Sayyid Qutb Pemikiran dan Pengaruhnya te
Etx
lllz.t r
Peoaagguag Jawab
Az!,umardi Azra
(Rektor
UIN Syarif Hidayatu ah Jakafta)
Jajak Pendapat Politit dan Politik Jajak Pendapat:
Catatan dari Pemilu 2004
AS Paoji Gumilaag
Ketua lkatan Alornni IAIN/UIN Jakafia)
Dewqn f,edatsi
.
A. Sukarja
11
Bahtiot Effendr
Integrasi Nasional di A4tara Sistem Demokrasi
dan Otoiiter di Indonesia
26
A, Bakir l]san
Relasi Islam dan
Komaftddin Hidayat
M. Quaish Sbihab
Re
dalfirr Etsekrtif
Mundzir Suparta
Abd. Shomad
Amsal Bakhtiar
Hamid Nasuhi
Husni Toyyar
38
Dedy Nursamsi
Sistem Ketatatregaraan
Pasca Amandemen
Pemimpin Redaksi
Din Wahid
Staf Redaksi
Abas al Jauhari
Achmad Syahid
Arief Subhao
Idris Thaha
Tsmatu Ropi
Jaiaag Jahrooi
Jamhari
Militer; '
Sebuah Dialektita Politik dan Budaya
UUD
1945
Achmad Syahid
Oposisi pdda Penguasa:
Potret Karya-karya ttlama Nusantam Em Kqlonial
60
Saiful Umam
Salyid Qutb: Pemikirarl daD Peagaruhtya terhadap
Gerakan-Gerakan Islam Radikal di Mesir
Seketaris Redatsi
Bulhanuddin
71
Setting/Layout
Budhy Munawat-Rachman & Ahmad Gaxs A-F
Pemimpin Ideal atau Sistem Ideal?
Perspekif Ajaran, Keumatar, dan "Citizenship"
Heni Nuroni
Di6tributor
Nawawi
Alamat Redalsi
Gedung al-Azhar lt. 1
UIN
78
Prof. Dr Nurcholish Madjid
Kepemimpinan Dernokratis Lebih Dekat dealgan Syariah Islam
82
Prof. Dr.. Muhammad Ami€n Ra$
Syarif .EidayatuIah Jakarta
Ir. H. Juatrda No. 95,
Ciputat 15419
Il
Tlp. (021) 7 424607, 7 423543
ks. (021) 7423543
Dari llmu menjadi Aksi Politik
ad ab
l
empat bulanaa
yang diLerbi*an'jdn
oleh lkaLan Ajumni
aftuqafah
IAIN/UIN
Syarif Hidayatdlah Jakarta
GKATUND
96
lajaxg Jahroni
Sadun Padim
Redaksi menerima nrlisar yang berkaitafl
dengan masalah keislaman dan keagamaan
Vang lerbuka. Tulisal yang dimuat
mendapatkan imbalan yang pantas
100 Siydsah
Tsaqefah,
T
YoL 2, No. 2, 2004
Saifirl Umam
SAYYID Qutb adalih salah satu dari sedikit orang
yang namanya seringkali dihubungkan dengan gerakan-gerakan radikal di negara-negara Muslim, karena
yang terakhir ini dianggap dipengaruhi oleh pemikiran-pemikirannya. Sayryid Qutb sendiri mulai menaruh
perhatian terhadap isu-isu keislaman pada akhir 1940an, sesaat sebelum keberangkatannya ke Amerika
Serikat. Hal ini dapat dilihat bahwa buku pertama yang
membahas tema-tema keislaman adalah 'dl-'Adalah cl,
Ijtlmdiyah fi al lsldn (Keadilan Sosial datam Islam).
Pemikirannya mencapai puncak setelah dia bergabung
dengan Ikhwan a1-Muslimin, khususnya setelah dia
ditahan oleh rezim Nasser. Buku terakhirnya adalah
f al Thariq (Pennjtk di Jalan) yang ditulis
Ma'ilim
selama di penjara. Buku ini sangat penting karena mengandung konsep-konsep pokok sepefii jAhi !ah. jlhid, dan haklmiyah yang seringkali dirujuk oleh berbagai kelompok radital umat Islam di kemudian hari.
Dalam buku itulah Qutb membuat dikotomi antara masyarakat Muslim dan Jahili. Hanya ada dua
kategori, putih dan hitam, dan tidak ada altematif di
antara keduanya. Masyarakat Muslim adalah
masyarakat yang di dalamnya ajaran-ajaran Islam dilaksanakan sepenuhnya. Mereka yang ada di luar itu
dianggap tidak Islami, alias Jahili. Dikotomi dan
klaim inilah yang kemudian menyebabkan munculnya militansi para anggota gerakan-gerakan radikal
yang terpengaruh oleh ideologi Qutb.
Sebelum kita mendiskusikan lebih jauh tentang
pemikiran Qutb, tellebih dahulu akan dibahas riwayat
hidupnya dan konteks sosial Mesir pada zamannya.
