat Spektronik sesudah menggunakan nya.
3. Jangan sampai terdapat air pada bagian sample compartement.
21
Lampiran 4
Tabel 2. Kartu Alat di Laboratorium Elektronika
Nama Alat :
Nomor Kartu :
Golongan
:
Nomor Induk :
Spesifikasi Alat :
Merek
Ukuran
Jumlah
Wujud
:
:
:
:
Lokasi Penyimpanan :
No
.
Tanggal
Mas
uk
Keluar
Jumlah
Masuk
Keluar
Sisa
ParafTek
nisi
Keterangan
22
Tabel 3. Kartu Bahan di Laboratorium Elektronika
NamaZat :
Nomor Kartu :
Golongan
:
Nomor Induk :
SpesifikasiZat
Mr
:
Kemurnian :
Konsentrasi :
Wujud
:
Lokasi Penyimpanan :
No
.
Tanggal
mas
uk
Keluar
Jumlah
Masuk
Keluar
Sisa
ParafTek
nisi
Keterangan
Lampiran 5
Tabel 4. Inventarisasi Bahan Kimia di Gudang Bahan Utama
23
NO
Nama Bahan Kimia
Jumlah Tersedia
Kondisi
24
1
Acetic Acid (galcial ) 100%
1500 ml
Baik
2
Acetic Acid (galcial ) 99%
1000 ml
Baik
3
Aceton
1800 ml
Baik
4
Acetophenon
4150 ml
Baik
5
Aceto Netrile
10700 ml
Baik
6
Acety Lacetonen
500 ml
Baik
7
Acety Chloride
210 ml
Baik
8
Ammonium Iodide
170 gram
Baik
9
Ammonia solution25 %
2500 ml
Baik
10
Ammonium Sulfid Losung
2000 ml
Baik
11
Aniline
2000 ml
Baik
12
Aniline Analyse
1500 ml
Baik
13
Asam Sulfat
1500 ml
Baik
14
Iso-Amyl Alcohol
1650 ml
Baik
15
2-Amyl Hidrogen
700 ml
Baik
16
Benzene
1000 ml
Baik
17
Benzol
2000 ml
Baik
18
Benzol Alcohol
2300 ml
Baik
19
Benzol Chloride
2000 ml
Baik
20
Butanol
14900 ml
Baik
21
Butter Saure
4100 ml
Baik
22
Butylamin
750 ml
Baik
23
Tert-Butanol
1700 ml
Baik
24
Chloroform
7000 ml
Baik
25
Copper(Ii) Nitrate
1700 ml
Baik
26
Cyclohexanol
1000 ml
Baik
27
Cyclohexan
1000 ml
Baik
28
Cocoamidadietilamin
1000 ml
Baik
29
1,4 Dioxane
4700 ml
Baik
30
1,2 Dimetox Yethane
1000 ml
Baik
31
Diethylamine
1500 ml
Baik
32
Dimethyl Liphoxide
2200 ml
Baik
33
Dichloro Methan
4600 ml
Baik
34
n-Dodecan
120 ml
Baik
35
Eonzyl Alcohol
1000 ml
Baik
36
Epoxy
1000 ml
Baik
37
Ethyl Acetate
2000 ml
Baik
38
Ethyl Benzoat
1500 ml
Baik
39
Ethylamin
750 ml
Baik
25
40
Ethyrenglycol
1800 ml
Baik
41
Formabhyde Solution
3500 ml
Baik
42
Glyserol
700 ml
Baik
43
n-Hexan
6900 ml
Baik
44
1-Hexanol
300 ml
Baik
45
Hydroflouric Acide
3000 ml
Baik
46
Immersiansol
210 ml
Baik
47
O-Kresol
950 ml
Baik
48
Latic Acide
500 ml
Baik
49
Loqulo Losung
500 ml
Baik
50
Metanol
1700 ml
Baik
51
Methyl Phenyl ether
450 ml
Baik
52
Neblers Reagen
500 ml
Baik
53
Nitromethane
2000 ml
Baik
54
Oleic Acide Extra Pure
3000 ml
Baik
55
Oxtylamin
50 ml
Baik
56
Orthophosphoric Acid
10000 ml
Baik
57
Parafin
2500 ml
Baik
58
n-Pentane
2000 ml
Baik
59
2-pentanol
2000 ml
Baik
60
Phenyl Hydratine
917 ml
Baik
61
Phenol Phentaline
20 gram
Baik
62
Propian Saure
1000 ml
Baik
63
Propyline Carbonate
5500 ml
Baik
64
Iso- Propile Alcohol
23200 ml
Baik
65
Poly Axcethy Lensorban Monlaurat
500 ml
Baik
66
Pufferlesung Gobrauchstering
475 ml
Baik
67
2-Propanol
7200 ml
Baik
68
Piperidin
100 ml
Baik
69
Pyridine
10000 ml
Baik
70
Sulphuric Acide
150 ml
Baik
71
Tetra Hydrafuran
9500 ml
Baik
72
Trybutil Phosphat
450 ml
Baik
73
Tri Chloro Ethylene
1000 ml
Baik
74
Tri Ethanolamin
750 ml
Baik
75
Toluene
4897 m
Baik
76
Tetra Methyl Ammonium Hidroxide Losung 10 %
250 ml
Baik
77
Titan (Iii) Cholorod Losung Etua 15 %
500 ml
Baik
78
Xylol
2700 ml
Baik
26
79
Xlene
5000 ml
Baik
Baik
Lampiran 6
Gambar 4. Tertatanya Alat di laboratorium IPA SMA Negeri 09 Kota Bengkulu
27
Lampiran 7
Tabel 5. Inventarisasi Alat di Laboratorium IPA SMAN 09 Kota Bengkulu
28
No.
Nama Alat
Spesifikasi
Merk
Jumlah
1
Alu Dan Lumpang
sedang
-
5
Lokasi
Penyimpanan
Lemari Kimia
2
Botol Reagen
500 ml
Kaca Bening
1
Lemari Kimia
3
Botol Reagen
500 ml
Kaca Amber
1
Lemari Kimia
4
Botol Reagen
125 ml
Kaca Bening
1
Lemari Kimia
5
Botol Reagen
125 ml
Kaca Amber
1
Lemari Kimia
6
Botol Reagen
250 ml
Kaca Bening
1
Lemari Kimia
7
Botol Reagen
250 ml
Kaca Amber
1
Lemari Kimia
8
Buret
50 ml
MC
7
Lemari Kimia
9
Cawan Penguap
Sedang
-
1
Lemari Kimia
10
Corong
100 ml
-
2
Lemari Kimia
11
Corong
Sedang
-
2
Lemari Kimia
12
Destilasi
125 ml
-
1 pack
Lemari Kimia
13
14
Erlemeyer
Erlemeyer
250 ml
250 ml
1
4
Lemari Kimia
Lemari Kimia
15
Erlemeyer
100 ml
3
Lemari Kimia
16
Gelas Piala
1000 ml
6
Lemari Kimia
17
Gelas Piala
1000 ml
Boro. Approx
BT G.G-17.
Approx
BT G.G-17.
Approx
BT G.G-17.
Approx
Pirex
1
Lemari Kimia
18
Gelas Piala
600 ml
3
19
Gelas Piala
600 ml
BT G.G-17.
Approx
Herma
1
Lemari Kimia
20
Gelas Piala
500 ml
1
Lemari Kimia
21
Gelas Piala
250 ml
BT G.G-17.
