Struktur Sel Bakteri dan Fungsinya

Struktur Sel Bakteri dan Fungsinya

"Struktur Bakteri"
1. Kapsul atau Lapisan Lendir
Kapsul atau lapisan lendir adalah lapisan yang terluar dari bakteri yang menyelimuti dinding sel.
Lapisan ini memiliki ketebalan yang bervariasi disetiap jenis-jenis bakteri. Lapisan tebal
tersebutlah yang disebut dengan kapsul, dan ada juga lapisan tipis yang disebut lapisan lendir.
Umumnya bakteri hidupnya parasit dan bersifat patogen (penyebab penyakit) memiliki kapsul
sedangkan pada bakteri saproba (mendapatkan makanan dari sisa organisme) biasanya hanya
memiliki lapisan lendir. sehingga mengapa makanan yang terkena bakteri biasanya terlihat
berlendir. Kapsul atau lapisan lendir ini berupa senyawa yang kental dan lengket yang
disekresikan oleh bakteri. Kapsul sendiri tersusun dari glikoprotein (senyawa campuran antara
glikogen dan protein). Sedangkan pada lapisan lendir tersusun dari air dan juga polisakarikarida.
Fungsi Kapsul atau Lapisan Lendir


Sebagai pelindung,



Menjaga sel agar tidak kekeringan,




Membantu pelekatan dengan sel bakteri lain atau pada substrak,



Pada bakteri patogen, kapsul melindungi bakteri dari pengaruhi sistem kekebalan
(antibodi) yang dihasilkan oleh sel tubuh inang.

2.
Dinding
Sel
Dinding sel bakteri tersusun dari senyawa pepetidoglikan. Peptidoglikan adalah suatu polimer
yang terdiri dari polipeptida pendek.Peptidoglikan memiliki ketebalan lapisan yang bervariasi
dari ketebalan lapisan ini berpengaruh terhadap respons pewarnaan, yang digunakan dalam
penggolongan bakteri, yaitu bakteri Gram posisitf dan bakteri Gram negatif. Dinding sel dari
pada Eubacteria mengandung peptidoglikan, sedangkan pada dinding sel Archaebacteria adalah
tidak
mengandung

peptidoglikan.
Fungsi Dinding Sel



Mempertahankan bentuk dari sel



Memberikan sebuah perlindungan fisik,



Menjaga sel agar tidak pecah dalam lingkungan yang memiliki tekanan osmotik yang
lebih rendah (hipotonis)



Sel bakteri dapat mengalami plasmolisis jika berada pada lingkungan yang tekanan
osmotik lebih tinggi (hipertonis).




Bakteri akan mati jika berada pada larutan yang pekat misalnya mengandung banyak
garam atau banyak gula.

3.
Membran
Plasma
Membran plasma tersusun dari senyawa fosfolipid dan protein yang bersifat selektif permeabel
(dapat
dilewati
oleh
zat-zat
tertentu).
Fungsi Membran Plasma


Membungkus sitoplasma




Mengatur pertukaran zat yang berada di dalam sel dengan zat yang ada diluar sel.

4.
Mesosom
Mesosom adalah organel sel yang memiliki penonjolan pada membran plasma ke arah dalam
sitoplasma.
Fungsi Mesosom


Menghasilkan energi



Membentuk dinding sel baru saat terjadi pembelahan sel



Menerima DNA pada saat konjugasi


5.
Sitoplasma
Sitoplasma bakteri adalah cairan koloid yang mengandung molekul organik seperti lemak,
protein, karbohidrat, dan garam-garam mineral, enzim, DNA, Klorosom (pada bakteri
fotosintetik),
dan
ribosom
Fungsi Sitoplasma


Sebagai tempat terjadinya reaksi-reaksi metabolisme sel

6.
Ribosom
Ribosom adalah organel-organel kecil yang tersebar dalam sitoplasma dan berfungsi dalam
sintesis protein. Ribosom tersusun dari senyawa protein dan RNA (ribonukleic acid). Jumlah
ribosom di dalam suatu sel bakteri mencapai ribuan, contohnya saja Escherichia coli yang

mempunyai

Fungsi Ribosom


15.000

ribosom.