Hal ini akan bermanfaat untuk lebih memahami siapa
keluarga maupun masyarakat. Tahap kedua adalah ke.
tika dia tinggal di Kairo selama dekade 1920-an sampai 1940-an. Pada tahap ini dia dipengamhi oleh ideide sekuler dan perhatiannya lebih tefuju pada pursi
dan sastua. Akhir dekade 1940-an dia memasuki tahap
terakhir di mana dia mencurahkan perhatian sepenuhnya pada Islam. Semua kara tulisnya tentang Islam
dihasilkan dalam tahap ketiga ini dan membuatnya
sanglt berbeda, jika bukan malah bedawanan, dengan
tahap kedua.
Sayyid Qutb lahir pada 1906 di desa Musha, Kabupaten Asyut. Tidak ada sumber yang dapat mencerita
kan masa kecilnya, selain buL:u Qutb sendiri yang berjtdd Tifl min al-QarJah. Menurut buku im, dia meng
habiskan masa kecil di desa rempar kclahirannya dan
menyelesaikan pendidikan dasarnya pada 19i8. Pe.
ngalamannya waktu kecil tampaknya telah rnemberi
kan perasaan mendalam terhadap agama, yang pada
gilirannya, kemudian menjadi salah satu taktor per
ting yang menyebabkan Qutb menjadi seorang akrivis
Islam.
Ada dua hal yang mempengaruhi Qutb waktu kecil
sehingga ia punya kedalaman pengalaman keberagama-
an, yakd keluarga dan masyarakat sektamya. Dia dr,
lahirkan dan dibesarkan dalam lingkungan kcluarga
dan masyarakat yang sangat religius. Orang tuanya,
yang menjadi tokoh di desa itu, acapkali menyeleng
garakan al hhitma\ upacara khataman al-Qur'an. Bapakaya dikenal sebagai salah satu dari sedikit orang
yang terdidik di desa itu, sehingga menjadi pemimpin
masyatakat (amid al-umdah). Dra selalu me mbawa Qutb
kecil ke masjid untuk menjalankan shalat lima waktu.
Sa1ryid Qutb dan mengapa dia mempunyai ide-ide kon-
Ibu Qutb, meski tidak diketahui apakah juga terdidik
troYersial.
atau tidak, selalu menceritakan kisah-kisah religius dan
membacakan al-Qur'an untukoya ketika Qutb masih
Riwayat Hidup Sayyid Qutb
kecil.'
Kehidupan Sayyid Qutb, secara umum, dapat dibagi dalam tiga tahap. Tahap pertama adalah ketika dia
masih tinggal di Desa Musha, hidup dalam lingkung,
an sosial yang religius dan sufistik, baik dalam tingkat
Masyarakat di mana Qutb tumbuh juga sangat religius. Dalam bukunya, Qutb menggambarkan bagar
Saitul Umam adalah staf pengajar Fakultas Adab UIN Syarif Hidayarullah
Jakarta, mendapal masto dari Pdnceton Univefiiry New Jersey, USA pada 1996
untxk studi Timur Tengah
Tla.laluh, Vol. 2,
No
2, 2004
mana masyarakat tersebut sangat menghormati mereka yang alim dan mereka yang hafal al-Qur'an. Qurb
sendiri, meski tidak belaiar di ,tr.ir,i6 (sekolah Qur'an
tradisional) tetapi di madrasah, juga hapal al-Qur'an
kerika berusia sepuluh Iahun. Dra luga menceritakan seseorang yang bernama Saryrd al-Hakim yang
dapat menyembuhkan orang saklt dan perkataannya
selalu diiL:uti oleh masyarakat desa itu.r Ilesa ilu juga
dijnluki dengan Ba/od Syoikh Abd dl-Fdttah, meru|uk
pada seorang wali yang dimakamkan di desanya.a
Keluarga dan masyarakat yang sangat religius itulah
lrang tampaknya menjadi salah satu sebab mengapa
Qutb kemudian menjadi seseorang yang sarigat me'
naruh perhatian terhadap masalah-masalah ke-Is1aman.
Setelah menyelesaikan pendidikan dasamya, Qutb
tetap tinggal di desanya selama sekitar dua tahun sebe-
lum pergi ke Kairo dan tinlgal bersama pamannya,
Ahmad llusain Utsman. Di sana dia melanjutkan pen'
Madrcsah /$d al'Azrz pada 7922. Katena dia ingin melanjutkan pendidikannya di Universitas Dar al-Ulum, pada 1925 dia belajar di sekolah persiapan Dar alUlum (Tajhizjah Ddr al-'Ulim). Pada
1929 dia kuliah di universitas ini dan tamat pada 1933
dengan mendapatkan gelar sarlana dalam bidang sastra Arab.:
Selama tinggal dengan pamannya di Kairo, Qutb
berkenalan dengan banyak penyair, seperti Abbas
Mahmud al-Aqqad. Karena pamannya adalah anggota dari Partai Wafd, Qutb juga berafiliasi dengan partai ini. Hal ini memberinya kesempatan untuk berinteraksi dengan banyak elit politik. Selain itu, karena
pamannya adalahjuga wartawan, Qutb kemudian menjadi kenal dengan dunia kewartawanan. Semua hal
tersebut merupakan elemen-elemen penting yang kemudian mewarnai kehidupan Qutb.
didr-t annya di
Ketika masih kuliah, Qutb mulai menulis puisi.