Approx
Herma
1
Lemari Kimia
22
Gelas Piala
100 ml
S.A. Approx
1
Lemari Kimia
23
Gelas Piala
100 ml
Approx
4
Lemari Kimia
24
Gelas Ukur
250 ml
MC
2
Lemari Kimia
25
Gelas Ukur
250 ml
BRAND
1
Lemari Kimia
26
Gelas Ukur
100 ml
MC
2
Lemari Kimia
27
Gelas Ukur
25 ml
MC
1
Lemari Kimia
28
29
Gelas Ukur
Gelas Ukur
25 ml
10 ml
Pirex
MC
1
1
Lemari Kimia
Lemari Kimia
30
Gelas Ukur
10 ml
Pirex
1
Lemari Kimia
31
Kasa
-
-
4
Lemari Kimia
32
Kondensor
-
Liebica
3 kotak
Lemari Kimia
33
Labu Ukur
100 ml
MC
1
Lemari Kimia
34
Labu Ukur
50 ml
-
1
Lemari Kimia
35
Lempeng Tetes
-
-
6
Lemari Kimia
36
-
-
57
Lemari Kimia
37
Penjepit Tabung
Reaksi
Pipet Tetes
-
-
65
Lemari Kimia29
38
Pipet Ukur
10 ml
Herma. MC
4
Lemari Kimia
39
Pipet Ukur
5 ml
-
3
Lemari Kimia
Tabel 6. Inventarisasi Bahan di Laboratorium IPA SMAN 09 Kota Bengkulu
30
No
Nama Bahan
1.
Jumlah
Satuan
Alkohol 95%
600
Ml
2.
Amoniak
300
Ml
3.
Asam Cuka
100
Ml
4.
Asam Klorida
HCL
100
Ml
HCL
20
Ml
HCL
70
Ml
HCL
30
Ml
HCL
60
Ml
HCL
70
Ml
C2H6O
110
Ml
5.
6.
7.
8.
9.
Asam Klorida
2M
Asam Klorida
0,1 N
Asam Klorida
0,1 N
Asam Klorida
0,1 N
Asam Klorida
0,1 N
Rumus Kimia
10.
Alkohol 70 %
11.
Benedict
90
Ml
12.
Biuret
10
Ml
13.
Fehling A
70
Ml
14.
Fehling A
60
Ml
15.
Fehling A
80
Ml
16.
Fehling B
90
Ml
17.
Fehling B
60
Ml
18.
Urea
19.
Lugol
70
Ml
20.
Lugol
80
Ml
21.
Metilen Blue
40
Ml
20
Ml
500
Gr
22.
23.
Natrium
Klorida 2M
Sodium
Hydroxide
NaOH
24.
Spritus Biru
500
Ml
25.
Spritus Putih
1000
Ml
26.
Spritus Putih
600
Ml
27.
Spritus Putih
300
Ml
28.
Urea
50
Ml
Lokasi
Penyimpanan
Lemari Biologi
Luar
Lemari Biologi
Luar
Lemari Biologi
Luar
Lemari Biologi
Luar
Lemari Biologi
Luar
Lemari Biologi
Luar
Lemari Biologi
Luar
Lemari Biologi
Luar
Lemari Biologi
Luar
Lemari Biologi
Luar
Lemari Biologi
Luar
Lemari Biologi
Luar
Lemari Biologi
Luar
Lemari Biologi
Luar
Lemari Biologi
Luar
Lemari Biologi
Luar
Lemari Biologi
Luar
Lemari Biologi
Luar
Lemari Biologi
Luar
Lemari Biologi
Luar
Lemari Biologi
Luar
Lemari Biologi
Luar
Lemari Biologi
Luar
Lemari Biologi
Luar
Lemari Biologi
Luar
Lemari Biologi
Luar
Lemari Biologi 31
Luar
Lemari Biologi
Luar
Lampiran 8
Tabel 7. Kartu Alat di Laboratorium IPA SMAN 09 Kota Bengkulu
Nama Alat :
Nomor Kartu :
Golongan
:
Nomor Induk :
Spesifikasi Alat :
Merek
Ukuran
Jumlah
Wujud
:
:
:
:
Lokasi Penyimpanan :
No
.
Tanggal
Mas
uk
Keluar
Jumlah
Masuk
Keluar
Sisa
ParafTek
Keteranga
nisi
n
32
Tabel 8. Kartu Bahan di Laboratorium IPA SMAN 09 Kota Bengkulu
Nama Zat
: Natrium Hidroksida
Nomor Kartu :
Golongan :
Nomor Induk :
Spesifikasi Zat
Mr
:
Kemurnian : 98%
Konsentrasi :
Wujud
: Padat
Lokasi Penyimpanan : Lemari Biologi
No
.
Tanggal
masu
k
Kelu
ar
Jumlah
Masuk
Keluar
Sisa
Paraf
Teknisi
Keterangan
Lampiran 9
33
Tata Tertib di Laboratorium IPA SMAN 09 Kota Bengkulu
1. Siswa wajib datang tepat waktu.
2. Siswa tidak diperkenankan masuk ke ruang Laboratorium tanpa seizin guru.
3. Siswa diperkenankan masuk ke ruang Laboratorium setelah semua peralatan siap.
4. Siswa yang terlambat kurang dari 15 menit diperkenankan memasuki
Laboratorium setelah mendapat izin dari guru.
5. Siswa yang terlambat kurang dari 15 menit tidak diperkenankan memasuki
Laboratorium (kecuali alasan tertentu).
6. Siswa tidak diperkenankan membawa makanan/ minuman ke ruang Laboratorium
7. Siswa tidak diperkenankan membawa alat-alat/ bahan praktikum ke luar ruangan
Laboratorium tanpa seijin guru.
8. Dilarang mencorat-coret bangku/ ruang laboratorium.
9. Alat-alat/ bahan praktikum harus digunakan sesuai dengan petunjuk penggunaan.
10. Dalam melakukan praktikum, hendaknya digunakan bahan yang secukupnya.
11. Jika dalam praktikum siswa merusakkan/ memecahkan alat, maka yang
bersangkutan wajib menggantinya.
12. Jika dalam praktikum terjadi kecelakaan (kena pecahan kaca, terbakar, tertusuk,
tertelan bahan kimia) harap segera melapor kepada guru.
13. Bertanyalah pada guru apabila kurang paham tentang praktikum yang akan
dilaksanakan.
14. Jagalah kebersihan dan buanglah sampah pada tempatnya.
15. Janganlah bermain-main selama praktikum berlangsung.
16. Setelah selesai praktikum, alat-alat/ bahan hendaknya dikembalikan ke tempat
semula dalam keadaan lengkap, bersih dan siap pakai.
17. Cuci tangan setelah praktikum berakhir.
18. Sebelum meninggalkan ruang Laboratorium, meja praktikum harus dalam keadaan
bersih, kursi diletakkan diatas meja, kran air dan gas ditutup rapat, kontak listrik
34
dicabut.
Demikian tata tertib laboratorium ini dibuat untuk ditaati dan dilaksanakan sebaikbaiknya.
Mengetahui,
Kepala Sekolah SMA N 09 Kota Bengkulu
Pengelola Lab Biologi,
PAURI, M.PdYULIUS, M.Pd. Si
NIP : 19650806199002
NIP : 197209142000121002
35
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Berdasarkan "Lampiran Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 26 Tahun 2008
Tanggal 11 Juni 2008" di poin B nomor 2 yaitu Kompetensi Teknisi Laboratorium
Sekolah/Madrasah pada Kompetensi Administratif dan Kompetensi Profesional tentang
mengatur penyimpanan bahan, peralatan, perkakas, dan suku cadang serta menyiapkan
kegiatan di laboratorium sekolah/madrasah, disana dijelaskan bahwasannya seorang teknisi
laboran dituntut untuk terampil menginventarisasi dan mengatur tata letak alat, bahan, dan
fasilitas yang ada di laboratorium, serta dapat membuat petunjuk penggunaan peralatan di
laboratorium sekolah/madrasah (Permendiknas RI No 26 tahun 2008).