Sebagai sintesis protein

7.
DNA
Bakteri mempunyai dua macam DNA (deoxyribonucleic acid), yaitu DNA kromosom dan DNA
nonkromosom (plasmid). DNA kromosom adalah materi genetik yang menentukan sebagian
besar dari sifat-sifat metabolisme bakteri, sedangkan pada DNA nonkromosom (plasmid) yang
hanya menentukan sifat-sifat tertentu, seperti sifat patogen, sifat fertilitas (kemampuan dalam
bereproduksi secara seksual), dan sifat kekebalan terhadap antibiotik tertentu. DNA kromosom
pada organisme eukariotik akan berbentuk rantai ganda linier, sedangkan pada DNA kromosom
prokariotik (bakteri) yang berupa rantai ganda melingkar yang terkumpul dalam suatu serat kusut
yang disebut dengan region nukleoid. Jumlah DNA bakteri jauh lebih sedikit dibandingkan
dengan DNA sel eukariotik sekitar 1:1.000 dari DNA sel eukariotik. DNA kromosom dapat di

bereplikasi
pada
saat
menjelang
pembelahan
sel.
DNA nonkromosom (plasmid) memliki bentuk melingkar (sirkuler) dengan ukuran yang
memiliki jauh lebih kecil dibandingkan DNA kromosom. Umunnya, bakteri tetap dapat hidup
walaupun plasmidnya dikeluarkan dari sel. Hal ini dimanfaatkan dalam teknologi rekaya
genetika. Plasmid digunakan sebagai vektor atau pembawa suatu gen tertentu yang ingin
didisipkan. Plasmid dapat bereplikasi tanpa kontrol dari DNA kromosom, serta memiliki
kemudahan dalam ditransfer ke sel bakteri lainnya pada saat terjadi konjugasi.
Fungsi DNA


Materi genetik yang sebagian besar menentukan sifat-sifat metabolisme bakteri (DNA
Kromosom)




Menentukan sifat patogen, sifat fertilitas (kemampuan bereproduksi secara seksual), dan
sifat ketebalan terhadap suatu antibiotik (DNA nonkromosom)

8.
Granula
dan
Vakuola
Gas
Umumnya bakteri memiliki granula-granula yang berfungsi sebagai tempat penyimpanan
cadangan makanan atau senyawa-senyawa lain yang dihasilkannya, misalnya Thiospirillum yang
menghasilkan butir-butir belerang. Pada vakuola gas yang anya terdapat pada bakteri-bakteri
fotosintetik yang hidup dengan menampung air. Vakuola gas tersbut memungkinkan bakteri
mengapung di permukaan air, sehingga dapat sinar matahari yang digunakan untuk fotosintesis.
9.
Klorosom
Klorosom adalah suatu struktur lipatan yang ada dibawah membran plasma yang berisi klorofil
dan pigmen fotosintetik lainnya. Fungi Klorosom adalah untuk menfotosintesis yang hanya
terdapat
pada
bakteri

fotosintetik.
misalnya
Chlorobium
10.
Flagela
Flagela adalah bulu cambuk yang tersusun dari senyawa protein yang terdapat pada dinding sel,
dan berfungsi sebagai alat gerak. Flagela bakteri tidak terbungkus oleh perluasan membran

plasma yang berbentuk batang (basil), koma (vibrio), dan juga spiral. Ada sekitar separuh dari
seluruh bakteri yang dapat bergerak secara terarah yang menuju atau menjauhi ransang. Gerak
tersebut disebut gerak taksis. Contohnya bakteri dari familia Chlorobacteriaceae yang akan
melakukan gerak fototaksis positif atau menuju ke arah cahaya matahari untuk berfotosintesis.
Bakteri memiliki jumlah flagela yang memiliki letak berbeda-beda. Berikut pengelompokan
bakteri berdasarkan dari jumlah dan letak flagelanya.