Dia mengikuti aliran sastra modern yang dikenal dengan Diwau. Perkenalannya dengan al-Aqqad, yang
luga pemimpin dari Diwan menjadi sangat penting
karena dua hal. Pertama, al-Aqqad telah berpengamh
t€rhadap Qutb dalam hal gaya puisinya dan karya
karya sastra lainnya. Qutb menjadi sangat terlibat
dalam aktivitas aktivitas kesusasteraan. Dalam hal
kritik sastra, dia berdiri sebagai pengikut a1-Aqqad
dan men;adi pembela aliran Diwan dari serangan aliran-aliran lain, sepefii aliran Apollo dan pengikut al-
Rafi'i.6
Kedua, sebagai anggota dari Partai Wafd, alAqqad dan secara umum, ideologi partai ini telah
memperkenalkan ide-ide sekuler pada Qutb. Pada masa
ini kita dapat melihat, misalnya, bahwa Qutb menyodorkan ide tentang pemisahan agama dari sastra,
mengkritik al-Rah'i dan pengikut-pengikutnya karena mereka menghubungkan kedua hal itu. Selain itu,
al-Aqqad, sebagai seorang sosialis, juga memperkenalkan ide-ide sosialisme pada Qutb. Hal ini kemudian menyebabkan dia menolak ide-ide kapitalismematerialisme-meskipun pada akhirnya dia juga menolak sosialisme. Singkatnya, selama dekade 1920-an
sampai 1940-an odentasr Qutb dipusatkan dalam ak
tivitas-aktivitas sastra dan sama sekali belum menyentuh pada masalah-masalah keagamaan, Islam.
Ketertarikan Qutb terhadap Islam mulai pada akhir
1940 an, sebelum dia berangkat ke Amerika Serikat.
Perubahan ini ditandai dengan buku pertamanya yang
juga menjadi salah satu buku pentingnya yang membahas Islam, yakfi al-'Adalah al-Ijtim1'i)'ah li ql IsMm
(Keadilan Sosial dalam Islam). Perubahan ini juga
ditandai dengan putusnya hubungan Qutb dengan alAqqad. Ha1 t€raldlir ini, menurut saya, tidak sesederhana yang dinyatakan Moussalli, yakni karena al
Aqqad "menolak untuk memberikan kata pengantar
dalam salah satu karya Qutb," 7 Namun hal tersebut
lebih karena adanya keinginan Qutb untuk menampil-
kan gayanya sendiri dan tidak sekedar meniru gaya alAqqad. Selain itu juga didorong oleh kesadaran baru
dalam did Qutb bahwa dia membutuhkan hal-hal yang
bersifat spiriftral dalam cara berfikir ini tentu saja
berbeda sekali dengan al-Aqqad yang rnurni rasronal.i
Lebih dari itu; fakta bahwa puflisnya hubungan tersebut terjadi bersamaan dengan berubahflya minat Qutb,
tenlu bukan suatu kebetulan semata. Ada hubungan
yang erat, jika bukan malah kausalitas, antara keduanya putusnya hubungan mempakan konsekuensi logis dari pembahan minat.
Pada 1948, Qutb dikirim oleh Kementerian Pen
didikan Mcsir ke Amerika Serikat unruk mempelajad
sistem pendidikan modern. Dia trnggal di Arnerika
sekitar dua tahun. Setelah menyelesaikan gelar Master dan mengunjungi negara-negara Eropa, pada 1951
dia kembali ke Mesir. Setclah perjalanan ini, Qutb jus-
tru bergabung dengan Ikhwan al Muslimin dan menjadi ideolog penting dari organisasi ini. Perhatiamya
pada Islam meniadi makin kuat dan mengkrisial
se
bagaimana dapat dilihat dalam tulisan-tulisannya
pada periode ini.
Percobaan pembunuhan terhadap Presiden Nasser
pada 1954 digunakan sebagai alasan untuk memenja-
rakan banyak pemimpin Ikhwan, termasuk Qutb. Dia
ditahan dan dihukum 15 tahun peniara. Selama mende.
kam di penjara, Qutb menulis berbagai artrkel dan
buku. Salah satu karyanya selama di penjara, yakni
Ma'alinJi al-Taiq (Petunjuk Jalan) menjadi sangat pen'
ting karena ia memuat puncak ide idenya sebagai seorang ideolog gerakan Islam. Selama dalam penjara
itu pula dia menyelesaikan karya monumentalnya,
ya,k:rr tafsi Fi Dhilal al-O,ur'an (Di Bawah Bayangan alQur'an).
Pada akhir 1964, atas permintaan Presiden lraq,
Abd al-Sa1am Arif, Qutb dibebaskan dal penlara.
Namun, pada 1965 dia ditahan lagi berkartan dengan
terkuaknya tuduhan konspirasi Ikhwan untuk mem
bunuh Nasser. Karena dituduh sebagai salah seorang
anggota pimpinan organisasi, Qutb dijatuhi hukuman
mati. Ketika putusan ini dieksekusi pada 29 Agustus
1966, Qutb menjalaninya tanpa psrasaan takut, Hal
ini justrrr memberi pelaiaran penting bagl para angf:lota
Tvqqfah. \1o1. 2, No. 2, 2004
6l
Ikhwan dan juga kelompok kelompok Islam lainnya.