Setelah mengetahui tugas pokok dari teknisi laboratorium diatas dan telah memperoleh
ilmunya dikampus maka untuk mengembangkan dan menerapkan ilmu pengetahuan
tersebut dipilihlah tempat pelaksanaan kegiatan Praktek Kerja Lapangan (PKL) di
laboratorium FMIPA Universitas Bengkulu dan SMAN 09 Kota Bengkulu. Pemilihan
tempat PKL di FMIPA Universitas Bengkulu bertujuan untuk mempraktekkan
menggunakan alat-alat instrumen, sebab di laboratorium FMIPA Universitas Bengkulu
terdapat peralatan instrumen seperti Mikroskop Trinokuler, Rotary Evaporator, Spektronik
20 D, dan masih ada beberapa perlatan instrumen lainnya.
Sementara pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan di laboratorium IPA SMAN 09 Kota
Bengkulu bertujuan untuk memberikan pengalaman kerja sebelum memasuki dunia kerja
nyata, karena mahasiswa berhadapan langsung dengan para guru dan siswa. Selama
melaksanakan kegiatan Praktek Kerja Lapangan ada kalanya ilmu yang diperoleh dikampus
penerapannya tidak sesuai dengan penerapan yang ada di lapangan, maka dari itu kegiatan
PKL ini selain memberikan pengalaman kerja juga untuk melatih mahasiswa dalam
mengatasi atau memecahkan suatu masalah.
1
1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
1. Mengembangkan potensi pribadi mahasiswa secara optimal
2. Memberikan pengalaman kerja kepada mahasiswa sebelum memasuki dunia kerja,
yang dapat dibuktikan dengan surat keeterangan kerja (referensi)
3. Membandingkan dan menerapkan pengetahuan akademik yang telah diperoleh di
kampus pada dunia kerja dengan memberikan kontribusi pengetahuan secara jelas
dan konsisten disertai dengan komitmen yang tinggi.
4. Memperoleh pengalaman dalam penerapan konsep dan keterampilan manajerial
pada dunia kerja nyata, seperti hubungan atasan-bawahan, hubungan sesama
kolega, bekerja dalam tim, pemecahan masalah, penerapan lapangan yang
terkadang tidak sesuai dengan teori akademik, dan lain-lain.
1.2.2 Tujuan Khusus
1. Terampil dan Ahli dalam membuat larutan yang sering dipakai dalam kegiatan
2.
3.
4.
5.
6.
praktikum.
Terampil dalam menata alat dan bahan yang ada di laboratorium.
Terampil dalam menginventarisasi alat dan bahan yang ada di laboratorium.
Dapat membuat kartu alat dan bahan, serta membuat SOP alat.
Terampil dalam mengelola dan merawat spesimen hewan basah.
Mengetahui cara pemakaian dan perawatan alat-alat instrumen.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Laboratorium Secara Umum
2
Laboratorium adalah suatu tempat dimana percobaan dan penyelidikan dilakukan
(Nuryani,2003 dalam Retna,2008:199)
Kegiatan praktikum merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam pembelajaran
biologi, karena dengan kegiatan ini akan diperoleh pengalaman yang meliputi ranah
kognitif, afektif dan psikomotor. Didalam proses pembelajaran alat-alat laboratorium dapat
dimanfaatkan sebagai media atau sarana baik di laboratorium, kelas maupun dibawa keluar
kelas/lingkungan, dengan keterampilan proses, siswa bukan hanya menjadi lebih terampil
tetapi juga mempengaruhi pembentukan sikap ilmiah dan juga pencapaian hasil
pengetahuannya (Freedman,1997 dalam Retna,2008:197-198)
Terdapat banyak klaim bahwa kegiatan praktikum laboratorium dapat meningkatkan
sikap kritis, keterampilan proses sains, ataupun sikap ilmiah siswa. Biasanya berbagai
materi praktikum yang dilakukan oleh siswa pun tergolong luar biasa, yaitu bertujuan untuk
mengungkap fakta-fakta sains atau memverifikasi teori-teori sains. Bila dilihat secara kritis,
berbagai percobaan tersebut dilakukan oleh siswa yang memang tidak berpengalaman,
dilakukan dalam waktu yang singkat, dengan alat yang tidak presisi dan bahan yang tidak
terlalu murni serta dilakukan melalui tahapan kegiatan seperti halnya resep membuat
makanan (Sumintono,2010 dalam Bambang,2010:122-123)
2.2. Fungsi Laboratorium
Richardson menyatakan laboratorium sekolah sangat penting karna mempunyai
berbagai fungsi yaitu; 1. Dapat melahirkan berbagai macam masalah untuk dipecahkan, 2.
Empat yang baik bagi siswa untuk melakukan eksperimen, latihan, demonstrasi, atau
metode yang lain, 3. Dapat menyebabkan timbulnya pengertian dan kesadaran siswa akan
peranan ilmuwan, 4. Dapat menyebabkan timbulnya pengertian dan kesadaran siswa akan
fakta, prinsip, konsep dan generalisasinya, 5. Memberikan peluang kepada siswa untuk
bekerja dengan alat dan bahan tertentu, bekerja sama dengan teman, termotivasi untuk
mengungkapkan dan menemukan dan kepuasan atas hasil yang dicapai,
6. Merintis
perkembangan sikap, kebiasaan yang baik dan keterampilan yang bermanfaat
3
(Retna,2008:199)
2.3 Peranan Laboratorium dalam Pembelajaran
Laboratorium memiliki peran sebegai tempat dilakukannya percobaan atau penelitian.
Di dalam pembelajaran sains, laboratorium berperan sebagai tempat kegiatan penunjang
dari kegiatan kelas. Bahkan mungkin sebaliknya bahwa yang berperan utama dalam
pembelajaran sains adalah laboratorium, sedangsskan kelas sebagai tempat kegiatan
penunjang (Riandi,2014: 42).
2.4 Pengelompokkan Peralatan Laboratorium Kimia
Alat-alat yang digunakan untuk pelaksanaan praktikum kimia dapat dikelompokkan
berdasarkan
sifat-sifatnya,
penggunaannya.
Dalam
keadaannya
(bentuknya),
fungsinya,
harganya
dan
pengelompokkan
alat-alat
laboratorium
tersebut
cara
pengelompokkannya dapat dilakukan sebagai berikut:
1. Alat-alat ukur dan alat-alat yang sifatnya khusus, di antaranya:
pHmeter, Mikroskop, OHP, Neraca Teknik, Neraca Analitik, Oven, Sentrifuge,
Alat Kromatografi, Polarograf, Polarimeter, Spektrofotometer, Pompa Vacum,
Slide Projector, dan lain-lain.
2. Alat-alat gelas
Labu Erlenmeyer, Labu Ukur, Labu Destilasi, Labu Alas Bulat, Labu Alas Rata,
Gelas Kimia, Gelas Arloji, Corong Gelas, Buret, Pendingin Liebig, Pengaduk
Gelas, Tabung Reaksi
3. Alat-alat yang terbuat dari logam
Kaki Tiga, Statif, Penjepit Buret, Penjepit Tiga Jari, Krus Tang, Staf Corong.
(Susila,2006:1-2).
BAB III
METODE PELAKSANAAN KEGIATAN
3.1 Waktu dan Tempat
Praktek Kerja Lapangan dilaksanakan pada tanggal 19 Januari 2015 sampai dengan 28
4
Februari 2015 di Laboratorium Kimia, Fisika, dan Biologi Universitas Bengkulu. Pada
tanggal 02 Maret sampai dengan 14 Maret 2015 di Laboratorium IPA SMA NEGERI 09
Kota Bengkulu.
3.2 Metode Pelaksanaan
Dalam melaksanaan pekerjaan pembuatan larutan, menata alat dan bahan,
menginventarisasi alat dan bahan, membuat kartu alat dan bahan serta membuat POS alat
dan bahan di laboratorium, tentu ada metode kegiatannya yaitu;
3.2.1 Metode Pembuatan Larutan
Sebelum membuat larutan ada nilai-nilai yang perlu diperhatikan pada larutan yang
akan kita buat seperti, berapa Berat Jenis (BJ) larutannya, berapa nilai Mr nya, dan berapa
Persentase (%) larutannya. Gunakan rumus sebagai berikut untuk membuat larutan cair,
dalam mencari nilai Molaritas (M) yang belum diketahui.