Atrik, adalah bakteri yang tidak mempunyai flagela




Monotrik, adalah bakteri yang hanya mempunyai satu flagela



Lofotrik, adalah bakteri yang mempunyai banyak flagela pada salah satu sisi sel



Amfitrik, adalah bakteri yang mempunyai flagela pada kedua ujung sel



Peritrik, adalah bakteri dengan flagela yang tersebar di seluruh permukaan dinding sel.

11. Pilus atau Fimbria
Pilus (Latin, pili = rambut) atau fimbria (fimbria = daerah pinggir) adalah struktur seperti flagela
tetapi berupa rambut-rambut yang memiliki diamater lebih kecil, pendek, dan kaku, dengan
terdapat di sekitar dinding sel. Fungsi pilus atau Fimbria adalah sebagai berikut..



Membantu bakteri yang menempel pada suatu medium tempat hidupnya



Melekatkan diri dengan sel bakteri lainnya, sehingga dapat terjadi transfer DNA pada saat
terjadinya konjugasi. Pilus untuk konjugasi disebut dengan pilus seks.

Contoh bakteri yang mempunya pilus adalah Neisseria gonorrhoeae (penyebab penyakit kencing
nanah) dan Escherichia coli (bakteri saproba di usus besar).

Tabel 1. Perbedaaan antara sel prokariotik dan eukariotik

Tabel 2. Perbandingan struktur dan organel sel prokariotik dengan sel eukariotik

Perbedaan Sel Hewan dan Sel Tumbuhan
Sel Tumbuhan

1.

Sel tumbuhan lebih besar dari sel Hewan

2.

Tidak memiliki lisosom

3.

Tidak memiliki sentrosom

4.

Memiliki dinding sel dan membran sel

5.

Umumnya memiliki plastida

6.

Mempunyai bentuk yang tetap

7.

Memiliki vakuola ukuran besar, banyak

Sel Hewan

1. Sel Hewan lebih kecil dari sel Tumbuhan
2. Tidak memiliki plastida
3. Tidak memiliki dinding sel
4. Memiliki lisosom
5. Memiliki sentrosom
6. Mempunyai bentuk tidak tetap
7. Tidak memiliki vakuala (walaupun ada juga yang memiliki vakuola tapi
ukuran kecil)

1. Struktur Sel Prokariotik
Sel prokariotik yaitu sel yang tidak memiliki membran inti. Makhluk hidup uniseluler termasuk
golongan sel prokariotik, contoh bakteri (Bacteria) dan sianobakteri (Cyanobacteria). Struktur sel
prokariotik sebagai berikut.

a. Dinding sel tersusun dari peptidoglikan, lipid, dan protein. Dinding sel berfungsi sebagai
pelindung dan pemberi bentuk tubuh.
b. Membran plasma tersusun dari molekul lipid atau protein. Membran plasma berfungsi
sebagai pelindung molekuler sel terhadap lingkungan di sekitarnya.
c. Sitoplasma tersusun dari air, protein, lipid, mineral, dan enzim-enzim. Enzim-enzim untuk
mencerna makanan secara intraseluler dan untuk melakukan proses metabolisme sel.
d. Mesosom berfungsi sebagai penghasil energi. Pada membran mesosom terdapat enzim-enzim
pernapasan yang berperan dalam reaksi-reaksi oksidasi untuk menghasilkan energi.
e. Ribosom berfungsi sebagai tempat berlangsungnya sintesis protein.
f. DNA tersusun dari gula deoksiribosa, fosfat, dan basabasa nitrogen. DNA berfungsi sebagai
pembawa informasi genetik yaitu sifat-sifat yang harus diwariskan kepada keturunannya.
g. RNA merupakan persenyawaan hasil transkripsi DNA. RNA berfungsi membuat kode-kode
genetik sesuai pesanan DNA, kemudian akan
diterjemahkan dalam bentuk urutan asam amino dalam proses sintesis protein.

struktur membran plasma berikut!

Fungsi glikolipid : sbg sinyal pengenal utk interaksi antar sel
Fungsi glikoprotein : utk mengikat protein dari membran sel tetangga dan sel lain
shg terjadi ikatan antarsel