Kematiannya sebagai martir menjadi simbol dari resistensj Islan telhadap kekuasaan "kahr" dan sekaligus
memberi inspitasi pada meleka untuk sela1u nT cmegang
reguh apa yang selama ini diyakini. i{eniadi martir
demi apa yang mereka 1'akini adaiah lebih baik dari
pada bcrdan-rar dcngan pemerintah yang dipandang ka-
flr
Konteks Sosial dan Politik Mesir
Untuk lebih memahami
pe
mikiran'pemikiran
Sayyid Qutb, perlu kita membahas konteks sosial poli
tik Mes pada saat itu. Dengan kata lain, pernikiran
Qutb hanrs ditempatkan dalam konteks sosial dan politik Mesir pilda masanya Ada dua hal yang sangat pen'
trng untuk dibahas, yaknl diskursus intelektual tentang pemikiran politik dan kekejaman rejim Nasser
terhadap organisasiorganisasi Islam, khususnya Ikhwan al-Muslllnrn. Untuk yang pertama, saya akan
membahas ide lentang negara Islam yang dikemuka
kan oleh Rashid Ridam. Ikhwan a1-Muslimin dan
Maududi.
Selama dekade-dekade akhir abad ke-19 dan awal
dekade abad ke 20, dunia Islam mengalamr krisis
kckhaUfahan karena lemahanya kekhalifahan yang
ada (Utsmani) vr.r--ri lr Barat.' Kondisi ini menyebab
kan n'runculn,va kcbutuhan untuk menalsir ulang konsep tentang negara. Tokoh-tokoh reformrs Islam, sepefj Muhamrnad Abduh dan gurunya, Jamal al Din
al-Afghani, dalan menjawab lemahnya negara Islam
rnengalukau konsep ientang perlunya berijtihad. Mereka berpendapat bahwa kelemahan umat lslam adalah
karena pintu ijtihad telah ditutup. OIeh karena itu,
nereka menyatakan bahwa prntu iitihad harus dibuka
kembali dan umat Jslarn har.us melakukan ijtihad untuk menjawab masalah-masalah kontemporer.
Muhammad Rashid Rida, yaflg iuga mlrid Abdr:h,
mcnl od,-rf k.rr tco'i y,rng .i tcm.rtik tn('ngcn,ri neErrjr
Islam. Rida membedakan antara kekhalillhan y:rng
ideal dan aktual. Tipe pefiama eksis pada raasa Khu'
lala a1-Rasyidun dan beberapa khalifah scsudahnya
Tipe kcdua, yang teiah dialami umat Islam selama pe
riode seiarah yang paniang, dibagi dalam dua jcnrs;
Inan-rah yang terpaksa clarr Tirali. Karena pilihan lain
adalah rlao-r, umat lslam dipaksa mencrlma dua jenis
kepeminpinan tersebut karena darurat, ],ang hcrarti
hanya sementara!o
Setelah menilar kondrsi aktual kontempoler clari
dunia Islam, Rida sampai pada kesimpulan bahwa
membangun kekhalilahan idcal adtrlah suatu hal yang
mustahil: karena itu "akan lcbih baik unnrk memikirkan allernarif paling dekat deogan yang rdeal." Altemarif paling dekar adalah nrembangun pernerint.rh
an Is'lam. Menurut konsep ini. pemimpin hams dipilih, ideahya di antara orang yang nrempun,var kualr
fikasi dalam melakukan ijtihad Dalam menjalanltan
pemerintahannya, pemrmplo tersebut didanprngr oleI)
ahl al hall wa a/ a4rl Syariah (hukum Tuhrn) harus di
laksanakan dan daiarn menjawab tantanllan drinia modem, iJtrhad harus dilaksanakan itul;rh meng;rp;r Rida
mengatakan bahwa kenrampuan melakukan ijrihad
adal,,l' ralah .r ru r1,rr,lr penrinf h rr-i seor,r rp. pern''nnirr
Sekali penimpin tersebut ditetapkar, ulnat Isla111 ha1!s
menaatinya sepanjang diir menrerintah sesuai dengan
Syaliah.rl
Pada akhir 1930 an, Ikhrvan al-Muslim yang didi
rikan oleh Hasan al'Banna pada 1928, berubrh silat
nya dari Jamaah menjadi organisasi polJtik dan mcng
anggap lslarn sebagai "ideologi menyeluruh." .Bayyrimi, salah seorang ideolog lkhwan pada s.rat itu,
menyatakan bahwa hal itu didasarkan pada tiga p n
sip:
(a) lslam adalah sisLcm rarg konp,chcnsil
sempurna deng:rr se.ldi.rJ]ya (n)utuLnn til lri dl)(ti
Islam adalah ialan kehidupan palirrg Luaura, (b)
Islam lahir dari. dan didasarkan atas, dua sunbcr
,ti
Jr.,-n..