Setelah nilai mol (M) didapatkan, lakukan pengenceran dengan menggunakan rumus
pengenceran sebagai berikut, untuk mengetahui berapa Ml volume yang harus diambil dari
larutan yang akan dibuat nanti.
3.2.2 Menata Alat dan Bahan
1. Amati terlebih dahulu alat atau bahan yang ingin ditata satu persatu seperti
M = Mol zat terlarut
1L larutan
(Laksono,2004: 4)
mengamati, nama alat atau bahan, merek nya, pada alat dilihat spesifikasi nya dan
pada bahan yaitu klasifikasinya, lalu berapa jumlahnya, kode alat dan bahannya
M1 X V2 = M2 X V2
Keterangan:
M1 = Molaritas larutan sebelum pelarutan
V1 = Volume larutan sebelum pelarutan
M2 = Molaritas larutan sesudah pelarutan
V2 = Volume molaritas larutan sesudah.
(Lansida, 2010)
5
serta kondisi dari alat atau bahan itu sendiri, kondisinya baik atau rusak. Jika ada
alat atau bahan yang rusak segera pisahkan dari alat dan bahan tersebut dari alat
dan bahan yang kondisinya masih baik. Agar lebih mudah mengamatinya
keluarkan alat dan bahan tersebut terlebih dahulu dari lemari atau rak tempat
penyimpanan jika memang alat atau bahan tersebut telah tersusun sebelumnya.
2. Setelah diamati, catat data-data yang telah diperoleh tadi.
3. Langkah selanjutnya adalah meletakan dan menata kembali alat dan bahan yang
telah didata berdasarkan nama alat dan bahan sesuai abjad nya dan juga sesuai
klasifikasinya.
3.2.3 Menginventarisasi Alat dan Bahan
Setelah alat dan bahan telah tertata dan tersusun, alat dan bahan tersebut selanjutnya di
inventarisasi. Adapun metode menginventarisasinya sebagai berikut;
1. Ambil catatan hasil pengamatan alat dan bahan tadi yang sebelumnya telah
terdapat nama, merek, spesifikasi atau klasifikasinya, kode, jumlah, dan kondisi
yang telah dicatat dari hasil pengamatan menata alat dan bahan sebelumnya.
2. Siapkan komputer dan buatlah tabel data inventarisasi terlebih dahulu seperti
format dibawah ini. Dan Isi tabel tabel berikut dengan data yang ada pada catatan hasil
pengamatan alat dan bahan.
No.
Nama Alat
Merek
Spesifikasi
Jumlah
Kondisi
3.2.4 Membuat Kartu Alat dan Bahan
Setelah Alat dan Bahan tertata rapi dan telah di iventarisasi, selanjutnya kami membuat
kartu Alat dan Bahan nya. Adapun Metodenya sebagai berikut;
6
1. Pertama buat dulu format kartu alat dan bahan seperti dibawah ini.
FORMATC1
D1
FORMAT
KARTU ALAT LABORATORIUM
KARTU BAHAN DI LABORATORIUM
NAMA SEKOLAH
: ...................................
Nomor Kartu
NAMA SEKOLAH
:
Golongan Alat :
: __________________
:
NomorNomor
Kartu Induk
: ________
Spesifikasi
:
Nama Alat
Merk
Spesifikasi
Golongan Zat : ________
:
Nomor Induk
:
Ukuran
: ________
:
Pabrik
:
Nama Zat : ___________
Kode Alat
:
Rumus Kimia : ___________
Molaritas
: __________:
Lokasi Penyimpanan
Kemurnian : ___________
Keadaan
Tanggal Konsentrasi
Masuk : ___________
Keluar
Baik Rusak Baik Rusak
BJ
: ___________
Wujud
: ___________
Warna
: ___________
Pabrik
: ___________
Kode Zat
Persediaan
Baik Rusak
Paraf
petugas
Keterangan
: ___________
Lokasi Penyimpanan :_____________
Keadaan
Tanggal
Masuk
Baik
Rusak
Keluar
Baik
Rusak
Paraf
Persediaan
Baik
Rusak
petugas
Keterangan
2. Isi tabel pada kolom-kolom diatas sesuai data yang telah didapat sebelumnya pada
catatan hasil pengamatan alat dan bahan.
3.2.5 Membuat Prosedur Operasional Standar (POS) Alat dan Bahan
1. Sebelum membuat POS alat dan Bahan, buatlah terlebih dahulu format seperti
7
dibawah ini, buatlah POS sesuai perintah yang tertera pada tabel atau format ini.
PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR
PERAWATAN …(Nama Alat)
No. DOKUMEN
Edisi
01
Revisi
00
Berlaku Efektif
Halaman
1 dari 3
TUJUAN
SOP bertujuan untuk…
RUANG LINGKUP
Lingkup SOP mengatur tentang prosedur...
DEFINISI
REFERENSI
PROSEDUR
3.2.6 Mengelola dan merawat spesimen hewan dan tumbuhan basah.
A. Spesimen hewan basah
1.
Hal yang perlu diperhatikan ketika merawat spesimen hewan dan tumbuhan basah
yaitu siapkan Wadah atau tempat penyimpanan spesimen itu sendiri, usahakan
tempatkan spesimen ditempat yang tertutup rapat agar tidak ada mikroorganisme
ataupun cairan lain yang masuk, seperti di toples kaca dengan tutup yang rapat.
2. Siapkan larutan pengawet Formalin yang telah diencerkan yaitu larutan Alkohol
70% (persen).
3. Bersihkan seluruh bagian toples kaca spesimen baik luar maupun bagian dalam
toples terlebih dahulu dengan kain yang basah, setelah itu masukan larutan
Alkohol 70% yang telah disiapkan kedalam toples kaca
8
5. Selanjutnya masukan specimen hewan kedalam toples kaca tersebut. Pastikan
spesimen benar-benar teredam dalam larutan pengawet Formalin.
6. Tutup dengan rapat toples kaca spesimen.
7. Beri label spesimen hewan tersebut dengan keterangan seperti;
Nama ilmiah specimen, Kingdom, Filum, Kelas, Ordo, Famili, Genus, Spesies
8. Letakkan specimen sesuai klasifikasinya di lemari penyimpanan
9. Gantilah larutan Pengawet Formalin yang lama dengan yang baru secara rutin.
3.2.7 Metode mengenal dan memahami cara kerja alat instrumen.
Untuk pengenalan dan memahami alat instrumentasi perhatikan penjelasan yang di
jelaskan oleh PLP atau petugas yang ada di laboratorium tersebut, dan tanyakan jika masih
ada yang belum dipahami, sampai benar-benar paham.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
Di Laboratorium Biologi FMIPA Universitas Bengkulu
Terkelolanya dan terinventarisnya spesimen hewan basah dan tumbuhan basah di
laboratorium Biosistematika dengan rapi. (Lampiran 1, Tabel 1)
Dalam mengelola spesimen hewan dan tumbuhan basah perhatikan wadah atau tempat
9
penyimpanan nya, gunakan toples kaca yang memiliki tutup yang rapat, karena jika tempat
penyimpanan spesimen tidak tertutup rapat dapat menyebabkan mikroorganisme atau
hewan-hewan kecil akan masuk kedalam tempat penyimpanan spesimen tersebut.
Perhatikan dan kontrol juga larutan pengawet Fornalin yang terdapat didalam toples, ganti
larutan pengawet jika memang larutan tersebut sudah layak untuk diganti, hal tersebut
bertujuan untuk menghindari kerusakan pada spesimen hewan atau tumbuhan basah yang
ada didalamnya.
Mengenal dan mengetahui proses kerja alat Mikroskop Trinokuler, Spektrofotometer,
dan Rotary Evaporator.
A. Mikroskop Trinokuler (Lampiran 2. Gambar 1)
Di laboratorium Biologi FMIPA Universitas Bengkulu Terdapat alat Mikroskop
Trinokuler dengan tiga buah lensa, alat ini berfungsi untuk mengamati objek atau
organisme berukuran sangat kecil (mikroskopis) yang tak dapat terlihat oleh mata telanjang.