\lu . r
.1.
r _l rd. \rb. \.r T'..n
..L
u,rtuk scnma 6aktx dal1 teftpatrl
Salah
lllz.t r
Peoaagguag Jawab
Az!,umardi Azra
(Rektor
UIN Syarif Hidayatu ah Jakafta)
Jajak Pendapat Politit dan Politik Jajak Pendapat:
Catatan dari Pemilu 2004
AS Paoji Gumilaag
Ketua lkatan Alornni IAIN/UIN Jakafia)
Dewqn f,edatsi
.
A. Sukarja
11
Bahtiot Effendr
Integrasi Nasional di A4tara Sistem Demokrasi
dan Otoiiter di Indonesia
26
A, Bakir l]san
Relasi Islam dan
Komaftddin Hidayat
M. Quaish Sbihab
Re
dalfirr Etsekrtif
Mundzir Suparta
Abd. Shomad
Amsal Bakhtiar
Hamid Nasuhi
Husni Toyyar
38
Dedy Nursamsi
Sistem Ketatatregaraan
Pasca Amandemen
Pemimpin Redaksi
Din Wahid
Staf Redaksi
Abas al Jauhari
Achmad Syahid
Arief Subhao
Idris Thaha
Tsmatu Ropi
Jaiaag Jahrooi
Jamhari
Militer; '
Sebuah Dialektita Politik dan Budaya
UUD
1945
Achmad Syahid
Oposisi pdda Penguasa:
Potret Karya-karya ttlama Nusantam Em Kqlonial
60
Saiful Umam
Salyid Qutb: Pemikirarl daD Peagaruhtya terhadap
Gerakan-Gerakan Islam Radikal di Mesir
Seketaris Redatsi
Bulhanuddin
71
Setting/Layout
Budhy Munawat-Rachman & Ahmad Gaxs A-F
Pemimpin Ideal atau Sistem Ideal?
Perspekif Ajaran, Keumatar, dan "Citizenship"
Heni Nuroni
Di6tributor
Nawawi
Alamat Redalsi
Gedung al-Azhar lt. 1
UIN
78
Prof. Dr Nurcholish Madjid
Kepemimpinan Dernokratis Lebih Dekat dealgan Syariah Islam
82
Prof. Dr.. Muhammad Ami€n Ra$
Syarif .EidayatuIah Jakarta
Ir. H. Juatrda No. 95,
Ciputat 15419
Il
Tlp. (021) 7 424607, 7 423543
ks. (021) 7423543
Dari llmu menjadi Aksi Politik
ad ab
l
empat bulanaa
yang diLerbi*an'jdn
oleh lkaLan Ajumni
aftuqafah
IAIN/UIN
Syarif Hidayatdlah Jakarta
GKATUND
96
lajaxg Jahroni
Sadun Padim
Redaksi menerima nrlisar yang berkaitafl
dengan masalah keislaman dan keagamaan
Vang lerbuka. Tulisal yang dimuat
mendapatkan imbalan yang pantas
100 Siydsah
Tsaqefah,
T
YoL 2, No. 2, 2004
Saifirl Umam
SAYYID Qutb adalih salah satu dari sedikit orang
yang namanya seringkali dihubungkan dengan gerakan-gerakan radikal di negara-negara Muslim, karena
yang terakhir ini dianggap dipengaruhi oleh pemikiran-pemikirannya. Sayryid Qutb sendiri mulai menaruh
perhatian terhadap isu-isu keislaman pada akhir 1940an, sesaat sebelum keberangkatannya ke Amerika
Serikat. Hal ini dapat dilihat bahwa buku pertama yang
membahas tema-tema keislaman adalah 'dl-'Adalah cl,
Ijtlmdiyah fi al lsldn (Keadilan Sosial datam Islam).
Pemikirannya mencapai puncak setelah dia bergabung
dengan Ikhwan a1-Muslimin, khususnya setelah dia
ditahan oleh rezim Nasser. Buku terakhirnya adalah
f al Thariq (Pennjtk di Jalan) yang ditulis
Ma'ilim
selama di penjara. Buku ini sangat penting karena mengandung konsep-konsep pokok sepefii jAhi !ah. jlhid, dan haklmiyah yang seringkali dirujuk oleh berbagai kelompok radital umat Islam di kemudian hari.
Dalam buku itulah Qutb membuat dikotomi antara masyarakat Muslim dan Jahili. Hanya ada dua
kategori, putih dan hitam, dan tidak ada altematif di
antara keduanya. Masyarakat Muslim adalah
masyarakat yang di dalamnya ajaran-ajaran Islam dilaksanakan sepenuhnya. Mereka yang ada di luar itu
dianggap tidak Islami, alias Jahili. Dikotomi dan
klaim inilah yang kemudian menyebabkan munculnya militansi para anggota gerakan-gerakan radikal
yang terpengaruh oleh ideologi Qutb.
Sebelum kita mendiskusikan lebih jauh tentang
pemikiran Qutb, tellebih dahulu akan dibahas riwayat
hidupnya dan konteks sosial Mesir pada zamannya.