Alat tersebut merupakan salah satu alat instrumen berteknologi canggih yang dimiliki
laboratorium biologi FMIPA Universitas Bengkulu, hasil dari objek yang diamati dapat
langsung di amati di layar komputer dan dapat dilihat oleh orang lain, bukan oleh
penggunanya saja. Hasil pengamatan menggunakan Mikroskop Trinokuler juga terlihat
lebih jelas dibandingkan Mikroskop yang lain. Di jaman yang semakin maju seperti
sekarang ini kehadiran Mikroskop Trinokuler sangat dibutuhkan terutama untuk kegiatan
penelitian.
B. Spektrofotometer (Lampiran 2. Gambar 2)
Spektrofotometer merupakan alat atau instrumen untuk menguji sampel tertentu
berdasarkan kepekatan warnanya. Alat ini berfungsi mengukur absorbansi dengan cara
melewatkan cahaya dengan panjang gelombang tertentu menggunakan objek kaca atau
biasa disebut dengan kuvet. Di dalam alat spektrofotometer tersebut terdapat dua sumber
cahaya yaitu cahaya UV (ultra violet) dan cahaya nampak (visible) masing-masing cahaya
memiliki kegunaan tersendiri. Cahaya UV dapat mengukur larutan dengan panjang
gelombang dibawah 400 nano meter (nm), sedangkan cahaya visible dapat mengukur
10
larutan dengan panjang gelombang dari 400 hingga 700 nano meter.
C. Rotary Evaporator (Lampiran 2. Gambar 3)
Rotary Evaporator adalah alat yang berfungsi untuk memisahkan antara pelarut dengan
senyawa yang terlarut dari suatu larutan dengan cara dipanaskan kemudian menjadi uap.
Alat Rotary Evaporator ini suatu alat yang merupakan satu kesatuan atau gabungan dari
beberapa bagian yaitu Kondensor, Pompa Vakum, Labu Pengumpul Pelarut, Waterbath, dan
Labu Alas Bulat. Kondensor merupakan pendingin yang berfungsi mempercepat perubahan
gas menjadi cair, sedangkan Pompa Vakum adalah bagian yang berfungsi mengatur tekanan
di dalam labu agar proses penguapan sampel menjadi lebih cepat, pompa tersebutlah yang
menurunkan tekanan sehingga pelarut dapat menguap pada suhu dibawah titik didihnya.
Labu pengumpul pelarut berfungsi sebagai wadah untuk mengumpulkan pelarut hasil
penguapan. Waterbath adalah wadah air yang dipanaskan oleh hot plate untuk labu alas
bulat, dan yang terakhir yaitu labu alas bulat sebagai wadah sampel.
4.2 Di Laboratorium Fisika FMIPA Universitas Bengkulu
Tersedianya Standar Operasional Prosedur (SOP) alat Spektronik 20 D. (Lampiran 3)
Di Laboratorium elektronika telah tersedia berbagai SOP alat salah satunya SOP alat
Spektronik 20 D. Standar Operasional Alat atau yang biasa disebut dengan SOP yaitu
panduan tertulis yang didalamnya menjelaskan tentang fungsi alat, bagian-bagian penting
yang perlu diketahui dari alat tersebut.
Tersedianya Kartu alat dan bahan (Lampiran 4, Tabel 2 dan 3)
Dibuatnya Kartu alat dan bahan bertujuan untuk mengetahui jumlah seluruh alat dan
bahan yang ada di Laboratorium, dan memberikan keterangan waktu masuk dan keluarnya
suatu alat atau bahan tertentu dari laboratorium.
4.1.3 Di laboratorium Kimia FMIPA Universitas Bengkulu
Tertatanya alat-alat gelas yang ada di ruangan gudang alat
Menata alat-alat gelas yang ada di Laboratorium Kimia perlu kehati-hatian yang tinggi,
karna alat-alat yang ada di laboratorium kimia sebagian besar merupakan alat-alat gelas
seperti tabung reaksi, labu ukur, erlenmeyer, dan lain-lain.
Tertatanya bahan (larutan) kimia yang ada di ruangan gudang bahan utama
11
Ketika menata bahan yang perlu diperhatikan yaitu tempat penyimpanan harus
disesuaikan dengan nama larutan berdasarkan abjadnya, jika dalam satu lemari ingin
diletakkan larutan yang di mulai dari abjad A seperti, yaitu kelompokkan larutan-larutan
dengan nama yang dimulai dari abjad A semua, contoh Asam Benzoat, Asam Flurida, Asam
Nitrat, Asam sulfat, dan lain-lain, hal yang sama juga dilakukan jika nama larutan dimulai
dari abjad lain B, C, D sampai Z.
Terinventarisasinya bahan kimia yang ada di ruang gudang bahan utama (Lampiran 5,
Tabel 4)
Inventarisasi yang dilakukan di Laboratorium kimia bertujuan untuk mengetahui
klasifikasi, rumus kimia, jumlah, kondisi, dan lokasi tempat penyimpanannya, sehingga
memudahkan laboran untuk mencari bahan yang diperlukan.
4.1.4 Di laboratorium IPA SMAN 09 Kota Bengkulu
Tertatanya alat dan bahan kimia (Lampiran 6, Gambar 4)
Dalam melakukan penataan alat dan bahan yang ada di laboratorium IPA SMAN 09
sama saja hal nya dengan penataan yang dilakukan di laboratorium-laboratorium lain.
Sebelum ditata dengan rapi alat atau bahan harus dikeluarkan terlebih dahulu dari lemari
penyimpanan satu-persatu, setelah itu barulah lemari penyimpanan alat atau bahan
dibesihkan sampai benar-benar bersih. Kemudian barulah alat atau bahan diletakkan
kembali ke dalam lemari penyimpanan sesuai nama atau spesifikasi atau fungsi alat dengan
rapi dan bersih.
Terinventarisasinya alat dan bahan Kimia (Lampiran 7, Tabel 5)
Di laboratorium IPA SMAN 09 terdapat 3 lemari penyimpanan yaitu, lemari Fisika,
lemari Kimia, dan lemari Biologi. Masing-masing dari ke tiga lemari tersebut didalam nya
telah tersedia alat-alat sesuai bidang yang tertera pada nama lemari tersbut, alat-alat Fisika
di lemari Fisika, alat-alat Kimia di lemari Kimia, dan alat-alat Biologi di lemari Biologi.
Alat yang terdapat di laboratorium IPA SMAN 09 kota bengkulu merupakan alat yang biasa
digunakan untuk kegiatan praktikum sekolah dan telah terinventarisasi dengan baik.
Tersedianya kartu alat dan bahan kimia (Lampiran 8. Tabel 6 dan 7)
12
Kartu alat dan bahan kimia di laboratorium IPA SMAN 09 kini telah tersedia, kertas
yang digunakan yaitu kertas karton, karena pihak guru disana yang merekomendasikannya,
hal tersebut bertujuan agar kartu alat dan bahan lebih awet dan tahan lama.
Tersedianya tata tertib di laboratorium (Lampiran 9)
Tata tertib di laboratorium IPA SMAN 09 Kota Bengkulu pun kini telah tersedia, dalam
tata tertib tersebut dijelaskan larangan-larangan ketika melaksanakan kegiatan praktikum
seperti makan, minum, bercanda, dan lain-lain.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Dari pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa di laboratorium Biologi, Kimia,
Fisika FMIPA Universitas Bengkulu, dan di laboratorium IPA SMAN 09 Kota Bengkulu;
1. Telah tertatanya alat dan bahan dengan rapi dan bersih.
2. Telah terinventarisainya alat dan bahan yang bertujuan untuk mengetahui
spesifikasi, jumlah, kondisi, dan tempat penyimpanan alat dan bahan yang ada.
3. Telah tersedianya kartu alat dan bahan untuk mendata keluar dan masuk nya alat
dan bahan, serta jumlah dapat diketahui.