Hal ini akan bermanfaat untuk lebih memahami siapa
keluarga maupun masyarakat. Tahap kedua adalah ke.
tika dia tinggal di Kairo selama dekade 1920-an sampai 1940-an. Pada tahap ini dia dipengamhi oleh ideide sekuler dan perhatiannya lebih tefuju pada pursi
dan sastua. Akhir dekade 1940-an dia memasuki tahap
terakhir di mana dia mencurahkan perhatian sepenuhnya pada Islam. Semua kara tulisnya tentang Islam
dihasilkan dalam tahap ketiga ini dan membuatnya
sanglt berbeda, jika bukan malah bedawanan, dengan
tahap kedua.
Sayyid Qutb lahir pada 1906 di desa Musha, Kabupaten Asyut. Tidak ada sumber yang dapat mencerita
kan masa kecilnya, selain buL:u Qutb sendiri yang berjtdd Tifl min al-QarJah. Menurut buku im, dia meng
habiskan masa kecil di desa rempar kclahirannya dan
menyelesaikan pendidikan dasarnya pada 19i8. Pe.
ngalamannya waktu kecil tampaknya telah rnemberi
kan perasaan mendalam terhadap agama, yang pada
gilirannya, kemudian menjadi salah satu taktor per
ting yang menyebabkan Qutb menjadi seorang akrivis
Islam.
Ada dua hal yang mempengaruhi Qutb waktu kecil
sehingga ia punya kedalaman pengalaman keberagama-
an, yakd keluarga dan masyarakat sektamya. Dia dr,
lahirkan dan dibesarkan dalam lingkungan kcluarga
dan masyarakat yang sangat religius. Orang tuanya,
yang menjadi tokoh di desa itu, acapkali menyeleng
garakan al hhitma\ upacara khataman al-Qur'an. Bapakaya dikenal sebagai salah satu dari sedikit orang
yang terdidik di desa itu, sehingga menjadi pemimpin
masyatakat (amid al-umdah). Dra selalu me mbawa Qutb
kecil ke masjid untuk menjalankan shalat lima waktu.
Sa1ryid Qutb dan mengapa dia mempunyai ide-ide kon-
Ibu Qutb, meski tidak diketahui apakah juga terdidik
troYersial.
atau tidak, selalu menceritakan kisah-kisah religius dan
membacakan al-Qur'an untukoya ketika Qutb masih
Riwayat Hidup Sayyid Qutb
kecil.'
Kehidupan Sayyid Qutb, secara umum, dapat dibagi dalam tiga tahap. Tahap pertama adalah ketika dia
masih tinggal di Desa Musha, hidup dalam lingkung,
an sosial yang religius dan sufistik, baik dalam tingkat
Masyarakat di mana Qutb tumbuh juga sangat religius. Dalam bukunya, Qutb menggambarkan bagar
Saitul Umam adalah staf pengajar Fakultas Adab UIN Syarif Hidayarullah
Jakarta, mendapal masto dari Pdnceton Univefiiry New Jersey, USA pada 1996
untxk studi Timur Tengah
Tla.laluh, Vol. 2,
No
2, 2004
mana masyarakat tersebut sangat menghormati mereka yang alim dan mereka yang hafal al-Qur'an. Qurb
sendiri, meski tidak belaiar di ,tr.ir,i6 (sekolah Qur'an
tradisional) tetapi di madrasah, juga hapal al-Qur'an
kerika berusia sepuluh Iahun. Dra luga menceritakan seseorang yang bernama Saryrd al-Hakim yang
dapat menyembuhkan orang saklt dan perkataannya
selalu diiL:uti oleh masyarakat desa itu.r Ilesa ilu juga
dijnluki dengan Ba/od Syoikh Abd dl-Fdttah, meru|uk
pada seorang wali yang dimakamkan di desanya.a
Keluarga dan masyarakat yang sangat religius itulah
lrang tampaknya menjadi salah satu sebab mengapa
Qutb kemudian menjadi seseorang yang sarigat me'
naruh perhatian terhadap masalah-masalah ke-Is1aman.
Setelah menyelesaikan pendidikan dasamya, Qutb
tetap tinggal di desanya selama sekitar dua tahun sebe-
lum pergi ke Kairo dan tinlgal bersama pamannya,
Ahmad llusain Utsman. Di sana dia melanjutkan pen'
Madrcsah /$d al'Azrz pada 7922. Katena dia ingin melanjutkan pendidikannya di Universitas Dar al-Ulum, pada 1925 dia belajar di sekolah persiapan Dar alUlum (Tajhizjah Ddr al-'Ulim). Pada
1929 dia kuliah di universitas ini dan tamat pada 1933
dengan mendapatkan gelar sarlana dalam bidang sastra Arab.:
Selama tinggal dengan pamannya di Kairo, Qutb
berkenalan dengan banyak penyair, seperti Abbas
Mahmud al-Aqqad. Karena pamannya adalah anggota dari Partai Wafd, Qutb juga berafiliasi dengan partai ini. Hal ini memberinya kesempatan untuk berinteraksi dengan banyak elit politik. Selain itu, karena
pamannya adalahjuga wartawan, Qutb kemudian menjadi kenal dengan dunia kewartawanan. Semua hal
tersebut merupakan elemen-elemen penting yang kemudian mewarnai kehidupan Qutb.
didr-t annya di
Ketika masih kuliah, Qutb mulai menulis puisi.