4. Telah tersedianya Standar Operasional Prosedur (SOP).
13
5. Telah tersedianya denah untuk mengetahui letak meja pengawas, lemari
penyimpanan alat, meja praktikum, dan sarana-sarana lain yang ada didalam
ruangan.
6. Telah tersedianya tata tertib di Laboratorium IPA SMAN 09 Kota Bengkulu
7. Mengenal beberapa fungsi dan prinsip kerja dari alat instrumen seperti Mikroskop
Trinokuler, Spektrofotometer, dan Rotary Evaporator.
8. Dapat mengelola spesimen hewan dan tumbuhan basah dengan benar.
5.2 Saran
1. Kepada siswa yang melaksanakan praktikum di laborotarium agar mematuhi
peraturan yang telah dijelaskan pada tata tertib yang ada di laboratorium.
2. Untuk siswa, dewan guru, dan petugas laboratorium, diharapkan mampu untuk
selalu menjaga kebersihan laboratorium demi terciptanya lingkungan yang sehat.
3. Diharapkan teknisi laboratorium atau petugas yang ada di laboratorium untuk rutin
mengontrol dan melakukan perawatan pada alat-alat maupun bahan yang tersedia di
laboratorium.
14
DAFTAR PUSTAKA
Endang W L, 2004. Kapita Selekta Kimia I. Program Studi Pendidikan Sains
Universitas Negeri Yogyakarta: Hal: 4
Kristianingrum S. Penanganan Peralatan Laboratorium dan Bahan Praktikum.
Jurusan Pendidikan Kimia FMIPA Universitas Negeri Yogyakarta, 29 Nopember
2006, Hal: 1-2
http://lansida.blogspot.com/2010/10./pengenceran- larutan.html), Diakses 19 April
2015 jam 08.00 WIB
Permendiknas Republik Indonesia Nomor 26 tahun 2008. Tentang Standar Tenaga
Laboratorium Sekolah/Madrasah. Lampiran Peraturan Menteri Pendidikan
Nasional Nomor 26 Tahun 2008 Tanggal 11 Juni 2008
Retna S, EVALUASI PEMANFAATAN LABORATORIUM DALAM PEMBELAJARAN
BIOLOGI DI MADRASAH ALIYAH NEGERI SEKABUPATEN SLEMAN. Jurnal
penelitian dan Evaluasi Pendidikan, Nomor 2, Tahun XII, 2008
15
Riandi, 2014. Pengelolaan Laboratorium. Jurnal FMIPA UPI. Hal: 42
Sumintono B, Ibrahim M A, dan Phang F A. Pengajaran Sains dengan Praktikum
Laboratorium: Perspektif dari Guru-guru Sains SMPN di Kota Cimahi. Jurnal
Pengajaran MIPA UPI: volume 15, Nomor 2. Oktober 2010, Hal: 121-122
Lampiran 1
Tabel 1. Hasil Inventarisasi Tumbuhan Basah di Laboratorium Biologi
No.
1.
2.
Kelas
Rumput-Rumputan
Jamur
Nama lokal
Rebung Bambu Kuning
Rebung Hijau
Rebung Kemenyan
Jumlah
1
6
1
Kondisi
Baik
Baik
Baik
Kuning
Rebung Seik
Rebung Bambu Seri
Rebung Bambu Betung
Jamur Tikus
Ganoderma
1
2
1
2
2
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Applanatum
Ganoderma Sp
Pycnoporus Sanguneus
Auricularia Auricula
Auricularia Sp
3
3
1
1
Baik
Baik
Baik
Baik
16
3.
Liken
4.
Alga
5.
Umbi-Umbian
6.
Rimpang
Bunga
7.
Buah
8.
Rumput Laut
Jamur Putih
Usnea Sp
Paxillus Inovolutrus
Chymodacea Sp
Tidak Teridentifikasi
Parmelia Sp
Lisnea Sp
Amphiroa Riqida
3
1
1
1
1
1
1
1
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Caulerpauae
Dithrinum Sp
Gracilacia
1
1
1
Baik
Baik
Baik
Coronoppfolia
Chymodalea Sp
Amphiroa Vigida
Tidak Teridentifikasi
Umbi Gadung
Umbi Dahlia
Umbi Lavdoma Sp
Curcuma Domestica
Bunga Pepaya Banci
Bunga Pepaya Jantan
Kembang Kol
Gayong
Tidak Terindentifikasi
Buah Sawit
Tidak Teridentifikasi
Sargassum Sp
1
5
3
2
1
1
2
1
1
1
1
3
1
4
2
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
17
Lampiran 2
Gambar 1. Mikroskop Trinokuler
Gambar 2. Spektrofotometer 20 D
Gambar 3. Rotary Evaporator
18
Lampiran 3
Pembuatan Standar Operasional Prosedur Alat Spektronik 20 D
I. Tujuan
- Mampu mengoprasikan dan memelihara alat Spektronik
- Mampu menghitung absorbansi larutan dan transmintansi
- Mampu membuat kurva kalibrasi
II. Ruang Lingkup
Alat Spektronik ini biasanya digunakan di Laboratorium untuk kegiatan Praktikum,
Penelitian, dan Pembelajaran. Adapun kegunaan dari alat Spektronik ini yaitu untuk
mengukur transmitan dan absorban suatu sampel untuk menentukan panjang gelombang.
III. Defenisi
3.1 Komponen-komponen yang ada di Alat Spektronik yaitu:
Lampu Wolfram, yaitu suatu sumber cahaya yang berkesinambungan yang meliputi
daerah 380 – 750 nm (daerah sinar tampak).
Monokromator, yakni suatu komponen untuk menyeleksi pita sempit panjang
gelombang dari spektrum lebar yang dipancarkan oleh sumber cahaya.
Detektor, yang berupa tranduser yang mengubah energi cahaya menjadi suatu
isyarat listrik (detektor fotolistrik, tabung foton).
3.2 Bagian-bagian pentingyang ada di Alat Spektronik dan Fungsinya antara lain :
Power switch / Zero Control berfungsi untuk menghidupkan alat (yang
ditunjukkan oleh nyala lampu Pilot Lamp) dan pengatur posisi jarum penunjuk
(meter) pada angka 0,00% T pada saat Sample Compartement kosong dan ditutup.
19
Transmittance / Absorbance Control berfungsi untuk mengatur posisi jarum meter
pada angka 100% T pada saat kuvet yang berisi larutan blanko berada dalam
Sample Compartement dan ditutup.
Sample Compartement berfungsi untuk menempatkan larutan dalam kuvet pada
saat pengukuran. Selama pembacaan, Sample Compartement harus dalam keadaan
tertutup.
Wavelength Control berfungsi untuk mengatur panjang gelombang (l) yang
dikehendaki yang terbaca melalui jendela sebelahnya.
Pilot Lamp (nyala) berfungsi untuk mengetahui kesiapan instrumen.
Meter berfungsi untuk membaca posisi jarum penunjuk absorbansi dan atau
transmitansi.
IV.Refrensi
1. www.akbarcules46.blogspot.com/2012/10/spektronik-20.html?m=1
2. www.rimayantisihite.blogspot.com/2011/03/cara-mengoperasikanspektrofotometri.html?m=1
V. Prosedur
5.1 Cara mengoprasionalkan Alat Spektronik :
Buka plastik pelindung alat dan nyalakan mesin dengan menekan tombol ‘power’
di bagian belakang mesin (tombol di sebelah kiri bawah).
Tunggu hingga 30 menit untuk memanaskan mesin sebelum dilakuka pengukuran
sampel.
Tekan tombol A/T/C, pilih absorbance (A).
Bersihkan cuvet dengan aquades, tiriskan dengan tisu hingga bagian dalam cuvet
20
tidak mengandung aquades lagi.
Ukur absorbansi blanko dengan memasukkan larutan blanko ke dalam cuvet
(volume minimal hingga ¾ dari tinggi cuvet). Bersihkan bagian luar cuvet yang
transparan dari debu dan bekas jari tangan.
Masukkan cuvet ke dalam cell holder pada sample chamber. Cuvet harus diletakkan
hingga sampai dasar cell.
Tutup sample chamber
Tekan tombol untuk mengatur blanko pada konsentrasi 0
Pilih panjang gelombang yang akan digunakan untuk mengukur sampel dengan
menekan tombol
Bersikan cuvet seperti pada metode no. 4
Siapkan sampel yang akan diukur, pastikan sampel homogen sebelum memasukkan
ke dalam cuvet.
Masukkan sampel ke dalam cuvet hingga volume minimal ¾ dari tinggi cuvet.
Pastikan bagian luar cuvet besih dari debu dan bekas jari tangan.
Masukkan cuvet ke dalam cell holder, tutup sample chamber
Baca absorbance-nya
Ambil sampel dari cuvet, bersihkan, dan ganti dengan sampel baru.
Jika pengukuran semua sampel sudah selesai, matikan mesin, bersihkan cuvet dan
tiriskan. Tutup kembali mesin dengan plastik.
5.2 Cara Memelihara Alat Spektronik :
1. Matikan lampu wolfram bila Alat Spektronik tidak digunakan.
2. Selalu bersihkan Alat Spektronik sesudah menggunakan nya.
3. Jangan sampai terdapat air pada bagian sample compartement.
21
Lampiran 4
Tabel 2. Kartu Alat di Laboratorium Elektronika
Nama Alat :
Nomor Kartu :
Golongan
:
Nomor Induk :
Spesifikasi Alat :
Merek
Ukuran
Jumlah
Wujud
:
:
:
:
Lokasi Penyimpanan :
No
.
Tanggal
Mas
uk
Keluar
Jumlah
Masuk
Keluar
Sisa
ParafTek
nisi
Keterangan
22
Tabel 3. Kartu Bahan di Laboratorium Elektronika
NamaZat :
Nomor Kartu :
Golongan
:
Nomor Induk :
SpesifikasiZat
Mr
:
Kemurnian :
Konsentrasi :
Wujud
:
Lokasi Penyimpanan :
No
.
Tanggal
mas
uk
Keluar
Jumlah
Masuk
Keluar
Sisa
ParafTek
nisi
Keterangan
Lampiran 5
Tabel 4. Inventarisasi Bahan Kimia di Gudang Bahan Utama
23
NO
Nama Bahan Kimia
Jumlah Tersedia
Kondisi
24
1
Acetic Acid (galcial ) 100%
1500 ml
Baik
2
Acetic Acid (galcial ) 99%
1000 ml
Baik
3
Aceton
1800 ml
Baik
4
Acetophenon
4150 ml
Baik
5
Aceto Netrile
10700 ml
Baik
6
Acety Lacetonen
500 ml
Baik
7
Acety Chloride
210 ml
Baik
8
Ammonium Iodide
170 gram
Baik
9
Ammonia solution25 %
2500 ml
Baik
10
Ammonium Sulfid Losung
2000 ml
Baik
11
Aniline
2000 ml
Baik
12
Aniline Analyse
1500 ml
Baik
13
Asam Sulfat
1500 ml
Baik
14
Iso-Amyl Alcohol
1650 ml
Baik
15
2-Amyl Hidrogen
700 ml
Baik
16
Benzene
1000 ml
Baik
17
Benzol
2000 ml
Baik
18
Benzol Alcohol
2300 ml
Baik
19
Benzol Chloride
2000 ml
Baik
20
Butanol
14900 ml
Baik
21
Butter Saure
4100 ml
Baik
22
Butylamin
750 ml
Baik
23
Tert-Butanol
1700 ml
Baik
24
Chloroform
7000 ml
Baik
25
Copper(Ii) Nitrate
1700 ml
Baik
26
Cyclohexanol
1000 ml
Baik
27
Cyclohexan
1000 ml
Baik
28
Cocoamidadietilamin
1000 ml
Baik
29
1,4 Dioxane
4700 ml
Baik
30
1,2 Dimetox Yethane
1000 ml
Baik
31
Diethylamine
1500 ml
Baik
32
Dimethyl Liphoxide
2200 ml
Baik
33
Dichloro Methan
4600 ml
Baik
34
n-Dodecan
120 ml
Baik
35
Eonzyl Alcohol
1000 ml
Baik
36
Epoxy
1000 ml
Baik
37
Ethyl Acetate
2000 ml
Baik
38
Ethyl Benzoat
1500 ml
Baik
39
Ethylamin
750 ml
Baik
25
40
Ethyrenglycol
1800 ml
Baik
41
Formabhyde Solution
3500 ml
Baik
42
Glyserol
700 ml
Baik
43
n-Hexan
6900 ml
Baik
44
1-Hexanol
300 ml
Baik
45
Hydroflouric Acide
3000 ml
Baik
46
Immersiansol
210 ml
Baik
47
O-Kresol
950 ml
Baik
48
Latic Acide
500 ml
Baik
49
Loqulo Losung
500 ml
Baik
50
Metanol
1700 ml
Baik
51
Methyl Phenyl ether
450 ml
Baik
52
Neblers Reagen
500 ml
Baik
53
Nitromethane
2000 ml
Baik
54
Oleic Acide Extra Pure
3000 ml
Baik
55
Oxtylamin
50 ml
Baik
56
Orthophosphoric Acid
10000 ml
Baik
57
Parafin
2500 ml
Baik
58
n-Pentane
2000 ml
Baik
59
2-pentanol
2000 ml
Baik
60
Phenyl Hydratine
917 ml
Baik
61
Phenol Phentaline
20 gram
Baik
62
Propian Saure
1000 ml
Baik
63
Propyline Carbonate
5500 ml
Baik
64
Iso- Propile Alcohol
23200 ml
Baik
65
Poly Axcethy Lensorban Monlaurat
500 ml
Baik
66
Pufferlesung Gobrauchstering
475 ml
Baik
67
2-Propanol
7200 ml
Baik
68
Piperidin
100 ml
Baik
69
Pyridine
10000 ml
Baik
70
Sulphuric Acide
150 ml
Baik
71
Tetra Hydrafuran
9500 ml
Baik
72
Trybutil Phosphat
450 ml
Baik
73
Tri Chloro Ethylene
1000 ml
Baik
74
Tri Ethanolamin
750 ml
Baik
75
Toluene
4897 m
Baik
76
Tetra Methyl Ammonium Hidroxide Losung 10 %
250 ml
Baik
77
Titan (Iii) Cholorod Losung Etua 15 %
500 ml
Baik
78
Xylol
2700 ml
Baik
26
79
Xlene
5000 ml
Baik
Baik
Lampiran 6
Gambar 4. Tertatanya Alat di laboratorium IPA SMA Negeri 09 Kota Bengkulu
27
Lampiran 7
Tabel 5. Inventarisasi Alat di Laboratorium IPA SMAN 09 Kota Bengkulu
28
No.
Nama Alat
Spesifikasi
Merk
Jumlah
1
Alu Dan Lumpang
sedang
-
5
Lokasi
Penyimpanan
Lemari Kimia
2
Botol Reagen
500 ml
Kaca Bening
1
Lemari Kimia
3
Botol Reagen
500 ml
Kaca Amber
1
Lemari Kimia
4
Botol Reagen
125 ml
Kaca Bening
1
Lemari Kimia
5
Botol Reagen
125 ml
Kaca Amber
1
Lemari Kimia
6
Botol Reagen
250 ml
Kaca Bening
1
Lemari Kimia
7
Botol Reagen
250 ml
Kaca Amber
1
Lemari Kimia
8
Buret
50 ml
MC
7
Lemari Kimia
9
Cawan Penguap
Sedang
-
1
Lemari Kimia
10
Corong
100 ml
-
2
Lemari Kimia
11
Corong
Sedang
-
2
Lemari Kimia
12
Destilasi
125 ml
-
1 pack
Lemari Kimia
13
14
Erlemeyer
Erlemeyer
250 ml
250 ml
1
4
Lemari Kimia
Lemari Kimia
15
Erlemeyer
100 ml
3
Lemari Kimia
16
Gelas Piala
1000 ml
6
Lemari Kimia
17
Gelas Piala
1000 ml
Boro. Approx
BT G.G-17.