Dia mengikuti aliran sastra modern yang dikenal dengan Diwau. Perkenalannya dengan al-Aqqad, yang
luga pemimpin dari Diwan menjadi sangat penting
karena dua hal. Pertama, al-Aqqad telah berpengamh
t€rhadap Qutb dalam hal gaya puisinya dan karya
karya sastra lainnya. Qutb menjadi sangat terlibat
dalam aktivitas aktivitas kesusasteraan. Dalam hal
kritik sastra, dia berdiri sebagai pengikut a1-Aqqad
dan men;adi pembela aliran Diwan dari serangan aliran-aliran lain, sepefii aliran Apollo dan pengikut al-
Rafi'i.6
Kedua, sebagai anggota dari Partai Wafd, alAqqad dan secara umum, ideologi partai ini telah
memperkenalkan ide-ide sekuler pada Qutb. Pada masa
ini kita dapat melihat, misalnya, bahwa Qutb menyodorkan ide tentang pemisahan agama dari sastra,
mengkritik al-Rah'i dan pengikut-pengikutnya karena mereka menghubungkan kedua hal itu. Selain itu,
al-Aqqad, sebagai seorang sosialis, juga memperkenalkan ide-ide sosialisme pada Qutb. Hal ini kemudian menyebabkan dia menolak ide-ide kapitalismematerialisme-meskipun pada akhirnya dia juga menolak sosialisme. Singkatnya, selama dekade 1920-an
sampai 1940-an odentasr Qutb dipusatkan dalam ak
tivitas-aktivitas sastra dan sama sekali belum menyentuh pada masalah-masalah keagamaan, Islam.
Ketertarikan Qutb terhadap Islam mulai pada akhir
1940 an, sebelum dia berangkat ke Amerika Serikat.
Perubahan ini ditandai dengan buku pertamanya yang
juga menjadi salah satu buku pentingnya yang membahas Islam, yakfi al-'Adalah al-Ijtim1'i)'ah li ql IsMm
(Keadilan Sosial dalam Islam). Perubahan ini juga
ditandai dengan putusnya hubungan Qutb dengan alAqqad. Ha1 t€raldlir ini, menurut saya, tidak sesederhana yang dinyatakan Moussalli, yakni karena al
Aqqad "menolak untuk memberikan kata pengantar
dalam salah satu karya Qutb," 7 Namun hal tersebut
lebih karena adanya keinginan Qutb untuk menampil-
kan gayanya sendiri dan tidak sekedar meniru gaya alAqqad. Selain itu juga didorong oleh kesadaran baru
dalam did Qutb bahwa dia membutuhkan hal-hal yang
bersifat spiriftral dalam cara berfikir ini tentu saja
berbeda sekali dengan al-Aqqad yang rnurni rasronal.i
Lebih dari itu; fakta bahwa puflisnya hubungan tersebut terjadi bersamaan dengan berubahflya minat Qutb,
tenlu bukan suatu kebetulan semata. Ada hubungan
yang erat, jika bukan malah kausalitas, antara keduanya putusnya hubungan mempakan konsekuensi logis dari pembahan minat.
Pada 1948, Qutb dikirim oleh Kementerian Pen
didikan Mcsir ke Amerika Serikat unruk mempelajad
sistem pendidikan modern. Dia trnggal di Arnerika
sekitar dua tahun. Setelah menyelesaikan gelar Master dan mengunjungi negara-negara Eropa, pada 1951
dia kembali ke Mesir. Setclah perjalanan ini, Qutb jus-
tru bergabung dengan Ikhwan al Muslimin dan menjadi ideolog penting dari organisasi ini. Perhatiamya
pada Islam meniadi makin kuat dan mengkrisial
se
bagaimana dapat dilihat dalam tulisan-tulisannya
pada periode ini.
Percobaan pembunuhan terhadap Presiden Nasser
pada 1954 digunakan sebagai alasan untuk memenja-
rakan banyak pemimpin Ikhwan, termasuk Qutb. Dia
ditahan dan dihukum 15 tahun peniara. Selama mende.
kam di penjara, Qutb menulis berbagai artrkel dan
buku. Salah satu karyanya selama di penjara, yakni
Ma'alinJi al-Taiq (Petunjuk Jalan) menjadi sangat pen'
ting karena ia memuat puncak ide idenya sebagai seorang ideolog gerakan Islam. Selama dalam penjara
itu pula dia menyelesaikan karya monumentalnya,
ya,k:rr tafsi Fi Dhilal al-O,ur'an (Di Bawah Bayangan alQur'an).
Pada akhir 1964, atas permintaan Presiden lraq,
Abd al-Sa1am Arif, Qutb dibebaskan dal penlara.
Namun, pada 1965 dia ditahan lagi berkartan dengan
terkuaknya tuduhan konspirasi Ikhwan untuk mem
bunuh Nasser. Karena dituduh sebagai salah seorang
anggota pimpinan organisasi, Qutb dijatuhi hukuman
mati. Ketika putusan ini dieksekusi pada 29 Agustus
1966, Qutb menjalaninya tanpa psrasaan takut, Hal
ini justrrr memberi pelaiaran penting bagl para angf:lota
Tvqqfah. \1o1. 2, No. 2, 2004
6l
Ikhwan dan juga kelompok kelompok Islam lainnya.