Approx
BT G.G-17.
Approx
BT G.G-17.
Approx
Pirex
1
Lemari Kimia
18
Gelas Piala
600 ml
3
19
Gelas Piala
600 ml
BT G.G-17.
Approx
Herma
1
Lemari Kimia
20
Gelas Piala
500 ml
1
Lemari Kimia
21
Gelas Piala
250 ml
BT G.G-17.
Approx
Herma
1
Lemari Kimia
22
Gelas Piala
100 ml
S.A. Approx
1
Lemari Kimia
23
Gelas Piala
100 ml
Approx
4
Lemari Kimia
24
Gelas Ukur
250 ml
MC
2
Lemari Kimia
25
Gelas Ukur
250 ml
BRAND
1
Lemari Kimia
26
Gelas Ukur
100 ml
MC
2
Lemari Kimia
27
Gelas Ukur
25 ml
MC
1
Lemari Kimia
28
29
Gelas Ukur
Gelas Ukur
25 ml
10 ml
Pirex
MC
1
1
Lemari Kimia
Lemari Kimia
30
Gelas Ukur
10 ml
Pirex
1
Lemari Kimia
31
Kasa
-
-
4
Lemari Kimia
32
Kondensor
-
Liebica
3 kotak
Lemari Kimia
33
Labu Ukur
100 ml
MC
1
Lemari Kimia
34
Labu Ukur
50 ml
-
1
Lemari Kimia
35
Lempeng Tetes
-
-
6
Lemari Kimia
36
-
-
57
Lemari Kimia
37
Penjepit Tabung
Reaksi
Pipet Tetes
-
-
65
Lemari Kimia29
38
Pipet Ukur
10 ml
Herma. MC
4
Lemari Kimia
39
Pipet Ukur
5 ml
-
3
Lemari Kimia
Tabel 6. Inventarisasi Bahan di Laboratorium IPA SMAN 09 Kota Bengkulu
30
No
Nama Bahan
1.
Jumlah
Satuan
Alkohol 95%
600
Ml
2.
Amoniak
300
Ml
3.
Asam Cuka
100
Ml
4.
Asam Klorida
HCL
100
Ml
HCL
20
Ml
HCL
70
Ml
HCL
30
Ml
HCL
60
Ml
HCL
70
Ml
C2H6O
110
Ml
5.
6.
7.
8.
9.
Asam Klorida
2M
Asam Klorida
0,1 N
Asam Klorida
0,1 N
Asam Klorida
0,1 N
Asam Klorida
0,1 N
Rumus Kimia
10.
Alkohol 70 %
11.
Benedict
90
Ml
12.
Biuret
10
Ml
13.
Fehling A
70
Ml
14.
Fehling A
60
Ml
15.
Fehling A
80
Ml
16.
Fehling B
90
Ml
17.
Fehling B
60
Ml
18.
Urea
19.
Lugol
70
Ml
20.
Lugol
80
Ml
21.
Metilen Blue
40
Ml
20
Ml
500
Gr
22.
23.
Natrium
Klorida 2M
Sodium
Hydroxide
NaOH
24.
Spritus Biru
500
Ml
25.
Spritus Putih
1000
Ml
26.
Spritus Putih
600
Ml
27.
Spritus Putih
300
Ml
28.
Urea
50
Ml
Lokasi
Penyimpanan
Lemari Biologi
Luar
Lemari Biologi
Luar
Lemari Biologi
Luar
Lemari Biologi
Luar
Lemari Biologi
Luar
Lemari Biologi
Luar
Lemari Biologi
Luar
Lemari Biologi
Luar
Lemari Biologi
Luar
Lemari Biologi
Luar
Lemari Biologi
Luar
Lemari Biologi
Luar
Lemari Biologi
Luar
Lemari Biologi
Luar
Lemari Biologi
Luar
Lemari Biologi
Luar
Lemari Biologi
Luar
Lemari Biologi
Luar
Lemari Biologi
Luar
Lemari Biologi
Luar
Lemari Biologi
Luar
Lemari Biologi
Luar
Lemari Biologi
Luar
Lemari Biologi
Luar
Lemari Biologi
Luar
Lemari Biologi
Luar
Lemari Biologi 31
Luar
Lemari Biologi
Luar
Lampiran 8
Tabel 7. Kartu Alat di Laboratorium IPA SMAN 09 Kota Bengkulu
Nama Alat :
Nomor Kartu :
Golongan
:
Nomor Induk :
Spesifikasi Alat :
Merek
Ukuran
Jumlah
Wujud
:
:
:
:
Lokasi Penyimpanan :
No
.
Tanggal
Mas
uk
Keluar
Jumlah
Masuk
Keluar
Sisa
ParafTek
Keteranga
nisi
n
32
Tabel 8. Kartu Bahan di Laboratorium IPA SMAN 09 Kota Bengkulu
Nama Zat
: Natrium Hidroksida
Nomor Kartu :
Golongan :
Nomor Induk :
Spesifikasi Zat
Mr
:
Kemurnian : 98%
Konsentrasi :
Wujud
: Padat
Lokasi Penyimpanan : Lemari Biologi
No
.
Tanggal
masu
k
Kelu
ar
Jumlah
Masuk
Keluar
Sisa
Paraf
Teknisi
Keterangan
Lampiran 9
33
Tata Tertib di Laboratorium IPA SMAN 09 Kota Bengkulu
1. Siswa wajib datang tepat waktu.
2. Siswa tidak diperkenankan masuk ke ruang Laboratorium tanpa seizin guru.
3. Siswa diperkenankan masuk ke ruang Laboratorium setelah semua peralatan siap.
4. Siswa yang terlambat kurang dari 15 menit diperkenankan memasuki
Laboratorium setelah mendapat izin dari guru.
5. Siswa yang terlambat kurang dari 15 menit tidak diperkenankan memasuki
Laboratorium (kecuali alasan tertentu).
6. Siswa tidak diperkenankan membawa makanan/ minuman ke ruang Laboratorium
7. Siswa tidak diperkenankan membawa alat-alat/ bahan praktikum ke luar ruangan
Laboratorium tanpa seijin guru.
8. Dilarang mencorat-coret bangku/ ruang laboratorium.
9. Alat-alat/ bahan praktikum harus digunakan sesuai dengan petunjuk penggunaan.
10. Dalam melakukan praktikum, hendaknya digunakan bahan yang secukupnya.
11. Jika dalam praktikum siswa merusakkan/ memecahkan alat, maka yang
bersangkutan wajib menggantinya.
12. Jika dalam praktikum terjadi kecelakaan (kena pecahan kaca, terbakar, tertusuk,
tertelan bahan kimia) harap segera melapor kepada guru.
13. Bertanyalah pada guru apabila kurang paham tentang praktikum yang akan
dilaksanakan.
14. Jagalah kebersihan dan buanglah sampah pada tempatnya.
15. Janganlah bermain-main selama praktikum berlangsung.
16. Setelah selesai praktikum, alat-alat/ bahan hendaknya dikembalikan ke tempat
semula dalam keadaan lengkap, bersih dan siap pakai.
17. Cuci tangan setelah praktikum berakhir.
18. Sebelum meninggalkan ruang Laboratorium, meja praktikum harus dalam keadaan
bersih, kursi diletakkan diatas meja, kran air dan gas ditutup rapat, kontak listrik
34
dicabut.
Demikian tata tertib laboratorium ini dibuat untuk ditaati dan dilaksanakan sebaikbaiknya.
Mengetahui,
Kepala Sekolah SMA N 09 Kota Bengkulu
Pengelola Lab Biologi,
PAURI, M.PdYULIUS, M.Pd. Si
NIP : 19650806199002
NIP : 197209142000121002
35