Kematiannya sebagai martir menjadi simbol dari resistensj Islan telhadap kekuasaan "kahr" dan sekaligus
memberi inspitasi pada meleka untuk sela1u nT cmegang
reguh apa yang selama ini diyakini. i{eniadi martir
demi apa yang mereka 1'akini adaiah lebih baik dari
pada bcrdan-rar dcngan pemerintah yang dipandang ka-
flr
Konteks Sosial dan Politik Mesir
Untuk lebih memahami
pe
mikiran'pemikiran
Sayyid Qutb, perlu kita membahas konteks sosial poli
tik Mes pada saat itu. Dengan kata lain, pernikiran
Qutb hanrs ditempatkan dalam konteks sosial dan politik Mesir pilda masanya Ada dua hal yang sangat pen'
trng untuk dibahas, yaknl diskursus intelektual tentang pemikiran politik dan kekejaman rejim Nasser
terhadap organisasiorganisasi Islam, khususnya Ikhwan al-Muslllnrn. Untuk yang pertama, saya akan
membahas ide lentang negara Islam yang dikemuka
kan oleh Rashid Ridam. Ikhwan a1-Muslimin dan
Maududi.
Selama dekade-dekade akhir abad ke-19 dan awal
dekade abad ke 20, dunia Islam mengalamr krisis
kckhaUfahan karena lemahanya kekhalifahan yang
ada (Utsmani) vr.r--ri lr Barat.' Kondisi ini menyebab
kan n'runculn,va kcbutuhan untuk menalsir ulang konsep tentang negara. Tokoh-tokoh reformrs Islam, sepefj Muhamrnad Abduh dan gurunya, Jamal al Din
al-Afghani, dalan menjawab lemahnya negara Islam
rnengalukau konsep ientang perlunya berijtihad. Mereka berpendapat bahwa kelemahan umat lslam adalah
karena pintu ijtihad telah ditutup. OIeh karena itu,
nereka menyatakan bahwa prntu iitihad harus dibuka
kembali dan umat Jslarn har.us melakukan ijtihad untuk menjawab masalah-masalah kontemporer.
Muhammad Rashid Rida, yaflg iuga mlrid Abdr:h,
mcnl od,-rf k.rr tco'i y,rng .i tcm.rtik tn('ngcn,ri neErrjr
Islam. Rida membedakan antara kekhalillhan y:rng
ideal dan aktual. Tipe pefiama eksis pada raasa Khu'
lala a1-Rasyidun dan beberapa khalifah scsudahnya
Tipe kcdua, yang teiah dialami umat Islam selama pe
riode seiarah yang paniang, dibagi dalam dua jcnrs;
Inan-rah yang terpaksa clarr Tirali. Karena pilihan lain
adalah rlao-r, umat lslam dipaksa mencrlma dua jenis
kepeminpinan tersebut karena darurat, ],ang hcrarti
hanya sementara!o
Setelah menilar kondrsi aktual kontempoler clari
dunia Islam, Rida sampai pada kesimpulan bahwa
membangun kekhalilahan idcal adtrlah suatu hal yang
mustahil: karena itu "akan lcbih baik unnrk memikirkan allernarif paling dekat deogan yang rdeal." Altemarif paling dekar adalah nrembangun pernerint.rh
an Is'lam. Menurut konsep ini. pemimpin hams dipilih, ideahya di antara orang yang nrempun,var kualr
fikasi dalam melakukan ijtihad Dalam menjalanltan
pemerintahannya, pemrmplo tersebut didanprngr oleI)
ahl al hall wa a/ a4rl Syariah (hukum Tuhrn) harus di
laksanakan dan daiarn menjawab tantanllan drinia modem, iJtrhad harus dilaksanakan itul;rh meng;rp;r Rida
mengatakan bahwa kenrampuan melakukan ijrihad
adal,,l' ralah .r ru r1,rr,lr penrinf h rr-i seor,r rp. pern''nnirr
Sekali penimpin tersebut ditetapkar, ulnat Isla111 ha1!s
menaatinya sepanjang diir menrerintah sesuai dengan
Syaliah.rl
Pada akhir 1930 an, Ikhrvan al-Muslim yang didi
rikan oleh Hasan al'Banna pada 1928, berubrh silat
nya dari Jamaah menjadi organisasi polJtik dan mcng
anggap lslarn sebagai "ideologi menyeluruh." .Bayyrimi, salah seorang ideolog lkhwan pada s.rat itu,
menyatakan bahwa hal itu didasarkan pada tiga p n
sip:
(a) lslam adalah sisLcm rarg konp,chcnsil
sempurna deng:rr se.ldi.rJ]ya (n)utuLnn til lri dl)(ti
Islam adalah ialan kehidupan palirrg Luaura, (b)
Islam lahir dari. dan didasarkan atas, dua sunbcr
,ti
Jr.,-n..
\lu . r
.1.
r _l rd. \rb. \.r T'..n
..L
u,rtuk scnma 6aktx dal1 teftpatrl
Salah